Anda di halaman 1dari 29

Manajemen Proyek

Metode PERT
© Henri Ponda
Pembahasan

• Deskripsi Manajemen Proyek


• Jenis-jenis Proyek
• Tujuan ManPro
• Penentuan Waktu
• Metode PERT
• Studi Kasus

© Henri Ponda
Deskripsi Manajemen Proyek
• Proyek dapat diartikan sebagai kegiatan yang
berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas dengan
mengalokasikan sumber daya tertentu dan dimaksudkan
untuk menghasilkan produk yang kriteria mutunya telah
digariskan dengan jelas (Soeharto, 1999).
• Proyek pada umumnya memiliki batas waktu (deadline),
artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat
pada waktu yang telah ditentukan.

© Henri Ponda
Deskripsi Manajemen Proyek
• Pada tahapan perencanaan proyek, diperlukan adanya
estimasi durasi waktu pelaksanaan proyek.
• Tingkat ketepatan estimasi waktu penyelesaian proyek
ditentukan oleh tingkat ketepatan perkiraan durasi setiap
kegiatan di dalam proyek.
• Selain ketepatan perkiraan waktu, penegasan hubungan
antar kegiatan suatu proyek juga diperlukan untuk
perencanaan suatu proyek.
• Optimalisasi biasanya dilakukan untuk mengoptimalkan
sumber daya yang ada serta meminimalkan risiko
namun tetap mendapatkan hasil yang optimal.

© Henri Ponda
Jenis-jenis Proyek
Menurut Soeharto (1999), proyek dapat dikelompokkan
menjadi:
• Proyek Engineering-Konstruksi
Terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering,
pengadaan, dan konstruksi.
• Proyek Engineering-Manufaktur
Dimaksudkan untuk membuat produk baru, meliputi
pengembangan produk, manufaktur, perakitan, uji coba
fungsi dan operasi produk yang dihasilkan.
• Proyek Penelitian dan Pengembangan
• Bertujuan untuk melakukan penelitian dan
pengembangan dalam rangka menghasilkan produk
tertentu.
© Henri Ponda
Jenis-jenis Proyek
• Proyek Pelayanan Manajemen
Proyek pelayanan manajemen tidak memberikan hasil
dalam bentuk fisik, tetapi laporan akhir, misalnya
merancang sistem informasi manajemen.
• Proyek Kapital
Proyek kapital merupakan proyek yang berkaitan
dengan penggunaan dana kapital untuk investasi.
• Proyek Radio-Telekomunikasi
Bertujuan untuk membangun jaringan telekomunikasi
yang dapat menjangkau area yang luas dengan biaya
minimal.

© Henri Ponda
Jenis-jenis Proyek
• Proyek Konservasi Bio-Diversity
Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang
berkaitan dengan usaha pelestarian lingkungan.

© Henri Ponda
Tujuan ManPro
Handoko (1999:98) menyatakan tujuan manajemen proyek
adalah sebagai berikut:
• Tepat waktu (on time) yaitu waktu atau jadwal yang
merupakan salah satu sasaran utama proyek,
keterlambatan akan mengakibatkan kerugian, seperti
penambahan biaya, kehilangan kesempatan produk
memasuki pasar.
• Tepat anggaran (on budget) yaitu biaya yang harus
dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang telah
ditetapkan.
• Tepat spesifikasi (on specification) dimana proyek harus
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

© Henri Ponda
Penentuan Waktu
Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukankan seorang
manajer proyek dalam mengendalikan waktu proyek yaitu :
1.Mendefinisikan aktivitas proyek.
Merupakan sebuah proses untuk mendefinisikan setiap
aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.
2.Urutan aktivitas proyek.
Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mendokumentasikan hubungan antara tiap-tiap aktivitas
proyek.
3.Estimasi aktivitas sumber daya proyek.
Estimasi aktivitas sumber daya proyek bertujuan untuk
melakukan estimasi terhadap penggunaan sumber daya
proyek.
© Henri Ponda
Penentuan Waktu
4. Estimasi durasi kegiatan proyek.
Proses ini diperlukan untuk menentukan berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.
5. Membuat jadwal proyek.
Setelah seluruh aktivitas, waktu dan sumber daya
proyek terdefinisi dengan jelas, maka seorang manager
proyek akan membuat jadwal proyek.
6. Mengontrol dan mengendalikan jadwal proyek.
Saat kegiatan proyek mulai berjalan, maka
pengendalian dan pengontrolan jadwal proyek perlu
dilakukan.

