Anda di halaman 1dari 6

Gaya kepemimpinan dalam memulai usaha yg ideal

Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan demokratis adalah pemimpin yang sebelum membuat keputusan


memperhitungkan masukan-masukan yang diterima dari orang yang dipimpinnya.

Masa yang dipimpin dapat menyuarakan pendapat mereka secara bebas. Dengan masukan
yang diberikan pemimpin dapat melihat masalah dari sisi yang berbeda, sehingga dapat
mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah yang sebenarnya.

Selain itu, dengan mendengarkan masukan-masukan dari orang yang dipimpinnya,


pemecahan masalah dirasa sebagai usaha bersama sehingga memperkuat kerja sama tim
antara pemimpin dan orang yang dipimpinnya.

Kepemimpinan Otoriter

Jenis kepemimpinan ini adalah lawan dari kepemimpinan demokratis. Pemimpin dengan gaya
ini merupakan pemimpin absolut. Gaya kepemimpinan ini bisa dilihat dari cara seorang
pemimpin mengambil keputusan, tanpa memikirkan orang yang terdampak keputusan yang
diambil

Selain itu kebebasan berpendapat orang yang dipimpinpun sangat terbatas, hampir tidak ada,
biasanya mengandalkan rasa takut atau proses pendisiplinan yang kuat. Sangat jarang
kepemimpinan cara ini berhasil di sebuah perusahaan saat ini.

Umumnya kepemimpinan seperti ini bisa ditemukan di instansi militer, dimana perintah dari
atasan adalah hal yang absolut yang harus dipatuhi Bukan berarti perwira dengan pangkat
tinggi bisa melakukan hal seenaknya saja, tapi dalam dunia militer kepatuhan terhadap
perintah dan SOP yang berlaku bisa berdampak keselamatan anggota dalam menjalankan
operasinya.

Kepemimpinan Delegatif (Laissez-Faire)

Kepemimpinan delegatif adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin memberikan


otoritas kepada tim yang dipimpinnya dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.

Meski gaya kepemimpinan ini dapat meningkatkan kepercayaan dan kerjasama antara
anggota tim dan pemimpinnya, namun diperlukan pengawasan agar tidak terjadi kebablasan
kebebasan.

Cara memimpin seperti ini umumnya dapat ditemukan pada perusaahaan start-up yang masih
berkembang dan masih membangun budaya kerja yang dirasa sesuai dengan visi misi yang
ingin dibangun.

Kepemimpinan Strategis
Gaya kepemimpinan strategis menempatkan dirinya antar tugas atau tujuan yang harus
dicapai dan kesempatan untuk berkembang dari tugas yang diberikan.

Pemimpin seperti ini akan berusaha mengimbangi dan memastikan bahwa kodisi kerja setiap
orang tetap kondusif dan stabil.

Kepemimpinan Transaksional

Pemimpin dengan cara kepemimpinan transaksional akan memberi imbalan (reward), jika
tim yang dipimpinnya berhasil mengerjakan pekerjaan dengan kualitas yang memuaskan dan
sesuai dengan target dan arahan.

Imbalan bisa berupa insentif tambahan, makanan, atau uang untuk memotivasi tim yang
dipimpinnya. Namun penting untuk kamu ketahui bahwa imbalan atau reward  bukanlah cara
yang tepat untuk menjaga motivasi kerja tim secara konsisten.

Imbalan sebaiknya diberikan jika tim yang kamu pimpin mengerjakan proyek besar atau ada
pekerjaan tambahan sebagai bentuk apresiasi. Pemberian imbalan pada kasus-kasus tersebut
membuat tim yang kamu pimpin merasa diapresiasi dalam melaksanakan kerja dan tidak
beranggapan kamu melakukan eksploitasi.

Kepemimpinan Transformasional

Pemimpin dengan gaya transfomasional selalu berupaya untuk mengubah timnya ke arah
yang lebih baik. Perubahan ini bisa berupa penambahan skill set dan kemampuan untuk
melaksanakan pekerjaan dengan lebih cepat.

Awalnya tim yang dipimpin diberi tugas awal dengan beban kerja standar dan deadline
pekerjaan yang cukup lama. Jika dirasa tim mulai bisa mengerjakan pekerjaan sesuai target,
pemimpin mulai memberikan deadline yang lebih cepat.

Setelah itu pemimpin mulai memberi tugas yang sedikit berbeda, dengan tingkat kesulitan
yang lebih tinggi untuk diselesaikan, dan seterusnya. Pemimpin dengan gaya
transformasional akan selalu mendorong timnya keluar dari zona nyaman dengan tugas baru
dan menantang.

Dengan memberikan tugas yang menantang diharapkan tim yang dipimpinnya dapat
menyelesaikan tugas apapun secara efisien.

