PENDAHULUAN
tumbuhan yang kecil seperti lumut, semak belukar dan bunga-bunga Hutan dan
terdapat juga sumberdaya alam hayati yang satu dengan yang lainnya tidak dapat
dan pelestari tanah serta merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling
penting. Dan sejak tahun 1990-an, hutan alam sudah tidak mungkin lagi
memenuhi kebutuhan bahan baku industri kehutanan. Oleh karena itu, pemerintah
hasil hutan.
produksi yang dibangun oleh kelompok industri untuk meningkatkan potensi dan
dan pemasaran.
Salah satu industri kehutanan yang yang menggunakan bahan baku dari
hutan tanaman industri adalah industri pulp dan kertas, dimana industri ini makin
tersedianya bahan baku yang mencukupi dan daya dukun lungkungan sekitarnya.
Kondisi yang umum terjadi di Indonesia adalah kapasitas industri kurang mampu
1
bahan baku telah mengancam perkembangan industri khususnya yang
pembangunan hutan yaitu kegiatan yang dimulai dari membangun tegakan hutan
pemungutan hasil hutan dan kegiatan seterusnya secara berulang setalah daur
pertama. Pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan tanaman industri melputi
Industri (HTI) merupakan Salah satu perusahan yang berbasis kehutanan, kegiatan
yang dilakukan di HTI secara umum akan melihat bagaimana melihat penerapan
serta faktor faktor lain yang berhubungan dengan pekerjaan. Maka dari itu
Plantation Kalteng.
disebut magang,
2
mempraktekkan pengetahuan ditempat magang. Magang merupakan salah satu
matakuliah wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap program studi kehutanan
bangku kuliah dengan praktek di lapangan. Program magang ini akan dibagi
Instansi.
Pengambilan sampel dengan cara acak sistematik sampling dengan plot pertama
pada jenjang waktu tertentu setelah dilakukan penanaman, mengenai kondisi dan
Penilaian tanaman dalam hal ini secara khususnya tertuju pada menilai tanaman,
hasil kegiatan kerja dimulai pada penyemprotan sebelum tanam, penanaman serta
yang memiliki ukuran sedang hingga besar dan jumlah persediaan banyak.
3
Sehingga meski bibit tersebut meiliki ukuran besar namun persediaannya hanya
selama perkuliahan.
dibidang Menilai kualitas dan tata cara penanaman tanaman, mampu memahami
prosedur kerja serta factor resiko dari pekerjaan di PT Industrial Forest Plantation,
4
menalar bagaimana mengelola hutan secara baik dan benar dengan penuh rasa
tanggung jawab.
mulai pada Tanggal 14 Agustus 2018 sampai dengan 12 Oktober 2018. Tempat
5
II. KEADAAN UMUM LOKASI
Sebelah Selatan : dibatasi oleh kebun kelapa sawit, kebun karet mastarakat, dan
Sebelah Timur : dibatasi oleh IUPHHK-HA PT.Wana Agung Asa Utama dan
Hutan Produksi
Sebelah Barat : dibatasi oleh kebun kelapa sawit dan kebun karet masyarakat
Untuk menuju ke lokasi, dapat diakses melalui jalur darat dengan waktu
2.1.2. Topografi
topografi yaitu agak datar, datar, datar agak cekungan, berombak, dan
6
sedangkan wilayah tengah hingga ke selatan umumnya datar.Dilihat dari
2.1.3. Klimatologi
disekitar Areal IUPHHK-HTI IFP termasuk tipe B (basah) dengan curah hujan
bahwa curah hujan terendah terjadi pada bulan Oktober tahun 2006 sebesar 1,0
mm dan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Okober tahun 2010 sebesar 729,1
mm.
