Anda di halaman 1dari 6

ORGANISASI ARSITEKTUR KOMPUTER

SISTEM MEMORI

Dosen Pengampu :
RENDYANSYAH, S. KOM., M.T.
IMAN SALADIN B. AZHAR S.KOM., M.MSI.

Oleh :

M. Syekh Ikhwan
09011282126086

SISTEM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWJAYA
2022
Sistem Memori
Dalam komputasi, memori adalah perangkat atau sistem yang digunakan untuk menyimpan
informasi untuk penggunaan langsung dalam komputer atau perangkat keras komputer dan
perangkat elektronik digital yang terkait. Kata memori sering sinonim dengan kata
penyimpanan utama atau memori utama. Dalam bahasa Inggris, sinonim kuno memori adalah
store.
Memori komputer beroperasi dengan kecepatan yang tinggi dibandingkan dengan
penyimpanan yang lebih lambat namun memberikan kapasitas lebih besar. Jika diperlukan, isi
memori komputer bisa ditransfer ke penyimpanan; cara yang umum digunakan adalah melalui
teknik manajemen memori yang dinamakan memori virtual.
Memori modern diimplementasikan sebagai memori semikonduktor, dimana memori disimpan
di dalam sel memori yang dibangun dari transistor MOS dan komponen lain dalam sebuah
sirkuit terpadu. Ada dua jenis memori semikonduktor, yaitu volatil and non-volatil. Contoh
memori non-volatil adalah memori flash dan memori ROM, PROM, EPROM dan EEPROM.
Contoh memori volatil adalah memori akses acak dinamis (DRAM), yang digunakan untuk
penyimpanan utama, dan memori akses acak statik (SRAM), yang digunakan untuk cache
CPU.
Sebagian besar memori semikonduktor dibagi menjadi sel memori, masing-masing menyimpan
satu bit (0 atau 1). Organisasi memori flash termasuk sel yang mengandung satu bit dan sel
multi-level, yang menyimpan beberapa bit per sel. Sel memori dikelompokkan menjadi kata-
kata dengan panjang kata tetap, misalnya, 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, atau 128 bit. Setiap kata dapat
diakses dengan alamat biner N bit, sehingga memungkinkan untuk menyimpan 2N kata dalam
memori.

Hirarki Memori

Hierarki memori atau memory hierarchy:


• peningkatan waktu akses (access time) memori
(semakin ke bawah semakin lambat, semakin ke
atas semakin cepat)
• peningkatan kapasitas (semakin ke bawah
semakin besar, semakin ke atas semakin kecil)
• peningkatan jarak dengan prosesor (semakin ke
bawah semakin jauh, semakin ke atas semakin
dekat)
• penurunan harga memori tiap bitnya (semakin ke
bawah semakin semakin murah, semakin ke atas
semakin mahal)
Memori yang lebih kecil, lebih mahal dan lebih cepat diletakkan pada urutan teratas. Sehingga,
jika diurutkan dari yang tercepat, maka urutannya adalah sebagai berikut:
1. register mikroprosesor. Ukurannya yang paling kecil tetapi memiliki waktu akses yang
paling cepat, umumnya hanya 1 siklus CPU saja.
2. Cache mikroprosesor, yang disusun berdasarkan kedekatannya dengan prosesor (level-
1, level-2, level-3, dan seterusnya). Memori cache mikroprosesor dikelaskan ke dalam
tingkatan-tingkatannya sendiri:
o level-1: memiliki ukuran paling kecil di antara semua cache, sekitar puluhan
kilobyte saja. Kecepatannya paling cepat di antara semua cache.
o level-2: memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan cache level-1,
yakni sekitar 64 kilobyte, 256 kilobyte, 512 kilobyte, 1024 kilobyte, atau lebih
besar. Meski demikian, kecepatannya lebih lambat dibandingkan dengan level-
1, dengan nilai latency kira-kira 2 kali hingga 10 kali. Cache level-2 ini bersifat
opsional. Beberapa prosesor murah dan prosesor sebelum Intel Pentium tidak
memiliki cache level-2.
o level-3: memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan cache level-2,
yakni sekitar beberapa megabyte tetapi agak lambat. Cache ini bersifat opsional.
Umumnya digunakan pada prosesor-prosesor server dan workstation seperti
Intel Xeon atau Intel Itanium. Beberapa prosesor desktop juga menawarkan
cache level-3 (seperti halnya Intel Pentium Extreme Edition), meski ditebus
dengan harga yang sangat tinggi.
3. Memori utama: memiliki akses yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan memori
cache, dengan waktu akses hingga beberapa ratus siklus CPU, tetapi ukurannya
mencapai satuan gigabyte. Waktu akses pun kadang-kadang tidak seragam, khususnya
dalam kasus mesin-mesin Non-uniform memory access (NUMA).
4. Cakram Magnetis cakram magnetis, yang sebenarnya merupakan memori yang
digunakan dalam memori utama untuk membantu kerja cakram magnetis.
5. Cakram magnetis
6. Tape magnetis
7. Cakram Optik

Bagian dari sistem operasi yang mengatur hierarki memori disebut dengan memory manager.
Di era multiprogramming ini, memory manager digunakan untuk mencegah satu proses dari
penulisan dan pembacaan oleh proses lain yang dilokasikan di primary memory, mengatur
swapping antara memori utama dan disk ketika memori utama terlalu kecil untuk memegang
semua proses. Tujuan dari manajemen ini adalah untuk:
• Meningkatkan utilitas CPU.
• Data dan instruksi dapat diakses dengan cepat oleh CPU.
• Efisiensi dalam pemakaian memori yang terbatas.
• Transfer dari/ke memori utama ke/dari CPU dapat lebih efisien.
Prinsip Dasar Cache Memori
Cache Memory adalah memori yang berukuran kecil yang sifatnya temporary (sementara).
Walaupun ukuran filenya sangat kecil namun kecepatannya sangat tinggi. Dalam terminologi
hadware, istilah ini biasanya merujuk pada memory berkecepatan tinggi yang menjembatani
aliran data antara processor dengan memory utama (RAM) yang biasanya memiliki kecepatan
yang lebih rendah.
Fungsi dari Cache Memory adalah sebagai tempat menyimpan data sementara atau intruksi
yang diperlukan oleh processor. Secara gampangnya, cache berfungsi untuk mempercepat
akses data pada komputer karena cache menyimpan data atau informasi yang telah di akses
oleh suatu buffer, sehingga meringankan kerja processor.
Jadi Bisa disimpulkan fungsi cache memory yaitu:
• Mempercepat Akses data pada komputer
• Meringankan kerja prosessor
• Menjembatani perbedaan kecepatan antara cpu dan memory utama.
• Mempercepat kinerja memory.

Prinsip kerja Cache berisi salinan sebagian isi memori utama. Pada saat CPU membaca sebuah
word memory, maka dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah word tersebut berada
di cache. Jika word memori terdapat di cache, maka akan dikirimkan ke CPU yang dikenal
sebagai proses HIT. Sedangkan bila tidak ada, maka blok memori utama yang terdiri dari
sejumlah word tetap akan diletakan/dicopikan di cache yang dikenal sebagai proses MISS dan
selanjutnya dikirimkan ke CPU.
Elemen-elemen rancangan cache:

• Ukuran cache
Ukuran cache disesuaikan kebutuhannya dalam membantu kerja memori utama.
Semakin besar ukuran cache, maka semakin besar jumlah gerbang (gate) yang terdapat
pada pengalamatan cache, akibatnya adalah cache yang berukuran besar cenderung
untuk lebih lambat dibanding dengan cache berukuran kecil. Berdasarkan penelitian
ukuran cache antara 1K sampal 512K word akan lebih optimum dalam membantu kerja
memori utama.

• Fungsi pemetaan (mapping)


Saluran cache lebih sedikit jumlahnya dibandingkan saluran blok memori utama
sehingga perlu algoritma untuk pemetaan blok-blok memori ke dalam saluran cache
dan perlu juga alat untuk menentukan blok memori utama yang sedang memakai
saluran cache. Pemilihan fungsi pemetaan seperti langsung, asosiatif dan asosiatif set
akan menentukan bentuk organisasi cache.

• Pemetaan langsung.
Teknik yang paling sederhana, yaitu memetakkan masing-masing blok memori utama
hanya ke sebuah saluran cache saja. Fungsi pemetaan mudah diimplementasikan
dengan menggunakan alamat. Cache diakses dengan menggunakan alamat memori
utama dianggap terdiri tiga field yaitu tag, line, dan word. Kekurangannya yang utama
adalah terdapat lokasi cache yang tetap bagi sembarang blok-blok yang diketahui.
Dengan demikian, apabila suatu program berulang-ulang melakukan word referensi
dari dua blok yang berbeda memetakan ke saluran yang sama, maka blok-blok itu
secara terus menerus akan di-swap ke dalam cache, akibatnya hit ratio-nya akan rendah.

• Pemetaan asosiatif
Mengatasi kekurangan pemetaan langsung dengan cara mengizinkan setiap blok
memori utama untuk dimuatkan ke sembarang saluran cache. Dalam hal ini, cache
control logic menginterpretasikan alamat memori hanya sebagai sebuah field tag dan
field word. Field tag secara unik mengidentifikasi suatu blok memori utama. Untuk
menentukan apakah suatu blok berada di dalam cache, maka cache control logic harus
secara simultan memeriksa setiap tag saluran yang sesuai. Dengan pemetaan asosiatif,
terdapat fleksibilitas penggantian blok ketika sebuah blok di baca ke dalam cache.
Kekurangan pemetaan ini adalah kompleksitas rangkaian yang diperlukan untuk
menguji tag seluruh saluran cache secara paralel.

Elemen-elemen Rancangan Cache


Walaupun terdapat banyak implementasi cache, hanya terdapat sedikit elemen-elemen dasar
rancangan yang dapat mengklasifikasikan dan membedakan arsitektur cache. Adapun elemen
yang akan dibahas adalah elemen pertama yaitu ukuran cache. Semakin besar cache maka
semakin besar jumlah gate yang terdapat pada pengalamatan cache. Akibatnya adalah cache
yang berukuran besar cenderung untuk lebih lambat dibanding dengan cache berukuran kecil
(walaupun dibuat dengan teknologi rangkaian terintegrasi yang sam adan pitaruh pada tempat
pada keping dan board yang sama. Kinerja cache juga sangat sensitif terhadap sifat beban kerja,
maka tidaklah mungkin untuk mencapai ukuran cache yang ‘optimum’.
• Ukuran Cache
Disesuaikan dengan kebutuhan untuk membantu kerja memori. Semakin besar ukuran
cache semakin lambat semakin banyak jumlah gerbang dalam pengalamatan cache.

• Fungsi Pemetaan Asosiatif


Pemetaan asosiatif dapat mengatasi kekurangan pemetaan langsung dengan cara
mengizinkan setiap blok memori utama untuk dimuatkan ke sembarang saluran cache.
Karna terdapat baris cache yang lebih sedikit dibanding blok memori utama, maka
diperlukan algoritma untuk pemetaan blok-blok memori utama ke dalam baris cache.

• Algoritma Penggantian
Ada 2 metode algoritma penggantian yaitu Write-through dan Write-back. Write-
through adalah Cache dan memori utama diupdate secara bersamaan waktunya.
Sedangkan Write-back melakukan update data di memori utama hanya pada saat word
memori telah dimodifikasi dari cache.
• Ukuran Blok
Blok yang berukuran lebih besar mengurangi jumlah blok yang menempati cache.
Dengan meningkatkan ukuran blok, maka jarak setiap word tambahan menjadi lebih
jauh dari word yang diminta, sehingga menjadi lebih kecil kemungkinannya untuk
diperlukan dalam waktu dekat.

• Jumlah cache, satu atau dua tingkat


Cache satu tingkat adalah memori yang bernama L1 yang terletak paling dekat dengan
prosessor. Data yang berada di memori ini adalah data yang paling penting dan paling
sering di akses. Biasanya data disini adalah data yang telah diatur melalui OS (operating
system) menjadi prioritas tertinggi (high priority).
Cache dua tingkat adalah memori yang bernama L2 yang terletak di mother board.
Bentuk khusus dari L2 yang mirip seperti memory module yang dapat diganti-ganti
tergantung motherboardnya. Di L2 cache ini, kapasitas lebih besar dari pada L1 cache.
Ukurannya berkisar antara 256 KB- 2 MB. Biasanya L2 cache yang besar diperlukan
di mother board untuk server. Kecepatan akses sekitar 10 nano second.

Anda mungkin juga menyukai