Anda di halaman 1dari 27

VOL.

04/2022 MBKM SOCIOPRENEUR MINGGU, 09/10/2022

OVOC NEWS
ONE VILLAGE ONE CEO
ovoc@apps.ipb.ac.id @ovocipb 0859180418676 One Village One CEO

Ikuti berita terkait di :

TIM REDAKSI & EDITOR Sekretariat OVOC, Gd. Asrama


Kepemimpinan dan Kader Pejuang
SHERLY EKA M. Pertanian, Bogor, Jawa Barat
YUDHA BERLIANDI KRITIK & SARAN ovoc@apps.ipb.ac.id
Antusias Masyarakat Desa Air Putih Dalam Pelatihan Pembuatan
Pop Mie Sagu dan Mie Kremes

IPB University melalui program MBKM One Village One CEO (OVOC) 2022 mengadakan pelatihan
selama 3 hari untuk masyarakat Kabupaten Bengkalis, tepatnya di 5 desa tempat peserta OVOC
bertugas diantaranya Desa Air Putih, Desa Kuala Alam, Desa Penampi, Desa Temeran, Desa Sekodi, dan
turut mengundang desa lain seperti Desa Sungai Alam. Hari pertama pelatihan dilaksanakan pada
Jumat, 7 Oktober 2022 dengan fokus pelatihan pembuatan produk Pop Mie Sagu dan Mie Kremes Sagu.

Acara ini berlangsung di Aula Kantor Desa


Penampi yang dihadiri oleh Ir. Subarna, M.Si
selaku tim ahli dari Departemen Ilmu dan
Teknologi Pangan IPB, Bintoro Pujo Prawiro, S.Pt
selaku Koordinator OVOC 2022, Abdul Muto’in,
ST selaku tenaga Sub Profesional Muda BRGM RI,
Ade Suwirman, S.T.P. M.AP selaku Camat
Bengkalis, para Kepala Desa dari 5 desa dimana
peserta OVOC ditugaskan serta Kepala Desa
Sungai Alam, dan masyarakat desa.

Pelatihan ini dipandu langsung oleh Bapak Ir. Subarna, M.Si selaku tim ahli dari Departemen Ilmu dan
Teknologi Pangan IPB yang menjelaskan serta mendemonstrasikan tahap-tahap pembuatan Pop Mie
Sagu dan Mie Kremes Sagu. Para peserta pelatihan sangan antusias dalam kegiatan ini, dikarenakan
mereka juga langsung ikut mempraktikkan apa yang didemonstrasikan oleh narasumber. Dimulai dari
pembekalan materi, pengeringan mie, perebusan mie, serta penggorengan mie menjadi Mie Kremes.

Adapun tujuan dari diadakannya pelatihan ini adalah untuk membuat inovasi produk baru yang
berbahan dasar dari sumber daya alam yang melimpah di Bengkalis, yaitu Sagu. Kegiatan ini
harapannya dapat meningkatkan dan mengasah kemampuan masyarakat dalam memproduksi Sagu
menjadi produk turunan seperti Pop Mie dan Mie Kremes agar setelah selesai pelatihan produk tersebut
dapat dikembangkan dan diperjualbelikan secara luas. Sehingga berdampak positif membuka lapangan
pekerjaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Bengkalis.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 83


Melalui Program OVOC,
Kolaborasi IPB dan Indomaret
Gelar Pelatihan Budidaya
Pepaya Calina
Pelatihan pepaya calina melalui program One
Village One CEO IPB University dan PT.
INDOMARCO PRIMASTAMA digelar selama dua
hari, 4-5 Oktober 2022. Pelatihan ini
mengundang narasumber Prof. Suryono, Bapak
Indra Gunawan, dan Bapak Abdul. Kegiatan ini
berlangsung di dua tempat yaitu Kebu Sativa IPB
serta Desa Petir Dramaga Bogor. Pepaya calina
merupakan tanaman pemuliaan asli Indonesia.
Tanaman ini merupakan hasil penelitian dari Prof.
Dr. Ir. Sriani Sujiprihati, MS., beserta tim dari
Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor [IPB], yang diperkenalkan pada 26 Mei 2010.
Pada tahun 2011 pepaya calina (California) resmi menjadi “merk dagang”. Masyarakat umumnya
mengenal dengan sebutan Pepaya California.

Pepaya yang dikembangkan oleh IPB ada beberapa jenis yaitu IPB 1 (pepaya arum), IPB 2 (pepaya
california) dan IPB 3 (pepaya carisya), namun diantara 3 jenis pepaya tersebut lebih dikenal oleh
masyarakat pepaya california. Ciri-ciri pepaya california yaitu memiliki daun seperti bendera, buahnya
lonjong, warna buahnya jika masih muda warna hijau tua dan jika sudang matang berwarna orange atau
kuning langsat dan pertulangan daunnya yang banyak.

Pada hari rabu 5 Oktober peserta OVOC dari Bogor 2 berkesempatan mengunjungi kebun pepaya
calina dari salah satu mitra IPB yang beralamat di Desa Petir Dramaga. Kondisi lahan pada kebun
pepaya dibangun cukup tinggi dengan tujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan sehingga
menghasilkan produksi yang maksimal. Selain itu mencegah agar tanaman jenuh air mengingat intensitas
curah hujan Bogor yang tinggi. Dalam budidaya pepaya calina, perlakuan jarak tanam juga menjadi
perhatian penting dikarenakan pepaya membutuhkan sinar matahari yang tinggi. Adapun serangan OPT
yang sering ditemukan adalah serangan virus PRSV atau biasa disebut virus cincin. Ciri-ciri terkena virus
tersebut terdapat bintik bintik pada buah pepaya. Apabila buah pepaya terkena virus tersebut, maka
kualitas rasanya menjadi pahit dan tidak dapat untuk diperjual belikan. Alternatif mengatasi penyakit
tersebut pelakukan penyemprotan dengan bahan kimia.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 84


HUT ke-77 TNI, Gabungan
Trimatra TNI Nusa Tenggara
Barat Mengadakan Pameran
dan Pasar Rakyat
Dalam rangka memperingati HUT Ke-77 Tentara
Nasional Indonesia (TNI), panitia HUT TNI
menggelar rangkaian kegiatan, salah satunya
yaitu pameran dan pasar murah. Kegiatan
pameran dan pasar murah tersebut
berlangsung selama 2 hari (1 – 2 Oktober 2022)
di lapangan Dirgantara Lanud ZAM Rembige
Kota Mataram.

Pada kegiatan kali ini, PT Yant sorghum


berkesempatan untuk turut memeriahkan HUT
TNI dengan ikut serta membuka stand di
kegiatan pameran dan pasar murah. Peserta
dari kegiatan One Village One CEO pun turut
andil dalam kegiatan tersebut. Dengan tujuan
memperkenalkan produk olahan sorghum di
acara kali ini, beberapa produk olahan best
seller dari PT Yant sorghum ikut dipajangkan. Di
antaranya, roll sorghum, keciput sorghum,
beberapa jenis cookies sorghum, gula sorghum,
dan yang utama yaitu beras sorghum. Untuk
menarik pelanggan, stand di hias sedemikian
rupa dengan tumbuhan sorghum yang sudah
dikeringkan. Selain itu juga, beberapa produk
pendukung dijual untuk melengkapi stand.

Untuk mengefektifkan pekerjaan, peserta kegiatan One Village One CEO membagi tugas, mulai dari
menyiapkan makanan, menjamu tamu, menjadi kasir, serta memperkenalkan produk. Dengan
pembagiam tugas dengan efektif, kegiatan menjadi lebih efisien dan dapat mencapai target. Yaitu
total penjualanan yang sangat memuaskan.
Hal tersebut dikarenakan antusias pelanggan terhadap produk olahan sorghum. Euphoria yang
dirasakan sangat kuat. Banyak pelanggan tertarik dengan sorghum juga produk olahannya. Bahkan
terdapat beberapa pelanggan yang tertarik untuk mencoba menanam sorghum, karena baru
mengetahui bahwa budidaya sorghum yang tergolong sangat mudah dengan hasil yang melimpah
juga manfaatnya yang sangat menguntungkan.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 85


Rancang Peternakan Masyarakat, Tim OVOC Desa Purwasari Gelar
Diskusi Bersama,Kelompok Ternak

Tim OVOC (One Village One CEO) IPB University melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama
kelompok sasaran program breeding domba Desa Purwasari. Dilaksanakan pada Jum'at, 30
September 2022, kegiatan ini diikuti oleh sembilan orang peternak setempat yang merupakan anggota
kelompok sasaran.
Focus Group Discussion ini dilaksanakan dalam rangka menyatukan visi bersama dan penyampaian
aspirasi serta pendapat peternak untuk program breeding domba kedepannya. Dalam kesempatan ini
dilaksanakan pula perkenalan mengenai MBKM OVOC kepada kelompok peternak.
Dibantu Ketua RW 07, Pak Hatta, kegiatan ini melibatkan tidak hanya kelompok peternak tetapi juga
pemerintah desa dan anggota Karang Taruna. Diharapkan dengan banyaknya aktor yang terlibat dari
berbagai sektor akan menciptakan program yang berkelanjutan bagi Desa Purwasari.

Dalam sesi FGD dibahas berbagai macam masalah yang kini dihadapi oleh para peternak. Peternak yang
tergabung dalam kelompok sasaran mayoritas merupakan peternak yang melakukan usaha ternak hanya
untuk penggemukan dan bukan pemilik domba.
Selain itu, dalam sesi diskusi ini pula ditampilkan desain kandang beserta rancangan sistem peternakan
yang diusulkan Tim OVOC. Respons peternak sangat baik ketika melihat desain kandang yang ada dan
menambahkan beberapa hal yang dirasa perlu ditambahkan berdasarkan pengalaman mereka.
Peternak berpendapat bahwa walaupun sudah beternak cukup lama, tetapi masih banyak hal yang ingin
mereka ketahui agar usaha ternak mereka nantinya menjadi lebih efisien. Salah satunya adalah cara
menangani penyakit dan merawat domba yang selama ini mereka lakukan dengan belajar otodidak serta
sistem trial-and-error.
Diharapkan dengan adanya diskusi ini dapat membangun komunikasi antara Tim OVOC dan kelompok
sasaran sehingga nantinya akan tercipta program yang berkelanjutan. Kelompok ternak juga sangat
berharap bahwa dengan adanya program breeding domba berbasis masyarakat ini dapat menciptakan
sistem peternakan yang efisien dan memberdayakan masyarakat lokal.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 86


Perubahan iklim adalah suatu fenomena yang
tak dapat dihindari, Perubahan iklim
menampakkan diri dalam bentuk kenaikan suhu
perairan, perubahan curah hujan dan
ketersediaan air, peningkatan frekuensi dan
intensitas badai, dan lain-lain. Semua itu
memberikan dampak bagi produksi perikanan
terutama pada budidaya ikan mas koki.

Curah Hujan Cukup Tinggi,


Timbulkan Potensi Berbagai
Penyakit Hingga Kematian Pada
Ikan Mas Koki Di Desa Wajak
Lor Kabupaten Tulungagung

Rabu, (5/10/2022) peserta One Village One


Ceo (OVOC) menyambangi kolam ikan milik
local champion dan menemukan banyak ikan
mas koki yang mati. Menurut keterangan Pak
Minto Darmaji sebagai local champion sekaligus
pembudidaya ikan mas koki asal Desa Wajak
Lor, peristiwa ini merupakan hal yang sering Banyaknya ikan mas koki kecil yang mati saat
terjadi dan merupakan siklus tahunan. Namun, musim hujan di bulan Oktober ini dikarenakan
kematian ikan mas koki yang terjadi di bulan air hujan memiliki tingkat keasaman tinggi dan
Oktober ini tidak separah dibandingkan sangat berbahaya untuk siklus hidup ikan di
kematian ikan mas koki di bulan Juni dan Juli. kolam. Kualitas air kolam yang buruk dapat
menyebabkan ikan mas koki mati karena gagal
Pada bulan Oktober ini, mayoritas ikan mas koki beradaptasi dengan suhu serta perubahan pH
yang mati adalah ikan kecil berkisar umur 2 - 3 yang disebabkan oleh air hujan. Para
minggu, namun saat bulan Juni dan Juli, semua pembudidaya mengatasinya dengan cara
ikan mas koki mulai dari yang kecil sampai yang menjual ikan-ikan kecil yang berumur 2 - 3
besar bisa mati karena perubahan iklim dan minggu untuk menghindari kerugian akibat ikan
cuaca yang disebabkan oleh pergantian musim. yang mati saat proses pembesaran di kolam.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 87


Upaya Peningkatan Kualitas Kebun Kopi Dengan Pembuatan
Pupuk Organik

Pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari tanaman
dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang
digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah
(Peraturan Menteri Pertanian Nomor 2 Tahun 2006). Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan
varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya.
Dari sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau campuran keduanya. Dari
metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos aerob, bokashi, dan lain sebagainya.
Sedangkan dari sisi wujud ada yang berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet.

Berdasarkan hasil observasi yang kelompok kami lakukan di Desa Tumbang Baloi ini, didapatkan
hasil bahwa petani kopi yang ada di desa ini tidak menggunakan pupuk sama sekali untuk proses
budidaya kopinya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya karena harga pupuk yang
terlalu mahal, jarak tempuh yang cukup jauh, dan jenis tanah yang subur di Desa ini bisa membuat
tanaman tetap tumbuh walau tidak dirawat sekalipun. Walaupun tanah di Desa Tumbang Baloi ini
bisa tetap berproduksi dengan baik tanpa menggunakan pupuk, akan tetapi produktivitas kopi yang
dihasilkan tidak sebagus yang menggunakan pupuk. Maka dari itu, kami memberikan solusi untuk
membuat pupuk organik.

Pada akhirnya kami melakukan uji coba pembuatan pupuk organik pada hari Sabtu (01/10/2022)
dengan menggunakan bahan baku yang mudah didapatkan. Bahan tersebut yaitu pelepah pisang,
sekam bakar, kotoran itik dan buah – buahan manis yang busuk. Adapun proses pembuatan pupuk
oraganik ini yaitu (1) Siapkan buah – buahan manis seperti nanas dan pisang, lalu potong – potong
buah – buahan tersebut dengan ukuran kecil; (2) Siapkan pelepah pisang yang sudah di cacah –
cacah; (3) Siapkan sekam bakar 3 karung dan kotoran itik yang sudah kering serta tidak berbau 1
karung; (4) Langkah selanjutnya campurkan semua bahan – bahan tersebut lalu masukkan kedalam
wadah (drum) tambahkan air setengah dari bahan – bahan pupuk tersebut, aduk hingga teksturnya
berubah menyerupai bubur; (5) Tahap yang terakhir yaitu fermentasi pupuk tersebut selama kurang
lebih 3 – 5 hari, setelah ini pupuk organik ini siap untuk digunakan.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 88


Lestarikan Alam, Peserta OVOC
Melakukan Observasi Lapang di
Goa Wayang dan Goa Awi

Selain memiliki pemandian air panas dan air


terjun atau curug, Desa Cikupa, Kecamatan
Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat
juga memiliki destinasi wisata yaitu goa.
Setidaknya Desa Cikupa ini mempunyai puluhan
goa yang berpotensi sebagai objek wisata
baru. Salah satunya adalah Goa Wayang serta
Goa Awi, kedua goa tersebut memiliki
keindahan yang sangat menakjubkan. Mulai
dari hiasan stalaktit hingga lika-liku lorong di
dalamnya.

Kamis (6/10/2022) mahasiswa melakukan tinjau


lapang ke Goa Wayang bersama Pak Asep,
salah satu warga lokal. "Desa Cikupa
sebenarnya banyak memiliki sumber daya alam
yang sangat indah, dan bisa menjadi sebuah
desa wisata yang kaya akan keindahan",
ujarnya.

Goa Wayang ini didalamnya terdapat tiga bagian lorong (ruangan), yang mana setiap ruangan itu
memiliki semacam pintu. Kemudian ada gapura serta ruang yang sangat luas, sehingga wisatawan
bisa leluasa untuk melihat keindahan di dalam. Menurut warga sekitar, penamaan goa wayang
dilatar belakangi karena terdapat beberapa hiasan stalaktit yang menyerupai wayang. Bahkan ada
yang mirip dengan wayang hanoman.

