Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Manajemen Volume 6 Nomor 1 (2020) p – ISSN : 2301-6256

Januari – Juni 2020 e - ISSN : 2615-1928


http://ejournal.lmiimedan.net

JURNAL MANAJEMEN
Open access available at http://ejournal.lmiimedan.net

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN


KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SEJAHTERA PUTRA
SOLO
Ina Namora Putri Siregar, Steven Yap, Cathryn Yinarta, Yasti Valen Ginting
Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah menguji dan menganalisis pengaruh
Diterima April 2020 disiplin kerja, kepemimpinan dan pengawasan kerja terhadap
Disetujui Mei 2020 kinerja karyawan pada PT. Sejahtera Putra Solo. Populasi dan
sampel dalam penelitian ini adalah 64 karyawan. Metode penelitian
Dipublikasikan Juni 2020 yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil
Keywords: koefisien determinasi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar
Disiplin Kerja; 0,328, hal ini berarti 32,8% dari variasi variabel terikat yaitu
Kepemimpinan; kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas yaitu
Pengawasan Kerja; bebas disiplin kerja, kepemimpinan dan pengawasan kerja,
Kinerja Karyawan sedangkan sisanya sebesar 67,2% dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak diteliti pada penelitian ini seperti kompensasi, promosi
jabatan, penghargaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara
parsial disiplin kerja, kepemimpinan, dan pengawasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada
PT. Putra Solo Stabat. Secara simultan Disiplin Kerja,
Kepemimpinan dan Pengawasan Kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Putra Solo Stabat.

PENDAHULUAN ketelitian karyawan serta ketidaktepatan


PT. Sejahtera Putra Solo merupakan waktu karyawan dalam bekerja.
sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang kontraktor. Kinerja yang lebih Selain pengawasan, faktor lain yang
tinggi mengandung arti terjadinya diindikasikan mempengaruhi kinerja
peningkatan efisiensi, efektivitas, atau karyawan tersebut, salah satunya adalah
kualitas yang lebih tinggi dari disiplin kerja. Adapun permasalahan
penyelesaian serangkaian tugas yang disiplin kerja pada perusahaan ini adalah
dibebankan kepada seorang karyawan masalah semakin meningkatnya angka
dalam suatu organisasi atau perusahaan. ketidakhadiran karyawan dan tingkat
Penurunan kinerja karyawan ini keterlambatan karyawan. Hal ini dapat
mengakibatkan tidak tercapainya target menyebabkan dan berdampak pada
perusahaan yang ditetapkan sebelumnya. ketidakefektifan pemanfaatan waktu
Hal ini disebabkan oleh penurunan kerja karyawan. Terjadinya peningkatan
keterlambatan karyawan datang ke

STIE LMII MEDAN JANUARI – JUNI 2020 75


Jurnal Manajemen Vol. 6, No. 1 (75-84) p – ISSN : 2301-6256
Ginting, Yap, Yinarta (2020) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

kantor. Walaupun adanya sanksi terhadap selalu sibuk sehingga tidak lagi
pelanggaran keterlambatan waktu datang memberikan kewenangan permintaan
ke kantor, tetapi karyawan tetap persetujuan dikarenakan takut
melakukan pelanggaran. Hal ini menghambat kinerja karyawan. Hal ini
disebabkan karyawan cenderung disebabkan pengawasan kerja yang
memiliki disiplin yang rendah baik dalam kurang objektif dan teliti dalam
bekerja maupun dalam waktu kerja. melakukan pengawasan, jadwal
pengawasan yang tidak tepat waktu,
Permasalahan kepemimpinan adalah kurang efisien dan efektifnya sistem
pemimpin yang kurang dapat memotivasi pengawasan sehingga menghambat
para karyawan dalam bekerja sehingga kinerja karyawan.
target kerja yang ditetapkan perusahaan
tidak dapat tercapai seperti berupa pujian, Berdasarkan permasalahan yang terjadi
dorongan dan membantu dalam cara pada perusahaan, maka peneliti tertarik
maupun informasi agar karyawan dapat untuk melakukan penelitian pada
mencapai target kerjanya. Pemimpin perusahaan ini dengan judul pengaruh
yang hanya mementingkan laba disiplin kerja, kepemimpinan dan
perusahaan, tanpa peduli dengan kendala- pengawasan kerja terhadap kinerja
kendala yang dihadapi oleh karyawan karyawan pada PT. Sejahtera Putra Solo.
dalam bekerja dimana tidak memberikan Berdasarkan latar belakang masalah yang
jalan keluar untuk para karyawan dalam telah dikemukakan sebelumnya, maka
mengatasi permasalahan pekerjaan yang dapat disajikan masalah penelitian yakni
sedang dihadapinya, dan kurangnya sebagai berikut:
kehadiran pimpinan untuk mengikuti
jadwal rapat yang ditargetkan 1. Bagaimana pengaruh disiplin
sebelumnya sehingga terkadang kerja terhadap kinerja karyawan
pimpinan tidak mengetahui pada PT. Sejahtera Putra Solo?
perkembangan ataupun permasalahan 2. Bagaimana pengaruh
yang sedang dihadapi perusahaan. Hal ini kepemimpinan terhadap kinerja
menyebabkan kinerja karyawan karyawan pada PT Sejahtera Putra
mengalami penurunan yang terlihat dari Solo?
meningkatnya kesalahan kerja karyawan. 3. Bagaimana pengaruh pengawasan
kerja terhadap kinerja karyawan
Pengawasan kerja yang kurang diberikan pada PT. Sejahtera Putra Solo?
dalam pemeriksaan hasil pekerjaan 4. Bagaimana pengaruh disiplin
karyawan sehingga menyebabkan kerja, kepemimpinan dan
meningkatnya tingkat kesalahan pengawasan kerja terhadap
pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan kinerja karyawan pada PT.
dalam melaksanakan dan menyelesaikan Sejahtera Putra Solo?
pekerjaanya. Alasan terjadinya
dikarenakan atasan setiap divisi kerja TELAAH TEORI
kurang memberikan pengawasan kerja Pengertian Disiplin Kerja
terhadap hasil kerja karyawan yang Menurut Sutrisno (2015), disiplin adalah
biasanya setiap penyelesaian kerja sikap hormat terhadap peraturan dan
diharuskan permintaan persetujuan ketetapan peruashaaan, yang ada dalam
atasan, tetapi karena atasan divisi yang diri karyawan yang menyebabkan ia

76 JANUARI – JUNI 2020 STIE LMII MEDAN


Jurnal Manajemen Volume 6 Nomor 1 (2020) p – ISSN : 2301-6256
Januari – Juni 2020 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

dapat menyesuaikan diri dengan sukarela Menurut Wibowo (2014), tanpa


pada peraturan dan ketetapan perusahaan. kepemimpinan, maka manajemen
menjadi cacat. Apabila hal tersebut tidak
Menurut Siagian (2013), disiplin terjadi hasilnya adalah selalu kinerja
merupakan tindakan manajemen untuk buruk.
mendorong para anggota organisasi
memenuhi tuntutan berbagai ketentuan Pengertian Pengawasan Kerja
tersebut. Torang (2013) mengemukakan bahwa
pengawasan atau pengendalian adalah
Menurut Hasibuan (2013) pada dasarnya salah satu fungsi manajemen untuk
banyak indikator yang mempengaruhi menjamin keputusan, perencanaan, dan
tingkat kedisiplinan karyawan suatu pelaksanaan program sesuai dengan
organisasi, diantaranya balas jasa, tujuan yang diharapkan atau tidak.
keadilan, sanksi hukuman, dan ketegasan. Siswandi (2011) menjelaskan
Menurut Sutrisno (2013), kinerja karakteristik pengawasan yang efektif
karyawan akan dapat terwujud bila adalah sebagai berikut:
karyawan mempunyai komitmen dengan 1. Akurat, informasi tentang
organisasi dan ditunjang dengan disiplin pelaksanaan kegiatan harus
kerja yang tinggi. akurat.
Pengertian Kepemimpinan 2. Tepat waktu, informasi harus
Menurut Fahmi (2016), kepemimpinan dikumpulkan, disampaikan dan
merupakan suatu ilmu yang mengkaji dievaluasi secepatnya.
secara komprehensif tentang bagaimana 3. Objektif dan menyeluruh,
mengerahkan, mempengaruhi dan informasi harus mudah dipahami
mnegawasi orang lain untuk mengerjakan dan bersifat objektif.
tugas sesuai dengan perintah yang 4. Terpusat pada titik-titik
direncanakan. pengawasan strategik.

Menurut Handoko (2014), kepemimpinan Menurut Yuniarsih dan Suwatno (2016),


merupakan kemampuan yang dipunyai esensi dalam proses pengawasan sumber
seseorang untuk mempengaruhi orang- daya manusia adalah mengukur capaian
orang lain agar bekerja mencapai tujuan kinerja personil.
dan sasaran.
Pengertian Kinerja Karyawan
Menurut Darodjat (2015), terdapat lima Menurut Sedarmayanti (2015), kinerja
praktik mendasar pemimpin yang merupakan hasil kerja yang dapat dicapai
memiliki kualitas kepemimpinan unggul seseorang atau sekelompok orang dalam
yaitu: suatu organisasi.
1. Pemimpin yang menantang
Menurut Yani (2012), kinerja merupakan
proses.
perilaku nyata yang tampilkan setiap
2. Memberikan inspirasi wawasan
orang sebagai prestasi kerja yang
bersama.
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
3. Memungkinkan orang lain dapat
bertindak dan berpartisipasi. perannya di dalam perusahaan.
4. Mampu menjadi penunjuk jalan. Menurut Moeheriono (2014), ukuran
5. Memotivasi bawahan. indikator kinerja berikut ini, yaitu efektif,
STIE LMII MEDAN JANUARI – JUNI 2020 77
Jurnal Manajemen Vol. 6, No. 1 (75-84) p – ISSN : 2301-6256
Ginting, Yap, Yinarta (2020) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

efisien, kualitas, ketepatan waktu, dan Sifat penelitian yang digunakan adalah
produktivitas deskriptif explanatory. Zulganef (2013)
menjelaskan bahwa penelitian
Kerangka Konseptual explanatory adalah penelitian yang
Kerangka konseptual yang dapat bertujuan menelaah kausalitas antar
digambarkan sebagai berikut: variabel yang menjelaskan suatu
fenomena tertentu.
Peneliti mengambil populasi dalam
penelitian ini sebanyak 64 karyawan.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 64
orang. Teknik pengambilan sampel
Hipotesis dari penelitian ini yaitu: adalah sampel jenuh. Dalam penelitian
H1: Disiplin kerja berpengaruh terhadap ini, pengumpulan data dilakukan dengan
kinerja karyawan pada PT. Sejahtera cara:
Putra Solo. 1. Kuesioner, dibagi kepada semua
karyawan pada perusahaan.
H2: Kepemimpinan berpengaruh terhadap 2. Wawancara, dilakukan kepada
kinerja karyawan pada PT. Sejahtera karyawan pada perusahaan.
Putra Solo. 3. Studi dokumentasi adalah buku-
H3: Pengawasan kerja berpengaruh buku, jurnal, profil perusahaan.
terhadap kinerja karyawan pada PT. Sumber data penelitian terdiri atas
Sejahtera Putra Solo. sumber data primer, meliputi hasil
H4: Disiplin kerja, kepemimpinan dan pengisian kuesioner dan wawancara;
pengawasan kerja berpengaruh terhadap serta sumber data sekunder, meliputi
Kinerja Karyawan pada PT Sejahtera profil perusahaan, buku, jurnal dan
Putra Solo. sebagainya.
Uji Validitas dan Reliabilitas
METODE PENELITIAN
Menurut Ghozali (2016), uji validitas
Pendekatan dalam penelitian ini adalah
digunakan untuk mengukur sah atau valid
pendekatan kuantitatif. Menurut
tidaknya suatu kuesioner. Jika rhitung ≥ r
Sujarweni (2015), pendekatan kuantitatif
table, maka butir pertanyaan valid. Jika r
memusatkan perhatian pada gejala-gejala
hitung < rtabel, maka butir pertanyaan tidak
yang mempunyai karakteristik tertentu di
valid
dalam kehidupan manusia yang
dinamakan sebagai variabel Uji reliabilitas dimaksudkan untuk
mengukur kuesioner yang merupakan
Dalam penelitian ini, peneliti
indikator dari variabel. Suatu konstruk
menggunakan metode penelitian
atau variabel dikatakan reliabel jika
deskriptif kuantitatif. Menurut Suryabrata
memberikan nilai Cronbach Alpha >
(2013), penelitian deskriptif adalah
0,60.
penelitian yang bermaksud untuk
membuat pencandraan (deskripsi) Pengujian Asumsi Klasik
mengenai situasi-situasi atau kejadian- Dilakukan uji normalitas, uji
kejadian. multikolinieritas, dan uji
78 JANUARI – JUNI 2020 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Volume 6 Nomor 1 (2020) p – ISSN : 2301-6256
Januari – Juni 2020 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

heteroskedastisitas. bila dua atau lebih variabel independen


sebagai faktor prediktor dimanipulasi
Uji Normalitas (dinaikturunkan nilainya), dengan rumus:
Menurut Sujarweni (2014), uji normalitas
bertujuan untuk mengetahui distribusi
data dalam variabel yang akan digunakan
dalam penelitian. Data yang baik dan
layak digunakan dalam penelitian adalah Keterangan:
data yang memiliki distribusi normal, Y : Kinerja Karyawan
dengan menggunakan grafik histogram
yaitu yang membandingkan antara data X1 : Disiplin Kerja
observasi dengan distribusi yang X2 : Kepemimpinan
mendekati distribusi normal. Selain
melihat grafik histogram dapat juga X3 : Pengawasan KErja
meliihat grafik nomal probability plot.
a : Konstanta
Normalitas data dapat dilihat dengan
mengunakan uji normal Kolmogorov- b1,2,3 : Koefisien Regresi
Smirnov yaitu nilai sig > 0,05 maka
berdistribusi normal dan apabila nilai sig e : Standard Error
< 0,05 maka berdistribusi tidak normal Koefisien Determinasi
Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali (2016:95), koefisien
Menurut Ghozali (2016), uji determinasi pada intinya mengukur
multikolinieritas bertujuan untuk menguji seberapa jauh kemampuan model dalam
apakah model regresi ditemukan adanya menerangkan variasi variabel dependen.
korelasi antar variabel bebas Nilai koefisien determinasi adalah antara
(independen). Adanya multikolinieritas nol dan satu. Nilai koefisien determinasi
adalah nilai tolerance ≥ 0,10 atau sama yang kecil berarti kemampuan variabel-
dengan nilai VIF ≤ 10. variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas.
Uji Heteroskedastisitas Oleh karena itu, banyak peneliti
Menurut Ghozali (2016), uji menganjurkan untuk menggunakan nilai
heteroskedastisitas bertujuan menguji adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana
apakah dalam model regresi terjadi model regresi terbaik. Tidak seperti R2,
ketidaksamaan variance dari residual satu nilai adjusted R2 dapat naik atau turun
pengamatan ke pengamatan yang lain. apabila satu variabel independen
Dengan melihat grafik Scatterplot dan uji ditambahkan kedalam model.
Glejser. Apabila r > 0,05 maka tidak
terjadi heteroskedastisitas dan apabila < Pengujian Hipotesis Secara Simultan
0,05 maka terjadi heteroskedastisitas (Uji-F)
Menurut Sunyoto (2013), uji F digunakan
Model Penelitian untuk mengetahui pengaruh antara
Menurut Sugiyono (2012), analisis variabel independen terhadap variabel
regresi linier berganda digunakan oleh dependen secara bersama-sama.
peneliti bila peneliti bermaksud
meramalkan bagaimana keadaan (naik Dalam penelitian ini Fhitung akan
turunnya) variabel dependen (kriterium), dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat
signifikansi 5 %. Kriteria penelitian
STIE LMII MEDAN JANUARI – JUNI 2020 79
Jurnal Manajemen Vol. 6, No. 1 (75-84) p – ISSN : 2301-6256
Ginting, Yap, Yinarta (2020) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

hipotesis pada uji F ini adalah:


H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel untuk
tingkat signifikan α = 5%
Ha diterima apabila Fhitung > Ftabel untuk
tingkat signifikan α = 5%
Pengujian Hipotesis Secara Parsial
(Uji-t)
Menurut Sunyoto (2013), uji t digunakan
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan Gambar 2. Uji Normalitas Histogram
Sumber: Data primer diolah, 2020
atau pengaruh yang berarti (signifikan)
antara variabel independen secara parsial Gambar 3 adalah grafik Normalitas P-P
terhadap variabel dependen. Plot terlihat data menyebar di sekitar
garis diagonal, penyebarannya sebagian
Dalam penelitian ini nilai t hitung akan
dibandingkan dengan nilai ttabel, dengan besar mendekati garis diagonal. Hal ini
kriteria pegambilan keputusannya adalah: berarti bahwa data berdistribusi normal.

H0 diterima apabila -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel


dengan tingkat signifikansi 5%.
Ha diterima apabila thitung < - ttabel atau
thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi
5%.
HASIL
Uji Asumsi Klasik
Peneliti melakukan uji normalitas, uji
multikolinieritas, dan uji Gambar 3. Uji Normalitas P-P Plot
heteroskedastisitas. Hasilnya dijelaskan Sumber: Data primer diolah, 2020
sebagai berikut:
Berikut ini adalah uji normalitas secara
Uji Normalitas statistik menggunakan Kolmogorov-
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah Smirnov.
residual berdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan menggunakan uji grafik, Hasil uji normalitas dengan mengunakan
dan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. pengujian Kolmogorov - Smirnov
menunjukkan nilai signifikan 0,735 >
Grafik histogram pada Gambar 2 0,05. Dengan demikian dari hasil uji
menunjukkan data riil membentuk garis Kolmogorov-Smirnov menunjukkan data
kurva cenderung simetri (U) tidak berdistribusi normal.
melenceng ke kiri atau pun ke kanan
maka dapat dikatakan data berdistribusi Uji Multikolinieritas
normal. Hasil pengujian multikolinearitas
menunjukkan bahwa nilai tolerance
untuk variabel disiplin sebesar 0,820 >
0,1, kepemimpinan sebesar 0,820>0,1
dan kepuasan kerja sebesar 0,802 > 0,1
80 JANUARI – JUNI 2020 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Volume 6 Nomor 1 (2020) p – ISSN : 2301-6256
Januari – Juni 2020 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

sedangkan nilai VIF untuk variabel bebas Model Penelitian


disiplin sebesar 1,172 < 10, Model regresi linier berganda yang
kepemimpinan sebesar 1,219 < 10 dan digunakan adalah sebagai berikut:
pengawasan kerja sebesar 1,248 < 10.
Y = 4,881 + 0,247X1 +0,231X2 + 0,171X3 + e
Dengan demikian pada uji
multikolinieritas tidak terjadi korelasi
antar variabel bebas.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
perbedaan variance residual suatu
periode pengamatan ke periode
pengamatan yang lain. Ada beberapa cara
untuk mendeteksi ada atau tidaknya Penjelasan regresi linier berganda di atas
heteroskedastisitas: adalah:
1. Konstanta sebesar 4,881
menyatakan bahwa jika variabel
bebas disiplin kerja,
kepemimpinan dan pengawasan
kerja tidak ada, atau konstan maka
variabel terikat kinerja karyawan
pada sebesar 4,881 satuan.
2. Koefisien regresi variabel bebas
disiplin kerja sebesar 0,247 dan
Gambar 4. Uji Heteroskedastisitas bernilai positif. Hal ini
Sumber: Data primer diolah, 2020 menyatakan bahwa apabila setiap
kenaikan variabel bebas disiplin
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa kerja 1 satuan akan meningkatkan
titik-titik menyebar dengan pola yang variabel terikat kinerja karyawan
tidak jelas baik di atas maupun di bawah sebesar 0,247 satuan dengan
angka nol (0) pada sumbu Y, tidak anggapan variabel lainnya tetap.
berkumpul di satu tempat, sehingga dari 3. Koefisien regresi variabel bebas
grafik scatterplot dapat disimpulkan kepemimpinan sebesar 0,231 dan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas bernilai positif. Hal ini
pada model regresi. menyatakan bahwa apabila setiap
Berdasarkan uji Glejser menunjukkan kenaikan variabel bebas
nilai signifikan dari variabel bebas kepemimpinan 1 satuan akan
disiplin sebesar 0,964 > 0,05, variabel meningkatkan variabel terikat
bebas kepemimpinan sebesar 0,991 > kinerja karyawan sebesar 0,231
0,05 dan variabel bebas pengawasan kerja satuan dengan anggapan variabel
sebesar 0,194 > 0,05. Dengan demikian lainnya tetap.
dari hasil uji Glejser dapat dikatakan 4. Koefisien regresi variabel bebas
tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. pengawasan kerja sebesar 0,171
dan bernilai positif. Hal ini
menyatakan bahwa apabila setiap

STIE LMII MEDAN JANUARI – JUNI 2020 81


Jurnal Manajemen Vol. 6, No. 1 (75-84) p – ISSN : 2301-6256
Ginting, Yap, Yinarta (2020) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

kenaikan variabel bebas 1. Hasil perhitungan pengujian


pengawasan kerja 1 satuan akan hipotesis secara parsial diperoleh
meningkatkan variabel terikat nilai thitung > ttabel atau 2,806 >
kinerja karyawan sebesar 0,171 2,000 dan signifikan yang
satuan dengan anggapan variabel diperoleh 0,007 < 0,05, berarti
lainnya tetap. bahwa Ho ditolak dan Ha diterima
yaitu secara parsial disiplin kerja
Nilai koefisien determinasi yaitu berpengaruh positif dan
diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar signifikan terhadap kinerja
0,328. Hal ini berarti 32,8% dari variasi karyawan.
variabel terikat yaitu kinerja karyawan 2. Hasil perhitungan pengujian
yang dapat dijelaskan oleh variasi hipotesis secara parsial diperoleh
variabel bebas yaitu bebas disiplin kerja, nilai thitung > ttabel atau 2,193 >
kepemimpinan dan pengawasan kerja 2,000 dan signifikansi yang
sedangkan sisanya sebesar 67,2% (100% diperoleh 0,032 < 0,05, berarti
- 53,2%) dijelaskan oleh variabel lain bahwa Ho ditolak, dan Ha
yang tidak diteliti pada penelitian ini diterima yaitu secara parsial
seperti kompensasi, promosi jabatan, kepemimpinan berpengaruh
penghargaan. positif dan signifikan terhadap
Pengujian Hipotesis Secara Simultan kinerja karyawan.Hasil
(Uji F) perhitungan pengujian hipotesis
Pengujian statistik F pada dasarnya secara parsial diperoleh nilai
menunjukkan apakah semua variabel thitung > ttabel atau 2,059 > 2,000
bebas yang dimasukkan dalam model dan signifikan yang diperoleh
mempunyai pengaruh secara simultan 0,044 < 0,05, berarti bahwa Ho
terhadap variabel dependen. ditolak dan Ha diterima yaitu
secara parsial Pengawasan Kerja
Hasil pengujian diperoleh nilai Fhitung berpengaruh positif dan
(11,240) > Ftabel (2,76) dan probabilitas signifikan terhadap Kinerja
signifikansi 0,000 < 0,05, berarti bahwa Karyawan pada PT Sejahtera
Ho ditolak, dan Ha diterima yaitu secara Putra Solo.
simultan disiplin kerja, kepemimpinan
dan pengawasan kerja berpengaruh Pembahasan
positif dan signifikan terhadap kinerja Pengaruh Disiplin Kerja terhadap
karyawan. Kinerja Karyawan
Hasil perhitungan pengujian hipotesis
Pengujian Hipotesis Secara Parsial secara parsial diperoleh nilai t hitung > ttabel
(Uji t) atau 2,806 > 2,000 dan signifikan yang
Uji t digunakan untuk mengetahui ada diperoleh 0,007 < 0,05, berarti bahwa Ho
tidaknya hubungan atau pengaruh yang ditolak dan Ha diterima yaitu secara
berarti (signifikan) antara variabel parsial disiplin kerja berpengaruh positif
independen secara parsial terhadap dan signifikan terhadap kinerja
variabel dependen. karyawan. Menurut Sutrisno (2013),
Hasil dari pengujian hipotesis secara kinerja karyawan akan dapat terwujud
parsial dapat dijelaskan sebagai berikut: bila karyawan mempunyai komitmen
dengan organisasi dan ditunjang dengan
82 JANUARI – JUNI 2020 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Volume 6 Nomor 1 (2020) p – ISSN : 2301-6256
Januari – Juni 2020 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

disiplin kerja yang tinggi. 1. Hasil perhitungan pengujian


hipotesis secara parsial diperoleh
Pengaruh Kepemimpinan terhadap nilai thitung > ttabel atau 2,806 >
Kinerja Karyawan 2,000 dan signifikan yang
Hasil perhitungan pengujian hipotesis diperoleh 0,007 < 0,05, berarti
secara parsial diperoleh nilai thitung > ttabel bahwa Ho ditolak dan Ha diterima
atau 2,193 > 2,000 dan signifikan yang yaitu secara parsial disiplin kerja
diperoleh 0,032 < 0,05, berarti bahwa Ho berpengaruh positif dan
ditolak dan Ha diterima yaitu secara signifikan terhadap kinerja
parsial Kepemimpinan berpengaruh karyawan.#
positif dan signifikan terhadap Kinerja 2. Hasil perhitungan pengujian
Karyawan. Menurut Wibowo (2014), hipotesis secara parsial diperoleh
tanpa kepemimpinan maka manajemen nilai thitung > ttabel atau 2,193 >
menjadi cacat. Apabila hal tersebut tidak 2,000 dan signifikan yang
terjadi hasilnya adalah selalu kinerja diperoleh 0,032 < 0,05, berarti
buruk. Pemimpin yang kurang dapat bahwa Ho ditolak dan Ha diterima
memotivasi para karyawan dalam bekerja yaitu secara parsial
sehingga target kerja yang ditetapkan kepemimpinan berpengaruh
perusahaan tidak dapat tercapai seperti positif dan signifikan terhadap
berupa pujian, dorongan dan membantu kinerja karyawan.
dalam cara maupun informasi agar 3. Hasil perhitungan pengujian
karyawan dapat mencapai target kerjanya hipotesis secara parsial diperoleh
Pengaruh Pengawasan Kerja terhadap nilai thitung > ttabel atau 2,059 >
Kinerja Karyawan 2,000 dan signifikan yang
Hasil pengujian hipotesis secara parsial diperoleh 0,044 < 0,05, berarti
diperoleh nilai thitung > ttabel atau 2,059 > bahwa Ho ditolak dan Ha diterima
2,000 dan signifikan yang diperoleh yaitu secara parsial pengawasan
0,044 < 0,05, berarti bahwa Ho ditolak kerja berpengaruh positif dan
dan Ha diterima yaitu secara parsial signifikan terhadap kinerja
pengawasan kerja berpengaruh positif karyawan.
dan signifikan terhadap kinerja 4. Hasil pengujian diperoleh nilai
karyawan. Menurut Yuniarsih dan Fhitung (11,240) > Ftabel (2,76) dan
Suwatno (2016), esensi dalam proses probabilitas signifikansi 0,000 <
pengawasan sumber daya manusia adalah 0,05, berarti bahwa Ho ditolak
mengukur capaian kinerja personel. dan Ha diterima yaitu secara
Pengawasan kerja yang kurang diberikan simultan disiplin kerja,
dalam pemeriksaan hasil pekerjaan kepemimpinan dan pengawasan
karyawan sehingga menyebabkan kerja berpengaruh positif dan
meningkatnya tingkat kesalahan signifikan terhadap kinerja
pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan karyawan.
dalam melaksanakan dan menyelesaikan 5. Hasil uji koefisien determinasi
pekerjaannya. diperoleh nilai Adjusted R Square
sebesar 0,328. Hal ini berarti
KESIMPULAN 32,8% dari variasi variabel terikat
Berdasarkan hasil dan pembahasan yaitu kinerja karyawan yang dapat
bahwa dapat disiumpulkan yaitu: dijelaskan oleh variasi variabel
STIE LMII MEDAN JANUARI – JUNI 2020 83
Jurnal Manajemen Vol. 6, No. 1 (75-84) p – ISSN : 2301-6256
Ginting, Yap, Yinarta (2020) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

