Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Bisnis dan Pemasaran ISSN : 2087-3077

Volume 10, Nomor 2, September 2020

PENGARUH DIGITAL MARKETING TERHADAP BRAND IMAGE DI


PT. CENTRAL GLOBAL NETWORK

Suci Fika Widyana - Salsabilla Ramadhanti Batangriyan


Program Studi D3 Manajemen Pemasaran Politeknik Pos Indonesia
Email : Fika.bharata@poltekpos.ac.id Email : Salsabillaramadhnti97@gmail.com,

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian konsumen terhadap penggunaan digital marketing
terhadap brand image di PT. Central Global Network dan mengetahui apakah digital marketing
berpengaruh signifikan secara stimultan dan parsial terhadap brand image. Dimensi pada digital
marketing yaitu adalah website, social media marketing dan email marketing. Sampel yang diteliti
sebanyak 60 responden dengan menggunakan metode non probability sampling yaitu dengan
menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis linier
regresi sederhana dan analisis deskriptif dengan pendekatan asosiatif. Hasil penelitian menyatakan
bahwa digital marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image. Digital marketing
berpengaruh terhadap brand image sebesar 11,5%.

Kata kunci : Digital Marketing, Brand Image, PT. Central Global Network

ABSTRACT
This study aims to determine consumer ratings of the use of digital marketing of brand image at PT.
Central Global Network and find out whether digital marketing has a significant and partially
significant effect on brand image. The dimensions of digital marketing are website, social media
marketing and email marketing. The sample studied was 60 respondents using non-probability
sampling methods, namely by using simple random sampling technique. This study uses simple linear
regression analysis techniques and descriptive analysis with an associative approach. The results of
the study stated that digital marketing has a positive and significant effect on brand image. Digital
marketing has an effect on brand image of 11.5%.

Keywords: Digital Marketing, Brand Image, PT. Central Global Network

A. Pendahuluan Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII)


1. Latar Belakang Masalah menunjukan bahwa perilaku pengguna internet
Pada era yang semakin modern ini banyak di Indonesia selalu meningkat 10,12% di setiap
perusahaan yang mengutamakan brand image tahunnya. Di tahun 2018, tercatat sebanyak
perusahaan agar perusahaan yang mereka 171,17 juta penduduk telah menggunakan
miliki menjadi perusahaan yang terbaik di internet. Angka pengguna internet terbesar di
mata konsumen, dikarenakan banyaknya Indonesia berasal dari pulau Jawa sebanyak
pesaing dan teknologi yang semakin maju 55%, sementara pengguna internet dari pulau
banyak perusahaan yang melakukan berbagai Sumatra sebesar 21%, sehingga tercatat
cara untuk dapat membangun brand image pengguna aktif internet saat ini sebesar 65,8%
yang dapat melekat di hati konsumen. Salah dan pennguna nonaktif sebesar 35,2% dari
satu cara perusahaan membangun brand image jumlah keseluruhan penduduk di Indonesia.
yaitu dengan cara menggunakan teknologi Perkembangan penggunaan internet ini
yang modern seperti digital marketing. Saat ini khususnya pada social media mempengaruhi
penggunaan digital marketing banyak di perusahaan untuk mengalihkan strategi
gunakan oleh perusahaan demi mengikuti berpromosi melalui social media karena
perkembangan zaman. perusahaan dapat secara otomatis melihat
Di Indonesia, digital marketing sudah antusiasme customer melalui insight yang telah
sangat berkembang mengingat penggunaan terdata secara otomatis pada social media yang
internet di Indonesia yang semakin meningkat. di gunakan. Hal ini juga dapat terlihat melalui
Menurut survey yang dilakukan oleh Asosiasi data customer enthusiasm dari media sosial

1
Jurnal Bisnis dan Pemasaran ISSN : 2087-3077
Volume 10, Nomor 2, September 2020

yang di gunakan oleh PT. Central Global b. Bagaimana gambaran Brand Image PT.
Network di mana media sosial ini menjadi Central Global Network di mata
salah satu sarana untuk berpromosi. Pada konsumen?
setiap akun media sosial yang di gunakan c. Apakah Digital Marketing berpengaruh
memiliki respon yang berbeda-beda pada positif dan signifikan terhadap Brand
setiap unggahannya, mulai dari bertambahnya Image pada PT. Central Global Network?
pengikut (followers), komentar mengenai
unggahan, serta penyuka ungggahan (likes) 3. Tujuan Penelitian
yang di harapkan nantinya akan Berdasarkan perumusan masalah di atas,
mengakibatkan terjadinya penjualan produk maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui:
perusahaan. Pada tabel di bawah ini a. Mengetahui gambaran penggunaan digital
memperlihatkan bagaimana persentase marketing di PT. Central Global Network.
antusiasme konsumen (enthusiasm customer) b. Mengetahui gambaran brand image PT.
yang terjadi pada akun–akun social media PT. Central Global Network di mata
Central Global Network di tahun 2019 ini: konsumen.
c. Mengetahui pengaruh penggunaan digital
700% marketing terhadap brand image di PT.
Central Global Network.
600%
4. Manfaat Penelitian
500%
Adapun manfaat yang dapat diperoleh
400%
likes melalui penelitian ini yaitu :
300%
a. Bagi Penulis
200% followers
1) Memperoleh pengetahuan dan
100% comment mengidentifikasi permasalahan
0% berkaitan dengan konsep serta
praktek pemasaran di perusahaan
tempat observasi.
2) Meningkatkan softskill dan hardskill
Gambar 1 Customer Enthusiasm PT. Central yang dimiliki oleh mahasiswa baik
Global Network, 2019 secara teoritis maupun praktek di
Sumber : PT. Central Global Network, 2019 dunia kerja secara langsung.
Dalam menjalankan aktivitas digital 3) Mampu bekerja dengan baik, santun,
marketing ini PT. Central Global Network disiplin, sesuai dengan norma dan
masih ada beberapa kendala yang dapat di etika yang berlaku di lingkungan
jumpai seperti pengelolaan sosial media yang instansi tempat observasi.
kurang efektif dan efisien yang nantinya akan b. Bagi Perusahaan
berakibat pada timing posting yang kurang 1) Memperoleh sumbangan pemikiran
tepat, konten yang kurang menarik sehingga dan tenaga dalam rangka
terlihat biasa saja, iklan yang di tampilkan meningkatkan kinerja
kurang bervariasi dan waktu pengelolaan iklan perusahaan/lembaga dan peluang
yang belum terjadwal serta ide-ide postingan penarikan tenaga kerja profesional.
yang masih belum tertata rapi. 2) Mendapatkan umpan balik terhadap
Sehubungan dengan masalah yang proses belajar mengajar yang akan
telah di jelaskan di atas, maka dalam penelitian meningkatkan kualitas mahasiswa.
ini diputuskan untuk mengambil judul c. Bagi Politeknik Pos Indonesia
“Pengaruh Digital Marketing Terhadap 1) Sebagai sarana pengukuran
Brand Image Pada PT. Central Global keberhasilan proses belajar mengajar,
Network”. khususnya bagi mahasiswa
2. Rumusan Masalah Manajemen Pemasaran Politeknik
Berdasarkan latar belakang di atas, maka Pos Indonesia.
dapat merumuskan permasalahan sebagai 2) Terbukanya kesempatan untuk
berikut: mendapatkan kepercayaan dan
a. Bagaimana gambaran penggunaan Digital kerjasama yang baik antara
Marketing pada PT. Central Global perusahaan dengan kampus
Network? Politeknik Pos Indonesia.

2
Jurnal Bisnis dan Pemasaran ISSN : 2087-3077
Volume 10, Nomor 2, September 2020

B. Tinjauan Pustaka 4) Pemasaran afiliasi dan kemitraan


1. Landasan Teori strategis (affiliate marketing and
a. Definisi Digital Marketing strategic partnership)
Smith dan Chaffey (2013:15) E- Kegiatan bermitra dengan organisasi
Marketing, internet marketing atau biasa di atau perusahaan lain dan website-website untuk
sebut juga sebagai digital marketing mencapai keuntungan bersama dari sebuah
merupakan inti dari sebuah ebusiness, dengan kerjasama untuk mempromosikan produk atau
semakin dekatnya sebuah perusahaan terhadap layanan.
pelanggan dan memahaminya secara lebih 5) Hubungan masyarakat online (Online
baik, menambah nilai dari suatu produk, PR)
memperluas jaringan distribusi dan juga Menggunakan saluran komunikasi
meningkatkan angka penjualan dengan online seperti press release, sindikasi artikel
menjalankan kegiatan e-marketing yang (RSS), dan blog untuk menciptakan persepsi
berdasarkan pada media digital seperti positif atas merek dan/atau untuk
pemasaran melalui mesin pencari, iklan online menempatkan organisasi atau perusahaan
dan afiliasi pemasaran. Ridwan Sanjaya dan sebagai pihak yang berwenang di bidang
Josua Taringan (2009:47) menyatakan “Digital tertentu.
Marketing ialah kegiatan marketing termasuk 6) Jejaring Social (Social Network)
branding yang menggunakan berbagai media Sebuah peluang pemasaran, namun saat
berbasis web seperti blog, web-site, e-mail, ini belum ada seorangpun yang bisa
adwords, ataupun jejaring sosial”. menawarkan sistem periklanan dengan sangat
Straus dan Frost (2012:28) menyatakan fokus ke kelompok masyarakat yang sangat
“e-marketing merupakan penggunaan kecil (niece) atas dasar informasi profil yang
teknologi informasi untuk kegiatan pemasaran didapatkan dari situs-situs jejaring sosial.
dan suatu proses untuk menciptakan, 7) E-mail pemasaran (E-mail marketing)
berkomunikasi, memberikan dan menukar nilai Surat elektronik atau email menjadi alat
penawaran bagi pelanggan, klien, mitra serta penting untuk kegiatan pemasaran digital, yang
pada masyarakat pada umumnya”. dikirimkan dengan tujuan untuk menjaga
b. Dimensi Digital Marketing hubungan antara konsumen yang sudah ada
maupun calon konsumen yang bersedia
Adapun dimensi dari pemasaran digital
dari sisi promosi sebagai bagian dari bauran menerima informasi melalui email.
8) Manajemen hubungan konsumen
pemasaran (4P) menurut Ryan (2009:31) yaitu:
1) Website (Customer Relationship Management)
Website adalah penghubung dengan Menjaga konsumen yang sudah ada dan
dunia digital secara keseluruhan dan mungkin membangun kerjasama yang saling
bagian yang paling penting dalam keseluruhan menguntungkan dengan mereka adalah salah
strategi pemasaran digital, dimana kegiatan satu elemen penting dari kegiatan pemasaran
online akan terarah langsung ke calon digital.
konsumen. c. Definisi Brand Image
2) Optimasi Mesin Pencari (SEO) Menururt Kotler dan Keller (2012:274)
Salah satu bagian penting dari website menyatakan citra merek adalah cara
adalah SEO (Search Engine Optimation), atau masyarakat menganggap merek secara aktual.
proses pengaturan konten dari website agar Agar citra dapat tertanam dalam pikiran
mudah ditemukan oleh pengguna internet yang konsumen, pemasar harus memperlihatkan
sedang mencari konten yang relevan dengan identitas merek melalui sarana komunikasi dan
yang ada di website, dan juga menyajikan kontak merek yang tersedia citra merek
konten agar dapat dengan mudah ditemukan merupakan persepsi masyarakat terhadap
oleh mesin-mesin pencari. perusahaan atau produknya. Menurut Tjiptono
3) Periklanan berbasis klik pencarian (2015:49) "Citra merek adalah deskripsi
berbayar (PPC Adverticing) asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap
Periklanan PPC (Pay Per Click) merek tertentu. Citra merek (Brand Image)
memungkinkan pemasar membeli halaman adalah pengamatan dan kepercayaan yang
hasil pencarian internet berdasarkan kata dingenggam konsumen, seperti yang
dicerminkan di asosiasi atau di ingatan
kunci-kata kunci dan kalimat-kalimat yang
konsumen".
dipilih.

