Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Beban Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan Pada UMKM UD Kerupuk Mekar Sari


Enci Mulyani1*1, Rachma Cahyaningsih2, dan Tia Octo Yuneta3
1,2,3
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri dan Desain, Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Jalan
D.I Panjaitan No. 128, Purwokerto, 53147, Indonesia
Email: 21106014@ittelkom-pwt.ac.id1, 21106034@ittelkom-pwt.ac.id2, 21106038@ittelkom-pwt.ac.id3

Abstrak
Kepuasan kerja diharapkan dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Namun, kepuasan kerja ini didorong oleh
berbagai faktor, seperti beban kerja dan lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh beban kerja dan lingkungan kerja terhadap karyawan pada UMKM UD Kerupuk Mekar Sari. Sampel
penelitian ini ada karyawan UMKM sebanyak 25 karyawan yang berada di lokasi saat survei dilakukan.
Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner, dan analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kepuasan
kerja karyawan, tetapi lingkungan kerja tidak berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan UD
Kerupuk Mekar Sari.
Kata Kunci: Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, Produktivitas, Regresi Linear.

Abstract
Job satisfaction is expected to increase employee productivity. However, this job satisfaction is driven by various
factors, such as workload and work environment. This study aims to determine and analyze the effect of workload and
work environment on UMKM UD Kerupuk Mekar Sari employees. The sample of this study was 25 employees who
were at the location when the survey was conducted. Data collection through questionnaires, and data analysis using
multiple linear regression analysis. The results showed that there was an influence between workload and work
environment on employee job satisfaction, but the work environment did not partially affect the job satisfaction of UD
Kerupuk Mekar Sari employees.
Keywords: Workload, Work Environment, Job Satisfaction, Productivity, Linear Regression.

1. Pendahuluan itu, kepuasan kerja juga dapat mengendalikan perilaku-


Sumber daya manusia memegang peranan perilaku negatif seperti korupsi, mencuri atau memilih
paling penting bagi keberhasilan sebuah usaha, dengan berhenti bekerja (Sunarta, 2019). Sehingga, kepuasan
sumber daya manusia yang bagus akan mampu kerja dapat meningkatkan produktivitas sumber daya
menciptakan manajemen usaha yang baik. Akan tetapi, manusia di organisasi, khususnya UMKM.
UMKM umumnya memiliki sumber daya manusia yang Bagi karyawan dan perusahaan, kepuasan kerja
terbatas. Biasanya, mereka kurang mendalami tujuan, merupakan aspek yang sangat penting. Perusahaan
visi dan misi dari usaha tempat mereka bekerja. Hal ini dapat melihat sejauh mana karyawannya merasa puas
disebabkan oleh UMKM yang berdiri karena suatu terhadap atasan/pekerjaan yang dapat dilihat dari
keterpaksaan atau melanjutkan usaha dari peningkatan / penurunan kinerja karyawan. Kepuasan
pendahulunya, sehingga manajemen usahanya masih kerja akan menciptakan perasaan senang yang membuat
kurang baik dan cenderung masih bersifat tradisional karyawan lebih termotivasi lagi dalam bekerja. Akan
(Subagyo & Purnomo, 2022). tetapi, jika karyawan merasa tidak puas dalam pekerjaan
Peningkatan produktivitas dibutuhkan oleh akan menghambat jalannya perusahaan yang berakibat
sebuah organisasi untuk mencapai suatu tujuan, pada penurunan produktivitas (Bhastary, 2020).
termasuk jenis usaha UMKM. Produktivitas merupakan Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan
sebuah efisiensi dari penggunaan sumber daya dalam kerja, baik yang berasal dari dalam organisasi maupun
rangka menghasilkan output yang maksimal (Andika, yang berasal dari diri karyawan itu sendiri. Faktor-
Widjarnako, & Ahmad, 2019). Sehingga peningkatan faktor tersebut yaitu: jenis pekerjaan, rekan kerja,
sumber daya manusia dibutuhkan untuk menghasilkan keamanan pekerjaan, kesempatan berkembang dan
produktivitas yang maksimal. Peningkatan sumber daya besarnya gaji (Harahap & Khair, 2019). Stres kerja yang
manusia yang berkualitas ini dapat dilihat dari besarnya ditimbulkan dari beban kerja juga dapat menjadi salah
kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan atau satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.
pegawai. Stres kerja merupakan keadaan yang menekan
Kepuasan kerja merupakan sebuah teori dalam diri yang dapat mengganggu kesehatannya. Stres kerja
manajemen SDM. Kepuasan kerja dapat mendorong yang terlalu besar dapat membuat seseorang / karyawan
perilaku produktif, disiplin, patuh dan inovatif. Selain kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan. Stres