Kepemimpinan Karismatik

Pemimpin dengan gaya karismatik umumnya bisa menggerakan masa atau tim yang
dipimpinnya secara alami untuk menggapai tujuannya. Umumnya karisma seseorang
terbentuk dari lingkungan di mana orang tersebut tumbuh dan nilai-nilai sosial yang dianggap
penting olehnya.

Pemimpin karismatik bisa dibilang natural born leader. Sulit rasanya untuk mengubah
seseorang pemimpin dengan gaya lain menjadi pemimpin yang berkarismatik.

Kepemimpinan Birokrasi
Satu kata untuk kepemimpinan jenis ini, aturan. Dalam menjalankan tugasnya memimpin
sekelompok orang, pemimpin ini selalu mengacu pada SOP dan ketentuan yang berlaku.

Kamu umumnya dapat menemukan gaya kepemimpinan seperti ini di perusahaan dengan
budaya kerja tradisional, di mana hal seperti senioritas masih menjadi praktik umum.

Kepemimpinan jenis ini tidak terlalu suka dengan perubahan dan cara out of the box dalam
menyelesaikan permasalahan. Pendekatan yang dilakukan oleh pemimpin birokrasi umumnya
bersifat konservatif dan sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan.

HAL yg perlu di analisis dalam diri kita

1) Kepribadian, merupakan keseluruhan kualitas psikis diwarisi atau diperoleh yang khas
pada seseorang yang membuatnya unik. Dengan kepribadian yang dimiliki oleh seseorang dia
dapat memikat orang lain, orang menjadi simpati padanya, orang tertarik dengan
pembicaraannya, oang terkesima olehnya. Wirausaha yang memiliki kepribadian seperti ini
seringkali berhasil dalam menjalankan usahanya.

2) Disiplin diri, adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.
Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas
pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri
seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.

3) Kreativitas, adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru


atau melihat hubungan±hubungan baru antara unsur, data, variabel yang sudah ada
sebelumnya.
4) Dorongan/Keinginan berwirausaha dapat datang dari teman sepergaulan, lingkungan
keluarga, sahabat di mana mereka dapat berdiskusi tentang ide wirausaha masalah yang
dihadapi dan cara±cara mengatasi masalahnya.
5) Keberanian menghadapi risiko itu ada bilamana waktu yang akan datang (future) tidak
diketahui (unknown). Jadi, dengan perkataan lain risiko itu ada bila ada ketidakpastian
(uncertainty).
6) Kepercayaan diri, orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang
jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen. Karakteristik
kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, dia memiliki rasa tanggung
jawab yang tinggi, objektif dan kritis.

Faktor-Faktor Didalam Lingkungan Bisnis

Lingkungan Internal

Lingkungan internal ini adalah suatu keadaan yang mempengaruhi segala sesuatu hal yang
terjadi pada suatu perusahaan. Dalam menentukan suatu kelemahan dan kekuatan suatu
perusahaan, lingkungan internal ini digunakan sebagai acuannya. Perlu kamu ketahui, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan internal ini, antara lain:

 Modal
 Tenaga Kerja
 Bahan Baku
 Metode Usaha
 Peralatan dan perlengkapan produksi

Lingkungan eksternal

Lingkungan eksternal ini merupakan suatu keadaan di luar batas-batasan sebuah perusahaan
yang mempengaruhi aktivitas pada setiap perusahaan yang berdiri. Biasanya keadaan di luar
batasan inilah yang menjadi acuan bagi suatu perusahaan untuk melakukan suatu tindakan,
mulai dari mencari peluang usaha hingga aksi untuk menanggapi ancaman yang terjadi dari
luar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan bisnis eksternal ini, antara lain:

1. Publik
2. Pesaing usaha
3. Perantara
4. Pemasok
5. Konsumen
6. Pemerintah
7. Pemegang saham
8. Kreditor

Berikut merubah mindset kita dalam era globalisasi sekarang

1. Hidup Disiplin

Para tokoh dengan mutu kelas dunia memiliki cara hidup yang teratur dan disiplin, seperti
olahraga, belajar, dan berlatih secara teratur (perhatikan saja yang dilakukan oleh penyanyi,
pembicara, aktor, atau olahragawan kelas dunia). Selain itu, mereka memiliki kebiasaan pola
kerja yang profesional dan menerapkan standar terbaik dalam pekerjaan mereka.

2. Memiliki Misi untuk Mencapai Tujuan Tertinggi

Excellence merupakan hasil latihan dan persiapan berjam-jam setiap hari selama bertahun-
tahun. Tentunya dibutuhkan inspirasi yang sangat kuat untuk menjaga disiplin seperti itu.
Tujuan tertinggi hanya dapat dicapai dengan pola kerja di atas rata-rata. Oleh sebab itu, tidak
semua orang dapat mencapai mutu tertinggi ini karena tidak semua orang memiliki inspirasi
yang menggugah jiwa mereka. Jika Anda cukup beruntung menemukan misi Anda, berarti
Anda memiliki alat pertama yang dibutuhkan untuk memiliki kelas dunia.

