Anda di halaman 1dari 17

Arsitektur dan Organisasi Komputer

Multiprosesor
Teknologi Multiprosesor Untuk Meningkatkan
Kinerja Prosesor
Kelompok V :
Ahmad Fairus Nofianto 41515110106
Zurais 41515110092
Fanzi Prasetyo 41515110137

Teknik Informatika
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Mercubuana
Menteng
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang multiprosesor .
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Herry Derajad
Wijaya, ST, MM selaku dosen pengajar mata kuliah Arsitektur dan Organisasi Komputer,
yang sudah memberikan kami kesempatan untuk belajar dan menempuh ilmu
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita semua.

Jakarta, November 2016


Penyusun,

Kelompok IV

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang..............................................................................................................

Rumusan Masalah.........................................................................................................

Tujuan...........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Multiprosesor....................................................................................................

B. Jenis - Jenis Multiprosesor...............................................................................

C. Sistem Memori Multiprosesor..........................................................................

10

D. Keunggulan Multiprosesor...............................................................................

11

BAB III Penutup


Kesimpulan...................................................................................................................

12

Saran.............................................................................................................................

12

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara tradisional, komputer dianggap sebagai sebuah mesin yang sekuensial. Bahasa
pemrogaraman pada komputer menuntut programmer untuk menentukan sebuah algoritma
sebagai satu instruksi yang urut. Prosesor menjalankan program dengan cara mengeksekusi
2

instruksi dari mesin secara urut dan satu per satu. Dengan mesin superscalar, ada beberapa
unit eksekusi dalam satu prosesor, dan ini dapat mengeksekusi beberapa instruksi dari
program yang sama secara paralel.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas adapun rumusan masalah yang dapat kami susun adalah
sebagai berikut :
A. Multiprosesor
B. Jenis jenis multiprosesor
C. Sistem memori multiprosesor
D. Keunggulan multiprosesor

Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini agar mahasiswa dan para pembaca dapat
mengetahui lebih rinci tentang memori tambahan pada sistem komputer.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Multiprosesor
Yaitu sistem komputer dengan dua atau lebih CPU identik yang membagi akses secara
penuh kepada common RAM (Shared Memory Multiprocessor). Multiprocessing adalah
istilah teknologi informasi dalam bahasa inggris yang merujuk kepada :

Dukungan sebuah sistem untuk mendukung lebih dari satu prosesor dan
mengalokasikan tugas kepada prosesor prosesor tersebut.

Kemampuan eksekusi terhadap beberapa proses perangkat lunak dalam sebuah sistem
secara serentak, jika dibandingkan dengan sebuah proses dalam satu waktu, meski
istilah multiprograming lebih sesuai untuk konsep ini.

Multiprocessing sering diimplementasikan dalam perangkat keras ( dengan menggunakan


beberapa CPU sekaligus ), sementara multiprogramming sering digunakan dalam perangkat
lunak. Sebuah sistem mungkin dapat memiliki dua kemampuan tersebut, salah satu
diantaranya, atau tidak sama sekali.

Gambar diatas mengilustrasikan perilaku dari multiprocessor yang digunakan untuk


multiprogramming. Beberapa proses terpisah dialokasikan didalam memori. Ruang alamat
proses terdiri dari halaman-halaman sehingga hanya sebagian saja dari proses tersebut yang
berada dalam memori pada satu waktu. Hal ini memungkinkan banyak proses dapat aktif
dalam sistem. Sistem multiprosesor yakni :
Terlihat bahwa memori dibagi secara merata ke semua prosesor
Semua prosesor mempunyai waktu akses yang sama ke semua word memori
Setiap prosesor menggunakan private cache
Berbagai skema implementasi dapat dilaksanakan. Salah satu skema paling sederhana
adalah memiliki sebuah bus tunggal dengan banyak CPU dan satu memori yang seluruhnya
dipasang ke dalam bus tersebut.
Semua prosesor dapat melakukan komputasi secara paralel dan masing-masing dapat
mengakses memori melalui bus. Bus bertanggung jawab mengatur permintaan pemakaian
memori yang berlangsung secara simultan oleh beberapa prosesor. Bus juga bertanggung
3

jawab untuk meyakinkan bahwa semua prosesor dilayani secara adil dengan waktu tunda
(delay) akses yang minimum.

