Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN TERHADAP PENCAPAIAN

KINERJA KARYAWAN DI PT. BENTONIT MAKMUR SENTOSA

Panji Cokro Wulung(1)


Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Atma Bhakti
e-mail:
Sudarmadi(2)
Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Atma Bhakti
e-mail:

Abstract
This study aims to determine the effect of leadership and discipline on the achievement of
employee performance at PT. Bentonite Makmur Sentosa. This research method uses a
quantitative descriptive method. The population in this study were all employees of PT.
Bentonit Makmur Sentosa, totaling 127 people. Based on calculations using the Slovin
formula, 56 respondents were selected to be the research sample. Data analysis used in this
study is multiple linear regression analysis. The results showed that leadership and discipline
simultaneously affect the performance of employees at PT. BMS. Partially, leadership has a
positive and significant effect on the performance of employees of PT. BMS. Discipline
variable has no significant effect on the performance of employees of PT. BMS.

Keywords: Employee Performance, Leadership, Discipline

PENDAHULUAN
Sumber daya manusia mempunyai peran yang krusial dalam suatu perusahaan, karena
SDM memberikan kontribusi paling dominan dalam pencapaian tujuan perusahaan. SDM
merupakan aset utama perusahaan, tujuan perusahaan tidak akan tercapai apabila tidak
didukung dengan SDM yang dapat melakukan pekerjaan secara efektif dan juga efisien.
Sumber daya manusia atau karyawan adalah aspek esensial dalam suatu organisasi, begitu
pula pada PT. Bentonit Makmur Sentosa (PT. BMS). PT. BMS merupakan suatu perusahaan
yang mengolah bahan tambang bentonite. Perusahaan ini terletak di wilayah Pacitan, Jawa
Timur dengan jumlah karyawan sebanyak 127 orang. Beberapa produk yang dihasilkan oleh
PT. BMS antara lain bleaching earth yaitu bahan yang digunakan dalam pemurnian minyak
nabati dan lemak, pengecoran, pelet bijih besi, pengeboran, grouting, pupuk, pakan ayam, cat
dan sebagai bahan pembuatan kertas. PT. BMS bekerja secara efisien dan antusias,
mengutamakan kepuasan pelanggan serta selalu menjaga kelestarian lingkungan.
Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi seberapa baik kinerja dari sumber daya
manusia atau karyawannya. Analisis pada faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap
kinerja dapat digunakan sebagai alat ukur seberapa baik kinerja yang dilakukan. Enny (2019)
menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap kinerja
diantaranya yaitu pengetahuan, kemampuan, keahlian, kepribadian, kepuasan dalam bekerja,
desain kerja, kepemimpinan dan gaya kepemimpinan, motivasi, budaya, loyalitas, displin,
lingkungan serta komitmen. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yang
dianalisis dalam penelitian ini adalah kepemimpinan dan displin. Kepemimpinan dan disiplin
dipilih sebagai faktor yang mempengaruh kinerja karyawan dalam penelitian ini karena
kurangnya kontribusi pemimpin dalam mengawasi kinerja karyawannya sehingga
menimbulkan sikap kurang disiplin pada diri karyawan.
Kepemimpinan diartikan sebagai suatu ciri individual, cara mempengaruhi orang lain,
kebiasaan, cara berhubungan, jabatan dalam perusahaan serta kesan terhadap pengaruh yang
sah. Pemimpin menentukan tujuan dengan mengembangkan visi terhadap masa yang akan
datang, kemudian pemimpin mempersatukan anggota dengan mengkomunikasikan visi
tersebut dan memotivasi untuk mengatasi masalah (Robbin & Judge, 2015). Kepemimpinan
diyakini dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Kepemimpinan menjadi salah satu faktor
penentu dalam keberhasilan suatu perusahaan, karyawan harus dikelola dengan baik agar
tujuan perusahaan dapat tercapai. Semakin baik kepemimpinan dalam organisasi maka akan
semakin meningkat pula kinerja dari karyawan dalam organisasi tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Sari et al. (2020), Salutondok & Soegoto (2015), dan
Brury (2016) membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja karyawan. Sebaliknya, penelitian yang dilakukan oleh Andayani & Tirtayasa (2019)
menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja
karyawan. Pemimpin dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat kepuasan kerja, prestasi
dan moral karyawan. Seorang pemimpin harus mampu memberikan pengarahan yang tepat
pada anggotanya. Pemimpin hendaknya mampu mendorong karyawan perusahaan untuk
bekerja dengan baik dan mampu bertanggungjawab terhadap pekerjaannya. Tugas utama dari
seorang pemimpin adalah mengambil keputusan.
Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah disiplin.
Disiplin adalah suatu prosedur yang memberikan hukuman bagi seseorang yang melanggar
peraturan (Simamora, 2016). Disiplin merupakan suatu sikap atau tindakan yang sejalan
dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi baik secara tertulis maupun tidak
tertulis. Perusahaan yang karyawannya disiplin akan lebih mudah dalam proses pencapaian
tujuan. Ketika seseorang displin dalam bekerja maka ia akan datang tepat waktu, mengerjakan
pekerjaannya secara teliti, serta menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk hal yang
berguna. Karyawan dituntut untuk mampu mentaati dan mematuhi aturan yang berlaku dalam
disiplin kerja. Disiplin kerja menjadi salah satu acuan dalam mengukur kemampuan karyawan
dalam bertanggungjawab terhadap kewajibannya. Hal tersebut dapat memberikan motivasi
dalam bekerja untuk pencapaian tujuan organisasi. Semakin tinggi tingkat disiplin maka
kinerja karyawan juga akan semakin meningkat.
Penelitian yang dilakukan oleh Rozi (2019), Salutondok & Soegoto (2015), Nurjaya
(2021), Belti & Onsardi (2020) dan Frizilia et al. (2021) memberikan hasil bahwa disiplin
memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan, penelitian
yang dilakukan oleh Albertho et al. (2022) menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh
negatif signifikan terhadap kinerja karyawan. Kinerja memiliki kaitan yang erat dengan sikap
disiplin, hal ini karena ketika kedisiplinan telah terlaksana dengan baik maka kinerja
organisasi dapat terukur. Karyawan harus mampu menanamkan sikap disiplin dalam bekerja.
Dalam mematuhi aturan yang telah ditetapkan diperlukan kesadaran dari masing-masing
individu. Peraturan dibutuhkan sebagai upaya pembimbingan terhadap karyawan sehingga
tercipta tata tertib yang baik di perusahaan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dimana peningkatan
kinerja karyawan sangat diperlukan, mendorong peneliti untuk mengambil judul penelitian
“Pengaruh Kepemimpinan dan Disiplin terhadap Pencapaian Kinerja Karyawan di PT.
Bentonit Makmur Sentosa”.

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


Kinerja Karyawan
Kinerja didefinisikan sebagai pencapaian atau hasil dari kerja yang dilakukan seorang
individu atau sekelompok individu dalam suatu organisasi sejalan dengan tugas dan
tanggungjawab dalam langkah mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan secara
sah, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral serta etika (Afandi, 2018). Menurut
Mangkuprawira & Hubeis (2007) kinerja merupakan hasil dari suatu pekerjaan yang telah
direncanakan dengan baik oleh karyawan dari suatu organisasi. Rivai (2018) mendefinisikan
kinerja sebagai sebenarnya yang ditunjukkan oleh setiap individu sebagai pencapaian kerja
yang diciptakan oleh karyawan sesuai dengan tugasnya di suatu perusahaan. Kinerja merujuk
pada kemampuan karyawan dalam mencapai tugas-tugas yang diberikan kepadanya
(Simamora, 2016).
Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu bidang yang mempelajari secara menyeluruh tentang
cara-cara dalam memberikan arahan, pengaruh serta pengawasan terhadap individu lain dalam
suatu organisasi untuk menyelesaikan tugasnya sesuai dengan perintah yang telah ditetapkan
sebelumnya (Fahmi, 2016). Menurut Sutrisno (2016) kepemimpinan ialah sebagai proses
mengarahkan dan memengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan anggota dalam
organisasi. M. Hasibuan (2016) mendefinisikan kepemimpinan sebagai gaya dari seorang
pimpinan dalam memberikan pengaruh terhadap sikap karyawan untuk dapat bekerja secara
efektif dan efisien dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Kepemimpinan adalah
kecakapan dalam memberikan pengaruh bagi suatu kelompok dalam upaya pencapaian tujuan
(Robbin & Judge, 2015). Kepemimpinan menurut Effendi (2014) yaitu suatu kegiatan untuk
memberikan keyakinan pada orang lain untuk menuntun dalam prosedur pencapaian tujuan
organisasi. Sedangkan menurut Wukir (2013) kepemimpinan adalah suatu seni dalam
memberikan motivasi dan pengaruh terhadap sekelompok individu untuk melakukan
pekerjaan bersama demi mencapai tujuan bersama.
Disiplin
Disiplin adalah suatu prosedur yang memberikan hukuman bagi seseorang yang
melanggar peraturan (Simamora, 2016). Disiplin merupakan suatu sikap atau tindakan yang
sejalan dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi baik secara tertulis maupun
tidak tertulis. Disiplin dalam bekerja diartikan sebagai ketika karyawan datang dan pulang
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Hal tersebut hanya salah satu dari banyaknya
peraturan yang diberlakukan dalam perusahaan. Karena itu kedisiplinan bisa diterangkan
sebagai suatu tindakan dalam mematuhi persaturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis
(Hasibuan, 2019). Menurut Rivai (2018) disiplin kerja merupakan suatu media yang
diterapkan oleh para manajer untuk berhubungan dengan karyawan, dengan tujuan agar
karyawan tersebut mau memperbaiki sikap atau kebiasaan dan sebagai upaya dalam
menambah kesadaran karyawan dalam mematuhi semua peraturan yang berlaku dalam
perusahaan.
Kerangka Berpikir
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Kepemimpinan

Kinerja Karyawan
Disiplin
Sumber: (Tambunan, 2019), Salutondok & Soegoto (2015), Nunu Nurjaya (2021), Juliyanti Belti
& Onsardi (2020) dan Frizilia et al. (2021), Albertho et al. (2020)
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
M. Hasibuan (2016) mendefinisikan kepemimpinan sebagai gaya dari seorang
pimpinan dalam memberikan pengaruh terhadap sikap karyawan untuk dapat bekerja secara
efektif dan efisien dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Ketika pemimpin dapat
memimpin karyawannya dengan baik maka kinerja karyawan akan meningkat, sehingga
tujuan organisasipun akan tercapai. Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari et al. (2020). Pemimpin dapat
memberikan pengaruh terhadap tingkat kepuasan kerja, prestasi dan moral karyawan. Seorang
pemimpin harus mampu memberikan pengarahan yang tepat pada anggotanya. Penelitian
Brury (2016) juga menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan.
H1 = Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh Dispilin terhadap Kinerja Karyawan
Menurut Rivai (2018) disiplin kerja merupakan suatu media yang diterapkan oleh para
manajer untuk berhubungan dengan karyawan, dengan tujuan agar karyawan tersebut mau
memperbaiki sikap atau kebiasaan dan sebagai upaya dalam menambah kesadaran karyawan
dalam mematuhi semua peraturan yang berlaku dalam perusahaan. Salutondok & Soegoto
(2015) membuktikan adanya pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja
menjadi salah satu acuan dalam mengukur kemampuan karyawan dalam bertanggungjawab
terhadap kewajibannya. Hal tersebut dapat memberikan motivasi dalam bekerja untuk
pencapaian tujuan organisasi. Penelitian yang dilakukan Rozi (2019) juga menyatakan bahwa
disiplin berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja. Disiplin kerja yang baik maka akan
menghasilkan kinerja pegawai yang baik, sebaliknya apabila disiplin kerja kurang baik akan
menghasilkan kinerja pegawai yang kurang baik pula.
H2 = Disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Obyek yang digunakan
dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT. Bentonit Makmur Sentosa. Penelitian dilakukan
selama dua bulan yaitu pada bulan Oktober dan November 2022. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh karyawan PT. Bentonit Makmur Sentosa yang berjumlah 127 orang. Penentuan
jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dan didapatkan jumlah sampel
sebanyak 56 responden. Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitan ini adalah
teknik simple random sampling. Sumber data dalam penelitian merupakan data primer berupa
hasil wawancara dan observasi serta data sekunder berupa hasil penelitian terdahulu.
Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan tiga metode yaitu angket atau kuesioner,
observasi dan studi pustaka. Teknik analisis yang digunakan yaitu Analisis Regresi Linear
Berganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN <Times New Roman 11, Bold, Center>
Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 1. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Standardized Coefficients
(Constant) 9,967
X1 0,301
X2 0,228
Sumber: Output SPSS, 2023
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 1 diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut:
Y = 9,967 + 0,301 X1 + 0,228 X2 e
Persamaan regresi di atas diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Dalam persamaan koefisien regresi di atas diketahui nilai konstanta sebesar 9,967. Hal ini
menunjukkan jika kepemimpinan (X1) dan disiplin (X2) bernilai 0 maka kinerja karyawan
(Y) akan memiliki nilai 9,967.
2. Diketahui nilai koefisien regresi variabel kepemimpinan (X1) sebesar 0,301. Hal ini berarti
ketika kepemimpinan (X1) meningkat maka kinerja karyawan (Y) juga akan meningkat
sebesar 0,301.
3. Diketahui nilai koefisien regresi variabel disiplin (X2) sebesar 0,228. Hal ini berarti ketika
disiplin (X2) meningkat maka kinerja karyawan (Y) juga akan meningkat sebesar 0,228.
Uji Hipotesis
Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Tabel 2. Hasil Uji Statistik t
Variabel t hitung t tabel Sig. Keterangan
X1 2,410 2,006 0,019 Berpengaruh signifikan
X2 1,452 2,006 0,152 Tidak berpengaruh signifikan
Sumber: Output SPSS, 2023
Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa:
Variabel X1 memiliki nilai t h itung> t tabel yaitu 2,410 > 2,006 dengan signifikansi sebesar 0,019
< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H 1 diterima, artinya kepemimpinan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
Variabel X2 memiliki nilai t h itung< t tabel yaitu 1,452 < 2,006 dengan signifikansi sebesar 0,152
> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H 2 ditolak, artinya disiplin tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik F)
Tabel 2. Hasil Uji Statistik F
F hitung F tabel Sig. Keterangan
4,288 3,170 0,019 Berpengaruh simultan
Sumber: Output SPSS, 2023
Berdasarkan hasil uji statistik F pada table di atas, diketahui bahwa nilai F hitung > F tabel
yaitu 4,288 > 3,170 dan signifikansi sebesar 0,019 < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa
variabel kepemimpinan dan disiplin berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap
kinerja karyawan.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi (R¿¿ 2)¿ dilihat dari nilai Adjusted R Square. Hasil uji
koefisien determinasi (R¿¿ 2)¿ dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2)
Adjusted R Square Keterangan
0,107 Persentase pengaruh 10,7%
Sumber: Output SPSS, 2022
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi ( R¿¿ 2)¿ pada tabel IV.15 di atas,
diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,107. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
variabel kepemimpinan dan disiplin dalam menjelaskan variabel kinerja karyawan sebesar
10,7%. Sedangkan sisanya sebesar 89,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk
dalam penelitian ini.
Pembahasan
Pengaruh Kedisiplinan terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa kepemimpinan
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya, semakin
baik kepemimpinan dalam suatu perusahaan maka akan semakin tinggi kinerja karyawan dari
perusahaan tersebut. Pemimpin yang mampu bersikap bijaksana dan tegas akan memberikan
motivasi kepada karyawan untuk bekerja secara maksimal, sehingga kinerja karyawan tersebut
akan meningkat. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari et al.
(2020), Salutondok & Soegoto (2015), Brury (2016) dan Frizilia et al. (2021) yang menyatakan
bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Namun, hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Andayani & Tirtayasa (2019) yang menyatakan
bahwa kepemimpinan berpengaruh negative terhadap kinerja karyawan. Menurut Sari et al.
(2020) pemimpin dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat kepuasan kerja, prestasi dan
moral karyawan. Seorang pemimpin harus mampu memberikan pengarahan yang tepat pada
anggotanya.
Pengaruh Disiplin terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa disiplin tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Artinya, tinggi rendahnya tingkat kedisiplinan
karyawan dalam suatu perusahaan tidak mempengaruhi kinerja dari karyawan itu sendiri.
Tidak adanya pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan ini dapat disebabkan karena
terdapat karyawan yang tidak datang tepat waktu dan kurang mematuhi peraturan perusahaan,
namun karyawan tersebut tetap dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Penelitian ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan Tusholihah et al. (2019) menunjukkan bahwa disiplin
kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini berbeda
dengan penelitian Salutondok & Soegoto (2015), Nurjaya (2021), Rozi (2019), Belti & Onsardi
(2020) dan Frizilia et al. (2021) yang menyatakan bahwa disiplin berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan serta penelitian Albertho et al. (2022) yang menyatakan bahwa disiplin
berpengaruh negative terhadap kinerja karyawan. Dalam upaya peningkatan kinerja,
perusahaan tidak perlu lagi mengutamakan kedisiplinan sebagai faktor utama (Albertho et al.,
2022). Perusahaan harus lebih memprioritaskan pada capaian hasil pekerjaan karyawan dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan tentang pengaruh kepemimpinan dan disiplin
terhadap terhadap kinerja karyawan PT. Bentonit Makmur Sentosa, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bentonit
Makmur Sentosa.
2. Disiplin tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Bentonit Makmur Sentosa.
Saran
Berdasarkan hasil analisis, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Hendaknya pimpinan PT. BMS mampu memberikan motivasi kepada karyawan agar dapat
bekerja dengan baik.
2. Hendaknya pimpinan PT. BMS memberikan arahan yang jelas sehingga dapat dipahami
dengan mudah oleh karyawan.
3. Hendaknya pimpinan PT. BMS mampu besikap tegas kepada karyawan.