Januari 250,9 175,2 176,6 266,0 215,2 251,6 313,2 317,3 434,6 257,2 2.657,8 265,8
Februari 28,4 209,7 247,0 152,6 149,6 380,9 353,4 280,3 255,9 503,4 2561,2 256,1
Maret 146,0 215,1 270,5 288,2 373,5 333,0 368,4 502,3 339,5 253,4 3089,9 308,9
April 112,0 74,1 286,6 288,0 120,8 272,1 405,0 356,2 269,1 261,1 2.445,0 244,5
Mei 31,8 120,3 105,9 226,8 70,8 267,6 346,1 376,6 229,3 284,5 2059,7 205,9
Juni 27,5 106,6 156,6 89,2 134,7 41,0 291,4 36,1 134,4 136,8 1154,3 115,5
7
Juli 7,1 129,7 57,4 98,3 50,9 27,1 318,8 122,9 244,3 242,9 1299,4 129,9
Agustus 4,1 70,1 6,6 118,3 205,8 11,8 302,9 26,6 51,8 146,0 944,0 94,4
September 9,9 155,2 18,8 91,1 75,1 30,9 429,3 176,5 72,3 159,0 1218,1 121,8
Oktober 2,0 351,9 1,0 333,6 314 203,1 729,1 414,9 250,7 121,2 2.721,5 272,2
November 374,0 115,5 62,2 153,0 337,7 217,6 328,6 427,2 243,3 319,1 2.578,2 257,8
Desember 320,3 94,2 211,0 268,2 264,3 555,6 322,3 388,9 475,3 396,1 3296,2 329,6
Jumlah 1.314,0 1.817,6 1600,2 2.373,3 2.312,4 2.592,3 4.508,5 3.425,8 3.000,5 3.080,7 2.602,4
Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut
periode (2004-2013)
Grafik Rataan curah hujan bulanan selama periode 2004-2013 disajikan pada Gambar 1
Curah hujan (mm)
350
300
250
200
150
100
50
yang dipetakan menunjukkan bahwa formasi geologi terdiri dari Batuan Endapan
dan Batuan Pasir Kuarsa Litos. Sedangkan jenis tanah yang terdapat di areal
IUPHHK-HTI PT. Industrial Forest Plantation terdiri dari tanah pasir, tanah
8
podsolik merah kuning, tanah alluvial, dan tanah padas. Tekstur tanah pada jalan-
jalan utama serta jalan cabang tergolong dalam tekstur berpasir (sand).
2.1.5. Hindrologi
kedalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas. Kemudian daerah aliran sungai
dalam kawasan UP tersebut terbagi lagi menjadi Sub-DAS Mangkutub dan Sub-
aliran Sungai Murui berhulu jauh disisi sebelah Utara dan bermuara disisi sebelah
bentuk Permukaan lahan disisi sebelah Utara lebih tinggi dibandingkan dengan
Kabupaten Kapuas.Sungai ini membentang sepanjang kutang lebih 600 km, dari
Bagian hulu dari sungai ini merupakan daerah yang cukup tinggi
daratannya, namun sungainya tidak terlalu lebar. Sehingga bila hujan pada daerah
hulu cukup banyak, maka ketinggian air akan naik, bahkan bisa menggenangi
9
jalan-jalan di desa. Makin kehilir, daratannya makin rendah, bahkan ketinggian
daratan ada yang hanya mencapai 0-5 meter diatas permukaan laut.Meskipun
demikian lebar sungai makin besar, sehingga kenaikan ketinggian air tidak terlalu
besar.
dalam kawasan UP dapat dijumpai disepanjang Sungai Murui. Oleh karena itu
Sungai Murui khususnya dan Sungai Kapuas umumnya menjadi tercemar dengan
Path/ Row 118/061 liputan 19 Agustus 2015, kondisi penutupan lahan di areal
IUPHHK-HTI PT. Industrial Forest Plantation terdiri atas hutan lahan kering
sekunder seluas 70.281,78 ha, belukar tua seluas 9.806,43 ha, belukar muda dan
semak 7.793,47 ha, tanah terbuka seluas 11.383,67 ha, dan tertutup awan 1.724,05
ha. Kondisi penutupan lahan berdasarkan fungsi hutannya disajikan pada Tabel 2
10
4 Tanah Terbuka 11.203,24 180,43 11.383,67 11
2.2.1. Flora
Sebagian besar jenis tumbuhan hutan yang ada di areal PT. Industrial
Forest Plantation adalah pohon kayu produksi (heterogen) seperti resak, meranti,
agathis, balau, kapur, keruing, dan nyatoh. Selain tumbuhan hutan juga terdapat
tanaman yang ditanam atau yang diusahakan oleh PT.Industrial Forest Plantation
2.2.2. Fauna
Potensi fauna yang ada pada sekitar areal PT. Industrial Forest Plantation
terbagi menjadi:
11
Tabel 3.Desa-desa Lokasi Areal IUPHHK-HTI PT.Industrial Forest Plantation,
Kecamatan Mantangai Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah,
Tahun 2014.