Destinasi wisata goa lainnya adalah Goa Awi dengan pemandangan yang tidak kalah menarik untuk
pecinta wisata kunjungi. Pasalnya, wisatawan dapat melihat sumber mata air yang jernih keluar dari
dalam goa, serta mengalir menuju perkampungan. Goa Awi ini memiliki pintu masuk yang kecil
semacam lorong yang berukuran kecil. Aapabila hendak memasuki goa tersebut, maka kita harus
berjalan dengan posisi jongkok serta beruurutan satu persatu.

Adapun panjang lorong yang harus ditempuh mencapai 10 meter. Setelah melewatinya, wisatawan
akan disuguhkan sebuah ruangan besar dengan hiasan stalaktit yang sangat indah didalamnya.
Bahkan dalam goa ini terdapat sebuah saluran yang mana airnya tidak pernah kering. Sehingga
menjadi salah satu sumber mata air yang dimanfaatkan oleh warga sekitar khususnya saat memasuki
musim kemarau panjang. Namun sayangnya, saat ini keberadaan Goa Wayang dan Goa Awi jarang
diketahui oleh para wisatawan asing maupun lokal. Salah satu penyebabnya dikarenakan terdapat
banyak lumut dan rumput yang membuat akses jalan menuju Goa Wayang dan Goa Awi cukup sulit.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 89


Singkong yang digunakan oleh Pak Supriyadi
untuk diolah menjadi keripik singkong didapat
dari Desa Teluk Lanus dengan jenis varietas
singkong roti, singkong kuning dan singkong
Malaysia. Varietas singkong yang sering
digunakan untuk menjadi olahan keripik
singkong adalah singkong roti karena hasil
yang lebih renyah dibandingkan varietas yang
lain.

Keripik singkong yang diproduksi oleh Pak


Supriyadi dijual dengan harga Rp 1.000/pcs
dengan berat 1 ons, dipasarkan dan dikemas
dengan plastik bening tanpa label. Untuk
produk dengan berat 250 gram atau lebih
diberi label. “Kalau kemasan kecil kita tidak
menggunakan label karena keuntungan yang
didapat tidak terlalu besar dibandingkan
dengan kemasan yang ukuran 250 gram
Potensi Unggulan Komoditas keatas” Ujar istri Pak Supriyadi. Untuk
Pemasaran sendiri, hasil olahan keripik singkong
Singkong di Desa Mengkapan,
ini dipasarkan di sekitar Desa Mengkapan
Siap Sukseskan UMKM di hingga ke Sungai Apit. Bekerja sama dengan
Daerah! kedai – kedai dan juga warung makan untuk
menjual keripik singkong ini.
Desa Mengkapan merupakan salah satu desa
yang terdapat banyak Usaha Menengah Kecil
Mikro (UMKM). UMKM yang terdapat di Desa
Mengkapan memanfaatkan hasil alam untuk
dikelola sebagai produk yang memiliki nilai
tambah, diantaranya adalah komoditas
singkong. Salah satu UMKM yang terdapat di
Desa Mengkapan mengolah komoditas singkong
menjadi keripik singkong dengan berbagai
macam rasa, yaitu asin dan pedas.

UMKM tersebut dikembangkan oleh Pak


Supriyadi bersama dengan istrinya. Usaha ini
telah dirintis oleh beliau selama 11 tahun.
Terbentuknya rumah produksi keripik singkong
ini bermula dari ide Pak Supriyadi bersama
dengan temannya, seiring berjalannya waktu
Pak Supriyadi memisahkan diri dan membuat
usaha mandiri karena sudah memiliki modal
yang cukup.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 90


UMKM Kampung Penyengat Menghadiri Undangan Pelatihan
Penguatan Pelayanan Publik Kekayaan Intelektual

Kamis, (6/10/22) satu mahasiswa peserta program MBKM sociopreneur One Village One CEO (OVOC)
2022 yang ditugaskan di Desa Penyengat bersama ketua UMKM Ratu Penyengat, Kabupaten Siak,
Provinsi Riau, menghadiri pelatihan penguatan pelayanan publik kekayaan intelektual yang di
selenggarakan oleh kementerian Hukum & Hak Asasi Manusia untuk “Menumbuhkan Nilai Ekonomi
Generasi Muda di Era Digital” yang di seleggarakan di Hotel Grand Mempura, Siak.

Pelatihan Penguatan Pelayanan Publik Kekayaan Intelektual di buka resmi oleh asisten 1 Bupati Siak di
Hotel Mempura Siak. Kegiatan pelatihan ini narasumbernya langsung dari staf khusus Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia bidang Transformasi Digital yaitu bapak Fajar Lase. Beliau menyampaikan materi
tentang hak milik nama produk, hak cipta, cara mendaftarkan merek, dan beberapa hal terkait tentang
Hukum dan Hak Asasi Manusia terkait produk UMKM.

Dari sekian banyak produk UMKM yang ada di Kabupaten Siak hanya 71 Produk yang dapat undangan
dalam pelatihan penguatan public kekayaan intelektual dan hanya 3 produk UMKM yang ada di
Kecamatan Sungai Apit yang terpilih dan salah satu nya adalah produk nastar UMKM Ratu Penyengat
dan itu menjadi kebanggaan bagi UMKM Ratu Penyengat karena terpilih menjadi salah satu dari sekian
banyak UMKM untuk menghadiri pelatiahan tersebut.

Dengan adanya Pelatihan Penguatan Pelayanan


Publik Kekayaan Intelektual ini para pelaku
UMKM jadi lebih mengenal dan mengetahui hak
cita, hak milik merek terhadap usahanya, di mana
ketika kita ingin mendaftarkan merek UMKM kita
ke Kementerian Hukum & Hak Asasi Manusia
merek yang kita ajuin tidak boleh sama dengan
merek orang lain yang sudah dari dulu
mendaftarkan merek nya, dan dengan pelatihan
ini para pelaku usaha lebih me,mahami dan
mengetahui bagaimana tata cara pendaftaran
merek dan juga mengetahui cara pengecekan
merek UMKM nya apakah merek itu sudah di
pakai sama usaha lain atau belum.

Dengan adanya Pelatihan Penguatan Pelayanan Publik Kekayaan Intelektual ini para pelaku UMKM jadi
lebih mengenal dan mengetahui hak cita, hak milik merek terhadap usahanya, di mana ketika kita ingin
mendaftarkan merek UMKM kita ke Kementerian Hukum & Hak Asasi Manusia merek yang kita ajuin
tidak boleh sama dengan merek orang lain yang sudah dari dulu mendaftarkan merek nya, dan dengan
pelatihan ini para pelaku usaha lebih me,mahami dan mengetahui bagaimana tata cara pendaftaran
merek dan juga mengetahui cara pengecekan merek UMKM nya apakah merek itu sudah di pakai sama
usaha lain atau belum.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 91


Beras Jagung “Dietary Corn Bondol jagung yang sudah dipisah juga dapat
dimanfaatkan untuk penggunaan pakan hewan
Rice” Jadi Salah Satu Inovasi yaitu ayam, bebek atau angsa. Setelah itu, biji
Desa Bojong jagung yang sudah dipisah digiling sesuai dengan
ukuran yang diinginkan menggunakan mesin
Beras Jagung atau Corn Rice merupakan salah pencacah. Setelah sesuai ukurannya, jagung
satu inovasi yang diciptakan oleh Tim OVOC dan direndam selama setengah jam lalu dikeringkan.
Poktan Karya Tani di Desa Bojong. Beras jagung Setelah proses pengeringan, jagung sudah siap
ini dapat dijadikan pangan lokal pengganti atau untuk dimasak dengan komposisi 50% Beras dan
substitusi dari beras. 50% Jagung.

