Anda di halaman 1dari 3

Raihan Muhammad Hanif

F0319112 [Kelas D]
PENGAUDITAN 1

PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERNAL DAN RISIKO PENGENDALIAN

 DEFINISI PENGENDALIAN INTERNAL


SA Seksi 319 pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit laporan keuanagn paragraf 06
mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris,manajemen, dan personal lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian 3 golongan tujuan berikut ini:
1. Keandalan pelaporan keuangan
2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
3. Efektivitas dan efisiensi operasi

Dari definisi pengendalian tersebut terdapat beberapa konsep dasar berikut ini:
1. Pengendalian intern merupakan proses.Artinya suatu rangkaian tindakan yang bersifat pervasif dan
menjadi bagian tidak terpisahkan,bukan hanya sebagai tambahan, dari infrastruktur entitas.
2. Pengendalian intern dijalankan oleh orang.Artinya bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan
formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris,
manajemen, dan personal lain.
3. Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak,
bagi manajemen dan dewan komisaris entitas.
4. Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan;pelaporan keuangan,
kepatuhan, dan operasi.

 TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL


Seperti telah disebutkan di atas, tujuan pengendalian intern adalah untuk memberikan keyakinan
memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan.(1) keandalan informasi keuanagn, (2) kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku, (3) efektivitas dan efisiensi operasi. Oleh karena itu tidak semua tujuan
pengendalian intern tersebut relevan dengan audit atas laporan keuangan, tanggung jawab auditor dalam
mematuhi standar pekerjaan lapangan kedua sebagaimana disajikan di atas, hanya di batasi pada golongan
tujuan pertama keandalan pelaporan keuangan.Oleh karena itu,auditor berkewajiban untuk memahami
pengendalian intern yang ditujukan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan
disajikan secara wajar sesuai denagn prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.

 LIMA KERANGKA PENGENDALIAN COSO


1) Lingkungan Pengendalian (control Environment)
Lingkungan pengedalian menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi
kesadaran personal organisasi tentang pengendalian.
2) Penaksiran resiko
Penaksiran resiko manajemen harus mencakup pertimbangan khusus terhadap risiko yang dapat timbul dari
perubahan keadaan
3) Informasi dan Komunikasi
Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi ,merakit, menggolongkan,menganalisis, mencatat,dan
melaporkan transaksi suatu entitas,serta menelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas
tersebut.
4) Aktivitas Pengendalian
Adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh
manajemen dilaksanakan.Kebijakan dan prosedur ini memberikan keyakinan bahwa tindakan yang
diperlukan telah dilaksanakan untuk mengurangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas.Aktivitas
pengendalian memiliki berbagai macam tujuan dan diterapkan dalam berbagai dalam berbagai tingkat dan
fungsi organisasi.
5) Pengendalian Pengelolahan Informasi
Banyak perusahaan sekarang menggunakan komputer untuk pengolahan informasi umumnya dan terutama
informasi akuntansinya.Pengendalian pengelolahan informasi dibagi menjadi dua:pengendalian umum dan
pengendalian aplikasi.

 PENILAIAN TERHADAP RISIKO PENGENDALIAN


Risiko pengendalian (control risk) adalah risiko yang mana salah saji dapat terjadi di dalam saldo akun
atau kelompok transaksi dan dapat bersifat material, baik untuk masing-masing salah saji maupun ketika
salah saji digabungkan dengan salah saji di saldo akun atau kelompok transaksi lainnya, yang tidak dapat
dicegah atau dideteksi dan dikoreksi secara tepat waktu menggunakan sistem akuntansi dan sistem
pengendalian internal.

Anda mungkin juga menyukai