1
Strategi keunggulan kompetitif di subsektor perkebunan harus
dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menghasilkan kuantitas bahan baku
berkualitas bagi sektor industri. Keunggulan kompetitif ini akan menciptakan
daya saing produk yang tinggi bagi komoditi perkebunan karena memanfaatkan
keunggulan tenaga kerja, iklim tropis (sinar matahari curah hujan merata
sepangjang tahun), ketersediaan lahan yang luas, dalam pendanaan investasi.
Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar kedua di dunia
setelah Malaysia. Sebanyak 85% lebih, pasar dunia kelapa sawit dikuasai oleh
Indonesia dan Malaysia. Menurut Derom Bangun, Ketua GAPKI (Gabungan
Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia), pada tahun 2008 diperkirakan Indonesia bisa
menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Perkebunan kelapa sawit pun
bisa menghadirkan prestasi-prestasi yang membanggakan dan layak untuk ditiru.
Kesemuanya itu bergangtung pada manajemen dan pemimpinnya.
Indonesia butuh pahlawan dan diyakini bahwa kelapa sawit adalah salah
satu diantaranya. Sangat dipahami bahwa pembangunan agribisnis kelapa sawit
merupakan industri yang diyakini bisa membantu pemerintah untuk mengatasi
kemiskinan di Indonesia. Hal ini dikarenakan industri kelapa sawit merupakan
sumber daya yang dapat diperbaharui, berupa lahan yang subur, tenaga kerja yang
produktif, dan sinar matahari yang melimpah sepanjang tahun. Kelapa sawit
merupakan tanaman yang paling produktif dengan produksi minyak per Ha yang
paling tinggi dari seluruh tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Agribisni
kelapa sawit adalah salah satu dari sedikit industri yang merupakan keunggulan
korporatif Indonesia untuk bersaing di tingkat global.
Pertimbangan saya memilih Unit Usaha PKS Luwu ini dikarenakan Unit
Usaha PKS Luwu ini adalah salah satunya Unit Usaha PKS yang dimiliki oleh
Pemerintah atau BUMN dibandingkan dengan Unit Usaha lainnya yang sama-
sama memproduksi CPO adalah Perusahaan milik suasta. Di Unit Usaha PKS
Luwu ini memiliki kebun inti dan kebun plasma binaan sendiri sehingga Unit
Usaha PKS Luwu ini tidak kesulitan terhadap bahan baku karena persediannya
cukup banyak sehingga proses pengolahan CPO dapat berkesinambungan,
Kapasitas pabrik Unit Usaha PKS Luwu sebesar 60 ton/jam tetapi yang terpakai
2
sekarang hanya 30 tom/jam dikarenakan mesin dan peralatan yang digunakan
dalam pengolahan CPO ini belum dilakukan pembaharuan atau penggantian mesin
dan peralatan baru yang dapat mengdukung proses pengolahan CPO ini. walaupun
dengankapasitas pabrik 30 ton/jam Unit Usaha PKS Luwu ini dapat melakukan
proses pengolahan CPO sebagaimna mestinya dan juga dapat memenuhi
permintaan minyak dari pihak-pihak konsumen.
Harapan saya terhadap Unit Usaha PKS Luwu ini bagaimana agar dapat
meningkatkan lagi proses produksi CPO nya dan dalam melakukan pengolahan
CPO nya harus lebih mengperhatikan dampak lingkuang yang disebabkan dari
hasil pengolahan CPO nya. Serta keahlian dan ketifitas para karyawan harus lebih
ditingkatkan lagi agar dalam melakukan pengolahan dapat berjalan sesuai dengan
SOP yang ditetapkan Perusahaan, mesin dan peralatan yang sudah tua harus cepat
dilakukan pembaharuan agar dapat menghasilkan kualitas CPO yang berkualitas.
