Anda di halaman 1dari 37

TUGAS MAKALAH UJIAN AKHIR SEMESTER

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING


MENGGUNAKAN APLIKASI ODOO
MODUL SALES DAN PURCHASE
DENGAN METODE OOAD
STUDI KASUS : DUTA PONSEL JAKARTA

Disusun oleh : Kelompok IV


Kelas : 11.7F.01

Nama Anggota : Mellani Ardiyanti Neorau (11211558)


Titi Haryani (11212316)
Vellia Mulyani (11212194)
Lulu Lucia B Monteiro (11212005)
Fikri Azwar (11212288)
Rifki Ramadhan (11212270)
Iwan Kurniawan (11211789)

ELEARNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING


SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS NUSA MANDIRI
2021

i
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :

Mellani Ardiyanti Neorau Titi Haryani Vellia Mulyani


11211558 11212316 11212194

Lulu Lucia B Monteiro Fikri Azwar Rifki Ramadhan


11212005 11212288 11212270

Iwan Kurniawan
11211789

Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Makalah Ujian Akhir Semester ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan kami

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

ii
Demikianlah surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya. Apabila

dikemudian hari ternyata kami memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak lain

yang mengklaim bahwa Tugas Makalah Ujian Akhir Semester yang telah kami buat

adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu, kami bersedia diproses baik

secara pidana maupun perdata.

Jakarta, 22 November 2021

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Landasan Teori ................................................................................. 3
2.1.1 Definisi ERP ........................................................................ 3
2.1.2 Pengenalan Open ERP (ODOO) ......................................... 4
2.1.3 Modul Penjualan Pada ODOO ............................................ 6
2.1.4 Definisi Penjualan ............................................................... 7
2.1.5 UML (Unified Modeling Language) ................................... 8
2.2 Metode OOAD (Object Oriented Analysis Design) ........................ 9
2.2.1 OOA (Object Oriented Analysis) ........................................ 9
2.2.2 OOD (Object Oriented Design) .......................................... 11
2.3 Kajian Penelitian Terkait ................................................................. 12

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Software yang digunakan ................................................................ 14
3.2 Use Case Diagram ........................................................................... 14
3.3 Tampilan Program ........................................................................... 20
3.4 Modul yang dipilih pada ODOO ..................................................... 23

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 24
4.2 Saran ................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 25

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar III.1 Use Case Diagram .................................................................................... 14


Gambar III.2 Tampilan Program Login ......................................................................... 20
Gambar III.3 Tampilan Program Data Pelanggan ......................................................... 20
Gambar III.4 Tampilan Program Data Produk .............................................................. 21
Gambar III.5 Tampilan Program Pemesanan Baru ........................................................ 21
Gambar III.6 Tampilan Program Data Pemesanan ........................................................ 22
Gambar III.7 Tampilan Program Faktur Penjualan ....................................................... 22
Gambar III.8 Tampilan Program Bagan Bilah Laporan ................................................ 23

v
DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Modul-Modul ODOO ................................................................................... 5


Tabel II.2 Menu-Menu Modul Penjualan ...................................................................... 6
Tabel III.3 Deskripsi Use Case Login ............................................................................ 15
Tabel III.4 Deskripsi Use Case Mengelola Data Pelanggan .......................................... 16
Tabel III.5 Deskripsi Use Case Mengelola Data Produk ............................................... 17
Tabel III.6 Deskripsi Use Case Mengelola Transaksi ................................................... 18
Tabel III.7 Deskripsi Use Case Mengelola Laporan ..................................................... 19

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam dunia industri saat ini sudah semakin terus berkembang, beberapa tahun ini

persaingan dalam dunia industry di negara Indonesia semakin ketat. Setiap perusahaan

sudah seharusnya memiliki proses bisnis dan strategi untuk mengelola perusahaan

dengan efektif serta efisien. Banyak perusahaan saat ini membutuhkan teknologi

informasi untuk menunjang segala aktivitas perusahaannya. Salah satu system informasi

yang diharapkan dapat mampu mengatasi permasalahan adalah system ERP (Enterprise

Resources Planning). ERP merupakan sebuah system yang membantu perusahaan

memetakan dan juga merencanakan pengelolaan berbagai macam sumber daya dan

proses bisnis. System ERP membantu perusahaan untuk mengintegrasikan informasi

dari seluruh fungsi yang berbeda, mulai dari Aktivitas Pemesanan, Produksi, Distribusi,

sampai dengan Keuangan. Beberapa tahun belakangan ini banyak perusahaan yang

menggunakan pemodelan proses bisnis untuk mengelola perubahan terhadap

perusahaannya. Namum proses bisnis tersebut tidak memberikan hasil yang optimal bagi

peningkatan kualitas pada sebuah perusahaan khususnya pada perusahaan kecil

menengah. Sehingga untuk mendukung desain proses bisnis dan control diperlukan

penerapan system ERP (Enterprise Resource Planning)

Duta Ponsel merupakan toko yang menjual berbagai jenis Ponsel serta

Acessories Ponsel lainnya yang berlokasi di ITC Roxy Mas Lt 1. Duta Ponsel dalam

1
2

penjualannya masih menggunakan sistem konvensional, yaitu menggunakan kertas dan

ditulis tangan sehingga dapat menimbulkan beberapa permasalahan, seperti sering

terjadinya kesalahan dalam proses perhitungan; pengiriman dan pembayaran barang,

serta perekapan data penjualan. Selain itu, hal tersebut dianggap kurang efektif karena

menyebabkan pemborosan waktu, tenaga, dan biaya. Perusahaan tersebut belum

menerapkan system ERP, sehingga belum ada integrasi antar tiap fungsi dalam

perusahaan maupun individu. Segala aktivitas juga masih dilakukan secara manual.

Berdasarkan masalah tersebut maka ERP menjadi salah satu solusi aplikasi yang

terintegrasi, menjadi kerangka untuk mengubah dan membantu proses system informasi

perusahaan. Namun konsep ERP tidak dapat diimplementasikan tanpa adanya dukungan

Software ERP agar pengelolaan data dan proses bisnis dapat berjalan dengan baik. Oleh

karena itu akan diterapkannya system ERP ODOO. Modul yang akan diterapkan adalah

Modul Sales dan Purchase. Dimana untuk mendukung integrasi tiap bagian Software

ODOO juga fleksibel untuk perusahaan dengan skala menengah karena

pengoperasiannya mudah, serta dengan berbagai modul yang cukup lengkap

1.2 Identifikasi Masalah

a. Bagaimana merancang dan mengembangkan Software ODOO Modul Sales

dan Purchase.

b. Bagaimana agar Penjualan berjalan dengan baik menggunakan Sistem ODOO

1.3 Tujuan Penelitian

a. Mengetahui strategi pengendalian risiko yang tepat untuk program ERP

b. Merancang dan mengembangkan software ODOO Modul Sales dan Purchase

sesuai dengan kebutuhan


3

c. Mengetahui Risiko yang mungkin terjadi pada Program Implementasi ERP.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Definisi ERP

Enterprise Recource Planning adalah sebuah system informasi

perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya,

informasi, dan berbagai aktivitas yang diperlukan untuk menjalankan proses

bisnis pada seatu perusahaan. Sistem ERP mengacu pada sebuah database yang

dirancang perangkat lunak modular. ERP merupakan software yang

mengintegrasikan semua divisi perusahaan dan fungsi suatu perusahaan ke dalam

satu system yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan. Tujuan utama

ERP pada sebuah perusahaan adalah untuk mengkoordinasikan bisnis proses

perusahaan secara keseluruhan.

Komponen utama ERP adalah Integrasi. Integrasi adalah menggabungkan

atau mengkoordinasuka berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu

logical database, sehingga memudahkan semua divisi untuk saling berbagi

informasi dan berkomunikasi. Database yang ada dapat mengijinkan setiap divisi

dalam perusahaan untuk mengelola, menyimpan dan mengambil informasi secara

realtime. Perangkat lunak modular harus dirancang dapat memilih modul-modul

yang diperlukan, dikombinasikan dan disesuaikan dari perusahaan, dan dapat

menambahkan modul baru untuk meningkatkan proses bisnis dan unjuk kerja

3
4

bisnis. Seperangkat infrastruktur komputer baik software maupun hardware

dapat mendukung penerapan konsep ERP dengan baik. Oleh karena itu,

pengelolaan data dan informasi dapat dilakukan dengan mudah dan dapat

terintegrasi. Peranan perangkat teknologi dalam konsep ERP selain sebagai

fasilitator juga dapat memberikan nilai tambah berupa perampingan proses,

penyederhanaan proses, integrasi dan otomasi proses. Oleh karena itu,

pentingnya dukungan sistem komputer untuk mewujudkan konsep ERP. Kata

integrasi yang dimaksud dalam konsep ERP berhubungan pada interprestasi

berikut:

