PENGARUH PENGAWASAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Kasus Bagian Pengolahan PT. Mitra Aung Swadaya
(MAS) Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu) By: Rofli Sulistiyo Baktiyasa1 & Lena farida2 Roflisulistiyo13@gmail.com 1 mahasiswa Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau 2Dosen Administrasi Bisnis Ilmu Social Dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, 28293 Abstrak Tujuan dariPenelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pengawasan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan (Kasus Bagian Pengolahan PT. Mitra Agung Swadaya (MAS) Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu) Penelitian ini berlokasi di Jalan Lintas Selatan, Desa, Sungai Golang, Kecamatan, Kelayang Kabupaten, Indragiri Hulu Proinsi Riau. Populasi penelitian ini adalah semua pegawai di PT. Mitra Agung Swadaya (MAS) bagian pengolahan yang berjumlah 49 orang. Analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS. Teknik sampling yang dipakai adalah metode sensus dan teknik pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi linier berganda, uji-t dan uji f untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian. Hasil analisis dengan program SPSS, didapatkan hasil bahwa hubungan antara Pengawasan Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2) dengan Produktivitas Karyawan (Y) mempunyai tingkat hubungan yang kuat. Secara simultan variabel Pengawasan Kerja dan Disiplin Kerja berpengaruh terhadap produktivitas karyawan. Secara parsial, Pengawasan kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan, sedangkan variabel disiplin kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan. Kata Kunci : Pengawasan Kerja, Disiplin Kerja, Produktivitas Karyawan
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 1
INFLUENCE OF WORK SUPERVISION AND WORK DISCIPLINE ON EMPLOYEE PRODUCTIVITY (CASE PROCESSING PART PT. MITRA AGUNG SWADAYA (MAS) DISTRICT OF KELAYANG INDRAGIRI HULU) By : Rofli Sulistiyo Baktiyasa1 & Lena farida2 Roflisulistiyo13@gmail.com 1Mahasiswa Business Administration Faculty of Social Studies University of Riau 2Dosen Business Administration Faculty of Social Studies University of Riau Campus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, 28293 Abstrack This study was to determine the Influence of Work Supervision And Work Discipline on Employee Productivity (Case Processing Part PT. Mitra Agung Swadaya (MAS) District of Kelayang Indragiri Hulu). This research is located in South Cross Street, Sungai Golang Village, District Of Kelayang Indragiri Hulu. The population of this study were all employees in PT. Mitra Agung Swadaya (MAS) part processing numbering 49 people. Data analysis in this study using SPSS. Sampling technique is a method uses census and testing techniques used in this study include validity test, reliabilitas test, multiple linier, regression analysis, t-test and f- test to test and prove the research hypothesis. Result of analysis with spss program, the result of relationship between supervision of work (X1) and discipline work (X2) with employee productivity (Y) has a very strong relationship. Partially, supervision of work (X1) have a significant effect on employee productivity, while the work discipline variable(X2) have a significant effect on employee productivity. Keywords : Work Supervision, Work Discipline, Employee Productivity
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 2
1.1 Latar Belakang lengkap, melainkan juga tergantung pada Setiap perusahaan pada dasarnya sumber daya manusia. ingin memiliki sumber daya manusia yang Produktivitas kerja karyawan di mampu bekerja dengan sangat baik. Namun pabrik dapat ditunjukkan oleh kapasitas olah pada kenyataannya masing-masing pabrik, dimana data standar operasional karyawan dalam suatu oraganisasi memiliki kapasitas terpasang Pabrik Kelapa Sawit karakteristik yang berbeda-beda yang adalah 60 Ton TBS/Jam dengan utilisasi memungkinkan terjadinya berbagai adalah 100%. Pencapaian target sesuai permasalahan. Siagian (1990:107) dengan standar operasional tersebut menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu: pengawasan adalah proses pengamatan dari a) Kesiapan unit mesin-mesin pada pelaksanaan seluruh kegiatan beroperasi secara stabil, sehingga organisasi untuk menjamin agar supaya unit mesin-mesin dapat beroperasi semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan kapasitasnya. Hal ini berjalan sesuai dengan rencana yang telah dipengaruhi oleh ketangguhan, ditentukan sebelumnya. Dengan demikian kesiapan dan reaksi cepat dari tenaga pengawasan dapat mencapai disiplin kerja. kerja divisi perawatan mesin dan Namun, yang ditemui di lapangan listrik (Maintenance and Electrical). pengawasan yang kurang, dimana dapat b) Penguasaan pengoperasian unit dilihat dari beberapa fenomena sehubungan mesin pabrik, hal ini dipengaruhi dengan pengawasan diantaranya : oleh tenaga kerja divisi pengolahan (1) pimpinan jarang menegur pegawai yang (Processing). meninggalkan kantor disaat jam c) Kualitas produksi dan analisa unit kerja, dimana pimpinan hanya menanyakan kinerja mesin pabrik, hal ini