Sasaran belajar dan aspek keterampilan yang saya dapatkan setelah
melakukan praktek magang di Unit Usaha PKS Luwu ini adalah saya ingin
mengetahuai bagamana proses manajemen yang ada dalah penggolahan kelapa
sawit ini menjadi Crude Palm Oil (CPO), dan jenis buah sawit bagaimana yang
dapat menghasilkan kualitas CPO yang baik dan hal-hal apa saja yang perlu kita
siapkan dan lakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pengolahan
kelapa sawit menjadi CPO. Dan saya menucapkan banyak berterimah kasih
kepada para karyawan di Unit Usaha PKS Luwu baik karyawan yang ada di lokasi
pembibitan, perkebunan, dan di dalam pabrik atas bimbingan dan ilmuh yang
diberikan kepada saya kurang lebih selama 40 hari.
Metode APPAS merupakan metode yang sangat tepat digunakan dalam
menanalisis suatu Agrosistem, dengan metode ini saya dapat mengetahui
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki suatu Agrosistem ini
sehingga saya dapat mengtahuai masalah yang dapat mengancam Agrosistem ini
3
I. ANALISIS POSISI DAN KINERJA PENGOLAHAN KELPA SAWIT
MENJADI CRUDE PALM OIL (CPO)
Pabrik tepung terigu di Makassar didirikan pada tahun 1972 dengan status
PMA (Penanaman Modal Asing) dengan nama PT. PRIMA INDONESIA sampai
dengan tahun 1984. Kemudian tahun 1984 menjadi PMDN (Penanaman Modal
Dalam Negeri) dengan nama PT. BERDIKARI SARI UTAMA FLOUR MILLS,
yang beralamat di Jalan Hatta no. 302 dan jalan Nusantara Baru 36 Makassar.
Namun Sejak tahun 2000 PT. EPFM diambil alih oleh Investor Asing Interflour
Group yang berkantor pusat di SWISS kemudian terakhir tahun 2004 berganti
nama menjadi PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS.
1.2.1. Visi
1.2.2. Misi
Kita melayani untuk membawa industri kami mengelola secara proaktif rantai
persediaan dan memproduksi tepung dengan kualitas yang sangat konsisten pada
biaya terendah.
4
1.3. Struktur Organisasi
PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar berada di Jln. Nusantara Baru.36,
Ujung Tanah, kota Makassar, Sulawesi Selatan 90163. Denan bangunan yang
digunakan milik sendiri.
5
1.4.2. Peralatan
Peralatan dan fungsi alat yang diguanakan dalam pengolahan dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Table 1. Peralatan Pengolahan Gandum
No Jenis Jumlah Status Nilai
Mesin/Peralatan (Unit) (Milik/Sewa/Pinjam) (Rp)
I Unit milling
1 1 Milik
Penerimaan gandum
2 20 Milik
3 Silo gandum 20 Milik
4 Flour silo dan packing 1 Milik
5 produk dan by produk 2 Milik
6 1 Milik
7 Pelletizing 3 Milik
8 (Penggilingan Dedak 2 Milik
9 yang diolah menjadi 2 Milik
pakan) 2 Milki
Gudang tepung dan 2 Milik
pellet silo 2 Milik
1
Energi meliputi
Listrik dan Air
Laboratorium
Office Seaside and
Cityside
II Tranfortsi
Mobil Truk 10 Milik
III Bangunan 2
Pabrik Milik
Sumber Data : Profil Perusahaan Unit Usaha OKS Luwu Setelah di Oleh 2018
1.5. Analisi Kinerja Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Crude Palm Oil
(COP)
6
Bahan baku yang digunakan dalam pengolahan gandum menjaditerigu di
ambeil dari gandum impor
2. Produksi
7
II. KASUS PENGEMBANGAN PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
MENJADI CRUDE PALM OIL (CPO)
a. Kekuatan (Strenght)
Adalah analisis yang membantu perusahaan dalam mencari dan
mengetahui apa saja yang menjadi keunggulan perusahaan sehingga bisa
menjadikan perusahaan tetap dapat bersaing dengan para pesaing perusahaan
dibidang yang sama. Tujuan analisis ini adalah untuk membantu perusahaan
dalam merumuskan strategi-strategi apa yang nantinya bisa memperkokoh
posisi perusahaan berkat adanya keunggulan tersebut dan sebagai alat dalam
mengukur apakah menejemen perusahaan sudah bekerja secara tepat.
