Oleh: Siswantoro
Perusahaan
2 5
Besar
INBIFCO STRATEGY 4
1 4
Pemerintah Petani Sawit Akademisi
Media
3
Setiap poin dalam mekanisme INBIFCO strategy dijelaskan sebagai berikut:
1. Kementerian Pertanian dapat menyusun regulasi terkait program inkubator bisnis
yang ditujukan kepada perusahaan besar sebagai pelaksana program inkubator.
2. BPDPKS dapat menganggarkan dana untuk mendukung permodalan petani kelapa
sawit, memberikan insentif harga pupuk yang terjangkau dan fasilitas-fasilitas lainnya
yang dibutuhkan petani.
3. BPDPKS juga dapat mengalokasikan dana yang ditujukan kepada akademisi di
universitas-universitas agar dapat melakukan pengembangan dan penelitian terkait
kelapa sawit.
4. Perusahaan besar dan akademisi melakukan program pendampingan, edukasi dan
pelatihan kepada para petani sawit selama kurang lebih 6 bulan. Dalam langkah ini,
para petani akan mendapatkan ilmu yang lebih baik terkait pengelolaan kebun, inovasi
pengolahan kelapa sawit, pembibitan dan promosi serta penjualan dari perusahaan
besar sehingga diharapkan produktivitas mereka dapat ditingkatkan.
5. Perusahaan besar berkolaborasi dengan akademisi dapat melakukan penelitian dan
pengembangan kelapa sawit. Penelitian dan pengembangan ini penting dilakukan
untuk mengetahui perkembangan industri kelapa sawit dalam beberapa tahun ke
depan baik dari hasil olahan berupa produk atau komposisi kelapa sawit itu sendiri.
6. Media-media di Indonesia dalam berbagai platform seperti media berita online, media
sosial seperti Instagram, Facebook atau bahkan E-commerce dapat berperan serta
dalam mempromosikan produk-produk olahan kelapa sawit para petani di daerah.
Upaya promosi ini penting dilakukan agar kelapa sawit dan produk olahannya dapat
dikenal luas di kalangan masyarakat sehingga penjualan dapat ditingkatkan.
Program ini memiliki kekuatan utama yang membuatnya layak untuk diimplementasikan
ke depan. Kekuatan tersebut berasal dari sisi jumlah perusahaan pekerbunan sawit besar
yang tergolong cukup banyak di Indonesia, bahkan perusahaan perkebunan besar kelapa
sawit menempati posisi pertama dengan jumlah terbanyak jika dibandingkan dengan
pekerbunan lainnya. Data Badan Pusat Statistik pada 2016 menyebut jumlah perusahaan
pekerbunan kelapa sawit mencapai 1592 perusahaan. Banyaknya jumlah perusahaan
besar kelapa sawit menjadi kekuatan sendiri, karena perusahaan besarlah yang akan
memainkan peran sebagain inkubator kepada para petani sawit.
Sebelum mengimplementasikan program ini, pemerintah perlu melakukan
pertemuan dan diskusi kepada pihak-pihak yang terlibat secara komprehensif. Sosialisasi
terhadap mekanisme program ini perlu dilakukan ke depan untuk membangun koordinasi
yang kuat, memantapkan tujuan serta membangun komitmen atas kepentingan bersama.
Karena untuk mewujudkan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas sawit rakyat, tidak hanya cukup mengandalkan peran pemerintah saja,
melainkan semua pihak harus turun tangan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Daftar Pustaka
Tim Riset dan Publikasi Katadata.co.id. 2019. "Kelapa Sawit Sebagai Penopang
Perekonomian Nasional". Dapat diakses melalui:
https://katadata.co.id/timrisetdanpublikasi/berita/5e9a4e6105c28/kelapa-sawit-
sebagai-penopang-perekonomian-nasional. Diakses pada 12 September 2021
Pukul 10:03 WIB.
Bisnis.com. 2021. “Penyebab Produktivitas Kelapa Sawit Indonesia Kalah dari
Malaysia”. Dapat diakses melalui:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20210129/99/1349409/penyebab-produktivitas-
kelapa-sawit-indonesia-kalah-dari-malaysia. Diakses pada 12 September 2021
Pukul 11:31 WIB.
Budiyanto, H., Suprapto, A., & Poerwoningsih, D. (2017, September). Program
pengembangan kewirausahaan dalam bentuk inkubator bisnis di perguruan tinggi
bagi mahasiswa pemilik usaha pemula. In Seminar Nasional Sistem Informasi
(Senasif) (Vol. 1, No. 1, pp. 385-394).
Yunas, N. S. (2019). Implementasi Konsep Penta Helix dalam Pengembangan Potensi
Desa melalui Model Lumbung Ekonomi Desa di Provinsi Jawa Timur. Matra
Pembaruan: Jurnal Inovasi Kebijakan, 3(1), 37-46.
Badan Pusat Statistik. 2017. Jumlah Perusahaan Perkebunan Besar Menurut Jenis
Tanaman 2015-2016. Dapat diakses di: https://bps.go.id/. Diakses pada 13
September 2021 Pukul 14:51 WIB.