Vol.x,no.x,month 20xx,pp.xx-xx
Printed ISSN 2716-2257
Applied Energy and Mass Balance Optimization Re-Engineering; Case on PT. Glenmore
Sugar Industry
Saptyaji Harnowo 1*, Arif Hidayat 2*, Fellando Martino 3
Politeknik LPP Yogyakarta,Jl.LPP 1A Balapan,Yogyakarta 55222,Indonesia
E-mail:sap@polteklpp.ac.id*
*corresponding Author
1. Introduction
Industri gula merupakan industri membutuhkan banyak energi dan dapatmenghasilkan
kelebihan energi.[1]. PT Industri Gula Glenmore didirikan sebagai salah satu pabrik gula
dengan kapasitas besar di Indonesia dengan kapasitas desain giling 8000 TCD dengan daya
terbangkit 20 MW sehingga mampu menjual excess power ke PLN (persero). Proseproduksi
gula kristal putih melalui beberapa tahapan seperti penggilingan, pemurnian,penguapan,
pemasakan, dan kristalisasi dan menghasilkan output dan produk sampingan berupa
biomassa.[2]. Permintaan uap tekanan rendah tambahan dibuat dengan melewatkan beberapa
uap tekanan tinggi melalui katup ekspansi.[3]. Neraca masa dan energi desain IGG terlihat
pada gambar 1. Namun karena kesiapan bahan baku tebu dirasa belum mencukupi maka
dirancang operasionalnya saat ini hanya mencukupi kapasitas giling 6000 TCD dengan daya
terbangkit 11 MW. Neraca masa dan energi IGG pada kondisi 6000 TCD ditunjukkan pada
gambar 2. Ditinjau dari kondisi tersebut memang terjadi defisit neraca uap yang dibutuhkan
untuk porses pembuatan gula. Oleh karena itu, dibutuhkan segera suatu rekayasa
temodinamika teknik dan strategi giling yang bertujuan untuk mengurangi selisih masa uap
yang dihasilkan utilitas dengan uap yang dibutukan porses sehingga proses pabrikasi gula PT
Industri Gula Glenmore dapat berjalan baik,untuk mencapai hal tersebut pabrik biasanya
dilengkapi dengan teknologi turbin uap ekstraksi kondensasi (CEST) untuk menghasilkan
excess tenaga listrik.[4]Penggunaan motor DC sebagai penggerak gilingan dapat juga
meningkatkan efficiency dalam penggunaan uap.
1
Journal of engineering and applied technology online ISSN 2716-2265
Vol.x,no.x,month 20xx,pp.xx-xx
Printed ISSN 2716-2257
Setiap Turbin membutuhkan 76,4 TPH uap sehingga Uap masuk turbin total adalah 152,8
TPH. Uap yang masuk desuperheater adalah 20 TPH sehingga total uap yang dapat
digunnakan untuk proses adalah 172,8 TPH.
Kondisi ini menunjukkan bahwa Uap untuk proses kelebihan sejumlah 8,2 ton setiapjamnya.
Gambar skema neraca masa IGG untuk 6000 TCD diperlihatkan gambar 1.
PT Industri Gula Glenmore didesain dengan kapasitas giling 6000 TCD atau dapat
disederhanakan 273 TPH. Rencana Kebutuhan Uap Proses adalah 500 kg uap setiap ton tebu
atau dapat disingkat SoC (Steam on Cane) 50%. Kebutuhan Uap untuk proses adalah
Setiap Turbin membutuhkan 42 TPH uap sehingga Uap masuk turbin total adalah 84 TPH.
Uap yang masuk desuperheater adalah 20 TPH sehingga total uap yang dapat digunnakan
untuk proses adalah 104 TPH.