DAFTAR PUSTAKA
Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan Indikator). Zanafa
Publishing.
Albertho, M. F., Ibrahim, M. B. H., Idrus, A., & Sonjaya, Y. (2022). Pengaruh Disiplin Kerja,
Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pekerjaan
Umum, Perumahan Dan Kawasan Pemukiman Provinsi Papua. The Journal of Business
and Management Research, 619–630.
Andayani, I., & Tirtayasa, S. (2019). engaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Dan Motivasi
Terhadap Kinerja Pegawai. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 2(1), 45–54.
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/MANEGGIO/article/view/3367
Belti, J., & Onsardi. (2020). Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bengkulu. Jurnal
Manajemen Modal Insani Dan Bisnis, 1(2), 109–116.
Brury, M. (2016). Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor SAR Sorong. Jurnal Riset Bisnis Dan
Manajemen, 4(1), 1–16.
Effendi, U. (2014). Asas Manajemen. Rajawali Pers.
Enny, M. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. UBHARA.
Fahmi, I. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia, Teori dan Aplikasi. Alfabeta.
Frizilia, N., Fahri, T. S., Gunawan, W., & Hendry. (2021). The Influence of Leadership Style,
Motivation, and Discipline on Employee Performance at PT Sumo Internusa Indonesia.
International Journal of Social Science and Business, 5(2), 284–290.
https://doi.org/10.37010/fcs.v1i2.352
Hasibuan, M. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.
Mangkuprawira, S., & Hubeis, A. V. (2007). Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Ghalia
Indonesia.
Nurjaya, N. (2021). Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan pada Pt. Hazara Cipta Pesona. AKSELERASI: Jurnal Ilmiah Nasional,
3(1), 60–74. https://doi.org/10.54783/jin.v3i1.361
Rivai, V. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (8th ed.). PT. Raja Grafindo Persada.
Robbin, S. P., & Judge, T. A. (2015). Perilaku Organisasi (16th ed.). Salemba Empat.
Rozi, A. (2019). Pengaruh Insentif dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada
Kecamatan Citangkil Kota Cilegon. Business Innovation and Entrepreneurship Journal,
1(2), 124–229. https://doi.org/10.35899/biej.v1i2.56
Salutondok, Y. D. dan L. K. T. P. K. K., & Soegoto, A. S. (2015). Pengaruh Kepemimpinan,
Motivasi, Kondisi Kerja dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Sekretariat
DPRD Kota Sorong. Jurnal EMBA, 3(3), 849–862.
Sari, A., Zamzam, F., & Syamsudin, H. (2020). Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi, dan
Motivasi terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Nasional Manajemen Pemasaran & SDM,
1(2), 1–18. https://doi.org/10.47747/jnmpsdm.v1i2.91
Simamora. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Gramedia.
Sutrisno, E. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Prenadamedia Group.
Tusholihah, M., Hasyim, A. N., Novitasari, A., Oktavia, P. P., Lestari, F. I., Fadli, M., & Sobari,
A. M. (2019). Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Outsourcing. E-Journal Equilibrium Manajemen, 5(2).
https://doi.org/10.26460/md.v5i2.11056
Wukir. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah. PT Gelora
Aksara Pratama.

Anda mungkin juga menyukai