Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MATAKULIAH

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER 2023.1

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA 4476/Audit SDM
Tugas : 1
Penulis Soal/Institusi : Andi Sylvana/UT
Penelaah Soal/Institusi : Herry Novriandi/UT
TIK :
Pokok Bahasan : 1. Pengertian jenis, peran dan fungsi audit
2. Konsep dasar audit SDM berbasis kompetensi

Dalam dunia usaha yang sangat komplek saat ini tidak dapat dilupakan peran penting Sumber
Daya Manusia (SDM) yang dimiliki suatu organisasi atau korporasi. Sumber Daya Manusia
(SDM) merupakan aset potensial organisasi dan berperan penting dalam pencapaian tujuan
organisasi. Sumber daya manusia diibaratkan motor penggerak sebuah organisasi. Sebagus
apapun tujuan, visi, misi, dan strategi organisasi tidak akan berguna apabila SDM-nya tidak
diperhatikan dan dikelola dengan baik. Sebuah organisasi juga tidak akan berkembang
apabila SDM di dalamnya tidak mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan
keinginan untuk memajukan organisasi dari dalam diri mereka. Disamping itu, SDM yang
berkualitas tinggi akan menjadi nilai tambah organisasi dan membantu organisasi dalam
pengambilan keputusan optimal, sehingga memberikan kontribusi bagi keunggulan bersaing
organisasi (competitive advantage). Pengembangan SDM juga akan meningkatkan efektivitas
dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuannya.

Untuk memastikan bahwa fungsi SDM telah berjalan dan memberikan kontribusi dengan
baik dalam pencapaian keberhasilan institusi, maka organisasi perlu melakukan penilaian
(evaluasi) terhadap pelaksanaan program-program SDM yang telah dikembangkan dalam
mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan. Penilaian atau evaluasi ini digunakan untuk
mengukur apakah SDM sudah bekerja secara efektif dan apa saja kontribusi yang telah
diberikan SDM untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi tersebut.

Evaluasi dapat dilakukan melalui audit atas SDM yang dilaksanakan secara komprehensif
untuk menciptakan perbaikan atas kekurangan – kekurangan dan mencari solusi atas
hambatan-hambatan yang ditemukan dalam mencapai tujuan dari fungsi SDM. Secara
singkat, audit merupakan suatu pengecekan pengendalian kualitas secara keseluruhan
(overall quality control check ) terhadap aktivitas SDM dalam suatu organisasi dan dalam
keadaan bagaimana aktivitas tersebut mendukung strategi organisasi. Melalui audit
manajemen SDM, kebijakan sistem kerja fungsi SDM dapat dinilai. Dari paparan diatas,
Saudara diminta untuk :
No Tugas Tutorial Skor Maksimal

1. Dari paparan diatas, guna melakukan suatu proses audit, para


auditor diharapkan dapat membuat tahapan dan aktivitas audit.
20
Untuk itu Saudara diminta menguraikan tahapan-tahapan audit
beserta aktivitasnya dengan disertai contoh.
2. Menurut Saudara, keputusan di bidang SDM yang tidak tepat,
sehingga berdampak negatif terhadap organisasi dapat di
minimalisir atau dapat dihindarkan dengan cara melakukan
40
audit SDM.
Berikan tanggapan Saudara secara konseptual, dengan disertai
contoh serta sumber referensinya.

3. Bagaimana seorang auditor menjaga hubungannya dengan


pihak stakeholder atau auditi, selama pelaksanaan audit?
40
Berikan pernyataan Saudara disertai dengan contoh dan sumber
referensinya.

