Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PELATIHAN DAN DISIPLIN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN


PADA PT. DREAM WEAR, BOGOR

M. Fahmi Fahrezi
fahmifahrezi66666@gmail.com

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pelatihan dan Disiplin Kerja terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Dream Wear, Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif dan dengan sampel sebanyak 60 ( enam puluh ) responden. Analisis
data yang digunakan adalah uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier
berganda, analisis koefisien determinasi, dan uji hipotesis semua pengujian dilakukan
menggunakan pengoprasian SPSS 22. Pengaruh Pelatihan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
karyawan pada PT. Dream Wear, Bogor dapat dilihat dari uji koefisien korelasi sebesar 0,963,
yang artinya terdapat pengaruh positif antara Pelatihan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Karyawan. Uji koefisien determinasi sebesar 92,7 % sedangkan sisanya 7,3 % dipengaruhi oleh
faktor lain, persamaan Regresi Linier Berganda yang dihasilkan adalah Y = 1,429 + 0,265 X 1
+ 0,759 X2, yang berarti ada pengaruh positif antara variabel Pelatihan dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Karyawan. Hasil penelitian ini adalah Pelatihan (X1) dan Disiplin Kerja (X2)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) dengan uji t secara parsial
dengan nilai F hitung > F tabel atau (360,260 > 2,760) hal tersebut juga diperkuat dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, dengan ini disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Maka
ada pengaruh positif dan signifinak antara Pelatihan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Dream Wear, Bogor.

Kata Kunci :Pelatihan, Disiplin kerja dan Kinerja Karyawan


ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Training and Work Discipline on Employee
Performance at PT. Dream Wear, Bogor. The method used in this research is descriptive
method and with a sample of 60 (sixty) respondents. The data analysis used was validity test,
reliability test, classical assumption test, multiple linear regression analysis, coefficient of
determination analysis, and hypothesis testing. All tests were carried out using SPSS 22
operation. Effect of Training and Work Discipline on Employee Performance at PT. Dream
Wear, Bogor can be seen from the correlation coefficient test of 0.963, which means that there
is a positive influence between Training and Work Discipline on Employee Performance. The
coefficient of determination test is 92.7% while the remaining 7.3% is influenced by other
factors, the resulting Multiple Linear Regression equation is Y = 1.429 + 0.265 X1 + 0.759 X2,
which means that there is a positive influence between the variables of Training and Work
Discipline on Employee Performance. The results of this study are Training (X1) and Work
Discipline (X2) have a positive and significant effect on Employee Performance (Y) with a
partial t test with a calculated F value > F table or (360.260 > 2.760) it is also strengthened by
a significance value of 0.000 < 0.05, it is hereby concluded that Ho is rejected and Ha is

1
accepted. So there is a positive and significant influence between Training and Work Discipline
on Employee Performance of PT. Dream Wear, Bogor.

Keywords: Training, Work Discipline and Employee Performance


disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
PENDAHULUAN pada PT. Dream Wear?
1.1 Latar Belakang Penelitian
Manajemen sumber daya manusia 1.3 Tujuan Penelitian
adalah ilmu atau cara bagaimana mengatur Tujuan penelitian ini adalah untuk
hubungan dan peranan sumber daya yang memberikan jawaban atas pertanyaan
dimiliki oleh induvidu secara efektif dan khusus diatas. Berdasarkan perumusan
efesien serta dapat digunakan secara masalah maka dapat di terjemahkan sebagai
maksimal sehingga tercapai tujuan bersama berikut :
dalam sebuah organisasi. Manajemen 1. Untuk mengetahui pengaruh yang
sumber daya manusia yang baik ditunjukan signifikan antara pelatihan terhadap
kepada peningkatan kontribusi yang dapat kinerja karyawan pada PT. Dream
diberikan oleh para pekerja dalam Wear.
organisasi kearah tercapainya tujuan 2. Untuk mengetahui pengaruh yang
organisasi dan sebagai alat untuk signifikan antara disiplin kerja terhadap
meningkatkan efesiensi, efektifitas dan kinerja karyawan pada PT. Dream Wear.
produktifitas kerja seluruh organisasi. 3. Untuk mengetahui pengaruh yang
Organisasi merupakan sebuah signifikan antara pelatihan terhadap
wadah yang dapat dijadikan alat untuk disiplin kerja karyawan PT. Dream
mencapai tujuan bersama. Manajemen Wear.
sumber daya manusia itu ada, agar sumber 4. Untuk mengetahui pengaruh yang
daya manusia yang dimiliki perusahaan signifikan antara pelatihan dan disiplin
benar-benar dapat sesuai dengan apa yang kerja terhadap kinerja karyawan pada
diharapkan perusahaan. Artinya kinerja PT. Dream Wear.
organisasi dalam perusahaan sangat di
pengaruhi oleh adanya kemampuan sumber PENDAHULUAN
daya manusia yang dimiliki perusahaan 1.2 Latar Belakang Penelitian
tersebut. Manajemen sumber daya manusia
1.2 Rumusan Masalah adalah ilmu atau cara bagaimana mengatur
Bedasarkan latar belakang diatas, hubungan dan peranan sumber daya yang
penulis ingin merumuskan suatu dimiliki oleh induvidu secara efektif dan
permasalahan yang akan diterjemahkan efesien serta dapat digunakan secara
menjadi suatu pertanyaan umum, yaitu: maksimal sehingga tercapai tujuan bersama
1. Apakah terdapat pengaruh yang dalam sebuah organisasi. Manajemen
signifikan antara Pelatihan terhadap sumber daya manusia yang baik ditunjukan
kinerja karyawan pada PT. Dream kepada peningkatan kontribusi yang dapat
Wear? diberikan oleh para pekerja dalam
2. Apakah terdapat pengaruh yang organisasi kearah tercapainya tujuan
signifikan antara Disiplin Kerja terhadap organisasi dan sebagai alat untuk
kinerja karyawan pada PT. Dream Wear meningkatkan efesiensi, efektifitas dan
? produktifitas kerja seluruh organisasi.
3. Apakah terdapat pengaruh yang Organisasi merupakan sebuah
signifikan antara pelatihan terhadap wadah yang dapat dijadikan alat untuk
disiplin kerja PT. Dream Wear ? mencapai tujuan bersama. Manajemen
4. Apakah terdapat pengaruh yang sumber daya manusia itu ada, agar sumber
signifikan antara pengaruh pelatihan dan daya manusia yang dimiliki perusahaan

