Anda di halaman 1dari 45

PELATIHAN AGRONOMI I

ANGKATAN 32

GULMA
D
A
N
PENGENDALIANNYA

By : Eldimart
RRME Unit Head
GULMA DAN PENGENDALIANNYA

Gulma adalah tanaman yang tumbuh liar dan tidak di kehendaki


oleh Pengelola, karena tidak dikehendaki maka harus
dikendalikan.

Pengendalian Gulma dilakukan dengan cara


Metode Mekanik/Fisik
Misalnya Pengolahan tanah, membabat, menyiang,
mendongkel
Metode Kultur Teknis
Misalnya memilih bibit unggul, penggunaan mulsa, dsb
Metode Biologi
Misalnya pengadaan musuh alami, binatang, dsb.
Metode Kimia (dengan herbisida).
Misalnya dilakukan penyemprotan dengan herbisida.
Materi ini akan membahas mengenai :

@. Gulma-gulma Secara Umum.


@. Gulma penganggu
@. Gulma Berguna
@. Pengendalian Gulma di piringan
@. Pengendalian Gulma Selektif (Rawat Gawangan)
@. Pemberantasan Lalang
@. Herbisida
@. Kalibrasi Alat Semprot
A. GULMA SECARA UMUM.
Jika kita amati jenis gulma ada bermacam - macam. Para ahli
mengklasifikaskan golongan gulma dengan berbagai cara, antara
lain
Berdasarkan habitatnya :
a. Gulma darat (Gulma yang hidupnya di darat)
b. Gulma air (Gulma yang hidupnya di air)
Berdasarkan Umur Hidupnya (life-cycle)
a. Gulma semusim (Annual Weed), mis : Agretum Conyzoides
b. Gulma tahunan(Pereniald Weed), mis : Imperata Cylindrica
Berdasarkan morfologi dan responya terhadap herbisida :
a. Gulma Rerumputan (Grases), mis : Paspalum Conjugatum
b. Gulma berdaun lebar (Broadleaved Weed), mis : Mikania Micrantha.
c. Gulma teka-tekian (Sedges).mis : Cyperus Rotundus
d. Gulma Pakisan (Ferns).mis : Stenoclaena sp.
B. GULMA PENGGANGGU

Dijumpai bermacam-macam gulma pengganggu yang harus


dikendalikan di perkebunan kelapa sawit, biasa dikenal dikenal
dengan gulma kelas C atau anak kayu. Gangguan gulma tersebut
antara lain dalam hal :
Kompetisi dengan tanaman dalam penyerapan unsur
hara, air dan sinar matahari
Mengganggu akses ke dalam blok.
Mengganggu panen, pemupukan dan pengawasan
Sarang hama
Berpotensi untuk terjadinya kebakaran
Mengganggu keindahan.
Tabel 1. Gulma Kelas C
Perlu dikendalikan dan umum dijumpai di Perkebunan
Nama Botani Nama umum
Asystasia intrusa Asistasia
Bracharia mutica Rumput bambu raksasa
Cromolaena odorata Gulma putihan
Clidemia hirta Gulma linggi
Dicranopteris linearis Pakis kawat
Eleusine indica Rumput angsa
Hedyotis verticiliata Boreria berkayu
Imperata cylindrica Lalang
Ischaemum muticum Rumput bambu
Lantana camara Lantana
Melastoma malabathricum Senduduk
Mikania micrantha Mikania
Mimosa invisa Kucingan
Paspalum picticulatum Rumput pahitan
Penisetum polystachyon Rumput ekor kucing
Stenochlaena palustrs Paku merah
Tetracera scandens Gulma api
C. GULMA BERGUNA

Menurut hasil penelitian dan pengamatan para ahli


bahwa tidak semua gulma harus dimusnahkan, tetapi ada
beberapa jenis gulma yang perlu dirawat bahkan ditanam.
Gulma tersebut antara lain bermanfaat untuk
penggendalian ulat api secara alami. Ada jenis predator
pemakan ulat api yang hidup dan berkembang di tanaman
gulma tersebut.
Tabel 2. Gulma yang diharapkan
Perlu ditanam (Gulma berguna) adalah :

