Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PENGALAMAN, DAN KERJASAMA TEAM

TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. PANARUB


INDUSTRY KOTA TANGERANG

PROPOSAL

Oleh :

REFITA SARI
NIM. 1761201651

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2021
ABSTRAK

Proposal penelitian ini berjudul Pengaruh Pengalaman dan Kerjasama Team


terhadapa kinerja karyawan PT. Panarub Industry Kota Tangerang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
pengalaman dan kerja tim terhadap kinerja karyawan PT. Panarub Industry Kota
Tanggerang. Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan serta
memahami tentang manajemen sumber daya manusia terkhususnya mengenai
pengalaman, kerja sama team dan kinerja karyawan, menjadi masukan dan
pertimbangan bagi PT Panarub industry Kota Tangerang mengenai pentingnya
penegakan pengalaman dan kerja sama team agar dapat meningkatakan kinerja
terhadap karyawannya serta dijadikan sebagai sumber informasi untuk menambah
pengetahuan dan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya terkhususnya
mengenai keselamtan kerja, pengalaman dan kerja sama team terhadap kinerja
karyawan. Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda.Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan sebayak 40 orang karyawan PT
Panarub industry Kota Tangerang. sampel yang penulis ambil yaitu 40 orang.
Metode analisis dalam penelitian adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

Kata kunci : pengalaman, kerjasama team, kinerja karyawan.

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen sumber daya manusia (SDM) memiliki peran yang penting

dalam kehidupan sebuah organisasi, yaitu seberapa baik kinerja organisasi itu,

seberapa baik strategi organisasi dapat dilaksanakan, dan seberapa jauh tujuan

yang telah ditentukan dapat tercapai. Eksistensi sebuah organisasi merupakan

suatu indikator seberapa baik pemilikan keunggulan bersaing organisasi

dalam menghadapi para pesaing, baik pesaing dalam industry maupun

persaingan produk subtitunsi. Supriyadi (2015)

Pengalaman kerja dibutuhkan perusahaan karena pengalaman adalah

ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang

membuatnya paham akan tugas-tugas yang di berikan atasannya dan bisa

melaksanakan atau melakukannya dengan baik.

Faktor kemampuan seseorang tidak cukup hanya dilihat dari segi

pendidikan dan pelatihan saja namun bisa juga dilihat dari segi pengalaman

kerja seseorang selama bekerja pada organisasi atau lembaga tertentu.

Pengalaman dalam pekerjaan dengan sendirinya dapat meningkatkan

kemampuan kerja karena makin banyak variasi pekerjaan dan obyeknya

makin intensif pengalaman pekerjaan yang diperoleh oleh orang yang

bersangkutan.

Selain itu juga yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah Tim

Work atau kerjasama Tim karena merupakan salah satu faktor penting yang

1
dapat menghasilkan pendayagunaan sumber daya manusia (SDM) yang

optimal bagi perusahaan sehingga dapat tercapainya tujuan perusahaan.

Karyawan yang memiliki kinerja yang baik akan dapat menjalankan

pekerjaan sesuai dengan tugas yang dibebankan padanya, mengenai target

perusahaan, mengerti kaitan pekerjaannya dengan tugas orang lain, serta

mampu mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengambil judul

“PENGARUH PENGALAMAN, DAN KERJASAMA TEAM

TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT PANARUB INDUSTRY

KOTA TANGERANG”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah diatas penulis merumuskan permasalahan

dalam penelitia ini adalah seberapa besar pengaruh pengalaman, dan kerja

sama team terhadap kinerja karyawan PT Panarub industry Kota Tangerang ?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Agar peneliti tidak keluar dari permasalahan yang di teliti dan untuk

menyamakan persepsi, maka penulis membatasi masalah hanya pada

pengalaman, dan kerja sama team terhadap kinerja karyawan PT Panarub

industry Kota Tangerang.

2
1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitia

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

pengalaman, dan kerja sama team terhadap kinerja karyawan PT Panarub

industry Kota Tangerang.