© Henri Ponda
Penentuan Waktu
Istilah waktu dalam manajemen proyek ada 2:
1. Critical Path (Jalur Kritis): Merupakan lintasan dengan
jumlah waktu yang paling lama dibandingkan dengan
semua lintasan lain yang mungkin. Jumlah waktu pada
lintasan kritis sama dengan umur proyek.
2. Slack atau Float: waktu bebas yang dimiliki oleh setiap
kegiatan untuk bisa diundur tanpa menyebabkan
keterlambatan proyek keseluruhan, Slack = LS – ES
atau Slack = LF-EF Kegiatan, dengan Slack = 0 disebut
kegiatan kritis dan berada pada jalur kritis

© Henri Ponda
Notasi Waktu
• TE = E, waktu paling awal suatu event terjadi
• TL = L, waktu paling akhir suatu event boleh terjadi
• ES (earliest start time), waktu paling awal suatu
kegiatan dimulai
• EF (earliest finish time), waktu selesai paling awal suatu
kegiatan
• LS (Latest Allowable Start Time), waktu paling akhir
suatu kegiatan boleh dimulai.
• LF (Latest Allowable Finish Time), waktu paling akhir
suatu kegiatan boleh selesai.
• D (Duration), Kurun waktu suatu kegiatan (hari, minggu,
bulan).
• s© Henri
(float),
Ponda
batas toleransi keterlambatan kegiatan.
Notasi Waktu
• TE = E, waktu paling awal suatu event terjadi
• TL = L, waktu paling akhir suatu event boleh terjadi
• ES (earliest start time), waktu paling awal suatu
kegiatan dimulai
• EF (earliest finish time), waktu selesai paling awal suatu
kegiatan
• LS (Latest Allowable Start Time), waktu paling akhir
suatu kegiatan boleh dimulai.
• LF (Latest Allowable Finish Time), waktu paling akhir
suatu kegiatan boleh selesai.
• D (Duration), Kurun waktu suatu kegiatan (hari, minggu,
bulan).
• s© Henri
(float),
Ponda
batas toleransi keterlambatan kegiatan.
Notasi Waktu

EET
n : number of event
n EET : earliest event time
LET LET : latest event time

© Henri Ponda
Metode PERT
• PERT : Program Evaluation and Review Technique
• Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk
sebanyak mungkin mengurangi adanya penundaan,
maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan
berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan
mempercepat selesainya proyek.
• Teknik ini memungkinkan dihasilkannya suatu pekerjaan
yang terkendali dan teratur, karena jadwal dan anggaran
dari suatu pekerjaan telah ditentukan terlebih dahulu
sebelum dilaksanakan.
• Tujuan dari PERT adalah pencapaian suatu taraf
tertentu dimana waktu merupakan dasar penting dari
PERT dalam penyelesaian kegiatan-kegiatan bagi suatu
proyek.
© Henri Ponda
Metode PERT
Manfaat metode PERT
1.Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap
pekerjaan dalam suatu proyek.
2.Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi
keterlambatan suatu pekerjaan.
3.Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur
alternatif lain yang lebih baik untuk kelancaran proyek.
4.Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah
satu atau beberapa jalur kegiatan.
5.Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek.

© Henri Ponda
Metode PERT
Metode PERT menggunakan tiga jenis waktu pengerjaan,
yaitu:
1.Optimistic Duration (To): waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu aktivitas jika tidak terjadi kesalahan
pada pelaksanaan aktivitas (berjalan lancar).
2.Most Likely Duration (Tm): waktu yang paling sering
terjadi bila aktivitas dilakukan berulang-ulang (dalam
kondisi normal).
3.Pessimistic Duration (Tp): waktu yang dibutuhkan bila
terjadi kesalahan pada pelaksanaan aktivitas yang
bersangkutan.