No. Nama Desa Tahun Bediri Keterangan
2.2.3. Demografi
kecamatan ini 6.103,77 Km2 yang merupakan kecamatan dengan wilayah terluas
Mantangai dengan jumlah penduduk 36.523 jiwa yang terdiridari 19.024 laki-laki
pada desa-desa tersebut memiliki lahan pada Areal PT.Industrial Forest Plantation
12
Tabel 4. Penduduk Desa-desa di sekitar Areal IUPHHK-HTI PT.Industrial Forest
Plantation menurut Jenis Kelamin Tahun 2012
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No NamaDesa
Laki-laki Perempuan Jumlah Seks Ratio
Plantation berjumlah 12.842 jiwa yang terdiri dari 6.993 laki-laki (54,45%) dan
5.849 perempuan (45,54%). Dengan demikian rasio jenis kelamin (RJK) wilayah
ini adalah 119 yang berarti pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat 119
penduduk laki-laki. Rasio jenis kelamin terdapat di desa Bukit Batu sebesar 185
dan terkecil di desaSei Gita yaitu sebesar 100. Sedangkan gambaran mengenai
banyaknya peduduk dan luas wilayah serta kepadatan penduduk yang terdapat
13
Tabel 5. Banyaknya Penduduk, Luas, Wilayah, dan Kepadatan Penduduk
Luas Wilayah
No Desa Penduduk Kepadatan Penduduk
(Km2)
desa Danau Rawah yaitu 3.339 jiwa dengan luas wilayah 83 Km2. Dari data tabel
Km2.
penambang emas tanpa izin (PETI) di sungai murio Raya dan sungai Kahayan.
Usaha penambangan tersebut mulai surut dalam dua tahun terakhir, sehingga
14
sebagian penduduk sudah beralih profesi kembali sebagai petani. Mata
Tabel 6. Luas Panen, Produktivitas dan Total Produksi Tanaman Padi dan
Palawija
LuasPanen Produktifitas Total Produksi
No Komiditi
(Ha) (Kw/ Ha) (Ton)
Industrial Forest Plantation membentuk kelompok tani sebagai buruh tani/ pekerja
15
2.2.5. Pendidikan
dalam pembangunan suatu wilayah. Namun SDM yang dimaksud adalah sumber
daya yang berkualitas atau SDM yang memiliki pendidikan, skill, maupun
kemapuan untuk maju demi kesejahteraan hidup, masyarakat dan Negara. Untuk
meningkatkan kulitas SDM agar mampu bersaing dalam dunia pendidikan maka
fasilitas harus dipenuhi setiap daerah. Adapun fasilitas pendidikan yang telah
pada Tabel 7.
TK 21 41,17
SD 18 35,29
SMP 8 15,68
SMA 2 3,92
Jumlah 51 100
sekitar areal IUPHHK-HTI PT IFP sudah cukup memadai. Berkenaan dengan hal
16
pendidikan baik formal maupuan non formal yang tepat sasaran di setiap desa -
desa. Dibalik SDM yang berkualitas tidak terlepas dari peran pendidikan disuatu
wilayah tersebut.