1.4.2 Manfaat Penelitian

a. Untuk peneliti :

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta memahami tentang

manajemen sumber daya manusia terkhususnya mengenai pengalaman, kerja

sama team dan kinerja karyawan.

b. Untuk perusahaan

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi yang

bermanfaat dan dapat menjadi masukan dan pertimbangan bagi PT Panarub

industry Kota Tangerang mengenai pentingnya penegakan pengalaman dan

kerja sama team agar dapat meningkatakan kinerja terhadap karyawannya.

c. Untuk pihak lain

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi

untuk menambah pengetahuan dan bahan referensi untuk penelitian

selanjutnya terkhususnya mengenai keselamtan kerja, pengalaman dan kerja

sama team terhadap kinerja karyawan.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengalaman Kerja

Pengalaman merupakan proses pembelajaran dan pertambahan

perkembangan potensi bertingkah laku baik dan pendidikan formal maupun

non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang

kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Suatu pembelajaran juga

mencakup perubahan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan

pengalaman, pemahaman dan praktek (Knors & Handito, 2009 dalam asih

2012).

Pengalaman kerja seseorang menunjukan jenis-jenis pekerjaan yang

pernah dilakukan seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi

seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Semakin luas

pengalaman kerja seseorang, maka makin terampil melakukan pekerjaan dan

semakin sempurna pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan (Abriyani Puspaningsi 2004).

2.2 Team Work / Kerja Sama Tim

Kerja tim sebagai prose kerja dinyatakan Buchholz (2000) team work is

the process of working in a group by participative leadership, sherd

responsibility, alignet on purpose, intensive communication, future focused,

focused on task, creative talens and rapid response to get the aims of the

organization.dijelaskan bahwa kerja tim adalah proses kerja dalam kelompok

4
dengan adanya kepemimpinan yang partisipatif, tanggung jawab yang terbagi,

penyamaan tujuan, komunikasih yang insentif, fokus pada masa depan, fokus

pada tugas, bakat kreatif dan tanggapan yang cepat untuk mencapai tujuan

organisasi.

2.3 Kinerja karyawan

Menurut Wibowo (2007:7) kinerja berasal dari kata perfomence adapula

yang mengartikan perfomence sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun

seberarnya kinerja mempunyai makna lebih bukan hanya hasil kerja tapi juga

temasuk bagaimana proses kerja berlangsung.

Pendapat lain memandang kinerja sebagai cara untuk memastikan

bahwa pekerjaan individual atau team tahu apa yang diharapkan dari mereka

dan mereka tetap fokus pada kinerja efektif dengan memberikan perhatian

pada tujuan, ukuran dan penilaian (Cascio, 2013:693)

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut sugiyono (2011:70) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Dikatakan sementara, jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori yang relevan belum berdasarkan fakta yang empiris yang diperoleh

melalui pengumpulan data. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah diduga ada pengaruh pengalaman, dan kerja sama team terhadap

kinerja karyawan di PT Panarub industry Kota Tangerang.

5
BAB III

METODE PENELITIAN

2.1 Desain Penelitian

Agar memudahkan penelitian ini, maka perlu dibuat desain pemikiran

yang dapat digambarkan sebagai berikut: desain pengaruh pengalaman dan

kerja sama team PT Panarub industry Kota Tangerang.

GAMBAR 3.1

Pengalaman (X1)

Dari gambar diatas menunjukan bahwa pengalaman (X1) dan kerja sama
Kinerja karyawan
team (X2) merupakan variabel pengaruh atau independen. Sedangkan
(Y) kinerja
karyawan (Y) merupakan variabel terpengaruh atau dependen.
Kerja sama team (X2)

3.2 Sampel dan Populasi

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2013:61) populasi adalah wilaya generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan

sebayak 40 orang karyawan PT Panarub industry Kota Tangerang.

6
b. Sampel

Sampel adalah merupakan suatu bagian dari populasi yang akan diteliti

dianggap dapat menggambarkan populasinya (Soehartono, 2004:57).

Berdasarkan pendapat tersebut maka besarnya sampel yang penulis ambil

yaitu 40 orang.

c. Teknik pengambilan sampel

(Sugiyono, 2008:120). Sampling jenuh adalah teknik pengambilan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, istilah lain

sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan

sampel.

3.3 Metode Analisis

Metode analisis dalam penelitian adalah analisis kualitatif dan

analisis kuantitatif.

a. Analisis kualitatif

Metode analisis kualitatif merupakan bentuk analisis yang

berdasarkan dari data yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Analisis

kualitatif ini digunakan untuk membahas dan menerangkan hasil

penelitian tentang berbagai gejala atau kasus yang dapat diuraikan

dengan kalimat.

b.Analisis kuantitatif

7
Metode analisis kuantitatif adalah analisis berupa data angka-angka

dengan menggunakan analisis statistik yaitu:

3.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya

suatu kuisioner, suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuisioner mampu untuk menangkap suatu yang akan diukur oleh kuisioner

tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan hasil output SPSS

yakni pada kolom correlated item-total correlation. Jika r hitung > r tabel,

maka pertanyaan/kuisioner tersebut valid. Data sebaliknya jika r hitung < r

tabel, maka pertayaan/kuisioner tidak valid. (Ghozali, 2005:45)

3.3.2 Uji Reliabilitas

Uji realibilitas adalah data untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan

reliebel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan ada

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut

konsisten jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda. Untuk

menguji reliabilitas kuisioner adalah dengan menggunakan program spss

yakni : cronbach alpha (a) variabel dikatakan reliabilitas jika nilai cronbach

alpha (a) lebih besar dari 0,60. (Suyanto, 2013:81)

3.3.3 Uji Heterokedatisitas

8
Uji heterokedatisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residul satu pengamatan kepengamatan

lain. (Ghozali, 2011:139). Jika varian dari residual satu pengamatan

kepengamatan lain berbeda disebut heterokeditisitas. Cara untuk mendeteksi

adanya heterokeditisitas dalam suatu model regresi adalah dengan melihat

grafik plot antara milai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual

(SRESID). Adapun dasar analisis dengan melihat grafik plot adalah:

a.Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur, maka mengindikasihkan telah terjadi heterokedasitisitas.

b.Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokeditisitas.

(Ghozali, 2011:139).

3.3.4 Multikolinieritas

Uji ini untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel bebas X

melalui besaran koefisien korelari R. Untuk itu menghitung uji

multikolinieritas adalah dengan melihat nilai varianve inflation factor (VIF)

pada model regresi. Variabel x mengalami multikokolonieritas jika VIF

hitung >VIF dan jika variabel bebas x tidak multikolinieritas adalah jika

nilai VIF lebih besar sama dengan 10. (Suliyanto, 2011:90)

3.3.5 Uji Normalitas

9
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Persamaan

regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel

terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Cara

menganalisisnya yaitu dengan melihat pola pada histogram dan melihat

grafik dengan pola yang penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis berarti model regresi dikatakan memenuhi asumsi

normal. (Sunyoto, 2009:148)

3.3.6 Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk menganalisis permasalahan digunakan alat analisis regresi linier

berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel terikat

atau devenden dengan 2 variabel bebas indevenden . Bentuk umum

persamaan regresi linier berganda dinyatakan dalam linier sebagai berikut:

(Sugiyono, 2008:142)

Y =a+b1 x 1 + b 2 x 2 +b 3 x 3 e

Keterangan:

y = Kinerja
x1 = Variabel mengenai pengalaman
x2 = Variabel mengenai kerjasama team
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi kerjasama team
b2 = Koefisien regresi pengalaman
b3 = Koefisien regresi kerjasama team
e = Variabel penggangu, e diasumsikan

10
3.3.7 Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengetahui derajat atau

kekuatan hubungan antara seluruh variabel X terhadap variabel Y secara

bersamaan. Menurut Sugiyono (2014:256) koefisien korelasi tersebut dapat

dirumuskan sebagai berikuk.

y x 1+r 2 y x2 −2ry x 2
R y x1 x2 x3= 2
1−r x 1 x2 x 3

Keterangan:

Ry.x1.x2.x3 = koefisien korelasi antara variabel x1 x2


Ryx1 = koefisien korelasi x1 terhadap y
Ryx2 = koefisien korelasi x2 terhadap y
Rx1x2 = koefisien korelasi x1 terhadap x2

3.3.8 Koefisien Determinasi (r2)

Kemudian, setelah diperoleh nilai korelasi (r) maka dicari nilai

koefisien determinasi (r2) dengan mengkuadratkan hasil r kemudian dikalikan

dengan seratus persen (r2x 100%). Koefisien determinasi (r2) digunakan untuk

mengetahui berapa persen pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

(Riduwan, 2004:225).

3.3.9 Uji t

11
Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh yang signifikan variabel-

variabel bebas yaitu pengalaman dan kerjasama team secara sendiri-sendiri

terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan.

a. Menentukan Ho Ha

Ho1 : b1 = 0, Maka variabel pengalaman tidak memiliki pengaruh terhadap


kinerja karyawan.

Ha1 : b1≠ 0 , Maka variabel pengalaman memiliki pengaruh terhadap kinerja


karyawan.

Ho2 : b2 = 0, Maka variabel kerjasama team tidak memiliki pengaruh terhadap


kinerja karyawan.

Ha2 : b2≠ 0 , Maka variabel kerjasama team memiliki pengaruh terhadap kinerja
karyawan

b. Menentukan level of significance (a)

Dalam penelitian ini tingkat signifikannya sebesar 0,05 (5%) dengan


derajat bebas (df) = n-2 dan n merupakan jumlah sampel pada penelitian.

c. Menentukan thitung menggunakan spss atau dengan rumus thitung


(sunyanto, 2009:152

b1
t hitung=
sb 1
Dimana :

bi = koefisien regresi variabel

sb2 = standar eror dari variabel 1

Melalui analisis ini maka pengambilan keputusan akan berdasar pada :

12
Jika: Thitung ≤ ttabel : maka Ho diterima (Ha ditolak)

Thitung > ttabel : maka Ho ditolak (Ha diterima)

3.3.10 Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh signifikan variabel-variabel

bebas yaitu pengalaman dan kerjasama team secara bersama-sama terhadap

variabel terikat yaitu kinerja. Langkah-langkah yang dilakukan uji f yaitu:

a. Menentukan level of significant (a)

Dalam penelitian ini tingkat signifikan sebesar 0,05 (5%). f tabel dicari

dengan menentukan besarnya degree of fredom (df), pembilangan

menggunakan k dan untuk df penyebut menggunakan n-k-1

b. Menentukan nilai fhitung dengan rumus (Sunyoto, 2009:155)

R2 / K
f= ¿¿
Keterangan:
f = Hitung
k = Bayaknya variabel bebas
n = Jumlah sampel
r2 = Koefisien determinasi
a. Kriteria penguji

Ho diterima (Ha ditolak), jika fhitung ≤ ftabel artinya pengalaman dan

kerjasama team secara bersama-sama tidak berpengaruh positif terhadap

kinerja karyawan.

13
Ho ditolak (Ha diterima), jika fhitung > ftabel artinya, pengalaman dan

kerjasama team secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan. (Sunyoto, 2009:155).

14
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan. Melayu. S.P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi
Askara.
Sedarmayati (2005) Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: PR. Refika
Aditama
Moleong. Lexi. J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit. PT. Remaja
rosdakarya. Offset. Bandung.
Sri, Wiludjen. 2007. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Agus, Dharma. 2004. Manajemen Supervisi. Jakarta: Rajawali Press
Agus Purwanto, Erwan dan Sulistyastuti. D.R. 2007. Metode Penelitian
Kuantitatif Untuk Administrasi Publik Dan Masalah-Masalah Sosial. Yogyakarta:
Gaya Media.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D: Penerbit
Cv. Remaja rosdakarya. Bandung.
Sunyoto. Danang. 2009. Analisis Regresi Dan Uji Hipotesis Edisi Pertama.
Media.
Simamora, Henry, 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ke-2
Yogyakarta: STIE YKPN.
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tarwaka. (2014). Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Surakarta: Harapan Perss.
Irawati, D (2007) Manajemen Konflik Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja
Teamwork Dalam Organisasi, Segmen, No. 2 UPUMP
Marpaung, M (2014) Pengaruh Kepemimpinan Dan Team Work Terhadap
Kinerjakaryawan Di Koperasi SEKJEN KEMDIKBUD Senayan Jakarta, Vol.2
No.1
Manullang, Marihot A. Prabu. 2009. Manajemen Personal Edisi Ketiga.
Yogyakarta: UGM
Sinambela. Lijian. Poltak. 2012. Kinerja Pegawai: Teori, Pengukuran Dan
Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Santoso. Singgih. 2012. Analisis SPSS Pada Statistik Parametrik. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Mardelis. 2008. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Profosal. Jakarta: PT. Bumi

15

Anda mungkin juga menyukai