kepada pegawai lain kemana dipengaruhi oleh ketelitian tenaga pegawai tersebut pergi, (2) pimpinan jarang kerja divisi laboratorium (Quality menindak lanjuti pegawai yang telat Control). masuk kantor dan yang jarang ikut apel pagi, PT. Mitra Agung Swadaya (Mas) dimana hanya menanyakan berapa jumlah adalah sebuah perusahaan yang terletak di pegawai yang hadir per bidangnya. Desa Pulau Sengkilo, Kecamatan Kelayang, disiplin kerja sebagai suatu sikap Kabupaten Indragiri Hulu, Propinsi Riau menghormati, menghargai patuh dan taat bergerak di bidang kelapa sawit serta terhadap peraturan-peraturan yang berlaku pengolahanya menjadi CPO. Sebagai baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis perusahaan yang cukup besar PT Mitra serta sanggup menjalankannya dan tidak Agung Swadaya (MAS) tidak bisa mengelak menerima sanksi-sanksi apabila ia mengabaikan produktivitas karyawan. melanggar tugas dan wewenang yang Karena tentunya hal ini sangat menentukan diberikan kepadanya. keberhasilan perusahaan di masa yang akan Dengan adanya disiplin kerja yang datang. tinggi dalam perusahan secara otomatis akan PT. Mitra Agung Swadaya (MAS) menghasilkan kinerja yang berkualitas. ini mempunyai karyawan yang terdiri atas Dengan demikian tercapainya sebagian karyawan kebun dan karyawan pabrik, tujuan suatu perusahaan, karena suatu namun dalam menjalankan aktivitas sehari- perusahaan tidak hanya tergantung pada hari masing-masing karyawan ini akan di peralatan modern, sarana dan prasarana yang pimpin oleh satu orang manajer yaitu manajer kebun dan manajer pabrik. Tetapi
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 3
sebagai pimpinan puncak tetap di pimpin oleh manajer puncak yaitu pimpinan Tabel I.1 keseluruhan daripada perusahaan ini disebut Tingkat Kehadiran Karyawan pada PT. dengan mill manager. Dalam penelitian ini, Mitra Agung Swadaya (MAS) untuk memudahkan penulis dalam Tahun 2014- 2015 mengambil data dan mencari informasi dari Tah Jumla Efe Keterangan perusahaan maka penulis membatasi un h ktif penelitian ini hanya pada karyawan pabrik Karya Kerj bagian pengolahanya saja. wan a Sa % Alp % Dengan memiliki pegawasan dan (Tahu (Har kit ha disiplin yang baik dan kondunsif secara n) i) tidak langsung dapat meningkatkan kinerja, 201 44 307 7 15, 24 54, motivasi, loyalitas kerja dan produktivitas 4 9% 5% kerja, serta akan mempermudah dalam 201 42 307 11 26, 19 45, mencapai tujuan-tujuan yang di inginkan 5 1% 2% perusahaan (wawancara dengan manajer Sumber: PT. Mitra Agung Swadaya (MAS) pengolahan). Dari tabel diatas terlihat bahwa PT. Mitra Agung Swadaya (MAS) absensi mengalami fluktuasi setiap tahunya. sendiri sudah berupaya menciptakan Tingkat absensi tertinggi pada tahun 2014 pengawasan dan disiplin kerja yang yaitu sekitar 54,5%.dampak orang yang kondunsif dengan menyuruh karyawan tidak hadir akan berimbas pada karyawan memakai fasilitas dan perlengkapan sebaik lainya yang mengganti mereka tidak masuk mungkin yaitu mulai dari menyuruh kerja pada hari itu karena karyawan karyawan memakai peindung, alat peredam pengganti tentunya capek yang seharusnya suara, sepatu boot, masker, serta istirahat mengumpulkan tenaga untuk perlengkapan lain demi menjaga keesokan harinya harus bekerja kembali keselamatan serta kesehatan karyawan. untuk menggantikan temanya. Dalam hal pelayanan kesehatan perusahaan Perusahaan tentunya mempunyai juga memberikan fasilitas seperti klinik tindakan bagi karyawan yang tidak masuk khusus karyawan PT. Mitra Agung Swadaya kerja tanpa keterangan. Bagi karyawan yg (MAS) dan fasilitas lainya disediakannya tidak hadir lebih dari 3 hari maka tempat bagi karyawan yang ingin perusahaan akan mengeluarkan surat teguran beristirahat di sebuah ruangan khusus, dan dan jika masih tidak mendapat respon maka kebersihan lingkungan yang terjaga dengan perusahaan akan mengeluarkan surat baik. peringatan sampai 3 kali dan apabila masih Rendahnya produktivitas dapat mengulangi kesalahan maka perusahaan tercermin pada tingkat konsisten serta akan mengeluarkan karyawan tersebut dari kemangkiran atau absensi karyawan, perusahaan. Hal ini dilakukan oleh semakin tingkat kemangkiran maka jelas perusahaan untuk memberikan efek jera bagi tergambar bahwa karyawan merasa kurang karyawan. puas atau tidak nyaman dalam bekerja hal Produktivitas juga mencerminkan inilah yang berdampak buruk bagi keberhasilan atau kegagalan dalam tercapainya target yang diinginkan.Begitu mencapai efektivitas dan efisiensi kinerja pula yang terjadi pada PT. Mitra Agung dalam kaitannya dengan penggunaan sumber Swadaya (MAS), dimana dapat di lihat pada daya. Orang sebagai sumber daya manusia tabel berik
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 4
ditempat kerja termasuk sumber daya yang itu peneliti tertarik mengadakan penelitian penting dan perlu diperhitungkan. yang berjudul: Untuk melihat jumlah data produksi pada ³3(1*$58+ 3(1*$:$6$1 PT. Mitra Agung Swadaya (MAS) dapat di KERJA DAN DISIPLIN KERJA lihat pada tabel dibawah ini: TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA Tabel 1.2 KARYAWAN (Kasus Bagian pengolahan Jumlah data produksi PT. Mitra Agung PT Mitra Agung Swadaya (MAS) Swadaya (MAS) Kecamatan Kelayang Kabupaten Tahun 2014-2015 ,QGUDJLUL +XOX ´ Total TBS Produksi A. Kerangka Teori Tahu (KG) 1 pengawasan kerja n Terima Cpo Inti Pengawasan bisa didefinisikan 2014 175.135.75 34.190.89 8.414.66 sebagai suatu usaha sistematis oleh 3 kg 4 kg 4 kg manajemen bisnis untuk membandingkan 2015 161.913.45 31.084.85 7.671.46 kinerja standar, rencana, atau tujuan yang 7 kg 7 kg 2 kg telah ditentukan terlebih dahulu untuk Sumber : PT. Mitra Agung Swadaya (MAS) menentukan apakah kinerja sejalan dengan Dari Tabel I.2 diatas dapat di lihat standar tersebut dan untuk mengambil bahwa total buah yang diolah mengalami tindakan penyembuhan yang diperlukan penurunan dari tahun 2014 sampai 2015. untuk melihat bahwa sumber daya manusia Untuk periode januari 2014 s/d desember digunakan dengan seefektif dan seefisien 2015kapasitas olah tercapai hanya mungkin didalam mencapai tujuan. 161.913.457Kg TBS/Th dan tahun 2014 George R. Tery (2006:395) mengartikan tercapai hanya 175.135.753 Kg TBS/Th. pengawasan sebagai mendeterminasi apa Produksi Crude Palm Oil (CPO) atau yang telah dilaksanakan, maksudnya dikenal dengan minyak mentah kelapa sawit mengevaluasi prestasi kerja dan apabila pada tahun 2015 mencapai 31.084.857 kg perlu, menerapkan tidankan-tindakan dan untuk tahun 2014 mencapai 34.190.894 korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai kg. inti kelapa sawit (palm kernel oil) dengan rencana yang telah ditetapkan. merupakan minyak nabati yang dapat Sedangkan menurut Kertonegoro (1998 : dimakan berasal dari kelapa sawit pada 163) menyatakan pengawasan itu adalah tahun 2015 mencapai 7.671.462 kg dan pada proses melaui manajer berusaha tahun 2014 mencapai 8.414.664 kg. memperoleh kayakinan bahwa kegiatan Produktivitas secara umum diartikan yang dilakukan sesuai dengan sebagai hubungan antara keluaran (barang- perencanaannya. barang atau jasa) dengan masukan (tenaga Terry (dalam Sujamto, 1986 : 17) kerja, bahan baku, uang). Produktivitas menyatakan Pengawasan adalah untuk adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu menentukan apa yang telah dicapai, perbandingan antara hasil keluaran dan mengadakan evaluasi atasannya, dan masukan. mengambil tindakan-tidakan korektif bila Berdasarkan latar belakang di atas diperlukan untuk menjamin agar hasilnya menyebabkan timbulnya keinginan penulis sesuai dengan rencana. Selain itu menurut untuk mengana lisa sejauh mana faktor Pelaksanaan kegiatan untuk disiplin dan pengawasan kerja terhadap mencapai tujuan yang telah di tetapkan produktivitas kerja karyawan. Oleh karena memerlukan pengawasan agar perencanaan yang telah di susun dapat terlaksana dengan
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 5
baik. Pengawasan dikatakan sangat penting dipusatkan pada kinerja organisasional karna pada dasarnya manusia sebagai objek dimasa lalu. Tindakan korektif ditujukan ke pengawasan mempunyai sifat salah dan arah proses pembelian sumber daya atau kekhilafan. Oleh karena itu manusia dalam operasi-operasi aktual. Sifat kas dari organisasi perlu diawasi. Bukan mencari metode-metode pengawasan feed back kesalahanya kemudian menghukumnya, (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan tetapi mendidik dan membimbingnya. perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai Menurut Husnaini (2001:400), tujuan landasan untuk mengoreksi tindakan- pengawasan adalah sebagai berikut: tindakan masa mendatang. a. Menghentikan atau meniadakan Adapun sejumlah metode kesalahan, penyimpangan, pengawasan feedback control yang banyak penyelewengan, pemborosan, dan dilakukan oleh dunia bisnis yaitu: hambatan a. Analysis Laporan Keuangan b. Mencegah terulang kembalinya (Financial Statement Analysis) kesalahan, penyimpangan, b. Analisis Biaya Standar pemborosan, dan hambatan. (Standard Cost Analysis) c. Meningkatkan kelancaran operasi c. Pengawasan Kualitas (Quality perusahaan. Melakukan tindakan Control) koreksi terhadap kesalahan yang d. Evaluasi Hasil Pekerjaan dilakukan dalam pencapaian kerja Pekerja (Employee Performance yang baik. Evaluation) Donnelly, et all. (dalam Zuhad, Menurut Gariffin (2004:167) 1996:302) mengelompokkan masing-masing langkah ini akan pengawasan menjadi 3 Tipe pengawasan menjelaskan sebagai berikut: yaitu : 1. Menetapkan Standar. 1. Pengawasan Pendahuluan (preliminary Control Standard adalah target yang control). menjadi acuan perbandingan untuk kinerja Pengawasan yang terjadi sebelum dikemudian hari. Standar yang ditetapkan kerja dilakukan. Pengawasan Pendahuluan untuk tujuan pengawasan harus menghilangkan penyimpangan penting pada diekspresikan dalam acuan yang dapat di kerja yang diinginkan yang dihasilkan ukur. Strategi pengawasan harus konsisten sebelum penyimpangan tersebut terjadi. dengan tujuan organisasi. Dalam penentuan Pengawasan Pendahuluan mencakup semua standar, diperlukan pengidentifikasian upaya manajerial guna memperbesar indikator-indikator kinerja. Indikator kinerja kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan adalah ukuran kinerja yang menyediakan berdekatan hasilnya dibandingkan dengan informasi yang berhubungan langsung hasil-hasil yang direncanakan. dengan objek yang diawasi.Standar bagi 2. Pengawasan pada saat kerja berlangsung hasil kerja karyawan pada umumnya (cocurrent control). terdapat pada rencana keseluruhan maupun 1. Pengawasan umpan balik (feedback rencana-rencana bagian. Agar standar itu control) diketahui secara benar oleh karyawan, maka Pengawasan Feedback Control yaitu standar tersebut harus dikemukakan dan mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dijelaskan kepada karyawan sehingga dilaksakan, guna mengukur penyimpangan karyawan akan memahami tujuan yang yang mungkin terjadi atau tidak sesuai sebenarnya ingin dicapai. dengan standar. Pengawasan yang 2. Mengukur Kinerja
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 6
Pengukuran kinerja adalah aktivitas pencapaian tujuan yang telah konstan dan kontinu bagi sebagian ditetapkan sebelumnya besarorganisasi.Agar pengawasan Menurut G. R. Terry dalam berlangsung efektif, ukuran-ukuran kinerja Sukama (1992, hal. 116) proses harus valid. Kinerjakaryawan biasanya pengawasan terbagi atas 4 tahapan, yaitu: diukur berbasis kuantitas dan kualitas 1. Menentukan standar atau dasar output, tetapi bagi banyak pekerjaan, bagi pengawasan. pengukuran kinerja harus lebih mendetail. 2. Mengukur pelaksanaan 3. Membandingkan Kinerja dengan 3.Membandingkan pelaksanaan Standar dengan standar dan temukanlah Tahap ini dimaksudkan dengan perbedaan jika ada. membandingkan hasil pekerjaan karyawan 4. Memperbaiki penyimpangan (actualresult) dengan standar yang telah dengan cara-cara tindakan yang tepat. ditentukan.Hasil pekerjaan karyawan Maman Ukas (2004:338) dapatdiketahui melalui laporan tertulis yang menyebutkan tiga unsur pokok atau tahapan- disusun karyawan, baik laporan rutin tahapan yang selalu terdapat dalam proses maupun laporan khusus.Selain itu atasan pengawasan, yaitu: dapat juga langsung mengunjungi karyawan 1. Ukuran-ukuran yang menyajikan untuk menanyakan langsung hasil pekerjaan bentuk-bentuk yang diminta. atau karyawan dipanggil untuk Standar ukuran ini bisa nyata, menyampaikan laporannya secara lisan. mungkin juga tidak nyata, umum Setelah membandingkan kinerja dengan ataupun khusus, tetapi selama standar, manajer dapat memilih salah satu seorang masih menganggap bahwa tindakan: mempertahankan status quo (tidak hasilnya adalah seperti yang melakukan apa-apa), mengoreksi diharapkan. penyimpangan, atau mengubah standar. 2. Perbandingan antara hasil yang Tindakan perbaikan diartikan sebagai nyata dengan ukuran tadi. Evaluasi tindakan yang diambil untuk menyesuaikan ini harus dilaporkan kepada hasil pekerjaan nyata yang menyimpang khalayak ramai yang dapat berbuat agar sesuai dengan standar atau rencana sesuatu akan hal ini. yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk 3. Kegiatan mengadakan koreksi. melaksanakan tindakan perbaikan, maka Pengukuran-pengukuran laporan harus diketahui apa yang menyebabkan dalam suatu pengawasan tidak penyimpangan. Ada beberapa sebab yang akan berarti tanpa adanya koreksi, mungkin menimbulkan penyimpangan, yaitu jikalau dalam hal ini diketahui 1. Kekurangan faktor produksi bahwa aktivitas umum tidak 2. Tidak cakapnya pimpinan dalam mengarah ke hasil-hasil yang mengorganisasi human diinginkan. resourcesdan resourceslainnya Menurut Ernie dan Saefulah dalam lingkungan organisasi (2005:12), fungsi pengawasan adalah: 3. Sikap-sikap pegawai yang apatis a. Mengevaluasi keberhasilan dan dan sebagainya Oleh karena itu, pencapaian tujuan serta target dalam proses pengawasan sesuai dengan indikator yang di diperlukannya laporan yang tetapkan. dapat menyesuaikan bentuk- bentuk penyimpangan kearah
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 7
b. Mengambil langkah klarifikasi yang tidak terstruktur, yang dan koreksi atas penyimpangan trstruktur dan kombinasi yang mungkin di temukan. keduanya. c. Melakukan berbagai alternatif 2 Disiplin kerja solusi atas berbagai masalah Disiplin kerja sangat penting bagi yang terkait dengan pencapaian karyawan maupun bagi organisasi karena tujuan perusahaan. disiplin kerja akan mempengaruhi Dalam siagian (2008:259) untuk produktifitas kerja karyawan. mengetahui dengan jelas apakah Disiplin kerja adalah suatu alat yang penyelenggaraan berbagai kegiatan digunakan para manager untuk operasional sesuai dengan perencanaan atau berkomunikasi dengan karyawan agar tidak, dan apakah terjadi deviasi atau tidak, mereka bersedia untuk mengubah suatu manajemen perlu mengamati jalanya perilaku serta sebagai suatu upaya untuk kegiatan operasionaltersebut. Berbagai meningkatakan kesadaran dan kesediaan teknik yang dapat di gunakan dalam seseorang mentaati semua peraturan pengawasan antara lain adalah: perusahaan dan norma-norma social yang a. Pengamatan langsung atau berlaku. Sebagai contoh, beberapa karyawan observasi oleh manajemen untuk terbiasa terlambat untuk bekerja, melihat sendiri bagaimana cara mengabaikan prosedur keselamatan, petugas operassional dalam melalaikan pekerjaan detail yang diperlukan menyelenggarakan dan untuk pekerjaan mereka, tindakan yang tidak menyelesaikan tugasnya. Teknik sopan ke pelanggan, atau terlibat dalam ini bisa berakibat sangat positif tindakan yang tidak pantas. Dalam kaitannya dalam implementasi strategi dengan disiplin kerja, dengan efisien dan efektif. Siswanto (1989) mengemukakan Melalui laporan lisan atau tertulis disiplin kerja sebagai suatu sikap dari mandor yang sehari-hari menghormati, menghargai patuh dan taat mengawasi secara langsung terhadap peraturan-peraturan yang berlaku kegiatan para bawahanya. baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis b. Melalui penggunaan kuosioner, serta sanggup menjalankannya dan tidak yang respondenya ialah para mengelak menerima sanksi-sanksi apabila ia pelaksana kegiatan operasional. melanggar tugas dan wewenang yang Penggunaan kuosioner sangat diberikan kepadanya. bermanfaat apabila maksudnya Dari beberapa pengertian yang untuk menggali informasi tentang diungkapkan di atas tampak bahwa disiplin situasi yang nyata di hadapi pada dasarnya merupakan tindakan dilapangan dari sejumlah besar manajemen untuk mendorong agar para tenaga pelaksana kegiatan anggota organisasi dapat memenuhi operasional. berbagai ketentuan dan peraturan yang c. Wawancara apabila di perlukan berlaku dalam suatu organisasi, yang di wawancara dengan para dalamnya mencakup: penyelenggara berbagai kegiatan (1) adanya tata tertib atau ketentuan- operasional pun dapat dilakukan ketentuan, dalam rangka pengawasan. Telah (2) adanya kepatuhan para pengikut, umum di ketahui bahwa terdapat (3) adanya sanksi bagi pelanggar tiga bentuk wawancara, yaitu
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 8
Banyak faktor yang dapat merupakan sikap mental yang selalu mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin berusaha dan mempunyai pandangan bahwa kerja dalam suatu perusahaan. Menurut suatu kehidupan hari ini lebih baik dari hari Gouzali Saydam (1996:202), faktor-faktor kemarin dan hari esok lebih baik dari hari tersebut antara lain: ini. Secara teknis produktivitas merupakan (a) Besar kecilnya pemberian perbandingan antara hasil yang dicapai dan kompensasi keseluruhan sumber daya yang (b) Ada tidaknya keteladanan dipergunakan, dengan membandingkan pimpinan dalam perusahaan jumlah yang dihasilkan dengan setiap (c) Ada tidaknya aturan pasti yang sumber yang digunakan,produktivitas adalah dapat dijadikan pegangan ukuran yang menunjukkan pertimbangan (d) Keberanian pimpinan dalam antara input danoutputyangdikeluarkan mengambil keputusan (Sunyoto, 2012: 41). (e) Tidak adanya pengawasan Secara konseptual, produktivitas pemimpin adalah hubungan antara keluaran atau hasil (f) Tidak adanya perhatian kepada organisasi dengan masukan yang diperlukan. karyawan Produktivitas dapat dikuantifikasi dengan (g) Diciptakan kebiasaan-kebiasaan membagi keluaran dengan masukan. yang mendukung tegaknya disiplin Menaikkan produktivitas dapat dilakukan Macam-macam disiplin dengan memperbaiki rasio produktivitas, Jasin dalam Avin Fadilah Helmi dengan menghasilkan lebih banyak keluaran (1996) berpendapat bahwa terdapat dua jenis atu output yang lebih baik dengan tingkat disiplin, antara lain: masukan sumber daya tertentu (Blecher, a. Disiplin Diri 1987: 3). Disiplin diri merupakan disiplin yang produktivitas (P) adalah hasil dari di kembangkan atau di kontrol oleh diri ability/ kemampuan (A) dikalikan dengan sendiri, melalui disiplin diri, karyawan- efford / usaha (E) dikalikan dengan karyawan merasa bertanggung jawab dan support/dukungan (S), P= A x E x S. dapat mengatur diri sendiri untuk Selanjutnya Mathis dan Jackson kepentingan organisasi. menjelaskan juga bahwa produktivitas akan b. Disiplin kelompok berkurang apabila salah satu faktor Disiplin kelompok akan tercapai jika dikurangi atau tidak ada. Faktor±Faktor disiplin diri telah tumbuh dalam diri Determinan Produktivitas karyawan, artinya kelompok akan Banyak hasil penelitian yang menghasilkan pekerjaan yang optimal jika memperlihatkan bahwa Produktivitas sangat masing-masing anggota kelompok dapat dipengaruhi oleh faktor±faktor yaitu: memberikan andil yang sesuai dengan hak 1. Knowledge (pengetahuan) dan tanggung jawabnya. 2. Skills (keterampilan) 3 Produktivitas kerja 3. Abilities (kemampuan) Pengertian produktivitas dapat 4. Attitudes (sikap) diartikan secara umum sebagai tingkat 5. Behaviors (perilaku) perbandingan antara hasil keluaran (output) Lingkungan Perbaikan Produktivitas dengan memasukkan (input) Ruang Lingkup perbaikan Sedangkan pengertian produktivitas produktivitas menurut Gomes (1995) secara filosofi, dan menurut Dewan adalah: Produktivitas Nasional produktivitas
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 9