2.2.6. Kesehatan
pelayanan kesehatan, faktor keturunan dan prilaku sehat. Diantara faktor tersebut,
pelayanan kesehatan ini saja tidak dapat dilalukan pelayanan kesehatan, tetapi
juga kesehatan bersifat preventif, rehabilitas, edukatif yang sangat luas. Adapun
fasilitas kesehatan milik pemerintah dan swata yang ada di kecamatan Mantangai
1 Humbang Raya - - - -
2 Lahei Mengkutup 1 - - -
3 Danau Rawah 1 1 - -
4 Gawing - - - -
5 Bukit Batu 1 -
6 Manusup - 1 1 -
7 Sei Gita - - - -
Jumlah 3 2 1 -
17
Berdasarkan tabel di atas, Fasilitas kesehatan di kecamatan Mantangai
Umum 6 orang, Dokter Gigi sebanyak 3 orang dan 2 orang petugas kesehatan.
kecamatan Mantagai, saat ini hidup rukun dan sejahterah, tersebar diseluruh
kecamatan dan desa. Penduduk asli kecamatan Mantangai terdiri 2 suku besar
meraknya arus mudik masyarakat yang masuk ke kabupaten kapuas, hingga saat
ini kecamatan Mantangai telah dihuni dengan berbagai suku adat dn istiadat.
masing – masing
18
Pembanguan kebudayaan di Kabupaten kecamatan Mantangai ditujukan
halnya solidaritas sosial, kekeluargaan, budaya dan prilaku positif seperti kerja
yang terdiri dari agama islam 269,238, Kristen 39,256 katolik 699, hindu 5029,
budha 50 dan jumlah tempat ibadah sebanyak 313 mesjid, mushola sebanyak 516,
wilayah pun juga akan menjadi lebih mudah sehingga roda perekonomian bisa
Adapun sarana dan prasana transportasi antar desa adalah melalui darat
dan air. Dan jenis permukaan jalan yang terluas adalah aspal dan sepanjang tahun
prasarana transportasi jalan menuju desa menuju jalan raya. Untuk fasilitas
komunikasi, menara telepon seluler ada di desa ini dengan sinyal telepon seluler
sinyal lemah. Kantor pos atau rumah pos tidak ada di desa tersebut.
19
2.2.9 Kelembagaan
a. Struktur Organisasi
Security
Gambar 2. Struktur Organisasi PT Industrial Forest Plantation
Adapun tugas pokok dan fungsi dari struktur organisasi PT. Industrial
1. Manager
keuangan.
20
c. Menciptakan dan mengendalikan teknologi serta komponen sesuai
kebutuhan.
dibutuhkan.
2. Asisten Kepala
sebagai berikut:
di divisi masing-masing.
3. Asisten Divisi
sebagai berikut:
21
4. Mandor
divisinya, baik apsen atau daftar hadir dan akan di laporkan kepada
kepala mandor.
5. Security
sebagai berikut:
pimpinan perusahaan.
kepolisian terdekat.
22
III. KEGIATAN MAGANG
usaha kayu.
lahan secara menyeluruh dari vegetasi yang ada di areal kerja, cara ini
alat berat, bisa ditebang, digeregaji dengan chainsaw bahkan bisa dibabat
bersih tidak ada lagi di area lahan yang akan kita Tanami.
1. Tujuan Kegiatan
untuk ditanami tanaman industri yang memiliki nilai jual tinggi yang sesuai
23
2. Waktu dan Tempat
Tengah.
a. Alat
1. Excavator
2. Bucket
3. Graple
b. Bahan
4. Teknik Pelaksanaan
kemudian dibuat blok atau tanda yang bertujuan agar alat yang mengerjakan
lokasi itu dapat mengetahui batas yang sudah ditentukan oleh perusahaan
sehingga alat berat atau excapator dapat membuat terasering, jalur sampah, dan
parid.
B. Harvesting (Pemanenan)
1. Tujuan Kegiatan
24
2. Waktu dan Tempat
a. Alat
1. Chainsaw.
2. Parang
3. Excavator
b. Bahan
2. Pita
c. Teknik Pelaksanaan
a. Pre Harvest
b. Process Harvest
25
pohon (topping and delimbing), pemotongan dengan panjang tertentu dan
c. Post Harves
1. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan TUK adalah untuk mengetahui cara pengukuran kayu log
Tengah.