2
benar-benar dapat sesuai dengan apa yang data dengan tujuan kegunaan tertentu”.
diharapkan perusahaan. Artinya kinerja Metode penelitian yang digunakan pada
organisasi dalam perusahaan sangat di penelitian ini adalah metode deskriptif
pengaruhi oleh adanya kemampuan sumber kuantitatif dinamakan metode tradisional,
daya manusia yang dimiliki perusahaan karena metode ini sudah cukup lama
tersebut. digunakan sehingga sudah menjadi tradisi
1.2 Rumusan Masalah dalam setiap penelitian. Dinamakan metode
Bedasarkan latar belakang diatas, kuantitatif dikarenakan data dalam
penulis ingin merumuskan suatu penelitian ini menggunakan angka-angka.
permasalahan yang akan diterjemahkan Jenis penelitian yang digunakan
menjadi suatu pertanyaan umum, yaitu: dalam penelitian ini adalah penelitian
5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kuantitatif, yang artinya penelitian
antara Pelatihan terhadap kinerja karyawan dilakukan berdasarkan teori yang telah ada
pada PT. Dream Wear? dan untuk mengetahui hubungan
6. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan dan kompensasi sebagai
antara Disiplin Kerja terhadap kinerja variabel bebas dan kinerja karyawan
karyawan pada PT. Dream Wear ? sebagai variabel terkait digunakan analisis
7. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan statistik.
antara pelatihan terhadap disiplin kerja PT. 3. Uji Asumsi Klasik
Dream Wear ?
8. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan Terdapat asumsi yang harus
antara pengaruh pelatihan dan disiplin kerja dipenuhi terlebih dahulu sebelum
terhadap kinerja karyawan pada PT. Dream menggunakan Multiple Linear Regression
Wear? sebagai alat untuk menganalisis pengaruh
variabel-variabel yang diteliti. Pengujian
1.4 Tujuan Penelitian asumsi klasik yang digunakan terdiri atas
Tujuan penelitian ini adalah untuk uji normalitas, multikolinearitas, dan uji
memberikan jawaban atas pertanyaan auto korelasi. Adapun alat statistik yang
khusus diatas. Berdasarkan perumusan digunakan untuk mengolah data, yaitu
masalah maka dapat di terjemahkan sebagai menggunakan software SPSS 22.
berikut :
5. Untuk mengetahui pengaruh yang d. Uji Normalitas
signifikan antara pelatihan terhadap kinerja
karyawan pada PT. Dream Wear. Uji normalitas pada model regresi
6. Untuk mengetahui pengaruh yang digunakan untuk menguji apa nilai residual
signifikan antara disiplin kerja terhadap yang dihasilkan dari regresi terdistribusi
kinerja karyawan pada PT. Dream Wear. secara normal atau tidak. Model yang baik
7. Untuk mengetahui pengaruh yang adalah yang memiliki nilai residual yang
signifikan antara pelatihan terhadap disiplin terdistribusi secara normal. Metode yang di
kerja karyawan PT. Dream Wear. gunakan dalam penelitian ini adalah One
8. Untuk mengetahui pengaruh yang Sample Kolmogorov Smirnov.
signifikan antara pelatihan dan disiplin Uji One Sample Kolmogorov
kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Smirnov di gunakan untuk mengetahui
Dream Wear. distribusi data, apakah mengikut distribusi
normal, poisson, uniform, atau exponential.
METODE PENELITIAN Dalam hal ini untuk mengetahui apakah
3.1 Jenis Penelitian distribusi residual atau terdistrbusi normal
Menurut Sugiyono (2013:2) atau tidak. Residual berdistrbusi normal
“metode penelitian pada dasarnya jika nilai signifikasi lebih dari 0,05.
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