a. Menghubungkan antara berbagai proses bisnis

b. Metode dan teknik berkomunikasi

c. Keselarasan dan sinkronisasi operasi bisnis

d. Koordinasi operasi bisnis

Secara umum, prinsip ERP merupakan perangkat lunak sistem

manajemen yang diperuntukan untuk perusahaan mufaktur dan jasa yang

menggunakan babasis data terpusat, sehingga setiap divisi pada perusahaan

tersebut dapat berbagi data dan informasi yang tentunya disesuaikan dengan hak

akses masing-masing pengguna yang berbeda. ERP dikembangkan dengan

berbasiskan modul yang dapat dimodifikasi atau di kustomisasi sesuai kebutuhan

melalui perangkat tertentu yang dibuat oleh perusahaan atau melalui penggunaan

bahasa pemrograman standar.

2.1.2 Pengenalan Open ERP (ODOO)


5

Open ERP (ODOO) adalah salah satu jenis perangkat lunak ERP modern

dan lengkap yang didalamnya terdapat banyak modul yang dapat diinstal oleh

perusahaan dalam proses bisnisnya termasuk Sales, Customer Relationship

Management, Human Resources, Warehouse Management, Manufacturing,

Finance and Accounting dan sebagainya. ODOO merupakan perangkat lunak

ERP yang didistribusikan secara open source. ODOO merupakan web aplikasi

yang dibangun menggunakan Bahasa pemograman phyton, XML, dan

JavaScript dan menggunakan Database Management System Postgree SQL.

ODOO hanya membutuhkan browser modern di sisi client untuk

menjalankannya, sementara di sisi server membutuhkan server Linux atau

Windows tanpa perlu peralatan di luar standar. Odoo dapat disesuaikan dengan

bisnis proses pada sebuah perusahaan atau organisasi yang telah berjalan. Odoo

dapat disesuaikan dengan prosedur yang telah berlaku sepanjang sesuai dengan

standar ERP.

Tabel II.1.

Modul-modul ODOO

Modul Deskripsi
Sales Modul yang berfungsi untuk mengelola aktivitas-aktivitas yang

Management berhubungan dengan penjualan produk.


Modul yang berfungsi untuk mengelola aktivitas-aktivitas yang

E-commerce berhubungan dengan penjualan produk secara online

menggunakan website.
Modul yang berfungsi untuk mengelola aktivitas-aktivitas yang
Manufacturing
berhubungan dengan proses produksi.
Purchase Modul yang berfungsi untuk mengelola aktivitas-aktivitas yang
6

Management berhubungan dengan pembelian bahan baku pada supplier.


Warehouse Modul yang berfungsi untuk mengelola aktivitas-aktivita yang

Management berhubungan dengan penyimpanan bahan baku dan produk jadi.


Modul yang berfungsi untuk mengelola aktivitas akutansi dan
Accounting
keuangan.
Social Network Modul yang berfungsi untuk komunikasi antarpengguna.
Sumber: (Bana et al., 2016).

2.1.3 Modul Penjualan pada ODOO

“Modul penjualan merupakan salah satu modul utama pada ODOO

karena fungsi utama modul ini berfungsi untuk menangani transaksi penjualan,

mulai dari membuat penawaran, melihat pesanan yang siap difakturkan, hingga

melihat pesanan yang telah terkirim.” (Azhar, 2021). Berikut adalah menu yang

ada di dalam modul penjualan beserta fungsinya:

Tabel II.2.
Menu-menu Modul Penjualan

Nama Fungsi
Sales Quotation Merupakan menu yang berfungsi sebagai dokumen resmi untuk

(Penawaran menawarkan barang dan jasa yang dimiliki perusahaan kepada

Penjualan) calon pelanggan maupun pelanggan.


Sales Order Merupakan menu yang berfungsi untuk mencatat pesanan dari

(Pesanan pelanggan, pada sisi penjual akan merima dokumen Purchase

Penjualan) Order (PO) dari pelanggan.


Delivery Order Merupakan menu yang berfungsi untuk mencatat transaksi

(Pengiriman pengiriman barang kepada pelanggan atas barang yang dipesan.

Pesanan)
Down Payment Merupakan menu yang berfungsi untuk mencatat atau merekam
7

(Uang Muka transaksi penerimaan uang muka dari pelanggan.

Penjualan)
Sales Invoice Merupakan menu yang berfungsi untuk mencatat transaksi

(Faktur penjualan perusahaan. Jika pada proses penjualan tidak

Penjualan) menggunakan penawaran penjualan, pesanan penjualan,

ataupun pengiriman pesanan maka pengguna bisa langsung

membuatkan faktur penjualan sebagai dokumen penjualan.