Adapun alat yang digunakan antara lain pita meter, alat tulis, kalkulator,
dan pipa air yang sudah di beri tanda. Sedangkan bahan yang digunakan
4. Teknik Pelaksanaan
26
1. Untuk mengukur panjang kayu log digunakan pita meter, pita meter
2. Ukur tinggi tumpukan kayu bulat kecil menggunakan pipa air yang
sudah di beri tanda. Pengukuran di mulai dari sis kiri dan kanan
1. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan planning adalah untuk perencanaan suatu areal kerja yang
Tengah.
a. Alat
27
1. GPS
2. Parang
3. Meteran
4. Alat tulis
6. Diameter tape
7. Kamera
8. Kompas
b. Bahan
1. Pita
2. Tally sheet
3. Peta
4. Patok
4. Teknik Pelaksanaan
1. Desain Sampling
2. Persiapan peta
28
b. PQA ( Plantation Quality Assiccment )
plot pertama ke plot kedua 30 titik tanam. Jenis-jenis kegiatan pada PQA
yaitu:
1. Planting
c. Lubang tanam
d. Jarak tanam
2. Blanking
a. Tanaman hidup
3. Weeding
a. Satisfaction
b. Poorkill
c. Missed
d. Damage
e. Dead
c. Survey
29
mengetahui potensi dan kondisi fisik lapangan serta data penunjang lainnya
Forest Plantation.
1. Tujuan Kegiatan
dari bahaya kebakaran dan mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja di wilyah kerja PT Idustrial Forest Plantation. Yang kami ikuti hanya
a. Alat
1. Palu
30
2. Geregaji
3. Kuas
4. Paku
5. Linggis
b. Bahan
1. Papan
2. Balok
3. Cat
4. Teknik Pelaksanaan
menjadi bibit atau semai yang siap ditanam dilapangan. Kegiatan di persemaian
merupakan kegiatan awal dilapangan dari kegiatan penanaman hutan karena itu
1. Tujuan Kegiatan
memperoleh bibit yang diinginkan/ varietas yang dinginkan seperti bibit yang
31
Kegiatan nursery atau persemaian dilaksanakan pada tanggal 06-12
Tengah.
a. Alat
2. Sekop
4. Cangkul
6. Gerobak
7. Mesin air
8. shade net
b. Bahan
1. Pupuk
2. Cocopiet
3. Gambut
4. Benih
5. H2SO4
4. Teknik Pelaksanaan
32
a. Persiapan Lahan
bibit kelapangan
4. Bebas banjir
5. Tenaga kerja
a. Cocopiet 70 %
b. Gambut 30 %
c. Simplot 5 kg
d. RP 2 kg
e. Agroblen 3 kg
f. TSP 3 kg
a. Polytube disiapkan
33
c. Treatment Benih ( Perlakuan Benih )
menggunakan asam sulfat atau air panas agar benih mudah dan cepat
cm. Setelah itu di sowing dan ditutup dengan menggunakan shade net selama
25 – 28 hari. Tujuannya agar bibit tersebut tidak mudah terkena derasnya air
e. Germinasi
setelah tanam.
f. Maintenance ( Perawatan )
1. Penyiraman
2. Pupuk susulan
4. Pengendalian Gulma
5. Sanitasi
g. Double Spacing
tumbuh dengan cara mengurangi kerapatan agar cahaya matahari dapat merata
34
sehingga fotosintesis berjalan, jarak lebih baik dan kelembabannya normal dan
2. Tinggi tanaman 18 cm
6. Kekokohan batang
7. Akar aktif
1. Tujuan Kegiatan
penanaman dan perawatan tanaman yang baik dan benar agar mendapatkan
35
Kegiatan plantation di laksanakan pada tanggal 17-22 September 2018.
Tengah.
a. Alat
2. Dodos
3. Sling
4. Knapsack
5. Parang
b. Bahan
3. Patok
4. Teknik Pelaksanaan
penyemprotan sebelum tanam atau pre planting spra (PPS) pada areal yang
penyemprotan.
36
Setelah kegiatan PPS maka dilakukan penanaman. Hal yang
c. Perawatan
jenis tanaman yang akan di tanam. Pada tanaman acacia cariscarpa dan
acacia mangium weeding round terdiri dari WR1 – WR5 sedangkan untuk
1. Weeding Round 1
2. Blanking
weeding round 1.
3. Weeding Round 2
37
ada pada areal yang akan dilakukan penyemprotan dengan dosis 1,75
4. Slashing
5. Singling
tanaman.