Salah satu anggota poktan, Ferry, mengatakan


bahwa produk beras jagung merupakan salah
satu produk yang dapat dikembangkan
kedepannya. “Produk beras jagung ini merupakan
salah satu inovasi yang mempunyai potensi dan
prospek kedepan. Hal ini berdasar pada harga
yang kompetitif dan kesadaran masyarakat akan
kesehatan yang mulai meningkat. kami
mengharapkan adanya penelitian lebih lanjut
terhadap produk inovasi ini mengenai kandungan
gizi dan kelayakan konsumsinya.

Proses pembuatan nasi jagung ini dilakukan


dengan beberapa tahap. Tahap pertama
merupakan proses penyortiran kualitas jagung
yang sudah dikumpulkan. Proses ini membutuhkan
ketelitian dan kecermatan dalam memilih kualitas
jagung yang layak dikonsumsi. Jagung yang tidak
layak akan dipisahkan untuk digunakan sebagai
bahan utama pembuatan pakan hewan sehingga
tidak ada hasil tani atau panen yang sia sia.
Setelah itu jagung dibersihkan dan dikupas
kulitnya lalu dimasukan ke mesin penggilingan
untuk memisahkan biji jagung dengan
bonggolnya.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 92


Pembuatan Kandang Lalat BSF untuk Persiapan Indukan Magot
di BUMdes Anto Sama, Tumbang Bauh, serta Kunjungan PT
Adaro untuk Meninjau Kegiatan Masing – Masing Desa

Pengurus BUMdes beserta 7 peserta One Village One CEO (OVOC) telah melakukan pembuatan
kandang Black Soldier Fly (BSF). Pembuatan kandang tersebut bertujuan sebagai tempat Black
Soldier Fly (BSF) kawin dan bertelur. Kandang lalat yang dibuat berukuran 2 x 1 m 2 dengan
attraction box berisikan makanan pengikat dengan bau yang menyengat didalamnya guna
memancing lalat indukan agar mempercepat perkawinan supaya bertelur di tempat tersebut. Lalat
BSF melakukan kawin kurang lebih 20 menit dan lalat jantan setelah melakukan perkawinan, lalat
tersebut akan langsung mati, sedangkan untuk lalat betina akan menghasilkan telur dan meletakkan
telur di kayu yang sudah disediakan.

Selasa (04/10/2022), Terdapat


kunjungan dari pihak Adaro ke 4
BUMdes (Hingan Tokung,
Tumbang Bauh, Batu Tojah,
Tumbang Baloi). Tujuan dari
adanya kunjungan tersebut ialah
mengetahui perkembangan tiap-
tiap desa dalam melakukan
budidaya komoditas yang
tersedia di desa tersebut, setelah
kunjungan ini, PT Adaro juga
melakukan diskusi bersama
dengan ke 4 desa di BUMdes
Batu Tojah.

Maggot yang siap dijadikan tambahan pakan


itik sebelumnya dikeringkan dan dihaluskan.
Awalnya, maggot dipisahkan dari sisa kotoran-
kotoran yang nantinya dijadikan sebagai pupuk
maggot. Maggot yang sudah dibersihkan
kemudian disiram menggunakan air panas
dengan tujuan agar maggot tersebut dapat
mati hingga kemudian maggot siap dijemur dan
dihaluskan. Adapun metode pengeringan yang
dilakukan dengan cara menjemur maggot
dibawah sinar matahari selama beberapa hari
hingga mengering. Terakhir, maggot maggot
yang sudah kering dihaluskan dengan cara
manual yaitu ditumbuk menggunakan lesung.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 93


Mahasiswa IPB Melakukan Pengolahan Selai dan Sirup Nanas
Bersama Kelompok Wanita Tani Desa Kayu Ara Permai,
Kabupaten Siak

Desa Kayu Ara Permai yang terletak di Kabupaten Siak, Provinsi Riau memiliki potensi pertanian
yang berlimpah salah satunya yaitu komoditas nanas. Banyaknya hasil komoditas nanas membuat
harga jual buah nanas yang cukup murah, masyarakat setempat biasanya langsung menjual buah
nanas tanpa mengolahnya terlebih dahulu.

Sabtu, 1 Oktober 2022, mahasiswa IPB yang sedang melaksanakan program One Village One CEO
(OVOC) bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Kayu Ara Permai melakukan pengolahan buah
nanas menjadi produk turunan berupa sirup dan selai nanas. Saat ini ibu-ibu dari KWT sudah mahir
untuk membuat selai dan sirup nanas, tetapi belum sampai kepada tahap penjualan. Hal ini karena
pembuatan sirup dan selai nanas tidak menggunakan pengawet sehingga belum bisa bertahan lama.

Proses pembuatan dimulai dengan mengupas nanas terlebih dahulu kemudian dilanjut dengan
memarutnya atau dapat menggunakan blender. Setelah itu hasil parutan disaring menggunakan kain
tipis untuk memisahkan ampas dan juga sarinya. Ampas nanas digunakan untuk bahan utama selai
nanas sedangkan sarinya digunakan untuk sirup nanas. Dilanjut dengan proses pemasakan selai
yaitu memasak ampas nanas yang ditambahkan air dan gula kemudian dimasak hingga mengering.
Proses pemasakan sirup nanas yaitu dengan merebus sari nanas dan menambahkan gula kemudian
direbus hingga matang.

Dengan adanya program One Village One CEO (OVOC) yang diselenggarakan oleh IPB University
diharapkan dapat memberikan nilai tambah produk unggulan desa. Program OVOC akan
menyelenggarakan pelatihan untuk pengawetan selai dan sirup nanas serta pelatihan pembuatan
nata de pina. Selanjutnya juga akan dilakukan pendampingan dalam pemasaran produk mulai dari
pembuatan merek, label, hingga produk siap untuk dijual ke pasaran. Harapannya potensi pertanian
desa setempat dapat menghasilkan produk berdaya saing tinggi yang dapat meningkatkan ekonomi
dan kesejahteraan masyarakat.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 94


Mengenal Produk UMKM,
Keripik Khanza Khas Blitar
Dengan Omset Perbulan
Puluhan Juta
Mahasiswa IPB University yang mengikuti
kegiatan One Village One CEO (OVOC) salah
satu program Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM) di Desa Balerejo, Kecamatan
Wlingi, Kabupaten Blitar, melakukan Observasi
ke UMKM Kripik Khanza di Desa Tembalang
Kabupaten Blitar.

Kunjungan ini Berlangsung pada Minggu ke 4


Mahasiswa IPB University melakukan kegiatan
One Village CEO di kecamatan Wlingi. Di Desa
Tembalang ini tidak hanya ada UMKM keripik
saja melainkan ada Bumdes wisata vialor dan
Jamu.

UMKM Kripik Khanza ini berlokasi di dukuh


sendung dusun tembalang RT 01 RW 01 dan
berdiri sejak tahun 2018. Keripik khanza ini
tersedia berbagai macam keripik, yaitu diantara
nya keripik Terong, Keripik pare, Keripik
Usus,Keripik Jamur, Keripik Glidi yang terbuat
dari singkong. Masing masing Keripik bisa
terjual 1 kwintal dan di jual secara grosir
seharga Rp 14.000,- sedangkan yang ukuran
2kg seharga Rp 90.000,-

Ketahanan Keripik ini tahan 5 bulan asal tempat nya tidak terkena sinar matahari langsung dan
yang menyebabkan tidak awet yaitu pantulan kaca.

Bahan baku utama pada keripik khanza ini adalah sayuran dan tepung. Sayuran yang dipotong
secara tipis tipis dan digoreng. Bahan baku ini dari lahan sendiri tidak membeli dari pasar atau dari
lahan lain. Kemudian keripik ini tidak mengandung banyak minyak Ketika dikonsumsi karena keripik
ini dikeringkan memakai spinner sehingga minyak terperas dan memilik rasa yang renyah dan gurih.
perizinan halal-nya pun masih dalam tahap proses dan bahan bahan nya sudah terjamin halal. Omset
perbulan pada usaha ini bisa mencapai 50-60 juta perbulan.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 95


Penanganan Hama dan Jamur Pada Kacang Tunggak Serta
Pembuatan POC di Daerah Bantur

Tim Mahasiswa dari program OVOC Malang 2 melakukan peninjauan ke lahan di daerah Bantur dan
sukoanyar bersama Pak Wiwin Kurniadhi dan pak sairoji dari pihak Badan Penyuluhan Pertanian
(BPP) dalam rangka penanggulangan Hama dan Jamur, Pada Sabtu, 1 Oktober 2022 silam. Bermula
tim OVOC malang 2 yang ingin berdiskusi bersama pihak BPP terkait kondisi kacang di daerah
sekitar,kemudian melakukan obeservasi mengenai hama dan jamur apa saja yang bisa merusak
kacang tunggak/ kacang tolo.
Dengan menempuh jarak kurang lebih 55 menit perjalanan, Tim OVOC Malang 2 bertemu dengan
petani setempat melakukan pengecekan hama dan jamur yang didampingi oleh Pak Wiwin dan pak
sairoji. Kemudian, melanjutkan perjalanan dengan medan yang ditempuh adalah jalan Raya dengan
Aspal yang lumayan bagus sehingga lebih memudahkan bagi para pengendara menuju tempat.