Retur penjualan (sales return) untuk mencatat pengembalian

barang yang telah dijual.


Sumber: (Azhar, 2021).

2.1.4 Definisi Penjualan

Menurut Henry “Penjualan adalah total jumlah yang dibebankan kepada

pelanggan atas barang dagangan yang dijual perusahaan, baik meliputi penjualan

tunai maupun penjualan secara kredit.” (Hidayat, 2018). Sedangkan menurut

Rangkuti mengemukakan “Penjualan adalah pemindahan hak milik barang atau

jasa yang dilakukan oleh penjual kepada pembeli dengan harga yang telah

disepakati.” (Prasetyo & Susanti, 2016).

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penjualan

adalah pemindahan hak milik terhadap barang atau jasa kepada pelanggan

dengan total harga yang dibebankan kepadanya.

2.1.5 Modul Pembelian pada ODOO


8

Modul Purchases adalah modul pada Odoo yang berfungsi untuk membantu

dalam pengelolaan aktivitas pengadaan barang pada suatu perusahaan. Purchases

merupakan fungsi yang mengatur serta mengelola segala kegiatan yang terkait dengan

pembelian untuk memperoleh barang atau jasa yang akan di perjualkan pada suatu usaha

tertentu. Dikarenakan proses dari kegiatan pembelian merupakan kegiatan dasar pada

suatu perusahaan, maka perlu adanya pengelolaan dalam fungsi tersebut. Jika tidak,

maka perusahaan tidak akan dapat beroperasi dengan baik, karena ruang lingkup dari

pembelian tidak hanya terbatas bagaimana cara menerapkan suatu pengadaan barang

secara tepat waktu dan target harga yang telah ditentukan, tetapi lebih bagaimana

strategi kemitraan antar perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efesien

2.1.5 UML (Unified Modeling Language)

UML merupakan Bahasa pemodelan berupa grafis yang berfungsi untuk

membangun, mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan menvisualisasikan

seluruh rancangan aplikasi perangkat Lunak berbasis OO (Object Oriented).

UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah system Blue Print yang

meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas, dalam Bahasa program yang

spesifik, skema database dan komponen yang diperlukan.

Beberapa teknik yang dapat membantu dalam tahapan analisis :

1. Use case Diagram adalah gambaran umum sistem dari sudut pandang pengguna

sistem. Tujuan dari use case adalah untuk menggambarkan apa yang sistem dapat

lakukan. Use case diagram dibentuk dari skenario tentang kegunaan sistem yang
9

dinotasikan dengan sebuah use case. Setiap skenario menjelaskan suatu alur kegiatan.

Setiap skenario dapat diinisialisasi oleh pengguna sistem atau yang disebut aktor.

2. Class diagram merupakan salah satu diagram struktur statis yang menggambarkan

struktur dan hubungan antar kelas. Class diagram digunakan untuk mensimulasikan

objek-objek dalam dunia nyata ke dalam sistem yang akan dibangun. Notasi UML

pada class diagram adalah sebuah persegi yang dibagi menjadi 3 area, yaitu nama

kelas, atribut, dan operasi (method). Class diagram dapat juga menggambarkan

keanekaragaman (multiplicity), yaitu jumlah objek dari suatu kelas yang berhubungan

dengan sebuah objek dari kelas yang berasosiasi.

3. Sequence diagram digunakan terutama untuk menunjukkan interaksi antar objek

dalam urutan sekuensial. Sequence diagram sangat berguna untuk

mengkomunikasikan bagaimana objek-objek berinteraksi dalam suatu proses bisnis.

Analis sistem umumnya menggunakan sequence diagram untuk memperjelas use

case. Sequence diagram terdiri dari objek-objek yang digambarkan dengan sebuah

persegi yang memiliki nama. Objek-objek tersebut diletakkan di atas dan diurutkan

dari kiri ke kanan. Dari setiap objek, ada garis putus-putus memanjang ke bawah

yang menggambarkan garis hidup (Life line) suatu objek. Di atas garis hidup tersebut,

ada kotak kecil memanjang yang dinamakan aktivasi. Aktivasi merepresentasikan

eksekusi dari operasi yang objek lakukan.

