Anda di halaman 1dari 28

SISTEM

MANAJEMEN
MEMORI
ANGGOTA KELOMPOK
⦿ Atifa Nuzulul Kuraini (4203550021)
⦿ Rinay Eka Nainggolan (4203250013)
⦿ Miclyael Luge (4203250037)
⦿ Rahman Wahabi Hasibuan (4203250033)
⦿ Mahya Rudi Salim (4203550015)
⦿ Advent Siburian (4203250027)

2
1 HIERARKI
ORGANISASI
MEMORI
Hierarki Organisasi
Memori
⦿ Definisi: Memori adalah tempat penyimpanan
kode program dan data di dalam suatu sistem
komputer.
⦿ Memori umumnya diorganisasi secara hierarki,
sbb:

4
Hierarki Organisasi
Memori
⦿ Dalam hierarki memori tsb, semakin
kebawah:

⌾ Biaya per bit semakin rendah

⌾ Kapasitas penyimpanan semakin besar

⌾ Waktu Akses semakin besar

⌾ Frekuensi pengaksesan memori oleh


prosesor semakin berkurang.

5
Hierarki Organisasi
Memori
⦿ Alasan/tujuan pengorganisasian memori
adalah:

⌾ Meningkatkan kecepatan akses


instruksi/data oleh CPU.

⌾ Meningkatkan utilitas CPU yang sebesar-


besarnya.

⌾ Mengefisienkan pemakain memori utama


yang memiliki kapasitas yang terbatas.

6
2
PENGALAMATAN
MEMORI
PENGALAMATAN MEMORI

⦿ Prosesor mengakses data atau kode instruksi menggunakan referensi alamat I/O dan alamat
memori utama.
⦿ Kompilatormengubah source program yang ditulis programmer menjadi file yang berisi konde
instruksi program yang dapat dijalanankan oleh prosesor.
⦿ Untuk melakukan fungsinya kompilator mengacu pada metode pengalamatan memori
⦿ Pengalamatan memori dibedakan atas pengalamatan secara fisik, relatif, dan logika

8
PHYSICAL/ABSOLUTE ADDRESSING

⦿ Alamat yang ditulis pada kode instruksi program hasil kompilasi merupakan alamat fisik memori
utama yang sesungguhnya.
⦿ Pada saat penyalinan image proses ke memori utamakode instruksi dan data program harus
disalin pada posisi yang sesuai dengan referensi tsb.
⦿ Pada eksekusiprosesor akan memproses alamat pada kode instruksi program secara langsung
tanpa translasi alamat memori

9
RELATIVE ADDRESSING

⦿ Digunakan pada sistem yang menggunakan alokasi memori berturut


⦿ Alamat pada kode instruksi program merupakan alamat relative, offset
terhadap posisi awal program.
⦿ Pada penyalinan image alamat awal memori dicatat ke register
alokasi
⦿ Pada eksekusipengaksesan alamat akan ditranslasi dengan
menjumlahkan alamat referensi pada instruksi dengan isi register
alokasi untuk mendapatkan alamat fisik memori yang akan benar-
benar diakses.
⦿ Proses translasi dilakukan menggunakan perangkat keras khusus:
10
MMU (Memory Management Unit)
LOGICAL ADDRESSING

⦿ Alamat pada kode program merupakan alamat logika yang perlu


di translasikan ke alamat fisik memori utama saat eksekusi.
⦿ Kelebihan:

⌾ relokasi program dapat dilakukan secara fleksibel.

⌾ Kapasitas alamat meori logika dapat lebih besar dari


kapasitas fisik memori utama

⌾ Image proses dapat dialokasikan secara pasial dan tersebar


pada memori utama
11
LOGICAL ADDRESSING

⦿ Cara alokasi memori pada pengalamatan secara logika:

⌾ Paging : Membagi ruang alamat logika program dalam partisi statis yang berukuran samapage

⌾ Segmentasi : membagi ruang logika alamat logikaprogram dalam fragmen yang berukuran
berbeda-beda dan pemartisian memori utama bersifat dinamis dengan ukuran yang
bervariasisegmen. Hal ini mempengaruhi:

• Bagaimana memori utama di partisi dan dialokasikan ke aplikasi

• Informasi yang perlu dicatat di tabel alokasi proses saat terjadi alokasi memori

• Proses translasi alamat 12


ADDRESS BINDING

⦿ Address Binding adalah proses pengikatan/pemberian/penentuan alamat absolut (fisik) memori dari kode dan
data program.
⦿ Pada umumnya, address binding dapat terjadi pada tahap:

⌾ Compile time

Jika lokasi instruksi di memori sudah diketahuii sebelumnya, maka pada saat compile, alamat absolut
kode program sudah bisa ditentukan. Pada saat loading, kode program harus diletakkan pada lokasi
memori yang sudah ditentukan sebelumnya.

13
ADDRESS BINDING

⌾ Loading time

Jika lokasi kode program di memori belum diketahui sebelumnya, maka pada saat compile time, alamat yang
bisa direlokasi (mis alamat relatif) diberikan kepada kode program. Alamat fisik diberikan/diikatkan kepada
kode saat program diload ke memori. Proses binding harus diulangi jika kode program dipindahkan ke bagian
lain dari memori.