** SELAMAT MENGERJAKAN **
JAWABAN

1. Tahap Pra Audit atau Tahap Perencanaan Audit


Audit adalah suatu program atau aktivitas yang tentunya akan memakan biaya yang tidak kecil,
baik biaya material, energi, maupun waktu. Untuk itu, audit harus direncanakan dengan baik
agar hasilya maksimal dan member manfaat yang dinginkan. Apabila dilihat dari analisis biaya-
manfaat (cost benefit analysis), audit harus member manfaat yang lebih besar daripada biaya
yang dikeluarkan. Dalam tahap perencanaan audit ini, aktivitas yang dilakukan tidak hanya
terbatas pada:
a.Menentukan tujuan audit
Tujuan audit harus dirumuskan secara spesifik. Tujuan audit harus mengacu pada alasan atau
latar belakang mengapa audit diperlukan. Beberapa di antaranya adalah adanya pemborosan
atau inefisiensi dalam penggunaan sumber daya, sasaran organisasi yang tidak tercapai,
penyimpangan terhadap prosedur yang berlaku, dan sebagainya.
Dalam merumuskan tujuan audit perlu dipertimbangkan dukungan sumber daya yang ada,
antara lain:
1)biaya yang dibutuhkan;
2)SDM atau auditor yang dibutuhkan;
3)waktu yang tersedia untuk audit.

b.Menentukan ruang lingkup audit


Terbatasnya sumber daya, baik SDM, waktu, maupun biaya menuntut audit yang dilakukan
harus dibatasi sepanjang tujuan audit dapat tercapai. Manajemen seringkal; ingin adanya audit
yang dalam dan luas atau menyeluruh dalam perusahaan atau organisasinya. Karena itu,
auditor harus menyusun skala prioritas dengan membatasi rang lingkup audit sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan. Apabila diperlukan, audit bisa dilakukan secara bertahap.

C.Menyusun tim dan jadwal audit


Audit yang dilakukan biasanya dilakukan ole tim audit dengan seminimal mungkin atau tapa
mengganggu pekerjaan pihak yang diaudit. Untuk itu, jadwal audit harus disusun untuk dapat
disepakati pihak auditor, auditee, dan pihak manajemen.
Jadwal pelaksanaan audit in sangat penting mengingat adanya keterbatasan waktu dalam
pelaksanaan audit. Selain itu, jadwal yang telah disusun dan disepakati ini merupakan bentuk
komitmen terlaksananya audit secara lancar. Audit akan menyita waktu bukan saja auditor,
tetapi juga auditee. Pelaksanaan audit ini biasanya akan menginterupsi auditee dalam
pelaksanaan tugasnya. Karena itu, jadwal audit harus jelas dan rinci agar auditee dan atasannya
dapat mengalokasikan waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan audit. Kerjasama yang baik
antara auditor dan auditee tentu saja dibutuhkan agar audit dapat dilakukan dengan baik sesuai
dengan kerangka waktu yang telah ditetapkan.

d.Menentukan metode dan pendekatan audit yang akan digunakan


Mengingat alternatif pendekatan tau metode audit yang tersedia maka auditor dan manajemen
harus memutuskan menggunakan pendekatan yang paling sesai.
Pendekatan atau metode audit yang dipilih hendaknya juga memperhatikan dukungan sumber
daya yang ada. Misalnya, observasi atau indepth interview akan menghabiskan waktu yang
lama sehingga kurang sesuai untuk jangka waktu audit yang sangat singkat. Dalam kondisi ini
mungkin survei dengan menggunakan kuesioner lebih tepat.
Demikian juga SDM atau jumlah auditor yang akan melakukan audit harus menjadi salah satu
pertimbangan dalam memilih pendekatan audit.

e.Mengumpulkan informasi awal


Aktivitas in juga sering disebut dengan preliminary audit atau audit pendahuluan antara lain
dengan melakukan physical tour, mempelajari proses bisnis, observasi, dan sebagainya. Audit
pendahuluan in meniadi sangat penting terutama apabila audit dilakukan oleh pihak luar
(external auditor). Karakteristik perusahaan atau industri, proses bisnis perusahaan, peraturan
perundangan yang berlaku, kebijakan, dan prosedur internal perusahaan yang ada harus
dipahami terlebih dahulu ole auditor untuk memudahkan pelaksanaan audit. Audit
pendahuluan in mungkin saja akan menghasilkan:

Perumusan tujuan audit yang lebih rinci dan atau spesifik.


Daftar bidang/kegiatan yang akan menjadi sasaran dalam tahap audit selanjutnya.
Temuan sementara terkait dengan objek audit dan kriteria yang telah ditetapkan.
Bukti-bukti yang perlu diperoleh atau didalami pada audit selanjutnya.

2. Tahap Audit atau Tahap Pelaksanaan Audit


Tahap in merupakan tahap yang sangat krusial dan seringkali menjadi fokus dalam keseluruhan
aktivitas audit. Dalam tahap in, auditor mungkin melakukan aktivitas berikut, tetapi tidak
terbatas pada:
a.Analisis dokumen; auditor mempelajari dokumen yang relevan terkait dengan pihak yang
diaudit dan tujuan audit. Berbeda pada tahap preliminary audit, analisis dokumen yang
dilakukan dalam tahap ini akan dilakukan secara lebih mendalam. Dokumen yang dianalisis
mungkin saja berasal dari luar organisasi atau bisa juga dari laporan-laporan audit sebelumnya.
b.Membandingkan suatu aktivitas yang dilakukan dengan sistem dan prosedur yang berlaku.
Dalam pelaksanaan audit, hal yang menjadi acuan in sering disebut sebagai kriteria yang bisa
bersumber pada:
1)Undang-undang atau peraturan yang berlaku.
2)Kebijakan yang ditetapkan baik dalam level organisasi secara keseluruhan maupun yang
terbatas pada objek audit.
3)Norma (standar) yang berlaku secara mum, antara lain yang berlaku pada industri sejenis.
4)Kriteria khusus yang dikembangkan sesuai dengan tujuan audit yang dikembangkan bersama
antara auditor berdasar pengalamannya dan manajemen sesuai dengan tujuan audit yang telah
ditetapkan.
C.Mewawancarai auditee; wawancara dilakukan untuk menanyakan hal yang tidak jelas,
melakukan klarifikasi, meminta penjelasan, dan sebagainya.
D.Mencari bukti; apabila audit memiliki tujuan yang sangat spesifik misalnya setelah terjadinya
kecelakaan kerja maka auditor akan mencari bukti yang dapat menjelaskan apa penyebab
terjadinya kecelakaan kerja tersebut dan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Bukti adalah fakta dan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kesimpulan
audit. Dalam proses audit, auditor harus dapat menganalisis dan menentukan fakta dan
informasi yang relevan, andal, dan berkaitan dengan tujuan audit. Karena itu, untuk dapat
digunakan sebagai dasar pembuatan kesimpulan audit, bukti yang diperoleh dalam audit harus
memenuhi kriteria:
1)Relevan: berhubungan dengan aktivitas yang sedang diaudit.
2)Material: cukup berarti dalam memengaruhi kesimpulan yang dibuat.
3)Valid: diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya.
4)Cukup: memadai sebagai dasar pembuatan kesimpulan.
Dalam Delaksanan audi, berbugai aktivitas yang disebukan di atas bisa saja dilakukan an pen
kianian dan tidak dilakukan sendiri-sendiri. Misalnya, setelan melakukan seeir sokumen dan
menemukan bukt awal, auditor mewawancara auditee untuk mencari penjelasan yang lebih
mendalam.
*Pada prinsipiva. tahap pelaksanaan audit ini dilakukan untuk mencari dan mengembankan
temuan sesiai ruang lingkup dan tujuan audit. Proses ini dihasilkan melalui pengumpulan,
analisis, dan sintesa informasi yang berkaitan dengan program atau altivitas vane diaudit yang.
akan menjadi perhatian dan bermanfaat bagi pengguna laporan. Dalam pengembangan temuan
ini, perlu diperhatikan beberapa pertimbangan sebagai berikut:
a.Analisis dilakukan secara kontekstual, yaitu pada waktu dan kondisi di mana
program/aktivitas yang diaudit terjadi, bukan konteks pada saat audit dilakukan.
b.Kompleksitas dan besarnya sumber daya yang terkait program atau aktivitas yang
diaudit.
C.Analisis dan pengembangan temuan dilakukan secara independen, objektif, teliti, dan cermat
sesuai dengan bukti yang ada.
d.Beberapa temuan yang mungkin tidak menjad rang lingkup audit, namun cukup penting dapat
menjadi catatan untuk pelaksanaan audit selanjutnya.

