Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber Daya Manusia atau pegawai merupakan salah satu faktor penting dari

jalannya suatu organisasi atau perusahaan. Pengelolaan yang baik dari karyawan ini

akan sangat mempengaruhi aspek keberhasilan kerja. Jika karyawan dapat di

organisir dengan baik, diharapkan organisasi atau perusahaan dapat menjalankan

semua proses usaha dengan baik pula.. Penilaian secara kuantitatif sering diangGap

mengecewakan karena sulitnya mengukur parameter-parameter yang ada. Di lain

pihak manajemen dan pegawai membutuhkan proses penilaian kinerja yang rutin dan

cepat sehingga dapat memberikan umpan balik dan perbaikian yang cepat di

lingkungan kerja .

Sales adalah seorang laki-laki atau perempuan yang direkrut oleh perusahaan

untuk mempromosikan produk atau barang yang langsung berhubungan dengan

usaha pemasaran produk (KBBI/Kamus Besar Bahasa Indonesia). Mengambil

keputusan dalam pemilihan Sales dihadapkan pada permasalahan yang cukup

kompleks, mereka dituntut untuk mempertimbangkan sejumlah faktor, seperti

kualitas pemasaran, pelayanan dan model. Untuk meningkatkan kualitas Sales, tentu

perlu dukungan dari perusahaan. Segala bentuk dukungan sudah semestinya

diperlukan dalam hal menganalisa Sales yang memiliki potensi baik. Melihat dari

peningkatan para Sales yang setiap tahunnya meningkat, perusahaan harus mengerti

kebutuhan para Sales tersebut supaya tetap datang pada tepat waktu dan menjalankan

tugas-tugas yang di berikan oleh perusahan tersebut.

1
2

Masalah subyektifitas dalam sebuah pemilihan karyawan berprestasi menjadi

masalah yang hampir tidak bisa dihindari. Di sisi lain pihak manajemen dan pegawai

membutuhkan proses penilaian kinerja yang akurat dan cepat serta akurat sehingga

dapat memberikan umpan balik dan perbaikan yang langsung di lingkungan kerja.

Transparansi dalam proses penilaian biasanya dapat memberikan efek positif bagi

peningkatan motivasi kerja pegawai. Untuk dapat membantu proses penilaian kinerja

pegawai ini, perlu membuat sebuah system yang dapat memberikan masukan bagi

pimpinan dalam membuat keputusan yang tepat bagi pengembangan potensi setiap

pegawai, sehingga diharapkan pegawai yang memiliki kemampuan terbaik akan

mendapatkan penilaian yang terbaik pula

Salah satu contoh yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah cara penilaian

kinerja Sales Account Manager PT.Brenntag yang sesuai dengan kriteria yang ada

pada suatu jabatan tertentu, maka seandainya terdapat suatu jabatan pada bagian dari

sebuah perusahaan membutuhkan seorang karyawan atau biasanya dikatakan kosong,

maka dalam hal ini yang bertugas untuk melakukan analisis terhadap karyawan yaitu

Bisnis Manager mengajukan promosi karyawan dengan cara menilai kinerjanya di

PT.Brenntag yang menurut perhitungan cocok dengan kriteria jabatan tersebut, pada

PT.Brenntag istilah diatas disebut analisis GAP kompetensi (Profile Matching).

Sistem kompetensi ini merupakan salah satu pemecahan masalah bagi aset Sumber

Daya Manusia dan terdapat pendeskripsian prestasi dan potensi sumber daya

manusia sesuai unit kerjanya. Pencapaian prestasi karyawan dan potensinya dapat

terlihat apakah kompetensinya tersebut telah sesuai dengan tugas pekerjaan yang

dimilikinya.

Untuk melakukan proses pemilihan salesman terbaik dengan menggunakan

metode profile matching sehingga dapat membantu perusahaan dalam memecahkan


3

masalah yang dihadapi dan mendapatkan suatu keputusan yang tepat. dari beberapa

langkah yang telah diterapkan dengan menggunkan metode profile matching maka

hasilnya didapatkan sebuah keputusan yang tepat dan sesuai harapan yaitu pihak

manajemen dapat memilih salesmen terbaik yang nantinya akan dipromosikan

menjadi sales manajer. (Entin Sutisna, 2017).

Proses pengambilan keputusan penilaian kinerja karyawan pada PT.Brenntag

masih mengalami kendala yaitu sering terjadi pengambilan keputusan yang sifatnya

subyektifitas, terutama apabila beberapa karyawan memiliki kemampuan yang tidak

jauh berbeda, selain itu juga penilaian secara kuntitatif sering diangGAP

mengecewakan karena terdapat kesulitan mengukur parameter yang ada. Disisi lain

pihak manajemen dan karyawan membutuhkan proses penilian kinerja yang rutin dan

cepat sehingga dapat memberikan umpan balik dalam perbaikan lingkungan kerja.

Untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada dan untuk membantu proses

penilaian kinerja pegawai perlu dibuatkan sebuah sistem yang dapat memberikan

sebuah masukan bagi manajemen HRD dan kepegawaian dalam menentukan sebuah

keputusan yang tepat untuk pengembangan potensi bagi setiap karyawan, dengan

harapan karyawan yang memiliki kemampuan terbaik akan mendapatkan penilaian

yang terbaik juga.

Permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah cara pemilihan

pegawai yang sesuai dengan kriteria yang “berdasarkan pertimbangan objektif antara

kompetensi, kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan tanpa

membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras dan golongan” (Astriratma, Wardoyo,

& Musdholifah, 2017) yang mencakup aspek kinerja dan aspek budaya kerja pada

suatu jabatan tertentu, maka seandainya terdapat suatu jabatan pada bagian dari
4

sebuah perusahaan membutuhkan seorang pegawai atau biasanya dikatakan kosong

atau resign maka dalam hal ini yang bertugas untuk melakukan analisis terhadap

pegawai-pegawai yang menurut perhitungan cocok dengan kriteria jabatan tersebut,

istilah diatas disebut analisis GAP kompetensi (Profile Matching). “Pencocokan

profile matching adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan cara

mengasumsikan variable predictor ideal yang harus dimiliki oleh karywan, bukannya

tingkat minimal yang harus di penuhi atau dilewati” (Ernawati, Hidayah, & Fetrina,

2017). Untuk memudahkan pelaksanaan proses penilaian kinerja dari tiap karyawan

maka dibuat sebuah sistem pengambil keputusan yang bertujuan memudahkan proses

tersebut. Sistem Pendukung Keputusan atau dikenal dengan SPK merupakan bagian

dari sistem informasi yang berbasis komputer. Terdapat beberapa tahapan dalam

sistem pendukung keputusan yaitu mendefinisikan masalah, pengumpulan data yang

relevan, pengolahan data menjadi informasi, dan menentukan alternatif solusi. Salah

satu metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan penilaian kinerja adalah

Profile Matching. “Dikarenakan metode Profile Matching dapat mengidentifikasi

terhadap kelompok karyawan yang baik maupun buruk” (Handayani, 2017) serta

memberikan hasil yang maksimal, data yang valid, dan waktu yang efisien.

Dalam proses profile matching secara garis besar merupakan proses

membandingkan antara kompetensi individu kedalam kompetensi jabatan sehingga

dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga GAP), semakin kecil GAP

yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang

lebih besar untuk karyawan menempati posisi tersebut.

Oleh karena permasalahan-permasalahan tersebut, dibangunlah suatu sistem

pendukung keputusan, sehingga dapat memberikan solusi dan diajukan sebagai

skripsi dengan judul “ SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN


5

KINERJA SALES ACCOUNT MANAGER PADA PT. BRENNTAG DENGAN

MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING ”.

1.2 Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, permasalahan yang akan

diangkat adalah :

1. Bagaimana proses penilaian kinerja Sales Account Manager PT Brenntag

dengan menggunakan metode Profile Matching?

2. Bagaimana cara untuk membuat sistem pendukung keputusan yang

membantu untuk penentuan penilaian kinerja Sales Account Manager terbaik,

menentukan nilai bobot variabel dan menentukan nilai GAP.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Membuat sistem pendukung keputusan yang membantu untuk menentukan

penilaian kinerja Sales Account Manager pada PT. Brenntag

2. Mempercepat proses penentuan penilaian kinerja Sales Account Manager PT.

Brenntag dengan menggunakan metode Profile Matching.

Adapun tujuan dari penulisan skripsi adalah sebagai salah satu syarat

kelulusan Strata Satu (S1) Program studi Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri.

1.4 Metode Penelitian


6

Penulis memperoleh data dengan melakukan riset secara langsung di PT.

Brenntag sehingga mendapatkan data-data yang baik dan benar dengan model

pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi

Pengamatan secara langsung kepada sales PT. Brenntag yang menjadi

kandidat dengan menganalisa penilaian kinerja sales tersebut serta kriteria

lain yang mempengaruhi kinerja yang baik.

2. Wawancara

Selain Observasi, wawancara langsung dengan Bisnis Manager yaitu Bapak

Jhony contajin kiu PT. Brenntag, dilakukan untuk melengkapi data yang

dibutuhkan. Wawancara dilakukan untuk mencari data mengenai kekurangan

dari sistem yang sudah ada serta data yang belum tercukupi dari sistem yang

sudah ada.

3. Studi Pustaka

Kepustakaan dilakukan untuk melengkapi metode Observasi dan Wawancara.

Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dengan mencari referensi-referensi

yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat

diporeleh dari jurnal, buku, internet atau e-book.

1.5 Ruang Lingkup

Agar pembahasan dalam skripsi ini tidak menyimpang dari yang telah

ditetapkan, maka permasalahan akan diberi ruang lingkup. Kriteria-kriteria yang

menjadi prioritas utama penentuan promosi jabatan terdiri dari beberapa aspek

diantaranya adalah aspek kinerja ( Ketelitian dan Tanggung Jawab, Verbalisasi Ide,

Dorongan Berprestasi, Konsentrasi, Imajinasi Kreatif ) dan aspek budaya kerja


7

( Kepercayaan / Trust, Integritas / Integrity, Profesionalisme / Proffesionalism, Fokus

Pada Pelanggan / Customer Focus, Kesempurnaan / Excellence).

1.6 Hipotesa

H0 : Tidak adanya validitas data kriteria dari aspek kinerja dan budaya kerja yang

digunakan dalam penilaian kinerja Sales Account Manager PT. Brenntag

H1 : Adanya validitas data kriteria dari aspek kinerja dan budaya kerja yang

digunakan dalam penilaian kinerja Sales Account Manager PT. Brenntag

Anda mungkin juga menyukai