B. Jenis Jenis Multiprosesor


Multiprocessing dapat dibagi ke dalam beberapa kelas, yakni :
1. Berdasarkan simetrinya, multiprocessing dapat dibagi kedalam :
-

Asymmetric Multiprocessing (ASMP)


Asymmetric Multiprocessing Scheduling atau biasa disebut juga sebagai
penjadwalan Master Slave Multiprocessor. Dimana pada metode ini satu prosesor
bertindak sebagai master dan prosesor lainnya sebagai slave. Master processor
bertugas untuk menjadualkan dan mengalokasikan proses yang akan dijalankan oleh
Slave processors. Master processor melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan
system, Slave Processor melayani user requests dalam pengeksekusian program.
Pemrosesan yang banyak tidak menyebabkan penurunan performance.
Metode ini sederhana karena hanya satu prosesor yang mengakses struktur data
sistem dan juga mengurangi data sharing. Sebagai contoh, prosesor master memilih
proses yang akan dieksekusi, kemudian mencari prosesor yang available, dan
memberikan instruksi start processor. Prosesor slave memulai eksekusi pada lokasi
memori yang dituju. Saat slave mengalami sebuah kondisi tertentu, prosesor slave
memberi interupsi kepada prosesor master dan berhenti untuk menunggu perintah
selanjutnya. Perlu diketahui bahwa prosesor slave yang berbeda dapat ditujukan
untuk suatu proses yang sama pada waktu yang berbeda. Master processor dapat
mengeksekusi OS dan menangani I/O, sedangkan sisanya processor tidak punya
kemampuan I/O dan disebut sebagai Attached Processor (APs). APs mengeksekusi
kode kode user dibawah pengawasan master processor.

Symmetric Multiprocessing (SMP)


Penjadwalan SMP adalah pendekatan kedua untuk Multiprocessor Scheduling.
Pada metode ini setiap prosesor menjadwalkan dirinya sendiri (self scheduling).
Penjadwalan terlaksana dengan menjadwalkan setiap prosesor untuk memeriksa
antrian ready dan memilih suatu proses untuk dieksekusi. Jika suatu sistem
Multiprocessor Scheduling mencoba untuk mengakses dan mengupdate suatu
struktur data, penjadwal dari prosesor-prosesor tersebut harus diprogram dengan
hati-hati, kita harus yakin bahwa dua prosesor tidak memilih proses yang sama dan
proses tersebut tidak hilang dari antrian. Secara virtual, semua sistem operasi modern
mendukung SMP, termasuk Windows XP, Windows 2000, Windows Vista, Solaris,
Linux, Mac OS X, OS/2 Warp Server 4.0 , OS/2 for SMP 2.11, Windows NT 4.0 ,
Novell NetWare 4.1 SMP, Novell UnixWare SMP 2.0 , SCO Open Server 5.0 with
SCO MPX 3.0 , Banyan Vines , Symbian OS (Mobile Device).

Setiap prosesor memiliki akses ke memori utama dan perangkat-perangkat I/O


melalui mekanisme interkoneksi tertentu.
-

Non Uniform Memory Access (NUMA) multiprocessing


Non-Uniform Memory Access atau Non-Uniform Memory Arsitektur (NUMA)
adalah memori komputer Rancangan yang digunakan dalam multiprocessors, dimana
waktu akses memori tergantung pada lokasi memori relatif terhadap prosesor.
NUMA multiprocessor adalah sebuah sistem shared memory dimana waktu aksesnya
bervariasi ke lokasi memori word.

Shared memory yang secara fisik didistribusikan kesemua process disebut lokal
memori, dan kumpulan dari lokal memori membentuk ruang alamat global yang
dapat diakses oleh semua process.

NUMA dapat mengakses lokal memori lebih cepat dengan local process,
sedangkan akses ke memori yang jauh diberikan ke process lain yang
kapasistasnya lebih besar untuk ditambah delay melalui interconeksi jaringan
(BBN Butterfly).

Disamping distribusi memori, secara umum shared memory dapat ditambahkan


ke multiprocessor system, dalam hal ini ada tiga pola akses memory, dimana
yang tercepat adalah akses ke lokal memori, akses ke global memori dan yang
paling lambat adalah akses dari memory yang jauh (Hierarchical Cluster Model)

2. Berdasarkan jumlah instruksi dan datanya, dapat dibagi ke dalam :


-

SISD (Single Instruction on Single Data Stream)


Yang merupakan singkatan dari Single Instruction, Single Data adalah satusatunya yang menggunakan arsitektur Von Neumann. Ini dikarenakan pada model ini
hanya digunakan 1 processor saja. Oleh karena itu model ini bisa dikatakan sebagai
model untuk komputasi tunggal. Sedangkan ketiga model lainnya merupakan
komputasi paralel yang menggunakan beberapa processor. Beberapa contoh
komputer yang menggunakan model SISD adalah UNIVAC1, IBM 360, CDC 7600,
Cray 1 dan PDP 1.

Satu prosesor

Satu instruksi stream

Data disimpan di satu memori

Disebut Uni-processor

SIMD (Single Instruction on Multiple Data Stream)


SIMD menggunakan banyak processor dengan instruksi yang sama, namun
setiap processor mengolah data yang berbeda. Sebagai contoh kita ingin mencari
angka 27 pada deretan angka yang terdiri dari 100 angka, dan kita menggunakan 5
processor. Pada setiap processor kita menggunakan algoritma atau perintah yang
sama, namun data yang diproses berbeda. Misalnya processor 1 mengolah data dari
deretan / urutan pertama hingga urutan ke 20, processor 2 mengolah data dari urutan
21 sampai urutan 40, begitu pun untuk processor-processor yang lain. Beberapa
contoh komputer yang menggunakan model SIMD adalah ILLIAC IV, MasPar, Cray
X-MP, Cray Y-MP, Thingking Machine CM-2 dan Cell Processor (GPU).

Instruksi mesin tunggal

Eksekusi dikendalikan secara simultan

Terdapat sejumlah elemen proses

Setiap instruksi dieksekusi dalam set data yang berbeda oleh proses yang
berbeda

MISD (Multiple Instruction on Single Data Stream)


MISD menggunakan banyak processor dengan setiap processor menggunakan
instruksi yang berbeda namun mengolah data yang sama. Hal ini merupakan
kebalikan dari model SIMD. Untuk contoh, kita bisa menggunakan kasus yang sama
pada contoh model SIMD namun cara penyelesaian yang berbeda. Pada MISD jika
pada komputer pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima sama-sama mengolah
data dari urutan 1-100, namun algoritma yang digunakan untuk teknik pencariannya
berbeda di setiap processor. Sampai saat ini belum ada komputer yang menggunakan
model MISD.

Satu Aliran Instruksi

Banyak Aliran Data

Belum dapat diimplementasikan dengan baik

MIMD (Multiple Instruction on Multiple Data Stream)


MIMD menggunakan banyak processor dengan setiap processor memiliki
instruksi yang berbeda dan mengolah data yang berbeda. Namun banyak komputer
yang menggunakan model MIMD juga memasukkan komponen untuk model SIMD.
Beberapa komputer yang menggunakan model MIMD adalah IBM POWER5,
HP/Compaq AlphaServer, Intel IA32, AMD Opteron, Cray XT3 dan IBM BG/L.

Terdiri dari sejumlah set prosesor

Terdiri dari sejumlah set data yang berbeda

Secara simultan mengeksekusi urutan instruksi yang berbeda

Sifat komputer MIMD:

Mendistribusikan pemrosesan ke sejumlah prosesor independen.

Membagikan sumber termasuk memori utama ke prosesor independen.

Setiap prosesor menjalankan programnya sendiri.

Setiap prosesor berfungsi secara independen dan bersama-sama.

3. Berdasarkan kedekatan antar prosesor, dapat dibagi ke dalam :


- Loosely Coupled
Mendistribusikan

komputasi

diantara

beberapa

prosessor.

Prosessor

berkomunikasi dengan prosessor lain melalui saluran komunikasi, misalnya bus


kecepatan tinggi atau saluran telepon. Sistem ini disebut loosely coupled system atau
sistem terdistribusi (distributed system) dengan menggunakan memory local atau
multi komputer.

Setiap site memiliki processor, memori lokal dan clock sendiri namun semua
resource dapat diakses dari setiap site.

Proses yang dijalankan pada komputer yang berbeda modul saling


berkomunikasi dengan bertukar pesan melalui Message Transfer System
(MTS).

- Thightly Coupled
Tight coupling di antara window adalah konsep antarmuka yang mendukung
koordinasi secara global atau multi processor.

Prosesor berkomunikasi antara satu dengan yang lain dengan cara berbagi
memori utama, sehingga kecepatan komunikasi dari satu prosesor ke yang
lain tergantung pada bandwidth memori.

Sebuah memori lokal kecil atau buffer (cache) kemungkinan terdapat pada
setiap prosesor untuk memperbaiki kinerja.

10

C. Sistem Memori Multiprosesor


-

Sistem Memori Pribadi, merujuk pada sebuah konfigurasi dimana prosesor


prosesor memiliki local dan antar prosesor dapat saling berkomunikasi satu sama lain
melalui suatu system transfer message. Dalam system transfer message prosesor
memiliki unit masukan dan keluaran (I/O) dan juga menggunakan memori masing
masing sehingga sebagai unit pengontrol pekerjaan adalah bagian dari message
transfer. Fungsi message transfer mengirimka sinyal pekerjaan ke prosesor yang
sedang idle, sehingga seolah olah message transfer seperti sebuah load balancer.
Untuk teknologi multiprosesor ini membutuhkan biaya yang sangat besar.