b. Kelemahan (Weakness)
Adalah analisis terhadap lingkungan internal perusahaan dimana
membantu untuk mengetahui adanya kelemahan-kelemahan atau
penyimpangan dalam perusahaan yang membuat posisi perusahaan menjadi
tidak menguntungkan dan tidak bisa bersaing dengan para pesaing dalam
industri. Tujuan analisis ini adalah untuk membantu perusahaan dalam
mengetahui apakah kebijakan perusahaan sudah dilaksanakan secara benar
dan menghilangkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam
8
perusahaan. Sehingga diharapkan nantinya bisa membantu tercapainya tujuan
utama perusahaan.
c. Peluang (Opportunity)
Adalah analisis yang membnatu perusahaan dalam mencari dan
mengetahui apa saja yang menjadi peluang bagi perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya sehingga perusahaan dapat bersaing sengan para
pesaingnya dibidang industri. Tujuan analisis ini adalah untuk membantu
perusahaan dalam memutuskan strategi-strategi apa saja yang akan diambil
perusahaan dalam peluang ini guna mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan sehinggan tujuan perusahaan dapat tercapai.
d. Ancaman (Threat)
Adalah analisis yang membantu perusahaan dalam mengatasi
ancaman-ancaman apa yang akan timbul dalam perusahaan, sehingga bisa
menjadikan perusahaan tetap dapat bersaing dengan para pesaing dalam
industri. Tujuannya dalah membantu perusahaan dalam mengetahui apa saja
kebijaksanaan perusahaan telah dilaksanakan dengan tepat dalam mengatasi
mempertahankan apa yang menjadi tujuan dari perusahaan. Dan pengertian
analisi SWOT menurut para ahli antara lain :
1) Menurut Freddy Rangkuti (2009) Analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan
misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian
perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor
strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam
kondisi yang ada saat ini.
2) Menurut Kotler (2009) Analisis SWOT (Strenghts, Weakness,
Opportunity, Threaths) merupakan cara untuk mengamati lingkungan
pemasaran eksternal dan internal.
9
3) Menurut Gitosudarmo (2001) Kata SWOT merupakan pendekatan dari
Strenghts, Weakness, Opportunity, and Threats, yang dapat diterjemahkan
menjadi : Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Terjemahan
tersebut sering disingkat menjadi “KEKEPAN”. Dalam metode atau
pendekatan ini kita harus memikirkan tentang kekuatan apa saja yang kita
miliki, kelemahan apa saja yang melekat pada diri atau perusahaan kita
kemudian kita juga harus melihat kesempatan atau opportunity yang
terbuka bagi kita dan akhirnya kita harus mampu untuk mengetahui
ancaman, gangguan, hambatan serta tantangan (AGHT) yang menghadang
di depan kita.
10
III. ANALISIS MASALAH PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI
CRUDE PALM OIL (CPO)
2. Produksi
1. Kualitas produksi X II
2. Produk yang tejual
3. Mutu produk X III
4. Teknologi produksi X I
5. Kualisifikasi pekerjaan produksi
6. Organisasi proses produksi
Keterangan :
Dari tabel dua di atas mengenai aspek produksi pengadaan bahan yaitu
mutu bahan saya prioritaskan dalam urutan pertama dikarenakan mutu bahan ini
berpengaruh terhadap produk yang akan kita kelolah sebagaimna menstinya, jika
kita ingin menghasilkan suatu produksi yang optimal maka kita haru
11
menggunakan bahan baku yang mutunya baik sehingga apa yang kita produksi ini
dapat menghasilkan produk yang baik dan bagus. Tersedianya bahan saya
prioritaskan dalam urutan kedua dikarenakan tersedianya bahan ini akan menjadi
salah satu faktor yang mengdukung keberhasilan suatu pengolahan dalam
agrosistem, karena jika bahan tidak tersedia apa yang akan kita produksi begitu
pula sebaliknya jika bahan tersedia atau persediaannya cukup maka pengolahan
agrosistm ini akan berjalan dengan lancar. Harga bahan saya prioritaskan dalam
urutan ketiga dikarenakan harga bahan ini juga sangat berpengaruh terhadap apa
yang kita akan produksi, karena sebelum kita melakukan proses produksi terlebih
dahulu kita membeli bahan baku yang akan kita produksi. Tetapi jika harga bahan
baku terlalu mahal itu dapat menghambat dalam proses pengolahan karena bahan
baku yang tersedia tidak mencukupi kapasitas pabrik yang telah ditetapkan.
Dari tabel dua di atas aspek produksi pada produksi yaitu teknologi
produksi saya prioritaskan dalam urutan pertama dikarenakan teknologi yang
digunakan dalam proses pengolahan atau proses produksi ini dapat mempengaruhi
terhadap apa yang kita produksi, seperti kita dapat menghasilkan produk yang
berkualitas karna teknologi yang digunakan sudah canggih dan dapat membantu
sumberdaya manusianya dalam mengoprasikan mesin dan peralatan yang
digunakannya karena dengan teknologi yang canggih yang digunakan oleh sumber
daya manuasi ini itu dapat juga menghemat tenaga sumberdaya manusia yang
tadinya dikerjakan oleh individuanya sekara dikerjakan oleh teknologi yang
tersedia dalam suatu ptroses pengolahan. Kualitas produksi saya prioritaskan
dalam urutan ke dua dikarenakan kualitas produksi ini juga menjadi salah satu
faktor yang menjadi keberhasilan terhadap pengolahan agrosistem yang akan kita
kelolah, karena dalam mengoprasikan mesin dan peralatan sesuai dengan standar
oprasional (SOP) maka pasti kita akan menghasilkan kualitas produksi yang baik.
Mutu produk saya prioritaskan dala urutan ke tiga dikarenakan mutu produk yang
ada dalam aspek produksi ini karena sauatu agrosistem dapat dikata berhasil jika
produk yang mereka hasilkan dapat bersaing atau laku di pasaran dan
permintaanya sangat besar dan banyak.
Tabel 3. Kesenjangan Fakta dan Harapan
12
No Fakta (Realita) Rumusan Kalimat Harapan/Sasaran
Masalah/Persoalan (Ideal)
1 Kualitas bahan Karna bahan baku berasal Peningkatan standar
baku yang kurang dari Negara yg berbeda beda bahan baku
baik
2 Lambat nya Karena bahan baku di impor Melakukan kontrak
ketersediaan dari Negara tertentu ke Negara penghasil
bahan baku gandum
3 Masih banyaknya Dikarenakan dalam Bagaimana agar kita
LOSIS yang melakukan pengolahan tidak dapat menekan
terbuang sesuai dengan SOP LOSIS yang
terbuang
4 Penyortiran yang Karena jumlah karyawan Agar dapat
tidak maksimal tidak sebangding dengan melakukan proses
jumlah bahan yang akan penyortiran yang
disortir optimal
5 Adanya Karena adanya benda selain Ada sensor sebelum
kerusakan mesin bahan baku yg masuk ke masuknya bahan
mesin baku
Keterangan :
Masalah utama yang di hadapi dalam Pengolah Kelapa sawit Menjadi CPO
Kualitas bahan baku yang kurang Karna bahan baku berasal dari
baik Negara yg berbeda beda
13
3.1.3. Struktur Pohon Masalah
Produksi yang
Tidak Maksimal
Kualitas bahan
Penyortiran yang tidak Terjadinya
baku yang kurang
maksimal Kerusakan Mesin
baik
bahan baku
berasal dari Kurangnya jumlah adanya benda
Negara yg karyawan selain bahan baku
berbeda beda masuk ke mesin
14
IV. ANALISIS SASARAN PENGEMBANGAN PENGOLAHA KELAPA
SAWIT MENJADI CRUDE PALM OIL (CPO)
15
adalah rendahya rendemen CPO yang dihasilkan jadi harapan dan sasaran
kedepannya bagaimna agar dapat menghasilkan rendemen CPO yang tinggi.
Proses Produksi
yang Maksimal
bahan baku
Banyaknya jumlah Tidak adanya
berasal dari
karyawan benda selain bahan
negara kerjasama
baku masuk ke
mesin
Gambar 5. Struktur Pohon Sasaran
16
V. ANALISIS ALTERNATIF TINDAKAN PENGEMBANGAN
PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CRUDE PALM OIL (CPO)
Jumlah 1 9 3,25
Sumber Data : Profil Data Perimer Setelah Diolah 2018
Keterangan :
Keputusan tindakan yang pertama adalah melakukan pembaruan
teknologi. Pembaruan teknologi ini perlu dilakukan karena jika menggunakan
mesin dan peralan yang sudah tua dalam melakukan pengolahan pasti mesin dan
peralatan ini tidak lagi stabil dalam melakukan pengolahan, meski pun itu TBS
yang masuk TBS yang baik itu akan menyebabkan kualitas CPO menjadi tidak
17
baik. Melakukan pembaruan teknologi ini saya beri bobot 0,25 dan dalam
peringkat 2.
Keputusan tindakan yang ke dua adalah peningkatan pengetahuan
karyawan, peningkatan pengetahuan karyawan ini harus ditingkatkan terutama
pengetahuan mengenai cara melakukan pengolahan yang baik dan benar atau
sesuai dengan SOP yang ditetapkan. Peningkatan pengetahuan karyawan ini saya
beri bobot 0,25 dan dalam peringkat 3.
Proses Produksi
yang Maksimal
Melakukan
kerjasama Penyortiran bahan Pengolahan
kenegara baku yg maksimal Sesuia SOP
penghasil gandum
18
19
VI. MATRIKS PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENGOLAHAN
KELAPA SAWIT MENJADI CRUDE PALM OIL (CPO)
Keterangan :
Uraian tujuan sesuai tindakan ke pertama adalah melakukan pembaharuan
teknologi, ukuran tercapainya tujuan tersebut yaitu dengan cara melakukan
penggantian terhadap teknologi yang tua karena sudah tidak stabil lagi dalam
melakukan pengolahan, sistem informasi pengendaliannya yaitu dengan
20
menyiapkan dana atau modal untuk dapat melakukan penggantian teknoligi yang
sudah tua.
Uraian tujuan sesuia tingkatan yang kedua adalah peningkatan
pengetahuan karyawan, ukuran tercapainya tujuan tersebut yaitu dengan cara
melakukan pelatihan kepada karyawan sehingga pengetahuan karyawan dalam
melakukan pengolahan sesuai dengan SOP yang ditetapkan, sistem informasi
pengendaliannya dengan menyimapkan tenaga ahli dalam pelatihan.
Uraian tujuan sesuai tindakan yang ke tiga adalah pengolahan yang sesuai
dengan SOP, ukuran tercapainya tujuan tersebut yaitu bisa menggunakan mesin
dan peralatan dalam pengolahan sesuai dengan SOP yang ditetapkan, sistem
informasi pengendaliannya dengan cara mencari pelatihan dalam proses
pengoprasian mesin dan peralatan dalam melakukan pengolahan.
21
VII . ANALISIS RENCANA KERJA TINDAKAN PENGOLAAHAN
KELAPA SAWIT MENJADI CRUDE PALM OIL (OPO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
0 1 2
Melakukan Pemilik Mengahs
1 kerjasama usaha ilkan
kenegara CPO
penghasil yang
gandum baik
Penyortiran Pemilik Pengetah
bahan baku yg usaha an
2 maksimal karyawa
n
bertamba
h
Pengolahn sesuai Pemilik Para
SOP usaha karyawa
3 n dapat
mengopr
asikan
mesin
dan
peralatan
Sumber Data : Profil Data Primer Setelah Diolah 2018
Keterangan :
Tindakan persasaran yang pertama adalah melakukan pembaharuan
teknologi, yang menjadi penaggung jawab tindakan dalam sgrosistem ini adalah
pemilik agrosistem itu sendiri dan pemilik agrosistem ini mengharapkan setelah
dilakukan pembaharua teknologi ia dapat menghasilkan kualiat CPO yang baik.
