Anda di halaman 1dari 3

Manajemen Memori

Fauzan Amir Al Ghiffary


Sistem Operasi D
Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Jember

A. Manajemen Memori
Suatu proses/tindakan dalam mengelola memori/penyimpan dalam suatu
sistem/komputer. Manajemen memori digunakan untuk mengalokasikan bagian –
bagian dari memori dari suatu proses dan membebaskan kembali Ketika sedang tidak
digunakan.

B. Alamat Memori
1. Alamat Fisik
Pada pengalamatan memori secara fisik, alamat yang ditulis pada kode instruksi
program hasil kompilasi merupakan alamat fisik memory utama yang
sesungguhnya. Konsekuensinya adalah pada saat penyalinan image proses ke
memori utama, maka kode instruksi dan data program harus disalin pada posisi
yang sesuai dengan referensi tersebut. Pada saat eksekusi, prosesor akan
memproses alamat pada kode instruksi program secara langsung tanpa melakukan
translasi alamat memori.

2. Alamat Relatif
Pengalamatan relatif terutama digunakan pada sistem yang menggunakan alokasi
memori berurut, dimana keseluruhan image proses harus terletak di satu area
memori yang utuh. Alamat pada kode instruksi program merupakan alamat relative
(offset) terhadap posisi awal program. Pada saat image proses dari program tersebut
disalin atau dialokasikan ke memori utama, alamat awal memorinya dicatat ke suatu
register alokasi. Pada saat eksekusi, pengaksesan alamat akan ditranslasi dengan
menjumlahkan alamat referensi pada instruksi dengan isi registrasi alokasi untuk
mendapatkan alamat fisik memori yang akan benar-benar diakses. Umumnya
proses translasi ini dilakukan menggunakan perangkat keras khusus yang disebut
dengan MMU(Memory Management Unit).
3. Alamat Logika
Pada pengalamatan secara logika, alamat yang ada pada kode program merupakan
suatu alamat logika yang masih perlu diterjemahkan atau ditranslasikan ke alamat
fisik memori utama pada saat eksekusi. Umumnya, translasi alamat untuk
pengalamatannya secara logika terjadi pada saat eksekusi. Kelebihan pengalamatan
ini adalah relokasi program dapat dilakukan secara fleksibel, bahkan ruang atau
kapasitas alamat logika program dapat lebih besar dari kapasitas fisik memori
utama. Misalnya program dapat menggunakan ruang alamat logika sebesar 2Giga,
sedangkan emori utama fisik di mana program tersebut dijalankan hanya memiliki
kapasitas 256 Mega

C. Fungsi Manajemen Memori


1. Mengelola informasi yang dipakai dan tidak dipakai.
2. Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan.
3. Mendealokasikan memori dari proses telah selesai.
4. Mengelola swapping atau paging antara memori utama dan disk.

D. Partisi
adalah pembagian harddisk menjadi beberapa bagian yang digunakan untuk
mempermudah manajemen file.
1. Fixed Partitioning
Membagi memory menjadi beberapa partisi dalam jumlah dan ukuran tertentu.
Jumlah partisi dan ukurannya ditentukan pada saat sistem komputer dinyalakan
dimana jumlah dan ukuran ini tidak akan berubah sebelum sistem komputer
dimatikan. Pada saat sebuah task datang, task ini dapat diletakkan pada partisi yang
cukup besar untuk menampungnya, sehingga terdapat kemungkinan tidak
ditempatinya sebuah partisi yang sudah disediakan. Untuk peletakan task ke
partisi bisa dipakai Separate input queue maupun Single input queue

2. Dynamic Partitioning
Jumlah partisi dan ukurannya berubah-ubah tergantung masuk – keluarnya task.
Pada saat sebuah task datang, task ini diletakkan pada partisi yang cukup
besar untuk menampungnya dan selanjutnya akan terbentuk partisi baru (kosong)
bila terdapat sisa. Sebagai akibat yang mungkin terjadi adalah terbentuknya
partisi-partisi kosong dengan ukuran kecil yang tersebar di beberapa lokasi
dimana kemungkinan besar partisi ini tidak dapat dimanfaatkan. Pada kondisi
seperti ini, dibutuhkan sebuah proses compaction untuk menyatukan kembali
partisi-partisi kecil tersebut .Bila dilakukan proses compaction juga harus
dilakukan proses relocation yaitu penghitungan kembali alamat-alamat partisi
maupun alamat-alamat yang diperlukan oleh task/program.

E. Syarat Manajemen Memori


1. Relokasi
Prosesor dan sistem operasi harus dapat mentransfer memory referensi ( dalam
bentuk kode program ) ke alamat fisik yang mengalokasikan program dalam
memory utama.
2. Proteksi
User tidak boleh mengakses beberapa bagian dari wilayah sistem operasi.
3. Sharing
Memory skunder pada manajemen memory dapat mengontrol sharing area pada
memory utama.
4. Organisasi Logika
Sistem oerasi dan hardware berusaha untuk dapat berhubungan dengan user
program dalamsatu modul.
5. Organisasi fisik
Harus ada pengaturan yang jelas antara memory utama dngan memory skunder
pada Longterm scheduling.

F. Referensi
Fernandez, C., A. Santoso, H., O. Jiriki, L. Kevin, Y. Kanigoro, B. 2019. MEMORY
MANAGEMENT. Article. Concentration Content Coordinator Network Technology.
School of Computer Science. Binus University.

Victor Tarigan. 2010. Pengelolaan Memori I.


https://victortarigan.wordpress.com/2010/03/25/pengelolaan-memori-i/. Diakses pada
22 Maret 2021.

Zamri. 2016. Manajemen Memori. Dokumen. Fakultas Teknologi Informasi


Universitas Mercubuana Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai