Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 4

ANGGOTA :
1. Dian Rahmawati
2. M.Abdulloh Irsyadi
3. M.Rizky Aditya
KARAKTERISTIK SISTEM MEMORI
Sistem memori adalah komponen-komponen
elektronik yang perintah - perintah yang
menunggu untuk di eksekusi oleh prosesor, data
yang diperlukan oleh instruksi ( perintah )
tersebut dan hasil-hasil dari data yang diproses
( informasi ).
Ada 7 karakteristik sistem memori secara umum
yaitu :
LOKASI
Ada 3 lokasi keberadaan memori dalam sistem komputer :

1. CPU
Memori ini built-in berada dalam CPU ( Mikroprosesor )dan diperlukan untuk semua kegiatan CPU,
memori ini disebut register. Register digunakan sebagai memori sementara dalam perhitungan maupun
pengolahan data dalam prosesor.

2. Internal
Memori ini berada di luar chip processor tetapi bersifat internal terhadap sistem komputer dan
diperlukan oleh CPU untuk proses eksekusi (operasi) program, hingga dapat diakses secara langsung oleh
prosesor (CPU) tanpa modul perantara. Memori internal sering juga disebut sebagai memori primer atau
memori utama. Memori internal biasanya menggunakan media RAM.

3. External
Memori ini bersifat eksternal terhadap sistem komputer dan tentu saja berada di luar CPU dan diperlukan
untuk menyimpan data atau instruksi secara permanen. Memori ini, tidak diperlukan di dalam proses
eksekusi sehingga tidak dapat diakses secara langsung oleh prosesor (CPU). Untuk akses memori
eksternal ini oleh CPU harus melalui pengontrol/modul I/O. Memori eksternal sering juga disebut sebagai
memori sekunder. Memori ini terdiri atas perangkat storage peripheral seperti : disk, pita magnetik, dll.
KAPASITAS
Ukuran word
Kapasitas memori internal maupun eksternal
biasanya dinyatakan dalam bentuk byte (1 byte =
8 bit) atau word.
Jumlah word
Panjang word umumnya 8, 16, 32 bit.
SATUAN TRANSFER
Word , merupakan satuan “alami” organisasi
memori. Ukuran word biasanya sama dengan
jumlah bit yang digunakan untuk representasi
bilangan dan panjang instruksi.
Block , adalah jumlah bit yang dibaca atau
dituliskan ke dalam memori pada suatu saat. Pada
memori eksternal, tranfer data biasanya lebih
besar dari suatu word,
METODE AKSES
Terdapat 4 jenis pengaksesan satuan data, yaitu:
 
1. Sequential access
Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. Aksesnya dibuat dalam bentuk urutan linier yang
spesifik. Informasi pengalamatan dipakai untuk memisahkan record-record dan untuk membantu proses pencarian.
Mekanisme baca/tulis digunakan secara bersama (shared read/write mechanism), dengan cara berjalan menuju lokasi
yang diinginkan untuk mengeluarkan record. Waktu access record sangat bervariasi.
Contoh sequential access adalah akses pada pita magnetik.

2. Direct access
Seperti sequential access, direct access juga menggunaka shared read/write mechanism, tetapi setiap blok dan record
memiliki alamat yang unik berdasarkan lokasi fisik. Aksesnya dilakukan secara langsung terhadap kisaran umum (general
vicinity) untuk mencapai lokasi akhir. Waktu aksesnya pun bervariasi. Contoh direct access adalah akses pada disk.

3. Random access
Setiap lokasi dapat dipilih secara random dan diakses serta dialamati secara langsung. Waktu untuk mengakses lokasi
tertentu tidak tergantung pada urutan akses sebelumnya dan bersifat konstan. Contoh random access adalah sistem
memori utama.
4. Associative access
Setiap word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan alamatnya. Seperti pada RAM, setiap lokasi
memiliki mekanisme pengalamatannya sendiri. Waktu pencariannya pun tidak bergantung secara konstan terhadap lokasi
atau pola access sebelumnya. Contoh associative access adalah memori cache.
KINERJA
Ada 3 buah parameter untuk kinerja sistem memori, yaitu :
1. Access time (Waktu Akses)
Bagi RAM, waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi
baca atau tulis. Sedangkan bagi non RAM, waktu akses adalah waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan mekanisme baca tulis pada lokasi tertentu

2. Cycle time (Waktu Siklus)


Waktu siklus adalah waktu akses ditambah dengan waktu transien hingga sinyal
hilang dari saluran sinyal atau untuk menghasilkan kembali data bila data ini
dibaca secara destruktif. 

3.Transfer rate (Laju Pemindahan)


Transfer rate adalah kecepatan pemindahan data ke unit memori atau ditransfer
dari unit memori. Bagi RAM, transfer rate sama dengan 1/(waktu siklus).
Sedangkan bagi non-RAM berlaku persamaan sebagai berikut :
• TN = Waktu rata-rata untuk membaca / menulis
sejumlah N bit.
• TA = Waktu akses rata-rata
• N = Jumlah bit
• R = Kecepatan transfer, dalam bit per detik (bps)
TIPE FISIK
1. Semikonduktor
Memori ini memakai teknologi LSI atau VLSI
(very large scale integration). Memori ini banyak
digunakan untuk memori internal misalnya RAM. 
2. Magnetik
Memori ini banyak digunakan untuk memori
eksternal yaitu untuk disk atau pita magnetik.
KARAKTER FISIK
Volatile dan Non-volatile
Pada memori volatile, informasi akan rusak secara alami atau hilang
bila daya listriknya dimatikan. Selain itu, pada memori non-volatile,
sekali informasi direkam akan tetap berada di sana tanpa
mengalami kerusakan sebelum dilakukan perubahan. Pada memori
ini daya listrik tidak diperlukan untuk mempertahankan informasi
tersebut. Memori permukaan magnetik adalah non volatile. Memori
semikonduktor dapat berupa volatile atau non volatile.
 
Erasable dan Non-erasable
Erasable artinya isi memori dapat dihapus dan diganti dengan
informasi lain. Memori semikonduktor yang tidak terhapuskan dan
non volatile adalah ROM.
HIERARKI MEMORI
HIERARKI MEMORI
Hierarki Memori atau Memory Hierarchy
peningkatan waktu akses (access time) memori (semakin ke bawah
semakin lambat, semakin ke atas semakin cepat)
peningkatan kapasitas (semakin ke bawah semakin akbar, semakin ke
atas semakin kecil)
peningkatan jarak dengan prosesor (semakin ke bawah semakin jauh,
semakin ke atas semakin dekat)
penurunan harga memori tiap bitnya (semakin ke bawah semakin
semakin murah, semakin ke atas semakin mahal)
Memori yang semakin kecil, semakin mahal dan semakin cepat
diletakkan pada urutan teratas. Sehingga, jika diurutkan dari yang
tercepat, maka urutannya adalah sebagai berikut:
1. Register mikroprosesor. Ukurannya yang sangat kecil tetapi memiliki waktu akses
yang sangat cepat, umumnya hanya 1 siklus CPU saja.

2. Cache mikroprosesor, yang disusun berdasarkan kedekatannya dengan prosesor


(level-1, level-2, level-3, dan seterusnya). Memori cache mikroprosesor dikelaskan ke
dalam tingkatan-tingkatannya sendiri:
level-1: memiliki ukuran sangat kecil di selang semua cache, sekitar puluhan kilobyte
saja. Kecepatannya sangat cepat di selang semua cache.
level-2: memiliki ukuran yang semakin akbar dibandingkan dengan cache level-1, yakni
sekitar 64 kilobyte, 256 kilobyte, 512 kilobyte, 1024 kilobyte, atau semakin akbar. Meski
demikian, kecepatannya semakin lambat dibandingkan dengan level-1, dengan nilai
latency lebih kurang 2 kali hingga 10 kali. Cache level-2 ini bersifat opsional. Beberapa
prosesor murah dan prosesor sebelum Intel Pentium tidak memiliki cache level-2.
level-3: memiliki ukuran yang semakin akbar dibandingkan dengan cache level-2, yakni
sekitar beberapa megabyte tetapi lebih kurang lambat. Cache ini bersifat opsional.
Umumnya digunakan pada prosesor-prosesor server dan workstation seperti Intel Xeon
atau Intel Itanium. Beberapa prosesor desktop juga menegosiasikan cache level-3
(seperti halnya Intel Pentium Extreme Edition), meski ditebus dengan harga yang
sangat tinggi.
3. Memori utama: memiliki akses yang jauh semakin lambat
dibandingkan dengan memori cache, dengan waktu akses hingga
beberapa ratus siklus CPU, tetapi ukurannya mencapai satuan
gigabyte. Waktu akses pun kadang-kadang tidak seragam,
khususnya dalam kasus mesin-mesin Non-uniform memory access
(NUMA).