Tindakan persasaran yang ke dua adalah peningkatan pengetahuan
karyawan, dan yang menjadi penaggung tindakan yang dilakukan adalah pemilik
22
agrossistem dan pemilik agrosistem ini mengharapkan setelah dilakukannya
peningkatan pengetahuan karyawan ia berharap agar pengetahuan para karyawan
dapat bertambah terutama dalam melakukan proses pengolahan.
Tindakan persasaran yang ke tiga adalah pembaharua SOP yang
ditetapkan, dan yang menjadi penanggung jawab terhadap tindakan yang
dilakukan adala pemilik agrosistem itu sendiri dan pemilik agrosistem ini
mengharapkan setelaha dilakukannya pelatihan pengolahan yang sesuai SOP.
23
VIII. ANALISIS PERSOALAN POTENSIAL PENGOLAHAN KELAPA
SAWIT MENJADI CRUDE PALM OIL (CPO)
Keterangan :
Aspek yang pertama adalah mesin yang digunakan kekuata dari mesin
yang digunakan ini tidak menggunakan bahan bakar minyak bumi melangikan
menggunakan uap dan kelemahan yang dimiliki dari mesin yang digunakan
24
adalah tidak stabil lagi dalam melakukan proses pengolahan dengan stabil. Aspek
yang ke dua sumberdaya manusia (SDM), kekuatan dari sumberdaya manusia ini
adalah memiliki keahliah dan kreatifitas yang baik dan kelemahan yang dimiliki
oleh sumberdaya manusia ini adalah tidak sesuai dengan SOP dalam melakukan
pengolahannya.
Aspek yang ke tiga adalah produk, produk yang dihasilkan ini memiliki
kekuatan yaitu produk CPO nya telah dikelah oleh banyak perusahaan yang
mengolah minyak jadi. Aspek yang ke empat adalah bahan baku, bahan baku ini
memiliki kekuatan yaitu bahan baku atau TBS nya memiliki kualitas yang baik
dan kelemahan dari bahan baku yang dimiliki adalah tanamannya tidak produktif
lagi. Aspek yang kelima adalah ketersedian bahan baku, ketersediaan bahan baku
ini memiliki kekuatan yaitu dikarenakan bahan bakunya berasan dari kebun inti
perusahaan dan kelemahan dari ketersediaan bahan baku ini adalah kualitas bahan
baku rendah.
25
usaha ini adalah milik dengan aturan di dalam
BUMN unit usaha tersebut
Kepercayaan atara Banyaknya larangan
konsumen dan dari masyarakat agar
produsen sudah bagus tidak melakukan
pengolahan CPO
3 Kebijakan Pemerintah merespon Pemerintah melarang
pemerintah Unit Usaha PKL Luwu keras terjadinya dampak
ini dijalankan pencemaran lingkungan
(LIMBAH)
Sumber Data : Profil Data Primer Setelah Diolah 2018
Keterangan :
Aspek lingkuangan umum memiliki peluang yaitu memiliki kebun inti dan
kebun plasma, letaknya yang strategis. Kebun inti dan kebun plasma ini sangan
membantu dalam proses pengolahan karna bahan baku yang diperlukan itu
mudah tersedia karena unit usaha ini memiliki kebun sendiri, selain dari kebun inti
dan kebun plasma letak Unit Uasaha ini juga sangat strategis yaitu dengant
dengan perukiman warga sarana dan prasarananya juga memadai. Sedangkan
ancaman yang dimilik dari aspek lingkuanganumum ini yaitu banyaknya Unit
Usaha yang memproduksi CPO yang sama sehingga ini menjadi tantangan yag
dihadapi oleh Unit Usaha PKS Luwu.
Aspek sosial ekonomi ini memiliki peluang yaitu keuangannya bagus
karena dinai oleh Pemerintah, karena unit usaha ini milik BUMN sehingga Unit
Usaha PKS Luwu ini tidak kesusahan mengenai dana yang dibutuhkan dan
kepercayaan antara produsen dan konsumen sudah bagus sedagkan ancaman yang
dimiliki dari aspek soial ekonomi yaitu banyaknya aturan-atauran dari Pemerintah
yang sering tidak sejalan dengan peraturan yang ada dalam Unit Usaha PKS Luwu
ini, dan banyaknya larang-larangan dari masyarakat untuk memberhentikan Unit
Usaha PKS Luwu ini melakukan proses produksi.