1* Enci Mulyani
2

kerja ini bisa disebabkan oleh beban kerja yang lingkungan kerja yang bising akan membuat
berlebihan, tekanan dari atasan atau bisa karena fasilitas ketidaktenangan karyawan saat bekerja. (3) Peraturan
lingkungan kerja yang kurang memadai (Bhastary, kerja yang baik akan memberikan peningkatan kepuasan
2020). kerja karyawan untuk mengembangkan kariernya di
Beban kerja seperti tuntutan keahlian, volume perusahaan tersebut. (4) Penerangan listrik dan matahari
kerja atau target produksi, tekanan dari atasan dapat sangat dibutuhkan dalam proses kerja. (5) Sirkulasi
memicu timbulnya stres kerja pada karyawan. Beban udara dapat dilakukan dengan membuat ventilasi yang
kerja yang berlebihan dapat mengakibatkan ketegangan cukup. (6) Keamanan, rasa aman akan membuat
dalam diri karyawan sehingga karyawan mudah karyawan semakin tenang dan nyaman yang dapat
mengalami stres. Beban kerja merupakan besaran mendorong semangat kerjanya.
kegiatan atau pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
seorang pekerja dalam jangka waktu tertentu. (Sulastri beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kepuasan
& Onsardi, 2020). Beban kerja seseorang dapat dilihat kerja karyawan. Tempat penelitian dilakukan di UMKM
dari banyaknya pekerjaan, target kerja, kebosanan, UD Kerupuk Mekar Sari yang berlokasi di
kelebihan beban dan tekanan kerja. Perasaan bosan akan Karangklesem, Banyumas. Hasil dari penelitian
muncul jika kemampuan seorang pekerja lebih tinggi diharapkan dapat menjadi pertimbangan UMKM dalam
dari tuntutan pekerjaannya. Sebaliknya, jika meningkatkan produktivitas sumber daya manusia
kemampuannya lebih rendah maka akan muncul rasa melalui kepuasan kerja karyawan. Sehingga, UMKM
lelah yang berlebih pada pekerja. Sehingga, beban harus dapat menentukan perbaikan lingkungan kerja atau
disesuaikan sebaik mungkin untuk menghindari pengurangan beban kerja perlu dilakukan atau tidak.
kelelahan yang berlebih pada karyawan (Hapzi,
Istianingsih, & Saputra, 2022). 2. Metode Penelitian
Tinggi rendahnya kepuasan kerja juga dapat Penelitian dilakukan di UMKM UD Kerupuk
dipengaruhi oleh lingkungan kerja yang ada di dalam Mekar Sari Karangklesem, Banyumas dengan metode
sebuah usaha. Dalam perusahaan manufaktur, penelitian sebagai berikut.
lingkungan kerja merupakan tempat di mana produk 2.1. Variabel Penelitian
dihasilkan. Lingkungan kerja adalah sekumpulan alat Variabel yang digunakan adalah variabel
dan bahan yang berada di sekitar pekerja, metode dan dependen yaitu kepuasan kerja (Y) dan variabel
pengaturan kerjanya secara berkelompok maupun independen yaitu beban kerja (X1) dan lingkungan kerja
individual (Saleh & Utomo, 2018). Lingkungan kerja (X2).
menjadi aspek penting bagi karyawan dalam 2.2. Sampel Penelitian
melaksanakan tugas-tugasnya. Adanya lingkungan kerja Pengambilan sampel menggunakan metode
yang nyaman dan aman akan memberikan kepuasan Nonprobability Sampling dengan teknik Sampling
kerja pada karyawan (Farisi & Lesmana, 2021). Aksidental atau penentuan sampel berdasarkan siapa
Sebuah perusahaan perlu memperhatikan saja yang ditemui di lokasi. Sampel yang didapat
kenyamanan lingkungan kerja. Perusahaan harus sebanyak 25 pekerja UMKM UD Kerupuk Mekar Sari.
memperhatikan kondisi lingkungan kerjanya demi 2.3. Metode Analisis Data
menciptakan lingkungan yang sesuai dengan keinginan Metode analisis data menggunakan analisis
dan kebutuhan para karyawan sebagai pelaksana kerja deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan data
di lingkungan tersebut. Produktivitas tidak hanya primer. Data primer diperoleh secara langsung melalui
membutuhkan keahlian kerja, tetapi juga membutuhkan kuesioner yang diisi oleh karyawan UD Kerupuk Mekar
lingkungan kerja yang nyaman yang dapat membantu Sari. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan
kelancaran pekerjaan. Lingkungan kerja yang baik dan kuesioner secara manual kepada karyawan tanpa alat
kondusif mendorong rasa nyaman karyawan dalam elektronik. Teknik pengumpulan data menggunakan
bekerja, sehingga karyawan dapat lebih produktif dan skala likert enam poin yaitu: Sangat Tidak Setuju Sekali
termotivasi untuk lebih bersemangat lagi dalam bekerja (STSS = 1), Sangat Tidak Setuju (STS = 2), Tidak
(Wahyuningsih, 2018). Dalam hal ini, kepuasan kerja Setuju (TS = 3), Setuju (S = 4), Sangat Setuju (SS = 5)
karyawan akan meningkat yang berpengaruh pada Sangat Setuju Sekali (SSS = 6). Sedangkan, untuk
peningkatan produktivitas karyawan juga. Oleh sebab analisis data menggunakan beberapa poin sebagai
itu, perusahaan harus memperhatikan lingkungan kerja berikut.
karyawan untuk meningkatkan produktivitas tersebut a. Uji Asumsi Klasik
(Panjaitan, 2018). Uji asumsi klasik dilakukan dengan
Faktor-faktor lingkungan yang perlu menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas,
diperhatikan oleh perusahaan yaitu, (1) Hubungan dan uji heteroskedastisitas. Uji normalitas
karyawan yang meliputi hubungan secara individu dan dilakukan untuk mengetahui penyebaran pada nilai
hubungan secara berkelompok. (2) Tingkat kebisingan, residual. Model regresi yang baik sudah
3

terdistribusi secara normal, sehingga uji normalitas c. Pengujian Hipotesis


perlu dilakukan untuk mengetahui suatu nilai Rumusan hipotesis untuk penelitian ini adalah
residual pada model regresi tersebut terdistribusi sebagai berikut.
secara normal atau tidak (Mardiatmoko, 2020). Hipotesis 1
Uji multikolinearitas juga dilakukan untuk 𝐻0 ∶ Beban kerja berpengaruh terhadap kepuasan
mengetahui hubungan linear yang sempurna antar kerja
variabel independen dalam model regresi linear 𝐻1 ∶ Beban kerja tidak berpengaruh terhadap
berganda. Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari kepuasan kerja
nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Hipotesis 2
Toleransinya (Mardiatmoko, 2020). 𝐻0 ∶ Lingkungan kerja berpengaruh terhadap
Selanjutnya, uji heteroskedastisitas dilakukan kepuasan kerja
karena ada keadaan di mana terjadi ketidaksamaan 𝐻1 ∶ Lingkungan kerja tidak berpengaruh
varian nilai residual untuk semua pengamatan pada terhadap kepuasan kerja
model regresi linear berganda. Pengujian dilakukan Hipotesis 3
dengan meregresikan semua variabel bebas 𝐻0 ∶ Beban kerja dan lingkungan kerja
terhadap nilai absolute residual (Mardiatmoko, berpengaruh terhadap kepuasan kerja
2020). 𝐻1 ∶ Beban kerja dan lingkungan kerja tidak
b. Analisis Regresi Linear Berganda berpengaruh terhadap kepuasan kerja
Pada metode analisis regresi linear berganda Pengujian hipotesis di atas dilakukan dengan dua
terdapat satu variabel dependen dan dua atau lebih metode, yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan).
variabel independen. Metode ini lebih banyak Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh
digunakan dalam praktik bisnis karena dapat variabel independen terhadap variabel dependen
menggunakan banyak variabel dan lebih relevan secara parsial. Sedangkan uji F digunakan untuk
jika diterapkan pada kasus-kasus perusahaan menentukan pengaruh variabel independen
(Santoso, 2020). Pengujian hipotesis menggunakan terhadap variabel dependen secara bersamaan
regresi linear berganda dengan persamaan (Mardiatmoko, 2020).
matematis sebagai berikut.
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + 𝑒 (1) 3. Hasil dan Pembahasan
Keterangan: Pengambilan data melalui penyebaran
𝑌 = Kepuasan Kerja kuesioner langsung kepada karyawan di lokasi UMKM
𝑎 = Nilai Konstanta UD Kerupuk Mekar Sari. Data yang terambil adalah
𝑏1 = Koefisien Regresi Beban Kerja sebanyak 25 karyawan sebagai responden dengan rata-
𝑏2 = Koefisien Regresi Lingkungan Kerja rata karyawan berjenis kelamin laki-laki dan berusia 35-
𝑋1 = Variabel Beban Kerja 45 tahun. Analisis data tersebut adalah sebagai berikut.
𝑋2 = Variabel Lingkungan Kerja 3.1. Uji Asumsi Klasik
𝑒 = Error / Residual a. Uji Normalitas

Gambar 1. Hasil uji normalitas


Sampel yang digunakan kurang dari 30, maka besar dari 0,05. Sehingga, variabel dependen dan
uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk. Hasil independen yang diteliti terdistribusi secara normal.
menunjukkan nilai sig. sebesar 0,481 yang lebih
4

Gambar 2. Grafik hasil uji normalitas

Pada gambar 2 mengidentifikasi bahwa model menunjukkan nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan
regresi telah memenuhi pernyataan sebelumnya nilai VIF kurang dari 10, maka model regresi kedua
bahwa model regresi penelitian ini terdistribusi variabel independen yakni X1 (beban kerja) dan X2
secara normal. (lingkungan kerja) dinyatakan tidak terjadi
b. Uji Multikolinearitas multikolinearitas. Hasil pengujian dapat dikatakan
Uji multikolinearitas dilihat dari nilai reliabel atau terpercaya.
Tolerance dan VIF pada gambar 3. Hasil

Gambar 3. Hasil uji multikolinearitas


c. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4. Grafik hasil uji heteroskedastisitas


Gambar 4 menunjukkan titik-titik penyebaran tersebar juga di atas maupun di bawah angka 0 pada
data secara acak dan tidak membentuk pola tertentu sumbu Y. Sehingga, dapat dikatakan bahwa model
atau pola yang terbentuk tidak jelas. Titik-titik yang regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
5

3.2. Uji Regresi Linear Berganda


a. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Gambar 5. Koefisien regresi


Berdasarkan perhitungan menggunakan maka akan menurunkan kepuasan kerja karyawan.
software SPSS pada gambar 5, diperoleh persamaan Sedangkan variabel lingkungan kerja (𝑋2 ) bernilai
regresi linear berganda sebagai berikut. positif yang berarti jika lingkungan kerja
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 (2) ditingkatkan, maka akan meningkatkan kepuasan
𝑌 = 7,231 − 0,127𝑋1 + 0,848𝑋2 (3) kerja karyawan juga. Variabel lingkungan kerja
Persamaan di atas menunjukkan bahwa memiliki kontribusi yang relatif besar dibanding
variabel beban kerja (𝑋1 ) memiliki nilai negatif dengan variabel beban kerja terhadap kepuasan
yang dapat diartikan jika beban kerja meningkat, kerja.
b. Uji Koefisien Determinasi

Gambar 6. Nilai R Square


Melalui gambar 6 dapat dilihat bahwa nilai R dipengaruhi oleh variabel lain di luar dari
Square sebesar 0,194 atau 19,4% menunjukkan penelitian.
bahwa variabel beban kerja dan lingkungan kerja 3.3. Uji Hipotesis
secara serentak berpengaruh sebesar 19,4% a. Uji t
terhadap kepuasan kerja, sedangkan 80,6% sisanya

Gambar 7. Hasil uji t


Berdasarkan uji t pada gambar 7, diperoleh terhadap kepuasan kerja. Sedangkan, pada variabel
pengaruh masing-masing variabel independen lingkungan kerja memiliki nilai sig. 0,035 < 0,05
terhadap variabel dependen Pada variabel beban yang berarti bahwa lingkungan kerja tidak
kerja memiliki nilai sig. 0,568 > 0,05, maka berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan kerja.
variabel beban kerja secara parsial berpengaruh
6

b. Uji F

Gambar 8. Hasil uji ANOVA


Uji F pada gambar 8 memperlihatkan nilai sig.
0,093 > 0,05, sehingga hipotesis 3 pada 𝐻0 4. Kesimpulan
diterima, yang dapat diartikan kedua variabel beban Berdasarkan hasil pengujian yang telah dibahas
kerja dan lingkungan kerja memiliki pengaruh sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat
yang signifikan terhadap kepuasan kerja pada taraf pengaruh antara beban kerja dan lingkungan kerja
signifikansi 0,05. terhadap kepuasan kerja. Akan tetapi, lingkungan kerja
3.4. Pembahasan tidak berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan
a. Hipotesis 1: Pengaruh beban kerja terhadap kerja. Sehingga, UMKM dapat lebih memperhatikan
kepuasan kerja beban kerja terhadap karyawan dan melakukan sedikit
Berdasarkan nilai statistik dari uji t pada perbaikan pada lingkungan kerjanya untuk mencapai
variabel beban kerja memiliki nilai signifikansi kepuasan kerja yang lebih baik dan dapat meningkatkan
sebesar 0,568 yang lebih besar dari 0,05, maka 𝐻0 produktivitas sumber daya manusia.