3
e. Uji Multikolinearitas hubungan antara dua variabel. Besarnya
Pengujian multikolinearitas koefisien korelasi ( r ) anatara dua variabel
bertujuan untuk mempengaruhi hubungan adalah untuk dapat memberi interpretasi
yang sempurna antara variabel bebas dalam terhadap kuat atau lemahnya hubungan,
model regresi. Gejala multilineritas dapat maka digunakan pedoman sebagai berikut
dilihat dari nilai Tolerance dan nilai Varian :
Inflation Factor (VIF). Bila nilai VIF lebih Tabel 3.5
kecil dari 10 dan nilai toleransinya diatas Pedoman Interpretasi Koefisien
0,1 atau 10%, maka dapat di simpulkan Korelasi
bahwa model regresi tersebut tidak terjadi Interval Nilai Tingkat
multikolinieritas (Ghozali, 2014:33). Koefisien Hubungan
Korelasi
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
f. Uji Heteroskedastisitas 0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Cukup Kuat
Uji heteroskedastisitas digunakan
0,600 – 0,799 Kuat
untuk mengetahui ada atau tidaknya
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
penyimpangan asumsi klasik
Sumber : Sugiyono (2017:184)
heteroskedastisitas yaitu ketidaksamaan
5. Analisis Regresi Linier Berganda
varian dari residual untuk semua
pengamatan pada model regresi. Menurut Sugiyono (2012:210) ”
Persyaratan yang harus Regresi berganda dilakukan oleh peneliti
yang bermaksud untuk meramalkan
terpenuhi dalam model regresi
bagaimana keadaan (naik-turunya) variabel
adalah tidak adanya gejala
dependen, bila dua atau lebih variabel
heteroskadestisitas. Dengan menggunakan
independen sebagai faktor prediktor
metode scatterplots yaitu dengan cara
manipulasi ”. Peneltian ini menggunakan
melihat grafik scatterplots antara
program SPSS 22 yang dapat dirumuskan
standardized predicted value (ZPRED)
sebagai berikut :
dengan student residual (SPERSID). Ada
tidaknya pola tertentu pada grafik Y = ɑ + β1X1 + β2X2 + e
scatterplots antara SPERSID dan ZPRED Keterangan :
dimana sumbu Y dan Y yang telah Y = Kinerja karyawan
diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y a = Konstanta
prediksi- Y sesungguhnya). Dasar β1,β 2 = Koefisien variabel independen
pengambilan keputusan diantaranya : X1 = Pelatihan
X2 = Disiplin kerja
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
ada membentuk suatu pola tertentu yang
6. Uji Koefisien Korelasi ( R )
teratur (bergelombang, melebar, kemudian
Analisis koefisien korelasi
menyempit) maka terjadi
digunakan untuk mengetahui sebesar besar
heteroskedastisitas.
tingkat keeratan atau kekuatan hubungan
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-
antara variabel X1 dan X2 terhadap
titik menyebar diatas dan di bawah angka 0
variabel Y dengan menggunakan pearson
pada sumbu Y, maka tidak terjadi
product moment. Menurut Sugiyono
heteroskedastisitas.
(2017:184). Untuk mempermudah berikut
ini disajikan tabulasi pedoman koefisien
4. Uji Korelasi Product Moment
korelasi dan perbandingannya dengan hasil
Uji korelasi product moment adalah angka penelitian yang telah diolah.
yang menunjukan kuat atau lemahnya

