Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Virtual Memory

Virtual Memory adalah suatu teknik yang memisahkan antara memori logis dan memori
fisiknya. Memori logis merupakan kumpulan keseluruhan halaman dari suatu program. Tanpa
memori virtual, memori logis akan langsung dibawa ke memori fisik (memori utama).
Disinilah memori virtual melakukan pemisahan dengan menaruh memori logis ke secondary
storage (disk sekunder) dan hanya membawa halaman yang diperlukan ke memori utama
(memori fisik).

Virtual memory juga bisa dikatakan sebagai Memori Tambahan yang menjadi fitur setiap
masing masing Sistem Operasi, misalnya Linux terdapat Swap. Memori virtual ini, digunakan
Sistem Operasi ketika Komputer sedang menjalankan sebuah Program aplikasi yang
kapasitasnya melebih Memori yang tersedia. Teknik memori virtual akan memudahkan
pekerjaan seorang programmer ketika besar data dan programnya melampaui kapasitas
memori utama. Sebuah multiprogramming dapat mengimplementasikan teknik memori
virtual sehingga sistem multiprogramming menjadi lebih efisien. Contohnya: 10 program
dengan ukuran 2 MB dapat berjalan di memori berkapasitas 4 MB. Tiap program
dialokasikan 256 Kbyte dan bagian-bagian proses (swap in) masuk ke dalam memori fisik
begitu diperlukan dan akan keluar (swap out) jika sedang tidak diperlukan.

Tujuan Virtual Memory

Virtual Memory digunakan dengan membuat suatu file khusus yang disebut swapfile. Virtual
memory digunakan pada saat sistem operasi kehabisan memori, dimana sistem operasi akan
memindahkan data yang paling terakhir diakses kedalam swapfile di hardisk. Hal ini yang
mengsongkan/membebaskan bebrapa ruang kosong pada memori untuk aplikasi yang akan
digunakan selanjutnya. Sistem operasi akan melakukan hal ini secara terus menerus ketika
data baru diisi pada RAM.

Pada saat data yang tersimpan di swapfile diperlukan, data tersebut ditukar (swap) dengan
data yang paling terakhir dipakai di dalam memory (RAM). Hal ini mengakibatkan swapfile
bersifat seperti RAM, walaupun program tidak dapat secara langsung dijalankan dari
swapfile. Satu hal yang perlu dicatat bahwa karena sistem operasi tidak dapat secara langsung
menjalankan program dari swapfile, bebrapa program mungkin tidak akan berjalan walau
dengan swapfile yang besar jika kita hanya memiliki RAM yang kecil.

Fungsi Virtual Memory

 Menangani kelebihan “beban” RAM


 Berperan sebagai RAM cadangan, tapi tidak menggantikan fungsi RAM
 Menyimpan data dari RAM, tapi tidak meneruskannya ke processor
 Data yang disimpan pada virtual memory (paging file) bersifat sementara

http://www.mampirlah.com/teknik-informatika/pengertian-tujuan-dan-fungsi-virtual-memory.html
Fungsi Virtual Memory

1. Menangani kelebihan “beban” RAM

Seperti telah disampaikan sebelumnya, jika RAM dengan kapasitas 2GB diharuskan
menampung data lebih dari kapasitas maksilmalnya (sebut saja 2.3GB), maka dapat
dipastikan komputer akan mengalami “stress” dan akibatnya komputer akan hang, lag, atau
bahkan tidak merespon sama sekali, kemungkinan terburuk adalah RAM dipaksa bekerja
melebihi kemampuannya dan over-heat (panas berlebih) sehingga merusak chip pada RAM
tersebut, oleh karena itu virtual memory berperan aktif dalam menangani kelebihan beban
tersebut, kapasitas virtual memory diambil dari kapasitas hard disk drive, bahkan sistem
operasi linux (misalnya Ubuntu, Lubuntu, Mint, dan lain sebagainya) mengharuskan
komputer memiliki partisi SWAP untuk virtual memory, kapasitas partisi SWAP biasanya
2kali lipat dari kapasitas RAM fisik, misalnya jika RAM yang terpasang berkapasitas 2GB,
maka kapasitas partisi SWAP yang harus diatur idealnya sekitar 4GB.(Baca juga : Cara
Mengatasi Notebook Lemot , Fungsi RAM)

2. Berperan sebagai RAM cadangan, tapi tidak menggantikan fungsi RAM.

Secara umum RAM berfungsi menyimpan data yang akan diproses oleh processor atau data
dari aktivitas yang sedang berjalan (misalnya data dari aplikasi yang sedang digunakan),
dengan adanya Virtual Memory tidak berarti komputer tidak membutuhkan RAM dan dapat
berjalan dengan tidak adanya RAM terpasang dikomputer. RAM masih sangat dibutuhkan
saat proses booting, tanpa RAM komputer tidak akan dapat masuk ke mode booting. Hal
tersebut masuk akal karena keberadaan RAM lebih dulu diperiksa oleh ROM (BIOS) saat
pertama booting, sedangkan virtual memory terletak di hard disk drive (atau salah satu partisi
hard disk drive), tanpa hard disk drive kompuer tetap bisa beroperasi (misalnya saja kita
menggunakan sistem operasi linux live CD/DVD atau linux live USB, bahkan versi windows
live CD/DVD/USB pun ada).(Baca juga : Jenis Jenis BIOS , Cara Mempercepat Transfer
Data Flashdisk)

