MANAJEMEN PENYIMPANAN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 11
SEMESTER II
RUANG V.1038
2022
“Rasa syukur senantiasa kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang hingga saat
ini masih memberikan kita nikmat iman serta kesehatan, sehingga penulis diberi
waktu dalam menyelesaikan karya tulis dengan judul “MANAJEMEN
PENYIMPANAN”.
Tidak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih yang kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini. Ucapan terima
kasih ini penulis sampaikan kepada:
2. Tidak lupa, kedua orang tua yang telah memberikan dukungan serta doa yang
tidak henti-hentinya kepada penulis untuk Makalah ini.
3.Rekan kerja yang membantu atas terlaksakanya diskusi untuk hasil Makalah
ini.”
1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………………………………….10
2
BAB I
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem operasi memiliki tugas untuk mengatur bagian memori yang sedang
digunakan dan mengalokasikan jumlah dan alamat memori yang diperlukan, baik
untuk program yang akan berjalan maupun untuk sistem operasi itu sendiri.
Tujuan dari manajemen main memory adalah agar utilitas CPU meningkat dan
untuk meningkatkan efisiensi pemakaian memori. Main memory atau lebih
dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte yang
ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte
mempunyai alamat tersendiri. Main memory berfungsi sebagai tempat
penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan
perangkat I/O. Main memory termasuk tempat penyimpanan data yang yang
bersifat volatile (tidak permanen), yaitu data akan hilang kalau komputer
dimatikan. Sistem komputer modern memiliki sistem hirarki memori, artinya
memori yang ada di komputer disusun dengan tingkatan kecepatan dan kapasitas
yang berbeda. Memori yang memiliki kecepatan sama dengan kecepatan prosesor
memiliki kapasitas yang kecil, berkisar hanya dari ratusan KB hingga 4 MB
dengan harga yang sangat mahal. Sedangkan main memory yang cepatannya jauh
di bawah kecepatan prosesor memiliki kapasitas yang lebih besar, berkisar dari
128 MB hingga 4 GB dengan harga yang jauh lebih murah. Sistem hirarki memori
ini memiliki tujuan agar kinerja komputer yang maksimal bisa didapat dengan
harga yang terjangkau.
4
memiliki hubungan langsung dengan prosesor melalui bus, sehingga harus
melewati I/O. Sarana penyimpanan sekunder memiliki ciri-ciri umum sebagai
berikut:
4. Harganya murah. Perbandingan harga yang dibayar oleh pengguna per byte
data jauh lebih murah dibandingkan dengan harga memori utama.
1. Menyimpan berkas secara permanen. Data atau berkas diletakkan secara fisik
pada piringan magnet dari disk, yang tidak hilang walaupun komputer dimatikan
(non volatile)
5
bisa menggunakan memori virtual ini seolah-olah sebagai memori utama. Akan
tetapi, karena letaknya di penyimpanan sekunder, akses prosesor ke memori
virtual menjadi jauh lebih lambat dan menghambat kinerja komputer.
Harddisk
Merupakan tempat penyimpanan data yang bersifat non-volatile atau data yang
tersimpan tidak terpengaruh oleh ada tidaknya arus listrik. Penentuan dalam
memilih harddisk didasarkan pada kapasitas yang dimiliki, kecepatan putar
(RPm), besarnya memory internal dan interface atau antarmuka yang dimiliki.
Satuan ukuran kapasitatas harddisk adalah byte. Saat ini ukuran kapasitas
harddisk dipasaran bervariasi, mulai dari 80 GB, 120GB, 160 GB, 250 GB, 500
GB hingga 1 Tera.
Optical Drive
Merupakan media baca dan tulis secara optik. Yang termasuk dalam optical drive
adalah : CD-ROM drive, CD-RW drive, DVD-ROM drive, dan DVD-RW drive.
Kecepatan tranfer data pada optical drive dinyatakan dalam symbol ‘x’/kali,.
Floppy disk
6
360 KB . Saat ini floppy sudah jarang digunakan, bahkan pada beberapa paket
komputer baru sudah tidak dimuat karena fungsi disket saat ini sudah digantikan
oleh USB flash diks.
Flashdiks
Sering juga disebut dengan USB Flash drive, merupakan perangkat penyimpan
data yang berupa memory flash yang terintegrasi dengan antar muka USB.
Flashdiks memiliki sifat dapat dibaca dan ditulis oleh komputer dan akan
mempertahankan informasi yang telah ditulis dalam memorinya walaupun tanpa
adanya arus listrik. Dengan demikian, piranti ini juga bersifat non-volatil
Karena memori utama (primary storage) bersifat volatile dan terlalu kecil untuk
mengakomodase semua data dan program secara permanen, sistem komputer
harus menyediakan penyimpan sekunder (secondary storage) untuk back up
memori utama.
Pengaturan ruang kosong adalah cara mengatur ruangan pada disk yang belum
terpakai atau ruang yang kosong akibat penghapusan data. Penyimpanan yang
tidak berkesinambungan dan adanya penghapusan data menyebabkan adanya
ruang-ruang bebas di disk. Oleh karena itu diperlukan manajemen ruang
bebas.Keterbatasan ruang pada disk, yang dijumpai pada media yang sekali tulis
(media optik) hanya dimungkinkan sekali tulis. Yaitu dengan menyimpannya ke
alat penyimpanan lain, seperti floopy disc, tape magnetik, disk optis, dll.
Untuk mencatat tempat kosong pada disk, sistem mempunyai daftar tempat
kosong (free space list). Daftar ini menyimpan semua blok disk yang kosong yang
7
tidak dialokasikan pada sebuah berkas atau direktori. Untuk membuat berkas baru,
sistem mencari ke daftar tersebut untuk mencarikan tempat kosong yang di
butuhkan, lalu tempat tersebut dihilangkan dari daftar. Ketika berkas dihapus,
alamat berkas tadi ditambahkan pada daftar.
b. Alokasi penyimpanan.
2. Alokasi Berangkai
Alokasi dimana file yang berukuran besar bisa disimpan secara tersebar di dalam
memory, yang dirangkai dengan menggunakan pointer. Alokasi ini sering disebut
dengan alokasi FAT (File Allocation Table). Tetapi alokasi ini juga masih
memiliki kekurangan. Kekurangannya adalah waktu pengaksesan data yang telah
tersimpan jauh lebih lama karena pembacaan dilakukan dengan urutan pointernya
dan penelusurannya dilakukan berdasarkan elemen. Dengan dasar itu, maka
dikembangkan lagi cara pengalokasiannya yaitu dengan alokasi Indeks.
8
3. Alokasi Dengan Indeks
c. Penjadwalan disk.
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Periyadi, Sihar NMP Simamora, Nina Hendra, Dudi Soegiarto, Anak Agung Gde
Agung, Idham, Sistem Komputer, Telkom Polytechnic, 2009
11