Peran yang cukup penting dapat dilakukan oleh Tim OVOC Malang 2 dalam bekerja sama dengan
BPP mengenai pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dengan berbahan dasar urine kelinci dan
didukung oleh limbah-limbah seperti tetes tebu, buah nanas, pisang, dan pepaya dan masih banyak
bahan lain nya yang diperlukan untuk membuat Pupuk Organik Cair. sudah di uji sebelum nya
mengenai Pupuk tersebut dan hasilnya sangat baik untuk tanaman kacang tunggak.

Dengan Pupuk Organik Cair (POC) ini, harapan kami Tim OVOC Malang 2 dan Badan Penyuluhan
Pertanian (BPP) ingin memperkenalkan kepada petani khususnya daerah malang dan sekitarnya
bahwa Pupuk Organik Cair itu sangat baik di bandingkan dengan pupuk kimia yang banyak sekali
dipasaran, baik untuk tanamanya dan baik untuk lahan yang digunakan, karena efek pupuk kimia
lambat laun akan merusak apa saja yang ada disekitarnya dan jika digunakan secara berkelanjutan
dapat merusak tanah menjadi tidak subur kembali beda halnya dengan Pupuk Organik Cair (POC)
yang dapat menyuburkan tanah dan menyehatkan tanaman.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 96


Penuh Semangat! Mahasiswa IPB University Bersama Para
Pemuda KTI Membangun Kolam Pemijahan Ikan Lele

Mahasiswa IPB University melakukan salah satu program Merdeka Belajar kampus merdeka (MBKM)
yaitu One Village One CEO (OVOC). Pada Senin (3/10/2022) salah satu tim perwakilan OVOC
Bololali bersama para pemuda Kelompok Tani Ikan (KTI) JSN Cengkir Gading di Desa Sawahan,
Kec. Ngemplak, Kab. Boyolali melakukan pembuatan kolam pemijahan untuk ikan lele yang
kedepannya akan dibudidayakan oleh para anggota KTI Banyu Mili.

Pemijahan yang di pilih adalah pemijahan secara alami, dengan seleksi induk jantan dan betina,
setelah diperoleh maka kedua induk tersebut dijadikan satu kolam dengan media telurnya adalah
kakaban (ijuk yang dijepit bambu). Alasan memilih ikan lele sebagai komoditas ikan yang akan di
budidayakan adalah tahan terhadap serangan penyakit, ikan lele juga memiliki daya tahan hidup
yang kuat. Ikan lele dapat hidup di berbagai kondisi. Dengan daya tahan hidup yang kuat, maka
risiko kerugian karena ikan lele mati menjadi rendah.

Pemilihan kolam terpal kotak dikarenakan biaya pembuatan yang lebih murah, tidak memakan
banyak ruang, pengelohan kolam lebih mudah, serta pembuatan kolam yang sederhana. Pembuatan
kolam di awali dengan menentukan ukuran rangka bambu yang dibuat serta menyiapkan terpal
yang sesuai dengan ukuran rangka. Lalu, siapkan pipa saluran pembuangan merupakan hal yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan kolam pemijahan ikan lele. Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah pemilihan indukan yang berkualitas dan sudah dalam kondisi siap untuk dipijah.

Pembuatan kolam pemijahan ikan lele ini dijadikan media pemberlajaran bagi mahasiswa dan warga
sekitar dalam tahapan awal dalam memulai budidaya ikan lele, serta diharapkan akan terus
berkembang hingga hasil budidaya komoditas ikan lele KTI Banyu Mili dapat dijual dan dipasarkan di
sekitar maupun luar kota Boyolali.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 97


Perdana Pembuatan Kerupuk
Sagu di Desa Rawa Mekar Jaya,
Siak
Desa Rawa Mekar Jaya, Kabupaten Siak, 22
September 2022. Team One Village One CEO
bersama ibu-ibu Desa Rawa Mekar Jaya melakukan
percobaan pembuatan kerupuk sagu. Kegiatan ini
dilakukan berdasarkan hasil Focus Group Discussion
yang diselenggarakan pada tanggal 21/09/22.
Pembuatan kerupuk sagu ini merupakan produk
pertama di Desa Rawa Mekar Jaya yang berbahan
dasar dari tepung sagu. Selain itu, dengan adanya
kegiatan pembuatan kerupuk sagu ini dapat
membangun motivasi ibu-ibu Desa Rawa Mekar
Jaya dalam menciptakan produk turunan dari
komoditas sagu.

Pembuatan kerupuk sagu ini merupakan hasil


kesepakatan bersama dikarenakan dari segi
pengadaan alat dan bahan cukup mudah untuk
didapatkan. Ibu-ibu Desa Rawa Mekar Jaya memiliki
rasa antusias yang tinggi dalam mengolah sagu
menjadi kerupuk dimana dalam pembagian peralatan
banyak ibu-ibu berpartisipasi dalam Pada percobaan pertama kerupuk sagu yang sudah
menyumbangkan alat untuk produksi kerupuk sagu, pada tahap perebusan mengalami kegagalan
seperti Ibu Dewi Kuntari yang bersedia rumahnya dikarenakan pada bagian dalam adonan tidak
dijadikan tempat produksi kerupuk sagu dan Ibu memadat atau kembali seperti tepung. Dengan
Suryana selaku ketua PKK dan KWT (Kelompok kegagalan tersebut tidak membuat semangat ibu-ibu
Wanita Tani) bersedia meminjamkan peralatan Desa Rawa Mekar Jaya padam. Team OVOC dan
seperti alat pemotong kerupuk serta kompor. ibu-ibu Desa Rawa Mekar Jaya kembali mencoba
Pembuatan kerupuk dimulai dari mengumpulkan dengan menggunakan plastik adonan ukuran yang
peralatan dan bahan, bahan yan dibutuhkan seperti lebih kecil 6 x 20 cm dengan lama perebusan 15-30
tepung sagu, bawang putih, penyedap rasa, garam menit. Pada tahap percobaan ini adonan kerupuk
dan udang kering. Penambahan udang kering ini sagu memadat, selanjutnya adonan kerupuk yang
bertujuan untuk menambah cita rasa pada kerupuk sudah matang lalu tiriskan dan dimasukkan ke dalam
sagu. lemari es dengan waktu 1 hari. Setelah itu kerupuk di
potong dengan ketebalan 1 cm lalu di jemur di
Proses pembuatan kerupuk dimulai dari pencucian bawah sinar matahari.
tepung sagu dikarenakan tepung yang didapat
masih berwarna merah. Hal ini disebabkan Pada percobaan pertama ini ada beberapa evaluasi
penyaringan pada tepung tersebut masih kurang. terhadap kerupuk sagu dimana warna yang
Proses berikutnya pembuatan bumbu yang akan dihasilkan masih belum menarik dan kerupuk kurang
dicampurkan ke dalam adonan seperti penghalusan mengembang seperti kerupuk yang dijual di
bawang putih dan udang kering. Setelah itu, bumbu pasaran. Percobaan pertama ini cukup memuaskan
yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam tepung selain produk kerupuk sagu berhasil ada benih
lalu di aduk hingga tercampur rata. Adonan semangat yang tertanam pada ibu-ibu di Desa Rawa
selanjutnya dimasukkan ke dalam plastik untuk Mekar Jaya dalam mengolah produk turunan sagu,
tahap perebusan agar adonan kerupuk menjadi dari segi rasa kerupuk sagu tersebut sangat enak
padat. untuk menjadi teman makan ataupun cemilan.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 98