a. Fleksibilitas dalam melakukan terdiri dari 5 (lima) alternatif jawaban yang prosedur-prosedur pelayanan sipil mengandung variasi nilai bertingkat yakni : b. Sentralisasi manajemen yang SS, S, CS, KS, TS. mendukung pelayanan, seperti D. Metode Penelitian mengetik, daftar gaji, dan pembelian. 1. Lokasi penelitian c. Mengumpulkan laporan ± laporan Penelitian ini diadakan di pabrik PT. keuangan untuk meningkatkan Mitra Agung Swadaya yang berada di desa pendapatan pulau sengkilo kecamatan klayang d. Desentralisasi yang terpilih atau kabupaten indragiri hulu. reorganisasi ke dalam unit - unit 2. Jenis Dan Sumber Data yang sama Data yang diperlukan dalam e. Pemakaian yang meningkat penelitian ini meliputi data primer dan data mengenai ukuran - ukuran kinerja skunder. dan standar - standar kerja untuk a. Data primer memonitor produktivitas Data primer adalah data yang f. Konsulidasi pelayanan ± pelayanan diperoleh berdasarkan hasil yang g. Penggunaan modal- modal keputusan didapatkan langsung dari sumber ekonomi rasionalis untuk pertama, baik dari individu maupun menjadwalkan dan masalah - perusahaan dan data yang di dapatkan masalah konservasi energi lainnya. merupakan hasil dari wawancara h. Recycling projects langsung ataupun hasil dari pengisian Setiap organisasi pada umumnya kuisioner terhadap para responden. ingin memperbaiki kinerja dengan b. Data sekunder cara melakukan perbaikan Data sekunder adalah data yang produktivitas, namun usaha tersebut diperoleh secara tidak langsung dari tidak selalu berhasil. responden, tetapi mampu memberikan B. Hipotesa informasi yang berkaitan dengan Berdasarkan uraian di atas dapat di peneliti yang sedang di lakukan, seperti EXDW KLSRWHVD \DLWX ³'LGXJD DGD SHQJDUXK data yang dilakukan oleh perusahaan faktor pengawasan kerja dan disiplin kerja maupun sumber-sumber lainya yang terhadap produktivitas karyawan pada berkaitan dengan penelitian ini. perkebunan kelapa sawit PT. Mitra Agung 3. Teknik pengumpulan data Swadaya indragiri hulu. Untuk mengumpulkan data dan H1 : Pengawasan kerja berpengaruh positif keterangan yang diperlukan penelitian ini, terhadap Produktivitas kerja peneliti menggunakan teknik pengumpulan karyawan. data sebagai berikut: H2 : Disiplin kerja berpengaruh positif a. Kuisioner terhadap Produktivitas kerja karyawan. Teknik pengumpulan data dengan H3 : Disiplin kerja dan Pengawasan kerja membuat daftar pertanyaan yang secara bersama-sama berpengaruh relevan dengan masalah yang akan di terhadap Produktivitas kerja teliti kemudian menyebarkanya kepada karyawan. karyawan bagian pengolahan pabrik C. Teknik Pengukuran PT. Mitra Agung Swadaya untuk Variabel penelitian ini diukur menjawab pertanyaan tersebut. dengan menggunakan skala ordinal. Skor b. Wawancara jawaban responden dalam penelitian ini
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 10
Merupakan suatu tanya jawab secara statistic, dalam penelitian analisis tatap muka yang dilaksanakan oleh kuantitatif dengan perhitungan statistic peneliti dengan pihak-pihak yang dicari dengan program SPSS. dianggap dapat menerangkan tentang E. Tanggapan Responden Terhadap masalah yang di teliti. Pengawasan Kerja Pada PT. Mitra 4. Populasi dan sampel Agung Swadaya (MAS) Populasi adalah wilayah generalisasi Tabel 1.3 yang terdiri atas objek atau subjek yang Tanggapan Responden Terhadap mempunyai kualitas dan karakteristik Pengawasan Kerja Pada PT. Mitra tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk Agung Swadaya (MAS) di pelajari kemudian di tarik kesimpulan NO Dimensi Skor (sugiyono,2006:109). 1 Menetpkan standar 424 Sampel adalah bagian atau wakil 2 Menukur kinerja 406 populasi yang di teliti (Arikunto,2010:117). 3 Membandingkan kinerja 424 Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih dengan standar baik diambil semua sehingga penelitinya 4 Menentukan tindakan 411 merupakan penelitian populasi. Selanjunya, korektif jika populasinya besar dapat diambil antara Jumlah 1665 10-15% atau 20-25%atau lebih,tergantung dari kemampuan peneliti, luas wilayah pengawasan, dan besar kecilnya resiko yang F. Tanggapan Disiplin Kerja Karyawan di tanggung oleh peneliti (Arikunto, Pada PT. Mitra Agung Swadaya (MAS) 2010:120-121). Tabel 1.4 Sampel yang digunakan dalam tanggapan disiplin kerja karyawan pada penelitian ini diambil seluruhnya dari PT. Mitra Agung Swadaya (MAS) metode pengambilan sampel menggunakan NO Dimensi Skor teknik sensus dimana seluruh populasi di 1 Tujuan Disiplin Kerja 623 jadikan sampel dalam penelitian ini 2 Faktor Pendukung 596 (Arikunto, 2006). Melihat populasi yang di Disiplin Kerja teliti kurang dari 100 orang, maka responden 3 Faktor Penentu Disiplin 610 yang diambil adalah 49 orang yaitu semua Kerja populasi dijadikan responden atau Jumlah 1829 menggunakan metode sensus. Dalam penelitian ini, pihak perusahaan yang G. Tanggapan produktivitas karyawan menjadi sumber informasi (informan) adalah pada PT. Mitra Agung Swadaya (MAS) Mill Manager. Tabel 1.5 5. Metode Analisis Data Tanggapan produktivitas karyawan pada A. Analisis Deskriptif PT. Mitra Agung Swadaya (MAS) Analisis deskriptif mengemukakan data No Dimensi Skor yang masuk dengan cara di kelompokan dalam bentuk tabel, 1 Kemampuan 842 kemudian di beri penjelasan sesuai 2 Tingkat Usaha Yang Di 808 dengan metode deskriptif. Curahkan B. Analisis Kuantitatif 3 Dukungan Perusahaan 826 Analisis kuantitatif adalah analisis yang Jumlah 2476 berhubungan dengan perhitungan
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 11
2. Nilai koefisien regresi variabel 6. Uji validitas Pengawasan, yaitu 0,387, ini dapat Nilai r tabel dapat dilihat pada diartikan bahwa setiap peningkatan tabel r tabel pearson Product moment pengawasan sebesar 1 satuan, maka dengan signifikasi 0,05 dan 2 sisi dengan N akan meningkatkan Produktivitas = 49 dan dapat di dapatkan nilai r tabel sebe Karyawan sebesar 0,387 sar 0,2816. 3. Nilai koefisien regresi variabel Hasil Uji Validitas Kuisioner Pengawasan Disiplin Kerja, yaitu 0,668, ini dapat Kerja diartikan bahwa setiap peningkatan bahwa semua pertanyaan pada variabel (X1) Disiplin Kerja sebesar 1 satuan, memiliki nilai Corrected Item-total maka akan meningkatkan Correlation lebih besar dari nilai r tabel. ini Produktivitas Karyawan sebesar menunjukan bahwa semua pertanyan atau 8 0,668. pertanyaan yang ada pada variabel (X1) Koefisien Determinasi (~Û ) dinyatakan valid. Hasil Uji Validitas Kuisioner Disiplin Diketahui R Squre merupakan koefisien Kerja determinasi. Dan diperoleh nilai R Squre semua pertanyaan pada variabel (X2) sebesar .357 Artinya adalah bahwa memiliki nilai Corrected Item-total sumbangan pengaruh variable Iklan dan Correlation lebih besar dari nilai r tabel. ini Citra Merek terhadap Minat Konsumen menunjukan bahwa semua pertanyan atau 9 adalah sebesar 60,8%. Sedangkan sisanya pertanyaan yang ada pada variabel (X2) 39,2% dipengaruhi oleh variable lainnya dinyatakan valid. seperti Bauran sumberdaya manusia yang Hasil Uji Validitas Kuisioner tidak dimasukkan dalam analisis regresi ini. Produktivitas Karyawan Dan dari analisis diatas dapat disimpulkan dilihat bahwa semua pertanyaan pada bahwa hipotesis yang menyatakan adanya variabel (Y) memiliki nilai Corrected Item- pengaruh pengawasan dan disiplin kerja total Correlation lebih besar dari nilai r terhadap produktivitas karyawan pada PT. tabel. ini menunjukan bahwa semua Mitra Agun Swadaya (MAS) kecamatan pertanyan atau 12 pertanyaan yang ada pada kelayang kabupaten Indragiri hulu kasus variabel (Y) dinyatakan valid. baian pengolahan dapat diterima. Uji Reliabilitas .Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Ujit) bahwa variabel (X1, X2) dan variabel (Y) memiliki nilai cronbach's alpha di atas 0,06 . Diketahui nilai t tabel pada taraf signifikansi dapat di simpulakan bahwa variabel X1, X2 5 % (2-tailed) dengan Persamaan berikut: dan Y tersebut, telah memenuhi kriteria nilai Ttabel = n ± k ± 1: alpha/ 2 batas dan dapat dinyatakan reliabel serta = 49±2 ±1: 0,05/ 2 layak untuk di sebarkan kepad responden = 46 : 0,025 guna penelitian. = 1,840 Analisis Regresi Linier Berganda Artinya: Keterangan : n : jumlah 1. Nilai konstanta (a) adalah 12,433 ini K : jumlah variable bebas dapat diartikan jika Pengawasan dan I : konstanta Disiplin kerja nilainya 0, Maka produktivitas karyawan bernilai Berdasarkan tanel diatas mengenai 12,433 hasil pengujian secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut : JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 12 1) Hipotesis I dengan yang diharapkan. Artinya Dari hasil uji t diketahui (2,216)> t disiplin kerja yang dimiliki karyawan tabel (1,840) dan Sig.(0,000) < 0,05.. dapat terhadap ketiga dimensi yaitu tujuan disimpulkan bahwa variable pengawasan disiplin kerja, faktor pendukung disiplin berpengaruh signifikan terhadap kerja, faktor penentu disiplin kerja produktivitas karyawan pada Bagian sudah baik atau sesuai, dan untuk Pengolahan PT Mitra Agung Swadaya kedepannya perlu ditingkatkan lagi. (MAS) Hal ini dapat diartikan semakin Karena masih ada sebagian karyawan perusahaan dapat meningkatkan yang kurang memberikan respon positif Penagawasan yang positif maka akan terhadap disiplin kerja (kasus bagian mempengaruhi Produktivitas Karyawan. pengolahan PT. Mitra Agung Swadaya 2) Hipotesis II (MAS) Kecamatan Kelayang Dari hasil uji t dketahui t hitung Kabupaten Indragiri Hulu). (3,781)> t tabel (1,840) dan Sig.(0,000) < 3. Produktivitas Karyawan pada (kasus 0,05. dapat disimpulkan bahwa variable bagian pengolahan PT. Mitra Agung Disiplin Kerja berpengaruh signifikan Swadaya (MAS) Kecamatan Kelayang terhadap Produktivitas Karyawan pada PT. Kabupaten Indragiri Hulu). Mitra Agung Swadaya (MAS). Hal ini dikategorikan cukup baik diartikan dapat diartikan bahwa semakin perusahaan sebagai produktivitas karyawan dapat meningkatkan disiplin Kerja yang baik terhadap PT. Mitra Agung Swadaya maka Produktivitas Karyawan akan semakin Bagian Pengolahan sudah cukup baik baik. terlihat dengan kemampuan dalam UJi Simultan (Uji F/ANOVA) melakukan pekerjaan karyawan. Dan 1. Hipotesis III hal ini dari dimensi semuanya Dari hasil pengujian secara simultan dikategorikan baik hanya nilainya saja diperoleh dari hasil F hitung adalah 12,791 yang berbeda dan dimensi sedangkan nilai F tabel 3,046. Hal ini berarti kemampuanlah yang memiliki nila F hitung > F tabel dan nilai signifikansi tertinggi dibandingkan dimensi yang 0,000 < alpha 0,05. jadi dengan demikian lain. maka H0 ditolak dan Ha diterima. artinya 4. pengaruh analisis regresi linier berganda Penawasan Kerja dan Disiplin Kerja secara diketahui bahwa variabel pengawasan simultan berpengaruh secara signifikan kerja dan disiplin kerja memiliki terhadap Produktivitas Karyawan. hubungan yang positif dan signifikan 1. PENUTUP dengan Produktivitas kerja karyawan a. Kesimpulan (kasus bagian pengolahan PT. Mitra 1. Pengawasan kerja (kasus bagian Agung Swadaya (MAS) Kecamatan pengolahan PT. Mitra Agung Swadaya Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu). (MAS) Kecamatan Kelayang b. Saran Kabupaten Indragiri Hulu) sudah Adapun saran-saran dari penulis berjalan efektif dilihat dari dimensi yang dapat diberikan sebagai berikut: menetapkan standard dan 1. Pengawasan Kerja yang dilaksanakan membandingkan kinerja dengan standar. oleh PT. Mitra Agung Swadaya (MAS) 2. Disiplin kerja kerja (kasus bagian Kecamatan Kelayang Kabupaten Idragiri pengolahan PT. Mitra Agung Swadaya Hulu bagian pengolahan sudah berada (MAS) Kecamatan Kelayang dalam klarifikasi kuat, walaupun Kabupaten Indragiri Hulu) sudah sesuai demikian masih ada juga dimensi yang
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 13
masih dikatakan lemah, perusahaan Blecher.1987. tingkat masukan sumberdaya. perlu menyediakan perlengkapan dengan Jakarta. PT. Raja Grafindo lebih baik bila perlu ditambah seperti Persada. jaket pelindung. Donnelly, Gibson, dan Ivancevich. (1996). 2. Disiplin kerja karyawan pada PT. Mitra Manajemen Edisi Sembilan Jilid Agung Swadaya (MAS) bagian 1. Alih Bahasa: Zuhad Ichyaudin. pengolahan sudah memuaskan, namun Jakarta : Erlangga. masih ada juga dimensi faktor G.R Terry, (1986). Manajemen Dasar. pendukung disiplin kerja yaitu balas jasa Jakarta dan keadilan yang masih dikeluhkan George R.Terry dan Leslie W.Rue, Tahun oleh sebagian karyawan maka pimpinan 1992, Principle of Manajemen perlu mengevaluasi kembali mengenai Gomes, 1995. Manajemen Sumberdaya balas jasa dan keadilan untuk Manusia. Penerbit Andi. Yogyakarta. meningkatkan produktivitas karyawan Gouzali Saydam, 1996. Manajemen sehingga karyawan akan bekerja lebih Sumberdaya Manusia (Human loyal terhadap perusahaan. Resources Management) Suatu 3. Diharapkan pihak perusahaan dapat Pendekatan Mikro (Dalam Tanya mempertahankan serta Jawab). Djambatan, Jakarta. meningkatkanpengawasan kerja agar Griffin. 2004 ,Manajemen, Alih Bahasa tetap kondusif terutama pada dimensi Gina Gania, Erlangga. Jakarta tingkat usaha yang di curahkan, Handoko, T Hani. 2001, Manajemen perlunya perbaikan pada indikator- Personalia dan Sumber Daya indikator tertentu seperti keinginan Manusia, Edisi Kedua. BPFE, untuk bekerja dari perusahaan dalam Yogyakarta upaya meningkatkan produktivitas Hasibuan, Malayu S.p. 2005. Manajemen kerja. Sumberdaya Manusia, Edisi 4. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Revisi. Bumi Aksara, Jakarta. Pengaruh Pengawasan Kerja dan Hasibuan, Melayu S.P. 2002, Manajemen Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Personalia dan Sumberdaya Karyawan (Kasus Bagian Pengolahan Manusia. Bumi Aksara. Jakarta PT. Mitra Agung Swadaya (MAS) Helmi, Avin Fadilla. 1996. Disiplin Kerja. Kecamatan Kelayang Kabupaten Buletin Psikologi, Vol 4 No2. Desember Indragiri Hulu mempunyai pengaruh 1996 yang positif dan signifikan. Untuk Husnaini, 2001. Manajemen. Jakarta: Bumi kedepannya ada baikknya lebih Aksara memperhatikan maksud pengawasan Kadarman. (2001). Manajemen Strategik. dan disiplin, sehinga karyawan lebih Jakarta: Ghalia Indonesia meningkatkan produktivitas dalam Kertonegoro, s (1998), perilaku di tempat melakukan pengolahan pada PT. Mitra kerja, Individu dan kelompok, Jakarta: Agung Swadaya (MAS). Yayasan Tenaga Kerja Indonesia. Daftar pustaka 0DPDQ 8NDV ³0DQDMHPHQ .RQVHS Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: 3ULQVLS GDQ $SOLNDVL´ &HWDNDQ Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Ketiga. Agnini Bandung. Revisi). Jakarta: Rineka Cipta Maringan, Masry S. 2004 Dasar-Dasar Atmosudirdjo, (2005), Sistem Informasi Administrasi dan Manajemen. Jakarta: Manajemen. Ghalia Indonesia.
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 14
Marpaung Rio. Maret 2013, Pengaruh Pertama. Jakarta: Kencana Faktor Disiplin Kerja dan Prenada Media Group Pengawasan Kerja Terhadap Wursanto. 2000. Kearsipan 2. Yogyakarta: Produktivitas Kerja Karyawan. Kanisius Jurnal Ekonomi. Volume 21, Yulk. (2009), Kepemimpinan Dalam No.1, Organisasi. Jakarta: Indeks Https://=rio+marpaung+jurnal+ek onomi, 23 mei 2016 Mathis.L.Robert dan Jackson. H John 2001, Manajemen Sumberdaya Manusia, Jakarta: Buku Kedua. Noe M. Robert & R. Wayne Mondy, 1990, Human Resource Manajement, Allyn and Bacon.
R. Terry. George. Prinsip-Prinsip
Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
Saefullah, dan Ernie. 2005. Pengembangan
Sumberdaya Manusia. Jakarta: Grasindo Schemenharn, John R. 2003, Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Andi, Yogyakarta. Setiawan, Toni. 2012. Manajemen Sumberdaya Manusia Kinerja, Motivasi, Kepuasan Kerja, dan Produktivitas. Siagian, Sondang P.2008. Manajemen Sumberdaya Manusia. PT Bumi Aksara: Jakarta Siagian, Sondang. 1990: Administrasi Pembangunan. Jakarta: Gunung Agung Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 2. STIE YKPN. Yogyakarta. Siswanto, Bedjo. (1989). Manajemen Tenaga Kerja, Rancangan Dalam Pendayagunaan dan Pengembangan Unsur Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru SugiyoQR ³0HWRGH 3HQHOLWLDQ Kuantitatif dan R-'´ %DQGXQJ $OIDEHWD Sunyoto, D. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumberdaya Manusia Edisi