diterima. Beban kerja berpengaruh terhadap Karena beberapa keterbatasan penelitian,
kepuasan kerja karyawan pada UMKM UD analisis pengaruh kepuasan kerja karyawan di UMKM
Kerupuk Mekar Sari. Salah satu beban kerja yang UD Kerupuk Mekar Sari hanya dilakukan pada dua
harus diperhatikan oleh UMKM adalah target variabel beban kerja dan lingkungan kerja saja.
produksi/pekerjaan yang dapat dikurangi untuk Sehingga, kedua variabel secara serentak hanya
meningkatkan kepuasan kerja karyawan. berpengaruh sebesar 19,4% saja. Pada penelitian
b. Hipotesis 2: Pengaruh lingkungan kerja terhadap berikutnya dapat dianalisis berbagai faktor lain yang
kepuasan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja untuk
Berdasarkan nilai statistik uji t pada variabel menciptakan sumber daya manusia yang baik dan
lingkungan kerja menunjukkan nilai signifikansi produktif.
sebesar 0,035 yang lebih kecil dari 0,05, maka 𝐻0
ditolak. Dengan kata lain, lingkungan kerja tidak 5. Ucapan Terima Kasih
berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di Rasa syukur kepada Allah SWT. yang telah
UMKM UD Kerupuk Mekar Sari. Semua fasilitas memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
dan kondisi lingkungan dapat dikatakan sudah penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Terima
aman dan nyaman bagi karyawan UD Kerupuk kasih kepada ibu Isnaini Nurisusilawati, S. T., M. Sc.
Mekar Sari. selaku dosen pengampu mata kuliah Statistika Industri
c. Hipotesis 3: Pengaruh beban kerja dan lingkungan atas ilmu dan bimbingan yang telah diberikan. Terima
kerja terhadap kepuasan kerja kasih juga kepada UMKM UD Kerupuk Mekar Sari
Berdasarkan nilai statistik uji F menunjukkan yang telah membantu sebagai objek penelitian ini, juga
nilai 0,093 yang lebih besar dari 0,05, maka 𝐻0 kepada teman-teman tim penyusun yang telah bekerja
diterima. Dengan kata lain, kedua variabel keras dalam penyusunan karya tulis ini.
independen yaitu beban kerja dan lingkungan kerja
secara simultan memiliki pengaruh terhadap 6. Daftar Pustaka
kepuasan kerja. Andika, R., Widjarnako, B., & Ahmad, R. (2019).
Berdasarkan hasil analisis determinasi nilai Pengaruh Motivasi Kerja dan Persaingan Kerja
Adjusted R Square, kedua variabel beban kerja dan Terhadap Produktivitas Kerja Melalui
lingkungan kerja berkontribusi sebesar 12,1% Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening
terhadap kepuasan kerja. Sedangkan untuk 87,9% Pada Pegawai Universitas Pembangunan Panca
lainnya dipengaruhi oleh variabel lain di laur Budi Medan. Jurnal Manajemen Tools, 189-
penelitian. 206.
7

Bhastary, M. D. (2020). Pengaruh Etika Kerja dan Stres


Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.
Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister
Manajemen, 160-170.
Farisi, S., & Lesmana, M. T. (2021). Peranan Kinerja
Pegawai: Disiplin Kerja kepemimpinan Kerja
dan lingkungan kerja. Seminar Nasional
Teknologi Edukasi Sosial Dan Humaniora,
336-351.
Hapzi, A., Istianingsih, S., & Saputra, F. (2022).
Pengukuran Organizational Citizenship
Behavior: Beban Kerja, Budaya Kerja dan
Motivasi (Studi Literature Review). Jurnal
Ilmu Multidisplin, 83-93.
Harahap, D. S., & Khair, H. (2019). Pengaruh
Kepemimpinan dan Komensasi Terhadap
Kepuasan Kerja Melalui Motivasi Kerja.
Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister
Manajemen, 69-88.
Mardiatmoko, G. (2020). entingnya uji asumsi klasik
pada analisis regresi linier berganda (studi
kasus penyusunan persamaan allometrik kenari
muda [canarium indicum l.]). BAREKENG:
Jurnal Ilmu Matematika Dan Terapan, 333-
342.
Panjaitan, M. (2018). Pengaruh lingkungan kerja
terhadap produktivitas kerja karyawan. Jurnal
Manajemen, 1-5.
Saleh, A. R., & Utomo, H. (2018). Pengaruh Disiplin
Kerja, Motivasi Kerja, Etos Kerja Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Bagian Produksi Di Pt. Inko
Java Semarang. Among Makarti, 28-50.
Santoso, S. (2020). Panduan Lengkap SPPS 26. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Subagyo, & Purnomo, H. (2022). Manajemen UMKM.
Bandung: Media Sains Indonesia.
Sulastri, & Onsardi. (2020). Pengaruh Stres Kerja dan
Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
Journal of Management and Bussines (JOMB),
83-98.
Sunarta. (2019). Pentingnya Kepuasan Kerja. Jurnal
Efisiensi : Kajian Ilmu Administrasi, 63-75.
Wahyuningsih, S. (2018). Pengaruh Lingkungan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja. Jurnal Warta
Dharmawangsa.

Anda mungkin juga menyukai