Nama Botani Nama Umum


Euphorbia heterophylla Wedusan
Euphorbia hirta Ara tanah
Urena lobata Pulut-pulut
Eleplhantus tomentosus Tutup bumi
Diplazium asperum Pakis sayur
Turnea subulata Bunga pukul sembilan
Casia tora Gelanggang kecil
Nephrolephis biserrata Paku larat
D. PEGENDALIAN GULMA DI PIRINGAN

. Mengurangi kompetisi dengan gulma dalam penyerapan hara,


air dan sinar matahari

Mempermudah pekerjaan untuk


Tujuan
melakukan panen,kutip berondolan,
pemupukan dan pengawasan.

. Mempermudah masuk kedalam blok sehingga kegiatan


oprsional lebih lancar (fungsi jalan pikul dan jalan tengah)
Standart :
. Piringan bebas dari gulma sampai radius 30 cm di
luar tajuk daun atau maksimal 180 cm dari pokok
untuk TBM dan 2 m untuk TM.
. Rawat jalan pikul/tengah 1,2 m dilakukan bersamaan
dengan rawat piringan.

Alat dan Bahan :

 Cangkul dan parang babat untuk rawat manual


 Sprayer, herbisida, air bersih untuk rawat khemis
Prosedur & Pelaksanaan

a). Asisten harus memeriksa terlebih dahulu areal yang akan


disemprot, Herbisida dan peralatan yang dipilih harus sesuai
dengan keadaan jenis gulma dilapangan.
b). Pastikan alat sudah dikalibrasi dengan baik.
c). Herbisida yang dibawa ke lapangan jangan dalam bentuk murni,
harus sudah dicampur air 1:1, hal ini untuk antisipasi
kehilangan/pencurian.
d). Mandor harus mempraktekkan kepada pekerja tentang
kecepetan berjalan yang benar, ketinggian penyemprotan,dan
tekanan pompa sebelum dimulai.
e). Pekerja harus berjalan dengan kecepatan yang telah
ditentukan dam stik harus terus diarahkan ke depan,tidak boleh
diayun kiri-kanan.
Next
Prosedur & Pelaksanaan

f). Jika ada kerusakan alat (bocor,nozel rusak)pekerjaan harus


dihentikan dan lapor kemandor untuk diperbaiki.
g). Mandor semprot harus membawa peralatan yang biasa
dipakai dilapangan apabila ada kerusakan ringan,misalnya
obeng,tang, kunci l,nozel.
h). Khusus untuk herbisida,implementasinya dapat
disemprotkan kegulma atau dioleskan kebatang kayu.
i). Dosis garlon untuk galon adalah 5 cc/air. Dosis /ha
tergantung populasi gulma.
j). Untuk garlon yang dioleskan, pelarutnya menggunakan solar atau
minyak tanah dengan konsentrasi :50 cc Garlon/liter solar.
Larutan ini dioleskan ke batang kayu atau bambo yang telah
dipotong dengan lebar 30 cm keliling pada ketinggian 40 cm
dari permukaan tanah.
Next
Prosedur & Pelaksanaan

k). Harus mempraktekkan kepada pekerja tentang kecepatan


berjalan yang benar, ketinggian penyemprotan, dan
kecepatan pemompaan sebelum pekerjaan dimulai.
l). Pekerja harus berjalan dengan kecepatan yang telah
ditentukan dan stick harus terus diarahkan ke depan,tidak boleh
diayun kiri-kanan.
m). Jika ada kerusakan alat (bocor,nozel rusak) pekerjaan harus
dihentikan dan lapor kemandor untuk diperbaiki.
n). Mandor semprot harus membawa peralatan yang biasa
dipakai di lapangan apabila ada kerusakan ringan, misalnya tang,
obeng, kunci l dan nozel.
ROTASI