2.2 Metode OOAD (Object Oriented Analysis Design)

Berorientasi objek berarti mengorganisasi perangkat lunak sebagai

kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilaku.OOAD

merupakan metode pengembangan system yang lebih menekankan pada object


10

dibandingkan dengan data atau proses .Dalam tahapannya konsep OOAD terbagi

menjadi dua yaitu analisis dan Desain sebuah system dengan pendekatan objek

yaitu OOA (Analisis Berorientasi Objek) dan juga OOD (Desain Berorientasi

Objek). OOA yaitu metode analisis yang memeriksa requirement syarat atau

keperluan yang harus dipenuhi sebuah system. Sedangkan OOD yaitu metode

untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek

system dan subsistem

2.2.1 OOA (Object Oriented Analysis)

Object oriented analysis (OOA) merupakan metode analisis yang

memeriksa requirements (syarat/ keperluan yang harus dipenuhi oleh sistem) dari

sudut pandang kelas – kelas dan objek – objek yang ditemui dalan ruang lingkup

permasalahan. OOA mempelajari permasalahan dengan menspesifikasikannya

atau mengobservasi permasalahn tersebut dengan menggunakan metode

berorientasi objek. Biasanya analisa sistem dimulai dengan adanya dokumen

permintaan yang diperoleh dari semua pihak yang berkepentingan. Analisa ini

sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang benar benar memahami

implementasi sistem yang berbasis atau berorientasi objek, karena tanpa

pemahaman itu maka sistem yang dihasilkan bisa jadi tidak realistis jika di

implementasikan dengan berbasis objek.

Adapun langkah-langkah dalam OOA adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis masalah

Data-data yang diperlukan untuk pembangunan suatu sistem dikumpulkan sebagai

kebutuhan sistem. Setelah semua data-data terkumpul, penulis melakukan analisa


11

untuk merumuskan permasalahan yang terjadi. Kemudian penulis menganalisa dan

menggambarkan aliran sistem yang lama dari data yang telah didapat sebelumnya.

Berdasarkan data yang didapat dan analisa dari aliran sistem lama ini, penulis

kemudian menganalisa dan menggambarkan aliran sistem baru yang nantinya dapat

memecahkan masalah yang sering terjadi ketika menggunakan sistem lama.

2. Menjelaskan proses yang terjadi dalam sistem

Fungsi dari sistem yang akan dibangun bersumber dari data-data yang diperlukan

untuk pembangunan suatu sistem dikumpulkan digambarkan. Pada penelitian ini

semua data-data yang diperlukan untuk membuat sistem digambarkan dalam bentuk

rancangan analisis. Adapun rancangan analisis yang digunakan pada penelitian ini

adalah Usecase Diagram, Class Diagram, dan Sequence Diagram.

3. Identifikasi Objek

Objek adalah benda yang secara fisik dan konseptual yang ada disekitar kita.

4. Menentukan Atribut

Atribut disebut juga dengan class yaitu definisi umum dari himpunan objek yang

sejenis. Kelas menetapkan spesifikasi perilaku (behaviour) dan atribut-atribut dari

objek tersebut. Class adalah abstraksi dari entitas dunia nyata. Pada penelitian ini

yang menjadi atribut dari sebuah pemesanan yaitu nama pemesan, alamat, email,

kategori, jumlah pesan, dan Kuantiti

5. Mendefinisikan Operasi

Maksudnya yaitu menjelaskan operasi yang memungkinkan bisa untuk di

implementasikan dan yang tidak bisa di implementasikan. Pada penelitian ini yang
12

dapat diimplementasikan meliputi pendaftaran customer, pengolahan data customer,

pengolahan Produk, dan pencarian produk berdasarkan kategori.

2.2.2 Object Oriented Design (OOD)

Object Oriented Design (OOD) merupakan metode untuk mengarahkan

arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek – objek sistem atau

subsistem. OOD adalah sebuah metode mendesain yang mencakup proses

pendekomposisisan objek dan digambarkan dalam notasi sehingga bisa

menggambarkan static (class diagram) dan dynamic (statechart diagram) model

sistem. OOD memungkinkan software engineer untuk mengetahui object-object

yang dihasilkan oleh tiap class dan hubungan antar object. Selain itu, OOD

menggambarkan bagaimana hubungan antar object bisa dilakukan, bagaimana

behavior dari object diimplementasikan dan bagaimana komunikasi antar object

diimplementasikan.

Adapun tahapan dari Object Oriented Design (OOD) yaitu :

1. Desain Subsistem

Berisikan representasi masing-masing subsistem yang memungkinkan perangkat

lunak mencapai persyaratan yang didefinisikan oleh pelanggannya dan untuk

mengimplementasikan infrastruktur yang mendukung persyaratan pelanggan. Desain

subsistem ini menggambarkan tabel-tabel yang digunakan dalam sistem.

