PROPOSAL SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajat Sarjana Manajemen
Oleh :
M. Alvin Nur Hakiky
201910160311036
A. Penelitian Terdahulu
Variabel dan
No Identitas Penelitian Hasil Penelitian
Alat Analisis
1 (Le & Nguyen, 2022)/ o Purchase Temuan kami menunjukkan
Integrating the intention bahwa sikap memainkan peran
Theory of Planned o Norm paling penting dalam
Behavior and the Activation menjelaskan niat pembelian
Norm Activation Model makanan organik konsumen
Model to Investigate o Theory of Vietnam, diikuti oleh norma
Organic Food Planned sosial dan norma pribadi.
Purchase Intention: Behavior Khususnya, sikap juga sangat
Evidencefrom memediasi dampak kesadaran
Vietnam o SPSS and lingkungan dan pengetahuan
Smart PLS for tentang makanan organik pada
analysis niat niat beli. Sementara itu,
o SEM for tes norma pribadi memainkan
reletionship peran mediasi dalam NAM
yang mengintervensi hubungan
antara norma sosial dan niat
beli. hubungan antara norma
sosial dan niat beli.
2 (Pratiwi & Ni o Store Hasil penelitian menunjukkan
Nyoman Kerti Yasa, atmosphere bahwa variabel store
2019)/ The Effect of atmosphere berpengaruh
Store Atmosphere, o Social media positif dan signifikan terhadap
Social Media marketing keputusan pembelian.
Marketing, and o Lifestyle Demikian juga pemasaran
Lifestyle on Purchase o Purchase media sosial dan gaya hidup
Decisions on intention berpengaruh positif dan
Consumers of The signifikan terhadap keputusan
Alleyway Cafe o Mutiple linier pembelian.
regression
o SPSS
3 (Hanaysha, 2018)/ An o CSR Temuan menunjukkan bahwa
Examination of The o Purchase tanggung jawab sosial
Factors Affecting decision perusahaan berpengaruh positif
Consumer’s o Sales signifikan terhadap
Purchase Decision in promotion keputusan pembelian,
The Malaysian Retail o Perceives sedangkan promosi penjualan
Market value berpengaruh negatif terhadap
o Sosial media keputusan pembelian. Hasil
marketing penelitian ini juga
menunjukkan bahwa
lingkungan toko berpengaruh
positif signifikan terhadap
keputusan pembelian
konsumen. Bertentangan
dengan harapan, temuan
mengungkapkan bahwa
pengaruh pemasaran media
sosial terhadap keputusan
pembelian tidak signifikan.
Akhirnya, hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai yang
dirasakan memiliki pengaruh
positif yang signifikan
terhadap keputusan pembelian.
keputusan pembelian.
4 (Dasmadi, 2022)/ The o Purchase Hasil penelitian menunjukkan
Effect of Store intention bahwa media sosial
Atmosphere and o Social media berpengaruh positif dan
Social Media o Store signifikan terhadap niat beli
Marketing on atmosphere pada kafe Damandiri Selo,
Purchase Decisions Boyolali. Terdapat pengaruh
on Consumers of the o Multiple signifikan store atmosphere
Damandiri Cafe liniear berpengaruh positif dan
regression signifikan terhadap niat beli
o SPSS kafe Damandiri di Selo
Boyolali.
5 (Al-azzam & Al- o Digital Selain itu, hasil penelitian ini
mizeed, 2021)/ The marketing menunjukkan bahwa
Effect of Digital o Digital pemasaran digital, seperti
Marketing on channels pemasaran media sosial dan
Purchasing o Customer pemasaran seluler, memiliki
Decisions: A Case purchase dampak mendalam pada
Study in Jordan decision keputusan pembelian
konsumen. Namun, pengujian
o Multiple hipotesis menunjukkan bahwa
linear ada banyak platform media
regression digital yang dilindungi di
Yordania yang memengaruhi
perilaku siswa. Siswa Yordania
membeli berbagai kategori
produk pada platform media
digital, dan pemasaran digital
memengaruhi pengambilan
keputusan siswa.