Rotasi per tahun yang umum adalah :

TBM 1 TBM 2 TBM 3


Umur Tanaman
( Umur<1 Thn ) ( 1-2 Thn ) ( 2-3 Thn )

Manual (rotasi/th) 6 0 1
Khemis (rotasi/th) 0 4 3
Note :
Dapat berubah tergantung Policy Perusahaan
Khemis : Tahan lama ( ± 3 bln)
TM. Manual : Hemat biaya ,dapat merusak akar
TM 2 : Aman dari glifosat
Dosis dan Jenis Herbisida
yang diterapkan
Tabel 3
No Jenis gulma Herbisida Dosis/ha aktual Dosis blanket
A Semprot piringan /jln pikul(TM)
a. Rumput dan daun lebar (TM ) Round-up+Ally 0.375 l+0.019 kg 1.5 l +0.075 kg
TM remaja s/d tua 0.250 l+0.050 kg 1.01 +0.050 kg
b. pakisan + daun lebar TM re- Gramoxone+Ally 0.375 l+0.019 kg 1.5 l +0.075 kg
remaja s/d tua 0.250 l+0.050 kg 1.01 +0.050 kg
c. Rumput, Mekanika,Asystasia Round up+starane 0.375 l+0.094 ltr 1.5 l +0.375 ltr
(TM muda)TM remaja s/d tua 0.250 +0.6250 ltr 1.01 +0.250 ltr
d. Rumput, daun lebar lunak (TM Round up biosorp 0.750 liter 3 liter
Muda)Tm remaja s/d tua 0.500 liter 2 liter
e. Asystasia DMA (2,4-D) 0.038 liter 0.15-0.25 liter
No Jenis gulma Herbisida Dosis/ha aktual Dosis blanket

B Semprot gawangan (TBM atauTM)


a. Gulma sederhana, pakis,anak ka Gramoxone+Ally Tergantung po- 1.5 l+0.075 kg
Yu pulasi
b. Anak kayu, bambu dan semak Garlon Tergantung po- 2 liter
Yang cukup besar. pulasi konsentrasi
5 cc/liter air
C Mikania (TM) DMA (2,4-D) Terg. Populasi 1.5 liter
D Anak kayu.
Gulma tebal, Melastoma, Crho- Gramoxone+Ally Tergantung 1.liter+0.15 kg
Laena. Atau Ally+Agristik Populasi 0.15 kg+ 1 liter
E Anak kayu+ Pisang liar Ally + Surfaktan Tergantung po-
pulasi yang dipakai 5 gr +2
Cc/liter air

Note : TM muda (umur < 7 thn), TM remaja (7-17 thn); TM tua (>17 thn).
E. PENGENDALIAN GULMA SELEKTIF
(Rawat Gawang)
Tujuan
Mengendalikan Gulma-gulma pengganggu baik terhadap
kepentingan operasional maupun persaingan dengan
tanaman.
Gulma-gulma pengganggu tersebut yang sering dijumpai
antara lain :
Melastoma, Euphathorium, Bambu-bambuan, Rumput
gajah dll (lihat tabel 1.TBM).
Standart
Kebun bebas dari gulma pengganggu.
Alat dan bahan .
Alat yang digunakan adalah cangkul (untuk manual)
Herbisida (Round up, Ally, Starane, Garlon) untuk khemis.
Prosedur
Gulma-gulma yang tidak diinginkan, antara lain anak kayu
(Melastoma, Euphatorium), bambu,teki ,akar rimbang (jahe-
jahean) harap diberantas.
Jika gulma tersebut jarang-jarang, harap dilakukan pencabutan
atau didongkel sampai benar-benar akar tercabut dan dibuang di
gawang mati dengan posisi akar di atas (tidak menempel ke
tanah).
Apabila anak kayu cukup banyak, harap dikendalikan secara
khemis.
ROTASI

