Anda di halaman 1dari 6

Tugas Sistem Operasi :

PENGELOLAAN MEMORI
TANPA PAGING

Oleh :

NAMA : ADI CHAHYONO PUTRA

NPM : 121055520120119

KELAS : INFO – 05

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
1. MEMORI TANPA SWAPPING OR PAGING

Yaitu manajemen memori tanpa pemindahan citra proses antara memori utama dan disk selama eksekusi.

2. PENGORGANISASIAN MEMORI PADA SISTEM MONO DAN MULTI

 Mono programming => Sistem komputer hanya mengijinkan satu program per pemakai berjalan pada
satu waktu. Manajemen memori yang paling sederhana, tanpa menggunakan swapping.

 Multi programming => Merupakan suatu metode yang memungkinkan dua buah program atau lebih
dijalankan secara serentak dalam sebuah komputer. Bebagi sumber daya dalam waktu yang berlainan.
Sebagai contoh,dalam satu waktu sebuah program sedang menggnakan CPU, sedangkan program
yang lain menggunakan printer. Di dalam sistem Multiprograming, sebuah program dijalankan dalam
CPU sampai terjadi suatu interupsi seperti permintaan masukan. Pada saat program meminta
masukan, program berikutnya yang telah di muat dalam memory akan di jalankan sampai terjadi
interupsi. Ketika pemrosesan interupsi telah berakhir, kontrol dikembalikkan ke program yang telah
diinterupsi. Siklus seperti ini diulang sehingga program-program yang telah dimuat memory
utamaakan diproses secara bergantian.

Manajemen memori pada sistem Monoprogramming

Ciri-ciri:

 l Hanya ada satu proses pada suatu saat dan menggunakan seluruh area memori.
 l Program diletakkan seluruhnya ke memori dari disk.
 l Program mengambil kendali seluruh sumber daya komputer.
 Manajemen memori pada sistem Multiprogramming

Ciri-ciri:

l Terdapat sejumlah proses yang menempati memori

l Alokasi memori ke proses dapat berurutan atau tidak

l Dimungkinkan suatu lokasi memori utama diakses bersama oleh sejumlah proses (memory sharing)
3. METODE PARTISI

Pengertian Partisi dan Tipe/Jenis Partisi Pada Hardisk – Hardisk merupakan sebuah perangkat keras pada
komputer yang difungsikan sebagai media penyimpanan dalam pengoperasian komputer. Dalam
penggunaannya, biasanya kita membagi kapasitas yang ada menjadi bebrapa bagian, bagian-bagian inilah
yang disebut partisi hardisk. Tujuannya agar lebih mudah memanagement kapasitas yang ada agar
penggunaan lebih efisien.

Jadi, partisi hardisk merupakan bagian-bagian ruang hardisk (kapasitas). Selain alasan diatas tadi, ada
beberapa lagi alasan yang membuat pembagian ruang hardisk ini sangat begitu penting. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Agar mempermudah pengelolaan file dan data-data lainnya. Misal partisi D untuk menyimpan Film,
partisi E khusus untuk Software, dan partisi E diperuntukan untuk menyimpan berbagai file.
2. Memisahkan sistem operasi, jika menggunakan lebih dari satu OS. Karena tidak mungkin satu partisi
digunakan untuk dua sistem.
3. Bisa mempercepat pengaksesan hardisk, terutama pada hardisk yang berukuran besar. Karena dibagi
menjadi bagian bagian lebih kecil sehingga mempercepat proses pembacaan.

4. PEMODELAN MULTI PROGRAMING

Multi programming system adalah dimana job-job disimpan di main memory di waktu yang sama dan
CPU dipergunakan bergantian. Hal ini membutuhkan beberapa kemampuan tambahan yaitu: Penyediaan
I/O routine oleh sistem, Pengaturan memori untuk mengalokasikan memory pada beberapa Job,
penjadwalan CPU untuk memilih job mana yang akan dijalankan, serta pengalokasian hardware lain.

Multiprogramming berarti meletakkan lebih dari sebuah program di main memory. Cara ini dilakukan
dengan membagi main memory menjadi beberapa partisi. Tiap partisi akan menyimpan sebuah program.
Foreground partitions akan berisi program dengan prioritas yang lebih tinggi sedang background
partitions akan berisi program dengan prioritas yang lebih rendah.

Meskipun setiap proses merupakan Entitiy yang berdiri sendiri, dan masing-masing memiliki program
Counter dan status internal, beberapa proses sering kali harus berinteraksi dengan proses yang lain.
Keluaran dari suatu proses dapat menjadi masukan bagi proses yang lain. Jika proses yang sedang
menunggu masukan tidak menemukan masukan yang dikehendaki, proses tersebut diblok sampai
masukan tersedia.

Pada saat proses diblok, secara logika proses tersebut tidak dapat dilanjutkan karena menuggu masukan
yang belum tersedia. Dapat terjadi bahwa proses yang Ready dan dapat di-run terpaksa harus dihentikan
karena sistem operasi arus mengalokasikan CPU ke proses lain untuk sementara waktu. Proses dapat
berada pada status berikut:

1. Submit: Proses baru saja dikirimkan oleh user dan masih menunggu untuk dilayani.
2. Running: Proses benar-benar menggunakan CPU pada saat itu. 
3. Ready: Proses berhenti sementara untuk memberikan kesempatan pada proses lain untuk
menggunakan CPU. 
4. Blocked: Proses tidak dapat di-Run sampai terjadi kejadian eksternal yang sesuai (misalkan
selesainya operasi input/output atau telah tersedianya data input). 
5. Finished: Proses telah dilaksanakan secara sempurna.