6 (Wang et al., 2021)/ o Online to Hasil penelitian menunjukkan
Factors Influencing Offline (o2o) bahwa pembeli secara
Consumers’ o Overall keseluruhan mengevaluasi
Purchase Decision- evaluation sebelas indeks, terutama
Making in O2O o Coordination kualitas produk yang
Business Model: o Influencing dirasakan, harga produk online,
Evidence From factor intensitas promosi, reputasi
Consumers’ Overall o Social bisnis, dan merek produk, yang
Evaluation network mencerminkan asosiasi
analysis signifikan antara indeks. Di
(SNA) antara kesebelas indeks
evaluasi, kualitas produk yang
o Crawzilla and dirasakan, harga produk online,
R techniques dan reputasi bisnis
mendominasi perilaku
pengambilan keputusan
konsumen. Saat membuat
keputusan pembelian,
konsumen tidak hanya secara
keseluruhan
mempertimbangkan harga
produk online, persepsi
kualitas produk, dan reputasi
bisnis tetapi juga
menyeimbangkan persepsi
kualitas produk, reputasi
bisnis, dan intensitas promosi.
intensitas.
7 (Putra & Darma, o Decision Berdasarkan hasil penelitian,
2020)/ Process of making peneliti berasumsi bahwa
Decisions Making o Instagram informan adalah mahasiswa
Purchase Online on dan informan adalah pekerja
Instagram Social o Online yang juga melalui beberapa
Media shoping tahap pengambilan keputusan
o Social media saat berbelanja di Instagram,
o Social yang berbeda adalah proses
commerce pengambilan keputusan online
yang dilakukan, informan
o Descriptive dapat kembali ke tahap
qualitative sebelumnya atau bahkan
o Interpretive melewati beberapa tahap, hal
in-depth ini dikarenakan kemudahan
interviews dan kenyamanan dalam
mengakses internet yang
memungkinkan informan
untuk dapat melalui beberapa
tahapan proses pembelian
online.
8 (Laroche et al., 2022)/ o Atmospherics Artikel ini mengeksplorasi efek
An Investigation Into o Animated animasi pada proses emosional
Online Atmospherics: image dan kognitif. Di seluruh
The Effect of o Pleasure dua studi, temuan
Animated Images on o Arousal menunjukkan bahwa
Emotions, Cognition, o Website dibandingkan dengan gambar
and Purchase attitudes statis, gambar animasi
Intentions o Purchase menimbulkan kesenangan
intention yang lebih besar, yang pada
gilirannya menginduksi sikap
o Stimulus situs web yang lebih
Organism menguntungkan, dan
Response mengarah pada niat pembelian
(SOR) model yang lebih tinggi. Lebih lanjut,
efek mediasi serial ini berlaku
di berbagai jenis produk.
Temuan ini, dari perspektif
atmosfer online, memperdalam
pemahaman kita tentang efek
animasi pada respons
pendekatan-penghindaran
konsumen.
9 (Pamungkas & o Store Hasil dari penelitian ini
Pramesti, 2021)/ The atmosphere menunjukkan bahwa store
Effect of The o Brand atmosphere tidak berpengaruh
Atmosphere Store, identity terhadap minat beli dan
Brand Identity, and o Social media terhadap keputusan pembelian,
Social Media marketing identitas merek berpegaruh
Marketing on o Purchase positif terhadap minat beli dan
Purchase Decisions intention terhadap keputusan pembelian,
With Buying Interest o Purchase social media marketing
as a Mediasi decision berpengaruh positif terhadap
Variables (Empirical minat beli dan terhadap
Study at Janji Jiwa o Multiple keputusan pembelian, minat
Coffee Shop) linear beli berpengaruh terhadap
regression keputusan pembelian, minat
o SPSS beli tidak memediasi pengaruh
store atmosphere terhadap
keputusan pembelian, minat
beli memediasi pengaruh
identitas merek terhadap
keputusan pembelian, dan
minat beli memediasi pengaruh
social media marketing
terhadap keputusan pembelian.
10 (Sulistiyawati, 2021)/ o Location Hasil penelitian menunjukkan
Pengaruh Media o Purchase bahwa media sosial
Sosial, Lokasi, dan intention berpengaruh positif dan
Store Atmosphere o Social media signifikan terhadap minat beli
Terhadap Niat Beli di o Store di kafe Teman Sehati
Cafe atmosphere Sampang. Terdapat pengaruh
yang signifikan dari lokasi
o Mutiple terhadap minat beli di kafe
linear Teman Sehati Sampang;
regression suasana toko berpengaruh
o SPSS positif dan signifikan terhadap
minat beli kafe Teman Sehati
di Sampang.
positif dan signifikan terhadap
minat beli pada kafe Teman
Sehati di Sampang. Kafe
Teman Sehati diharapkan
mampu mendesain gerai
sedemikian rupa untuk
meningkatkan kenyamanan
pelanggan dengan suasana toko
yang positif. Selain itu,
diharapkan dapat
mempertimbangkan lokasi
untuk meningkatkan minat beli
konsumen
B. Landasan Teori
1. Theory Consumer Behavior
c) Respon konsumen
Dimensi ketiga dari model perilaku konsumen adalah respon
konsumen terhadap stimulus produsen atau pemasar. Respon konsumen
bisa berupa tindakan membeli atau tidak membeli produk yang ditawarkan
produsen atau pemasar.
Dari ketiga dimensi yang telah dikemukakan oleh Kotler, pada bagian
dimensi stimulus ganda khususnya dalam aspek stimulus pemasaran Kotler (2014)
menyatakan bahwasanya “The set of tactical marketing tools product, price,place
and promotion that the firm blends to produce the response it wants in the target
market”. Dari pernyataan tersebut ada pengembangan yang sering disebut dengan
bauran pemasaran dengan menambahkan tiga unsur yang belum tercantum dalam
dimensi stimulus pemasaran, salah satunya Physical Evidence.
2. Keputusan Pembelian
a) Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Alma (2011), keputusan pembelian adalah suatu keputusan
konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya,
produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan process, sehingga
membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan
mengambil kesimpulan berupa respon yang muncul produk apa yang akan dibeli.
Menurut Kotler & Amstrong (2008), keputusan pembelian merupakan membeli
merek yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa
berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah
sikap orang lain dan faktor yang kedua adalah faktor situasional.
Menurut Assauri (2004), keputusan pembelian adalah suatu proses
pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan
dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-
kegiatan sebelumnya. Menurut Peter dan Olson (2000), keputusan pembelian
adalah proses mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya.
D. Hipotesis
1. Pengaruh Pemasaran Sosial Media Instagram terhadap Keputusan Pembelian
Merujuk pada beberapa artikel penelitian yang meneliti tentang hubungan
antara pemasaran sosial media instgaram terhadap keputusan pembelian sebuah
produk. Beberapa penelitian menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara
pemasaran sosial media instgaram terhadap keputusan pembelian konsumen.
Penelitian yang dilakukan oleh Pamungkas & Pramesti, (2021) menemukan adanya
hubungan signifikan pemasaran sosial media terhadap keputusan pembelian
seorang konsumen. Hal ini pun didukung dengan adanya temuan yang
dipublikasikan oleh Dasmadi, (2022) yang menyatakan hal yang serupa. Tidak jauh
berbeda juga dengan hasil temuan Al-azzam & Al-mizeed, (2021)
Didasarkan pada uraian temuan diatas, peneliti memiliki dugaan dengan
masivnya perkembangan teknologi saat ini, sosial media Instagram sebagai sebuah
saluran komunikasi yang dapat dimaksimalkan dalam bidang pemasaran adalah hal
yang benar adanya. Hal ini yang menuntun peneliti untuk merumuskan hipotesis
sebagai berikut :
H1 : Pemasaran sosial media Instagram berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
2. Pengaruh Store Atmopher terhadap Keputusan Pembelian
Peneliti menemukan beberapa hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai
dasar perumusan hipotesis kedua. Pada penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi &
Ni Nyoman Kerti Yasa, (2019) didapatkan hasil yang menyatakan bahwa ada
pengaruh signifikan yang dihasilkan dari hasil pegujian store atmosphere terhadap
keputusan pembelian seorag konsumen. Tetapi ada hasil yang berbeda yang
dipublikasikan oleh Pamungkas & Pramesti, (2021) yang menyatakan dalam
penelitiannya bahwasannya store atmosphere tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian seorang konsumen. Sayangnya dalam penelitian
tersebut tidak dijelaskan secara mendalam tentang mengapa hasil temuannya seperti
itu.
