Anda di halaman 1dari 34

PEMBAHASAN

I. INTERNAL MEMORY SYSTEM 1.1. Karakteristik Memory

Untuk mempelajari sistem memory secara keseluruhan, harus mengetahui karakteristikkarakteristik kuncinya. Karakteristik penting sistem memory disajikan dalam table 1.2.1 berikut: Tabel 1.2.1 Karakteristik penting sistem memori komputer Karakteristik Lokasi Macam/ Keterangan 1. CPU 2. Internal (main) 3. External (secondary) Kapasitas 1. Ukuran word 2. Jumlah word Satuan transfer 1. Word 2. Block Metode akses 1. Sequential access 2. Direct access 3. Random access 4. Associative access Kinerja 1. Access time 2. Cycle time 3. Transfer rate Tipe fisik 1. Semikonduktor 2. Magnetik Karakteristik fisik 1. Volatile/ non volatile 2. Erasable/ non erasable

Penjelasan dari table di atas sebagai berikut: Lokasi memori Ada tiga lokasi keberadaan memori di dalam sistem komputer, yaitu: Memori lokal Memori ini built-in berada dalam CPU (mikroprosesor), Memori ini diperlukan untuk semua kegiatan CPU, Memori ini disebut register. Memori internal Berada di luar CPU tetapi bersifat internal terhadap sistem komputer, Diperlukan oleh CPU untuk proses eksekusi (operasi) program, sehingga dapat diakses secara langsung oleh prosesor (CPU) tanpa modul perantara, Memori internal sering juga disebut sebagai memori primer atau memori utama Memori internal biasanya menggunakan media RAM Memori eksternal Bersifat eksternal terhadap sistem komputer dan tentu saja berada di luar CPU, Diperlukan untuk menyimpan data atau instruksi secara permanen. Tidak diperlukan di dalam proses eksekusi sehingga tidak dapat diakses secara langsung oleh prosesor (CPU). Untuk akses memori eksternal ini oleh CPU harus melalui pengontrol/ modul I/O. Memori eksternal sering juga disebut sebagai memori sekunder. Memori ini terdiri atas perangkat storage peripheral seperti : disk, pita magnetik, dll. Kapasitas memori Kapasitas register (memori lokal) dinyatakan dalam bit. Kapasitas memori internal biasanya dinyatakan dalam bentuk byte (1 byte = 8 bit) atau word. Panjang word umum adalah 8, 16, dan 32 bit. Kapasitas memori eksternal biasanya dinyatakan dalam byte. Satuan transfer (unit of transfer) Satuan transfer sama dengan jumlah saluran data yang masuk ke dan keluar dari modul memori.

Bagi memori internal (memori utama), satuan transfer merupakan jumlah bit yang dibaca atau yang dituliskan ke dalam memori pada suatu saat

Bagi memori eksternal, data ditransfer dalam jumlah yang jauh lebih besar dari word, dalam hal ini dikenal sebagai block.

Word Ukuran word biasanya sama dengan jumlah bit yang digunakan untuk representasi bilangan dan panjang instruksi, kecuali CRAY-1 dan VAX. CRAY-1 memiliki panjang word 64 bit, memakai representasi integer 24 bit VAX memiliki panjang instruksi yang beragam, ukuran wordnya adalah 32 bit

Addressable Units Pada sejumlah sistem, addressable unit adalah word. Hubungan antara panjang suatu alamat (A) dengan jumlah addressable unit (N) adalah 2A = N Metode akses memori Terdapat empat jenis pengaksesan satuan data sebagai berikut : Sequential Access Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. Akses dibuat dalam bentuk urutan linier yang spesifik. Informasi pengalamatan dipakai untuk memisahkan record-record dan untuk membantu proses pencarian. Mekanisme baca/tulis digunakan secara bersama (shared read/write

mechanism), dengan cara berjalan menuju lokasi yang diinginkan untuk mengeluarkan record. Waktu access record sangat bervariasi. Contoh sequential access adalah akses pada pita magnetik. Direct Access Seperti sequential access, direct access juga menggunaka shared read/write mechanism, tetapi setiap blok dan record memiliki alamat yang unik berdasarkan lokasi fisik. Akses dilakukan secara langsung terhadap kisaran umum (general vicinity) untuk mencapai lokasi akhir. Waktu aksesnya bervariasi. Contoh direct access adalah akses pada disk.
4

Random Access Setiap lokasi dapat dipilih secara random dan diakses serta dialamati secara langsung. Waktu untuk mengakses lokasi tertentu tidak tergantung pada urutan akses sebelumnya dan bersifat konstan. Contoh random access adalah sistem memori utama.

Associative Access Setiap word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan alamatnya. Seperti pada RAM, setiap lokasi memiliki mekanisme pengalamatannya sendiri. Waktu pencariannya tidak bergantung secara konstan terhadap lokasi atau pola access sebelumnya. Contoh associative access adalah memori cache.

Kinerja memori Waktu akses (Access Time) Bagi RAM, waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi baca atau tulis. Bagi non RAM, waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan mekanisme baca tulis pada lokasi tertentu. Waktu siklus (Cycle Time) Waktu siklus adalah waktu akses ditambah dengan waktu transien hingga sinyal hilang dari saluran sinyal atau untuk menghasilkan kembali data bila data ini dibaca secara destruktif. Laju Pemindahan (Transfer Rate) Transfer rate adalah kecepatan pemindahan data ke unit memori atau ditransfer dari unit memori. Bagi RAM, transfer rate sama dengan 1/(waktu siklus) Bagi non-RAM, berlaku persamaan sebagai berikut :

TN = TA+
5

TN = Waktu rata-rata untuk membaca atau menulis sejumlah N bit. TA = Waktu akses rata-rata N = Jumlah bit R = Kecepatan transfer, dalam bit per detik (bps) Tipe fisik memori Memori semikonduktor Memori ini memakai teknologi LSI atau VLSI (very large scale integration) Memori ini banyak digunakan untuk memori internal misalnya RAM Memori permukaan magnetic Memori ini banyak digunakan untuk memori eksternal yaitu untuk disk atau pita magnetik. Karakteristik fisik memori Volatile dan Non-volatile Pada memori volatile, informasi akan rusak secara alami atau hilang bila daya listriknya dimatikan. Pada memori non-volatile, sekali informasi direkam akan tetap berada di sana tanpa mengalami kerusakan sebelum dilakukan perubahan. Pada memori ini daya listrik tidak diperlukan untuk mempertahankan informasi tersebut. Memori permukaan magnetik adalah non volatile. Memori semikonduktor dapat berupa volatile atau non volatile. Erasable dan Non-erasable Erasable artinya isi memori dapat dihapus dan diganti dengan informasi lain. Memori semikonduktor yang tidak terhapuskan dan non volatile adalah ROM.

1.2.

Metode Akses

Seperti dijelasakan sebelumnya dalam karakteristik memori, terdapat 4 metode akses yaitu Sequential Access, Direct Access, Random Access, Associative Access.

1.3.

Memory Semiconduktor

Seperti dijalaskan sebelumnya, momeri semikonduktor memakai teknologi LSI atau VLSI (Very Large Scale Integration) dan banyak digunakan pada memori internal (RAM) Secara umum memori semikonduktor dibagi dalam beberapa bagian yaitu : 1. Menurut Fungsinya, dibedakan menjadi Memori Baca - Tulis dan Memori Hanya Dibaca. 2. Menurut cara Aksesnya, yaitu Memori yang diakses secara acak dan memori yang yang diakses secara serie. 3. Menurut jenis Sel Memori, dapat dibedakan menjadi Statis RAM dan Dinamis RAM. 4. Menurut Teknologinya, dibedakan menjadi Bipolar Memori dan MOS Memori.

Pembagian memori semikonduktor secara detail terlihat dalam gambar 1.3.1 berikut ini. Gambar 1.3.1 Klasifikasi memori semikonduktor

1.4.

Static dan Dinamic RAM

Static RAM Data yang disimpan dalam SRAM bersifat static, sehingga selama teraliri power listrik, maka data akan tetap utuh. Penjelasan: Data yang disimpan dalam SRAM bersifat static, sehingga selama teraliri power listrik, maka data akan tetap utuh, berbeda dengan DRAM yang secara periodik harus di (refresh). Selain itu SRAM digunakan untuk Chace Memory (di dalam maupun diluar chip), sedangkan DRAM digunakan untuk Main Memory, sehingga kecepatan SRAM lebih cepat dari DRAM. Static RAM biasanya digunakan pada Cache Memory & Cache Buffer. SRAM didesain menggunakan transistor tanpa kapasitor Penjelasan: Tidak adanya kapasitor membuat tidak ada daya yang bocor sehingga SRAM tidak membutuhkan (refresh) periodik. SRAM juga didesain menggunakan desain kluster enam transistor untuk menyimpan setiap bit informasi. Dinamic RAM Dynamic RAM hanya dapat menyimpan data apabila ada tenaga (power)yang diberikan padanya (refresh). Apabila tenaganya hilang, maka data yang disimpan juga akan hilang dengan sendirinya Penjelasan: DRAM (Dynamic RAM) yaitu salah satu tipe RAM yang menyimpan setiap bit data dalam sebuah Capasitor terpisah dalam sebuah IC (Integrated

Circuit). Ketika Capasitor jarang di charge, maka dimungkinkan data yang ada pada Capasitor hilang, sehingga Capasitor harus dicharge (refresh) secara periodik. Apabila tenaganya hilang, maka data yang dismpan juga akan hilang dengan sendirinya. Untuk itu dibutuhkan suplai tenaga terus-menerus agar RAM bekerja sebagaimana mestinya. Hal inilah yang disebut sebagai istilah Volatile. Kesederhanaan struktural yang hanya satu transistor dan kondensator yang diperlukan per bit Penjelasan: Setiap sel yang menyimpan 1 bit data memiliki 1 buah transistor dan 1 buah kondensator. Kondensator ini yang menjaga tegangan agar tetap mengaliri
8

transistor sehingga tetap dapat menyimpan data. Oleh karena penjagaan arus itu harus dilakukan setiap beberapa saat (yang disebut refreshing) maka proses ini memakan waktu yang lebih banyak daripada kinerja Static RAM.

1.5.

ROM

ROM (Read Only Memory), sesuai dengan namanya, ROM bersifat hanya read only yang hanya melibatkan fungsi pembacaan dengan sifat non volatile. Data yang ada di ROM ditulis hanya pada saat fabrikasi. Beberapa desain ROM memungkinkan data diload oleh user, sehingga menghasilkan ROM versi baru yang dapat deprogram ulang, bahkan ditulis dan dihapus ulang. Beberapa jenis ROM dan karakteristik semikonduktor lain dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 1.5.1 Memori semikonduktor, kategori, dan karakteristiknya

1.6.

Organization

Susunan dari sel sel memori RAM dibentuk dalam matrik/ array. Di bawah ini adalah sebuah memori 64 bit dan setiap sel memori menempati koordinatnya masing-masing.

Gambar 1.6.1 64 bit matrix memory

Untuk menunjuk ( Meng-access ) sel memori tertentu dibutuhkan koordinat yang terbentuk dari X dan Y yang biasanya juga disebut jalur alamat (address). Contoh di atas adalah sel memori yang berlokasi pada koordinat X , Y . Cara di atas jumlah jalur
3 7

alamatnya dapat diperkecil jumlahnya dengan decoder Elemen dasar suatu memori semikonduktor adalah sel memori. Semua sel memori semikonduktor mempunyai sifat-sifat tertentu: Sel memori memiliki dua keadaan stabil yang dapat digunakan untuk merepresentasikan bilangan biner 1 dan 0. Sel memori mempunyai kemampuan untuk ditulisi untuk menetapkan keadaan. Sel memori mempunyai kemampuan untuk dibaca untuk merasakan keadaan.

10

1.7.

Error Control and Correction

Dalam melaksanakan fungsi penyimpanan, memori semikonduktor dimungkinkan mengalami kesalahan. Baik kesalahan berat yang biasanya merupakan kerusakan fisik memori maupun kesalahan ringan yang berhubungan data yang disimpan. Kesalahan ringan dapat dikoreksi kembali. Untuk mengadakan koreksi kesalahan data yang disimpan diperlukan dua mekanisme, yaitu mekanisme pendeteksian kesalahan dan mekanisme perbaikan kesalahan. Mekanisme pendeteksian kesalahan dengan menambahkan data word (D) dengan suatu kode, biasanya bit cek paritas (C). Sehingga data yang disimpan memiliki panjang D + C. Kesalahan akan diketahui dengan menganalisa data dan bit paritas tersebut. Mekanisme perbaikan kesalahan yang paling sederhana adalah kode Hamming. Metode ini diciptakan Richard Hamming di Bell Lab pada tahun 1950. Gambar 1.7.1 Koreksi kesalahan dengan kode Hamming

Perhatikan gambar 1.7.1, disajikan tiga lingkaran Venn (A, B, C) saling berpotongan sehingga terdapat 7 ruang. Metode diatas adalah koreksi kesalahan untuk word data 4 bit (D =4). Gambar 1.7.1a adalah data aslinya. Kemudian setiap lingkaran harus diset bit logika 1 berjumlah genap sehingga harus ditambah bit bit paritas pada ruang yang kosong seperti gambar 1.7.1b. Apabila ada kesalahan penulisan bit pada data seperti gambar 1.7.1c akan dapat diketahui karena lingkaran A dan B memiliki logika 1 berjumlah ganjil.
11

Lalu bagaimana dengan word lebih dari 4 bit ? Ada cara yang mudah yang akan diterangkan berikut. Sebelumnya perlu diketahui jumlah bit paritas yang harus ditambahkan untuk sejumlah bit word. Contoh sebelumnya adalah koreksi kesalahan untuk kesalahan tunggal yang sering disebut single error correcting (SEC). Jumlah bit paritas yang harus ditambahkan lain pada double error correcting (DEC). Tabel 1.7.1 menyajikan jumlah bit paritas yang harus ditambahkan dalam sistem kode Hamming. Tabel 1.7.1 Penambahan bit cek paritas untuk koreksi kode Hamming

Contoh koreksi kode hamming 8 bit data : Dari tabel di atas untuk 8 bit data diperlukan 4 bit tambahan sehingga panjang seluruhnya adalah 12 bit. Layout bit disajikan di bawah ini : Gambar 1.7.2 Layout penambahan bit kode hamming pada bit data

12

Bit cek paritas ditempatkan dengan perumusan 2N dimana N = 0,1,2, , sedangkan bit data adalah sisanya. Kemudian dengan exclusive-OR dijumlahkan sebagai berikut :

Setiap cek bit (C) beroperasi pada setiap posisi bit data yang nomor posisinya berisi bilangan 1 pada kolomnya. Sekarang ambil contoh suatu data, misalnya masukkan data : 00111001 kemudian ganti bit data ke 3 dari 0 menjadi 1 sebagai error-nya. Bagaimanakah cara mendapatkan bit data ke 3 sebagai bit yang terdapat error? Jawab: Masukkan data pada perumusan cek bit paritas:

Sekarang bit 3 mengalami kesalahan sehingga data menjadi: 00111101

Apabila bit-bit cek dibandingkan antara yang lama dan baru maka terbentuk syndrom word:

Sekarang kita lihat posisi bit ke-6 adalah data ke-3. Mekanisme koreksi kesalahan akan meningkatkan realibitas bagi memori tetapi resikonya adalah menambah kompleksitas pengolahan data. Disamping itu mekanisme
13

koreksi kesalahan akan menambah kapasitas memori karena adanya penambahan bit bit cek paritas. Jadi ukuran memori akan lebih besar beberapa persen atau dengan kata lain kapasitas penyimpanan akan berkurang karena beberapa lokasi digunakan untuk mekanisme koreksi kesalahan.

1.8.

Mapping function

Telah kita ketahui bahwa cache mempunyai kapasitas yang kecil dibandingkan memori utama. Sehingga diperlukan aturan blok blok mana yang diletakkan dalam cache. Terdapat tiga metode, yaitu pemetaan langsung, pemetaan asosiatif, dan pemetaan asosiatif set. Pemetaan Langsung (Direct Mapping) Pemetaan ini memetakan masing-masing blok memori utama hanya ke satu saluran cache saja. Jika suatu block ada di cache, maka tempatnya sudah tertentu. Keuntungan dari direct mapping adalah sederhana dan murah. Sedangkan kerugian dari direct mapping adalah suatu blok memiliki lokasi yang tetap (Jika program mengakses 2 block yang di map ke line yang sama secara berulang-ulang, maka cache-miss sangat tinggi). Pemetaan Asosiatif (Associative Mapping) Pemetaan ini mengatasi kekurangan pemetaan langsung dengan cara mengizinkan setiap blok memori utama untuk dimuatkan ke sembarang saluran cache. Dengan pemetaan asosiatif, terdapat fleksibilitas penggantian blok ketika blok baru dibaca ke dalam cache. Kekurangan pemetaan asosiatif yang utama adalah kompleksitas rangkaian yang diperlukan untuk menguji tag seluruh saluran cache secara paralel, sehingga pencarian data di cache menjadi lama. Disebut juga Fully Associative Cache. Menyimpan tagnya di dalam memori asosiatif atau memori yang ekuivalen secara fungsional Cache dapat menempatkan sembarang jalur refill selama akses memori Membandingkan alamat yang ada dengan semua alamat yang disimpan

Pemetaan Asosiatif Set (Set Associative Mapping) Pada pemetaan ini, cache dibagi dalam sejumlah sets. Setiap set berisi sejumlah line. Pemetaan asosiatif set memanfaatkan kelebihan-kelebihan pendekatan pemetaan langsung dan pemetaan asosiatif.
14

II. EXTERNAL MEMORY SYSTEM 2.1. I/O System

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa system computer mmiliki tiga komponen utama, salah satu diantaranya yaitu peralatan masukan/keluaran seperti printer, monitor, keyboard, mouse, dan modem. Modul I/O merupakan peralatan antarmuka (interface) bagi system bus atau switch sentral dan mengontrol satu atau lebih perangkat peripheral.Modul I/O tidak hanya sekedar modul penghubung, tetapi sebuah piranti yang berisi logika dalam melakukan fungsi komunikasi antara peripheral dan bus computer.Alasan kenapa piranti piranti tidak langsung dihubungkan dengan bus computer yaitu: Bervariasinya metode operasi piranti peripheral, sehingga tidak praktis apabila system computer harus menangani berbagai macam system operasi piranti peripheral tersebut. Kecepatan transfer data piranti peripheral umumnya lebih lambat dari pada laju transfer data pada CPU maupun memori. Format data dan panjang data pada piranti peripheral seringkali berbeda dengan CPU, sehingga perlu modul untuk menselaraskannya. Dari beberapa alasan diatas,modul I/O memiliki dua buah fungsi utama,yaitu: 1. Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan memori melalui bus system. 2. Sebagai piranti antarmuka dengan peralatan peripheral lainnya dengan menggunakan link data tertentu. Sistem Masukan dan Keluaran Komputer Modul I/O bertugas menjebatani CPU dan memori dengan dunia luar, hal ini yang akan kita pelajari untuk mengetahui fungsi dan struktur modul I/O.Untuk lebih jelasnya seperti pada gambar dibawah ini:

15

Gambar 2.1.1 Model Generik dari suatu modul I/O

Fungsi Modul I/O Modul I/O adalah suatu komponen dalam system computer yang bertanggung jawab atas pengkontrolansebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab pula dalam pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun register register CPU. Fungsi dalam menjalankan tugas bagi modul I/O dapat dibagi menjadi kategori, yaitu: 1. Kontrol dan Pewaktuan 2. Komunikasi CPU 3. Komunikasi perangkat eksternal 4. Pem-buffer-an data 5. Deteksi kesalahan

Struktur Modul I/O Terdapat berbagai modul I/O seiring perkembangan computer itu sendiri, contoh paling sederhana dan fleksibel adalah intel 8255A yang sering disebut PPI (programmable peripheral interface).

16

Gambar 2.1.2 Blok Diagram Struktur Modul I/O

Dalam blok diagram diatas digambarkan bahwa antarmuka modul I/O ke CPU melalui bus system computer terdapat tiga saluran, yaitu saluran data, saluran alamat, dan saluran control. Bagian terpenting adalah blok logika I/O yang berhubungan dengan semua peralatan antarmuka peripheral, terdapat fungsi pengaturan switching pada blok ini.

Teknik Masukan/Keluaran Terdapat tiga buah teknik dalam operasi I/O, yaitu I/O terprogram, interrupt driven I/O, DMA (direct memory access).ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan, yang penggunaannya disesuaikan sesuai untuk kerja masing masing teknik. I/O Terprogram Pada I/O terprogram, data saling dipertukarkan antara CPU dan modul I/O, CPU mengeksekusi program yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung, seperti pemindahan data, pengiriman perintah baca maupun tulis, dan monitoring perangkat. Kelemahan teknik ini adalah CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu, apalagi CPU lebih cepat proses operasinya.Dalam teknik ini, modul I/O Ttidak dapat melakukan interupsi kepada CPU terhadap prosesproses yang diinterusikan kepadanya.Seluruh proses merupakan tanggung

jawab CPU sampai operasi lengkap dilaksanakan. Dalam teknik I/O terprogram terdapat dua implementasi perintah I/O yang tertuang dalam instruksi I/O, yaitu memory-mapped I/O dan isolated I/O.
17

Memory mapped I/O Terdapat ruang tunggal untuk lokasi memori dan perangkat I/O. CPU memperlakukan register status dan register data modul I/O sebagai lokasi memori dan menggunakan instruksi mesin yang sama untuk mengakses baik memory maupun perangkat I/O. Diperlukan saluran tunggal untuk pembacaan dan saluran tunggal untuk penulisan. Keuntungan mapped I/O adalah efisiensi dalam program, namun memakan banyak ruang memori alamat. Isolated I/O Dilakukan pemisahan ruang pengamatan bagi memori dan ruang pengamatan bagi I/O. Diperlukan bus yang dilengkapi dengan saluan pembacaan dan pemulisan memori ditambah saluran peintah output. Keuntungan isolated I/O adalah sedikitnya instruksi I/O.

Interrupt Driven I/O Teknik ini memungkinkan proses tidak membuang waktu.CPU akan mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan moduk I/O maka CPU akan mengeksekusi perintah-perintah lainnya.Apabila modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan padanya, maka modul I/O akan melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai. Pada teknik ini kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, baik pengambilan perintah dari memori maupun pelaksaannya. Terdapat kemajuan dalam teknik ini disbanding dengan teknik sebelumnya, yaitu CPU melakukan multitasking beberapa perintah sekaligus sehingga tidak ada waktu tunggu bagi CPU. Direct Memory Access (DMA) Pada system I/O terdapat teknik yang masih memiliki kelemahan yaitu I/O terprogram dan interrupt driven I/O, dimana proses yang terjadi pada modul I/O masih melibatkan CPU secara langsung.Hal ini berimplikasi pada: Kelajuan transfer I/O tergantung pada kecepatan operasi CPU.
18

Kerja CPU terganggu karena karena adanya interupsi secara langsung. Bertolak dari kelemahan diatas, apalagi untuk menangani transfer data bervolume besar dikembangkan teknik yang lebih baik yang dikenal dengan Direct Memory Access (DMA). Prinsip kerja DMA adalah CPU akan mendelegasikan kerja I/O pada DMA, CPU hanya akan terlibat pada awal proses untuk memberikan instruksi lengkap pada DMA dan akhir proses saja. Dengan demikian CPU dapat menjalankan proses lainnya tanpa banyak terganggu dengan interupsi. Gambar 2.1.3 Konfigurasi DMA

2.2.

Disk Technology trend

Trend perkembangan harddisk dapat kita amati dari beberapa karakteristik berikut : a. Kerapatan Data/Teknologi Bahan Merupakan ukuran teknologi bahan yang digunakan seberapa besar bit data yang mampu disimpan dalam satu satuan persegi. Dalam hal kerapatan data dari awal sampai sekarang terjadi evolusi yang sangat kontras. Pada awal perkembangannya kerapannya sekitar 0.004 Gbits/in2 tetapi pada tahun 1999 labortorium IBM sudah ada sekitar 35.3 Gbits/in2. Tetapi menurut www.bizspaceinfotech.com akan diperkenalkan apa yang dinamakan TerraBit density.Harddisk pada awal perkembangannya, bahan yang digunakan sebagai media penyimpan adalah iron oxide. Tetapi sekarang banyak digunakan media thin film. Media ini merupakan media yang lebih banyak
19

menyimpan data dari pada iron oxide pada luasan yang sama dan juga sifatnya yang lebih awet. b. Struktur head baca/tulis Head baca/tulis merupakan perantara antara media fisik dengan data elektronik. Lewat head ini data ditulis ke medium fisik atau dibaca dari medium fisik. Head akan mengubah data bit menjadi pulsa magnetik dan menuliskannya ke medium fisik. Pada proses pembacaan data prosesnya merupakan kebalikannya.

Gambar 2.2.1 Desain karakteristik kebanyakan head baca/tulis

Proses baca tulis data merupakan hal yang sangat penting, oleh karena itu mekanismenya juga perlu diperhatikan. Dalam pendahuluan sebelumnya terdapat perbedaan letak fisik head dalam operasinya. Dulu head bersentuhan fisik dengan metal penyimpan. Kini antara head dan metal penyimpan sudah diberi jarak. Bila head bersentuhan dengan metal penyimpan, hal ini akan menyebabkan kerusakan permanen fisik, head yang aus, tentu saja panas akibat gesekan. Apalagi teknologi sekarang

20

kecepatan putar harddisk sudah sangat cepat. Selain itu teknologi head harddiskpun juga mengalami evolusi.

Evolusi head baca/tulis harddisk : Ferrite head, Metal-In-Gap (MIG) head, Thin Film (TF) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, Giant

Magnetoresistive (GMR) Heads dan sekarang yang digunakan adalah Colossal Magnetoresistive (CMR) Heads. Ferrite head, merupakan teknologi head yang paling kuno, terbuat dari inti besi yang berbentuk huruf U dan dibungkus oleh lilitan elektromagnetis. Teknologi ini diimplementasikan pada pertengahan tahun 1980 pada harddisk Seagate ST-251. Kebanyakan terdapat pada harddisk yang ukurannya kurang dari 50MB.Metal-In-Gap (MIG), merupakan penyempurnaan dari head Ferrite. Biasanya digunakan pada harddisk yang ukurannya 50MB sampai dengan 100MB. Thin Film (TF) heads, berbeda jauh dengan jenis head sebelumnya. Head ini dibuat dengan proses photolothografi seperti yang digunakan pada pembuatan prosessor. (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, head ini digunakan untuk membaca saja. Untuk penulisannya digunakan head jenis Thin Film. Diimplementasikan pada harddisk ukuran 1GB sampai dengan 30GB. Giant Magnetoresistive (GMR) Heads, merupakan penemuan dari peneliti Eropa Peter Gruenberg and Albert Fert. Digunakan pada harddisk ukuran besar seperti 75GB dan kerapatan tinggi sekitar 10 Gbits/in2 sampai dengan 15 Gbits/in2.

Karena teknologi Giant Magnetoresistive (GMR) mulai ditarik dari pasaran, sebagai penggantinya adalah Colossal Magnetoresistive (CMR).

c. Kecepatan Putar Disk Kecepatan putar pada jaman awal sekitar 3600RPM. Dengan semakin berkembangnya teknologi, kecepatan putar ditingkatkan menjadi 4500RPM dan 5400RPM. Karena kebutuhan media penyimpan yang mempunyai kemampuan tinggi dibuatlah dengan kecepatan 7200RPM yang digunakan pada harddisk SCSI.

Berikut tabel kecepatan harddisk yang diaplikasikan pada berbagai jenis interface yang berberda :

21

Tabel 2.2.1 Kecepatan putar disk dan aplikasinya

d. Kapasitas Kapasitas harddisk pada saat ini sudah mencapai orde ratusan GB. Hal ini dikarenakan teknologi bahan yang semakin baik, kerapatan data yang semakin tinggi. Teknologi dari Western Digital saat ini telah mampu membuat harddisk 200GB dengan kecepatan 7200RPM. Sedangkan Maxtor dengan Maxtor MaxLine II-nya yaitu harddisk berukuran 300GB dengan kecepatan 5400RPM. Beriringan dengan transisi ke ukuran harddisk yang lebih kecil dan kapasitas yang semakin besar terjadi penurunan dramatik dalam harga per megabyte penyimpanan, membuat hardisk kapasitas besar tercapai harganya oleh para pemakai komputer biasa. Pada tiap piringan penyimpan terdapat satu head. Untuk menjangkau tengah pinggir piringan digunakan sliders sebagai perantaranya.

22

Gambar 2.2.2 Sistem Control Head

Tabel 2.2.2 Perbandingan hardisk

2.3.

Historical Disk

Pada tahun 1980, Philips dan Sony mengembangkan CD (Compact Disk). Detail teknis produk ini dipublikasikan dalam international standart resmi pada tahun 1983 yang popular disebut red book. CD merupakan disk yang tidak dapat dihapus, mampu menyimpan memori kurang lebih 60 menit audio pada salah satu sisinya. Keberhasilan secara komersial CD yang mampu menyimpan data dalam jumlah yang besar, menjadikannya media penyimpanan yang fleksibel digunakan diberbagai peralatan seperti computer, kamera video, MP3 Player, dan lain-lain.

Sejak dipublikasikan hingga saat ini, terdapat bermacam-macam variasi sesuai dengan penggunaan dan teknologinya. Dibawah ini akan disajikan produk-produk dari disk optical: Tabel.2.3.1 Produk produk Optical Disk CD Compact disk, suatu disk yang tidak dapat dihapus yang menyimpan informasi audio yang telah didigitasi. Sistem standar menyimpan menggunakan disk 12 cm yang dapat merekam lebih dari 60 menit waktu putar tanpa berhenti. CD ROM Compact Disk Read-Only, Disk yang tidak dapat dihapus untuk menyimpan data computer. Sistem standar menggunakan disk 12 cm yang menampung lebih dari 550 Mbyte.

23

CD R

Compact Disk Recordables, merupakan CD untuk penggunaan khusus, biasanya untuk master CD dan photo CD. Lapisan reflektif terbuat dari emas sehingga berwarna kuning, kapasitasnya sama seperti CD lainnya.

CD RW

Digital Video Rewritables, merupakan CD yang dapat ditulis berulang kali namun belum popular saat ini Karena masih relative mahal.

DVD

Digital Vesatile Disk, salah satu jenis CD yang memiliki pit data lebih kecil, spiral data yang rapat sehingga kapasitasnya sangat besar, bisa mencapai 4,7 GB untuk sisi tunggal dan berlapis tunggal. Laser optis yang digunakan adalah laser merah yang berukuran lebih kecil dari CD biasanya, kualitas yang dihasikan juga lebih baik dari CD model lain.

2.4.

Magnetic Disk technology

Disk magnetic adalah piringan bundar yang terbuat dari bahan tertentu (logam atau plastic), dengan permukaan yang dilapisi dengan bahan yang dapat dimagnet. Mekanisme baca/tulis menggunakan kepala baca/tulis yang disebut head,merupakan kumparan pengkonduksi (conducting coil).Desain fisiknya,head bersifat stasioner sedangkan piringan disk berputar sesuai kontrolnya. Tampilan layout pada disk seperti pada gambar dibawah ini: Gambar 2.4.1. Layout data disk

24

Gambar 2.4.2. Metode layout data disk

Seperti yang terlihat pada gambar 2.4.2 bahwa terdapat dua metode layout pada disk, yaitu constant angular velocity dan multiple zoned recording.Disk diorganisasikan dalam bentuk cincin-cincin konsentris yang disebut track, tiap track pada disk dipisahan oleh gap. Fungsi gap ini adalah untuk mencegah dan mengurangi kesalahan
25

pembacaan ataupun penulisan yang disebabkan melesetnya head atau karena interferensi medan magnet. Sejumlah bit yang sama akan menempati track-trackyang tersedia, semakin kedalam disk maka kerapatan(density) disk akan bertambah. Data dikirim ke memory dalam bentuk blok, umumnya blok ini lebih kecil kapasitasnya daripada track. Blok-blok data disimpan dalam disk yang berukuran blok, yang disebut sector. Sehingga track biasanya terisi beberapa sector,umumnya 10 sampai 100 sector tiap tracknya. Bagaimana mekanisme pembacaan maupun penulisan pada disk? Head harus bisa mengidentifikasi titik awal atau posisi-posisi sector maupun track. Caranya data yang disimpan akan diberi header data tambahan yang menginformasikan letak sector dan track suatu data. Tambahan header data ini hanya digunakan oleh system disk drive saja tanpa bisa diakses oleh pengguna.

Gambar 2.4.3. Format data pada track disk

Gambar diatas menggambarkan pemformatan data pada disk. Field ID merupakan header data yang digunakan disk drive menemukan letak sector pada tracknya. Byte SYNCH adalah pola bit yang menandakan awal field data.

Karakteristik Magnetik Disk Tabel 2.4.1. Karakteristik Magnetik Disk

26

Penjelasan dari table diatas adalah sebagai berikut Berdasarkan gerakan head terdapat dua jenis head, yaitu head tetap (fixed head) dan head bergerak (movable head).Hal ini bisa dilihat seperti pada gambar dibawah: Gambar 2.4.4 Macam disk berdasarkan gerakan head

Berdasarkan portabilitasnya dibagi menjadi disk tetap (non removable disk) dan disk bergerak (removable disk). Keuntungan disk yang dapat dipindah adalah tidak terbatas dengan kapasitas disk dan lebih fleksibel. Berdasarkan sides atau muka sisinya adalah satu sisi disk ( single side) dan dua muka disk (double sides). Berdasarkan jumlah piringannya (platter), dibagi menjadi satu piringan ( single platter) dan banyak piringan (multi platter).
27

Gambar 2.4.5. Disk piringan banyak ( multi platters disk)

Berdasarkan mekanismenya head membagi disk menjadi tiga macam, yaitu head yang menyentuh disk (contact) seperti pada floppy disk , head yang mempunyai celah utara tetap maupun yang tidak tetap tergantung medan magnetnya. Celah atau jarak head dengan disk trgantung kepadatan datanya, semakin padat datanya dibutuhkan jarak head yang semakin dekat, namun semaki dekat head maka factor resikonya semakin besar, yaitu terjadi kesalahan baca.Teknologi Winchester dari IBM mengantisipasi masalah celah head diatas dengan model head aerodinamik. Head berbentuk lembaran timah yang berada dipermukaan disk apabila tidak bergerak, seiring perputaran disk maka disk akan mengangkat headnya. Istilah Winchester dikenalkan IBM pada model disk 3340-nya, model ini merupakan removable disk pack denga head yang dibungkus didalam pack. Tetapi sekarang istilah Winchester digunakan oleh sembarang disk drive yang dibungkus pack dan memakai rancangan head aerodinamis. 2.5. Tape vs Disk
28

Tape Magnetic Pita magnetic adalah bahan antara stroran sekunder yang biasa digunakan, terutama untuk menyimpan data yang besar bilangannya dalam tertib jujukan yang telah ditetapkan. Penggunaannya sangat meluas sekali karena diantaranya: kadar pemindahan data yang laju ( bilangan aksara yang boleh dibaca atau ditulis per-saat) ketumpatan storan ( bilangan bait yang direkam per-inci pita) keupayaan storoan massa, size yang padat biaya pengendalian yang agak rendah

Gambar 2.5.1. Bentuk umum pita magnetik

Sistem pita magnetic menggunakan pembacaan dan penulisan yang identik dengan system disk magnetik. Medium Pita magnetic berbentuk track track parallel, system pita lama berjumlah 9 buah track sehingga memungkinkan penyimpanan satu byte sekali simpan dengan satu bit paritas pada track sisanya. Sistem pita baru menggunakan 18 atau 36 sebagai penyesuaian terhadap lebar word dalam format digital.Seperti pada disk, pita magnetic dibaca dan ditulis dalam bentuk blok blok yang bersambungan (kontinyu) yang disebut physical record, blok blok tersebut dipisahkan oleh gap yang disebut inter record gap.

Gambar 2.5.2. Format fisik pita magnetik

29

Head pita magnetic merupakan perangkat sequential access, Head harus menyesuaikan letak record yang akan dibaca ataupun akan ditulis. Apabila Head berada ditempat lebih atas dari record yang diinginkan maka pita perlu dimundurkan lebih dulu, baru dilakukan pembacaan dengan arah maju. Sangat berbeda dengan teknologi disk yang menggunakan teknik direct

accsess.Kecepatan putaran pita magnetik adalah rendah sehingga transfer data menjadi lambat, karena factor inilah pita magnetic mulai ditinggalkan dan digantikan oleh jenis jenis produk CD. Disk Disk pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu disk magnetic (hard disk) dan disk optic (CD-ROM), yang mana keduanya mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk menyimpan data. Disk magnetic (hard disk) telah lebih dulu dijelaskan sebelumnya, yang mana disk magnetic ini mempunyai banyak macam diantaranya: Flopy Disk (disket), karakteristik disket adalah head menyentuh permukaan disk saat membaca ataupun menulis, hal ini mengakibatkan disket tidak tahan lama dan cepat rusak. Untuk mengurangi kerusakan pada disket dibuat mekanisme penarikan head dan menghentikan rotasi disk ketika head tidak melakukan operasi baca dan tulis.

30

Gambar 2.5.3 Floppy disk IDE Disk ( Integrated Drive Electronics ) mulai digunakan pada pertengahan tahun 1980, pada waktu itu IDE hanya mampu

menangani disk berkapaitas maksimal 528 MB dan mengontrol 2 disk. Kemudian IDE berkembang menjadi EIDE ( Extended Integrated Drive Electronics ) yang mampu menangani lebih dari 528 MB dan mendukung pengalamatan LBA ( logical blog addressing ), selain itu memiliki kecepatan transfer yang lebih tinggi dan mampu mengontrol 4 disk dan CD-ROM. SCSI Disk ( Small Computer System Interface ) hamper sama dengan IDE dalam hal organisasi pengaamatanya tetapi memiliki kecepatan mentransfer data yang lebih tinggi. Disk ini merupakan standar bagi computer UNIX dari sun Microsystem, HP, SGI, Machintos, Intel terutama computer-komputer server jaringan, dan vendor-vendor lainnya. RAID ( Redundancy Array of Independent Disk ) merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani beberapa disk dengan system akses parallel dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reabilitas.karakteristik umum Disk RAID : 1. RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai system tunggal disk. 2. Data didistribusikan ke drive fisik array

31

3.

Kapasitas redudant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin recoverability data ketika terjadi masalah atau kegagalan disk.

RAID ini memiliki tingkatan dari 0 6, tiap tingkatan merupakan bentuk perkembangan dari RAID itu sendiri.

Optical Disk ( Disk Optik ) pada tahun 1980, Philips dan sony mengembangkan CD ( Compact Disk ) yang dipublikasikan dalam

international standard resmi pada tahun 1983 yang popular disebut red book. CD merupakan disk yang tidak dapat dihapus, mampu menyimpan memori kurang dari 60 menit informasi audio pada salah satu sisinya.CD mampu menyimpan data dalam jumlah yang besar dan menjadikannya media penyimpanan yang fleksibel digunakan diberbagai peralatan seperti computer, kamera video, MP3 player, dan lain-lainnya. Tabel 2.5.4 Produk produk Optical Disk CD Compact disk, suatu disk yang tidak dapat dihapus yang menyimpan informasi audio yang telah didigitasi. Sistem standar menyimpan menggunakan disk 12 cm yang dapat merekam lebih dari 60 menit waktu putar tanpa berhenti. CD ROM Compact Disk Read-Only, Disk yang tidak dapat dihapus untuk menyimpan data computer. Sistem standar menggunakan disk 12 cm yang menampung lebih dari 550 Mbyte. CD R Compact Disk Recordables, merupakan CD untuk penggunaan khusus, biasanya untuk master CD dan photo CD. Lapisan reflektif terbuat dari emas sehingga berwarna kuning, kapasitasnya sama seperti CD lainnya. CD RW Digital Video Rewritables, merupakan CD yang dapat ditulis berulang kali namun belum popular saat ini Karena masih relative mahal.

32

DVD

Digital Vesatile Disk, salah satu jenis CD yang memiliki pit data lebih kecil, spiral data yang rapat sehingga kapasitasnya sangat besar, bisa mencapai 4,7 GB untuk sisi tunggal dan berlapis tunggal. Laser optis yang digunakan adalah laser merah yang berukuran lebih kecil dari CD biasanya, kualitas yang dihasikan juga lebih baik dari CD model lain.

2.6.

Memory Map

Memory mapped I/O adalah sebuah pengaturan dimana perangkat I/O dan memori berbagi ruang alamat yang sama. Dengan memory mapped I/O, tiap instruksi mesin yang dapat mengakses memori dapat digunakan juga untuk mentransfer data ke atau dari perangkat I/O Kebanyakan sistem komputer menggunakan memory mapped I/O. Beberapa prosessor memiliki instruksi In dan Out khusus untuk menjalankan transfer I/O. Misalnya, prosessor dalam famili Intel memiliki instruksi I/O khusus dan ruang alamat16 bit terpisah untuk perangkat I/O. Pada saat membangun sistem komputer yang berbasis pada prosessor ini, desainer memiliki pilihan dalam mengkoneksikan I/O dengan menggunakan ruang alamat I/O khusus atau hanya dengan menggabungkannya sebagai bagian dari ruang alamat memori. Pendekatan paling akhir tersebut sejauh ini merupakan yang paling umum karena melibatkan penggunaan software yang lebih sederhana. Salah satu manfaat ruang alamat terpisah adalah perangkat I/O menangani lebih sedikit jalur alamat. Perhatikan bahwa alamat I/O terpisah tidak harus berarti jalur alamat I/O tersebut terpisah secara fisik dari jalur alamat I/O tersebut terpisah secara fisik dari jalur alamat memori. Sinyal khusus pada bus tersebut mengindikasikan bahwa transfer baca atau tulis yang diminta adalah operasi I/O. Pada saat sinyal ini dinyatakan, unit memori mengabaikan

33

transfer yang diminta. Perangkat I/O menganalisa bit loworder bus alamat untuk menentukan apakah sebaiknya memberi respon.

2.7.

DMA

Pada system I/O terdapat teknik yang masih memiliki kelemahan yaitu I/O terprogram dan interrupt driven I/O, dimana proses yang terjadi pada modul I/O masih melibatkan CPU secara langsung.Hal ini berimplikasi pada: Kelajuan transfer I/O tergantung pada kecepatan operasi CPU. Kerja CPU terganggu karena karena adanya interupsi secara langsung. Bertolak dari kelemahan diatas, apalagi untuk menangani transfer data bervolume besar dikembangkan teknik yang lebih baik yang dikenal dengan Direct Memory Access (DMA). Prinsip kerja DMA adalah CPU akan mendelegasikan kerja I/O pada DMA, CPU hanya akan terlibat pada awal proses untuk memberikan instruksi lengkap pada DMA dan akhir proses saja. Dengan demikian CPU dapat menjalankan proses lainnya tanpa banyak terganggu dengan interupsi.

Gambar 2.7.1 Konfigurasi DMA

34

Dalam

melaksanakan

transfer

data

secara

mandiri,

DMA

memerlukan

pengambilalihan control bus dari CPU. Untuk itu DMA akan menggunakan bus bila CPU tidak menggunakannya atau DMA memaksa CPU menghentikan sementara penggunaan bus. Teknik terakhir lebih umum digunakan,sering disebut cycle-stealing, karena modul DMA mengambil alih siklus bus. Penghentian sementara penggunaan bus bukanlah bentuk interupsi, melainkan hanyalah penghentian proses sesaat yang berimplikasi hanya pada kelambatan eksekusi CPU saja. Terdapat tiga buah konfigurasi modul DMA seperti pada gambar dibawah: Gambar 2.7.2 Blog Diagram DMA

35

Anda mungkin juga menyukai