Mira Ariyanti, M. Arief Soleh dan Intan Ratna Dewi
Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran.
Jl. Raya Bandung- Sumedang km.21, Jatinangor, Jawa Barat, Indonesia
ABSTRAK. Perkebunan kelapa sawit yang dikelola masyarakat Desa Wargaluyu,
Kecamatan Tanjung Medar, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat merupakan potensi daerah yang perlu disoroti untuk dikembangkan. Kelapa sawit merupakan komoditi perkebunan yang cukup menjanjikan, mengingat bahwa komoditi ini akan menghasilkan peningkatan pendapatan petani apabila dikelola dengan baik sesuai dengan teknik budidaya yang benar. Hal ini didukung dengan adanya sebagian masyarakat desa Desa Wargaluyu yang memanfaatkan lahan miliknya dengan menanam kelapa sawit. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan petani dalam teknik budidaya yang tepat untuk usaha pertanaman kelapa sawit, peningkatan pendapatan petani dengan melakukan kegiatan pengusahaan tanaman kelapa sawit sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan petani secara keseluruhan dan berkesinambungan, terwujudnya perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dengan penerapan teknik budidaya yang berwawasan lingkungan. Secara umum metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan meliputi : penyuluhan, pendampingan, dempot dan pelatihan. Komponen yang diukur adalah peningkatan pengetahuan petani kelapa sawit mengenai teknik budidaya kelapa sawit secara berkelanjutan, parameter pertumbuhan tanaman kelapa sawit di demplot yang telah ditentukan. Hasil yang diperoleh adalah peningkatan pengetahuan petani kelapa sawit melalui penyuluhan yang diadakan. Pertumbuhan tanaman kelapa sawit sampai dengan 8 MSP pada demplot belum menunjukkan perbedaan nyata antara tanaman yang 2 Sosialisasi Teknik Budidaya Kelapa Sawit Berbasis Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan dipupuk dengan pupuk organik (kompos dan urin kambing) dengan yang dipupuk dengan pupuk anorganik (pupuk majemuk NPK). Aplikasi pupuk organik perlu terus diupayakan keberlanjutannya untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik sebagai langkah awal dalam mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Kata kunci: teknik budidaya, perkebunan kelapa sawit, berkelanjutan
ABSTRACT. Oil palm plantation managed by the village community Wargaluyu
, Tanjung Medar , Sumedang district , West Java is a potential areas which need to be highlighted to be developed. Oil palm plantation company that has a promising is a commodity , given that this sector will produces increased the income of farmers if well managed in accordance with the technique of cultivation that right. This is supported by the presence of some community members village Wargaluyu who use their own land with oil palm. The purpose of the program were to improve knowledge farmer’s in agronomic practices to venture oil palm plantations, the increase in income producers and commercial operation by a business activities in defiance of oil palm so can increase living standard of farmers as a whole and sustainable, the formation of a oil palm plantation sustained by the application of the agronomic practises that environmentally sound. In general method activities conducted include: counseling, assistance, demonstration plots and training. Components measured is increased knowledge farmers palm oil on agronomic practice of oil palm sustainably, parameter the growth of oil palm in demonstration plots appointed.The results is increased knowledge farmers oil palm on extension that held. The growth of oil palm up to 8 WAT (week after treatment) in demonstration plot has not shown a real difference between plant fertilized with organic fertilizers (compost and urine goats) with who fostered with fertilizers inorganic (fertilizer compound). Application organic fertilizers need to continuously tries to reduce its use of fertilizer inorganic as a first step to achieve oil palm plantation sustainable. 3 Sosialisasi Teknik Budidaya Kelapa Sawit Berbasis Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
PENDAHULUAN
Kelapa sawit (Elaeis
satu komoditas tanaman perkebunan guineensis Jacq.) merupakan salah andalan Indonesia. Kelapa sawit 4 Sosialisasi Teknik Budidaya Kelapa Sawit Berbasis Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
mampu menyumbang devisa terbesar sehingga minyak kelapa sawit ini
bagi Indonesia. Produksi kelapa sawit banyak dijadikan sebagai bahan baku Indonesia saat ini juga menempati utama olahan minyak nabati urutan pertama yaitu sebesar (Balitbangtan, 2008). Bagian dari 29.278.200 ton dan diikuti oleh kelapa sawit yang dimanfaatkan Malaysia sebesar 19.667.016 ton sebagai bahan baku berbagai produk pada tahun 2014 (FAO, 2016). turunan berasal dari CPO (crude Peningkatan produksi kelapa sawit di palm oil) atau minyak sawit mentah Indonesia ini dipengaruhi oleh yang terdapat pada buah kelapa sawit. pertambahan luas lahan kelapa sawit Minyak sawit yang dihasilkan di yang dari tahun ke tahun terus Indonesia pada umumnya dalam mengalami peningkatan (Nasution bentuk minyak sawit mentah atau dkk., 2014). Pada tahun 2010 luas CPO (crude palm oil) dan minyak inti lahan perkebunan kelapa sawit di sawit atau PKO (palm kernel oil). Indonesia 8.385.394 ha dengan Nilai CPO saat ini mencapai 712.50 produksi 21.958.120 ton, mengalami US$/ ton, sedangkan PKO mencapai peningkatan pada tahun 2014 menjadi 1290 US$/ton (Badan Pengelola 10.754.801 ha dengan produksinya Dana Perkebunan Kelapa Sawit, 29.278.189 ton, yang mana luasan 2015). Kelapa sawit merupakan tersebut terdiri dari komoditi perkebunan yang 4.422.365 ha perkebunan rakyat, menjanjikan untuk dikembangkan, 5.603.414 ha perkebunan swasta dan mengingat bahwa komoditi ini menghasilkan peningkatan 729.022 ha perkebunan milik negara pendapatan petani apabila dikelola (Dirjenbun, 2015). Kelapa sawit dengan baik sesuai dengan teknik merupakan tanaman yang memiliki budidaya yang benar. Hal ini terlihat kandungan minyak nabati yang tinggi dengan adanya sebagian masyarakat persatuan luasnya yang melebihi desa Desa tanaman penghasil minyak lainnya, 5 Sosialisasi Teknik Budidaya Kelapa Sawit Berbasis Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Wargaluyu yang memanfaatkan lahan dan air di kebun kelapa sawit
miliknya dengan menanam kelapa menghasilkan. Kelompok tani kelapa sawit. Kenyataan di lapangan lahan- sawit akan dipandu dengan lahan yang ditanami kelapa sawit penyuluhan secara simultan dengan tidak dikelola dengan baik sehingga menjelaskan konsep-konsep penting dapat dipastikan nilai manfaat kelapa dalam pertanaman kelapa sawit sawit tidak dapat dirasakan oleh dilengkapi dengan dengan konsep masyarakat setempat khususnya perkebunan kelapa sawit petani kelapa sawit yang berkelanjutan. Penyuluhan dibarengi mengusahakannya. Hal ini dengan kegiatan demplot pertanaman disebabkan kurangnya pengetahuan kelapa sawit TBM (tanaman belum teknik budidaya kelapa sawit yang menghasilkan) yang diperlakukan baik dalam mengusahakan pemberian pupuk organik berupa pertanaman kelapa sawit sehingga kompos dan pupuk yang berasal dari program yang akan dilaksanakan urin ternak kambing. Tanaman diharapkan menjadi serapan ilmu kelapa sawit berumur 7 bulan, 10 khususnya bagi petani kelapa sawit bulan dan dalam menindaklanjuti pertanaman 16 bulan. Panduan teknik budidaya kelapa sawit yang telah dilakukan. kelapa sawit diberikan pada Selain itu petani kelapa sawit akan kelompok tani berupa buku saku dibekali dengan pandangan baru sehingga dapat menjadi yaitu bagaimana melakukan pegangan dalam pertanaman kelapa sawit secara membudidayakan kelapa sawit secara berkelanjutan dengan memperhatikan mandiri. aspek lingkungan salah satunya METODE adalah dengan menanam tanaman Metode pelaksanaan kegiatan penutup tanah sebagai usaha meliputi: penjajagan dan survey konservasi tanah wilayah dengan melakukan dialog dengan kepala desa untuk mengetahui 6 Sosialisasi Teknik Budidaya Kelapa Sawit Berbasis Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
persoalan yang umum dihadapi oleh tanaman yang diperoleh dianalisis
petani kelapa sawit di Desa secara statistika dengan uji F. Wargaluyu pada khususnya, Informasi mengenai peningkatan penyuluhan yang dilakukan dengan pengetahuan petani kelapa sawit jalan memaparkan dan membagikan diperoleh dengan menyebarkan paket materi (pedoman pelatihan) kusioner dan dianalisis secara dalam bentuk buku saku, praktek deskriptif. lapangan, dengan pembuatan sebuah HASIL DAN PEMBAHASAN demplot untuk membuat model Perkembangan program pengabdian pertanaman tanaman kelapa sawit kepada masyarakat oleh dosen (tanaman belum menghasilkan) yang (PPMD) yang telah dilakukan selanjutnya akan dijadikan contoh sementara ini sampai pada tahap untuk aplikasi skala lahan lebih luas, pemberian informasiinformasi menerapkan teknik pertanaman penting terkait pertanaman kelapa kelapa sawit berkelanjutan dengan sawit berkelanjutan dengan mengaplikasikan pupuk organik memanfaatkan bahan-bahan alami berupa kompos dan urin ternak terutama untuk pemupukan. kambing khususnya di areal tanaman Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan belum menghasilkan (TBM), menanam bibit kelapa sawit berumur pengamatan tingkat keberhasilan 7 bulan, 10 bulan dan 16 bulan di kegiatan : hasil kegiatan ini didata lahan perkebunan kelapa sawit milik setiap 2 minggu sekali dengan petani, selanjutnya diterapkan melakukan monitoring di lahan pembuatan demplot tanaman. Pada demplot dengan pengamatan tahap penjajagan dan survey lokasi terhadap komponen pertumbuhan didapat informasi bahwa perkebunan tanaman kelapa sawit meliputi tinggi kelapa sawit yang diusahakan telah tanaman dan jumlah daun. Data berumur 8 tahun (tahun tanam 2009) pertumbuhan 7 Sosialisasi Teknik Budidaya Kelapa Sawit Berbasis Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
dan sudah beberapa kali panen kuat untuk berhasilnya suatu
dimana hasil panennya berupa TBS program. Hal ini menjadi tantangan sudah beberapa kali terjual dan tersendiri untuk lebih memberikan didistribusikan ke perusahaan input-input positif dan peluang- perkebunan kelapa sawit. Tingkat peluang yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman tampaknya motivasi individual petani. belum diperhitungkan secara detail Diperlukan usaha untuk lebih sehingga belum didapat informasi menggiatkan transfer hasil riset dari terkait produktivitas yang telah perguruan tinggi khususnya yang dicapai di daerah tersebut. terkait dengan teknik budidaya Berdasarkan data hasil kuesioner tanaman kelapa sawit. Sebagian besar masyakat setempat, produksi TBS mata pencaharian masyarakat petani sebesar 25 kg/pohon, apabila Wargaluyu adalah sebagai petani diperhitungkan dalam luasan hektar dengan komoditas unggulan berupa (ha) maka produksi TBS desa padi dan palawija. Mereka menanam Wargaluyu mencapai 3,6 ton/ha tanaman kelapa sawit untuk dengan asumsi jarak tanam yang meningkatkan pendapatan mengingat digunakan 9 m x 9 m dan jumlah bahwa kelapa sawit merupakan populasi kelapa sawit adalah 143 tanaman tahunan yang baru dapat tanaman/ha. Tingkat produksi ini menghasilkan setelah tanaman masih jauh dibawah angka produksi berumur 36 bulan sehingga tidak kelapa sawit optimal yaitu sekitar 25- dapat diharapkan sebagai sumber 30 ton/ha/tahun. Pengusahaan pendapatan utama. Pengusahaan pertanaman kelapa sawit di desa tanaman kelapa sawit akan Wargaluyu masih secara individual, menjanjikan apabila aspek budidaya belum tampak adanya motivasi yang dan aspek sosial pemasarannya kuat yang seharusnya menjadi modal berjalan baik yang pada akhirnya dapat dijadikan sumber pendapatan. 8 Sosialisasi Teknik Budidaya Kelapa Sawit Berbasis Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Disamping itu petani setempat tinggi bagi petani kelapa sawit
tertarik untuk membudidayakan setempat. Petak demplot yang kelapa sawit karena tanaman ini dilaksanakan pada kegiatan ini oleh dapat diusahakan pada lahan-lahan petani akan dipertahankan sebagai dengan kondisi tanah yang beragam. petak contoh bagi kelompok tani Misalnya tanah yang kurang subur, lainnya. Pada demplot ini ditanam lahan marginal, lahan bekas tanaman kelapa sawit berumur 7 bulan, 10 lain dan jenis lahan lainnya. Adanya bulan dan 16 bulan. Kelapa sawit kegiatan pengabdian pada ditanam dengan jarak tanam yang masyarakat yang dilakukan untuk dianjurkan yaitu 9 m x 9 m, mengkaji mengenai teknik budidaya mengingat selama ini jarak tanam kelapa sawit merupakan kegiatan yang diterapkan belum tepat yaitu 4 yang sangat diperlukan oleh mx6 masyarakat setempat. Hal ini m. Perlakuan berupa pemupukan terlihatnya adanya antusiasme dengan pupuk anorganik dan pupuk masyarakat yang menghadarapkan organik (urin kambing, kompos). adanya kegiatan serupa yang Pada demplot ini akan dilihat dilakukan setiap 4 bulan sekali. bagaimana pertumbuhan tanaman Kegiatan pelaksanaan teknik kelapa sawit yang diberi pupuk budidaya tanaman yang baik bagi anorganik dan pupuk organik dengan tanaman kelapa sawit dan penerapan tujuan untuk melihat sejauh mana teknik pertanaman berbasis penerapan pupuk organik sehingga perkebunan kelapa sawit dampaknya akan sama atau lebih berkelanjutan akan terus dilakukan dibandingkan penggunaan pupuk oleh petani sehingga diharapkan anorganik. Harapan jangka panjang terwujudnya perkebunan kelapa sawit adalah penerapan pupuk organik rakyat yang berkelanjutan yang dapat tetap dilakukan untuk menciptakan nilai jual produk yang menunjang terwujudnya pertanaman 9 Sosialisasi Teknik Budidaya Kelapa Sawit Berbasis Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
kelapa sawit berkelanjutan. lingkungan mempengaruhi terhadap
Dilakukan monitoring berkala untuk proses fotosintesis pada daun sebagai melihat pertumbuhan kelapa sawit organ penghasil fotosintat. Barker yang ditanam dengan jarak tanam dan Pilbeam (2007) menyatakan yang tepat ditambah dengan kegiatan bahwa pembentukkan fotosintat pemeliharaan tanaman yang telah didukung oleh berbagai faktor seperti disampaikan pada kegiatan klorofil, cahaya, dan CO2. penyuluhan awal. Komponen Ketersediaan fotosintat akan memacu pertumbuhan yang diamati dan pertumbuhan vegetatif tanaman (akar, diukur yaitu tinggi tanaman dan batang, daun), meningkatkan jumlah jumlah daun yang dilaku kan setiap 2 dan ukuran organ tanaman serta minggu sekali. Laju pertumbuhan sebagai sumber energi bagi tanaman. tanaman yang maksimal dapat Pemupukan dengan pupuk organik diperoleh apabila terdapat cukup dirasa akan memberikan pengaruh banyak daun dalam tajuk untuk yang sama baiknya dengan menyerap sebagian besar radiasi pemupukan dengan pupuk anorganik matahari yang jatuh ke atas tajuk sehingga dalam hal ini pemakaian tanaman (Gardner et al. 1991). pupuk organik sangat dianjurkan Semakin banyak jumlah daun maka untuk mengimbangi atau akan meningkatkan menggantikan pupuk anorganik. kemampuan daun untuk Penting untuk ditindaklanjuti dalam berfotosintesis. Kelapa sawit yang penerapannya pada kegiatan ditanam memperlihatkan pemupukan yang dilakukan petani pertumbuhan jumlah daun sebanyak kelapa sawit di Desa Wargaluyu 1 helai daun setiap bulannya. terutama kelompok tani Sawargi Menurut Verheye (2011), daun dalam rangka mewujudkan kelapa sawit setiap bulan muncul satu pertanaman kelapa sawit daun sampai bibit berusia 6 bulan. Keadaan 10 Sosialisasi Teknik Budidaya Kelapa Sawit Berbasis Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
berkelanjutan dan berwawasan meningkatkan kandungan hara tanah
lingkungan. Pemberian kompos dan merupakan perekat yang dapat meningkatkan kandungan C-organik, memperbaiki struktur tanah (Wigati N-total tanah, Ca, Mg, K, Cu dan Zn dan Syukur, 2006). Perencanaan tanah secara signifikan (Calvino et al, jangka panjang yaitu dapat 2009), sehingga sumber hara untuk terfasilitasinya keberlanjutan tanaman meningkat, dan dapat program sampai dengan meningkatkan pertumbuhan tanaman tanaman menghasilkan (Departemen Pertanian, 2006). Hal sehinggan indikator keberhasilan ini berpengaruh baik terhadap dapat ditinjau dari aspek produksi keadaan tanah di lokasi setempat kelapa sawit yang ditunjang dengan dengan dibiasakannya pemupukan penanganan pasca panen kelapa sawit dengan pupuk organik. Hasil yang tepat dan bernilai guna bagi penelitian Morgan et al (2005) masyarakat setempat. Keterlibatan menyatakan bahwa pemberian dosis kegiatan KKNM (kuliah kerja nyata pupuk kimia yang tinggi atau mahasiswa) dalam kegiatan ini akan melebihi dosis anjuran dapat memberikan nilai tambah bagi menurunkan populasi keragaman pendampingan indikator keberhasilan mikroba. Unsur hara menjadi sangat program ini dimana mahasiswa akan tersedia bagi tanaman pada diminta berperan aktif dalam pemberian pupuk dosis tinggi penyampaian ilmu kepada sehingga kondisi ini akan masyarakat petani secara langsung. menghambat aktivitas dan kehidupan Selanjutnya mahasiswa mampu mikroba, sehingga mikroba yang membaur dalam kegiatan pertanian berperan dalam mineralisasi senyawa lain, mampu membuat inovasi organik akan berkurang populasinya lainnya khususnya dalam teknik (Morgan et al., 2005). Pupuk organik budidaya kelapa sawit sehingga yang diberikan pada tanah dapat mampu menumbuhkan motivasi yang tinggi 11 Sosialisasi Teknik Budidaya Kelapa Sawit Berbasis Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