4
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
Tabel 3.6 (Y) maka dilakukan uji hipotetis dengan
Pedoman Interpretasi Koefisien langkah-langkah sebagai berikut :
Korelasi
Interval Nilai Tingkat a. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji T)
Koefisien Hubungan
Korelasi Menurut Ghozali (2015:90) “ Uji T
0,000 – 0,199 Sangat Rendah dilakukan untuk mengetahui besarnya
0,200 – 0,399 Rendah pengaruh masing-masing variabel
0,400 – 0,599 Cukup Kuat independen secara individual terhadap
0,600 – 0,799 Kuat variabel dependen ”. Hasil uji T ini pada
0,800 – 1,000 Sangat Kuat output SPSS dapat dilihat pada tabel
Sumber : Sugiyono (2017:184) Coefficentsa. Menentukan taraf nyata, taraf
nyata yang digunakan adalah α = 0,05 nilai
T hitung dibandingkan T tabel dengan
7. Uji Koefisien Determinasi ( R Square ketentuan sebagai berikut :
) 1. Jika Thitung > Ttabel, maka H0 diterima,
Ha ditolak.
Menurut Andi Supangat (2015:350) 2. Jika Thitung < Ttabel, maka H0 ditolak, Ha
“ Koefisien determinasi (R) bertujuan untuk diterima.
mengetahui seberapa besar kemampuan
variabel independen ”. Dalam output SPSS, b. Uji Hipotesis Secara Slimutan (Uji F)
koefisien determinasi terletak pada tabel Menurut (Ghozali, 2015:98) “ Uji F
model summary dan tertulis Adjusted R dilakukan untuk mengetahui pengaruh
Square. Kriteria untuk menganalisis variabel-variabel independen secara
koefisien determinasi adalah : slimutan (bersama-sama) terhadap variabel
dependen ”. Hasil uji F pada output SPSS
1. Jika KD mendekati nilai 0, berarti pengaruh dapat dilihat pada tabel ANOVA.
independent atau variabel Pelatihan (X1) Menentukan taraf nyata (signifkan) yang
dan Disiplin Kerja (X2) terhadap dependen digunakan yaitu α = 0,05. Selanjutnya hasil
atau variabel Kinerja karyawan (Y) adalah hipotesis Fhitung dibandingkan dengan Ftabel
lemah. dengan ketentuan sebagai berikut:
2. Jika KD mendekati nilai 1, berarti pengaruh 1. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, Ha
independet atau variabel Pelatihan (X1) dan diterima.
Disiplin Kerja (X2), terhadap dependen atau 2. Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima,
variabel Kinerja karyawan (Y). Ha ditolak.
1. Uji Hipotesis BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
Pengujian hipotesis dimaksudkan PEMBAHASAN
untuk menentukan apakah suatu hipotesis 4.2 Hasil Penelitian
sebaiknya diterima atau ditolak. Menurut Penelitian ini dilakukan dengan cara
Sugiyono ( 2017 : 213 ) “ Hipotesis pengamatan maupun penyebaran kuesioner
merupakan jawaban sementara terhadap kepada 60 responden karyawan PT. Dream
rumusan masalah penelitian, oleh karena itu Wear Bogor sebagai sampel. Sebelum
rumusan masalah penelitian biasanya disajikan data hasil penelitian, terlebih
disusun dalam kalimat pertanyaan ”. dahulu melakukan analisis deskriptif
responden pada PT. Dream Wear Bogor.
Untuk memperkuat hasil
perhitungan yang diperoleh dan untuk 1. Analisis Deskriptif Karakteristik
mengetahui tingkat signifikasi pengaruh Responden

5
Analisis ddeskriptif renponden Sumber: Data Olahan Kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini Berdasarkan Tabel 4.2 diatas
meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan didapatkan hasil karakteristik responden
dan masa kerja yang dilakukan pada 60 melalui penyebaran kuesioner. Berdasarkan
responden karyawan PT. Dream Wear. karakteristik responden dilihat dari usia
Berdasarkan perhitungan jumlah populasi, bahwa yang berusia 18 – 25 tahun
penulis memilih menggunakan tekhnik berjumlah 44 yang berarti (73,3%),
pemilihan sampel yaitu sampel Slovin, karakteristik yang berusia 26 – 35 tahun
dimana pouplasi ikut dilibatkan. Berikut berjumlah 16 orang yang berarti (26,7%),
karakteristik responden pada penelitian ini karakteristik yang berusia >36 tahun
sebagai berikut : berjumlah 0 yang berarti (0%).
c. Karakteristik Responden Berdasarkan
a. Karakteriatik Responden Berdasarkan Pendidikan :
Jenis Kelamin Tabel 4.3
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Jenis Kelamin N Pendidikan Jumla Presenta
No Jenis Jumlah Presentase% o h se %
Kelamin (Orang) (Oran
1 Laki- 43 71,7 % g)
laki 1 SMP 1 1,7 %
2 Wanita 17 28,3 % 2 SMU/SMK 46 76,7 %
Jumlah 60 100 % 3 DIPLOMA/ 0 0%
Sumber : Data Primer Olahan Kuesioner D3
4 SARJANA 13 21,7 %
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas didapatkan
Jumlah 60 100 %
hasil karakteristik responden pada PT.
Sumber: Data Primer Olahan Kuesioner
Dream Wear Bogor melalui penyebaran
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas
kuesioner berdasarkan jenis kelamin dapat
didapatkan hasil karakteristik responden
dilihat bahwa terdapat karakteristik
pada penyebaran kuesioner. Berdasarkan
responden laki-laki berjumlah 43 orang
pendidikan yang berpendidikan SMP
yang berarti (71.7%) dan terdapat pula
berjumlah 1 orang yang berarti (1,7%),
karakteristik responden wanita yang
yang berpendidikan SMU/SMK berjumlah
berjumlah 17 orang yang berarti (28,3%).
46 orang yang berarti (76,7%), yang
b. Karakteristik Responden Berdasarkan
berpendidikan DIPLOMA/D3 berjumlah 0
Usia :
orang yang berarti (0 %) dan yang
Tabel 4.2
berpendidikan SARJANA berjumlah 13
Karakteristik Responden Berdasarkan
orang yang berarti (21,7%).
Usia
d. Karakteristik Responden
No Usia Jumlah Presentase%
Berdasarkan Masa Kerja:
(Orang)
Tabel 4.4
1 18 - 44 73,3 % Karakteristik Responden Berdasarkan
25 Masa Kerja
Tahun
No Lama Jumlah Presentase
2 26 – 16 26,7 % Kerja (Orang) %
35
1 <5 47 78,3 %
Tahun
Tahun
3 >36 0 0%
2 5 – 10 11 18,3 %
Tahun
Tahun
Jumlah 98 100 %