3. Tahap Post Audit


Tahap ini merupakan tahap setelah aktivitas audit dilakukan. Dalam tahap ini, mencakup
aktivitas:
a.Menyusun laporan audit
Laporan audit disusun dalam format yang telah ditentukan sebelumnya. Format laporan in bisa
disajikan secara kronologis sesuai dengan informasi yang diperoleh selama tahapan audit atau
disajikan sesai dengan kepentingan pengguna laporan.
Laporan audit berisi kesimpulan audit tentang elemen-elemen atas tujuan audit dan
rekomendasi yang diberikan untuk memperbaiki berbagai kekurangan yang terjadi serta
rencana tindak lanjut dalam mengaplikasikan rekomendasi tersebut.
b.Diskusi.
Laporan audit dapat menjadi bahan diskusi untuk menyusun rencana tindak lanjut atau
rekomendasi atas temuan audit
C.Rencana tindak laniut
Rencana lindak lanjut ini merupakan komitmen manaiemen untuk meningkatkan atau
memperbaiki kelemahan yang ada yang menjadi temuan audit. Dalam rescana tindak lanjut in',
auditor tidak memiliki kowenangan untuk memaksa atau menuntil manajemen untuk
melakakan rokomendasi yang diberikan. Namun demikian, audior harus memberi perjohasan
yang eukup mengenai konsekuensi dari rekomendasine. berupa mantat atat keuntungan yang
akan diperoleh pertsat aan bile rekomendist lesebut diaksanakan dan apa kerugian adau risiko
yang mungkin tergadi apatie

vMenurut Saudara, keputusan di bidang SDM yang tidak tepat, sehingga berdampak negatif
terhadap organisasi dapat di minimalisir atau dapat dihindarkan dengan cara melakukan audit
SDM.
Berikan tanggapan Saudara secara konseptual, dengan disertai contoh serta sumber
referensinya.
Jawab : Ya, audit SDM dapat menghindarkan perusahaan/organisasi dari dampak
negativekeputusan di bidang SDM yang tidak tepat karena audit memberikan suatu
perspektifyang komprehensif terhadap praktik yang berlaku sekarang. Sumber daya
dan
kebijakanmanajemen mengenai pengelolaan SDM menemukan peluang dan strategi
untukmengarahkan ulang peluang dan strategi tersebut. Audit juga menciptakan
citradepartemen SDM yang profesional antara manajer dan spesialis SDM,
membantumenjernihkan peran departemen, dan menghasilkan keseragaman yang
lebih besar.Intinya, audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan
kepatuhan terhadapberbagai peraturan perundang-undangan dan rencana-rencana
strategis perusahaan.Dengan mengungkapkan kesalahan-kesalahan ini, dapat dicari dan
dilakukan tindakankorektif. Di samping itu, audit dapat memberi pandangan bahwa
departemen SDMresponsif terhadap kebutuhan para manajer.Selain itu, audit SDM juga
memiliki beberapa manfaat terhadap perusahaan,
yaitu:1. Mengidentifikasikan kontribusi-kontribusi departemen SDM terhadap perusahaan.
2. Meningkatkan citra profesional departemen SDM.
3. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar di antara
karyawandepartemen SDM.
4. Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM.
5. Menstimulasi keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM.
6. Menemukan masalah-masalah SDM yang kritis.
7. Menyelesaikan keluhan-keluhan dengan berpedoman pada aturan yang berlaku.
8. Mengurangi biaya-biaya SDM melalui prosedur yang efektif.
9. Meningkatkan kesediaan untuk mau menerima perubahan yang diperlukan di
dalamdepartemen SDM.10. Memberikan evaluasi yang cermat atas sistem informasi
departemen SDM
2. Ya, audit SDM dapat menghindarkan perusahaan/organisasi dari dampak negativekeputusan
di bidang SDM yang tidak tepat karena audit memberikan suatu perspektifyang komprehensif
terhadap praktik yang berlaku sekarang. Sumber daya dan kebijakanmanajemen mengenai
pengelolaan SDM menemukan peluang dan strategi untukmengarahkan ulang peluang dan
strategi tersebut. Audit juga menciptakan citradepartemen
SDMyang profesional antara manaier dan spesialis SDM,membantu meniernihkan peran
departemen, dan menghasilkan keseragaman yang lebih besar, Intinya, audit dapat
menemukan permasalahan dan memastikan kepatuhan terhadapberbagai peraturan
perundang-undangan dan rencana-rencana strategis
perusahaan. Dengan mengungkapkan kesalahan-kesalahan in, dapat dicari dan dilakukan
tindakankorektif. Di samping itu, audit dapat memberi pandangan bahwa departemen
SDMresponsif terhadap kebutuhan para manajer. Selain itu, audit SDM juga memiliki beberapa
manfaat terhadap perusahaan.
yaitu:
1. Mengidentifikasikan kontribusi-kontribusi departemen SDM terhadap perusahaan
2. Meningkatkan citra profesional departemen SDM.
3.Mendorong tanggung awab dan profesionalisme vang lebih besar diantara
karyawandepartemen SDM.
4.Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM
5.Menstimulasi keragaman kebijakan dan praktik-praktik: SDM.
6.Menemukan masalah-masalah SDM yang kritis.
7.Menyelesaikan keluhan-keluhan dengan berpedoman pada aturan yang berlaku.
8.Mengurangi biaya-biaya SDM melalui prosedur yang efektif.
9.Meningkatkan kesediaan untuk mau menerima perubahan yang diperlukan di
dalamdepartemen SDM.10. Memberikan evaluasi yang cermat atas sistem informasi
departemen SDM
Contoh:
Salah satu contoh kasus audit manajemen yang akan dijabarkan dan dibahas adalah PI
Indojewel yang ditulis dan dilaporkan oleh In. Kris Palguna pada tahun 2008. Hasil laporan audit
manajemen ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM atas program pelatihan
karyawan.