pada petani mengingat bahwa mahasiswa yang tercakup dalam
tanaman kelapa sawit cukup diminati kegiatan KKNM. di daerah ini tapi petani setempat 3. Pertumbuhan tanaman kelapa sawit belum banyak mengetahui lebih jauh sampai dengan 8 MSP belum lagi manfaat dilakukannya teknik menunjukkan perbedaan nyata antara budidaya kelapa sawit secara tanaman yang dipupuk dengan pupuk berkelanjutan. Diperlukan setidaknya organik (kompos dan urin kambing) 2 orang mahasiswa yang memiliki dengan yang dipupuk dengan pupuk dedikasi cukup untuk anorganik (pupuk majemuk NPK). mengembangkan pertanaman kelapa Aplikasi pupuk organik perlu terus sawit secara berkelanjutan. diupayakan keberlanjutannya sebagai KESIMPULAN langkah untuk mengurangi 1. Masyarakat petani desa penggunaan pupuk anorganik sebagai Wargaluyu khususnya kelompok tani langkah awal dalam mewujudkan Sawargi sangat memerlukan perkebunan kelapa sawit yang informasi dan keberlanjutan dari berkelanjutan. program ini terkait dengan UCAPAN TERIMA KASIH perwujudan pertanaman kelapa sawit Penulis mengucapkan terima kasih secara berkelanjutan. kepada Universitas Padjadjaran yang 2. Diperlukan program telah mendanai kegiatan Pengabdian pendampingan agar indikator Kepada Masyarakat ini melalui keberhasilan program ini dapat program PPMD Mono Tahun 2017 diketahui dengan memperhatikan dan kepada masyarakat pertain kelapa aspek ekologi dan sosial yang sawit Desa Wargaluyu, Kecamatan berkembang di kehidupan masyarakat Tanjung Medar, Kabupaten petani setempat, salah satunya dengan Sumedang, Jawa Barat. adanya keterlibatan 12 Sosialisasi Teknik Budidaya Kelapa Sawit Berbasis Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Aryadika, P., A. Kusumastuti, and MSame. 2015. Pengaruh Pemberian Serat Kelapa Sawit dan Urine Sapi Departemen Pertanian. 2006. pada Pertumbuhan Bibit Kakao Peraturan Menteri Pertanian No 2. (Theobroma cacao L .). AIP 3(2): Tahun 2006 tentang Pupuk Organik 135–144. dan Pembenah Tanah. Departemen Pertanian. Jakarta. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit. 2015. Dirjenbun. 2015. Statistik Panduan teknis tata cara pengajuan Perkebunan Indonesia 2014- 2016. proposal lomba riset sawit. Jakarta: Direktorat Jendral Online : Perkebunan. FAO. 2016. http://fkm.unej.ac.id/ wp- FAOSTAT_data_6-1-2017. content/uploads/2016/04/Panduan- Available at TeknisProposal-Riset-Sawit- Mahasiswa-r.pdf (diakses pada http://www.fao.org/faostat/en/#data/ September 2017) QC. Dikases pada tanggal 1 Juni 2017. Balitbangtan. 2008. Teknologi Budidaya Kelapa Gardner, F. P., R. Brent Pearce, Sawit. Roger L. Mitchell. 1991. Fisiologi BUN/11/200. Bandar Lampung: Tanaman Budidaya. Diterjemahkan Balai Besar Pengkajian dan oleh : Herawati Susilo. Penerbit Pengembangan Teknologi Universitas Indonesia. Jakarta. Pertanian. Calvino, A. Cirilio, Andrade, Barbieri. 2009. Morgan, J. A. W., G. D. Bending & Yield Respons to Narrow Rows P. J. White (2005). Biological costs Depend on Increased Radiation and benefits to plant-microbe 13 Sosialisasi Teknik Budidaya Kelapa Sawit Berbasis Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
interactions in the rhizosphere. J.
Exp. Bot., 56 (417), 1729-1739.
Nasution, S.H., C. Hanum, and J.
Ginting. 2014. Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Berbagai Perbandingan Media Tanam Solid Decanter dan Tandan Kosong Kelapa Sawit Pada Sistem Single Stage. Online Agroteknologi 2(2337): 691–701