Di antara status Running, Ready dan Blocked, hanya terdapat 4 kemungkinan perubahan status,
yaitu:

1. Running ke Blocked: Terjadi jika proses diblok, karena menunggu masukan atau menunggu
selesainya aktivitas I/O.
2. Running ke Ready: Terjadi jika Process Scheduler menghentikan proses yang sedang running
untuk memberikan kesempatan pada proses lain menggunakan CPU.
3. Blocked ke Ready: Terjadi jika ada kejadian eksternal yang menyebabkan proses dapat
dijalankan kembali. Misalnya datangnya input atau selesainya suatu aktifitas I/O.
4. Ready ke Running: Terjadi jika proses siap untuk menggunakan CPU dan masukan yang sesuai
untuk proses tersebut telah tiba.

5. RELOKASI

Adalah proses mapping program dari lokasi memori. Relokasi ada 2 jenis , yaitu statis (relokasi
alamat dilakukan sebelum program dijalankan.), dan dinamis (relokasi alamat dilakukan pada saat
referensi setiap instruksi atau data).

Masalah yang harus dihadapi oleh relokasi memori adalah :

1. Setiap bagian dari proses harus terletak pada bagian memori yang berurutan
2. Proses yang keluar-masuk dari memori harus terletak pada area yang sama
3. Kita tidak pernah tahu proses akan diletakkan di mana di memori

6. PROTEKSI BAGIAN – BAGIAN MEMORY

Proteksi Memori adalah cara untuk mengontrol hak akses memori pada komputer, dan merupakan bagian
dari paling modern sistem operasi . Tujuan utama dari proteksi memori adalah untuk mencegah proses
mengakses memori yang belum dialokasikan untuk itu. Hal ini untuk mencegah bug dalam suatu proses
dari yang mempengaruhi proses lainnya, atau sistem operasi itu sendiri.perlindungan Memori adalah
perilaku yang berbeda dari ASLR dan NX bit.
Mekanisme sistem proteksi yang harus disediakan sistem meliputi :
• Membedakan antara penggunaan yang sah dan yang tidak sah.
• Menentukan kontrol yang terganggu.
• Menetapkan cara pelaksanaan proteksi.

Proteksi pada monoprogramming sederhana.

Pada monoprogramming, pemakai mempunyai kendali penuh terhadap seluruh


memori utama. Memori terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Bagian yang berisi rutin-rutin sistem operasi.
b. Bagian yang berisi program pemakai.
c. Bagian yang tidak digunakan.

Masalah proteksi di monoprogramming adalah cara memproteksi rutin sistem


operasi dari penghancuran program pemakai. Program pemakai dapat tersesat
sehingga memanipulasi atau menempati ruang memori rutin sistem operasi.
Aktivitas program pemakai ini dapat merusak sistem operasi.
Sistem operasi harus diproteksi dari modifikasi program pemakai. Proteksi
ini diimplementasikan menggunakan satu registe batas (boundary register)
dipemroses.Setiap kali program pemakai mengacu alamat memori dibandingkan
register batas untuk memastikan proses pemakai tidak merusak sistem
operasi, yaitu tidak melewati nilai register batas.
Register batas berisi alamat memori tertinggi yang dipakai sistem operasi.
Jika program pemakai mencoba memasuki sistem operasi, instruksi
diintersepsi dan job diakhiri dan diberi pesan kesalahan.
Untuk memperoleh layanan sistem operasi, program pemakai harus menggunakan
instruksi spesifik meminta layanan sistem operasi. Integritas sistem
operasi terjaga dan program pemakai tidak merusak bagian sistem operasi.

Pemroses

+-------------------------------+ +-----------------------+

: Sistem operasi di RAM : | +------------------+ |

+-------------------------------+ <========= | : Register batas : |

: Program pemakai di RAM : | +--------------------+ |

+-------------------------------+ +-----------------------+

: Memori tak dipakai :


+-------------------------------+

Gambar 1 : Proteksi pada monoprogramming

Gambar 1 menunjukkan skema proteksi menggunakan register batas.

Register batas menunjuk alamat terakhir sistem operasi. Bila program

pemakai mengacu ke alamat daerah sistem operasi, pemroses menjadi fault

menyatakan terjadinya pelanggaran pengaksesan oleh proses pemakai.

MASALAH PROTEKSI DI MONOPROGRAMMING

Merupakan cara memproteksi rutin sistem operasi dari penghancuran program pemakai. Program
pemakai dapat tersesat sehingga memanipulasi atau menempati ruang memori rutin sistem operasi.
Aktivitas program pemakai ini dapat merusak sistem operasi. Untuk mengatasinya Sistem operasi harus
diproteksi dari modifikasi program pemakai.

Proteksi ini diimplementasikan menggunakan satu register batas (boundary register) dipemroses.Setiap
kali

program pemakai mengacu alamat memori dibandingkan register batas untuk memastikan proses pemakai
tidak merusak sistem operasi, yaitu tidak melewati nilai register batas.

Anda mungkin juga menyukai