6
3 >10 2 3,3 % Normal Std.
Tahun Parametersa Deviatio 3,41389866
,b
Jumlah 60 100 % n
Sumber: Data Primer Olahan Kuesioner Most Absolute ,174
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas Extreme Positive ,174
didapatkan hasil karakteristik responden Differences Negative -,128
berdasarkan masa kerja PT. Dream Wear Test Statistic ,174
Bogor melalui penyebaran kuesioner. Asymp. Sig. (2-tailed) .200c
Bawha dilihat dari karakteristik a. Test distribution is Normal.
berdasarkan masa kerja < 5 tahun
b. Calculated from data.
berjumlah 47 orang yang berarti (78,3 %),
serta karateristik masa kerja 5 – 10 tahun c. Lilliefors Significance Correction.
berjumlah 11 orang yang berarti (18,3 %)
dan karakteristik dari masa kerja >10 tahun
berjumlah 2 orang yang berarti (3,3 %). b. Uji Heteroskedastisitas
1. Uji Asumsi Klasik Uji Heteroskedastisitas
Uji asumsi klasik digunakan digunakan untuk mengetahui ada atau
untuk mengetaui ketepatan sebuah data. tidaknya penyimpangan asumsi klasik
Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang heteroskedastisitas yaitu ketidaksamaan
digunakan adalah meliputi : Uji Normalitas, varian dari residual untuk semua pengamat
Uji Multikoliniearitas, dan Uji pada model regresi.
Heterokedastisitas. Persyaratan pada metode
regresi adalah tidak adanya gejala
a. Uji Normalitas heteroskedastisitas dengan menggunakan
Uji normalitas bertujuan untuk metode scatterplots yaitu dengan cara
menguji apakah dalam model regresi melihat grafik scatterplots antara
variabel dependen dan variabel independen standardized predicted (ZPRED) dengan
berdistribusi normal atau berdistribusi student residual SPERSID. Ada tidaknya
tidak normal. Uji normalitas pola tertentu pada grafik scatterplots antara
merupakan salah satu bagian dari uji SPRESID dan SPRED dimana sumbu Y
persyaratan asumsi klasik, artinya sebelum dan Y yang telah diprediksi dan sumbu X
kita melakukan analisis yang adalah residual ( Y prediksi Y
sesungguhnya, data penelitian tersebut sesungguhnya ).
harus diuji kenormalan distribusinya Dasar pengambilan keputusan :
tentunya distribusi yang valid harus normal 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik
dalam pendistribusiannya. yang ada membentuk suatu pola tertentu (
gelombang, melebar, dan menyempit )
Tabel 4.14 maka terjadi heteroskedastisitas.
Uji Normalitas One-Sample 2) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik –
Kolmogorov-Smirnov titik menyebar diatas dan bawah angka 0
Variabel Pelatihan (X1) pada sumbu Y, maka tidak terjadi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov heteroskedastisitas.
Test Adapun hasil uji heteroskedastisitas dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Unstandardize
d Residual
N 60
Mean ,0000000

7
1 (C - 2, -
,6
Gambar 4.4 on 1, 7 ,5
0
Grafik Heteroskedastisitas sta 42 5 1
6
nt) 9 7 8
X1 2, 7,
,1 ,0
,2 ,22 3 0,1 0
1 2
65 4 5 42 2
3 2
1 7
X2 7, 7,
,0 ,0
,7 ,75 9 0,1 0
Sumber : Data yang Diolah 9 0
59 2 1 42 2
6 0
0 7
Pada gambar diatas, titik – titik a. Dependent Variable: Y
pada grafik scatter plot tidak mempunyai Sumber : Data yang Diolah
pola penyebaran yang jelas dan titik – titik 5. Analisis Regresi Linier Berganda
tersebut menyebar diatas dan dibawah Menurut Singgih Sntoso (2014 :
angka 0 pada sumbu Y, dengan demikian 342) “regresi berganda dilakukan oleh
hal ini menujukan bahwa tidak terdapat peneliti, bila peneliti bermaksud
gangguan heteroskedastisitas. meramalkan bagaimana keadaan ( naik
turun ) variabel dependen, bila dua atau
c. Uji Multikolinearitas lebih variabel independen sebagai faktor
Uji multikolinearitas bertujuan presictor manipulasi. Pengujian yang
menguji apakah model regresi ditemukan dilakukan dalam penelitian ini
adanya korelasi antara variabel independen. menggunakan analisis metode regresi linear
Model regresi yang baik seharusnya tidak berganda ( multiple regression analysis ).
terjadi korelasi diantara variabel Model ini digunakan karen penulis ingin
independen. Jika nilai tolerance lebih > mengetahui variabel disiplin kerja (X1),
dari 0,1 atau kurang dari 1 dan nilai kompensasi (X2), terhadap kinerja
variance inflation factor ( VIF ) < dari 10, karyawan (Y). Peneliti menggunakan SPSS
maka tidak terjadi multikolinearitas. 22 yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Berikut hasil pengujian multikolinearitas : Y = α + β x1 + β X2
Tabel 4.17 Keterangan :
Hasil Uji Multikolinearitas α = Nilai intersep ( konstan )
Coefficientsa β = Koefisien variabel independen
Sta X1 = Pelatihan
nda X2 = Disiplin Kerja
rdiz Y = Kinerja Karyawan
Unstan ed 6. Uji Koefisien Korelasi ( R )
dardiz Coe Colline Analisis koefisien korelasi
ed ffic arity dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
Coeffi ient Statisti kekuatan hubungan antara variabel
cients s cs independen terhadap variabel dependen
St baik secara parsial dan simultan. Berikut
d. To hasil korelasi dengan menggunakan SPSS
Er ler 22.
Mode ro Bet Si an V
l B r a T g. ce IF

8
Tabel 4.22
Hasil Analisis Koefisien Korelasi Secara
Parsial Sumber : Data yang Diolah
Antara Pelatihan ( X1 ) terhadap 8. Uji Hipotesis
Kinerja Karyawan ( Y ) a. Uji Hipotesis Secara Parsial ( Uji T )
Model Summaryb
Untuk pengujian hipotesis
Std. variabel Pelatihan ( X1) dan Disiplin Kerja
Error (X2) Terhadap Kinerja Karyawan ( Y )
R Adjust of the dilakukan dengan Uji t ( uji secara parsial ).
Mode Squar ed R Estim Dalam penelitian ini digunakan kriteria
l R e Square ate signifikansi 5 % (0,05) dengan
1 .920 a ,846 ,844 3,443 membandingkan t hitung dengan t tabel yaitu
a. Predictors: (Constant), X1 sebagai berikut :
b. Dependent Variable: Y a) Jika t hitung < t tabel : Berarti Ho diterima dan
Sumber : Data yang Diolah H1 ditolak.
b) Jika t hitung > t tabel : Berarti Ho ditolak dan
H1 diterima.
7. Analisis Koefisien Determinasi Tabel 4.27
Koefisien determinasi Hasil Uji t Variabel Pelatihan (X1)
dipergunakan untuk mengetahui seberapa Terhadap Kinerja Karyawan ( Y )
besar pengaruh antara variabel Pelatihan St
dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja an
Karyawan baik secara parsial maupun da
simultan. rdi
Adapun cara mengetahui tingkat ze
hubungan tersebut digunakan rumus d
sebagai berikut : KD = R2 x 100% yang C
diolah dengan program SPSS versi 22. Unsta oe
Dapat dilihat pada tabel 4.22 dibawah ini ndardi ffi Collin
hasil koefisien determinasi secara parsial zed cie earity
antara hubungan Pelatihan ( X1 ) terhadap Coeffi nt Statisti
Kinerja Karyawan ( Y ) sebagai berikut : cients s cs
St T
Tabel 4.26 d. ol
Hasil Analisis Koefisien Determinasi E er
Antara Mode rr Be Si an V
Pelatihan ( X1 ) dan Disiplin Kerja ( X2
l B or ta T g. ce IF
)
1 (Co 5, 3, 1,
Terhadap Kinerja Karyawan ( Y ) ,1
nst 7 8 4
Std. 4
ant) 7 7 8
Adjus Error of 2
3 9 8
R ted R the
Pel 1
Mode Squa Squar Estimat 1, 1, 1,
atih ,0 7, ,0
l R re e e 0 ,9 0 0
an 6 8 0
1 9 20 0 0
.963 1 6 0
a ,927 ,924 2,398 1 0 0
6
a. Dependent Variable: kinerja
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber : Data yang Diolah

9
antara Pelatihan dan Disiplin
b. Uji Hipotesis Secara Simultan ( Uji F ) Kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.
Dream Wear, Bogor..
Untuk pengujian pengaruh
variabel Pelatihan dan Disiplin Kerja secara PENUTUP
simultan terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. Dream Wear, Bogor dilakukan dengan 5.1 Kesimpulan
uji statistik F ( uji simultan ) dengan
signifikasi 5%. Dalam penelitian ini Berdasarkan pada hasil penelitian dan
digunakan kriteria signifikansi 5% (0,05) pembahasan mengenai pengaruh pelatihan
yang membandingkan antara f hitung dengan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
f tabel dengan ketentuan : pada PT. Dream Wear, Bogor. Maka ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Jika F hitung < F tabel : berarti Ho diterima dan
H3 ditolak 1. Pelatihan berpengaruh signifikan
2. Jika F hitung < F tabel : berarti Ho ditolak dan terhadap kinerja karyawan dengan
H3 diterima. persamaan regresi Y = 1,429 + 0,265
x1, nilai korelasi sebesar 0,920
artinya kedua variable memiliki
Tabel 4.29 tingkat hubungan yang kuat dengan
koefisien determinasi sebesar 92,7%.
Uji Hipotesis ( Uji F ) Simultan Uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel
sebesar (17,866>1,655) .Dengan
ANOVAa
demikian maka Ho ditolak dan H1
Sum Mea diterima artinya terdapat pengaruh
of n yang signifikan antara pelatihan
Squ Squ terhadap kinerja karyawan.
Model ares Df are F Sig. 2. Disiplin Kerja berpengaruh
1 Regr 414 207 360 signifikan terhadap kinerja karyawan
.00 dengan persamaan regresi Y = 1,429
essio 3,91 2 1,95 ,26
0b + 0,759 x2, nilai korelasi sebesar
n 0 5 0
Resi 327, 5,75 0,959 artinya kedua variable
57 memiliki tingkat hubungan yang kuat
dual 823 1
Total 447 dengan koefisien determinasi sebesar
1,73 59 92,7%.. Uji hipotesis diperoleh thitung
3 > ttabel sebesar (17,866>1,655)
.Dengan demikian maka Ho ditolak
a. Dependent Variable: kinerja
dan H1 diterima artinya terdapat
b. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, pengaruh yang signifikan antara
pelatihan Disiplin Kerja terhadap kinerja
karyawan.
Sumber : Data yang Diolah 3. Pengaruh variabel pelatihan terhadap
Berdasarkan pada hasil disiplin kerja yang di uji
pengujian tabel diatas diperoleh nilai F hitung menggunakan uji product moment
> F tabel atau (360,260 > 2,760) hal ini juga dan koefisien korelasi pada PT.
diperkuat denga p value < Sig.0,05 atau Dream Wear, menghasilkan output
(0,000<0,05). Dengan demikian maka Ho 0,926 dimana didalam table
ditolak dan H3 diterima, hal ini menunjukan interpretasi koefisien korelasi
bahwa terdapat pengaruh positif dan menunjukan hasil korelasi Sangat
signifikan secara simultan Kuat dan uji koefisien determinasi
sebesar 92,7%.

10
4. Pelatihan Dan Disiplin kerja 3. Berdasarkan hasil penelitian yang
berpengaruh signifikan terhadap diperoleh penulis, tentang variabel
kinerja karyawan dengan persamaan kinerja pernyataan yang paling lemah
regresi Y = 1,429 + 0,265 x1+ 0,759 adalah nomor 2 yang berindikator
x2, nilai korelasi sebesar 0,963 tujuan yang dimana hanya mencapai
artinya kedua variable memiliki rata-rata skor sebesar 3,90. Untuk lebih
tingkat hubungan yang kuat dengan baik lagi sebaiknya manajemen harus
koefisien determinasi sebesar 92,7% memperhatikan karyawan untuk hasil
Uji hipotesis secara simultan kerja yang baik demi tercapainya
diperoleh Fhitung > Ftabel sebesar tujuan perusahaan.
(360,260>2,760). Dengan demikian
maka Ho ditolak dan H3 diterima
artinya terdapat pengaruh yang DAFTAR PUSTAKA
signifikan antara Pelatihan dan
Disiplin Kerja terhadap kinerja Andi, S. (2015). Manajemen Sumber Daya
karyawan. Manusia. Jakarta : Salemba Empat.
Anwar, S. (2012). Manajemen
5.2 Saran Sumber Daya Manusia. Riau :
Berdasarkan penelitian yang telah Zanafa Publishing.
dilakukan, maka saran yang dapat diberikan Arikunto. (2014). Prosedur
peneliti ini yaitu : Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
1. Berdasarkan hasil penelitian yang Burhanuddin, Y. (2016).
diperoleh penulis, tentang variabel Manajemen Sumber Daya Manusia.
pelatihan pernyataan yang paling Jakarta : PT. Raja
lemah adalah nomor 6 yang Grafindo.
berindikator Kemampuan Berfikir Edy, Sutrisno. (2015. Manajemen
yang dimana hanya mencapai rata-rata Sumber Daya Manusia, Kencana
skor sebesar 3,09. Untuk lebih baik lagi Prenada. Jakarta
sebaiknya kemampuan berfikir Media Group.
karyawan ditingkatkan lagi agar Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis
karyawan mempunyai kemampuan Multivariate Program IBM
berfikir yang kreatif karena SPSS.Semarang :Badan Penerbit
kemampuan ini salah satu yang Universitas Diponogoro.
dibutuhkan dalam bekerja. Harsuko. (2011). Mendongkran
2. Berdasarkan hasil penelitian yang Motivasi Dan Kinerja. Malang : UB
diperoleh penulis, tentang variabel Press
Disiplin kerja pernyataan yang paling Hartatik, I. P. (2014). Buku Praktis
lemah adalah nomor 3 yang Mengembangkan SDM. Yogyakarta
berindikator Keteladanan pemimpin : Laksana.
yang dimana hanya mencapai rata-rata Hasibuan, P. S. M (2015). Manajemen
skor sebesar 3,53. Untuk lebih baik lagi Sumber Daya Manusia. Jakarta :
sebaiknya pemimpin diperusahaan Bumi Aksara.
memberikan keteladan kepada Hasibuan, S. P. M. (2017).
karyawannya, karena dengan Manajemen Sumber Daya Manusia.
keteladanan pemimpin tersebut Edisi Revisi. Jakarta :
karyawan akan merasa dekat dengan Bumi Aksara.
pemimpinnya dan membuat mereka Irianto, J. (2011). Manajemen
nyaman serta mencontoh keteladanan Sumber Daya Manusia. Surabaya :
pemimpinnya tersebut. Insan Cendikia

11
Istijanto, (2015). Riset Sumber Pdam Kabupaten Buleleng
Daya Manusia. Jakarta :Gramedia Cabang Seirit. EMBA 8 (2).
Pustaka. Suryani, L. (2018). Pengaruh
Mangkunegara, A. P. (2015). Sumber Daya Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Manusia Perusahaan. Bandung : Pegawai
Remaja Rosdakarya. KPPP Teknologi Aplikasi Produk
Marwansyah. (2016). Sumber Daya PPPTMGB Lemigas Jakarta
Manusia. Edisi Dua. Cetakan Selatan. KREATIF 3(1).
Keempat. Bandung:Alfabeta. Subroto. (2018). Pengaruh
Rivai, Z. V. (2015). Manajemen Sumber Pelatihan Dan Motivasi Terhadap
Daya Manusia Untuk Perusahaan Kinerja PT. ISSN
Dari Teori Ke Praktik. Jakrata : PT. Surabaya. Jurnal Ilmu. 5(4)
Raja Grafindo Persada. Deny, dkk (2018) Pengaruh Pelatihan Kerja
Simamora, H. (2015). Manajemen Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta Pos Indonesia Cabang Kediri.
: STIEY Jurnal Jenius 1 (2).
Sinambela, L.P. (2016). Fahmi Susanti,(2019), Pengaruh Budaya
Manajemen Sumber Daya Manusia. Organisasi dan Disiplin Kerja
Jakarta : Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Bumi Aksara. Klinik Tumbuh Kembang Yamet
Sugiyono, (2017). Metode Pamulang, Jurnal Jenius, ISSN
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif 2581-2769 Vol. 2, No. 2..
dan R&D. Bandung : Fahmi Susanti,(2018), Pengaruh
Alfabeta, CV. Kepemimpinan, Motivasi dan Iklim
Sutrisno, (2016). Manajemen Organisasi Terhadap Kinerja
Sumber Daya Manusia, Kencana Pegawai Rumah Sakit Tangerang
Prenada. Jakarta : Selatan, Jurnal Kreatif, ISSN 2339-
Media Group. 0689 Vol. 6, No. 3..
Suwanto, Priansa, D. (2016). Manajemen
SDM Dalam Organisasi Publik Dan
bisnis.Bandung : Alfabeta.
Wibowo, (2016). Manajemen
Kinerja, Edisi Kelima. Jakarta : PT.
Raja Grafindo.
Jurnal :
Kurniawan. (2015). Pengaruh
Kepuasan Kerja, Motivasi Dan
KedisiplinanTerhadap
Kinerja Karyawan PT.
Garam (Persero). Ilmu Manajemen
Magister. 1 (2).
Lumetut. (2015). Pengaruh
Motivasi, Kedisiplinan Dan
Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada
Bank Sulut Cabang Airmadidi.
EMBA. 3 (1).
Marleni, dkk. (2017). Pengaruh
Pelatihan Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan

12

Anda mungkin juga menyukai