Uji Coba Pembuatan Keripik Cara membuat keripik talas yang renyah dan
tidak gatal sebenarnya tidak begitu sulit. Dalam
Talas Yang Renyah Dan Anti uji coba pembuatan keripik talas, tim OVOC
Gatal menggunakan bahan baku talas mbote yang
berukuran sedang sebanyak 4 kg. Talas mbote
Kamis (29/9/2022), tim One Village One CEO
tersebut kemudian dicuci hingga bersih dan
IPB University melaksanakan uji coba
dipotong-potong dengan menggunakan alat
pembuatan produk keripik talas secara manual
pemotong keripik tradisional. Selanjutnya, talas
di Pondok Pesantren Fathul Ulum Jombang.
yang telah dipotong direndam ke dalam air
Talas sendiri merupakan makanan yang
yang telah diberi garam dan cuka hingga
termasuk ke dalam jenis tanaman umbi-umbian.
kurang lebih 30 menit agar lendir dan gatal
Biasanya, talas dikonsumsi dengan cara dikukus
ditalas hilang. Setelah itu, talas dibilas
atau dibuat camilan, seperti keripik, kue, dan
menggunakan air mengalir kemudian dimarinasi
sebagainya. Namun, keluhan yang sering terjadi
agar tidak hambar. Setelah proses marinasi
pada olahan talas adalah timbulnya rasa gatal
selesai, tahap selanjutnya adalah
pada mulut. Hal ini dikarenakan talas
penggorengan. Talas digoreng menggunakan
mengandung kalsium oksalat yang memicu
api yang kecil hingga mencapai tingkat
terjadinya rasa gatal tersebut. Oleh karena itu,
kematangan baik. Pada tahap ini sangat
pengolahannya perlu sangat diperhatikan agar
diperlukan ke hati-hatian, karena tahap ini
terhindar dari gatal.
merupakan penentu renyah tidaknya keripik
talas dan bentuk keripik talas yang dihasilkan.
Selanjutnya, keripik talas diangkat dan
ditiriskan agar tidak berminyak.

Pada pelaksanaan uji coba pembuatan produk


keripik talas, terjadi kegagalan saat proses
pemotongan talas mbote menggunakan alat
pemotong tradisional. Kegagalan tersebut
berupa tidak seragamnya bentuk keripik talas
karena kualitas talas yang digunakan. Menurut
hasil analisis tim OVOC, talas mbote yang
digunakan terlalu lunak dan kurang fresh atau
masa penyimpanannya belum lama sehingga
talas mudah patah saat dipotong. Talas yang
baik digunakan untuk dijadikan keripik talas
adalah talas yang bertekstur keras saat ditekan
dan mempunyai bintik hitam pada daging umbi.
Semakin banyak bintik hitam di permukaan
talas, artinya talas sudah lama disimpan.
Dengan demikian, kualitas talas sangat
mempengaruhi keripik talas yang dihasilkan.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 99


Rock Melon, Si Manis Komoditas Potensial dari
Desa Tugumukti, Kabupaten Bandung Barat

Tim OVOC Bandung Barat melakukan kunjungan ke green house Rock melon milik Bapak Alo, salah
satu anggota kelompok Tani Sinar Mukti di Desa Tugumukti (7 September 2022) yang telah berdiri
dari tahun 2020 ketika pandemi Covid’19. Pada awalnya Pak Alo hanya membudidayakan tanaman
paprika namun ketika tahun 2020 permintaan akan paprika menurun dan beliau melihat peluang dari
komoditas Rock melon yang cukup potensial. “Permintaan terhadap komoditas Rock melon tinggi dan
juga budidaya komoditas ini lebih mudah dibanding dengan paprika,”ujar Pak Alo. Pak Alo memulai
budidaya melon ini secara otodidak, ia mempelajari pembibitan Rock melon hingga teknik budidaya
secara langsung dengan mempraktekan di green house nya.

Budidaya Rock melon yang dilakukan oleh Pak Alo dimulai dari perendaman biji dengan
menggunakan fungisida minimal 4 jam dan dilakukan pemeraman ditempat yang gelap dengan
menggunakan kain selama dua hari sampai kecambah pecah. Kemudian, dilakukan penyemaian
dengan menggunakan pot tray dan dilakukan pemupukan menggunakan pupuk ab mix dengan
perbandingan 1:2, serta dilakukan dua kali penyiraman dalam satu hari. Setelah itu, pada usia tiga
minggu benih melon yang sudah disemai dipindahkan ke polybag dengan media tanamnya arang
sekam dan kokopit dan langsung diberikan nutrisi ab mix yaitu 500 cc - 1 liter per pohon untuk sekali
penyiraman sampai di usia panen. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan dua kali dalam satu
hari dan pada musim hujan dilakukan satu kali dalam satu hari. Lalu, dilakukan penyemprotan
fungisida/insektisida dalam 5-7 hari di musim hujan dan 7-10 hari di musim kemarau. Sistem polinasi
juga dilakukan saat tanaman berusia 40 hari dengan menempelkan atau mengoleskan serbuk sari
bunga jantan ke kepala putik. Satu bunga jantan dapat digunakan untuk 2-3 bunga betina atau
bakal buah dan pada ketiak sembilan sampai dua belas. Kemudian, pada usia 60 hari dilakukan
penggantungan buah. Pada usia 75-85 hari melon sudah siap untuk dipanen dengan ciri-ciri buah
yang bagus yaitu memiliki banyak nett di kulitnya dan bentuknya seperti telur.

Pemasaran buah Rock melon hasil dari kebun Pak Alo langsung dijual ke supermarket yang telah
bekerjasama dengan kriteria Rock melon yang akan diterima hanya yang memiliki bobot pada
rentang 850 - 950 gram. Adapun Rock melon yang tidak memunuhi kriteria tersebut akan dikonsumsi
prbadi.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 100


Menyelisik Permasalahan Pertanian Jahe Merah di Kecamatan Pule
Bersama Tim OVOC Trenggalek

Kecamatan Pule merupakan salah satu kecamatan yang berada di kabupaten Trenggalek, Jawa
Timur. Daerah ini tergolong dataran tinggi karena letaknya di ketinggian 700 mdpl. Curah hujan di
Pule mencapai rata-rata 23,52 mm/hari dengan suhu berkisar antara 15-33°C. Dengan kondisi
demikian, banyak komoditas pertanian yang dibudidayakan seperti padi, palawija, alpukat, durian,
pinus, dan jahe merah. Namun, petani kerap menuai hasil panen yang belum maksimal yang
mengakibatkan turunnya pendapatan hingga kerugian.

Jumat, 30 September 2022, tim 1 Trenggalek melakukan survei permasalahan budi daya dengan
mengunjungi lahan jahe merah milik beberapa petani pemasok BUMDesma Sari Bumi. Pertama, lahan
milik Bapak Tardi yang terletak di Desa Pule dengan luas 0,27 Ha. Dengan pola tanam tumpangsari,
tidak hanya ditemui jahe merah, namun juga terdapat tanaman jagung. Lahan hanya diberikan
pupuk kandang dengan sistem pengairan tergantung hujan. Adapun permasalahan utama yang
ditemui, yaitu perbandingan input output yang tidak maksimal, yaitu 1:2. Hal ini diperkuat dengan
penampakan rimpang jahe merah yang kecil. “Kami tanam 400 kg bibit dari BUMDesma dan kirim
900 kg bulan lalu.” Jelas Bapak Tardi. Selain itu, beliau mengaku di lahannya tidak ditemukan
penyakit ataupun hama, sehingga tidak digunakan obat-obatan pertanian.

Serupa dengan permasalahan lahan pertama milik Bapak Tardi, terdapat lahan kedua dimiliki oleh
Bapak Jito yang terletak di Desa Jombok. Keduanya merupakan pemasok jahe merah untuk
pengolahan simplisia BUMDesma. Meskipun hasil panen yang didapat sama-sama tidak maksimal,
Bapak Jito mengatakan bahwa salah satu penyebabnya berasal dari bibit BUMDesma yang tidak
cocok ditanam di tanah dataran Kecamatan Pule. Diketahui bahwa bibit yang dimiliki BUMDesma
berasal dari daerah Simalungun, Sumatera Utara. “Kami dulu semangat saat diimingi perbandingan
hasil panen 1:10, tapi kenyatannya sangat rendah.” Keluh Bapak Jito.

Kegiatan survei lahan ini bertujuan untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi para petani
jahe merah. Permasalahan tersebut akan berpengaruh terhadap perekenomian petani jahe merah
Kecamatan Pule. Kualitas dan kuantitas jahe merah yang baik akan mendorong produktivitas
simplisia di BUMDesma Sari Bumi serta meningkatkan daya jual di pasar. Dengan permasalahan itu
juga, Tim Trenggalek 1 tertarik untuk merancang program pelatihan dan pendampingan petani jahe
merah guna mencapai hasil maksimal dan berkelanjutan.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 101


Produk Beras Jagung Hasil
Komoditas Desa Bojong Berhasil
Tampil di Bogorpreneur Festival

Minggu, 2 Oktober 2022, Sebanyak 13 stand


mitra yang terdiri dari UMKM hingga sponsor
turut serta mengikuti event Bogorpreneur
Festival yang dilaksanakan di Sekolah Bisnis
IPB University. Bogorpreneur Festival
merupakan salah satu rangkaian acara open
house ABEST yang terbuka bagi umum dengan
menyediakan berbagai macam pilihan produk
yang dapat dibeli oleh pengunjung serta
terdapat hiburan berupa live music hingga
talkshow dengan menghadirkan guest star
yang mengangkat tema “Take a Step to be
Entrepreneur”.

Acara ini berlangsung meriah dengan total pengunjung sebanyak 190 orang. Kelompok 54 yang
terdiri dari Muhammad Azzam Dzulhilmi, Imam Baihaqhy dan Paresty Adiningsih berhasil
memperkenalkan hasil produk pertanian yaitu beras jagung yang diproduksi di Desa Bojong,
Kecamatan Cikembar Sukabumi Jawa Barat kepada para pengunjung di event tersebut dengan
menjual habis produknya. Produk beras jagung merupakan salah satu produk unggulan di Desa
Bojong serta produk binaan OVOC. Produk ini mampu menjadi solusi inovatif bagi konsumen yang
sedang menjalani program diet karena kadar gula yang terkandung masih tergolong rendah
dibandingkan beras pada umumnya.

Partisipasi kelompok 54 Sukabumi 1 diharapkan


menjadi sebuah peluang yang baik dan
strategis dalam mempromosikan hasil produk
dari Desa Bojong terutama untuk meningkatkan
brand awareness produk lokal pertanian
khususnya beras jagung karena pengunjung
mampu melihat dan mengamati secara leluasa
produk UMKM yang ditampilkan pada setiap
stand. Dengan adanya kegiatan Bogorpreneur
Festival ini lah kita dapat melihat kolaborasi
dari semua UMKM yang menjual produk karya
anak bangsa dalam rangka meningkatkan
produktivitas serta perekonomian nasional.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 102


Mahasiswa IPB University dalam Program OVOC Luncurkan
Kemasan Premium Yu Kaji Melalui Product Development Guna
Merambah Pasar Menengah ke Atas
Product Development merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu usaha. Secara singkat,
product development dapat diartikan yaitu sebagai serangkaian langkah yang mencakup
pembuatan konsep, desain, pengembangan, dan pemasaran produk yang baru dibuat atau baru
melakukan rebranding.
Setiap bisnis harus menggabungkan kreativitas, penemuan, dan ide untuk mengembangkan sebuah
produk yang dapat terus menarik minat pelanggan. Ketiga hal tersebut tergabung dalam product
development. Ada beberapa aspek yang umumnya terdapat dalam sebuah proses product
development, antara lain desain, engineering, manufacturing, distribusi, market positioning,
marketing, dan penjualan.

Sukses dengan packaging berbentuk pouch dan berhasil dikenal oleh masyarakat luas membuat
Mahasiswa IPB University tertarik untuk menciptakan inovasi baru untuk produk Yu Kaji agar dapat
menarik konsumen secara maksimal. Yu Kaji sendiri memegang komitmen untuk mewujudkan
segmentasi pasar yang baru khususnya pada kalangan menengah ke atas.

Dalam 4 tahun terakhir, Yu Kaji memasarkan produk dengan kemasan berbentuk plastik dan fokus
pada target pasar menengah hingga menengah ke-bawah. Mulai Oktober 2022, Mahasiswa IPB
University berhasil membuat ide baru untuk meluncurkan kemasan premium berbentuk pet can
berukuran 84*60 dengan bahan dasar plastik, yang dibalut dengan stiker dan ditutup dengan
penutup aluminium. “Abon Lele Yu Kaji dengan kemasan premium tentunya dikemas dengan
sepraktis mungkin dan lebih menarik untuk menambah value product melalui kemasan premium.” ujar
pemilik Yu Kaji, Choirul Wahyudi.

Hadirnya kemasan baru Abon Lele Yu Kaji ini rencananya akan dipasarkan ke pasar-pasar modern
dan mall yang terdapat di beberapa kota di Indonesia salah satunya area Jabodetabek, Surabaya,
dan lain-lain dengan segmentasi konsumen kalangan menengah ke-atas.

Melalui product development pada packaging premium Abon Lele Yu Kaji, harapannya mampu
mengembangkan usaha Yu Kaji ke depan dengan membuka segmentasi pasar baru dan
meningkatkan volume penjualan Abon Lele Yu Kaji.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 103


Mahasiswa IPB Mengunjungi Akhirnya Ibu Hasanah mewujudkan saran
tersebut dan ternyata hasilnya disukai oleh
Salah Satu UMKM Produk masyarakat sekitar. Oelah karena itu, hingga
Olahan Terasi Goreng saat ini Ibu Hasanah melanjutkan membuat
Kedungrejo Kecamatan Muncar produk berupa kerupuk cumi dan manambah
inovasi kembali dengan membuat cumi asin
Olahan laut menjadi salah satu komoditas dalam bentuk kemasan yang sudah di vacum
unggulan di Desa Kedungrejo, Kecamatan sehingga bisa tahan lama. Saat ini masalah
Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Melalui utama yang dimiliki Ibu Hasanah adalah
program One Village One CEO (OVOC) dibagian pemasaran. Produk Ibu Hasanah saat
mahasiswa berkesempatan melakukan ini masih dipasarkan melalui keluarga dan dari
observasi potensi komoditas unggulan tersebut. orang ke orang, serta beberapa toko oleh-oleh,
Desa Kedungrejo ini memiliki banyak potensi belum mencoba menggunakan toko online yang
laut yang sangat melimpah. Memasuki minggu pada dasarnya memiliki potensi yang tinggi.
4, tim banyuwangi 3 mengunjungi produk Kendalanya untuk saat ini Ibu Hasanah belum
olahan yang ada di kecamatan Muncar salah bisa mengelola toko online sendiri karena belum
satunya yaitu produk olahan Terasi Goreng milik begitu paham dan berbagi kesibukan dengan
Bu Hasanah. Tim mengindentifikasi dan produksi produk beliau.
mensurvei beberapa hal mengenai awal
Karena produksi terasi goreng dilakukan
berdirinya usaha Terasi Goreng, bahan baku
beberapa bulan sekali, mahasiswa belum bisa
yang dipakai, serta kendala yang dialami dalam
melihat dan membantu proses produksi dari
proses produksi.
terasi goreng tersebut. Namun untuk produksi
Menurut Bu Hasanah, usaha terasi goreng sendiri Ibu Hasanah biasanya dibantu oleh 10
memiliki potensi yang baik untuk dijadikan orang karyawan sekaligus kelompok usaha ini.
usaha. Karena selama ini terasi hanya dijual Setelah berbincang kami pun memberi peluang
secara mentah, dalam artian ketika orang untuk usaha Ibu Hasanah untuk kami banttu
membeli terasi harus di goreng atau di olah membuatkan toko online di shopee sebagai
terlebih dahulu sebelum digunakan. Namun, bentuk media pemasaran untuk produk UMKM
dengan adanya inovasi menjual terasi goreng tersebut.
yang sudah siap guna, ini menjadi nilai tambah
bagi produk terasi. Berawal dengan mencoba
membuat terasi goreng yang dibagikan ke
tetangga rumahnya untuk mencari kritik dan
saran sebelum mulai memasarkannya. Kemudian
ketika sudah mencapai titik sempurna dari
produk terasi goreng tersebut akhirnya, Ibu
Hasanah mulai memasarkan produknya dan
mulai bekerjasama dengan beberapa toko oleh-
oleh.

Awal mula Ibu Hasanah hanya membuat produk


terasi goreng, namun banyak masukan dan
saran dari tetangga khususnya untuk membuat
olahan berupa kerupuk dari cumi untuk sebagai
cemilan atau teman makan.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 104


Populerkan Produk Unggulan
Garut, Tim OVOC IPB Lakukan
Uji Coba Pemasaran Produk
Garut Indonesian Coffee pada
Event Bogorpreneur

Minggu, 2 Oktober 2022, Sekolah Bisnis IPB


University mengadakan acara Festival
Bogorpreneur dengan tujuan menumbuhkan
jiwa entrepreneurship, memberikan pengalaman
berwirausaha dan memberikan fasilitas kepada
mahasiswa untuk dapat memperkenalkan serta
memasarkan produk inovasi mahasiswa IPB
University. Dalam acara tersebut menghadirkan
Syifa Amelia yang merupakan owner dan EO
dari Kumpoelan dan Saduloeran sebagai
pembicara di event tersebut untuk memberikan
pengalaman dan motivasi bagi para peserta
Bogorpreneur.

Tim OVOC Garut, Purwakarta, dan Sukabumi berkolaborasi untuk memperkenalkan dan
memasarkan produk unggulan dari masing-masing desa binaannya. Garut Indonesian Coffee
menjadi salah satu produk unggulan Desa Cikandang, Margamulya, Mekarsari, dan Simpang yang
berada di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, yang kami pasarkan pada event tersebut. Selain
itu, produk yang kami jual adalah produk olahan kopi, seperti kopi susu, cold brew, coffee powder
dan cascara tea.

Event seperti Festival Bogorpreneur ini sangat baik untuk memberdayakan produk UMKM sehingga
dapat dikenal masyarakat luas dan meningkatkan hasil penjualan. Menurut panitia Bogorpreneur,
kegiatan promosi merupakan salah satu proses yang penting bagi alur pemasaran barang dan jasa,
atas dasar itu kegiatan ini merupakan wujud nyata adanya tekad yang kuat dari para pelaku UMKM
untuk mempromosikan produk produk barang dan jasa termasuk potensi makanan, minuman,
handicraft, dan kerajinan.

Penjualan Produk Garut Indonesian Coffee mendapatkan antusiasme yang cukup tinggi dari peserta
dan masyarakat, terlebih produk ini memiliki kualitas yang sangat baik dan produk yang inovatif.
Coffee powder process wine dan cascara tea menjadi incaran masyarakat karena memiliki
karakteristik yang unik dan memiliki daya tarik yang tinggi. Festival ini sangat membantu Tim OVOC
dalam penjualan produk dan mendukung pelaku UMKM agar dapat terus melebarkan cakupan
pemasarannya.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 105


Luar Biasa, Ketua Poktan ini Berhasil Membina 370 Petani di
Sunda Hejo

Berawal dari tujuan mulia untuk membantu meningkatkan perekonomian para petani, Ibu Henda
salah-satu ketua kelompok tani yang tergabung dalam Paguyuban Sunda Hejo dengan sabar
membina para petani kopi yang ada di Desa Sirnajaya, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut.
Dengan kesabaran, ketelatenan dan pantang menyerah yang dilakukan oleh beliau, akhirnya
komoditas kopi di desa tersebut menjadi mata pencaharian utama para petani. Ibu Henda memiliki
moto “Melak Kopi, Top Kopi, Bakal Katepi”.

Beliau menceritakan bahwa bukan hal yang


mudah untuk menyadarkan petani terkait
sistem budidaya kopi yang baik dan benar.
Ciri khas di desa tersebut adalah kopi
buhun dengan jenis kopi arabika. Kopi
buhun adalah biji kopi yang berasal dari
pohon kopi berusia 90 tahun. Sekitar tiga
tahun Ibu Henda membina para petani
terkait pemetikan yang benar sehingga
akhirnya semua petani menerapkan ilmu
tersebut. "Jika memetik buah yang
sudah merah maka bunga akan cepat
tumbuh kembali, sedangkan jika memetik
buah yang masih berwarna hijau maka
bunga akan lama untuk tumbuh"
begitulah tutur Ibu Henda kepada para
petani kopi.

Ibu Henda juga menjelaskan mengenai perawatan kopi yang baik diantaranya mulai dari
penyiangan, pembubunan, pemupukan, pemangkasan hingga pemanenan. Dalam penerapannya
tidak cukup hanya teori, namun harus ada praktek dan contoh dikarenakan para petani berorientasi
pada hasil dengan waktu yang singkat demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Awal mula
anggota kelompok tani tersebut berjumlah 53 petani namun sekarang jumlahnya mencapai 370
petani. Sebagai ketua kelompok tani di Sunda Hejo, beliau pernah menerima hasil panen kopi hingga
delapan ton perhari dan penghasilan petani mencapai seratus lima puluh juta pertahun. Lahan kopi
seluas satu hektar tersebut dapat menanam kurang lebih empat ribu pohon.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 106


Desa Purwabakti Masih
Gunakan Cara Tradisional Saat
Panen Padi, Petani : Kualitasnya
Tak Kalah Saing!
Panen padi di salah satu dusun, desa
Purwabakti kecamatan Pamijahan kabupaten
Bogor berlangsung dari pagi hingga sore hari,
Kamis (29/9). Peserta One Village One CEO
berkesempatan untuk ikut membantu
pemanenan padi tersebut. Padi di sawah seluas
2 hektare sudah memasuki waktu panen,
setelah penanaman selama 2 bulan. Sebelum
memanen, peralatan untuk memanen padi,
seperti arit/sabit, terpal sebagai alas saat
merontokkan padi dan alat perontok padi harus
disiapkan terlebih dahulu.

Setelah semua batang padi sudah terpotong,


tumpukan-tumpukan kecil padi tersebut
dikumpulkan ke dekat terpal yang telah digelar
di tempat yang lapang atau bagian sawah yang
tidak becek. Lalu menyiapkan alat perontoknya.
Merontokkan padi dilakukan dengan cara
memegang segenggam batang padi. Batang
bagian bawah dipegang erat dan pukul-
pukulkan padi ke alat perontok sampai semua
padi rontok.

Selesai dirontokkan, padi dibersihkan dari


daun-daun padi yang ikut rontok beserta
kotoran-kotoran lainnya. Proses terakhir dalam
pemanenan padi adalah menjemur. Penjemuran
Kemudian, potong batang padi dengan alat. padi di desa Purwabakti masih menggunakan
Pemotongan dilakukan dengan menyabet sinar matahari langsung. Padi didiamkan hingga
aritnya menyamping sambil melipat jumput padi kering, lalu siap untuk digiling atau disimpan.
yang akan dipotong. Saat pemotongan, harus Meskipun proses pemanenan padi di Desa
berhati-hati karena menggunakan alat yang Purwabakti masih menggunakan cara
tajam. Dua hingga tiga jumput padi sekali tradisional, namun kualitas dari padi yang
potong, lalu disatukan di tempat yang sama diolah mejadi beras memiliki kualitas yang
yaitu di pinggir sawah. Kemudian ditimbun di unggul. Hal tersebut juga didukung oleh
sawah yang lahannya sudah kosong, jika semua varietas yang digunakan saat penanaman.
pemotongan sudah selesai.

MBKM Sociopreneur One Village One CEO Tahun 2022 107


MBKM SOCIOPRENEUR ONE VILLAGE ONE CEO 2022
Village Empowering for Global Impact
@ovocipb ovoc@apps.ipb.ac.id

Anda mungkin juga menyukai