Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SISTEM OPERASI

“MANAJEMEN MEMORI”

DOSEN PENGAMPU : SUKRI ADRIANNTO, M.Kom

Disusun oleh :
1. Muhammad Syukron ( 2203040 )
2. Abdul Hasib

STMIK DUMAI
Prodi : SISTEM INFORMASI
T.A 2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan apa yang diharapkan. Tidak lupa kami
menucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik ide maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Kemudian, makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas
mata kuliah Komputer Masyarakat dengan judul makalah “ Manejemen Memori ”.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, kami menerima
saran dan kritik dalam penyempurnaan makalah ini.

Dumai, 1 November 2021

Penyusun
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem operasi adalah perangkat lunak sisitem yang bertugas untuk melakukan

kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk

menjalankan perangkat lunak aplikasi seperti program-program pengolah kata

danperamban web. Secara umum, Sistem Operasi adalah perangkat lunak pada lapisan

pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan booting.

Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan

Sistem Operasi akan melakukan layanan inti untuk software-software itu. Layanan inti

tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, penjadwalan tugas schedule task, dan

antar-muka user GUI/CLI. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan

tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi.

Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan

"kernel" suatu Sistem Operasi.


BAB II PEMBAHASAN

1. Definisi memori

Memori adalah pusat kegiatan pada sebuah komputer, karena setiap proses yang akan
dijalankan, harus melalui memori terlebih dahulu.
Memori sebagai tempat penyimpanan instruksi/data dari program, untuk dapat dieksekusi
program harus dibawa ke memori dan menjadi suatu proses. Memori harus digunakan dengan
baik, sehingga dapat memuat banyak proses dalam suatu waktu.

2. Definisi Manajemen Memori

Manajemen memori adalah suatu kegiatan untuk mengelola memori komputer. Proses ini
menyediakan cara mengalokasikan memori untuk proses atas permintaan mereka, membebaskan
untuk digunakan kembali ketika tidak lagi diperlukan serta menjaga alokasi ruang memori bagi
proses.
Pengelolaan memori utama sangat penting untuk sistem komputer, penting untuk memproses
dan fasilitas masukan/keluaran secara efisien, sehingga memori dapat menampung sebanyak
mungkin proses dan sebagai upaya agar pemogram atau proses tidak dibatasi kapasitas memori
fisik di sistem komputer.

3. Fungsi manajemen memori :

Manajemen memori sangat penting untuk memproses dan fasilitas masukan/keluaran secara
efisien, sehingga memori dapat menampung sebanyak mungkin proses dan sebagai upaya agar
pemrogram atau proses tidak dibatasi kapasitas memori fisik di sistem komputer. Berikut ini
kami sebutkan fungsi manajemen memori diantaranya

1. Meningkatkan kinerja atau Utilitas CPU.


2. Meningkatkan kecepatan akses CPU terhadap data dan instruksi Data dan instruksi dapat diakses
dengan cepat oleh CPU.
3. meningkatkan efisensi pemakaian memori yang terbatas.
4. Meningkatkan efisiensi transfer atau perpindahan data dari atau ke memori utama dan dari atau ke
CPU.
5. Mengelola informasi yang dipakai dan tidak dipakai.
6. Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan.
7. Mendealokasikan memori dari proses telah selesai.
8. Mengelola swapping atau paging antara memori utama dan disk.
4. MANAJEMEN MEMORI

A. Berdasarkan keberadaan swapping :

1. Manajemen tanpa swapping.


Manajemen memori tanpa pemindahan citra proses antara memori utama dan disk
selama ekseskusi.
2. Manajemen dengan swapping.
Manajemen memori dengan pemindahan citra proses antara memori utama dan disk selama
ekseskusi.

B. Manajemen Memori Berdasarkan Alokasi Memori


Terdapat dua cara menempatkan informasi ke dalam memori kerja yaitu :

1. Alokasi Memori Berurutan (Contiguous Allocation)

Pada alokasi memori berurutan, setiap proses menempati satu blok tunggal lokasi memori yang
berurutan.

• Kelebihan : sederhana, tidak ada rongga memory bersebaran, proses berurutan dapat
dieksekusi secara cepat.
• Kekurangan : memori boros, tidak dapat disisip apabila tidak ada satu blok memori
yang mencukupi
2. Alokasi Memori Tak Berurutan (Non Contiguous Allocation)

Program/proses ditempatkan pada beberapa segmen berserakan, tidak perlu saling berdekatan atau
berurutan. Biasanya digunakan untuk lokasi memori maya sebagai lokasi page-page.

• Kelebihan : sistem dapat memanfaatkan _ memori utama secara lebih efesien, dan
sistem opersi masih dapat menyisip proses bila jumlah lubang-lubang memori cukup untuk
memuat proses yang akan dieksekusi.
• Kekurangan : memerlukan pengendalian yang lebih rumit dan memori jadi banyak yang
berserakan tidak terpakai.

5. MANAJEMEN MEMORI PEMARTISIAN STATIS

• Kondisi tanpa swapping ada 2 macam :

Monoprogramming
Monoprogramming merupakan manajemen memori paling sederhana, sistem komputer hanya
mengijinkan satu program/pemakai berjalan pada satu waktu. Semua sumber daya sepenuhnya
dikuasi proses yang sedang berjalan.
Dalam monoprogramming :
1. Hanya terdapat satu proses pada satu saat, sehingga proses baru akan menimpa proses
lama yang sudah selesai eksekusi.
2. Hanya satu proses mengunakan semua memori.
3. Pemakai memusatkan program keseluruh memori dari disk atau tape.
4. Program mengambil kendali seluruh mesin.
Monoprogramming masih dipakai untuk sistem kecil yaitu sistem tempelan (embedded system)
yang menempel atau terdapat di sistem lain. Sistem-sistem tempelan menggunakan mikroprosesor
kecil, seperti Intel 8051, dan sebagainya. Sistem ini biasanya untuk mengendalikan satu alat
sehingga menjadi bersifat intelejen (intelegent devices) dalam menyediakan satu fungsi spesifik.
Karena hanya satu fungsi spesifik, dapat diprogram di mikroprosesor dengan memori kecil (1-64
Kb).

Masalah Proteksi Di Monoprogramming


Merupakan cara memproteksi rutin sistem operasi dari penghancuran program pemakai.
Program pemakai dapat tersesat sehingga memanipulasi atau menempati ruang memori rutin
sistem operasi. Aktivitas program pemakai ini dapat merusak sistem operasi. Untuk mengatasinya
Sistem operasi harus diproteksi dari modifikasi program pemakai.
Proteksi ini diimplementasikan menggunakan satu register batas (boundary register) di
pemroses. Setiap kali program pemakai mengacu alamat memori dibandingkan register batas
untuk memastikan proses pemakai tidak merusak sistem operasi, yaitu tidak melewati nilai register
batas.

a. Multiprogramming dengan pemartisian statis


Multiprogramming dapat dilakukan dengan pemartisian statis, yaitu memori dibagi
menjadi beberapa sejumlah partisi tetap. Pada partisi-partisi tersebut proses-proses ditempatkan.

Ciri-ciri dari partisi statis sebagai berikut:

1. Memori dibagi menjadi partisi-partisi dengan ukuran yang tetap.

2. Satu proses hanya memakai satu partisi. Jika proses sudah selesai, partisi tersebut dapat

digunakan proses yang lain.

Manajemen Memori Multiprogramming


Melibatkan banyak pemakai secara simultan sehingga di memori akan terdapat lebih dari
satu proses bersamaan. Oleh karena itu dibutuhkan sistem operasi yang mampu mendukung dua
kebutuhan tersebut.

Melakukan dua aktivitas :


1. Proteksi memori dengan isolasi ruang-ruang alamat secara disjoint (terpisah).
2. Pemakaian bersama memori.
Memungkinkan proses-proses bekerja sama mengakses daerah memori bersama. Ketika konsep
multiprogramming digunakan, pemakaian CPU dapat ditingkatkan.

Multiprogramming Pemartisian Statis,


Terdapat beberapa alasan :
• Mempermudah pemogram
Pemrogram dapat memecah program menjadi dua proses atau lebih.
• Agar dapat memberi layanan interaktif ke beberapa orang secara simultan
Untuk itu diperlukan kemampuan mempunyai lebih dari satu proses di memori agar
memperoleh kinerja yang baik.
• Efisiensi penggunaan sumber daya
Bila pada multiprogramming maka proses tersebut diblocked (hanya DMA yang bekerja)
dan proses lain mendapat jatah waktu pemroses, maka DMA dapat meningkatkan efisiensi sistem.
• Eksekusi lebih murah jika proses besar dipecah menjadi beberapa proses kecil
• Dapat mengerjakan sejumlah job secara simultan

3. STRATEGI PENEMPATAN PROGRAM KE PEMARTISIAN STATIS

1. Strategi Pemartisian menjadi partisi berukuran sama (ukuran semua partisi memori sama),
yaitu:
Beberapa proses yang ukurannya kurang atau sama dengan ukuran partisi dimasukkan ke
sembarang partisi yang tersedia.
Kelemahan :
- Bila program berukuran lebih besar dibanding partisi yang tersedia, maka tidak dapat dimuatkan,
tidak dapat dijalankan. Pemogram harus mempersiapkan overlay sehingga hanya bagian program
yang benar-benar dieksekusi yang dimasukkan ke memori utama dan saling bergantian. Untuk
overlay diperlukan sistem operasi yang mendukung
swapping.
- Untuk program yang sangat kecil dibanding ukuran partisi yang ditetapkan, maka banyak ruang
yang tak dipakai yang diboroskan, disebut fragmentasi internal. Kelemahan ini dapat dikurangi
dengan partisi-partisi tetap berukuran berbeda.

2. Strategi Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda, yaitu ukuran


semua partisi memori adalah berbeda
Strategi penempatan program ke partisi ada 2 jenis strategi
DESKRIPSI :
Strategi penempatan pada pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran sama. Penempatan
proses ke memori dilakukan secara mudah karena dapat dipilih sembarang
partisi yang kosong.
a) Strategi penempatan pada pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda.

1. Satu antrian untuk tiap partisi (banyak antrian untuk seluruh partisi).
Proses ditempatkan ke partisi paling kecil yang dapat memuatnya.
Keuntungan :
- teknik ini adalah meminimalkan pemborosan memori.
Kelemahan :
- dapat terjadi antrian panjang disuatu partisi sementara antrian partisi-partisi lain kosong.
2. Satu antrian untuk seluruh partisi.
Proses-proses diantrikan di satu antrian tunggal untuk semua partisi. Proses segera ditempatkan
di partisi bebas paling kecil yang dapat memuat.
Keunggulan :
- Lebih fleksibel serta implementasi dan operasi lebih minimal karena hanya mengelola
satu antrian.
Kelemahan :
- Proses dapat ditempatkan di partisi yang banyak diboroskan, yaitu proses kecil
ditempatkan di partisi sangat besar.
Kelemahan ini dapat diatasi dengan prosedur pemindahan. Pemindahan dilakukan bila proses
besar akan masuk memori tetapi hanya tersedia partisi kecil
sementara proses kecil menempati partisi besar. Proses kecil di swap ke partisi kecil yang sedang
bebas kemudian proses besar di antrian menempati partisi besar yang ditinggal proses kecil.

4. PEMARTISIAN MEMORI MENJADI PARTISI-PARTISI SECARA STATIS MEMPUNYAI


DUA MASALAH, YAITU :

a. Relokasi.
Adalah masalah penempatan proses sesuai alamat fisik sehubungan alamat partisi memori dimana
proses ditempatkan. Proses dapat ditempatkan pada partisi-partisi berbeda menurut keadaan
sistem saat itu. Pengalamatan fisik secara absolut untuk proses tidak dapat dilakukan.

Solusi :
Sistem operasi menambahkan alamat awal partisi dimana proses ditempatkan ke setiap alamat
yang diacu proses. Pada saat proses kompilasi, linker
harus memasukkan satu daftar atau bit map biner pada program memberitahu word program yang
alamat-alamatnya direlokasi. Linker harus mencatat opcode, konstanta, dan item-item yang tak
perlu direlokasi.

b. Proteksi.
Masalah proteksi pada banyak partisi dengan banyak proses di satu sistem secara bersamaan
dikhawatirkan proses menggunakan atau memodifikasi daerah yang dikuasai proses lain (yang
bukan haknya). Bila kejadian ini terjadi,
maka proses lain dapat terganggu dan hasil yang diperolehnya dapat menjadi kacau.

Solusi menggunakan base register dan limit register :


Solusi menggunakan dua register yaitu base register dan limit register. Base register diisi alamat
awal partisi dan limit register diisi
panjang partisi. Setiap alamat yang dihasilkan secara otomatis ditambah dengan nilai base register.
Instruksi yang mengacu pada alamat yang melebihi limit register akan menimbulkan trap yang
memberitahu sistem operasi bahwa telah terjadi pelanggaran pengaksesan memori.

Teknik ini lebih unggul dibanding teknik pada IBM 360 karena sangat lebih efisien. Teknik ini
tidak perlu menempatkan 4 bit proteksi di tiap blok.
3. Strategi Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda, yaitu ukuran
semua partisi memori adalah berbedaStrategi penempatan program ke partisi ada
2 jenis strategi
DESKRIPSI :
b) Strategi penempatan pada pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran sama.
Penempatan proses ke memori dilakukan secara mudah karena dapat dipilih sembarang
partisi yang kosong.
c) Strategi penempatan pada pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda.

1. Satu antrian untuk tiap partisi (banyak antrian untuk seluruh partisi).
Proses ditempatkan ke partisi paling kecil yang dapat memuatnya.
Keuntungan :
- teknik ini adalah meminimalkan pemborosan memori.
Kelemahan :
- dapat terjadi antrian panjang disuatu partisi sementara antrian partisi-partisi lain
kosong.

2. Satu antrian untuk seluruh partisi.


Proses-proses diantrikan di satu antrian tunggal untuk semua partisi. Proses segera ditempatkan
di partisi bebas paling kecil yang dapat memuat.
Keunggulan :
- Lebih fleksibel serta implementasi dan operasi lebih minimal karena hanya mengelola
satu antrian.
Kelemahan :
- Proses dapat ditempatkan di partisi yang banyak diboroskan, yaitu proses kecil
ditempatkan di partisi sangat besar.
Kelemahan ini dapat diatasi dengan prosedur pemindahan. Pemindahan dilakukan bila proses
besar akan masuk memori tetapi hanya tersedia partisi kecil
sementara proses kecil menempati partisi besar. Proses kecil di swap ke partisi kecil yang sedang
bebas kemudian proses besar di antrian menempati partisi besar yang ditinggal proses kecil.
4. PEMARTISIAN MEMORI MENJADI PARTISI-PARTISI SECARA STATIS MEMPUNYAI
DUA MASALAH, YAITU :

c. Relokasi.
Adalah masalah penempatan proses sesuai alamat fisik sehubungan alamat partisi memori dimana
proses ditempatkan. Proses dapat ditempatkan pada partisi-partisi berbeda menurut keadaan
sistem saat itu. Pengalamatan fisik secara absolut untuk proses tidak dapat dilakukan.

Solusi :
Sistem operasi menambahkan alamat awal partisi dimana proses ditempatkan ke setiap alamat
yang diacu proses. Pada saat proses kompilasi, linker
harus memasukkan satu daftar atau bit map biner pada program memberitahu word program yang
alamat-alamatnya direlokasi. Linker harus mencatat opcode, konstanta, dan item-item yang tak
perlu direlokasi.

d. Proteksi.
Masalah proteksi pada banyak partisi dengan banyak proses di satu sistem secara bersamaan
dikhawatirkan proses menggunakan atau memodifikasi daerah yang dikuasai proses lain (yang
bukan haknya). Bila kejadian ini terjadi,
maka proses lain dapat terganggu dan hasil yang diperolehnya dapat menjadi kacau.

Solusi menggunakan base register dan limit register :


Solusi menggunakan dua register yaitu base register dan limit register. Base register diisi alamat
awal partisi dan limit register diisi
panjang partisi. Setiap alamat yang dihasilkan secara otomatis ditambah dengan nilai base register.
Instruksi yang mengacu pada alamat yang melebihi limit register akan menimbulkan trap yang
memberitahu sistem operasi bahwa telah terjadi pelanggaran pengaksesan memori.

Teknik ini lebih unggul dibanding teknik pada IBM 360 karena sangat lebih efisien. Teknik ini
tidak perlu menempatkan 4 bit proteksi di tiap blok
memori. Teknik inipun lebih fleksibel.

Keuntungan :
a. Alamat tidak perlu dimodifikasi.
b. Setiap instruksi dapat diperiksa agar tidak meloncati batas limit register.
c. Program dapat dipindah walau sedang dieksekusi.
Pemindahan dilakukan hanya dengan mengganti nilai base register.
BAB III

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Konsep dasar Manajemen Memori pada System Operasi yaitu meningkatkan utilitas
CPU yang sebesar-besarnya, data dan instruksi dapat di akses dengan cepat oleh CPU,
memori utama memiliki kapasitas yang sangat terbatas, sehingga pemakaiannya harus
seefisien mungkin dan transfer data dari memori

1. manajemen memori pemartisian statis dengan proses tanpa swapping itu pada
dasarnya terdiri atas 2 yaitu : Monoprogramming merupakan manajemen memori
paling sederhana, sistem komputer hanya mengijinkan satu program/pemakai berjalan
pada satu waktu. Dan Multiprogramming dapat dilakukan dengan pemartisian statis,
yaitu memori dibagi menjadi beberapa sejumlah partisi tetap.

2. Strategi penempatan program ke partisi ada 2 jenis strategi Satu antrian untuk tiap
partisi (banyak antrian untuk seluruh partisi) yaitu :Proses ditempatkan ke partisi
paling kecil yang dapat memuatnya. Dan Satu antrian untuk seluruh partisi, yaitu
Proses-proses diantrikan di satu antrian tunggal untuk semua partisi. Proses segera
ditempatkan di partisi bebas paling kecil yang dapat memuat.

3. pemartisian memori menjadi partisi-partisi secara statis mempunyai dua masalah,


yaitu : relokasi dan partis

Anda mungkin juga menyukai