Rotasi rawat gawangan adalah 3x/tahun untuk TM-muda


dan 2x/tahun untuk TM-remaja dan tua.
F. PEMBERANTASAN LALANG
Kondisi TM seharusnya sudah terkendali dari lalang yang ada
hanya satu dua yang dikendalikan secara wiping.
Tujuan :
Mengurangi kompetisi penyerangan hara oleh tanaman
disebabkan karena lalang dapat menyerap hara cukup banyak
dan tumbuh sangat cepat.
Standart :
Areal bebas dari lalang.
Alat dan Bahan
Ember lap kain dan sarung tangan (untuk pekerjaan wiping)
Bahan Round up dengan air, konsentrasi 1%.
Prosedur
Sebelum dilakukan pemberantasan, harus dipastikan dulu
kondisi lalangnya , spot-spot atau hanya satu-dua.
Jika kondisi jaran-jarang , harap dilakukan wiping .
Wiping dilakukan dengan cara Sbb :
Buat campuran Round up dan air dengan konsentrasi 1%(10
cc Round up/liter air) dan bawa dalam jiregen ex gramaxone.
Celupkan kain kedalam bahan tersebut,peras dulu dan kain
dilapkan kebatang lalang dimulai dari pangkal, ditarik keatas
sambil kainya diperas dan setelah hampir ujung batang, lalang
diputuskan ujungnya sebagai tanda lalang tersebut sudah
diwiping.
Rotasi
Wiping dilakukan setiap 2 bln atau 6x/tahun untuk TBM
dan 6 bln atau 2x/tahun untuk TM
Klasifikasi Kondisi Lalang

Ada 3 kondisi keadaan lalang dilapangan


Lalang Sheet : Apabila kondisi lalang sudah tumbuh merata di suatu
blok (hal ini seharusnya tidak boleh terjadi).
Lalang Spot : Apabila lalang tumbuh spot-spot ( tumbuh setempat
setempat).
Lalang Wiping : Apabila kondisi lalang tumbuh jarang-jarang.
System Pengendaliannya

System Pengedalian Lalang dapat dirangkum dalam tabel berikut :

Konsentrasi
Kondisi lalang Dosis (ltr/ha) Dosisi blangket Folow up Rotasi/thn
(bahan/ltr air)
Sheet 0.75 % atau 4 ltr/ ha 4 ltr/ha 3 msa 1x
7.5 cc/ltr air max. 2x
Spot 0.75 % atau Tergantung 4 ltr/ha - 3x
7.5 cc/ltr air populasi
Wiping 1.00% atau 0.05 - - 6x
10 cc/ ltr air
Note : msa * = minggu setelah aplikasi
Folow up kesatu dilakukan 3 minggu setelah aplikasi dengan bahan 1 ltr/ ha
Folow up kedua dilakukan 3 minggu setelah folow up kesatu dengan bahan
1 ltr/ha.
G. PENGENDALIAN DENGAN
HERBISIDA
Pengendalian gulma, baik untuk gawangan maupun
piringan/jalan pikul dapat dilakukan secara manual maupun
kimia.
Tujuan :
Gulma terkendali tanpa merusak akar tanaman
Bertahan lebih lama dibandinhkan dengan manual
Hemat tenaga kerja
Waktu lebih cepat dibandingkan manual
Lebih Ekonmis
Standart :
Gulma terkenal dengan jenis herbisida dan dosis yang telah
ditentukan .
Bahan & Dosisnya
Bahan yang direkomendasikan berikut dosisnya pada
tabel berikut :
Tabel 4

N0 Jenis gulma Herbisida Dosis/ha aktual Dosis blanket

A Semprot piringan/jln
pikul (TBM)
a. Rumplut+daun lebar Round up +Ally 0.375 l+0.019 kg 1.5 l + 0.075kg
b. Pakisan + daun lebar Gramoxone + Ally 0.375 l+0.019 kg 1.5 l + 0.075kg
c. Rumput,Mikanika,A Round up +Starane 0.375 l+0.094 kg 1.5 l + 0.375kg
systasia
N0 Jenis gulma Herbisida Dosis/ha aktual Dosis blanket

