Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SISTEM OPERAS

MANAJEMEN PENYIMPANAN

THOYYIBAH. T S.kom, M.Kom

Disusun Oleh :

CHAKRA YOGA PAMBAYUN (221011400504)

SAVERIANUS YOLGA (221011403257)

KELOMPOK 11

SEMESTER II

RUANG V.1038

KELAS 02 TPLE 011

STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS PAMULANG

2022

Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang Telp (021)7412566, Fax. (021)7412566

Tangerang Selatan – Banten


KATA PENGANTAR

“Rasa syukur senantiasa kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang hingga saat
ini masih memberikan kita nikmat iman serta kesehatan, sehingga penulis diberi
waktu dalam menyelesaikan karya tulis dengan judul “MANAJEMEN
PENYIMPANAN”.

Tidak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih yang kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini. Ucapan terima
kasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Ibu THOYYIBAH. T S.kom, M.Kom Selaku dosen yang mempercayakan


penulisan topik Makalah tersebut.

2. Tidak lupa, kedua orang tua yang telah memberikan dukungan serta doa yang
tidak henti-hentinya kepada penulis untuk Makalah ini.

3.Rekan kerja yang membantu atas terlaksakanya diskusi untuk hasil Makalah
ini.”

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….2

BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang …………………………………………………………………3

2.Rumusan Masalah …………………………………………………………….3

BAB II

2.1. Memori Utama……….……………………………………………………….4

2.2. Penyimpan Sekunder………………………………………………………….4

2.3. Piranti Penyimpanan………………………………………………………….6

2.4. Manajemen Penyimpanan Sekunder…………………………………………7

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan …………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….11

2
BAB I

1.1 LATAR BELAKANG


Sistem operasi adalah perangkat lunak system yang bertugas untuk melakukan
control dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar system,
termasuk menjalankan perangkat lunak aplikasi seperti program-program
pengolah kata dan peramban web. Secara umum, Sistem Operasi adalah
perangkat lunak pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori
computer pada saat computer dinyalakan booting. Sedangkan software-
software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem
Operasi akan melakukan layanan inti untuk software-software itu. Layanan
inti tersebut sperti akses ke disk, manajemen memori, penjadwalan tugas
schedule task, dan antar-muka user GUI/CLI. Sehingga masing-masing
software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena
dapat dilayanin dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Manajemen penyimpanan
adalah proses pengelolaan dan pengaturan sumber daya penyimpanan dalam
suatu sistem komputer.

1.2 PERUMUSAN MASALAH


1. Apa itu Memori Utama?
2. Apa itu Manajemen Penyimpanan Sekunder?

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Memori Utama

Sistem operasi memiliki tugas untuk mengatur bagian memori yang sedang
digunakan dan mengalokasikan jumlah dan alamat memori yang diperlukan, baik
untuk program yang akan berjalan maupun untuk sistem operasi itu sendiri.
Tujuan dari manajemen main memory adalah agar utilitas CPU meningkat dan
untuk meningkatkan efisiensi pemakaian memori. Main memory atau lebih
dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte yang
ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte
mempunyai alamat tersendiri. Main memory berfungsi sebagai tempat
penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan
perangkat I/O. Main memory termasuk tempat penyimpanan data yang yang
bersifat volatile (tidak permanen), yaitu data akan hilang kalau komputer
dimatikan. Sistem komputer modern memiliki sistem hirarki memori, artinya
memori yang ada di komputer disusun dengan tingkatan kecepatan dan kapasitas
yang berbeda. Memori yang memiliki kecepatan sama dengan kecepatan prosesor
memiliki kapasitas yang kecil, berkisar hanya dari ratusan KB hingga 4 MB
dengan harga yang sangat mahal. Sedangkan main memory yang cepatannya jauh
di bawah kecepatan prosesor memiliki kapasitas yang lebih besar, berkisar dari
128 MB hingga 4 GB dengan harga yang jauh lebih murah. Sistem hirarki memori
ini memiliki tujuan agar kinerja komputer yang maksimal bisa didapat dengan
harga yang terjangkau.

2.2 Penyimpanan Sekunder

Penyimpanan sekunder (secondary storage) adalah sarana penyimpanan yang


berada satu tingkat di bawah memori utama sebuah komputer dalam hirarki
memori. Tidak seperti memori utama komputer, penyimpanan sekunder tidak

4
memiliki hubungan langsung dengan prosesor melalui bus, sehingga harus
melewati I/O. Sarana penyimpanan sekunder memiliki ciri-ciri umum sebagai
berikut:

1. Non volatile (tahan lama). Walaupun komputer dimatikan, data-data yang


disimpan di sarana penyimpanan sekunder tidak hilang. Data disimpan dalam
piringan-piringan magnetik.

2. Tidak berhubungan langsung dengan bus CPU. Dalam struktur organisasi


komputer modern, sarana penyimpanan sekunder terhubung dengan northbridge.
Northbridge yang menghubungkan sarana penyimpanan sekunder pada I/O
dengan bus CPU.

3. Lambat. Data yang berada di sarana penyimpanan sekunder memiliki waktu


yang lebih lama untuk diakses (read/write) dibandingkan dengan mengakses di
memori utama. Selain disebabkan oleh bandwidth bus yang lebih rendah, hal ini
juga dikarenakan adanya mekanisme perputaran head dan piringan magnetik yang
memakan waktu.

4. Harganya murah. Perbandingan harga yang dibayar oleh pengguna per byte
data jauh lebih murah dibandingkan dengan harga memori utama.

Sarana penyimpanan sekunder memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Menyimpan berkas secara permanen. Data atau berkas diletakkan secara fisik
pada piringan magnet dari disk, yang tidak hilang walaupun komputer dimatikan
(non volatile)

2. Menyimpan program yang belum dieksekusi prosesor. Jika sebuah program


ingin dieksekusi oleh prosesor, program tersebut dibaca dari disk, lalu diletakkan
di memori utama computer untuk selanjutnya dieksekusi oleh prosesor menjadi
proses.

3. Memori virtual. Adalah mekanisme sistem operasi untuk menjadikan beberapa


ruang kosong dari disk menjadi alamat-alamat memori virtual, sehingga prosesor

5
bisa menggunakan memori virtual ini seolah-olah sebagai memori utama. Akan
tetapi, karena letaknya di penyimpanan sekunder, akses prosesor ke memori
virtual menjadi jauh lebih lambat dan menghambat kinerja komputer.

Sistem operasi memiliki peran penting dalam manajemen penyimpanan sekunder.


Tujuan penting dari manajemen ini adalah untuk keamanan, efisiensi, dan
optimalisasi penggunaan sarana penyimpanan sekunder.

2.3 Piranti Penyimpanan

Dalam sistem pemrosesan data, diperlukan memory sebagai penyimpan


data yang akan diproses dan penyimpan informasi hasil pemrosesan. Hasil
pemrosesan komputer akan disimpan dalam piranti penyimpanan. Berikut
beberapa piranti penyimpanan yang sering digunakan.

Harddisk

Merupakan tempat penyimpanan data yang bersifat non-volatile atau data yang
tersimpan tidak terpengaruh oleh ada tidaknya arus listrik. Penentuan dalam
memilih harddisk didasarkan pada kapasitas yang dimiliki, kecepatan putar
(RPm), besarnya memory internal dan interface atau antarmuka yang dimiliki.
Satuan ukuran kapasitatas harddisk adalah byte. Saat ini ukuran kapasitas
harddisk dipasaran bervariasi, mulai dari 80 GB, 120GB, 160 GB, 250 GB, 500
GB hingga 1 Tera.

Optical Drive

Merupakan media baca dan tulis secara optik. Yang termasuk dalam optical drive
adalah : CD-ROM drive, CD-RW drive, DVD-ROM drive, dan DVD-RW drive.
Kecepatan tranfer data pada optical drive dinyatakan dalam symbol ‘x’/kali,.

Floppy disk

Merupakan media penyimpanan magnetik untuk membaca dan menulis data


dengan media disket. Floppy diks dibedakan berdasarkan kapasitas disket yang
digunakan, misal floppy diks 360 KB digunakan untuk disket yang berkapasitas

6
360 KB . Saat ini floppy sudah jarang digunakan, bahkan pada beberapa paket
komputer baru sudah tidak dimuat karena fungsi disket saat ini sudah digantikan
oleh USB flash diks.

Flashdiks

Sering juga disebut dengan USB Flash drive, merupakan perangkat penyimpan
data yang berupa memory flash yang terintegrasi dengan antar muka USB.
Flashdiks memiliki sifat dapat dibaca dan ditulis oleh komputer dan akan
mempertahankan informasi yang telah ditulis dalam memorinya walaupun tanpa
adanya arus listrik. Dengan demikian, piranti ini juga bersifat non-volatil

2.4 Manajemen Penyimpanan Sekunder

Karena memori utama (primary storage) bersifat volatile dan terlalu kecil untuk
mengakomodase semua data dan program secara permanen, sistem komputer
harus menyediakan penyimpan sekunder (secondary storage) untuk back up
memori utama.

Beberapa sistem komputer modern menggunakan disk untuk media penyimpan


on-line, baik program maupun data. Sistem operasi bertanggung jawab pada
aktifitas-aktifitas manajemen penyimpan sekunder sebagai berikut:

a. Pengaturan ruang kosong.

Pengaturan ruang kosong adalah cara mengatur ruangan pada disk yang belum
terpakai atau ruang yang kosong akibat penghapusan data. Penyimpanan yang
tidak berkesinambungan dan adanya penghapusan data menyebabkan adanya
ruang-ruang bebas di disk. Oleh karena itu diperlukan manajemen ruang
bebas.Keterbatasan ruang pada disk, yang dijumpai pada media yang sekali tulis
(media optik) hanya dimungkinkan sekali tulis. Yaitu dengan menyimpannya ke
alat penyimpanan lain, seperti floopy disc, tape magnetik, disk optis, dll.

Untuk mencatat tempat kosong pada disk, sistem mempunyai daftar tempat
kosong (free space list). Daftar ini menyimpan semua blok disk yang kosong yang

7
tidak dialokasikan pada sebuah berkas atau direktori. Untuk membuat berkas baru,
sistem mencari ke daftar tersebut untuk mencarikan tempat kosong yang di
butuhkan, lalu tempat tersebut dihilangkan dari daftar. Ketika berkas dihapus,
alamat berkas tadi ditambahkan pada daftar.

b. Alokasi penyimpanan.

Alokasi penyimpanan oleh sistem operasi dilakukan secara berdampingan,


Alokasi Berangkai, dan Alokasi dengan Indeks. Penjelasannya yaitu sebagai
berikut:

1. Alokasi Secara berdampingan

Diartikan dengan penempatan file di media penyimpanan yang disimpan secara


berurutan dimana harus tersedia alokasi ruang kosong yang mampu menampung
keseluruhan data secara berurutan. Kelemahan dari alokasi ini adalah jika terdapat
beberapa data yang berukuran kecil dihapus. Maka akan ada beberapa ruang
kosong yang tersebar di dalam memory. Dan apabila ada data yang berukuran
lumayan besar disimpan, maka sistem operasi akan menyatakan bahwa memory
penuh, dan tidak dapat diisikan. Padahal kenyataannya jika dilihat dari propertis
memorynya, memory masih mampu menampung data tersebut. Jadi
kesimpulannya alokasi secara berdampingan ini tidak efektif tempat. Kemudian
dengan adanya hal tersebut dikembangkanlah alokasi berangkai.

2. Alokasi Berangkai

Alokasi dimana file yang berukuran besar bisa disimpan secara tersebar di dalam
memory, yang dirangkai dengan menggunakan pointer. Alokasi ini sering disebut
dengan alokasi FAT (File Allocation Table). Tetapi alokasi ini juga masih
memiliki kekurangan. Kekurangannya adalah waktu pengaksesan data yang telah
tersimpan jauh lebih lama karena pembacaan dilakukan dengan urutan pointernya
dan penelusurannya dilakukan berdasarkan elemen. Dengan dasar itu, maka
dikembangkan lagi cara pengalokasiannya yaitu dengan alokasi Indeks.

8
3. Alokasi Dengan Indeks

Terinspirasi dari penyimpanan ruang kosong, dimana alamat akan disimpan di


indeks block sehingga saat mengakses dapat dilakukan dengan menelusuri bagian-
bagian dari catatan indeks.

c. Penjadwalan disk.

Penjadwalan disk melibatkan pemeriksaan terhadap permintaan-permintaan


yang belum dilayani untuk menentukan cara paling efisien melayani permintaan-
permintaan

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam mengelola penyimpanan data, manajemen penyimpanan memainkan peran


penting dalam memastikan efisiensi, keamanan, dan ketersediaan data yang
optimal. Dengan latar belakang yang meliputi pertumbuhan data yang eksplosif,
perkembangan teknologi penyimpanan, kebutuhan keamanan data, penyimpanan
skala besar, dan penghematan biaya, manajemen penyimpanan menjadi kunci
dalam menghadapi tantangan tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mustakini, 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Andi Offset

Periyadi, Sihar NMP Simamora, Nina Hendra, Dudi Soegiarto, Anak Agung Gde
Agung, Idham, Sistem Komputer, Telkom Polytechnic, 2009

11

Anda mungkin juga menyukai