3
Jurnal Bisnis dan Pemasaran ISSN : 2087-3077
Volume 10, Nomor 2, September 2020

d. Komponen Brand Image a) Gaya Hidup, pola hidup seseorang


Menurut Hogan (2007:51), citra merek di dunia yang diekspresikan
merupakan asosiasi dari semua informasi yang dalam aktivitas, minat dan opini
tersedia mengenai produk, jasa dan perusahaan yang bersangkutan.
dari merek yang dimaksud. Informasi ini b) Kelas Produk, adalah sekelompok
didapat dari dua cara yang pertama melalui produk dalam keluarga produk
pengalaman konsumen secara langsung, terdiri yang diakui mempunyai ikatan
dari kepuasan fungsional dan kepuasan fungsional tertentu yang berkaitan
emosional. Merek tersebut tidak hanya dapat dengan tipe paket keberangkatan
bekerja maksimal dan memberikan dengan fasilitas yang didapatkan
performansi yang dijanjikan tapi juga harus sesuai dengan tipe paket.
dapat memahami kebutuhan konsumen, c) Peran Professional, dapat
mengusung nilai-nilai yang memenuhi mengekspresikan asosiasi-asosiasi
kebutuhan individual konsmen diinginkan oleh yang atau tipe-tipe orang yang
konsumen dan juga yang akan mengkntribusi menggunakan memerlukan
atas hubungan merek tersebut melalui berbagai aplikasi produk-produk tersebut.
macam bentuk komunikasi, seperti iklan, Asosiasi terhadap karakteristik produk
promosi, hubungan masyarakat (public atau jasa diletakkan oleh konsumen pada
relation), logo, fasilitas retail, sikap karyawan merek tersebut, termasuk persepsi konsumen
dalam melayani penjualan, dan performa mengenai jani-janji yang dibuat oleh merek
pelayanan. Bagi banyak merek media dan tersebut, positif maupun negatif, dan untuk
lingkungan dimana merek tersebut dijual dapat mempertahankan kepuasan harapan mengenai
berperan dalam membina hubungan dengan usaha-usaha konsumen dari merek tersebut.
konsumen. Citra merek terdiri dari atribut Suatu merek memiliki akar yang kuat ketika
objektif/instrinsik seperti ukuran kemasan dan merek tersebut diasosiasikan dengan nilai-nilai
bahan dasar yang digunakan, serta yang mewakili atau yang diinginkan oleh
keepercayaan, perasaan dan asosiasi yang konsumen. Asosiasi merek membantu pemasar
ditimbulkan oleh merek produk tersebut mengerti kelebihan dari merek yang
menurut Arnould (2007:52). Menurut Davis tersampaikan pada konsumen. Asosiasi itu
(2007:52), citra merek memiliki dua tidak hanya eksis namun juga mempunyai
komponen, yaitu: suatu tingkatan kekuatan. Kaitan pada merek
1) Brand Associations (Asosiasi Merek) akan lebih kuat jika dilandasi pada pengalaman
Menurut Supranto dan Limakrisna untuk mengkomunikasikannya, juga akan lebih
(2011:132), Ekuitas merek adalah nilai kuat apabila kaitan itu didukung dengan suatu
yang ditentukan oleh konsumen pada jaringan dari kaitan-kaitan lain. Asosiasi dan
suatu merek di atas dan di luar pencitraan, keduanya mewakili berbagai
karakteristik/atribut fungsional dari persepsi yang dapat mencerminkan realitas
produk. Sedangkan menurut Keller objektif. Suatu merek yang telah mapan akan
(2013:97) Brand Association adalah hal- mempunyai posisi yang menonjol dalam suatu
hal spesifik yang pantas atau selalu kompetisi karena didukung oleh berbagai
dikaitkan dengan suatu merek, bisa asosiasi yang kuat.
muncul dari penawaran unik suatu Menurut Aaker (1997:214) terdapat tiga
produk, aktivitas yang berulang dan dimensi untuk mengukur asosiasi merek yaitu:
konsisten misalnya dalam hal a) Atribut, yaitu asosiasi yang
sponsorship atau kegiatan social dikaitkan dengan atribut produk,
resposibility, isu-isu yang sangat kuat baik yang berhubungan langsung
berkaitan dengan merek tersebut, maupun tidak langsung dengan
ataupun person, simbol-simbol dan produknya.
makna tertentu yang sangat kuat melekat b) Manfaat, yaitu asosiasi merek yang
pada suatu merek. Menurut Widjaja dikaitkan dengan manfaat
(2007:121), asosiasi merek merupakan fungsional, manfaat secara
hal-hal lain yang peting dalam asosiasi simbolis, dan pengalaman secara
merek adalah asosiasi yang yang dirasakan oleh pelanggan.
menunjukkan fakta bahwa produk dapat c) Attitude, yaitu evaluasi kesukaan
digunakan untuk mengekspresikan, atas penggunaan produk. Asosiasi
yaitu: ini berkaitan dengan motivasi diri

