Anda di halaman 1dari 3

Disiplin adalah penghormatan terhadap peraturan dan tata tertib perusahaan yang ada di dalam

karyawan, yang menyebabkannya untuk menyesuaikan diri secara sukarela pada aturan dan peraturan
perusahaan (Sutrisno,

2009), Sehingga ketika aturan atau regulasi yang ada di perusahaan terabaikan, atau sering

dilanggar, dan karyawan memiliki disiplin kerja yang buruk. Disiplin kerja adalah alat yang digunakan
oleh

manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan sehingga mereka bersedia untuk mengubah perilaku serta

upaya meningkatkan kesadaran dan kemauan untuk menaati semua peraturan perusahaan dan norma
sosial yang

berlaku (Rival & Sagala, 2011), Tanpa disiplin karyawan yang baik sulit bagi perusahaan

organisasi mencapai hasil yang optimal. Dan disiplin adalah sifat seorang pegawai yang

secara sadar mematuhi aturan dan peraturan organisasi tertentu. Berdasarkan hal di atas, itu

dapat disimpulkan kedisiplinan adalah sikap mentaati peraturan yang berlaku untuk mencapai prestasi

kinerja dan pencapaian tujuan perusahaan. Asumsi bahwa pemimpin memiliki pengaruh langsung

pengaruh pada sikap karyawan kebiasaan yang diperoleh. Kebiasaan itu ditentukan oleh pemimpinnya,
baik itu

iklim atau suasana kepemimpinan diri dan melalui contoh pribadi. Ada beberapa

faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan, yaitu: Besarnya kompensasi, kehadiran

atau tidak adanya keteladanan kepemimpinan dalam perusahaan, tidak ada aturan pasti yang dapat
digunakan

sebagai pegangan, keberanian memimpin untuk mengambil tindakan, ada tidaknya kepemimpinan
pengawasan, kehadiran

atau tidak adanya perhatian terhadap karyawan dan terciptanya kebiasaan yang mendukung terbentuknya

disiplin kerja (Singodimedjo dalam Sutrisno, 2009), Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja,

yaitu: faktor kepemimpinan, faktor sistem penghargaan, faktor kemampuan, faktor remunerasi, kewajaran
faktor bawaan, faktor pengawasan, faktor sanksi hukum, faktor ketegasan dan faktor manusia

faktor relasi (Afandi, 2016), Indikator disiplin kerja adalah: Kehadiran, Ketaatan pada

peraturan kerja, Ketaatan terhadap standar kerja, tingkat kewaspadaan yang tinggi, dan bekerja secara etis

(Rivai & Sagala, 2011), Sedangkan indikator disiplin kerja adalah tingkat kehadiran, kepatuhan terhadap

atasan, kesadaran kerja dan tanggung jawab (Agustini, 2011),

disiplin kerja adalah penghormatan terhadap peraturan dan tata tertib perusahaan, yang ada di dalam

karyawan, yang menyebabkannya untuk menyesuaikan diri secara sukarela pada aturan dan peraturan
perusahaan (Sutrisno,

2009), Menurunnya Disiplin Kerja pada Dinas Bina Marga Kosntrusi

Unit Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan di Provinsi Sumatera Utara membuat a

jadwal kegiatan yang telah ditetapkan oleh instansi tidak dapat diselesaikan tepat waktu. Ini menunjukkan

bahwa belum optimalnya kinerja pegawai di Dinas Bina Marga

Unit Pelaksana Teknis Kosntrusi Jalan dan Jembatan di Provinsi Sumatera Utara.

Dipengaruhi oleh faktor disiplin kerja. Hasil penelitian (Jufrizen, 2018) menyimpulkan bahwa

disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Jadi dengan pekerjaan

disiplin kinerja pegawai dapat ditingkatkan. Senada dengan hasil penelitian (Arda,

2017) disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dijelaskan bahwa

disiplin kerja yang lebih tinggi juga meningkatkan kinerja karyawan. Sedangkan untuk penelitian
(Tanjung,

2015) menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kemudian beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa adanya hubungan positif dan signifikan
antara variabel disiplin terhadap kinerja pegawai (Priyono & Suheriyatmono,

2016); (Sumenge, 2016); (Rachmawati & Mauludin, 2018); (Saripuddin & Hand, 2017) dan

(Siswadi, 2016),

Kegiatan pengembangan karyawan sangat penting bagi karyawan, karena kegiatan yang dilakukan, itu

menunjukkan bahwa organisasi peduli dengan karyawan mereka dan ingin mereka berkembang (Elena P.
2000). Kebanyakan

organisasi berinvestasi dalam pengembangan karyawan. Ketika organisasi berkontribusi terhadap

kegiatan pengembangan karyawan, karyawan bekerja keras; memanfaatkan keterampilan dan upaya
penuh mereka untuk mencapai

tujuan organisasi.

Ada banyak aliran pemikiran. Satu aliran pemikiran mengatakan bahwa pengembangan karyawan
berfokus pada:

1. Pengembangan Diri

2. Pembelajaran Mandiri

Konsep ini menunjukkan bahwa pengembangan pegawai harus disadari oleh pegawai yang mau belajar
atau

yang mau belajar. Ketika karyawan mau belajar, mereka menunjukkan minat mereka dalam
pengembangan

aktivitas, akibatnya mereka lebih puas dengan pekerjaan yang akan mengarah pada peningkatan kinerja
karyawan

(Elena P. 2000).

Anda mungkin juga menyukai