6. Weeding Round 3
ada pada areal yang akan dilakukan penyemprotan dengan dosis 1,6
7. Weeding Round 4
ada pada areal yang akan dilakukan penyemprotan dengan dosis 1,4
38
liter/knapsack paraguate atau glyposate dan ditambahkan agristik dengan
8. Weeding Round 5
ada pada areal yang akan dilakukan penyemprotan dengan dosis 1,3
yang harus pertama turun tangan. Sosial yaitu hubungan antara perusahaan
anatara masyarakat, pemerintah daerah. Dan kegiatan sosial yang pertama yaitu
melakukan sosial meffing atau pemetaan sosial pada masyaraka untuk menentukan
Common service yang terdiri dari administrasi, store, Personalia (PA) dan
39
langsung dengan kekariawanan dan genal verb (GA) yaitu pemenuhan aset-aset di
Pengambilan sampel dengan cara acak sistematik sampling dengan plot pertama
penanaman serta pada segala upaya perawatan tanaman, upaya – upaya pekerja
procedure).
a. Tujuan kegiatan
40
b. Waktu dan Tempat
(APD), Tally sheet, pulpen, kompas, Gps dan Peta Sedangkan bahan
baris titik ujung tanaman sampai dengan baris titik yang ke-9 tanaman, kemudian
dihitung lagi pada baris yang ke-10 sampai baris ke-15 untuk dilakukan
penilaian(Plot sampel 1)
Setelah sampai pada ujung areal, dibuat kembali sampel yang kedua,
yaitu dengan memperhitungkan titik baris ke- 15 sampai pada baris yang ke- 30
41
Setelah sampai pada ujung areal ( sample 2 ) dibuat kembali sample ketiga
dengan perhitungan yang sama dan sesuai perhitungan sample ke-2, begitupun
pembuatan sample yang selanjutnya sampai pada ujung areal yang dinilai.
tanaman, pada titik tanam yang sudah dihitung panjang dan lebarnya diukur
42
Gambar 4. Pembuatan plot pengecekan pupuk
dengan proses pemupukan pertama pada tanaman dengan harapan supaya tanaman
dibuat, tanaman yang dinilai pada sampel tersebut akan dihitung berapa banyak
yang hidup, mati dan melarat sebagai acuan untuk memperhitungkan potensi
43
Gambar 6. Penilaian penanaman tanaman Akasia
tidak boleh secara acak, apabila dimulai pengambilan plot pertama pada sisi kanan
maka untuk plot 2 tidak boleh di ambil pada sisi kiri, begitupun untuk plot
selanjutnya, pembuatan plot sudah diatur dan dijalankan sesuai dengan SOP
sampel.
kegagalan tanaman, disinilah para pekerja( kontraktor) akan dinilai terkait hasil
penanaman kembali pada titik titik tanam yang kosong, mati ( blanking ). Apabila
dalam mewujudkan hasil kayu yang berkualitas sesuai dengan waktu yang
ditargetkan.
44
Untuk menghitung kelulusan tanaman, penggunaan standar kelulusan
Untuk pengisian tally sheet pada penilaian tanaman dalam seluruh plot
sudah terisi mulai pada banyak sampel yang diambil, jumlah sampel tanaman
hidup, jumlah sampel tanaman mati dan melarat, setelah data penilaian sudah
terisi selanjutnya akan dihitung pada lembaran tally sheet perhitungan kelulusan
45
a. Dimana pada plot 1 terdapat 432 titik tanaman yang dinilai, 1 titik
c. Plot 3 terdapat 598 titik tanaman yang dinilai, 1 titik tanaman mati,
j. Plot 10, terdapat 162 titik tanaman yang dinilai, 2 titik tanaman
46
3,770
= 100%
3,785
= 99,60 %
dinyatakan lulus.
4.2. Kesimpulan
and Savety (EHS), Nursery, Plantation, Sosial Security and Licensi (SSL),
dan Comon Service (CS). Dimana pada departement wood supply terbagi
atas 3 kegiatan yaitu Leand Clearing (LC), Harvesting, dan Tata Usaha Kayu
Departement Enviro Healty AND Savety yang terbagi atas 3 kegiatan yaitu
administrasi. dan pada Departement Sosial Security and Licensi terbagi atas 3
47
kegiatan yaitu sosialisasi PHBM, pencegahan ilegal logging, dan program
CD.
sampel plot secara berurutan sesuai SOP. Pembuatan plot sampel untuk
4.3. Saran
pihak kampus terkait lokasi serta gambaran umum terhadap instansi/ perusahaan
mental, fisik. dan mahasiswa harus mempunyai bekal pengetahuan yang luas
48
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Data dan Statistik Pendidikan. 2017. Data Referensi Pendidikan.
http://referensi.data.kemdikbud.go.id. Diakses Pada Tanggal 09
Desember 2018.
Anonimous. 2010. Penilaian tanaman. reza 88. Diakses pada tanggal 6 mei 2010
49
LAMPIRAN
50
10 Jumat, 24 Agustus 2018 Departemen Planning: Baik
1. Braifing Pagi
2. Plantation Quality
Assessment(PQA)
11 Sabtu, 25 Agustus 2018 Departemen Planning: Baik
1. Braifing Pagi
2. Plantation Monitoring
Assessment (PMA)
12 Minggu, 26 Agustus 2018 Libur
51
20 Senin, 3 September 2018 Departemen EHS Baik
1. Braifing Pagi
2. Pengambilan Sampel Tanah
21 Selasa, 4 September 2018 Departemen EHS Baik
1. Braifing Pagi
2. Administrasi
22 Rabu, 5 September 2018 Departemen EHS Baik
1. Braifing Pagi
2. Administrasi
23 Kamis, 6 September 2018 Departemen Nursery Baik
1. Braifing Pagi
2. Persiapan Media
24 Jumat, 7 September 2018 Departemen Nursery Baik
1. Braifing Pagi
2. Sowing Atau Penaburan Benih
25 Sabtu, 8 September 2018 Departemen Nursery Baik
1. Braifing Pagi
2. Penjarangan Bibit
26 Minggu, 9 September 2018 Libur
52
2. Penanaman Atau Planting
31 Jumat, 14 September 2018 Departemen Plantation Baik
1. Braifing Pagi
2. Blanking
32 Sabtu, 15 September 2018 Departemen Plantation Baik
1. Braifing Pagi
2. Slashing
33 Minggu, 16 September 2018 Libur
53
Dan Pengeluaran Material
42 Selasa, 25 September 2018 Departemen CS Baik
1. Braifing Pagi
2. Pencatatan Bon Pemesaukan
Dan Pengeluaran Material
43 Rabu, 26 September 2018 Departemen CS Baik
1. Braifing Pagi
2. Administrasi
44 Kamis, 27 September 2018 Depertemen SSL Baik
1. Braifing Pagi
2. Sosialisasi Dengan Masyarakat
45 Jumat, 28 September 2018 Depertemen SSL Baik
1. Braifing Pagi
2. Mengajar Di SD
46 Sabtu, 29 September 2018 Depertemen SSL Baik
1. Braifing Pagi
2. Mengajar Di SD
47 Minggu, 30 September 2018 Libur Baik
54
51 Kamis, 4 Oktober 2018 1. Braifing Pagi Baik
2. Perlengkapan Data Laporan
52 Jumat , 5 Oktober 2018 1. Braifing Pagi Baik
2. Perlengkapan Data Laporan
53 Sabtu, 6 Oktober 2018 1. Braifing Pagi Baik
2. Perlengkapan Data Laporan
54 Minggu, 7 Oktober 2018 Libur
55
Lampiran 2.Foto-Foto Kegiatan
Upacara 17 Agustus
56
Penilaian Kualitas Tanaman
57
Pembuatan Rambu Peringatan
Pengisian Media
58
Pengaturan Bibit Acacia crassicarpa
Penanaman (Planting)
Penyulaman (Blangking)
59
Slashing
Singling
Penyemprotan Gulma
60
Sosialisasi Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat
Berkunjung ke Logpond
Penerimaan Materi
Persentase
61
Foto Bersama Masyarakat Lokal
62
Lampiran 3. Surat Izin Magang
63