© Henri Ponda
Metode PERT
Frequency Distribution Curve for PERT
− Aktivitas PERT mempunyai estimasi tiga waktu, yaitu:
▪ Optimistic (to)
▪ Pessimistic (tp)
▪ Most likely time (tm)

to tm tp to tm tp to tm tp
t t t

Kurva Distribusi β

© Henri Ponda
Metode PERT
Frequency Distribution Curve for PERT….cont’d
− Walaupun kurva distribusi β tidak dijelaskan secara penuh oleh mean
(µ) dan standar deviasi (σ), tetapi di metode PERT ini terdapat
hubungan yang mendekati untuk mean dan standar deviasi:

▪ Mean, µ
Variance adalah mengukur
ketidakpastian dari expected
▪ Standar deviasi, σ time or average time. Jika
nilai variance ini besar maka
▪ Variance, V ketidakpastian pemenuhan
aktivitas besar juga.
− Expected time atau average time:

▪ tE = µ
© Henri Ponda
Metode PERT
1. Forward Pass Computation: dimaksudkan untuk
mengetahui kalkulasi perhitungan sampai akhir proyek.
2. Backward Pass Computation: dimaksudkan untuk
mengetahui waktu atau tanggal paling akhir kita
“masih” dapat memulai dan mengakhiri masing-masing
kegiatan, tanpa menunda kurun waktu penyelesaian
proyek secara keseluruhan, yang telah dihasilkan dari
hitungan maju. Hitungan mundur dimulai dari ujung
kanan (hari terakhir penyelesaian proyek) suatu
jaringan kerja).

© Henri Ponda
Studi Kasus
Kegiatan Predecessor t0 tm tp

A - 8 10 12
B A 7 8 9
C A 4 10 10
D A 6 13 14
E C 5 6 7
F B,E 6 7 8
G C,D 4 5 6
H F,G 2 4 6

© Henri Ponda
Jawaban
Kegiatan Predecessor t0 tm tp Vt tE
A - 8 10 12 0,44 10
B A 7 8 9 0,11 8
C A 4 10 10 1,00 9
D A 6 13 14 1,78 12
E C 5 6 7 0,11 6
F B,E 6 7 8 0,11 7
G C,D 4 5 6 0,11 5
H F,G 2 4 6 0,44 4

© Henri Ponda
1. Membuat network diagram

F,7
B,8
E,6
H,4
A,10 C,9

D,12 G,5

© Henri Ponda
2. Menghitung forward pass
computation
25
3
0

0 A,10 10 C,9 19 32 H,4 36


1 2 4 6 7
0 0 0 0 0

22
5
0

© Henri Ponda
3. Menghitung backward pass
computation
25
3
25

0 A,10 10 C,9 19 32 H,4 36


1 2 4 6 7
0 10 19 32 36

22
5
27

© Henri Ponda
4. Menentukan jalur kritis
25
3
25

0 A,10 10 C,9 19 32 H,4 36


1 2 4 6 7
0 10 19 32 36

22
5
27
Jalur kritis yaitu A, C, E, F, dan H → 10+9+6+7+4 = 36

© Henri Ponda
Jawaban
• Fokus pada lintasan kritis yang didapat
• µ = TE = ∑t, σ = S = √ (∑Vt)
• Didapatkan:
1. T E = 10+9+6+7+4 = 36 hari
2. Vt = 0.44+1+0.11+0.11+0.44 = 2.1
3. St = √2.1 = 1.45

© Henri Ponda
Jawaban
Te=36

50% selesai

Gunakan Grafik Distribusi Normal (Z)

© Henri Ponda
Jawaban
• Hitung Z = (X - µ )/ σ =
• Bagaimana jika waktu penyelesaian proyek di geser
menjadi 40 hari, maka didapatkan Z = (40-36)/1,45 =
2,758
• Dari tabel Z didapat adalah 0,997%, artinya
kemungkinannya proyek tersebut selesai dalam waktu
40 hari adalah 99,7%.

© Henri Ponda

Anda mungkin juga menyukai