Kondisi ini menunjukkan bahwa Uap untuk proses kekurangan sejumlah 32 ton setiap
jammnya. Gambar skema neraca masa IGG untuk 6000 TCD diperlihatkan gambar 2
2
Journal of engineering and applied technology online ISSN 2716-2265
Vol.x,no.x,month 20xx,pp.xx-xx
Printed ISSN 2716-2257
Ekspor ke PLN
6 MW
PLN
14 MW
Turbine 1 Turbine 2
Boiler
1000 tph
47 kg/mc2 8000 TCD
166 TPH Uap
14 MW
Process
Steam header
Plus
Boiler 8,2 TPH
100 tph 1I
47/mc2
Gambar 1 Neraca Massa dan Energi Industri Gula Glenmore 8000 TCD
3
Journal of engineering and applied technology online ISSN 2716-2265
Vol.x,no.x,month 20xx,pp.xx-xx
Printed ISSN 2716-2257
References
G. S. Yarnal and V. S. Puranik, “Industry Using System,” Cogener. Distrib. Gener. J., vol. 24,
no. 3, pp. 7–22, 2009.
Gunawan, T. Bantacut, M. Romli, and E. Noor, “Biomass by-product from crystal sugar
production: A comparative study between Ngadirejo and Mauritius sugar mill,” IOP Conf.
Ser. Earth Environ. Sci., vol. 141, no. 1, 2018, doi: 10.1088/1755-1315/141/1/012009.
R. Deshmukh, A. Jacobson, C. Chamberlin, and D. Kammen, “Thermal gasification or direct
combustion? Comparison of advanced cogeneration systems inthe sugarcane industry,”
Biomass and Bioenergy, vol. 55, pp. 163–174, 2013, doi:
10.1016/j.biombioe.2013.01.033.
E. Birru, C. Erlich, and A. Martin, “Energy performance comparisons and enhancements in the
sugar cane industry,” Biomass Convers. Biorefinery, vol. 9, no. 2, pp. 267–282, 2019,
doi: 10.1007/s13399-018-0349-z.
M. Premalatha, S. S. Priya, and V. Sivaramakrishnan, “Efficient cogeneration scheme for sugar
industry,” J. Sci. Ind. Res. (India)., vol. 67, no. 3, pp. 239–242, 2008.
A. V. Ensinas, S. A. Nebra, M. A. Lozano, and L. Serra, “Analysis of cogeneration systems in
sugar cane factories - Alternatives of steam and combined cycle power plants,” ECOS
2006 - Proc. 19th Int. Conf. Effic. Cost, Optim. Simul. Environ. Impact Energy Syst., no.
June 2014, pp. 1177–1184, 2006.
C. Mbohwa, “Energy management in the south african sugar industry,” Lect. Notes Eng.
Comput. Sci., vol. 1 LNECS, no. July 2013, pp. 553–558, 2013.
P. Gigieh R. Budyanto, Ade T. Iftahaq, “PROPOSED IMPLEMENTATION OF
COGENERATION REGENERATIVE,” Int. Conf. Sustain. Built Environ., vol. Fourth, no.
1, pp. 306–313, 2016.
M. J. B. Kabeyi and O. A. Olanrewaju, “Performance analysis of a sugarcane bagasse
cogeneration power plant in grid electricity generation,” Proc. Int. Conf. Ind. Eng. Oper.
Manag., no. 2011, pp. 1048–1061, 2021.
S. Kamate and P. Gangavati, “Cogeneration in sugar industries,” Cogener. Distrib. Gener. J.,
vol. 24, no. 4, pp. 6–33, 2009, doi: 10.1080/15453660909595148.
10.1016/j.egypro.2014.12.429.
4
Journal of engineering and applied technology online ISSN 2716-2265
Vol.x,no.x,month 20xx,pp.xx-xx
Printed ISSN 2716-2257
Daftar isi
1. Introduction ...................................................................................................................... 1
1.1. Perbandingan penggunaan uap berdasarkan kapasitas giling..................................... 2
Daftar isi................................................................................................................................ 5
Daftar gambar ....................................................................................................................... 5
Daftar gambar
Gambar 1 Neraca Massa dan Energi Industri Gula Glenmore 8000 TCD.............................. 3