4
Jurnal Bisnis dan Pemasaran ISSN : 2087-3077
Volume 10, Nomor 2, September 2020

sendiri yang merupakan bentuk 2. Definisi Operasional Variabel


perilaku yang bersumber dari Definisi operasional berperan untuk
bentuk-bentuk penghargaan, mempermudah pemahaman dalam penggunaan
penerimaan, dan pengetahuan variabel-variabel penelitian. Untuk
terhadap produk. Asosiasi ini memperoleh pemahaman yang lebih jelas,
terbentuk dari gabungan asosiasi maka peneliti membuat definisi operasional
atribut serta manfaat yang variabel digital marketing menurut Ryan
diciptakan. (2009:31) memiliki dimensi layanan dengan
2) Brand Persona/Personality indikator website yang memiliki pengukuran
(Persona/Kepribadian Merek) melalui kemudahaan pencarian informasi yang
Menurut Keller (2013:97) Brand diinginkan konsumen, indikator email
personality adalah karakter khas sebuah merek marketing yang memiliki pengukuran
yang membentuk kepribadian tertentu kemenarikan informasi yang disebarkan oleh
sebagaimana layaknya manusia, sehingga PT. Central Global Network, indikator social
khalayak pelanggan dengan mudah media yang memiliki pengukuran konten yang
membedakannya dengan merek lain dalam tersedia pada social media PT. Central Global
kategori yang sama, misalnya karakter tegas, Network. Sedangkan variabel brand image
kaku, berwibawa, nigrat, atau murah senyum, menurut David (2007:52) memiliki dimensi
hangat, penyayang, berjiwa sosial, atau asosiasi merek dengan indikator atribut
dinamis, kreatif, independen, dan sebagainya. layanan yang di ukur dengan fasilitas yang
3. Hipotesis diberikan lengkap (atribut keberangkatan),
Hipotesis merupakan suatu pernyataan fasilitas yang diberikan dalam keadaan baik
sementara atau dugaan jawaban yang paling (tidak rusak), pelayanan yang diberikan baik
memungkinkan walaupun masih harus dan bersahabat, kemudahan melakukan
dibuktikan dengan penelitian (Sugiyono, pembayaran tunai maupun nontunai,
2013:93). Berdasarkan masalah pokok yang sedangkan dari indikator manfaat layanan yang
telah di kemukakan, maka hipotesis yang memiliki pengukuran dari sisi konsumen
diajukan adalah variabel digital marketing memperoleh pengalaman sesuai dengan apa
berpengaruh terhadap variabel brand image yang dijanjikan, dari indikator kelas layanan
PT. Central Global Network. mengukur dari tersedianya paket yang sesuai
4. Kerangka Pemikiran dengan kebutuhan konsumen. Sedangkan pada
Kerangka berpikir yang baik akan dimensi kepribadian merek yang memiliki
menjelaskan secara teoritis hubungan antara indikator harga layanan memiliki pengukuran
yaitu harga yang di tawarkan sesuai dengan
variabel yang akan diteliti. Menurut Uma
fasilitas yang diperoleh, dan dengan indikator
Sekaran (2017:60). Kerangka Pemikiran Pada promosi memiliki pengukuran yaitu promosi
Penelitian ini adalah : yang ditawarkan menarik sedangkan dari
indikator kualitas layanan yang memiliki
Digital Marketing Brand Image
pengukuran yaitu karyawan menyapa
konsumen dengan senyuman dan bersikap
1. Atribut Layanan ramah serta santun ketika melayani dan
1. Website 2. Manfaat Layanan karyawan cepat meresponserta tanggap dalam
2. Email Marketing 3. Kelas Layanan menangani keluhan konsumen. Semua
3. Social Networking 4. Harga Layanan pernyataan tersebut diukur menggunakan skala
5. Promosi
likert.
6. Kualitas Layanan
3. Populasi
Gambar 2 Paradigma Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah
Sumber : Diolah Penulis, 2019 masyarakat (konsumen) yang mengetahui PT.
Central Global Network sebanyak 150 orang.
C. Metode Penelitian 4. Sampel
1. Rancangan (Desain) Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah 60
Jenis atau metode penelitian yang
orang konsumen yang mengetahui atau
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode kuantitatif dengan pernah menggunakan jasa dari PT. Central
menggunakan kuesioner. Global Network.

5
Jurnal Bisnis dan Pemasaran ISSN : 2087-3077
Volume 10, Nomor 2, September 2020

5. Teknik Pengumpulan Data Y = Subjek dalam variabel dependen yang


Adapun teknik pengumpulan data dalam diprediksi
penelitian ini adalah dengan penyebaran a = Harga Y bila X = 0 (harga kuat)
kuesioner, studi ke perpustakaan dan internet b = angka arah koefisien regresi, yang
research. menunjukkan angka peningkatan
6. Metode Analisis Data ataupun penurunan variabel dependen
a. Uji Validitas yang didasarkan pada perubahan
variabel dependen. Bila (+) arah garis
Menurut Masrun dalam Sugiyono
naik, bila (-) mka arah garis turun.
(2017:133) teknik korelasi untuk menentukan
X = subjek pada variabel bebas yang memiliki
validitas item ini sampai sekarang merupakan
nilai tertentu.
teknik yang paling banyak digunakan.
e. Koefisien Determinasi
Selanjutnya dalam memberikan interpretasi
terhadapkoefisien korelasi, Masrun Koefisien determinasi (𝑅 2) pada intinya
menyatakan “item mempunyai korelasi positif mengukur seberapa jauh kemampuan model
dengan kriterium (skor total) serta korelasi dalam menerangkan variasi variabel dependen.
yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut Nilai koefisien determinasi adalah antar nol
mempunyai validitas yang tinggi pula. dan satu. Nilai 𝑅 2 yang kecil berarti
Biasanya syarat minimum untuk dianggap kemampuan variabel-variabel independen
memenuhi syarat adalah jika r=0,3. Jadi jika dalam menjelaskan variasi variabel dependen
korelasi antara butir skor total kurang dari 0,3 amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
maka butir dalam instrumen tersebut berarti variabel-variabel independen
dinyatakan tidak valid. memberikan hampir semua informasi yang
b. Uji Reliabilitas dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
Menurut Sugiyono (2016:254) Reliabilitas dependen (Ghozali, 2012:97).
adalah alat untuk mengukur suatu data untuk f. Uji F
objek yang sama dalam waktu yang berbeda. Perhitungan statistic disebut signifikan
Suatu kuesioner akan dikatakan dikatakan secara statistik apabila nilai uji statistiknya
reliable atau handal jika jawaban seseorang berada dalam daerah kritis (daerah di mana Ho
terhadap pernyataan adalah konsisten atau ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan
stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
menggunakan uji Cornbach’s Alpha. Data dimana Ho diterima (Ghozali, 2012:97).
dikatakan reliable apabila nilai Alpha lebih D. Hasil dan Pembahasan
dari 0,60 dan apabila nilai Alpha kurang dari 1. Uji Validitas
0,60 maka data dikatakan tidak reliabel. Tabel 1 Uji Validitas
c. Uji Normalitas r
Uji one sample kolomogrov smirnov Pernyataan r Tabel Keterangan
Hitung
digunakan untuk mengetahui distribusi data,
apakah mengikuti distribusi normal, poisson 1 0,759 0,3 Valid
uniform atau exponential. Dalam hal ini untuk 2 0,839 0,3 Valid
mengetahui apakah distribusi residual
3 0,843 0,3 Valid
terdistribusi normal atau tidak. Residual
berdistribusi normal jika nilai signifikansi 4 0,612 0,3 Valid
lebih dari 0,05 (Priyanto, 2012:147). 5 0,416 0,3 Valid

