BAB II
JENIS USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT NASIONAL
1. PENDAHULUAN
Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu pondasi bagi tumbuh dan
berkembangnya sistem agribisnis kelapa sawit. Sistem agribisnis kelapa sawit
merupakan gabungan subsistem sarana produksi pertanian (agroindustri
hulu), pertanian, industri hilir dan pemasaran yang dengan cepat akan
merangkaikan seluruh subsistem untuk mencapai skala ekonomi.
dari perbankan juga kecil, karena petani tidak memenuhi syarat-syarat yang
diajukan oleh perbankan.
Keterangan gambar :
1. Perusahaan yang telah mendapatkan izin prinsip dari Menteri Pertanian mengajukan
permohonan pencadangan lahan untuk kebun Inti, kebun Plasma, pekarangan (termasuk
rumah) dan komponen penunjang kepada Gubernur sebagai Pemerintah Daerah Tingkat I
setempat.
2. Jika permohonan disetujui, perusahaan segera melakukan survei pendahuluan (pra
survei). Berdasarkan hasil survei dengan kerangka acuan yang ditetapkan oleh
Departemen Pertanian, perusahaan kemudian melakukan studi kelayakan.
3. Apabila lahan yang direncanakan merupakan kawasan hutan, perusahaan terlebih dahulu
membuat permohonan pelepasan kawasan hutan tersebut kepada Menteri Kehutanan.
4. hasil studi kelayakan dinilai oleh Tim Teknis PIR-Trans yang keanggotaannya terdiri dari
wakil Bappenas, Dirjen Perkebunan, Dep. Keungan dan Bank Indonesia
5. Apabila pembiayaaan proyek PIR-Trans dinilai layak :
Menteri Keuangan akan mengeluarkan Surat Persetujuan atas Perencanaan
Pembiayaan Proyek PIR-Trans (SPRP3)
Menteri Pertanian akan mengeluarkan Surat Keputusan tentang Rencana
Pelaksanaan Proyek PIR-Trans (SKRP3)
6. SPRP3 dan SKRP3 merupakan landasaan bagi perusahaan untuk memulai kegiatan fisik
pengembangan perkebunan PIR-Trans.