Anda di halaman 1dari 7

Agit bastian AP 672008141

1.

Hierarchy Memory : Hierarki Memori atau Memory Hierarchy dalam arsitektur komputer adalah sebuah pedoman yang dilakukan oleh para perancang demi menyetarakan kapasitas, waktu akses, dan harga memori untuk tiap bitnya. Secara umum, hierarki memori terdapat dua macam yakni hierarki memori tradisional dan hierarki memori kontemporer. Hierarki memori memang disusun sedemikian rupa agar semakin ke bawah, memori dapat mengalami hal-hal berikut: peningkatan waktu akses (access time) memori (semakin ke bawah semakin lambat, semakin ke atas semakin cepat) peningkatan kapasitas (semakin ke bawah semakin besar, semakin ke atas semakin kecil) peningkatan jarak dengan prosesor (semakin ke bawah semakin jauh, semakin ke atas semakin dekat) penurunan harga memori tiap bitnya (semakin ke bawah semakin semakin murah, semakin ke atas semakin mahal)

Gambar Hierarki Memori Kontemporer

Gambar Hierarki Memori Tradisional

Hierarki memori memang disusun sedemikian rupa agar semakin ke bawah, memori dapat mengalami hal-hal berikut: Peningkatan waktu akses (access time) memori (semakin ke bawah semakin lambat, semakin ke atas semakin cepat) Peningkatan kapasitas (semakin ke bawah semakin besar, semakin ke atas semakin kecil) Peningkatan jarak dengan prosesor (semakin ke bawah semakin jauh, semakin ke atas semakin dekat) Penurunan harga memori tiap bitnya(semakin ke bawah semakin semakin murah, semakin ke atas semakin mahal) Hierarchy List Registers L1 Cache

L2 Cache Main memory Disk cache Disk Optical Tape

Main Memory : Memori utama merupakan media penyimpanan dalam bentuk array yang disusun word atau byte, kapasitas daya simpannya bisa jutaan susunan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Data yang disimpan pada memori utama ini bersifat volatile, artinya data yang disimpan bersifat sementara dan dipertahankan oleh sumber-sumber listrik, apabila sumber listrik dimatikan maka datanya akan hilang. Memori utama digunakan sebagai media penyimpanan data yang berkaitan dengan CPU atau perangkat I/O.

Virtual Memory : virtual Memory adalah sebuah mekanisme yang digunakan oleh aplikasi untuk menggunakan sebagian dari memori sekunder seolah-olah ia menggunakannya sebagai RAM fisik yang terinstal di dalam sebuah sistem. Mekanisme ini beroperasi dengan cara memindahkan beberapa kode yang tidak dibutuhkan ke sebuah berkas di dalam hard drive yang disebut dengan swap file, page file atau swap partition. Auxiliary Memory Memori dari pada CPU sangat terbatas sekali dan hanya dapat menyimpan informasi untuk sementara waktu. Oleh sebab itu alat penyimpan data yang permanen sangat diperlukan. Informasi yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat diambil dan ditransfer pada CPU pada saat diperlukan. Alat tersebut dinamakan secondary memory / auxiliary memory atau backing storage.

Cache Memory Cache memory adalah memory berukuran kecil berkecepatan tinggi yang berfungsi untuk menyimpan sementara instruksi dan/atau data (informasi) yang diperlukan oleh prosesor. Boleh dikatakan bahwa cache memory ini adalah memory internal prosesor. Cache memory ini berbasis SRAM yang secara fisik berukuran kecil dan kapasitas tampung datanya juga kecil atau sedikit. Pada saat ini, cache memory ada 3 jenis, yaitu L1 cache, L2 cache, dan L3 cache.

2. KARAKTERISTIK MULTIPROCESSOR

Multiprocessor adalah sistem komputer dengan dua atau lebih CPU identik yang membagi akses secara penuh kepada common RAM (Shared Memory MultiProcessor). Pengertian lainnya multiprocessing dalam teknologi informasi adalah : Dukungan sebuah sistem untuk mendukung lebih dari satu processor dan mengalokasikan tugas kepada prosesor-prosesor tersebut. Kemampuan esksekusi terhadap beberapa proses perangkat lunak dalam sebuah sistem secara serentak. Sistem multiprosesor

Terlihat bahwa memori dibagi secara merata ke semua prosesor Semua prosesor mempunyai waktu akses yang sama ke semua word memori Setiap prosesor menggunakan private cache

Keunggulan multiprosesor a. Peningkatan throughput, karena lebih banyak proses/thread yang berjalan dalam satu waktu sekaligus (jika proses yang antri di ready queue sedikit). Perlu diingat hal ini tidak berarti daya komputasinya menjadi meningkat sejumlah prosesornya. Yang meningkat adalah jumlah pekerjaan yang bisa dilakukannya dalam waktu tertentu. b. Economy of sale (ekonomis), ekonomis dalam devices yang dibagi bersama-sama. Prosesor-prosesor terdapat dalam satu komputer dan dapat membagi peripheral (ekonomis) seperti disk dan catu daya listrik. c. Peningkatan kehandalan (reliabilitas), jika satu prosesor mengalami suatu gangguan, maka proses yang terjadi masih dapat berjalan dengan baik karena tugas prosesor yang terganggu diambil alih oleh prosesor lain. Hal ini dikenal dengan istilah Graceful Degradation. Sistemnya sendiri dikenal bersifat fault tolerant atau failoft system Jenis-jenis multiprosesor Multiprocessing dapat dibagi ke dalam beberapa kelas, yakni: Berdasarkan simetrinya, multiprocessing dapat dibagi ke dalam Asymmetric Multiprocessing (ASMP) Symmetric Multiprocessing (SMP) Non-uniform memory access (NUMA) multiprocessing Clustering Berdasarkan jumlah instruksi dan datanya, dapat dibagi (lihat Taksonomi Flynn) SISD (Single Instruction on Single Data Stream) SIMD (Single Instruction on Multiple Data Stream) MISD (Multiple Instruction on Single Data Stream) MIMD (Multiple Instruction on Multiple Data Stream) Berdasarkan kedekatan antar prosesor, dapat dibagi ke dalam Loosely coupled

ke

dalam

Thightly coupled Ada juga yag membedakan sistem multiprosesor menjadi : SMP, prosesor vektor, prosesor paralel, dan MMP. SMP (symetric multiprocessor) merupakan sistem multiprosesor dengan masingmasing prosesor bekerja secara-sendiri-sendiri (tidak saling bergantung). Pada sistem ini, sebuah CPU bisa jadi sedang menangani suatu proses misalkan sedang mengolah lembar kerja dan CPU lain sedang melakukan proses grafis. Prosesor vektor menyatakan suatu sistem multiprosesor dengan masing-masing prosesor dapat bekerja secara serentak dalam menangani proses perhitungan vektor. Prosesor paralel menyatakan sistem yang memiliki sejumlah prosesor yang memilki karakteristik sebagai berikut: Tidak ada prosesor yang bertindak sebagai prosesor utama. Sejumlah prosesor tidak selalu mengerjakan operasi yang sama dalam waktu yang sama.

Dengan menggunakan prosesor paralel, bagian-bagian sebuah program dapat dikerjakan oleh prosesor-prosesor yang berbeda. Penanganan aktifitas prosesor ini ditangani oleh program. Prosesor jenis ini biasa digunakan pada superkomputer. Prosesor paralel masif (Massively Parallel Processor atau MPP) adalah sistem yang mengandung ratusan atau bahkan ribuan prosesor yang dapat saling berinteraksi dengan pendekatan jaringan syaraf tiruan. Lihat gambar dibawah, prosesor seperti ini sudah diterapkan dalam bisnis salah satu penggunaannya adalah Wal-Mart. - cache koherensi (Cache Coherence) mengacu pada konsistensi data yang disimpan dalam cache lokal dari sumber daya bersama. Ketika klien dalam sistem memelihara cache dari sumber daya memori umum, masalah mungkin timbul dengan data yang tidak konsisten. Hal ini terutama berlaku CPU di sistem multiprocessing. Mengacu pada Multiple Caches of Shared Resource figur, jika klien atas memiliki salinan dari blok memori dan membaca sebelumnya dan perubahan klien bawah yang blok memori, klien atas dapat ditinggalkan dengan cache tidak valid memori tanpa pemberitahuan perubahan. Koherensi cache dimaksudkan untuk mengelola konflik tersebut dan menjaga konsistensi antara cache dan memori.

Interprocessor Arbitration Sistem bus, prosedur arbitrase serial, paralel arbitrasi logika, algoritma arbitrase dinamis.

1. Bahasa Mesin Bahasa mesin atau kode mesin adalah satu-satunya bahasa komputer yang dapat langsung dipahami oleh CPU. Bahasa mesin ditulis dalam serangkaian bit-bit (bilanganbilangan biner, yaitu bilangan yang hanya mempunyai angka 1 dan 0).

Beberapa pola-pola bit disimpan dalam mikroprosesor sebagai kode operasi (opcode), yang berarti memerintahkan CPU melakukan operasi tertentu (misalnya operasi aritmetika atau pengaksesan memori), sementara pola-pola bit lain dapat menunjukkan suatu lokasi memori (memory address) tertentu, dan pola-pola bit lain dapat berarti sebuah bilangan. Bahasa lain diterjemahkan melalui interpreter atau kompiler ke dalam bahasa ini sebelum dieksekusi oleh CPU.

Instruksi-instruksi kode mesin

Setiap prosesor ataupun keluarga prosesor memiliki sejumlah set instruksi kode mesin. Instruksi ini merupakan pola bilangan biner yang merepresentasikan perintah-perintah yang dikenali oleh prosesor tersebut. Karenanya sejumlah prosesor spesifik memiliki sejumlah set instruksi spesifik yang hanya dikenali pada prosesor tersebut, sebagai contoh fitur MMX dalam keluarga prosesor X86, atau 3DNow dalam keluarga prosesor AMD. Pola instruksi ini biasanya merupakan serialisasi dari sejumlah bilangan biner yang digabungkan hingga membentuk opcode untuk melakukan pemindahan (MOV), lompatan (JMP), operasi aritmatika, penyimpanan (PUSH), ataupun pengambilan nilai (POP), dan lain-lain. Contoh serialisasi tersebut misalnya; kode biner atas instruksi pemindahan adalah 10110 diikuti dengan 3-bit pengenal atas register yang akan digunakan, sedangkan pengenal atas register prosesor AL adalah 000. Dengan demikian perintah untuk memindahkan sebuah nilai ke dalam register prosesor AL adalah 10110000, atau B0 dalam bilangan heksadesimal.

2. Bahasa Assembly Bahasa Assembly adalah bahasa komputer yang kedudukannya di antara bahasa mesin dan bahasa level tinggi misalnya bahasa C atau Pascal. Bahasa C atau Pascal dikatakan sebagai bahasa level tinggi karena memakai kata-kata dan pernyataan yang mudah dimengerti manusia, meskipun masih jauh berbeda dengan bahasa manusia sesungguhnya. Bahasa mesin adalah kumpulan kode biner yang merupakan instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer. Sedangkan bahasa Assembler memakai kode Mnemonic untuk menggantikan kode biner, agar lebih mudah diingat sehingga lebih memudahkan penulisan program.

Program yang ditulis dengan bahasa Assembly terdiri dari label; kode mnemonic dan lain sebagainya, pada umumnya dinamakan sebagai program sumber (Source Code) yang belum bisa diterima oleh prosessor untuk dijalankan sebagai program, tapi harus diterjemahkan dulu menjadi bahasa mesin dalam bentuk kode biner.

Program sumber dibuat dengan program editor biasa, misalnya Note Pad pada Windows atau SideKick pada DOS, selanjutnya program sumber diterjemahkan ke bahasa mesin dengan menggunakan program Assembler. Hasil kerja program Assembler adalah program objek dan juga assemly listing.

Program Objek berisikan kode kode bahasa mesin, kode-kode bahasa mesin inilah yang diumpankan ke memori-program prosessor.

Assembly Listing merupakan naskah yang berasal dari program sumber, dalam naskah tersebut pada bagian sebelah setiap baris dari program sumber diberi tambahan hasil terjemahan program Assembler. Tambahan tersebut berupa nomor memori-program berikut dengan kode yang akan diisikan pada memori-program bersangkutan. Naskah ini sangat berguna untuk dokumentasi dan sarana untuk menelusuri program yang ditulis.

Yang perlu diperhatikan adalah setiap prosessor mempunyai konstruksi yang berlainan, instruksi untuk mengendalikan masing-masing prossesor juga berlainan, dengan demikian bahasa Assembly untuk masing-masing prosessor juga berlainan, yang sama hanyalah pola dasar cara penulisan program Assembly saja.

Bagan Kerja Proses Assembly

3. Program Loop Beberapa instruksi diulang untuk suatu jumlah pengulangan yang tertentu. Jumlah pengulangan dapat diketahui sebelumnya atau ditentukan dalam perjalanan program.

Kegunaan Looping Meringkas algoritma(atau program) dengan mengotomatisasi perintah-perintah yang sama yang dikerjakan berulang-ulang. Struktur loop sangat efektif karena dapat menyingkat puluhan (bahkan mungkin ratusan hingga ribuan baris kode) menjadi beberapa baris perintah saja. For Format: for (inisialisasi; kondisi; increment/decrement){ statement; } While Format: while (boolean expression){ statement;}

Anda mungkin juga menyukai