⌾ Execution time

Pada kasus swapping, kode program bisa dipindahkan ke lokasi memori yang berlainan selama siklus
hidupanya. Dalam kasus ini, alamat absolut diberikan kepada kode program pada saat kode dieksekusi. Hal ini
bisa diwujudkan dengan bantuan hardware khusus seperti MMU.
14
ADDRESS BINDING

15
MANAJEMEN MEMORI PADA
MONOPROGRAMMING

⦿ Ciri-ciri manajemen memori pada sistem monoprogramming:

⌾ Hanya ada satu proses pada suatu saat dan menggunakan seluruh area memori pengguna

⌾ Program dimuatkan seluruhnya ke memori dari disk/tape

⌾ Program mengambil kendali seluruh daya komputer saat eksekusi

⌾ Alokasi memori dilakukan secara berurutan

16
MANAJEMEN MEMORI PADA
MONOPROGRAMMING
⦿ Pada sistem monoprogramming, bagian memori
utama yang tidak dipakai untuk sistem operasi atau
device driver dialokasikan semuanya kepada proses
pengguna.
⦿ Pada sistem monoprogramming, kode instruksi dan
data dari sistem operasi butuh dilindungi dari akses
langsung ataupun modifikasi oleh proses aplikasi
pengguna.
⦿ Proteksi dapat diimplementasikan dengan bantuan
register relokasi dan register pembatas (berisi
jangkauan atau lebar ruang alamat logika dari
17
proses aplikasi pengguna).
MANAJEMEN MEMORI PADA
MONOPROGRAMMING

⦿ Gambar dibawah ini adalah model proteksi memori pada sistem


monoprogramming

18
MANAJEMEN MEMORI PADA
MONOPROGRAMMING

⦿ Gambar dibawah ini adalah model proteksi memori pada sistem


monoprogramming

19
MANAJEMEN MEMORI PADA
MULTIPROGRAMMING

⦿ Ciri-ciri manajemen memori pada sistem multiprogramming antara lain:

⌾ Ada sejumlah proses yang menempati memori pada setiap saat.

⌾ Image proses dari program dapat dimuat seluruhnya atau sebagian saja ke memori utama.

⌾ Alokasi memori ke proses bisa secara berurutan ataupun tidak berurutan.

⌾ Dimungkinkan seluruh atau sebagian image proses berpindah lokasi memori utama selama
eksekusinya.

⌾ Dimungkinkan suatu lokasi memori bisa diakses oleh beberapa proses (sharing)

20
MANAJEMEN MEMORI PADA
MULTIPROGRAMMING
⦿ Pada sistem multiprogramming, metode alokasi memori ke proses-proses dapat dikategorikan
sebagai berikut :

⦿ Alokasi berurut mengalokasikan suatu proses secara utuh ke suatu bagian memori yang berurut.
⦿ Alokasi tak berurut bisa membagi suatu proses menjadi beberapa bagian kecil dan
mengalokasikan setiap bagian ke lokasi memori yang berbeda.

21
MANAJEMEN MEMORI PADA
MULTIPROGRAMMING
⦿ Berikut adalah model dari alokasi berurut dan
tak berurut

22
PENGALOKASIAN BERURUT DENGAN PARTISI
STATIS
⦿ Ciri-ciri alokasi berurut dengan partisi statis:

⌾ Memori dibagi menjadi partisi-partisi dengan ukuran yang tetap.

⌾ Satu proses hanya menggunakan satu partisi. Jika proses sudah selesai, partisi tersebut
bisa digunakan oleh proses lain.

⌾ Membutuhkan pengelolaan informasi mengenai partisi-partisi yang kosong (bisa


dialokasikan).
⦿ Berdasarkan alokasinya, pengalokasian berurut dibedakan menjadi Partisi statis berukuran sama
dan Partisi statis berukuran tidak sama

23
PENGALOKASIAN BERURUT DENGAN PARTISI
STATIS
⦿ Kelemahan pemartisian statis dengan ukuran
yang sama:

⌾ Proses yang ukurannya lebih besar dari


ukuran partisi tidak dapat dialokasikan,
sehingga dibutuhkan overlay.

⌾ Jika ukuran proses lebih kecil dibanding


ukuran partisi yg dialokasikan, maka akan
terjadi fragmentasi internal, yaitu terjadi
sisa ruang di dalam partisi yang tidak
terpakai. 24
PENGALOKASIAN BERURUT DENGAN PARTISI
STATIS
⦿ Pemartisian statis dengan ukuran berbeda mengantisipasi beragamnya ukuran proses, proses
berukuran kecil diusahakan dialokasi ke partisi yang kecil, sedangkan proses besar diusahakan
dialokasikan ke partisi yang besar, sehingga fragmentasi internal bisa ditekan seminim
mungkin
⦿ Pada pemartisian statis dgn ukuran berbeda, pengalokasian memori bisa dilakukan dengan 2
jenis strategi:
⌾ Satu antrian untuk tiap partisi
Proses diantrikan pada partisi dengan ukuran terkecil yang bisa memuat proses (namun
bisa terjadi antrian yg panjang)
⌾ Satu antrian untuk seluruh partisi
Semua proses berada dlm satu antrian. Proses dialokasikan ke partisi terkecil yg tersedia
yg bisa memuat proses tersebut pada saat dijadwalkan. (namun bisa terjadi suatu proses
kecil terpaksa dialokasikan ke partisi besar yang tersisa)
25
PENGALOKASIAN BERURUT DENGAN PARTISI
STATIS
Berikut skema dari alokasi berurut sama dan alokasi
berukuran beda

26
END OF
PRESENTATION.
Q&A SESSION
Free templates for all your presentation needs

For PowerPoint and 100% free for personal or Ready to use, professional Blow your audience away
Google Slides commercial use and customizable with attractive visuals

Anda mungkin juga menyukai