Anda di halaman 1dari 3

Proses Penyusunan Penilaian Kinerja:

1. Pengidentifikasain sasaran-sasaran kinerja

Sebuah sistem penilaian mungkin tidak dapat Secara efektif memenuhi setiap tujuan yang diinginkan,
sehingga manajemen harus memiliki tujuan-tujuan yang spesifik yang diyakini paling penting dan secara
realitas bias dicapai.

2. Menetapkan kriteria-kriteria (standar-standar) kinerja dan mengkomunikasikan ekspektasi-ekspektasi


kinerja tersebut kepada mereka yang berkepentingan.

Data yang terkait kriteria-kriteria seperti laporan kerja, catatan perusahaan, hingga data-data penunjang
lain harus ditetapkan. Selanjutnya, data-data itu dijadikan rujukan dari pihak penilai baik itu manajer,
pimpinan, kepala divisi, dan lainnya untuk berdiskusi dalam melakukan penyusunan bahan yang
diperlukan dalam penilaian kinerja.

3. Memeriksa pekerjaan yang dijalankan

Malakukan pemantauan (Ongoing Tracking) dan umpan balik (Feedback) yang dilaksanakan sepanjang
tahun berjalan. Biasanya, dalam pelaksanaannya akan ada proses review baik tiap bulan atau pada
tengah tahun. Proses umpan balik dilakukan bisa berupa pemberian coaching dari atasan kepada
karyawannya.

Oleh karena itu, pada tahap ini perlu komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan agar tidak terjadi
kesalah pahaman. Pemberian arahan atau teguran sangat penting pada langkah pelaksanaan ini agar
tujuan yang telah dibuat dalam perencanaan bisa tercapai. Namun, jika memang diperlukan bisa juga
dilakukan review kembali akan sasaran kinerja yang dibuat saat tahap perencanaan.

4. Menilai Kinerja

Tahap ini dilakukan dengan mengkomparasikan antara hasil kerja karyawan dengan standar yang telah
ditetapkan. Perbandingan inilah yang akan digunakan dalam pengidentifikasian kinerja karyawan apakah
sudah sesuai dengan target yang diinginkan.

Mengulas kembali hasil penilaian juga harus dilakukan dengan melibatkan respon dari karyawan. Hal ini
karena mungkin saja mereka memiliki pandangan yang tidak sama yang bisa menjadi bahan rujukan.
6. Mendiskusikan Penilaian Bersama Karyawan

Langkah terakhir adalah dengan mendiskusikan laporan penilaian. Laporan hasil dari proses penilaian
kinerja ini selayaknya diberikan kepada setiap karyawan sebagai bahan rujukan mereka. Sampaikan juga
rencana pengembangan yang direncanakan perusahaan untuk selanjutnya agar karyawan juga bisa
melakukan persiapan atau bahkan memberikan saran dan masukannya.

Mengetahui proses penilaian kinerja karyawan secara bertahap merupakan hal yang penting untuk
dilakukan. Terlebih lagi jika didukung oleh sistem yang baik. LinovHR adalah salah satu Aplikasi Penilaian
Kinerja Karyawan yang dapat membantu manajemen dalam melakukan proses penilaian kinerja
karyawan secara otomatis dan tepat.

Supaya penilaian fair, ada lima elemen yang perlu di perhatikan :

1. Tujuan kemampuan yang jelas

2. Tujuan disetujui bersama

3. Tujuan terkait dengan uraian jabatan

4. Pertemuan tatap muka

5. Diskusi

Disamping itu, untuk lakukan penilaian yang objektif, Anda mesti memperhitungkan enam elemen
dibawah ini :

1. Data aktual

2. Tingkah laku karyawan yang positif serta negatif

3. Keberanian atau ketegasan Anda

4. System penilaian yang terstruktur


5. Formulir yg tidak rumit

6. Kekuatan menilai

Masalah dalam Penilaian Kinerja:

1. Ketidak nyamanan Penilai

2. Ketiadaan Obyektivitas

3. Halo/Horn Error

4. Sikap Lunak/Sikap Keras

5. Central Tendency Error

6. Bias Perilaku Terakhir

7. Bias Peribadi ( Stereotyping )

8. Manipulasi Evaluasi

9. Kecemasan Karyawan

Berbagai Bias dalam Penilaian Kinerja:

1. Hallo Effect

2. Kesalahan Kecenderungan Penilaian Berlebihan

3. Bias Kemurahan dan Ketegasan Hati

4. Bias Lintas Budaya

5. Prasangka Personal (Contrast Effect)

Anda mungkin juga menyukai