2. Desain Objek dan Kelas

Berisi hirarki kelas yang memungkinkan sistem diciptakan dengan menggunakan

generalisasi dan spesialisasi yang ditarget secara perlahan. Lapisan ini juga berisi
13

infrastruktur yang mendukung persyaratan pelanggan. Desain objek dan kelas ini

meliputi gambaran relasi dari tiaptiap kelas/objek yang ada pada sistem.

3. Desain Pesan

Berisi detail yang memungkinkan masing-masing objek berkomunikasi dengan antara

customer dengan admin. Lapisan ini membangun interface internal dan eksternal

bagi sistem tersebut.

2.3 Kajian Penelitian Terkait

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengumpulkan beberapa

referensi yang berkaitan dengan makalah ini. Penelitian yang terkait makalah ini

adalah:

1. Menurut (Suminten, 2019) aktivitas dunia usaha pada masa lalu dilakukan secara

manual tanpa bantuan komputer di dalam sistem operasional perusahaan, oleh sebab

itu banyak sekali ditemukan kendala dalam mengintegrasikan seluruh kegiatan

operasional perusahaan tersebut sehingga proses berjalannya operasional menjadi

tidak efektif dan efisien. Akan tetapi seiring dengan pertumbuhan drastis di bidang

teknologi informasi telah mengubah paradigma tersebut, salah teknologi yang dapat

membantu perusahaan dalam kegiatan operasionalnya adalah Teknologi Enterprise

Resource Planning (ERP). ERP merupakan sistem yang sangat berguna terutama

bagi perusahaan karena termasuk aplikasi open source, mudah dalam hal

penggunaannya, dan dapat mengikuti perubahan bahkan terintegrasi secara

menyeluruh dalam memenuhi kebutuhan sistem operasional perusahaan.


14
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Software yang digunakan

Dalam pembuatan system ERP ini menggunakan Software Open Source ODOO

Versi 12. ODOO memiliki fitur yang sangat lengkap mulai dari CRM, Sales, Purchase,

Accounting, Inventory, Project Management, Event, Payroll, dan lain sebagainya.

ODOO menawarkan 3 solusi bisnis bagi perusahaan manufaktur maupun jasa dalam

pemakaiannya, yaitu Odoo Enterprise, Odoo Online Saas, dan Odoo Community. Odoo

juga menawarkan berbagai macam keuntungan lainnya yang dapat memudahkan dalam

pengolaan bisnis.

3.2 Use Case Diagram

14
15

Gambar III.1.
Use Case Diagram

1. Deskripsi Use Case Login

Tabel III.3
Deskripsi Use Case Login
Use Case Name Login
Requirements Admin dapat melakukan login
Goal Admin dapat mengakses dashboard
Pre-conditions Admin memasukan e-mail dan password
Post-conditions Admin berhasil login
Failed end condition Gagal login
Primary Actors Admin
Main Flow/Basic 1. Admin membuka aplikasi ODOO
Path 2. Sistem menampilkan form login
3. Admin memasukan e-mail dan password
4. Sistem menampilkan menu utama
Alternate A1. Admin salah memasukan e-mail atau password
Flow/Invariant A A2. Sistem menolak dan menampilkan “E-mail atau
Password salah!”
16

2. Deskripsi Use Case Mengelola Data Pelanggan

Tabel III.4.
Deskripsi Use Case Mengelola Data Pelanggan
Use Case Name Mengelola Data Pelanggan
Requirements Admin dapat mengelola data pelanggan
Goal Admin dapat menambah, mengubah, dan menghapus data
pelanggan
Pre-conditions Admin telah login
Post-conditions Data pelanggan tersimpan, terbaharui, atau terhapus
Failed end condition Gagal menyimpan, memperbaharui, atau menghapus
Primary Actors Admin
Main Flow/Basic 1. Admin memilih menu pelanggan
Path 2. Sistem menampilkan list data pelanggan
3. Admin menambah pelanggan baru
4. Sistem menampilkan form tambah pelanggan
5. Admin mengisi form tambah pelanggan
6. Admin menyimpan data pelanggan
7. Sistem menampilkan data pelanggan
Alternate A1. Admin memilih menu data pelanggan
Flow/Invariant A A2. Sistem menampilkan list data pelanggan
A3. Admin menyunting data pelanggan
A4. Admin menyimpan data yang telah diperbaharui
A5. Sistem menampilkan data yang telah diperbaharui
Invariant B B1. Admin memilih menu data pelanggan
B2. Sistem menampilkan list data pelanggan
B3. Admin menghapus data pelanggan
B4. Sistem menampilkan konfirmasi
17

B5. Admin menghapus data

3. Deskripsi Use Case Mengelola Data Produk

Tabel III.5.
Deskripsi Use Case Mengelola Data Produk
Use Case Name Mengelola Data Produk
Requirements Admin dapat mengelola data produk
Goal Admin dapat menambah, mengubah, dan menghapus data
produk
Pre-conditions Admin telah login
Post-conditions Data produk tersimpan, terbaharui, atau terhapus
Failed end condition Gagal menyimpan, memperbaharui, atau menghapus
Primary Actors Admin
Main Flow/Basic 1. Admin memilih menu produk
Path 2. Sistem menampilkan list data produk
3. Admin menambah produk baru
4. Sistem menampilkan form tambah produk
5. Admin mengisi form tambah produk
6. Admin menyimpan data produk
7. Sistem menampilkan data produk
Alternate A1. Admin memilih menu data produk
Flow/Invariant A A2. Sistem menampilkan list data produk
A3. Admin menyunting data produk
A4. Admin menyimpan data yang telah diperbaharui
A5. Sistem menampilkan data yang telah diperbaharui
Invariant B B1. Admin memilih menu data produk
B2. Sistem menampilkan list data produk
B3. Admin menghapus data produk
18

B4. Sistem menampilkan konfirmasi


B5. Admin menghapus data

4. Deskripsi Use Case Mengelola Transaksi

Tabel III.6.
Deskripsi Use Case Mengelola Transaksi
Use Case Name Mengelola Transaksi
Requirements Admin dapat mengelola data transaksi
Goal Admin dapat menambah, mengubah, dan menghapus data
transaksi
Pre-conditions Admin telah login
Post-conditions Data transaksi tersimpan, terbaharui, atau terhapus
Failed end condition Gagal menyimpan, memperbaharui, atau menghapus
Primary Actors Admin
Main Flow/Basic 1. Admin memilih menu penjualan
Path 2. Sistem menampilkan list data transaksi penjualan
3. Admin menambah transaksi baru
4. Sistem menampilkan form tambah transaksi
5. Admin mengisi form tambah transaksi
6. Admin menyimpan data transaksi
7. Sistem menampilkan data transaksi
8. Admin memilih menu penagihan
8. Admin memilih data transaksi yang ingin difakturkan
9. Admin mengklik button validasi
10. Admin mengklik button buat pembayaran
11. Admin mengisi form buat pembayaran
12. Admin mengklik button validasi
13. Sistem menyimpan faktur
Alternate A1. Admin memilih data penjualan
19

Flow/Invariant A A2. Sistem menampilkan list data transaksi penjualan


A3. Admin menyunting data transaksi penjualan
A4. Admin menyimpan data yang telah diperbaharui
A5. Sistem menampilkan data yang telah diperbaharui
Invariant B B1. Admin memilih data penjualan
B2. Sistem menampilkan list data transaksi penjualan
B3. Admin membuat catatan kredit
B4. Admin mengisi form catatan kredit
B5. Admin menghapus data transaksi penjualan

5. Deskripsi Use Case Mengelola Data Perusahaan

Tabel III.7.
Deskripsi Use Case Mengelola Laporan
Use Case Name Mengelola Laporan
Requirements Admin dapat mengelola laporan
Goal Admin dapat melihat analisa transaksi
Pre-conditions Admin telah login
Post-conditions Menampilkan analisa transaksi
Failed end condition Gagal menampilkan analisa transaksi
Primary Actors Admin
Main Flow/Basic 1. Admin memilih menu laporan
Path 2. Sistem menampilkan analisa transaksi

3.3 Activity Diagram


1. Activity Diagram Sales Order
20

2. Activity Diagram Purchase Order


21

3.4 Tampilan Program


22

Gambar III.2
Tampilan Program Login
Keterangan :
Admin Login terlebih dahulu dengan memasukkan Email dan Password yang sudah terdaftar

Gambar III.3
Tampilan Program Data Pelanggan
Keterangan :
Halaman data pelanggan, berisi daftar data pelanggan. Di halaman ini, admin bisa

menambahkan, menyunting, maupun menghapus data pelanggan.


23

Gambar III.4
Tampilan Program Data Produk
Keterangan :
Halaman data produk, berisi daftar data produk. Di halaman ini, admin bisa

menambahkan, menyunting, maupun menghapus data produk.

Gambar III.5
Tampilan Program Pemesanan Baru

Keterangan:

Tampilan pemesanan baru berisi form pemesanan oleh pelanggan dengan rincian, yaitu

nama pelanggan, masa berlaku, syarat pembayaran, dan detail order.


24

Gambar III.6
Tampilan Program Data Pemesanan

Keterangan:

Tampilan data pemesanan berisi data pemesanan oleh pelanggan dengan rincian, yaitu

tanggal order, nama pelanggan, totas, dan status.

Gambar III.7
Tampilan Program Faktur Penjualan

Keterangan :

Tampilan faktur penjualan berisi rincian, yaitu nama pelanggan, syarat pembayaran,

tanggal faktur, batas waktu, nama penjual, dan detail order.


25

Gambar III.8
Tampilan Program Bagan Bilah Laporan

Keterangan:

Laporan bagan bilah penjualan dalam beberapa hari. Menampilkan laporan dari

beberapa penjualan yang telah terekam berdasarkan jumlah pesanan sehingga pihak

manajemen dapat dengan mudah menganalisa strategi kedepannya.

3.5 Modul yang di pilih pada ODOO

Modul yang dipilih adalah modul penjualan dan modul penagihan (invoicing).

Modul penjualan dan modul penagihan merupakan salah satu modul yang saling

berkaitan karena apabila kita memasang modul penjualan maka secara otomatis modul

penagihan akan terpasang.


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan materi yang telah disampaikan, maka dapat diambil kesimpulan,

antara lain:

1. Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) dapat diterapkan pada proses

bisnis di toko Handphone Duta Ponsel diantaranya penjualan Handphone maupun

Acessories.

2. Pengujian Implementasi ODOO membuktikan bahwa aplikasi ODOO dapat

membantu dalam pembuatan faktur penjualan sehingga dapat membantu pemilik

perusahaan mengambil keputusan lebih cepat.

3. Penyimpan data dalam sistem ini sudah terintegrasi dengan database sehingga dapat

mengurangi potensi kehilangan dan kerusakan data. Selain itu juga, laporan

mengenai data barang dapat diakses dengan cepat dan tepat.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka disarankan pada penelitian selanjutnya

agar dilakukan pengembangan terhadap ruang lingkup yang digunakan karena sistem

yang diusulkan ini hanya berfokus dengan pembuatan penjualan Handphone dan

Acessories saja, serta dari data pembelian (purchasing) masih dilakukan dengan

penginputan manual.

24
25
DAFTAR PUSTAKA

Azhar, K. (2021). An Overview of Sales Management Module with Odoo.


Www.Globalteckz.Comlteckz. https://www.globalteckz.com/solutions/business-
solutions/openerp/openerp-modules/sales-management-apps/

Bana, N., Rispianda, & Permata, G. (2016). RANCANGAN IMPLEMENTASI


ENTERPRISE RESOURCE PLANNING BERBASIS OPEN SOURCE
MENGGUNAKAN SOFTWARE ODOO PADA LINI BISNIS MODUL SURYA DI
PERUSAHAAN ELEKTRONIKA. 04(01), 158–169.

Harianto, K., Pratiwi, H., & Suhariyadi, Y. (2019). Sistem Monitoring Lulusan
Perguruan Tinggi Dalam Memasuki Dunia Kerja Menggunakan Tracer Study
(Lutfiah (ed.)). Media sahabat Cendekia.

Hendini, A. (2016). PEMODELAN UML SISTEM INFORMASI MONITORING


PENJUALAN DAN STOK BARANG (STUDI KASUS: DISTRO ZHEZHA
PONTIANAK). IV(2), 107–116.
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khatulistiwa/article/view/1262/1027

Hidayat, S. M. (2018). Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Gas LPG
Pada PT. Rukun. Politeknik Komputer Niaga LPKIA.

Prasetyo, A., & Susanti, R. (2016). Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web Pada PT .
Cahaya Sejahtera Sentosa Blitar. 10(2), 1–16.

Suminten. (2019). IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)


PADA USAHA PITHIK SAMBEL NDESSO BERBASIS ODOO. 6(1). ODOO,
Perancangan ERP, Usaha Kuliner I.

Sungkono, K. R., Sarno, R., Ulhaq, A. J., Taufiqulsa, M., Kurniasari, N., & Dinanto, Z.
Z. (2018). Pembentukan dan Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) pada
UMKM (Usaha Kecil Menengah) Toko Budi dan M-Bisy Mart.

Susanti, R. A., & Hapsari, D. W. (2017). ANALISIS KEBERHASILAN IMPLEMENTASI


ENTERPRISE (Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk).

25
26

Anda mungkin juga menyukai