26
Aspek kebijakan pemerintak memiliki puluang yaitu pemerintah merespon
Unit Usaha PKS Luwu ini tetap melakukan proses pengolahan COP karena
dengan ini dapat menambah kas suatu negara khusnya Indonesia sedangkan
ancaman yang dimiiki dari aspek kebijakana pemerintah yaitu pemerintah
melarang keras atas terjadinya dampak pencemaran lingkungan (LIMBAH).
EFAS
Peluang (O) (SO) (WO)
27
sehingga dalam proses yang baik untuk
pengolahan dapat diolah menjadi CPO
berjalan dengan baik dan kepercayaan
dan diminati oleh para antar karyawan dan
konsumen konsumen baik
4. Bahan baku atau sehingga perusahaan
kualitas TBS baik dan ini dikenal oleh
kepercayaan antara perusahaan lain
produsen dan 5. Kualitas bahan baku
konsumen sudah baik yang baik sehingga
sehingga dalam proses proses pengolahan
pengolahan dan berjalan dengan baik
pendistribusian pula dan pemerintah
berjalan dengan baik. mendukung Unit
5. Bahan baku tersedia Usaha PKS Luwu ini
karena memiliki kebun melakukan
inti dan pemerintah pengolahan CPO
merespon Unit Usaha
PKS Luwu ini
dijalankan.
Ancaman (T) (ST) (WT)
28
minyak sawit ini tetap 3. Pengolahan CPO
disukai oleh yang baik sehingga
konsumennya walaupun banyaknya
3. Produk CPO yang peraturan dari
sudah banyak dikenal Pemerintah yang
oleh perusahaan lain, tidak sesuai dengan
dan walaupun itu apa yang meraka
banyak peraturan lakukan dalam
Pemerintah yang tidak pengolahan maka ia
sejalan dengan apa tetap melakukan
yang dilaakukan oleh pengolahan karena ia
perusahaan, percaya bahwa CPO
perusahaan ini tetap yang dihasilkan baik
melakukan pengolahan 4. Tanaman yang masih
CPO produktif sehingga
4. Bahan baku atau walaun banyaknya
kualitas TBS yang larangan dari
baik sehingga masyarakat untuk
walaupun banyaknya tidak melakukan
larangan dari pengolahan CPO
masyarakat untuk perusahaan ini tetap
tidak melakukan melakukan
pengolahan CPO pengolahan CPO
perusahaan ini tetap karena TBS yang
melakukan proses dihasilkan masih
pengolahan CPO sangat baik
5. Bahan baku tersedia 5. Kualitas Bahan Baku
sehingga proses yang baik sehinnga
pengolahan dapat dampak pencemaran
berjalan secara lingkungan ini dapat
berkesinambungan dan diatasi sebagaimna
pencemaran dampak mestinya
lingkungan ini dapat
diatasi walaupun
pengolahan CPO
secara
berkesinambungan
karena ia telah
memberikan perlakuan
tertentu
Sumber Data : Profil Data Primer Setelah Diolah 2018
29
EPILOG
1.Refleksi
A.Refleksi Teoritik
B.Refleksi Metodologik
C.Refleksi Etik
Pelajaran yang kita dapat saat melakukan analisis Pengolahan Unit Usaha
PKS Luwu ini kita dapat mengetahui bagaiman cara pengolahan CPO yang baik
sehingga diminati oleh para konsumen.
2.Saran
Saran saya kepada Manajer Pengiolahan Unit Usaha PKS Luwu ini
bagaiman supaya seorang Manajer Pengolahan Unit Usaha PKS Luwu tersebut
harus bisa mengorasikan mesin dan peralatannya sesuai dengan standar oprasional
prosedur (SOP) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dingingkan dan dapat
menghasilkan kualitas CPO yang optimal.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
LAMPIRAN
32
Gambar 3. Rebusan
33
Gambar 5. Penampungan CST
34
Gambar 7. Tanki Timbun CPO
35