Anda di halaman 1dari 3

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) telah menjadi tanaman
komersial karena produktifitas minyaknya yang sangat tinggi dibanding tanaman
penghasil minyak lainya. Produktivitas yang tinggi ini terutama tergantung pada
faktor genetis (bahantanam/kecambah/bibit), lingkungan tumbuh (kesesuaian
lahan terkait iklim dan kesuburan lahan), perlakuan kultur teknis atau budidaya
baik saat tanaman belum menghasilkan maupun saat sudah menghasilkan dan
tentu saja kualitas sumberdaya manusia. (Purba dkk., 2008)
Pada saat ini kebutuhan minyak nabati dan lemak dunia terus meningkat
sebagai akibat pertumbuhan penduduk dan peningkatan pendapatan domestik
bruto. Jumlah penduduk di negara-negara kawasan timur jauh sekitar 3.2 milyar
atau 50% dari penduduk dunia. Di daerah inilah, tingkat pertumbuhan ekonomi
pada saat ini hingga tahun 2010 merupakan yang paling tinggi. Selainitu,
konsumsi minyakp erkapita penduduk di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara
juga masih jauh di bawah rata-rata penggunaan minyak nabati dan lemak per
kapita per tahun penduduk dunia (Pahan, 2006).
Sampai saat ini di Indonesia terdapat banyak perusahaan yang bergerak di
sector perkebunan kelapa sawit yang dikarenakan memiliki potensi yang besar
bagi perkebangan industri di Indonesia. Salah satu perusahaan perkebunan
kelapasawit swasta yang berada di Kalimatan Tengah khususnya di Kabupaten
Kotawaringin Timur, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Desa Natai Barua dalah
PT. Mananjung Hayak.
Total keseluruhan areal PT. Mananjung Hayak adalah ± 20.000 Ha (Dua
Ribu Hektar). Meskipun dengan luasan tersebut sampai saat tahun 2017 PT.
Menanjung Hayak sendiri masih belum memiliki Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
sendiri sehingga hanya mampu menjual Tandan Buah Segar (TBS) ke Perusahaan
lain.

1
2

1.2 Tinjauan Masalah


Permasalahan kultur teknis lapang dan manajemen tanaman kelapa sawit
yang terpenting adalah faktor manajemen penanaman dan pemeliharaan pada
kelapa sawit yang dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi dan tingkat
keseragaman tanaman yang baik sehingga dapat mencapai produksi yang
maksimal.

1.3 Tujuan Umum


Tujuan umum dalam laporan ini adalah :
1. Untuk mengetahui manajemen kultur teknis budidaya tanaman kelapa sawit
secara umum yang ada di PT. Mananjung Hayak.
2. Untuk mempelajari pengelolaan kegiatan pemeliharaan dan kegiatan panen
pada tanaman kelapa sawit.
3. Menentukan langkah dalam pengendalian gulma pada tanaman kelapa sawit.

1.4 Tujuan PKL (Praktek Kerja Lapang)


Tujuan dari program PKL di perkebunan kelapa sawit PT. Mananjung
Hayak ini adalah :
1. Memadukan antara teori dan praktek di lapang
2. Menambah wawasan serta pengetahuan di lingkungan perkebunan
3. Melatih sikap dan mental dalam menghadapi dunia kerja
4. Melatih keterampilan budidaya dan manajemen di perkebunan kelapa sawit

1.5 Manfaat PKL (Praktek Kerja Lapang)


Manfaat dari program PKL di perkebunan kelapa sawit PT. Mananjung
Hayak ini adalah :
1. Mahasiswa dapat memadukan antra teori dan praktek di lapang
2. Mahasiswa mendapat wawasan serta pengetahuan yang lebih di lingkungan
perkebunan
3. Sikap dan mental mahasiswa dapat terlatih untu kmenghadapi dunia kerja
3

4. Mahasiswa mendapatkan keterampilan budidaya dan manajemen di


perkebunan kelapa sawit

1.6 Lokasi dan Jadwal PKL (Praktek Kerja Lapang)


1.6.1 Lokasi
Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di Perkebunan Kelapa Sawit
PT. Menanjung Hayak Desa Natai Baru Kecamatan Mentaya Hilir Utara
Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimatan Tengah

1.7 Metode Pelaksanaan


Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan Praktek Kerja
Lapang (PKL) yaitu :
1.7.1. Metode Wawancara
Dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan dan evaluasi suatu
pekerjaan kepada pekerja, mandor, atau pembimbing lapang, sehingga sampai
sejauh mana kemampuan kita dalam menyerap ilmu dari suatu pekerjaan tersebut.
1.7.2. Metode Orientasi
Dilakukan secara langsung di lapang untuk mengadakan pengamatan atau
pembuktian suatu cara mengenai komoditi sawit dengan sebenarnya yang
dilaksanakan dalam praktek di kampus.
1.7.3. Metode Studi Pustaka
Dilakukan dengan membandingkan antara teori (literatur) dengan
kenyataan di lapang sebagai bahan pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) dan
pembuatan laporan.
1.7.4. Metode Kerja
Dilakukan dengan cara mencoba melaksanakan secara langsung di lapang
bersama para pekerja dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai