Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Agung Febrian

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 859413338

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4109/Pendidikan Kewarganegaraan

Kode/Nama UPBJJ : 80/Makassar

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Faktor penyebab peningkatan sumber daya sebagai otonomi daerah tidak
tercapai yaitu :
 kelemahan aspek regulasi

kelemahan aspek regulasi yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan
implementasi regulasinya. UU Nomor 32 Tahun 2004 telah berhasil menyelesaikan beberapa
masalah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, namun dalam pelaksanaannya,
ketidakjelasan pengaturan dalam UU ini sering menimbulkan permasalahan baru yang dapat
menjadi sumber konflik antarsusunan pemerintahan dan aparaturnya yang pada akhirnya
menyebabkan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah tidak dapat berjalan secara efektif
dan efisien. Sehingga kita memandang perlu UU ini perlu diubah atau diganti. Untuk itu, RUU
tentang Pemerintahan Daerah (RUU Pemerintahan Daerah) sebagai pengganti UU Nomor 32
Tahun 2004 yang saat ini sedang dibahas dengan DPR, pada dasarnya mencoba memperbaiki
kelemahan UU Nomor 32 Tahun 2004. RUU Pemerintahan Daerah dimaksudkan untuk
memperjelas konsep desentralisasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memperjelas
pengaturan dalam berbagai aspek penyelenggaraan pemerintahan daerah.

 Ketergantungan Fiskal Daerah Terhadap Pusat

Permasalahan yang sering terjadi terkait dengan diberlakukannya otonomi daerah dan
desentralisasi adalah bagaimana daerah dapat mengatasi ketergantungan terhadap pemerintah
pusat dalam hak ketergantungan fiskal untuk kebutuhan segala kegiatan pembangunan daerah
(Kuncoro, 2004). Keberhasilan otonomi daerah tidak terlepas dari kemampuan dalam bidang
keuangan yang merupakan salah satu indikator penting dalam menghadapi otonomi daerah.
Dalam hal ini pemerintah daerah dituntut untuk menjalankan roda pemerintahan secara efektif
dan efisien untuk mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan, serta meningkatkan
kesejahteraan dengan meningkatkan pemerataan dan keadilan.

2. Solusi agar rendahnya kualitas sumber daya manusia yang menjadi faktor penghambat kebijakan
otonomi daerah sebagai berikut:

 Solusi yang dapat dilakukan agar pelaksanaan otonomi daerah dapat berjalan dengan baik yaitu
dengan pelaksanaan desentralisasi. 
Desentralisasi atau otonomi daerah adalah penyerahan Kekuasaan Pemerintahan oleh
Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi.

 Mengurangi terjadinya perilaku korupsi:


Memulai perbaiki diri sendiri dan menanamkan nilai-nilai penting agar terhindar dari
perbuatan korupsi meskipun kecil.

3. upaya yang dapat dilakukan untuk menggerakkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan
otonomi daerah adalah dengan cara memberikan sosialisasi dan informasi tentang pembangunan
daerah kepada masyarakat,mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan dan
pengembangan daerah,memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan kontribusi
dalam pelaksanaan otonomi daerah,memberikan bimbingan dan pembinaan.

4. Penerapan governance yang baik akan mengurangi adanya risiko hukum, keamanan, dan operasi
yang dapat berdampak pada seluruh pihak terkait sehingga kelangsungan tersebut terjaga. Menurut
saya Kolusi sekarang banyak kita liat di dunia-dunia kerja yang menjadi penyebab beberapa
masyarakat yang ingin bekerja dengan modal tekad pastinya kalah dengan adanya kolusi, yang
bergantung pada orang dalam kemudian masyarakat yang tadinya hanya mengandalkan skil dan
tekad akan kalah. Kolusi yang dilanggar yaitu Accountability (Akuntabilitas).

Anda mungkin juga menyukai