3. Menghargai Waktu

Thomas Edison berkata, “Semuanya terwujud bagi mereka yang sibuk ketika mereka
menunggu.” Apa yang mendorong orang-orang ambisius dan berkelas dunia? Mereka
menghargai waktu yang mereka miliki. Jika ingin menguasai suatu keterampilan, Anda harus
memulainya sekarang. Jangan merasa memiliki banyak waktu hingga menunda-nundanya.
“Nanti” adalah pencuri waktu yang paling ahli. Ingat, komoditi terbesar Anda adalah waktu.
Sekali Anda berkata, “Nanti!” maka waktu yang Anda miliki tidak akan bisa Anda ulang lagi.

4. Berbeda

”Think different”, demikian pesan yang disampaikan oleh Steve Jobs dalam iklan Apple pada
tahun 90-an. Steve sendiri membayar sangat mahal untuk menjadi berbeda. Ia berbeda karena
ingin menjadi yang terbaik. Itu tidak mudah dan tidak terhitung tantangan serta kerja keras
yang harus dilaluinya. Tetapi, ia selalu percaya bahwa ia bisa. Orang-orang seperti Jobs
berani menetapkan tujuan akhir begitu tinggi, diikuti dengan membuat banyak pilihan berat
dan berani di sepanjang perjalanan mereka. Menjadi sama dengan yang lain bukanlah kunci
untuk mencapai status kelas dunia.

5. Memiliki Mimpi yang Menakutkan

“If your dream doesn’t scare you, it isn’t big enough.” Apa mimpi Anda? Jika mimpi itu
belum menakutkan, berarti belum cukup besar. Mimpi yang menakutkan adalah impian yang
ketika terwujud akan mengubah kehidupan Anda secara keseluruhan. Ketika kehidupan Anda
berubah, Anda mungkin akan kehilangan atau harus meninggalkan banyak hal yang Anda
senangi saat ini, seperti: rumah, keluarga, kebiasaan-kebiasaan, zona nyaman, orang-orang
yang Anda cintai, dan sebagainya.

Semakin besar impian dan semakin besar perubahan yang mungkin terjadi, akan semakin
menakutkan. Namun, mimpi mengandung power yang luar biasa kalau Anda berusaha
menjadikannya nyata. Jika Anda puas hanya dengan mimpi kecil dan pencapaian hal-hal
kecil, Anda tidak akan mencapai level kelas dunia.

6. Perjalanan Menuju Level Kelas Dunia seperti Lomba Lari Maraton

Ada ratusan peserta yang memulai di garis start, tetapi hanya sedikit orang yang mau
melanjutkan perjalanan sampai ke garis finish. Dalam perjalanan menuju tingkat kelas dunia,
Anda akan merasa lelah, bosan, bahkan merasa bodoh karena mau saja terengah-engah,
sementara ada banyak orang memilih bersantai dan menjadi penonton.

Ketika mengalami hal ini, bisa jadi Anda memilih berhenti sejenak, mengatur napas,
kemudian memaksa kaki kembali terangkat agar dapat terus melangkah. Orang-orang yang
berhasil mencapai level kelas dunia menganggap kemunduran hanya sebagai proses, bukan
kegagalan apalagi alasan untuk berhenti. Mereka mengubah kelelahan menjadi inspirasi,
kemunduran sebagai kontemplasi, dan kemudian kembali ke arena dengan kekuatan baru.
Pada akhirnya, mereka terus berjuang hingga ke garis akhir.

7. Tetap Fokus

Dalam perjalanan menuju level kelas dunia, Anda mengalami banyak pencapaian dan
kesuksesan-kesuksesan kecil. Anda tahu bagaimana rasa puas atas kerja keras Anda yang
diiringi dengan pandangan bangga orang-orang. Namun, Anda mungkin tergoda untuk
mengagumi pemandangan di sekitar. Waspadalah! Sedikit saja Anda lengah, Anda akan
teralih ke hal-hal lain yang bukan menjadi tujuan utama, yaitu menjadi pribadi kelas dunia!
8. Tidak Takut pada Apa yang Orang Lain Pikirkan

Penjara terbesar yang telah membatasi banyak orang untuk mengembangkan diri adalah
ungkapan, “Apa nanti kata orang!” Ketika mengejar level kelas dunia, Anda tidak dapat
melakukan hal-hal yang biasa dilakukan orang kebanyakan karena mau tidak mau Anda
menjadi orang yang dianggap “tidak normal” oleh orang lain. Konsekuensi bagi mereka yang
tidak normal adalah selalu mendapat kritik. Orang-orang dengan kualitas kelas dunia
memiliki kemampuan luar biasa untuk memasang badan terhadap kritik dan tetap fokus pada
misi hidup mereka yang besar.

Anda mungkin juga menyukai