bebas yaitu bebas disiplin kerja, Karyawan PT Astra Honda


kepemimpinan dan pengawasan Surabaya. Jurnal.
kerja sedangkan sisanya sebesar
67,2% (100% - 53,2%) dijelaskan Simanjuntak, D. S., Nadapdap, K. M. N.,
oleh variabel lain yang tidak & Winarto, W. (2017). Pengaruh
diteliti pada penelitian ini seperti Persepsi Penilaian Prestasi Kerja
kompensasi, promosi jabatan, terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.
penghargaan Jurnal Manajemen, 3(2), 6-13.
Siswandi. 2011. Aplikasi Manajemen
Berdasarkan permasalahan yang dibahas Perusahaan Analisis Kasus dan
sebelumnya adapun saran yang diberikan Pemecahannya. Jakarta: Mitra
dalam untuk pihak perusahaan agar Wacana Media.
meningkatkan kinerja karyawan berupa
peningkatan disiplin kerja, Sutrisno, H. Eddy. 2013. Budaya
kepemimpinan dan pengawasan kerja. Organisasi. Jakarta: Kencana.
Bagi peneliti-peneliti berikutnya,
disarankan untuk menambah variabel lain ______. 2015. Manajemen Sumber Daya
di luar dari variabel yang diteliti oleh Manusia. Jakarta: Kencana.
peneliti. Torang, Syamsir. 2016. Organisasi dan
DAFTAR PUSTAKA Manajemen (Perilaku, Struktur,
Darodjat, Tubagus Achmad. 2015. Budaya dan Perubahan Organisai.
Konsep Dasar Manajemen Bandung: Alfabeta.
Personalia Masa Kini. Bandung: Wahyuni. 2017. Pengaruh Pengawasan
Refika Aditama. Pimpinan, Disiplin Kerja,
Fahmi, Irfan. 2016. Perilaku Organisasi Penempatan Kerja dan Kepuasan
Teori, Aplikasi dan Kasus. Bandung: Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT
Alfabeta. Teluj Luas Padang. Jurnal.

Handoko, Hani T. 2014. Manajemen Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja.


Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Edisi Keempat. Jakarta: Rajawali
BPFE Yogyakarta. Pers.

Hasibuan, S,P, Malayu. 2013. Yuniarsih, Tujutju, Suwatno. 2016.


Manajemen Personalia dan Sumber Manajemen Sumber Daya Manusia.
Daya Manusia. Jakarta: Bumi Bandung: Alfabeta.
Aksara. Zulganef. 2013. Metode Penelitian Sosial
Sedarmayanti. 2015. Manajemen Sumber dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Daya Manusia Reformasi Birokrasi Winarto, W. (2016). External Feedback,
dan Manajemen Pegawai Negeri Organizational Training and
Sipil. Bandung: Refika Aditama. Organizational Performance: a
Setiawan. 2016. Pengaruh Gaya Qualitative Inquiry. Jurnal Ilmiah
Kepemimpinan, Kompensasi dan METHONOMI, 2(1).
Kompetensi terhadap Kinerja

84 JANUARI – JUNI 2020 STIE LMII MEDAN

Anda mungkin juga menyukai