1.2 Tujuan
Tugas khusus pada laporan ini bertujuan untuk memprediksi kebutuhan bibit
pada periode selanjutnya di Pembibitan Kebun Buatan PT. Inti Indosawit Subur
dengan menghitung data pengiriman bibit menggunakan metode simple moving
average dan simple mean.
1.3 Manfaat
Manfaat dari Kerja Praktek yang dilakukan di PT. Inti Indosawit Subur ini
adalah:
1. Dapat meningkatkan pengetahuan tentang proses penanaman dan perawatan bibit
kelapa sawit
2. Dengan rumus peramalan yang di dapat,dapat menghitung atau mengestimasi
kebutuhan bibit
3. Dapat meningkatkan pengetahuan tentang proses pengolahan kelapa sawit
4. Dapat menjelaskan uraian proses pengolahan kelapa sawit
2.1.2 Pembibitan
Pembibitan Kebun Buatan terletak di Jl. Buatan, Pangkalan Kerinci,
Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Pembibitan ini berdiri sejak Agustus 2014
dengan luas lahan 18 hektar, lahan dipembibitan terbagi dua yaitu lahan pre
nursery seluas 0,5 hektar dan lahan main nursery seluas 17,5 hektar.
4.2.1 Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari pada media tanam dipolybag.
Penyiraman dilakukan dengan menggunakan selang sumi sansui untuk
mempermudah penyiraman, penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari,
apabila hari hujan, maka penyiraman tidak dilakukan.
4.2.2 Pemupukan
Pemupukan merupakan salah satu faktor penentu dalam meningkatkan
hasil produktivitas dan hasil tanaman kelapa sawit. tujuan dari pemupukan yaitu
untuk menjamin kecukupan dan keseimbangan hara tanaman. Sehingga
pertumbuhan bibit maksimal. (Sudrajat,dkk,2014)
Pupupk yang digunakan di Pembibitan Buatan PT. IIS adalah pupuk
urea dan pupuk MPKJHGDIHDJ
4.2.3 Pengendalian Gulma
Gulma diperkebunan kelapa sawit selain menimbulkan persaingan
dengan tanaman juga mengganggu kelancaran kegiatan kebun. Gulma
digawangan dapat menyulitkan pemanenan, pengutipan brondolan dan
mengurangi efektifitas pemupukan. Gulma dipasar pikul dapat mengganggu
pergerakan tenaga kerja. Kelancaran kegiatan yang terganggu dapat mengurangi
produktifitas tenaga kerja.(PPKS,2010).
F t+ 1=
∑ At Persamaan (1)
n
Dimana:
F t+ 1 : Perkiraan permintaan untuk periode berikutnya
At : Nilai actual periode berjalan
n : Jumlah periode atau titik data yang digunakan dalam rata-rata bergerak
F t+ 1=
∑ At Persamaan (2)
n
Dimana:
F t+ 1 : Perkiraan permintaan untuk periode berikutnya
At : Nilai actual periode berjalan
n : Jumlah periode atau titik data yang akan dirata-ratakan
BAB V
PERAMALAN PERMINTAAN BIBIT SAWIT
5.2 Metode
Metode yang digunakan dalam tahap analisis ini adalah metode simple
moving average(Three period) dan simple mean untuk meramalkan jumlah
pengiriman bibit diperiode yang akan datang,dalam melakukan peramalan
menggunakan metode simple moving average(Three period) dan simple mean
yang dibutuhkan adalah data historis, yaitu data dari beberapa periode
sebelumnya.
14,220
7,817
6,820 6,633
4,788
3,522
2,440
F t+ 1 = May
February + Maret+ April
F April=
3
6.820+14.220+3.522
F April=
3
F April=8.187
F t+ 1 = June
Maret + April+ May
F April=
3
14.220+ 3.522+6.633
F April=
3
F April=8.125
F t+ 1 = July
April+ May + June
F April=
3
3.522+ 6.633+4.788
F April=
3
F April=4.981
Berikut adalah data aktual dan data yang diramalkan menggunakan metode
simple moving average(Three period) dapat dilihat pada table x
Bulan Data actual pengiriman bibit Forecasting
Januari 7.817 -
Februari 6.820 -
Maret 14.220 -
April 3.522 9.619
Mei 6.633 8.187
Juni 4.788 8.125
Juli 2.440 4.981
F t+ 1=
∑ At
n
Dimana:
F t+ 1 : Perkiraan permintaan untuk periode berikutny
At : Nilai actual periode berjalan
n : Jumlah periode atau titik data yang akan dirata-ratakan
Karena dalam penelitian ini digunakan simple mean (Rata-rata sederhana) maka
At akan dihitung mulai dari A=1 sampai A=6,Perhitungan sebagai berikut:
F t+ 1 = July
January + February + March+ April+ May +June
F April=
6
7.817 +6.820+14.220+3.522+6.633+ 4.788
F April=
6
F April=7.300
6.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa kesimpulan mengenai hasil Perhitungan Peramalan
permintaan bibit di Pembibitan Buatan Pt. Inti Indosawit Subur,Yaitu:
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Rico, A.G. 2021. Respon pertumbuhan bibit kelapa sawit(Elaes guineensis jacq) pada
tahap prenurcerydengan pemberian berbagai dosis kompos ampas tahu. UIN
SUSKA RIAU.
Pardamaen, M. 2011. Sukses membuka kebun dan pabrik kelapa sawit. Penebar
swadaya.Jakarta.
Sulistyo, B. 2010. Budidaya kelapa sawit. Balai Pustaka. Jakarta.
Mangoensoekarjo, S., dan H. Semangun. 2008. Manajemen agrobisnis kelapa sawit.
Gadjah Mada University-press. Yogyakarta.
Sinaga, H.E., dan Irawati, N. 2018. Perbandingan Double moving average dengan
double exponential smoothing pada peramalan bahan medis habis pakai.
JURTEKS. 197-204.
Sudrajat, S.,A. Darwis., dan A. Wachjar. 2014. Optimasi dosis pupuk nitrogen dan
fosfor pada bibit kelapa sawit (Elais guineensis jacq) di pembibitan utaman. Jurnal
Agronomi Indonesia.
Rosalyn, I.2007. Indeks keanekaragaman jenis serangga pada pertananaman kelapa
sawit (Elais guineensis jacq) dikebun tanah raja Perbaungan PT. Perkebunan
Nusantara III.
Handoko, J.,Fauzana, H., dan Sutikno, A. 2017. Populasi dan intensitas serangan hama
kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros Linn). Pada tanaman kelapa sawit (Elais
guineensis jacq) belum menghasilkan, Riau University.
(PPKS) Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2010. Budidaya kelapa sawit. Jakarta (ID). Balai
Pustaka.
Wardah, S., dan Iskandar. 2017. Analisis peramalan penjualan keripik pisang kemasan
bungkus. Jurnal Teknik Industri,135.
Sudjana,(1986). Metode statistika. Bandung: Tarsito.
Makridakis,S.,WheelWright,S.C.,dan McGee,v.e.(1999).Metode dan aplikasi peramalan
jilid I (Ir. Untung Ardiyanto,M.sc dan Ir. Abdul Basith,M.sc. Terjemah). Edisi
kedua.Jakarta: Penerbit Erlangga.
Singgih Santoso. (2009). Bussiness Forecasting: metode peramalan bisnis masa kini
dengan MINITAB dan SPPS. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
LAMPIRAN