4. Cache cakram magnetis, yang sebenarnya merupakan memori


yang digunakan dalam memori utama untuk membantu kerja
cakram magnetis.
Cakram magnetis
Tape magnetis
Cakram Optik
Bidang dari sistem operasi yang mengatur hirarki memori dikata
dengan memory manager.Di era multiprogramming ini, memory
manager digunakan untuk mencegah satu ronde dari penulisan dan
pembacaan oleh ronde lain yang dilokasikan di primary memory,
mengatur swapping selang memori utama dan disk ketika memori
utama terlalu kecil untuk memegang semua ronde. Tujuan dari
manajemen ini adalah untuk:
Meningkatkan utilitas CPU.
Data dan instruksi dapat diakses dengan cepat oleh CPU.
Efisiensi dalam pemakaian memori yang terbatas.
Transfer dari/ke memori utama ke/dari CPU dapat semakin efisien.
PRINSIP-PRINSIP CACHE MEMORY
Cache memori ditujukan untuk memberikan kecepatan memori yang mendekati kecepatan memori
tercepat yang bisa diperoleh, sekaligus memberikan ukuran memori yang besar dengan harga yang
lebih murah dari jenis-jenis memori semikonduktor. Konsepnya adalah sebagai berikut :
Terdapat memori utama yang relatif lebih besar dan lebih lambat dan cache memory
yang berukuran lebih kecil dan lebih cepat. Cache berisi salinan sebagian memori utama.
Pada saat CPU membaca sebuah word memory, maka dilakukan pemeriksaan untuk
mengetahui apakah word itu terdapat pada cache. Bila sudah ada, maka word akan
dikirimkan ke CPU. Sedangkan bila tidak ada, blok memori utama yang terdiri dari
sejumlah word yang tetap akan dibaca ke dalam cache dan kemudian akan dikirimkan ke
CPU.
ORGANISASI CACHE MEMORY
• Secara logika cache memory berada diantara CPU dan memori utama. Ada dua sistem
organisasi untuk cache memori seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
ORGANISASI CACHE MEMORY
• Cache memory memiliki dua jenis pengalamatan yaitu secara fisik dan secara virtual.
Pengalamatan secara fisik adalah ketika sebuah cache diakses dengan sebuah alamat
fisik memory, seperti pada Gambar 3 dibawah:
ORGANISASI CACHE MEMORY
• Sedangkan pengalamatan virtual adalah ketika sebuah cache di-index dengan sebuah
alamat virtual seperti Gambar 4:
ALGORITMA PENGGANTIAN
Algoritma penggantian adalah suatu mekanisme
pergantian blok-blok dalam cache memory yang
lama dengan data baru. Dalam pemetaan
langsung tidak diperlukan algoritma ini, namun
dalam pemetaan asosiatif dan asosiatif set,
algoritma ini mempunyai peranan penting untuk
meningkatkan kinerja cache memory.
WRITE POLICY
Apabila suatu data telah diletakkan pada cache
maka sebelum ada penggantian harus dicek
apakah data tersebut telah mengalami
perubahan. Apabila telah berubah maka data
pada memori utama harus di update. Masalah
penulisan ini sangat kompleks, apalagi memori
utama dapat diakses langsung oleh modul I/O,
yang memungkinkan data pada memori utama
berubah.
WRITE THROUGH
Write Through yaitu operasi penulisan
melibatkan data pada memori utama dan
sekaligus pada cache memori sehingga data
selalu valid. Kekurangan teknik ini adalah
menjadikan lalu lintas data ke memori utama
dan cache sangat tinggi sehingga mengurangi
kinerja sistem, bahkan bisa terjadi hang.
WRITE BACK
Write back yaitu teknik meminimalisasi
penulisan dengan cara penulisan pada cache
saja. Pada saat akan terjadi penggantian blok
data cache maka baru diadakan penulisan pada
memori utama. Masalah yang timbul adalah
manakala data di memori utama belum di
update telah diakses modul I/O sehingga data di
memori utama tidak valid.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai