ABSTRAK
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok mitra ibu-ibu PKK dalam
usaha kreatif pengolahan buah kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO). Pelatihan dan pendampingan
dilaksanakan pada bulan Juli 2019 di Desa Palingi Timur, Kecamatan Wawonii Utara, Kabupaten Konawe
Kepulauan, Sulawesi Tenggara. Metode pelaksanaan yang digunakan dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap
persiapan, tahap inti PkM, dan refleksi. Evalusi kegiatan, yaitu refleksi dengan pengumpulan data melalui
wawancara langsung dengan Kepala Desa Palingi dan kelompok mitra. Hasil kegiatan menunjukkan pelatihan
dan pendampingan usaha kreatif VCO telah meningkatkan 95% pengetahuan ibu-ibu PKK Desa Palingi Timur
serta telah memiliki keterampilan tambahan dalam memanfaatkan serta mengolah sumber daya alam lokal.
ABSTRACT
The purpose of this activity was to increase the knowledge and skill of partner group (Ibu-ibu PKK) in
business creative of processing coconut to become virgin coconut oil (VCO). Training and mentoring was
conducted in July 2019 at Palingi Timur Village, North of Wawonii Subdistrict, Konawe Kepulauan District,
Southeast of Sulawesi Province. The methods were preparation, implementation of PkM, and reflection stages.
Evaluation of activities was a reflection with collected data through the goverment in Palingi Timur Village and
partner group. The result showed that training and mentoring business creative of VCO enhanced knowledge
and skill of processing partner in Palingi Timur Village until 95%, and they acquired additional skills to utilize
and process local resources.
166
Vol 6 (2): 166172 Agrokreatif
untuk kebutuhan memasak dan minyak urut. Propinsi Sulawesi Tenggara. Kegiatan dibagi
Lahan kebun kelapa produktif di Desa Palingi dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
Timur dengan pemanfaatan yang belum optimal, inti PkM, dan refleksi.
merupakan aset masyarakat untuk dapat
dikembangkan menjadi produk unggulan di Tahap Persiapan PkM
wilayah tersebut melalui usaha kreatif. Tahap persiapan PkM dilaksanakan di awal
Pemanfaatan buah kelapa yang belum optimal kegiatan. Kegiatan tahap ini terdiri dari pe-
disebabkan harga buah kelapa di Desa Palingi ngadaan alat dan bahan untuk kegiatan pelatihan
Timur yang relatif murah. Kurangnya penge- dan pendampingan pengolahan VCO, perizinan
tahuan dan keterampilan Ibu-ibu PKK Desa kepada instansi pemerintah terkait kegiatan,
Palingi Timur dalam mengolah buah kelapa yaitu Kepala Desa Palingi Timur dan kelompok
sebagai salah satu hambatan untuk mening- ibu-ibu PKK sebagai mitra masyarakat serta
katkan nilai dari buah kelapa yang ada. Apabila persiapan lokasi sosialisasi dan pelatihan.
kondisi ini tidak segera ditindaklanjuti, maka Tahap awal kegiatan pengadaan alat dan
potensi tanaman kelapa sebagai tanaman bahan. Alat yang digunakan dalam kegiatan
perkebunan utama di Desa Palingi tidak akan terdiri dari: 50 buah botol bening ukuran 100 mL,
produktif dan berdampak pada ekonomi masya- 1 bungkus kertas saring, 3 buah parut kelapa
rakat mitra. Permasalahan ini dapat diberikan listrik, 1 buah alat peras santan kelapa manual
solusi dengan pengelolaan usaha kreatif dengan ukuran 20 L, 4 buah loyang plastik ukuran 2 L, 2
memproduksi buah kelapa menjadi Virgin Co- buah loyang plastik ukuran 10 L, 2 buah toples
conut Oil (VCO), yang dijalankan oleh kelompok plastik ukuran 10 L, 1 buah wajan nomor 24; 1
usaha mitra. Lucida et al. (2008) menyebutkan buah pengaduk dari bahan kayu; 4 m selang
bahwa VCO mengandung 92% asam lemak jenuh, bening diameter 0,8 cm, 1 buah tungku arang, 1
di mana 48%‒53% mengandung asam laurat. buah alat pengupas sabuk kelapa, 2 buah corong
Pujiati (2012) diacu dalam Sui et al. (2017) plastik ukuran kecil, 2 buah parang, 2 buah ember
menjelaskan bahwa asam laurat merupakan 10 L. Bahan yang digunakan adalah 100 biji buah
asam lemak jenuh yang biasa disebut Medium kelapa tua; air bersih 40 L; dan 5 kg arang
Chain Fatty Acid (MCFA) dapat melarutkan tempurung.
membran virus dan mengganggu kekebalan virus Kegiatan persiapan selanjutnya adalah proses
sehingga virus tersebut berada dalam kondisi perizinan. Pada tahap ini Tim pelaksana langsung
inaktivasi. Selanjutnya dijelaskan bahwa asam menemui kepada Kepala Desa Palingi Timur dan
laurat dalam tubuh manusia akan diubah menjadi kelompok ibu-ibu PKK. Pada kesempatan
monolaurin, yaitu senyawa monogliserida yang tersebut Tim Pelaksana mengidentifikasi jumlah
bersifat antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. kelompok ibu-ibu PKK yang aktif untuk dijadikan
Pengelolaan usaha kreatif VCO dibutuhkan mitra dalam kegiatan. Hasil identifikasi ber-
adanya kerja sama antara institusi yang saling dasarkan SK Kepala Desa Palingi Timur Nomor.
mendukung, pengenalan produk VCO kepada 03/SK-TP.PKK/PT/I/2018 sebanyak empat
masyarakat terkait manfaat VCO bagi kesehatan Kelompok Kerja (Pokja) aktif. Jumlah masing-
dan nilai jual VCO, peningkatan keterampilan masing Pokja sebanyak 5 orang, sehingga jumlah
kelompok mitra dalam mengelola buah kelapa ibu PKK yang dilibatkan sebanyak 20 orang.
menjadi VCO. Tujuan akhir dari kegiatan pengab- Kegiatan akhir pada tahap persiapan adalah
dian kepada masyakat ini adalah meningkatkan penentuan lokasi sosialisasi dan pelatihan. Hasil
pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK Desa diskusi dengan Kepala Desa Palingi Timur terkait
Palingi Timur dalam memproduksi buah kelapa lokasi sosialisasi dan pelatihan ditentukan di
menjadi VCO, serta dapat menjadikan VCO halaman Kantor Desa Palingi Timur.
sebagai sumber penghasilan tambahan bagi
rumah tangga. Tahap Inti PkM
Tahap inti PkM ini terdiri dari empat tahap
kegiatan, yaitu pembentukan kerja sama mitra
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN desa, sosialisasi dan pembentukan kelompok
mitra, pelatihan pengolahan produk VCO, dan
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat pendampingan pengujian produk VCO.
(PkM) dilaksanakan pada bulan Juli 2019. Lokasi Kerja sama dalam kegiatan ini adalah kerja
kegiatan di Desa Palingi Timur, Kecamatan sama dengan pemerintah Desa Palingi Timur. Hal
Wawonii Utara, Kabupaten Konawe Kepulauan, ini dimaksudkan untuk mendapat dukungan dari
167
Agrokreatif Vol 6 (2): 166172
pemerintah desa terkait pelaksanaan kegiatan dari pemilihan bahan baku sampai pengujian
program PkM terutama dalam hal kesediaan produk. Pada tahan sosialiasi tim pelaksana
warga untuk ikut serta mensukseskan kegiatan membuka forum diskusi untuk mengukur tingkat
ini. Tim juga membentuk kerja sama mitra pemahaman kelompok mitra sebagai peserta
dengan ibu-ibu PKK Desa Palingi Timur sebagai yang akan mengikuti pelatihan dan pen-
sasaran pelaksanaan kegiatan. Kelompok kerja dampingan pembuatan VCO.
PKK ini akan menjadi mitra kerja di lapangan. Tahap selanjutnya dalam Tahap Inti yaitu
Pembentukkan kelompok mitra dimaksudkan pelatihan pengolahan Produk VCO. Pembuatan
sebagai bentuk penguatan sumber daya manusia produk VCO sudah banyak dilakukan di beberapa
yang diharapkan menjadi perpanjangan tangan tempat di Indonesia bahkan di luar negeri.
dan tim teknis yang akan membantu saat Pembuatan produk VCO di Desa Palingi Timur
monitoring kegiatan di lapangan. Jumlah Ibu-ibu merupakan penerapan beberapa hasil penelitian
PKK Desa Palingi Timur sebanyak 20 orang yang dari para peneliti VCO yang sudah dipublikasi
aktif dalam Pokja, dibentuk menjadi 2 kelompok melalui jurnal ilmiah. Pelatihan pembuatan VCO
mitra, yaitu VCO kuning dan VCO hijau, di mana ini dimaksudkan untuk memberi pengetahuan
masing-masing kelompok berjumlah 10 orang. dan menambah keterampilan masyarakat mitra
Pembentukan nama kelompok mitra ber- dalam menghasilkan minyak kelapa murni yang
dasarkan VCO yang akan dihasilkan. Hal ini untuk berkualitas. Proses pembuatan VCO dapat di-
memudahkan dalam tahap monitoring dan lakukan dengan metode fermentasi dan metode
evaluasi. Kelompok VCO kuning menghasilkan pemanasan. Proses pembuatan VCO dengan
VCO hasil pemanasan dan VCO hijau meng- metode fermentasi menurut Widiyanti (2015)
hasilkan VCO hasil fermentasi. dapat dilihat pada Gambar 1.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dalam Pembuatan produk VCO dengan metode
bentuk ceramah dan diskusi. Bentuk ceramah pemanasan menurut Pontoh et al. (2008), yaitu
yang dimaskudkan adalah penyampaian dari prinsip kerjanya hampir sama dengan metode
narasumber mengenai pengenalan program PkM fermentasi, namun pada metode pemanasan
secara teoritis kepada masyarakat sasaran. Hal dilakukan dengan dua tahap pemanasan. Tahap
ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman pemanasan pertama setelah santan kelapa dipi-
mengenai program pelatihan dan pendampingan sahkan dari air, maka santan kelapa dipanaskan
pembuatan VCO kepada masyarakat mitra. sampai suhu mencapai 90°C sehingga terbentuk
Materi yang disampaikan kepada masyarakat minyak dengan blondo (ampas minyak). Tahap
mitra mengenai manfaat VCO dalam kehidupan pemansan kedua minyak disaring agar terpisah
sehari-hari dan pengolahan produk VCO mulai dengan blondo, selanjutnya dipanaskan kembali
168
Vol 6 (2): 166172 Agrokreatif
pada suhu 65°C selama 10 jam. Tahap terakhir yang dilaksanakan satu minggu sebelum pe-
adalah penyaringan minyak untuk memperoleh laksanaan kegiatan telah memberikan ruang
VCO. kegiatan yang mendapat dukungan penuh oleh
Produk VCO yang dihasilkan dari minyak kepala desa, aparat desa dan kelompok ibu-ibu
kelapa pada prinsipnya memiliki manfaat yang PKK. Dalam kegiatan PkM ini menekankan pada
baik untuk kesehatan sebagaimana penelitian pemberian pembelajaran dan pemahaman ke-
yang telah dilakukan oleh para ahli. Ghani et al. pada masayarakat desa mitra untuk menerima
(2018) menjelaskan bahwa standar asam laurat informasi yang diberikan terkait kegiatan
VCO menurut Asia and Pasific Coconut Comunity pembuatan produk VCO dalam bentuk partisipasi
(APCC) berkisar antara 48,40‒52,84%. Kualitas aktif.
VCO berbeda-beda sesuai dengan tempat di mana Kegiatan PkM yang dilaksanakan mendapat
tanaman kelapa tersebut tumbuh. Berdasarkan dukungan berupa penggunaan fasilitas desa.
hal tersebut maka produk VCO yang telah Dalam kerja sama ini, pemerintah Desa Palingi
dihasilkan oleh kelompok mitra Desa Palingi Timur akan menjadikan produk Virgin Coconut
Timur perlu dilakukan uji laboratorium. Produk Oil (VCO) sebagai produk unggulan desa setem-
VCO yang diuji adalah VCO fermentasi dan VCO pat dan berharap dapat memberikan kemajuan
pemanasan. Hal ini dimaksudkan untuk untuk ekonomi masyarakat Desa Palingi Timur.
mengetahui kandungan dan konsetrasi zat-zat Kepala Desa Palingi Timur juga memberikan
bermanfaat yang ada dalam produk VCO dukungan untuk keberlanjutan produksi VCO
tersebut. melalui penganggaran dana desa.
169
Agrokreatif Vol 6 (2): 166172
170
Vol 6 (2): 166172 Agrokreatif
a b c
Gambar 4 proses penyaringan dan produk akhir VCO: a) Penyaringan VCO, b) Hasil VCO metode pemanasan,
dan c) Hasil VCO metode fermentasi.
Hasil uji organoleptik Tabel 1 dapat dijelaskan kelapa tetap ada, sebagaimana terlihat pada
bahwa berdasarkan warna VCO pada proses Tabel 1.
pemanasan berwarna kuning cerah sebagai hasil
dari adanya energi panas yang mengubah warna Refleksi PkM
dan bau pada VCO. Palungkun (2006) diacu Refleksi PkM untuk mengukur tingkat ke-
dalam Aprilasani & Adiwarna (2014) mengurai- berhasilan program PkM menjadi bahan
kan bahwa pada pembuatan VCO dengan metode pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan se-
pemanasan dapat menggumpalkan protein laru- lanjutnya. Refleksi terhadap tingkat keberhasilan
tan santan kelapa, membunuh mikroorganisme, dalam partisipasi aktif masyarakat mitra sebesar
menghilangkan aktivitas enzim bahan, me- 90% memahami sosialisasi VCO dengan baik,
mudahkan ekstraksi minyak, dan menurunkan partisipasi kelompok mitra VCO hijau dan kuning
kandungan air dalam bahan. Berdasarkan hal 100% aktif mengikuti pelatihan dan pendam-
tersebut, maka dapat dijelaskan salah satu faktor pingan mulai dari pemilihan bahan baku kelapa
yang menyebabkan perubahan bau pada VCO sampai pengujian fisik produk VCO. Tingkat
pemanasan adalah dengan matinya mirko- pengetahuan kelompok mitra 95% telah me-
organisme pada VCO. ngetahui proses pembuatan VCO. Berdasarkan
Ngatemina et al. (2013) menjelaskan bahwa hasil refleksi maka pembuatan produk VCO di
lama fermentasi berpengaruh terhadap warna Desa Palingi Timur dapat dilanjutkan pada
dan kekentalan, namun tidak berpengaruh proses pendampingan pemasaran produk.
terhadap aroma. Semakin lama waktu yang
digunakan untuk fermentasi produk VCO, maka
akan menghasilkan warna produk menjadi SIMPULAN
bening dengan bau kelapa yang khas. Hal ini
terlihat pada hasil uji organoleptik dari produk Pelatihan dan pendampingan usaha kreatif
VCO fermentasi yang berwarna bening dengan VCO telah meningkatkan pengetahuan ibu-ibu
masa penyimpanan selama enam hari. Retno et PKK Desa Palingi Timur sebesar 95% dan telah
al. (2016) menjelaskan bahwa pada proses memiliki keterampilan tambahan dalam me-
fermentasi VCO terdapat pengendapan protein manfaatkan sumber daya alam lokal Desa Palingi
yang menjadi sarana tumbuhnya mikrob. Hal ini Timur berupa buah kelapa menjadi VCO.
menjadi salah satu faktor penyebab bau khas dari Keberlanjutan program ini akan dimasukkan
171
Agrokreatif Vol 6 (2): 166172
dalam kebijakan pemerintah Desa Palingi Timur (UNIED) diwakili oleh Institute Pertanian
dengan menjadikan VCO sebagai produk ung- Bogor. 2019. Proyeksi Ekspor Berdasarkan
gulan desa dan masuk dalam salah satu kegiatan Industri: Komoditas Unggulan. Jakarta (ID).
BUMDes 2020. Indonesia Eximbank.
Lucida H, Husni P, Hosiana V. 2008. Kinetika
Permeasi Klotrimazol dari Matriks Basis Krim
UCAPAN TERIMA KASIH yang Mengandung Virgin Coconut Oil (VCO).
Jurnal Riset Kimia. 2(1):14–20. https://
Ucapan terima kasih disampaikan kepada doi.org/10.25077/jrk.v2i1.56
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Kendari yang telah Ngatemina, Nurrahmana, Isworob JT. 2013.
memberikan dana Hibah Pengabdian Masyarakat Pengaruh Lama Fermentasi pada Produksi
Unggulan (HPMU), Kepala Desa dan Kelompok Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil)
Ibu-ibu PKK Desa Palingi Timur atas kerja terhadap Sifat Fisik, Kimia, dan Organoleptik.
samanya dalam kegiatan PkM, Jurnal Agrokreatif Jurnal Pangan dan Gizi. 4(8): 9‒18.
Institut Pertanian Bogor atas kesediannya untuk Palungkun R. 2006. Aneka Produk Olahan Kelapa.
menerbitkan jurnal ini. Cetakan ke Sembilan. Jakarta (ID): Penebar
Swadaya.
172