B Semprot gawangan
(TBM atauTM)
a. Gulma sederhana pa- Gramoxone + Ally Tergantung populasi 1.5 l + 0.075kg
kis , anak kayu
b. Anak kayu, bambu Garlon Tergantung populasi 2 liter
dan semak yangcukup konsentrasi 5 cc liter
besar air
C Mikania (TBM) Starane Tergantung populasi 0.375 liter
D Anak kayu.
Gulma tebal, Melastoma Gramoxone + Ally Tergantung populasi 1 ltr + 0.15 kg
Chromolaena atau Ally +Agristik 0.15 kg + 1 ltr
E Anak kayu +Pisang liar Ally +surfaktan Tergantung populasi
H. KALIBRASI ALAT SEMPROT
Tujuan :
Untuk mengetahui kondisi alat semprot, terutama flowrate
dan lebar semprot sehingga dapat ditentukan kecepatan jalan
penyemprot untuk dapat mengaplikasikan dosis (ltr/ha)
secara tepat
Standart :
Kondisi alat dalam keadaan normal, sehingga aplikasi
herbisida dapat tepat dosis.
Prosedur :
Ada 3 variabel yang diukur dalam menentukan kalibrasi, yaitu
flowrate, kecepatan jalan penyemprot dan lebar semprot.
H.1. Menentukan Flowrate (F)

Flowrate adalah jumlah larutan yang keluar dari


sprayer melalui nozel dalam satu menit (ltr/menit)
dengan tekanan tertentu, biasanya 1 bar.

Semprotkan sprayer ke dalam


ember selama satu
menit,kemudian ukur volumenya
Volume tersebut adalah flowrate
( ltr/menit ).Flowrate suatu jenis
nozel biasanya mempunyai Isi alat semprot dengan air
standar, jika flowrate >10% dari dan pompa dengan tekanan 1
standard sebiknya diganti. bar atau posoisi low pada RB
Kalibrasi nozel di lakukan setiap 15.
minggu.
H.2. Menentukan Kecepatan Berjalan
Penyemprot (V)
Kecepatan berjalan adalah kecepatan rata-rata selama
melakukan kerja dengan satuan m/menit
H.3. Lebar Semprotan ( a )

Lebar Semprotan adalah lebar hasil semprotan


yang keluar dari nozel dalam satuan meter.

Kebutuhan larutan (L) dapat dicari dengan rumus :


L = F x 10.000
Vxa
Dimana : L = Kebutuhan larutan (ltr/ ha)
V = Kecepatan jalan
a = Lebar semprot
Contoh : Semprot piringan dengan menggunakan :
Gramoxone, dosis 1.5 ltr/ha .
Flowrate = 1.6 ltr/menit (nozel polijet biru ICI)
Lebar semprot 1.5 m (tekanan 1 bar)
Kecepatan jalan penymprot = 36 m/menit
L = 1.66 ltr/ menit x 10.000 m2
36 m/ menit x 1.5 m
L = 296 liter
Gramoxone 1.5 liter ada dalam larutan 296 liter, maka
konsetrsi Gramoxone dalam larutan tadi adalah 1.5 ltr : 296
ltr x 100% = 0.5%. Bila sprayer berisi 15 liter, maka
gramoxone yang di campurkan dalam setiap sprayer adalah
15 x 0.5% = 75cc.
Jenis Nozel

Agar penyemprotan dapat dilakukan tepat

mengenai sasaran dengan bahan yang hemat,

maka pancaran yang keluar dari sprayer harus

mempunyai pola tertentu, hal ini ditentukan

oleh jenis nozel.


Jenis nozel yang biasa digunakan berikut
spesifikasinya dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 5
Flowrate Swath Tinggi Tekanan Vol, Air(ltr/ Spray Tipe/merk
Jenis (ltr/ mnt) (M) Seprot (M) pompa Ha)V*33m/ Angle
mnt (derajat)
Poliject
Merah 2.4 2.0 0.5 1 bar 363 45 ICI
Biru 1.6 1.5 0.5 1 bar 326 45 ICI
Hijau 0,9 1.0 0.5 1 bar 272 45 ICI
Kuning 0.5 0.5 0.5 1 bar 312 45 ICI
Polijet
Merah 2.4 2.0 0.5 1 bar 363 55 Lurmak
Biru 1.8 1.5. 0.5 1 bar 367 90 Lurmak
Hijau 1.2 1.0 0.5 1 bar 363 110 Lurmak
Kuning 0.6 0.5 0.5 1 bar 375 130 Lurmak
Flowrate Swath Tinggi Tekanan Vol, Air(ltr/ Spray
Jenis (ltr/ mnt) (M) Seprot (M) pompa Ha)V*33m/ Angle Tipe/merk
mnt (derajat)
VLV 200 0.9 1.2 0.4 1 bar 230 45 Cooper pegler
VLV !00 0.5 1.2 0.4 1 bar 128 45 Cooper pegler
VLV 500 0.2 1.2 0.4 1 bar 51 45 Cooper pegler
YYellow hc-02 0.46 1.2 0.6 1 bar 117 85 Hollow Cone
RRed HC-04 0.92 1.2 0.6 1 bar 235 85 Hollow Cone
BBrown Hc-05 1.15 1.2 0.6 1 bar 294 85 Hollow Cone
GGrey HC-06 1.39 1.2 0.6 1 bar 356 85 Hollow Cone
LAMPIRAN
Perhitungan Kebutuhan
Herbisida Dalam 1 Ha
1. ROUND-UP + STARANE
Dipakai apabila Dominasi gulma pada piringan &
pasar pikul jenis =
. Mikonia Dosis umum = 1,5 L
. Kacangan Round-up + 0,375 L Starine
. Rumput lunak kering dalam 450 L air /Ha blanket
A]. Piringan (radius 2m)

Luas piringan = ∏r² 1 ha blanket Equivalen dengan


Luas piringan = 3,14 x (2)²x 143 = 10.000. m²
= 1796,08 m2 1.796,08m²
= 5,56 Ha piringan
LAMPIRAN

@. Dosis
Dosis/Cair ~ Round-up = 1500 cc
450 L = 3,33 cc /L air
Starine = 375 cc
450 L = 0,83 cc /L air

Untuk 1 keep (15 L) ~ = Round-up + Starine


= ( 3,33 x 15) + ( 0,83 x 15 )
= 49,95 cc + 12,45 cc ~1 keep

1 Keep (ise) dapat menyemprot piringan sebanyak :


Rumus = Jml air 1 keep x populasi x ha equivalen
Volume semprot /ha
= 15 L x 143 x 5,56 Ha
4.50 L
= 26,5 Pokok
LAMPIRAN

Untuk1Ha jml keep yang diperlukan = 143/26,5


= 5,4 keep /Ha

Herbisida yang dipakai untuk 1ha adalah :


. Round-up ~5,4 keep x 49,95 cc = 270 cc
. Starine ~ 5,4 keep x 12,45 cc = 67,2 cc

Analisa Cost/Ha

Herbisida = Round-up + Starine


= (0,270 x 23.100) + (0,067 x 121.575)
= 6.237 + 8.146
= Rp. 14.383 ,-
LAMPIRAN

Tk = (Target 1hk = 15 keep)~ 1hk Rp. 25.463


Tk semprot = jumlah keep/ ha
target/hk
= 5,4 = 0,36 hk/ha x Rp.25.463 = Rp. 9.166
15
Tk air = 0,36 x Rp.25.463 = Rp. 4.583
(2 : 1) 2 Rp.28.132

B]. Pasar Pikul

Rumus = Lebar Psr Pikul x 10.000 m² Ket : Lebar Psr Pikul = 1.2 m
Jarak antara 3 baris pkk Jlh Psr Pikul/ha = 2 buah
( 7.8 x 2 )
= 1.2 x 10.000 m²
( 7.8 x 2 )
Luas = 769.25 m²
LAMPIRAN

1 Ha blanked Equivalen dengan : 10.000 m²


769,25 m²
= 12,99 Ha areal pasar pikul

1 Keep (15L) dapat menyemprot pasar pikul sebanyak :


= 15 x 143 x 12,99
450
= 61.91 Pokok/keep

1 Untuk 1ha jumlah keep yang di butuhkan adalah :


143/61,91 = 2,32 keep/ha

Herbisida yang di butuhkan untuk 1 ha =


Round-up : 2,32 keep x 49,95 cc = 115,88 cc Dosis / keep
Starine : 2,32 keep x 12,45 cc = 28,88 cc Round-up + Starine
49,95 12,45
LAMPIRAN

Analisa Cost / ha
Herbisida : Round-up + Starine
(0,115 x 123.100) + (0,028 x 121.575)
2656.5 + 3404
= Rp.6060.6,-

TK : (Target/ha = 15 keep)
Tk Semprot : 2,32/15 x Rp.25.463 = Rp.3.938
Tk air : 3.938/2 = Rp. 1969
(2 : 1) Cost/ha Rp.11.967.7

Total Cost Rp 40.100 / Ha.-


LAMPIRAN

II. ALLY + GRAMOXONE


Dipakai jika dominasi gulma di piringan & pasar pikul di jenis pakis-
pakisan (Stenochlaena , Dicranopterine, Nephrolepis , Adimtum)
Dosis umum :75 gram Ally + 1,5 Gramoxone dlm 450 L air /ha
Blanker.
a). Piringan
Perhitungan luas sama pada point Ia dan di dapat :
. 1 Ha blanker =5,56 ha areal piringan
. 1 keep untuk =26,5 pkk
. 1 Ha membutuhkan =5,4 keep
Maka herbisida yang di butuhkan adalah :
. Ally = 75 gr =0,167 gr/l air
450
Gramoxone = 1500 = 3,333 cc /l air
450
LAMPIRAN

Dosis / keep = Ally =15 l x 0,167 gr = 2,5 gr


Gramoxone = 15 l x 3,333 cc =50 cc /keep

Dosis /ha = 5,4 Keep x 2,5 gr = 13,5 Ally


5,4 Keep x 50 cc = 270 cc Gramoxone
b.) Pasar pikul
Perhitungan luas jama dengan poiner I.b dan didapat :
. 1 Ha Blanket = 12,99 ha areal pasar pikul
. 1 Keep untuk = 61,91 pokok
. 1 Ha membutuhkan = 2,32 keep

Maka herbisida yang di butuhkan adalah :


Ally : 2,32 keep x 2,5 gr = 5,80 gram Dosis 1 keep
Gramoxone : 2,32 keep x 50 cc = 116 cc 2,5 gr Ally + 50 cc Gramoxone
LAMPIRAN

Analisa Cost/Ha
Piringan = Ally + Gramoxone
= (0,0135 kg x 458.150) + (0,270 x 36.000)
= 6185 + 9720
= Rp 15.905

Tk = (Target dan keep/ha)


Tk. Semprot = 5,4/15 keep x Rp.25.463 = Rp.9166.6
Tk air = 0,36 x Rp 25.463 = Rp.4583.
(2 : 1)
Total Cost = Rp.29.654,-/ha
LAMPIRAN

. Pasar Pikul
= Ally + Gramoxone
= (0,0058 kg x 458.150) + (0,116 x 36.000)
= 2657 + 4176
= Rp. 6.833

Tk (Target = 15 keep/hr)
Tk Semprot = 2,32/15 keep = 0,154 x Rp 25.463 = Rp. 3.921.3
Tk air = 0,154/2 x Rp.25.463 = Rp 1.960.6
Cost/Hr Rp. 12.715,-

TOTAL = Rp. 42.369


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai