Anda di halaman 1dari 7

Deployment Diagram

Pengertian Deployment Diagram


Apabila kita mengartikan deployment diagram secara umum, deployment diagram merupakan
jenis diagram UML (unified modeling language). Fungsinya untuk menggambarkan,
memvisualisasikan, menspesifikasikan serta mendokumentasikan suatu proses yang terjadi dalam
sebuah sistem berbasis OOP (Object Oriented Programming) yang akan dibangun. Pendapat lain
juga mengartikan deployment diagram adalah gambaran proses-proses pada sebuah sistem yang
berjalan serta menerangkan bagaimana relasi di dalam sistem tersebut. Deployment diagram sendiri
adalah jenis diagram yang statis, artinya tidak akan mengalami perubahan, ketika kita merancang
diagram tersebut seperti A, maka akan bertahan sampai kapanpun.

Selain itu deployment diagram juga mempermudah user dalam menggunakan sistem yang telah
dibngun.Seperti yang telah disebutkan di atas, salah satu dari fungsi deployment diagram ialah
menggambarkan dan memvisualisasikan dan menspesifikasikan proses. Sebagai contohnya ialah
ketika menspesifikasikan sebuah situs web, maka deployment diagram akan memperlihatkan
perangkat keras yang digunakan atau dalam hal ini disebut dengan node, misalkan;

 Server aplikasi
 Web server
 Database server
 dll
Sedangkan deployment diagram menurut winbrello adalah sebagai berikut.

Deployment diagram adalah diagram yang menjelaskan secara detail bagaimana komponen
disebar atau di deploy ke dalam infrastruktur sebuah sistem .
Simbol Deployment Diagram
Sama halnya dengan flowchart atau jenis diagram UML (unified modeling language) lainnya,
deployment diagram memiliki simbol.

Deployment diagram memiliki 4 simbol diantaranya adalah;

 Package
 node
 depency
 link
Berikut simbol-simbol yang digunakan dalam deployment diagram.
Manfaat dan Kegunaan Deployment Diagram

Deployment diagram memiliki manfaat sebagai berikut;

1. Memberikan kemudahan dalam menjelaskan atau menerangkan sebuah sistem dibandingkan


jika hanya dengan kata-kata.
2. Mempermudah untuk mengingat data-data kuantitatif.
3. Lebih efektif dan proaktif sebagai penjelasan dibandingkan dengan menggunakan kalimat.

Adapun kegunaan atau fungsi dari deployment diagram adalah;

1. Menunjuk struktur dari sistem run-time.


2. Memberikan gambaran bagaimana perangkat keras memiliki keterkaitan antara satu dengan
yang lainnya.
3. Menunjukkan perangkat keras dan perangkat lunak di install.

Komponen Deployment Diagram


Komponen yang sering digambarkan dalam sebuah deployment diagram adalah sebagai berikut.

TABEL KOMPONEN DEPLOYMENT DIAGRAM


No Komponen

1 Manifestation

2 Deployment target

3 Node

4 Communication path

5 Deployment

6 Dependency

7 Deployment specifications

8 Deployment specification dependency

9 Deployment specification association

10 Component
Terdapat 10 komponen yang harus dipahami agar kalian dapat membuat sebuah deployment
diagram dengan baik serta dimengerti oleh pengguna.

Maka untuk itu 10 komponen tersebut akan dipaparkan pada bagian berikut ini.

1. Manifestation
Manifestation atau dalam bahasa Indonesia adalah bagian dari deployment diagram merupakan
hubungan abstraksi (abstraction) yang menggambarkan physical rendering.
Selain itu manifestasi ini mempresentasikan hasil dari satu implementasi atau lebih model element
dari artifact.

Artifact sendiri dalam deployment diagram dapat memiliki lebih dari satu manifestasi, setiap
manifestasi menunjukan package table element.

2. Deployment Target
Setiap artifact pada deployment diagram diarahkan ke deployment target. Deployment target sendiri
ialah lokasi untuk artifact yang telah diarahkan.

Jangan pikir deployment target memiliki notasi sendiri, sebab deployment diagram ini
menggunakan notasi dari subclass.

3. Node
Biasanya node ini digambarkan dalam bentuk kubus tiga dimensi. Namun dalam beberapa
kesempatan kita akan melihat digambarkan dengan bentuk visual atau bahkan gabungan antara
visual dan node.

Node sendiri merupakan deployment target yang menunjukan sumber daya dari komputasi yang
mana artifact dapat digunakan untuk mengeksekusi.

Komponen ini selalu diasosiasikan dengan deployment artifact, secara tidak langsung juga node
dapat diasosiasikan dengan package table elements. Node satu dengan node yang lainnya dapat
dihubungkan dengan node path.

Nah, node terbagi ke dalam 2 bagian.

1. Device yang mempresentasikan hardware seperti PC, laptop, printer, handphone dll.
2. Execution environment mempresentasikan software container seperti software, aplikasi
server, JVM dsb.
4. Communication Path
Ini adalah sebuah koneksi atau asosiasi yang menghubungkan antara dua deployment target, hal
tersebut dilakukan dengan pertukaran sinyal, satu mengirimkan yang satu menerimanya.

Communication path digambarkan dengan simbol garis secara utuh dan menghubungkan ke dua
node. Setiap jenis komunikasi dapat dimodelkan dengan menggunakan stereotip yang tepat.
5. Deployment
Ini adalah suatu hubungan dependency yang menjelaskan alokasi dari artifact ke deployment target.
Deployment sering diartikan juga sebagai instansi level yang dialokasikan spesifik instansi artifact
menuju instansi deployment target.

Kita dapat memperlihatkan deployment target melalui 3 cara berikut;

1. Digambarkan dengan bentuk persegi panjang, yang kemudian di bagian pojok atas diberi
nama.
2. Dengan diberikan sebuah tulisan daftar deployment artifact dalam sebuah deployment
target.
3. Dapat digambarkan dengan deployment target yang terkandung dalam artifact.

6. Dependency
Ini adalah sebuah hubungan yang menunjukan satu atau sekumpulan model element yang
digunakan untuk spesifikasi atau implementasi.

Dependency juga dapat diartikan sebagai supplier yang menyediakan sesuatu untuk client.

7. Deployment Specification
Deployment specification merupakan sebuah mekanisme umum untuk menunjukan deployment
relationship. Dimana deployment specification ini dirender sebagai classifier dalam kotak dengan
opsi deployment properties dalam compartment.

8. Deployment Specification Dependency


Biasanya ditampilkan dalam bentuk kotak classifier yang menyertakan komponen artifact dengan
menggunakan panah dependency.

9. Deployment Specification Association


Deployment specification bisa diasosiasikan dengan deployment dari sebuah component artifact
dalam sebuah node.

10. Component
Component menunjukan modular pada sebuah sistem, yang mana dapat mengenkapsulasi isi serta
yang memanifest dapat diganti lingkungannya. Komponen ini mendefinisikan dan menggambarkan
perilaku dalam hal interface.
Contoh Deployment Diagram
Berikut ini merupakan beberapa contoh deployment diagram.

1. Contoh Deployment Diagram Asuransi

2. Contoh Deployment Diagram VCD


Cara Membuat Deployment Diagram
Berikut beberapa cara atau langkah dalam membuat deployment diagram yang dapat kamu lakukan.

Membuat deployment diagram cukup mudah, barangkali lebih rumit membuat package diagram
atau bahkan flowchart.

Mulai diagram Penerapan UML Mulai Visio. Atau jika Anda sudah membuka file,
klik File > New.
Buka Kategori > software dan database > UML Deployment.
Pilih template kosong atau salah satu dari tiga diagram awal. Ketika Anda telah memilih template
yang Anda inginkan, klik CREATE.
Anda akan melihat jendela Shapes di sebelah diagram. Jika Anda tidak melihatnya,
buka View > Task Panes dan pastikan Shapes dipilih. Jika Anda masih tidak melihatnya, klik
tombol Expand the Shapes window tombol Expand Shapes Window di sebelah kiri.
Pada tab Lihat, pastikan kotak centang di sebelah Titik Koneksi dipilih. Ini akan membuat titik
koneksi muncul saat Anda mulai menghubungkan bentuk. Sekarang, seret bentuk yang ingin Anda
sertakan dalam diagram Anda dari jendela Bentuk ke halaman. Untuk mengganti nama label teks,
klik dua kali label.

Anda mungkin juga menyukai