3. Menyimpan data dari RAM, tapi tidak meneruskannya ke processor

Sebut saja virtual memory ini sebagai memori cadangan (sebenarnya memang seperti itu)
yang hanya membantu mengatasi kekurangan kapasitas memori namun tidak seperti RAM,
virtual memory tidak meneruskan data yang disimpan untuk diproses oleh processor. Jadi,
saat data yang disimpan di virtual memory akan (harus) diproses, virtual memory akan
meneruskannya ke RAM dan RAM yang akan meneruskan ke processor. Begitupun dengan
data yang ada didalamnya, tidak bisa kita akses layaknya data umum (dokumen, gambar, dan
lain sebagainya). Bahkan sistem operasi linux menempatkan virtual memori pada partisi
dengan file system khusus yang bernama “SWAP” (telah kita singgung sebelumnya), jadi
partisi lain selain SWAP (misalnya ext2, ext3, ext4, ntfs, fat, fat32) tidak dapat dijadikan
ruang untuk virtual memori pada sistem operasi linux.(Baca juga : fungsi Processor , Jenis
Socket Processor)

4. Data yang disimpan pada virtual memory (paging file) bersifat sementara

Seperti halnya data didalam RAM yang akan kosong setelah komputer mati, paging file atau
data yang ada di dalam partisi SWAP juga akan dihapus setelah komputer mati, memang
berbeda dengan konsep penyimpanan data di hard disk drive meskipun medianya sama
(virtual memory mengambil kapasitas hard disk drive). (Baca juga : Fungsi Harddisk Pada
Komputer , Cara Mengatasi Komputer Sering Mati Sendiri)

Pada sistem operasi Windows virtual memory disebut paging file, bukan berupa partisi
seperti pada sistem operasi linux (partisi swap), ukuran dari paging file itu sendiri telah diatur
secara default sebesar RAM yang terpasang pada komputer ditambah 300MB (misalnya pada
komputer terpasang RAM sebesar 2GB atau 2048MB, maka ukuran paging file sebesar
2348MB, ukuran tersebut masih bberupa hitungan kasar, nyatanya RAM 2GB tidak selalu
tepat 2048MB), dan maksimal 3kali ukuran RAM yang terpasang (hingga 6GB jika mengacu
pada contoh) namun jika dirasa kurang (biasanya sering atau setidaknya pernah muncul
pemberitahuan “virtual memory is low”) maka ukuran paging file dapat ditambah.(Baca juga
: Jenis-jenis Harddisk , Ciri – Ciri RAM Komputer Rusak)

Paging file dapat dihapus dengan tujuan untuk menambah ruang kosong pada partisi hard
disk drive, namun hal tersebut sangat tidak disarankan mengingat pentingnya fungsi virtual
memory bagi performa komputer terlebih saat RAM yang terpasang relatif kurang untuk
pekerjaan tertentu. (Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Linux , Cara Membedakan RAM
DDR 1, DDR 2, DDR 3)

Demikian uraian mengenai fungsi virtual memory, pembahasan diatas lebih bersifat teknis
terhadap suatu sistem operasi tertentu (windows atau linux), cara sistem operasi membuat
atau menetapkan virtual memory berbeda, ada yang dibuat dalam suatu file (paging file)
bahkan ada yang dibuat dalah partisi khusus (swap partition), namun secara prinsip virtual
memory berfungsi sebagai ruang cadangan untuk menampung kelebihan data pada RAM.

https://dosenit.com/hardware/ram/fungsi-virtual-memory
Virtual memori adalah teknik manajemen memori yang dikembangkan untuk kernel multi
guna. Teknik ini divirtualisasikan dalam berbagai bentuk arsitektur kompute dari komputer
penyimpanan dat (seperti memori akses aca dan cakram penyimpana), yang memungkinkan
sebuah progra harus dirancang seolah-olah hanya ada satu jenis memori dan bertindak secara
langsung (RAM).

Umumnya, sistem operasi modern yang mendukung memori virtual menjalankan setiap
proses di ruang alamat khusus. Setiap program memiliki akses tunggal ke memori virtual.
Namun, beberapa sistem operasi yang lebih tua (seperti OS/VS dan OS/VS2 SV) dan bahkan
yang modern yang (seperti IBM) memiliki ruang alamat tungga yang terdiri dari virtual
memori untuk menjalankan semua proses.

Virtual Memori membuat pemrograman aplikasi lebih mudah untuk fragmentas


persembunyian dari memori fisik. Dengan mendelegasikan ke kernel beban dalam mengelola
hierarki memori. Sehingga menghilangkan keharusan program dalam mengatasi
permasalahan secara eksplisit.

Setiap proses berjalan dalam ruang alamat khususnya, dengan menghindarkan kebutuhan
untuk merelokasi kode program atau untuk mengakses memori dengan pengalamatan
relatif. Virtualisasi memori adalah generalisasi dari konsep memori virtual.

Melalui virtual memori sistem operasi menyimpan bagian-bagian proses yang sedang
digunakan di memori utama (RAM) dan sisanya di disk (memory virtual) Virtual
memoridapat diimplementasikan dengan tiga cara, yaitu: Paging Segmentasi Kombinasi
paging dan segmentasi. Sistem paging mengimplementasikan ruang alamat besar pada
memori kecil menggunakan index register, base register, segment register, dll.

Dalam Segmentasi Alamat virtual dibagi menjadi dua bagian: Nomer Page (bit-bit awal)
Offset (bit-bit akhir) Secara metematis: tabel page merupakan fungsi dgn nomer page sebagai
argumen dan nomer frame sebagai hasil.

Dalam Kombinasi paging dan segmentasi komputer dilengkapi dengan komponen hardware
kecil untuk pemetaan alamat virtual ke alamat fisik tanpa menelusuri seluruh tabel page.
Komponen ini disebut memori asosiatif atau translation lookaside buffer, yang biasanya
berada di dalam MMU, dan berisi beberapa entri.

Sumber : http://www.pintarkomputer.org/2017/03/pengertian-virtual-memori-pada-sistem.html

Bagikan

Anda mungkin juga menyukai