Adanya perbedaan ini yang memberikan motivasi peneliti untuk menguji
apakah ada pengaruh signifikan store atmosphere terhadap keputusan pembelian
seorang konsumen. Adapun hasil temuan positif dari pengujian dua variabel ini
yang dikemukan oleh Dasmadi, (2022) yang menyatakan bahwa store atmosphere
memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini yang
menuntun peneliti untuk merumuskan hipotesis sebagai berikut :
H2 : Store atmosphere berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
A. Lokasi Penelitian
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif dengan sistem pendekatan deskriptif melalui proses survey pengambilan
data. Metode penelitian ini didasarkan pada filsafat positivisme, dimana ilmu ini
memiliki pandangan bahwa sebuah fenomena itu dapat diklasifikasikan, dapat
diukur dan cenderung dapat diamati (Sugiyono, 2017). Jika ditinjau dari tingkat
penjabarannya, penelitian ini dapat digolongkan kedalam penelitian deskriptif.
Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dipilih karena pada
penelitian ini peneliti berkeinginan untuk mengukur beberapa item variable untuk
menemukan suatu penyebab sebuah masalah yang sedang terjadi atau yang telah
terjadi (Kothari, 2004).
2. Sampel
Variabel
No Variabel Dimensi Indikator
Operasional
Keputusan Keputusan Kualitas
Pilihan
Pembelian pembelian produk
produk
Keputusan merupakan proses Jumlah
Tjiptono,
pembelian adalah evaluasi alternative variasi
(2012)
proses pilihan dan produk
mengkombinasikan memutuskan salah Pilihan merek Kepercayaan
pengetahuan untuk satu diantaranya Tjiptono, terhadap
mengevaluasi dua konsumen 78 (2012) merek
atau lebih perilaku Coffee Break Produk
Pilihan
1 alternatif dan mudah
penyalur
memilih salah satu dijangkau
Tjiptono,
diantaranya. Ketersediaan
(2012)
Peter & Olson., produk
(2000) Waktu
pembelian Intensitas
Tjiptono, pembelian
(2012)
Jumlah Kuantitas
pembelian pembelian
Tjiptono,
(2012)
Metode
Pilihan
pembayaran
metode
Tjiptono,
pembayaran
(2012)
Niat Beli Niat beli Niat membeli
Transaksional
Niat merupakan merupakan sebuah produk
Ferdinand,
kecenderungan atau perilaku berdasarkan
(2002)
keinginan yang menetapkan keinginan
kuat pada individu sebuah pilihan dari Niat membeli
Referensial
untuk melakukan berbagai produk
Ferdinand,
perilaku tertentu. alternative pilihan berdasarkan
(2002)
Niat merupakan seorang konsumen referensi
indikasi dari 78 Coffee Break. Niat membeli
Preferensial
seberapa kuat produk
Ferdinand,
2 keinginan individu berdasarkan
(2002)
untuk mewujudkan kebutuhan
suatu perilaku,
dengan kata lain
Niat membeli
semakin kuat
produk
keinginan individu Eksploratif
berdasarkan
tersebut semakin Ferdinand,
hasil
besar kemungkinan (2002)
pencarian
suatu perilaku
informasi
diwujudkan.
Sumarwan, (2011)
Pemasaran Sosial Pemasaran sosial Content
Visual konten
Media Instagram media Instagram creation
sesuai dengan
Social Media adalah sebuah Gunelius,
segmen pasar
Marketing is any proses (2011)
form of direct or penyampaian nilai Content
indirect marketing baik secara sharing Mempublikasikan
that is used to build langsung maupun Gunelius, konten
awareness, tidak langsung (2011)
recognition, and kepada konsumen Konten
Connection
action for a brand, 78 Coffee Break mengandung
Gunelius,
business, product, melalui media interaksi dengan
3 (2011)
person, or other Instagram. segmen pasar
entity and is carried
out using the tools
of the social web,
such as blogging, Community Konten
microblogging, building mengandung
social networking, Gunelius, hastag sebuah
social (2011) komunitas
bookmarking, and
content sharing
Gunelius, (2011)
Store Atmosphere Store atmopher Store exterior Tampak muka
Store atmosphere adalah usaha Berman & bangunan
adalah usaha mengkombinasikan Evans, (1995) Fasilitas parkir
merancang elemen fisik yang General Aroma
lingkungan pembeli berkenaan dengan interior Lebar koridor
4
untuk menghasilkan konsumen 78 Berman &
Musik
pengaruh emosional Coffee Break untuk Evans, (1995)
khusus kepada menghasilkan Store layout Ruang pelanggan
pembeli yang peningkatan Berman &
kemungkinan penjualan. Ruang pegawai
Evans, (1995)
meningkatkan Adanya etalase
Interior
pembeliannya. produk
display
Mowen & Minor Adanya poster
Berman &
(2002) berupa informasi
Evans, (1995)
tertulis
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Menurut Sugiyono, (2017) data kuantitatif adalah data yang yang dapat diukur dan
dihitung secara langsung, dimana informasi atau penjelasannya berupa bilangan
atau angka. Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer, data ini didapatkan dari penyebaran kuesioner atau angket kepada sampel
yang telah ditetapkan . Menurut Sugiyono, (2017) data primer adalah data yang
langsung didapatkan dari responden kepada peneliti. Untuk memperoleh data
tersebut, peneliti dapat menggunakan kuisioner untuk disebarkan kepada responden
yang sudah ditentukan (Jonathan, 2006).