 Indojewel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi yang berpusat pada
produk perhiasan berbahan dasar mutiara dan emas. dirikannya perusahaan ini memiliki tujuan
untuk membudidayakan mutiara dan emas. Perusahaan menginvestasikan anggarannya untuk
menerapkan teknologi maju dalam memproduksi perhiasan sebesar Rp 1,75 Triliun (investasi
peranti keras) dan R 500 Milyar (Investasi penati lunak yang termasuk sistem informasi)
Berikut in adalah Susunan Direksi PI Indojewel Palembang tahun 2008 dengan pimpinan
Direktur Utama PI Indojewel adalah In. Kevin Suparo, Direktur Akuntansi dan Keuangan oleh In.
Cecep Mulyadi, Direktur Produksi oleh In. Steve Handayana, dan Manajer SDM oleh In. Syam
Nugroho.
Hasil laporan audit manajemen in dilakukan untuk menurunkan tingkat kegagalan produksi
yang disebabkanoleh kurang terampilnya karyawan dalam mengoperasikan mesin baru, dan
meningkatkan keter ampilan karsawan dalam mengoperasikan mesin baru melalui program
pelatihan karyawan PI Indojewel. Hasil audit ini hanya mencakup bidang personalia saja yang
tujuannya untuk menilai Leekonomisan. efistensi dan efektivitas atas keterampilan karvawan
dalam mergoperasikan mesin baru. Tujuan dilakukannya program pelatihan karyawan yaitu
untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabrya.
Selamn itu. dalam program pelatihan kayawan tersebut memiliki kelemahan dalam melakukan
pelaksanaannya yaitu: rencana pelatihan karyawan tidak dilakukan secara periodik: biaya
program pelatihan karyawan karang memadai dapat dilihat hanya dianggarkan sebesar 0,25%
selama satu tahun dari laba bersih setelah paiak tahun 
sebelumnya; Tidak adanya catatan atau dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan atas
penilaian hasil pelatihan yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan untuk melakukan evaluasi atas
peningkatan kualitas produk yang dihasilkan oleh karyawan: dan waktu pelatihan yang
diberikan sangat singkat.Sumber: https:/yoursay.suara.com/

Contoh: Salah satu contoh kasus audit manajemen yang akan dijabarkan dan dibahas adalah
PTIndojewel yang ditulis dan dilaporkan oleh In.
Kris Palguna pada tahun 2008.
Hasillaporan audit manajemen in diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM atas
programpelatihan karyawan.PI Indojewel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
produksi yang berpusatpada produk perhiasan berbahan dasar mutiara dan emas. dirikannya
perusahaan inimemiliki tujuan untuk membudidayakan mutiara dan emas.
Perusahaan menginvestasikananggarannya untuk menerapkan teknologi maju dalam
memproduksi perhiasan sebesarRp 1.75 Trilion (investasi peranti keras) dan R 500 Milyar
(Investasi penati lunak yangterrasuk sistem informasi) Berikutini adalah Susunan Direksi PT
Indojewel Palembang tahun 2008 denganpimpinan Direktur Utama PT Indojewel adalah In.
Kevin Supamo. Direktur Akuntansidan Keuangan oleh In. Cecep Mulyadi, Direktur Produksi oleh
In. Steve Handayana.dan Manajer SDM oleh In. Syam Nugroho Hasil laporan audit manaiemen
in dilakukan untuk menurunkan tingkat kegagalanproduksi vang disebabkan oleh kurane
terampilnva karyawan dalam mengoperasikanmesin baru.dan meningkatkan keterampilan
karvawan dalam mengoperasikan mesin barumelalui program pelatihan karyawan PT
Indojewel. Hasil audit mi hanya mencakupbidang personalia saja vang tujuannya untuk menilai
keekonomisan.
efistensi danefektivitas atas katerampilan karyawail dalam mengoperasikan
mesinbaru.Tujuandilakukannya program pelatihan karyawan yaitu untuk meningkatkan
keterampilan dalammelaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.Selain itu. dalam program
pelatihan kayawan tersebut memiliki kelemahan
dalammelakukan pelaksanaannya yaitu: rencana pelatihan karyawan tidak dilakukan
secaraperiodik; biaya program pelatihan karyawan kurang memadai dapat dilihat
hanyadianggarkan sebesar
0.25% selama satu tahunpajak tahunsebelumnya: Tidak dari laba bersib setelah adanva catatan
atau dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan ataspenilaian hasil pelatihan yang telah
dilakukan. Hal ini dilakukan untuk melakukanevaluasi atas peningkatan kualitas produk yang
dihasilkan oleh karyawan. dan waktupelatihan yang diberikan sangat singkat.
Sumber: https:/yoursay.suara.com

3. Dalam melaksanakan audit auditor harus menjaga hubungannya dengan pihak


stakeholder yang diaudit dengan melakukan beberapa hai sebagai berikut:
Auditor bersifat tegas dan independen dalam rangka untuk menghasilkan hasil audit yang
tepat, melakukan wawancara kepada stakeholder yang di audit untuk menanyakan hal
yang tidak jelas serta mendapatkan klarifikasi dari pihak yang diaudit. Auditor dapat
memberikan saran/rekomendasi yang dapat dilakukan oleh stakeholder yang diaudit.
Selain itu auditor juga harus memberi penjelasan mengenai konsekuensi dari
rekomendasi tsb. Keuntungan dan kelebihan yang diperoleh perusahaan apabila melakukan
/tidak- melakukan rekomendasi tsb.
Contoh:
Pak Irfan bekerja sebagai auditor di kantor audit independen. Suatu hari ia
mendapatkan tugas untuk melakukan audit SDM di PT XYZ. Saat itu ditemukan adanya
kasus yaitu proses pelatihan karwayan PI XYZ yang tidak sesuai dengan kriteria. Saat itu
PT ABC hendak melakukan pelatihan kepada staff baru software engineer. Mentor pada
pelatihan tersebut seharusnya mengajarkan beberapa skill tools yang digunakan oleh tim
IT perusahaan kepada para software engineer bar agarmereka dapat segera bekerja
secara efektif dan efisien. Namun pelatihan tersebut tidak mengajarkan secara detail
mengenai skill tools tersebut, mentor hanya mengajarkan skill dasar kepada para software
engineer baru karena mentor tersebut merasa balma sottiare engineer baru harus belajar
secara mandiri. Pak Irfan sebagai auditor SDM menvayangkan hal ini sebab proses
pelatihan yang ditetapkan minimal mengajarkan metode dan materi skills/tools yang
digunakan oleh tim II perusahaan serta proses pelatihan tsb menelan biaya. biaya dan waktu.
Sehingga Pak Ifan sebagai auditor vang ingin menjaga jaringan kerja
(networking) dengan stakeholder yang diaudit memberikan saran. Apabila ada pegasvai
baru vang sekiranya belum mergerti dengan tool vang digunakan oleh perusahaan. Sebaiknva
рага staff senior langsung mengajarkani tools tersebut kepada mereka 
SUMBER: BMP EKMA4476

Dalam melaksanakan audit auditor pihakstakeholder harus menjaga hubungannya dengan yang
diaudit dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut: Auditor bersifat tegas dan independen
dalam rangka untuk menghasilkan hasil audit Share yangtepat, melakukan wawancara kepada
stakeholder vang di audit untuk menanyakan halyang tidak jelas serta mendapatkan karifikasi
dari pihak yang diaudit. Auditor dapatmemberikan saran rekomendas! yang dapat dilakakan
oleh stakeholder yang
diaudit.Selain itu auditor juga harus memberi penielasan mengenai konsekuensi
darirekomendasi tsb. Keuntungan dan Helebihanvang diperoleh perusahaan apabilamelakukan
tidak melakukan rekomendasi tsb.
Contoh: Pak Irfan bekeria sebagai auditor di kantor audit independen. Suatu hari
lamendapatkan tugas untuk melakukan audit SDM di PT XYZ. Saat itu ditemukan adanyakasus
yaitu proses pelatihan karwayan PT XYZ yang tidak sesuai dengan kriteria. Saat ituPT ABC
hendak melakukan pelatihan kepada staff bar software engineer. Mentor padapelatihan
tersebut seharusnya mengajarkan beberapa skill/tools yang digunakan oleh timIT perusahaan
kepada para software engineer baru agar mereka dapat segera bekerjasecara efektif dan
efisien. Namun pelatihan tersebut tidak mengajarkan secara detailmengenai skill/tools
tersebut, mentor hanya mengajarkan skill dasar kepada para softwareengineer bar karena
mentor tersebut merasa bahwa software engineer baru harus belajarsecara mandiri. Pak Irfan
sebagai auditor
SDM menyayangkan bal in sebab prosespelatihan yang ditetapkan minimal
mengajarkan metode dan materi skills/tools yangdigunakan ole tim IT perusahaan serta proses
pelatihan tsb menelan biaya, biaya danwaktu. Sehingga Pak Irfan sebagai auditor yang ingin
menjaga jaringan kerja(networking) dengan stakeholder yang diaudit memberikan saran.
Apabila ada pegawaibaru yang sekiranya belum mengerti dengan tools yang digunakan oleh
perusahaan,sebainya para staff senior langsung mengajarkan tools tersebut kepada mereka.

SUMBER: BMP EKMA4476

yangtepat, melakukan
wawancara kepada
stakeholder yang di audit
untuk menanyakan
halyang tidak jelas serta
mendapatkan klarifikasi dari
pihak yang diaudit.
Auditor
dapatmemberikan
saran/rekomendasi yang
dapat dilakukan oleh
stakeholder yang
diaudit.Selain itu auditor
juga harus memberi
penjelasan mengenai
konsekuensi
darirekomendasi tsb.
Keuntungan dan kelebihan
yang diperoleh perusahaan
apabilamelakukan / tidak
melakukan rekomendasi tsb.
Contoh: Pak Irfan bekerja
sebagai auditor di kantor audit
independen. Suatu hari
iamendapatkan tugas untuk
melakukan
audit SDM di PT XYZ. Saat itu
ditemukan adanyakasus yaitu
proses pelatihan karwayan PT
XYZ yang tidak sesuai dengan
kriteria. Saat ituPT ABC
hendak melakukan pelatihan
kepada
staff baru software engineer.
Mentor padapelatihan
tersebut seharusnya
mengajarkan
beberapa skill/tools yang
digunakan oleh timIT
perusahaan kepada para
software engineer
baru agar mereka dapat
segera bekerjasecara efektif
dan efisien. Namun
pelatihan
tersebut tidak mengajarkan
secara detailmengenai
skill/tools tersebut, mentor
hanya
mengajarkan skill dasar kepada
para softwareengineer baru
karena mentor tersebut merasa
bahwa software engineer baru
harus belajarsecara mandiri.
Pak Irfan sebagai auditor
SDM menyayangkan hal
ini sebab prosespelatihan
yang ditetapkan minimal
mengajarkan metode dan
materi skills/tools
yangdigunakan oleh tim IT
perusahaan
serta proses pelatihan tsb
menelan biaya, biaya danwaktu.
Sehingga Pak Irfan sebagai
auditor yang ingin
menjaga jaringan
kerja(networking) dengan
stakeholder yang
diaudit memberikan saran.
Apabila ada pegawaibaru
yang sekiranya belum
mengerti
dengan tools yang digunakan
oleh perusahaan,sebaiknya
para staff senior langsung
mengajarkan tools tersebut
kepada mereka.
SUMBER: BMP EKMA4476

yangtepat, melakukan
wawancara kepada
stakeholder yang di audit
untuk menanyakan
halyang tidak jelas serta
mendapatkan klarifikasi dari
pihak yang diaudit.
Auditor
dapatmemberikan
saran/rekomendasi yang
dapat dilakukan oleh
stakeholder yang
diaudit.Selain itu auditor
juga harus memberi
penjelasan mengenai
konsekuensi
darirekomendasi tsb.
Keuntungan dan kelebihan
yang diperoleh perusahaan
apabilamelakukan / tidak
melakukan rekomendasi tsb.
Contoh: Pak Irfan bekerja
sebagai auditor di kantor audit
independen. Suatu hari
iamendapatkan tugas untuk
melakukan
audit SDM di PT XYZ. Saat itu
ditemukan adanyakasus yaitu
proses pelatihan karwayan PT
XYZ yang tidak sesuai dengan
kriteria. Saat ituPT ABC
hendak melakukan pelatihan
kepada
staff baru software engineer.
Mentor padapelatihan
tersebut seharusnya
mengajarkan
beberapa skill/tools yang
digunakan oleh timIT
perusahaan kepada para
software engineer
baru agar mereka dapat
segera bekerjasecara efektif
dan efisien. Namun
pelatihan
tersebut tidak mengajarkan
secara detailmengenai
skill/tools tersebut, mentor
hanya
mengajarkan skill dasar kepada
para softwareengineer baru
karena mentor tersebut merasa
bahwa software engineer baru
harus belajarsecara mandiri.
Pak Irfan sebagai auditor
SDM menyayangkan hal
ini sebab prosespelatihan
yang ditetapkan minimal
mengajarkan metode dan
materi skills/tools
yangdigunakan oleh tim IT
perusahaan
serta proses pelatihan tsb
menelan biaya, biaya danwaktu.
Sehingga Pak Irfan sebagai
auditor yang ingin
menjaga jaringan
kerja(networking) dengan
stakeholder yang
diaudit memberikan saran.
Apabila ada pegawaibaru
yang sekiranya belum
mengerti
dengan tools yang digunakan
oleh perusahaan,sebaiknya
para staff senior langsung
mengajarkan tools tersebut
kepada mereka.
SUMBER: BMP EKMA4476

Anda mungkin juga menyukai