Sistem Memori Terbagi, semua prosesor memakai suatu memori utama atau sering
disebut juga sebagai memori bersama. Pada teknologi multiprosesor ini masing
11

masing prosesor mengakses ke satu memori saja. Sehingga diperlukan penjadwalan


dalam penggunaan memori satu buah.

D. Keunggulan Multiprosesor
1. Peningkatan throughput, karena lebih banyak proses / thread yang berjalan dalam

satu waktu sekaligus (jika proses yang antri di ready queue sedikit). Perlu diingat hal
ini tidak berarti daya komputasinya menjadi meningkat sejumlah prosesornya. Yang
meningkat ialah jumlah pekerjaan yang bisa dilakukannya dalam waktu tertentu.
2. Economy of scale (ekonomis), ekonomis dalam devices yang dibagi bersama sama.
Prosesorprosesor terdapat dalam satu komputer dan dapat membagi peripheral
(ekonomis) seperti disk dan catu daya listrik.
3. Peningkatan kehandalan (reliabilitas), Jika satu prossor mengalami suatu gangguan,
maka proses yang terjadi masih dapat berjalan dengan baik karena tugas prosesor
yang terganggu diambil alih oleh prosesor lain. Hal ini dikenal dengan istilah
Graceful Degradation. Sistemnya sendiri dikenal bersifat fault tolerant atau fail of
system.

12

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam sistem multiprocessing, semua CPU mungkin sama, atau beberapa mungkin
disediakan untuk tujuan khusus. Sebuah kombinasi antara perangkat lunak perangkat keras
dan pertimbangan desain sistem operasi menentukan simetri (atau kekurangan daripadanya)
dalam sistem tertentu. Sebagai contoh, perangkat keras atau perangkat lunak mungkin
memerlukan pertimbangan bahwa hanya satu CPU menanggapi semua hardware interrupts,
sedangkan semua pekerjaan lain dalam sistem boleh didistribusikan merata antara CPU, atau
eksekusi kode kernel-mode dapat dibatasi hanya satu prosesor (baik prosesor tertentu, atau
hanya satu prosesor pada satu waktu), sedangkan kode pengguna-mode mungkin dijalankan
dalam setiap kombinasi prosesor. Jika suatu pekerjaan bisa diorganisasikan, maka porsi yang
sama pada sebuah pekerjaan bisa dilakukan secara paralel, sehingga sistem dengan multiple
processor akan menunjukan performa yang tinggi dibandingkan single processor.
Sistem yang memperlakukan semua CPU sama disebut multiprocessing simetris
(SMP) sistem. Dalam sistem dimana semua CPU yang tidak sama, sumber daya sistem dapat
dibagi dalam beberapa cara, termasuk asymmetric multiprocessing (ASMP), non-seragam
akses memori (NUMA) multiprocessing, dan berkelompok multiprocessing.
Saran
Makalah ini belumlah sempurna sebagaimana mestinya, tetapi kami sebagai penyusun
berharap bahwa makalah ini dapat berguna bagi kita semua terutama bagi penyusun sendiri,
bagi teman-teman, dan bagi para pembaca yang lainnya, apabila ada kesalahan dan
ketidaksempurnaan dalam makalah ini kritik dan saran kami harapkan.
13

Didalam penulisan makalah tentang komputer ada baiknya menggunakan rujukan


yang paling baru, karena sifat teknologi setiap harinya bahkan setiap detiknya mengalami
perubahan. Dengan bahan rujukan yang terbaru diharapkan informasi-informasi yang didapat
juga informasi yang terbarukan.

14

DAFTAR PUSTAKA
[1] William Stallings. Computer Organization and Architecture, Designing for Perfomance,
Ninth Edition. 2013.
[2] Pratama, Ade. Modul Pembelajaran Arsitektur Komputer. 2009.
Akademi Manajemen Informatika, Jambi.
[3] Abdurohman, M. Organisasi dan Arsitektur Komputer. 2002. Informatika.
[4] https://en.wikipedia.org/wiki/Multiprocessing
[5] http://diannovitaunindra.blogspot.co.id/2013/06/informasi-tagihan-internet-pttelekom.html
[6] http://wandiso.blogspot.co.id/2011/04/multiprocessor.html

Anda mungkin juga menyukai