Data adalah unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan
dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan program tertentu (Tanzeh,
2011). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menyebarkan
instrumen penelitian berupa kuesioner kepada responden. Kuesioner adalah teknik
pengumpulan data dengan memberikan responden sebuah pertanyaan tertulis untuk
dijawab oleh responden (Sugiyono, 2017).
Cara yang digunakan dalam pembagian kuesioner nantinya dengan
membagikan tautan form pertanyaan yang berisi instrumen penelitian kepada
pengunjung 78 Coffee Break. Penyebaran kuesioner akan dilakukan dalam dua
tahap. Dimana tahap kedua berguna sebagai langkah cadangan apabila dalam proses
penyebaran kuesioner ditahap pertama belum mencapai angka responden yang telah
ditentukan.
G. Teknik Pengukuran Variabel
Pada penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan skala likert. Skala
likert adalah skala dengan memanfaatkan pendekatan analisis item, di mana item
tertentu dievaluasi atas dasar seberapa baik membedakan antara orang-orang yang
skor total tinggi dan mereka yang skornya rendah (Kothari, 2004). Menurut
Sugiyono, (2017) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau kelompok terhadap fenomena sosial.
Setiap pertanyaan ataupun pernyataan yang diukur dengan skala likert
memiliki lima tingkatan preferensi jawaban (Sugiyono, 2015). Dimana masing
masing jawaban memiliki skor atau bobot yang telah ditentukan, seperti rincian
pada tabel berikut :
Uji validitas adalah sejauh mana perbedaan yang ditemukan dengan alat ukur
mencerminkan perbedaan yang sebenarnya di antara mereka sedang diuji (Kothari,
2004). Valid atau tidaknya sebuah instrumen penelitian dapat dilihat dengan
membandingkan indeks korelasi product moment pearson dengan tingkat
signifikansi sebesar 5%. Apabila hasil uji menunjukan nilai corrected item atau
rhitung lebih dari sama dengan rtabel (rhitung > rtabel) maka instrumen dikatakan
valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk tetap konsisten meskipun ada
perubahan waktu (Syahrum & Salim, 2012). Secara implisit, reliabilitas
mengandung objektivitas karena hasil pengukuran tidak terpengaruh oleh siapa
pengukurnya (Sanusi, 2014). Sebuah instrumen penelitian dikatakan reliabel ketika
memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,6. Berikut rekapitulasi hasil uji reliabilitas setiap
variabel.
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinieritas
𝑛(𝑛 − 1)
𝑅𝑆 =
𝑚
Keterangan :
RS : Rentang Skala
m : Jumlah alternative jawaban
n : Jumlah sampel
Berdasarkan rumus tersebut maka dapat diperoleh rentang skala dengan
perhitungan sebagai berikut :
𝑛(𝑚 − 1)
𝑅𝑆 =
𝑚
125(5 − 1)
𝑅𝑆 =
5
𝑅𝑆 = 100
200 – 299 Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik
300 – 399 Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik
500 - 599 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
2. Analisis Jalur
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis jalur. Path analysis
digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas
(eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) (Riduwan & Engkos, 2017). Analisis
jalur bisa dikatakan sebagai pengembangan dari konsep korelasi dan regresi,
dimana korelasi dan regresi tidak mempermasalahkan mengapa hubungan antar
variabel terjadi serta apakah hubungan antar variabel tersebut disebabkan oleh
variabel itu sendiri (Setyaningsih, 2020).
Analisis ini menggunakan software SPSS 25 for Windows dengan ketentuan
uji t taraf signifikansi Alpha = 0,05 atau p ≤ 0,05, yang dimunculkan kode (Sig. t)
dimana hal tersebut digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat (Maharani, 2013). Menurut Chin (1998) nilai R-
Square dikategorikan kuat jika lebih dari 0,67, moderat jika lebih dari 0,32 tetapi
lebih rendah dari 0,67, dan lemah jika lebih dari 0,19 tetapi lebih rendah dari 0,33.
Terdapat beberapa langkah-langkah dalam menganalisis data menggunakan
path analysis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Pengaruh Langsung
1) Pengaruh Pemasaran Sosial Media Instagram (X1) terhadap Keputusan
Pembelian (Y)
K. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dilakukan untuk mengambil sebuah keputusan atau
kesimpulan yang didasarkan dengan data yang telah dilakukan langkah analisis. Uji
ini dapat dilakukan pada jenis penelitian terkontrol maupun yang tidak terkontrol
(observasi).
1. Uji t
Dijelaskan oleh Kuncoro, (2013) uji statistik parsial atau uji t ini dapat
melihat seberapa jauh pengaruh variabel secara individu terhadap variabel terikat.
Uji ini menggunakan SPSS 25 for Windows dan digunakan untuk menguji hipotesis
dengan didasarkan nilai sig., sebagai berikut :
a) Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel independen tidak berpengaruh
secara parsial terhadap variabel dependen.
b) Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel independen berpengaruh secara
parsial terhadap variabel dependen.
2. Uji Sobel
Menurut Ghozali, (2013) untuk menguji variabel mediasi menggunakan uji
sobel yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel mediasi sebagai
pengaruh tidak langsung secara parsial variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y). Pada pengujian ini dilakukan dengan cara menguji kekuatan tidak
langsung variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) melalui variabel mediasi
(Z). Uji sobel dilakukan dengan tingkat signifikan variabel mediasi (Z) dengan
menghitung standar error Sab. Rumus yang digunakan sebagai berikut :
𝑆𝑎𝑏 = √𝑏 2 𝑠𝑎2 + 𝑎2 𝑠𝑏 2 + 𝑠𝑎2 𝑠𝑏 2
Keterangan :
a : Jalur variable bebas (X) dengan variable mediasi (Z)
b : Jalur variable mediasi (Z) dengan variable terikat (Y)
Sa : Standard error koefisien a
Sb : Standard error koefisien b
Tahapan selanjutnya adalah menguji signifikan pengaruh tidak langsung
diperlukan menghitung nilai t dari koefisien ab. Rumus yang dapat digunakan
adalah sebagai berikut :
𝑎𝑏
𝑍=
𝑆𝑎𝑏
Nantinya akan didapatkan kesimpulan dengan melihat kriteria jika nilai Z > 1,96
(nilai Z mutlak), maka variabel (Z) secara signifikan memediasi pengaruh variabel
(X) terhadap variabel (Y). Jika pengaruh X terhadap Y signifikan dan menurun
menjadi nol dengan memasukkan variabel Z, maka terjadi mediasi sempurna.
Namun, jika pengaruh X terhadap Y signifikan dan menurun tidak sama dengan nol
dengan memasukkan variabel Z, maka terjadi mediasi parsial.
DAFTAR PUSTAKA
Andres Kaplan & Michael HaenLein, (2012).User Of The World, Unite! The
Challenges and Opportunities Of Social Media, Business Horizons.
Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality, and Behavior. 2nd Edition. New York:
Open University Press.
As’ad H. Abu Rumman dan Anas Y. Alhadid, 2014, “The Impact of Social Media
Marketing on Brand Equity: An Empirical Study on Mobile Service
Provider in Jordan” Science Private University, Amman, Jordan. Rev.
Integr. Bus. Econ. Res Vol 3.
Cohen, Louis, et al. (2007). Sixth Edition: Research Methods in Education. London:
Routledge.
Cristina Widya Utami, (2006). Manajemen Ritel (Strategi dan Implementasi Ritel.
Modern); Jakarta: Salemba Empat.
Dasmadi, D. (2022). The Effect of Store Atmosphere and Social Media Marketing
on Purchase Decisions on Consumers of the Damandiri Cafe. JIIP - Jurnal
Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(7), 2654–2657.
https://doi.org/10.54371/jiip.v5i7.749.
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
23 (8th ed.). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2008), Manajemen Pemasaran terjm. Bob
Sabran Jilid I edisi 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip (2006). Manajemen pemasaran, jilid I, Edisi kesebelas, Jakarta, P.T
Indeks Gramedia.
Kuncoro, Mudrajad. (2013). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi 4.
Jakarta: Erlangga.
Laroche, M., Li, R., Richard, M. O., & Zhou, M. (2022). An investigation into
online atmospherics: The effect of animated images on emotions,
cognition, and purchase intentions. Journal of Retailing and Consumer
Services, 64(January 2021), 102845.
https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2021.102845.
Le, M. H., & Nguyen, P. M. (2022). Integrating the Theory of Planned Behavior
and the Norm Activation Model to Investigate Organic Food Purchase
Intention: Evidence from Vietnam. Sustainability (Switzerland), 14(2).
https://doi.org/10.3390/su14020816.
McCarthy, Breda. (2016). Consumer Behaviour and PR, First Edition, ISBN: 978-
87-403-1232-4
Mehrullah, J., & Rohail, K. (2018). The Impact Of Consumer Interaction On Social
Media On Brand Awareness and Purchase Intention
Mowen, John C dan Minor, Micheal. (2012). Perilaku Konsumen dialih bahasakan
oleh Dwi Kartika Yahya. Jakarta : Erlangga.
Pamungkas, A., & Pramesti, D. A. (2021). The Effect Of The Atmosphere Store,
Brand Identity, And Social Media Marketing on Purchase Decisions With
Buying Interest as a Mediasi Variables (Empirical Study at Janji Jiwa
Coffee Shop). Borobudur Management Review, 1(1), 12–31.
https://doi.org/10.31603/bmar.v1i1.5009.
Peter, P.J., dan Olson, J.C. (2000). Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Pratiwi, N. M. I., & Ni Nyoman Kerti Yasa. (2019). The Effect Of Store
Atmosphere, Social Media Marketing, And Lifestyle On Purchase
Decision On Consumers Of The Alleyway Cafe. European Journal of
Management and Marketing Studies, 4(4), 85–99.
https://doi.org/10.5281/zenodo.3592913
Putra, I. K. R., & Darma, G. S. (2020). Process of decisions making surchase online
on instagram mocial media. International Journal of Business, Economics
and Management, 3(1), 165–171.
https://www.neliti.com/publications/329584/
Schiffman, Leon G and Kanuk Leslie Lazar. (2015). Consumer Behaviour. New
Jersey : Pearson Prentice Hall.
Schiffman, Leon.G. dan Leslie Lazar Kanuk. (2007). Perilaku Konsumen. Edisi Ke-
7. Diterjemahkan oleh Zoelkifli Kasip. PT. Indeks, Jakarta.
Sekaran, Uma dan Roger Bougie, (2017). Metode Penelitian untuk Bisnis :
Pendekatan Pengembangan-Keahlian, Edisi 6, Buku 1, Cetakan Kedua,
Salemba Empat, Jakarta Selatan 12610.
Sekaran, Uma dan Roger Bougie, (2017). Metode Penelitian untuk Bisnis:
Pendekatan Pengembangan-Keahlian, Edisi 6, Buku 2, Salemba Empat,
Jakarta Selatan 12610.
Sulaksono, J. (2020). Peranan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah (UMKM) Desa Tales Kabupaten Kediri. Generation Journal,
4(1), 41–47.
Suwarsih, N., Gunawan, T., & Istiharini. (2021) Pengaruh Media Sosial terhadap
Niat beli dan Niat Beli. Journal of Economic, Business and Accounting
4(2), 712-730.
Taprial, Varinder & Kanwar, Priya (2012). Understanding Social Media. Ventus
Publishing. ISBN [978-87-7681-992-7]
Urban, Glen. L. 2004. Digital Marketing Strategy: text and cases. Pearson
Education.
Hootsuite and We Are Social. (2021). Digital in 2021 : Essential Insights Into
Internet, Social Media, Mobile, and E-Commerce Use In
Indonesia.Retrivied https://wearesocial.com/blog/2018/01/globaldigital-
report-2018.
Wang, C., Wang, Y., Wang, J., Xiao, J., & Liu, J. (2021). Factors influencing
consumers’ purchase decision-making in O2O business model: Evidence
from consumers’ overall evaluation. Journal of Retailing and Consumer
Services, 61(March), 102565.
https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2021.102565.