d. Analisis Regresi Sederhana 6 0,599 0,3 Valid


Menurut Sugiono (2014:270) regresi 7 0,341 0,3 Valid
sederhana didasarkan pada hubungan 8 0, 540 0,3 Valid
fungsional ataupun kausal satu variabel
independen dengan satu variabel dependen. 9 0,630 0,3 Valid
Persamaan umum regresi linier sederhana 10 0,654 0,3 Valid
adalah : 11 0,635 0,3 Valid
Y = 𝑎0 + 𝑏1 X (1) 12 0,593 0,3 Valid
Keterangan :

6
Jurnal Bisnis dan Pemasaran ISSN : 2087-3077
Volume 10, Nomor 2, September 2020

13 0,402 0,3 Valid Sumber : Diolah penulis, Agustus 2019


Sumber : Diolah penulis, Agustus 2019 Berdasarkan tabel 7 nilai uji normalitas
Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat data diketahui signifikan sebesar 0,200 > 0,05,
bahwa uji validitas variabel digital marketing maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual
sebagai variabel X dan brand image sebagai berdistribusi normal sehingga penelitian ini
variabel Y menunjukkan bahwa hasil dapat dilanjutkan ke analisis regresi.
corrected-item total correlation r hitung > r 4. Analisis Deskriptif
tabel (0,3).
2. Uji Reliabilitas
Tabel 2 Uji Realiabilitas Variabel Digital
Marketing (X) Peremp
Reliability Statistics 41,2% uan
Laki-laki
Cronbach's 58,8%
Alpha N of Items
.739 3
Sumber : IBM SPSS statistic 25
Berdasarkan tabel 5 cronbach’s alpha Gambar 3 Data Responden Berdasarkan Jenis
yang diperoleh lebih dari 0,60. Hal ini Kelamin
menunjukkan bahwa kuesioner yang Sumber : Diolah penulis, Agustus 2019
digunakan sudah reliabel. Berdasarkan gambar 8 diatas
Tabel 3 Uji Realiabilitas Variabel Brand Image menunjukkan bahwa dari jumlah 60 responden
(Y) diperoleh data jenis kelamin responden laki-
Reliability Statistics laki sebanyak 41,2% dan data responden
perempuan sebanyak 58,8% yang lebih
Cronbach's
dominan.
Alpha N of Items
.727 10
Sumber : IBM SPSS statistic 25 < 20 th
Berdasarkan tabel 6 cronbach’s alpha 11,8%
21-30 th
yang diperoleh lebih dari 0,60. Hal ini
menunjukkan bahwa kuesioner yang 31-40 th
29,4%
digunakan sudah reliabel. 41-50 th
54,4%
3. Uji Normalitas
> 50 th
Tabel 4 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Gambar 4 Data Responden Berdasarkan Usia


Residual Sumber : Diolah penulis, Agustus 2019
Berdasarkan gambar 9 diatas
N 60
menunjukkan bahwa dari 60 responden
Normal Mean .0000000 diperoleh data konsumen dengan usia < 20
Parameters a,b
Std. Deviation 3.54796693 tahun sebanyak 5 orang (11,8%), usia 21-30
Most Extreme Absolute .065 tahun sebayak 18 orang (29,4%), usia 31-40
tahun sebanyak 33 orang (54,4%), usia 41-50
Differences Positive .042
tahun sebanyak 3 orang (29,9%) dan usia >50
Negative -.065 tahun sebanyak 1 orang (1,5%).
Test Statistic .065
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

7
Jurnal Bisnis dan Pemasaran ISSN : 2087-3077
Volume 10, Nomor 2, September 2020

dominan adalah D4/S1 sebanyak 30 orang


Karyawan (47,1%).
swasta Tabel 5 Tanggapan Responden Terhadap
Variabel Digital Marketing (X)
PNS
35,3% 38,4% No. Pernyataan Skor %
Total
Pengusaha 1. Konsumen mudah 235 35,1%
5,9% mencari informasi
13,3% mengenai paket
4,4%
Wiraswasta harga, jadwal
keberangkatan,
tempat menginap
dan schedule
Gambar 5 Data Responden Berdasarkan perjalanan
Pekerjaan 2. Informasi yang 224 33,5%
disebarkan oleh PT.
Sumber : Diolah penulis, Agustus 2019
Central Global
Berdasarkan gambar 10 di atas Network menarik
menunjukkan bahwa dari 60 responden 3. Konten yang 209 31,2%
diperoleh data konsumen dengan data tersedia pada social
pekerjaan sebagai karyawan swasta sebanyak media PT. Central
Global Network
26 orang (38,4%), data PNS sebanyak 8 orang menarik
(13,3%), data pengusaha sebanyak 3 orang Total 668 100
(4,4%), data wiraswasta sebanyak 4 orang Jumlah 668 %
(4,4%), dan data mahasiswa sebanyak 19 orang Sumber : Diolah penulis, Agustus 2019
(35,3%). Berdasarkan gambar di atas dapat
disimpulkan bahwa yang lebih dominan adalah Berdasarkan pada tabel 8 di atas
karyawan swasta. diperoleh hasil penelitian kuesoner dimensi
layanan pada variabel digital marketing di
peroleh nilai tertinggi sebesar 35,1% dengan
SMP skor 235 pada item pernyataan satu yaitu
“Konsumen mudah mencari informasi
SMA
mengenai paket harga, jadwal keberangkatan,
19,1% D1 tempat menginap dan schedule perjalanan”.
D2 Sedangkan nilai terendah terdapat pada
47,1% pernyataan ketiga sebesar 31,2% dengan skor
22,1 D3 209 yaitu “Konten yang tersedia pada social
D4/S1 media PT. Central Global Network menarik”.
S2 Lemah Cukup Kuat

Gambar 6 Data Responden Berdasarkan


180 420 660 900
Pendidikan Terakhir
Sumber : Diolah penulis, Agustus 2019 668
Berdasarkan gambar 11 di atas Gambar 7 Garis Kontinum Variabel Digital
menunjukkan bahwa dari 60 responden Marketing
konsumen diperoleh data berdasarkan Sumber : Diolah penulis, Agustus 2019
pendidikan terakhir SMP sebanyak 2 orang Berdasarkan gambar 12 di atas diperoleh
(2,9%), pendidikan terakhir SMA sebanyak 11 skor untuk variabel digital marketing (X)
orang (19,1%), pendidikan terakhir D1 adalah 668 yang berada pada interval kuat. Hal
sebanyak 1 orang (1,5%), pendidikan terakhir ini menggambarkan bahwa digital marketing
D2 sebanyak 1 orang (1,5%), pendidikan adalah kuat.
terakhir D3 sebanyak 13 orang (22,1%), Tabel 6 Rekapitulasi Tanggapan Responden
pendidikan terakhir D4/S1 sebanyak 30 orang Variabel Digital Marketing
(47,1%), pendidikan terakhir S2 sebanyak 2 No. Dimensi Skor Persentase
orang (2,9%), dan pendidikan terakhir S3 tidak
ada (0%). Maka dapat disimpulkan responden Digital (F) %
dengan data pendidikan terakhir yang lebih Marketing

8
Jurnal Bisnis dan Pemasaran ISSN : 2087-3077
Volume 10, Nomor 2, September 2020

1. Layanan 668 1% tunai maupun nontunai”. Sedangkan nilai


Total 668 100 terendah terdapat pada pernyataan ketiga
sebesar 15,8% dengan skor 240 yaitu
Sumber : Diolah penulis, Agustus 2019 “Konsumen memperoleh pengalaman sesuai
Berdasarkan tabel 9 hasil rekapitulasi dengan apa yang di janjikan”. Sedangkan hasil
tanggapan responden terhadap dimensi layanan penelitian koesioner dari dimensi kepribadian
dari variabel digital marketing berkontribusi pada variabel brand image diperoleh nilai
sebesar 1% dengan skor 668. tertinggi sebesar 28,5% dengan skor 259 yaitu
Tabel 7 Tanggapan Responden Terhadap “Karyawan cepat merespon dan tanggap dalam
Variabel Brand Image (Y) mennggapi keluhan yang dialami konsumen”,
No. Pernyataan Skor Total % dan diperoleh nilai terendah sebesar 17,0%
Dimensi Asosiasi Merek dengan skor 155 yaitu “Karyawan menyapa
1. Fasilitas yang di 250 16,5% konsumen dengan senyum dan bersikap ramah
berikan langkap.
2. Fasilitas yang di 246 16,2% serta santun ketika melayani”.
berikan dalam
keadaan baik. Lemah Cukup Kuat
3. Pelayanan yang 259 17,1%
diberikan baik dan
bersahabat 600 1400 2200 3000
4. Kemudahan 263 17,4%
melakukan 2418
pembayaran secara
tunai maupun Gambar 8 Garis Kontinum Variabel Brand
nontunai. Image
5. Konsumen 240 15,8% Sumber : Diolah penulis, Agustus 2019
memperoleh
pengalaman sesuai Berdasarkan gambar 13 di atas diperoleh
dengan apa yang di skor untuk variabel brand image (Y) adalah
janjikan. 2418 yang berada pada interval kuat. Hal ini
6. Tersedianya paket 253 16,7% menggambarkan bahwa brand image adalah
yang sesuai dengan
kebutuhan kuat.
konsumen.
Total 1151 100 Tabel 8 Rekapitulasi Tanggapan Responden
Dimensi Kepribadian Variabel Brand Image
7. Harga yang di 251 27,6% No. Dimensi Skor Persentase
tawarkan sesuai
dengan fasilitas Brand Image (F) %
yang diperoleh. 1. Asosiasi 1511 62,4%
8. Promosi yang di 242 26,6%
tawarkan menarik. merek
9. Karyawan menyapa 155 17%
konsumen dengan 2. Kepribadian 907 37,5%
senyum dan Total 2418 100
bersikap ramah
serta santun ketika Sumber : Diolah penulis, Agustus 2019
melayani. Berdasarkan tabel 11 di atas hasil
10. Karyawan cepat 259 28,5% rekapitulasi tanggapan responden mengenai
merespon dan
tanggap dalam variabel brand image. Dengan skor tertinggi
mennggapi keluhan dimiliki oleh dimensi asosiasi merek sebesar
yang dialami 1511 (62,4%) dan skor terendah dimiliki oleh
konsumen.
Total
dimensi kepribadian sebesar 907 (37,5%). Hal
907 100
Jumlah
ini dapat di simpulkan bahwa dimensi yang
2418 %
berkontribusi besar pada variabel brand image
Sumber : Diolah penulis, Agustus 2019
adalah asosiasi merek, sedangkan dimensi
Berdasarkan pada tabel 10 di atas yang berkontribusi kecil pada variabel brand
diperoleh hasil penelitian kuesoner dimensi image adalah kepribadian.
asosiasi merek pada variabel brand image di 5. Analisis Regresi Sederhana
peroleh nilai tertinggi sebesar 17,4% dengan Tabel 9 Analisis Regresi Sederhana
skor 263 pada item pernyataan satu yaitu
Coefficientsa
“Kemudahan melakukan pembayaran secara

9
Jurnal Bisnis dan Pemasaran ISSN : 2087-3077
Volume 10, Nomor 2, September 2020

Unstandardized Standardized
60-1-1 = 58. Dengan ketentuan tersebut,
diperoleh angka F tabel sebesar 3,58.
Coefficients Coefficients
Dari hasil perhitungan yang diperoleh
Std. angka F penelitian sebesar 6.329. F tabel
Model B Error Beta t Sig. sebesar 3,58 sehingga 𝐻0 ditolak dan 𝐻𝑎
1 (Const 36.851 2.072 17.78 .000
diterima. Artinya, ada hubungan linier antara
digital marketing dengan brand image. Dengan
ant) 3
demikian model regresi di atas sudah layak dan
Xtotal .456 .181 .314 2.516 .015 benar.
Sumber : Diolah
a. Dependent penulis,Ytotal
Variable: Agustus 2019 7. Koefisien Determnasi
Berdasarkan tabel 12 di atas Tabel 11 Koefisien Determinasi
menjelaskan persamaan regresi yang diperoleh
Model Summaryb
dengan koefisien constant dan koefisien
variabel yang ada di dalam kolom R Std. Error
unstandarized coefficient B. Berdasarkan tabel Mod Squar Adjusted of the
ini diperoleh persamaan regresi sebagai el R e R Square Estimate
berikut:
1 .314a .098 .083 3.578
Y = 36.851 + 0,456X (1)
a. Predictors: (Constant), Xtotal
Keterangan: b. Dependent Variable: Ytotal
X: Digital marketing Sumber : Diolah penulis melalui aplikasi SPSS,
Y : Brand image Agustus 2019
Penjelasan: Besarnya angka R square adalah 0,098.
Dari persamaan di atas diperoleh Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat
informasi bahwa tanpa adanya usaha besarnya pengaruh variabel digital marketing
perusahaan melakukan aktivitas digital terhadap brand image dengan cara menghitung
marketing untuk meningkatkan brand image koefisien determinasi (KD) dengan
yang dilakukan konsumen, nilai brand image menggunakan rumus sebagai berikut:
yang terjadi sebesar 36.851. jika terjadi KD = 𝑟 2 x 100%
penurunan atau penambahan aktivitas digital KD = 0,314(2) x 100% (2)
marketing sebesar 1 kali maka perubahan KD = 11,5%
brand image akan naik atau turun sebesar Angka di atas memiliki arti yaitu
0,456.
pengaruh variabel digital marketing terhadap
6. Uji F brand image adalah 11,5%, sedangkan sisanya
Tabel 10 Uji Hipotesis (Uji F) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain,
ANOVAa variabilitas brand image yang dapat
diterangkan dengan menggunakan variabel
Sum of Mean digital marketing sebesar 11,5% sedangkan
Model Squares df Square F Sig. sisanya disebabkan oleh variabel-variabel lain
di luar penelitian yang dilakukan.
1 Regres 81.037 1 81.037 6.329 .015b
E. Kesimpulan dan Saran
sion 1. Kesimpulan
Residu 742.696 58 12.805 a. Gambaran penggunaan digital marketing
al pada PT. Central Global Network
berdasarkan daerah garis interval
Total 823.733 59
kontinum berpengaruh kuat. Dengan nilai
a. Dependent Variable: Ytotal tertinggi pada item pernyataan satu yaitu
b. Predictors: (Constant), Xtotal “Konsumen mudah mencari informasi
Sumber : Diolah penulis melalui aplikasi SPSS, mengenai paket harga, jadwal
Agustus 2019 keberangkatan, tempat menginap dan
Berdasarkan tabel 13 di atas di peroleh F schedule perjalanan”. Sedangkan nilai
penelitian sebesar 6.329 sedangkan untuk F terendah terdapat pada pernyataan ketiga
tabel dapat diperoleh dengan ketentuan sebagai yaitu “Konten yang tersedia pada social
berikut taraf signifikansi 0,1 dan derajat media PT. Central Global Network
kebebasan (DK) dengan ketentuan (n-k-1) atau menarik”.

10
Jurnal Bisnis dan Pemasaran ISSN : 2087-3077
Volume 10, Nomor 2, September 2020

b. Gambaran brand image PT. Central Network dapat memperoleh pengalaman


Global Network berdasarkan daerah garis yang sesuai seperti yang telah dijanjikan.
interval kontinum berpengaruh kuat. Karyawan PT. Central Global Network
Dengan nilai tertinggi pada item harus tetap mempertahankan kecepatan
pernyataan satu yaitu “Kemudahan dan ketanggapan dalam merespon keluhan
melakukan pembayaran secara tunai yang di alami oleh konsumen agar
maupun nontunai.”. Sedangkan nilai konsumen selalu merasa di perhatikan.
terendah terdapat pada pernyataan ketiga PT. Central Global Network juga harus
yaitu “Konsumen memperoleh mempertahankan atau meningkatkan
pengalaman sesuai dengan apa yang di pelayanan pembayaran baik secara tunai
janjikan”. Sedangkan hasil penelitian maupun nontunai agar konsumen mudah
koesioner dari dimensi kepribadian pada dalam melakukan pembayaran.
variabel brand image diperoleh nilai c. PT. Central Global Network harus bisa
tertinggi yaitu “Karyawan cepat merespon mempertahankan atau meningkatkan
dan tanggap dalam menanggapi keluhan pengaruh signifikan antara digital
yang dialami konsumen”, dan diperoleh marketing terhadap brand image , agar
nilai terendah yaitu “Karyawan menyapa image perusahaan di mata konsumen tetap
konsumen dengan senyum dan bersikap selalu baik sehingga terjadinya hubungan
ramah serta santun ketika melayani”. yang continue antara konsumen dengan
c. Melihat dari hasil uji hipotesis (uji F) perusahaan.
variabel digital marketing berpengaruh F. Referensi
positif dan signifikan terhadap variabel [1] Abdu, Rafi. 2017. Pengaruh Digital
brand image. Dengan demikian dapat Marketing Terhadap Corporate Image
sehingga dapat di simpulkan bahwa 𝐻0 Pada PT AHM Di Kota Bandung Tahun
ditolak dan 𝐻𝑎 diterima. 2017. Journal of e-Proceeding of Applied
2. Saran Science, 2(4): 321-323.
a. PT. Central Global Network harus lebih [2] Adrian, Payne. 2000. Pemasaran Jasa, The
memperhatikan kembali mengenai konten Essence of Service Marketing. Andi
yang di tampilkan dengan memberikan :Yogyakarta.
konten bahasan yang lebih menarik agar [3] Alma, Buchari. 2016. Manajemen
konsumen lebih tertarik untuk membaca Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung.
atau sekedar melihat informasi yang Alfabeta.
terunggah di media sosial PT. Central [4] Chaffey, Dave, Richard Mayer, Kevin
Global Network. Dengan sudah Johnston dan Fiona Ellis –Chadwick.
terpenuhinya penilaian konsumen 2000. Internet Marketing:Strategy,
terhadap kemudahan pencarian informasi Implementattion And Practice, Pearson
melalui website PT. Central Global Education Limited, London, England.
Network, sebaiknya PT. Central Global [5] Chistoper H Lovelock dan Lauren K.
Network mempertahankan atau lebih Wright. 2007. Manajemen Pemasaran
baiknya meningkatkan layanan pencarian Jasa, Alih bahasa, Agus Widyantoro,
informasi mengenai PT. Central Global Cetakan Kedua, Jakarta; PT. INDEKS.
Network melalui website tersebut agar [6] Gunelius, S. 2011. 30-Minute Social
konsumen semakin mudah memahami dan media marketing. New York :
mendapatkan informasi mengenai PT. McGrawHill.
Central Global Network. [7] http://repository.unpas.ac.id/13059/4/BA
b. Karyawan PT. Central Global Network B%202.pdf Boone, Louis E., and Kurtz,
harus bersikap lebih ramah dengan David L. 2005. Contemporary Marketing :
memberikan senyuman kepada konsumen Ohio Thomson South Western.
pada saat melayani agar konsumen merasa [8] http://repository.usu.ac.id/bitstream/handl
di hargai dan lebih nyaman saat hendak e/123456789/41116/Chapter%20II.pdf
menggunakan jasa yang ditawarkan. PT. Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller.
Central Global Network harus dapat 2009. Manajemen Pemasaran (Jilid 1).
meningkatkan kualitas pelayanan maupun Terj. Bob Sabran. Jakarta: Erlangga.
layanan sehingga konsumen yang [9] https://marketing.co.id/customer-
menggunakan jasa dari PT. Central Global satisfaction-vs-enthusiastic-customer/Oka,

11
Jurnal Bisnis dan Pemasaran ISSN : 2087-3077
Volume 10, Nomor 2, September 2020

Yoeti. 2003. Tours And Travel Marketing. [22] Weinberg, Tamar. 2009. The New
PT. Pradnya Paramita. Jakarta JIBEKA, Community Rules : Marketing on the
Vol.11, No.2, pp: 46-53. Social Web. California : O’ Reilly.
[10] Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2014. [23] Zulfikar, Alif Ryan & Mikhriani. 2017.
Principles of Marketin, 15th Edition, New Pengaruh Social Media Marketing
Jersey : Pearson Practice Hall. Terhadap Brand Trust Pada Followers
[11] Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. Instagram Dompet Dhuafa Cabang
2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Yogyakarta. Jurnal Manajemen Dan
Ketiga Belas. Jakarta: Erlangga. Administrasi Islam. 2(1) : 279-283.
[12] Kotler, Phillip. 2014. Manajemen
Pemasaran. Edisi Millenium. Jakarta: PT.
Prehallindo.
[13] Latifa, Nur.,Fauziyyah, Salma & Firman,
Rizki. 2017. Peran Digital Marketing
Terhadap Brand Equity Produk
Pariwisata. Journal of Snaper-Ebis.1(1) :
406-410.
[14] Mileva, Lubiana, dan Fuzi, Achmad.
(2018) “Pengaruh Social Media
Marketing Terhadap Keputusan
Pembelian”, Jurnal Administrasi Bisnis,
Vol.58, No.1, pp: 190-199.
[15] Pradiani, Theresia. 2017. “Pengaruh
Sistem Pemasaran Digital Marketing
Terhadap Peningkatan Volume Penjualan
Hasil Industri Rumahan”, Vol.11, No.2,
pp: 46-53.
[16] Purwana, Dedi dan Rahmi. 2017.
“Pemanfaatan Digital Marketing Bagi
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) Di Kelurahan Malaka Sari,
Duren Sawit”, Jurnal Pemberdayaan
Masyarakat Mardani, Vol.01, No.1, pp: 1-
17.
[17] Soelistyowati, Dinar. 2018. Peran
Youtube Dalam Membangun Brand
Image Bagi Pengguna Aplikasi
Go-Jek (Studi Deskriptif Kualitatif Peran
Youtube Dalam Komunikasi Pemasaran
Online Bagi Pengguna Aplikasi Go-Jek
Tentang Iklan Promo Gojek Versi Kamu).
Journal of DiMCC Conference
Proceeding, 1(1) : 165-170.
[18] Strauss, Judy dan Raymond Frost. 2009.
E-Marketing, 5th Edition, Prentice-Hall,
Inc.,Upper Saddle. New Jersey.
[19] Sugiyono. 2018. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
[20] Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra.
2012. Pemasaran Strategi. Andi
:Yogyakarta.
[21] Tjiptono, Fandy. 2014. Pemasaran Jasa.
Gramedia

12

Anda mungkin juga menyukai