Anda di halaman 1dari 2

MKWU4109-2

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.1 (2022.2)

Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Kode/Nama MK : MKWU4109/Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas :3

No. Soal
1. Salah satu tujuan dari diberlakukannya kebijakan otonomi daerah adalah untuk meningkatkan sumber
daya daerah. Hal ini dilakukan dengan didasarkan pada pertimbangan bahwa pengelolaan keuangan
yang terpusat atau sentralisasi menyebabkan ketidakbebasan daerah di dalam mengelola sumber-
sumber pendapatan daerah, misalnya dari sektor pariwisata atau pertambangan. Persoalannya tujuan
otonomi daerah ini tidak selamanya mudah untuk dicapai. Sering dijumpai, daerah justru mengalami
kesulitan di dalam mengelola sumber daya daerah karena pemerintah pusat tidak lagi banyak
membantu di dalam pengelolaan sumber daya daerah. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jelaskan
setidaknya dua faktor yang menjadi penyebab mengapa peningkatan sumber daya sebagai tujuan
otonomi daerah ini justru tidak tercapai?

2. Kebijakan Otonomi Daerah secara garis besar bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap
masyarakat yang berada di wilayah otonomi tersebut serta meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh
daerah agar dapat bersaing dengan daerah otonom lainnya. Maju dan tidaknya pemerintahan di daerah
oleh karenanya sangat ditentukan oleh kemampuan pemerintah daerah di dalam mengelola sumber
daya manusia dan sumber daya alam yang mereka miliki. Ada maupun tidaknya sumber daya alam
yang dimiliki oleh daerah, harus diakui bahwa faktor kualitas sumber daya manusia sangatlah
menentukan keberhasilan daerah di dalam mengelola berbagai potensinya. Contoh nyata dari hal ini
adalah keberhasilan negara Singapura yang dari segi sumber daya alam tidak sekaya Indonesia, namun
bisa melejit menjadi negara yang jauh lebih maju dari Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia, memiliki
potensi alamiah yang luar biasa besar, baik dari segi sektor pertambangan maupun dari sektor
pariwisata. Potensi alam ini namun demikian belum diolah secara optimal karena kualitas sumber daya
manusia yang masih rendah. Berdasarkan ilustrasi tersebut, sebutkan dua solusi yang dapat Anda
berikan agar rendahnya kualitas sumber daya manusia yang menjadi faktor penghambat kebijakan
otonomi daerah ini dapat diatasi!

3. Kebijakan Otonomi Daerah dilakukan dengan tujuan agar tidak terjadi pemusatan dalam kekuasaan
pemerintahan pada tingkat pusat sehingga jalannya pemerintahan dan pembangunan berjalan lancar.
Selain itu kebijakan ini jga bertujuan agar pemerintah tidak hanya dijalankan oleh pemerintah pusat,
tetapi daerah pun dapat diberi hak untuk mengurus sendiri kebutuhannya. Pada prakteknya idealisme
dari praktek otonomi daerah ini belum sepenuhnya dapat diwujudkan, salah satunya karena adanya
hambatan berupa rendahnya tingkat partisipasi politik di tingkat daerah. Akibatnya, kekuasaan di daerah
justru terpusat pada golongan tertentu di daerah, dan terjebak pada sistem politik yang bersifat
oligarkhis. Sebutan lainnya adalah melahirkan “politik keluarga” atau “politik dinasti”. Politik keluarga ini
memang tidak sepenuhnya salah, namun apabila kenyataan tersebut disebabkan oleh rendahnya
partisipasi masyarakat daerah dalam bidang politik, maka sudah semestinya masalah ini harus diatasi
demi kelangsungan demokrasi. Sebagai mahasiswa, kemukakan pendapat Anda, strategi apa yang
dapat dilakukan agar rendahnya partisipasi politik masyarakat daerah sebagai salah satu faktor
penghambat otonomi daerah tersebut dapat diatasi?

1 dari 2
MKWU4109-2

4. Salah satu persoalan yang mengiringi penyelenggaraan kebijakan Otonomi Daerah adalah maraknya
praktek kolusi di dalam pemerintahan. Seiring dengan meningkatnya kewenangan pemerintah daerah di
dalam berbagai aspek penyelenggaraan pemerintahan, praktek-praktek kolusi di dalam rekrutmen
tenaga kerja atau masalah perizinan menjadi bahaya yang mengancam keberlangsungan otnomi
daerah. Dalam kehidupan sehari-hari praktek kolusi ini seakan menjadi rahasia umum, sehingga
muncullah adagium bahwa selain prestasi, ada hal lain yang menentukan kesuksesan seseorang yaitu
koneksi. Rekrutmen PNS, lelang tender, perizinan, adalah contoh tiga hal yang rawan dijangkiti oleh
praktek kolusi di tingkat pemerintahan daerah. Maraknya praktek kolusi, merupakan bukti pelanggaran
atas prinsip-prinsip di dalam good governance. Prinsip good governance apa sajakah yang dilanggar di
dalam kasus terjadinya praktek kolusi tersebut? Jelaskan jawaban Anda dengan argumentasi yang
memadai.

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai