Anda di halaman 1dari 35

TEORI AKUNTANSI

LINGKUNGAN PELAPORAN KEUANGAN

Disusun Oleh:
Raihan Ramadhani (1901203010001)

Dosen Pembimbing : Dr. Aliamin, S.E., M.Si, Ak, C.A

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam tak lupa senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya di yaumulqiyamah nanti, amin.

Penyusunan makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Teori
Akuntansi yang berjudul “Lingkungan Pelaporan Akuntansi”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna,baik dalam hal


penulisan maupun pokok bahasan yang penulis jelaskan. Berkaitan dengan hal
tersebut saya selaku penulis sangat mengharapkan saran, agar kedepannya penulis
bisa memperbaiki kesalahan.

Banda Aceh, Maret 2020


Penulis,

Raihan Ramadhani

2
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR....................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4


1.1 Latar Belakang........................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................... 4
1.3 Tujuan..................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 6
2.1 Definisi Laporan Keuangan.................................................... 6
2.2 Tinjauan Pembangunan dan Praktek Peraturan…………...... 8
2.3 Pengguna Laporan Keuangan................................................. 10
2.4 Pengaturan Praktik Akuntansi Keuangan............................... 19
2.5 Tujuan Laporan Keuangan..................................................... 21
2.6 Akrual Dasar Akuntansi Keuangan........................................ 23
2.7 Pengantar Analisis Laporan Keuangan................................... 25
2.8 Audit dan Analisis Laporan Keuangan……………………... 29
2.9 Kualitas Laba…………………………………………….…. 31

BAB III PENUTUP....................................................................................... 32


DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 34

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses pencatatan yang dilakukan
pada periode tertentu, yang dapat digunakan oleh pemegang kepentingan untuk
mengambil keputusan. Suwardjono (2005) menyatakan ada dua bentuk laporan
keuangan, yaitu sukarela dan wajib. Kedua pengungkapan ini ditujukan untuk
memberikan informasi kepada berbagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap
entitas. Banyak perusahaan yang secara sukarela melakukan pengungkapan
akuntansi lingkungan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap masyarakat yang bisa memberikan nilai tambah bagi
perusahaan di mata masyarakat.

Pengungkapan akuntansi lingkungan merupakan salah satu contoh dari


pengungkapan sukarela. Pengungkapan akuntansi lingkungan yang dimaksud
oleh peneliti adalah pengungkapan pencatatan aktivitas yang dilakukan
perusahaan terhadap lingkungan, misalnya biaya pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun akibat aktivitas perusahaan. Akuntansi lingkungan terfokus
kepada pelaporan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk lingkungan,
sebagai tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan. Perusahaan
mengeluarkan biaya tambahan untuk mengungkapkan akuntansi lingkungan, tetapi
hal ini dilakukan untuk menaikkan citra perusahaan di mata masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan?

4
2. Bagaimana Tinjauan Pembangunan dan praktek Peraturan Akuntansi?
3. Siapa Saja Pengguna Laporan Keuangan?
4. Apa alasan untuk mengatur Praktik Akuntansi Keuangan?
5. Apa Tujuan Laporan Keuangan?
6. Apa Akrual Dasar Akuntansi Keuangan?
7. Bagaimana Pengantar Analisis Akuntansi Keuangan?
8. Bagaimana Audit dan Analisi Laporan Keuangan?
9. Bagaimana Kualitas Laba?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan.
2. Untuk mengetahui bagaimana Tinjauan Pembangunan dan praktek Peraturan
Akuntansi.
3. Untuk mengetahui siapa saja pemakai Laporan keuangan.
4. Untuk mengetahui alasan untuk mengatur Praktik Akuntansi Keuangan.
5. Untuk mengetahui Tujuan Laporan Keuangan.
6. Untuk mengetahui Akrual Dasar Akuntansi Keuangan.
7. Untuk mengetahui bagaimana pengantar anlisis keuangan.
8. Untuk mengetahui bagaimana audit dan analisis laporan keuangan.
9. Untuk mengetahui bagaimana kualitas laba.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Laporan Keuangan

Suwardjono (2005) mengungkapkan laporan keuangan adalah struktur dan


proses yang menggambarkan bagaimana informasi keuangan disediakan dan
dilaporkan untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan yang pada gilirannya akan
membantu pencapaian tujuan ekonomik dan sosial negara. Pelaporan keuangan
sebagai sistem nasional merupakan hasil proses perekayasaan akuntansi. Sementara
menurut M. Sadeli, (2002:2) Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi dan
merupakan informasi histories. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian,
mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk membentuk pertimbangan dan
mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut. Menurut SAK
(Standar Akuntansi Keuangan) Laporan keuangan adalah bagian dari proses
pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti
misalnya: sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain
serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Menurut Sofyan S. Harahap (2006:105) Laporan keuangan adalah laporan yang
menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahan pada saat tertentu
atau jangka waktu tertentu.

Akuntansi keuangan adalah proses yang melibatkan pengumpulan dan


pengolahan informasi keuangan untuk membantu dalam pembuatan berbagai
keputusan oleh banyak pihak eksternal organisasi. Pihak-pihak eksternal meliputi:
investor, pemberi pinjaman, pelanggan, pemerintah, pihak yang melakukan review
atau fungsi pengawasan, dan media. Akuntansi keuangan itu menyediakan informasi
kepada pihak yang membacanya. Akuntansi keuangan cenderung berat diatur oleh

6
sebagian besar negara, dengan standar akuntansi yang mengatur bagaimana transaksi
dan peristiwa tertentu harus diakui, diukur dan diungkapkan. Maka laporan-laporan
yang dihasilkan, seperti pernyataan keuangan (atau neraca), laporan arus kas, dan
catatan pendukung, secara langsung dipengaruhi oleh berbagai standar akuntansi di
tempat. Ketika mengubah standar akuntansi yang ada, atau standar akuntansi baru
yang dirilis, ini biasanya akan berdampak pada berbagai jumlah (seperti pendapatan
tertentu, biaya, aset dan kewajiban) termasuk dalam laporan yang diberikan kepada
publik. Idealnya, pengguna laporan keuangan harus memiliki pengetahuan di
berbagai standar akuntansi karena tanpa pengetahuan seperti itu bisa sulit (atau
mungkin hampir mustahil) untuk menafsirkan apa yang sebenarnya mencerminkan
laporan.

Akuntansi keuangan dapat dibandingkan dengan akuntansi manajemen.


Akuntansi manajemen berfokus untuk mendapatkan informasi guna pengambilan
keputusan oleh pihak yang bekerja dalam sebuah organisasi. Akuntansi manajemen
berkaitan dengan penyediaan informasi bagi pihak-pihak dalam organisasi,
pandangan yang diambil bahwa tidak ada kebutuhan untuk melindungi informasi.
Generasi akuntansi manajemen menjabarkan bahwa informasi berfungsi sebagai
proyeksi arus kas, anggaran penjualan, persyaratan produksi, persyaratan persediaan,
dan sebagainya. Akuntansi manajemen cenderung fokus ke depan/jangka panjang,
(misalnya, pada proyeksi hasil masa depan, strategi-strategi khusus yang akan
diberikan). Sedangkan akuntansi keuangan cenderung historis, karena laporan
keuangan yang sering digunakan sebagai sumber informasi bagi pihak eksternal.
Maka hal semacam ini bisa dikatakan penting bahwa aturan-aturan tertentu diletakkan
di tempat untuk mengatur bagaimana informasi harus dikompilasi. Maka dari itu
(mengadopsi perspektif pro-regulasi), untuk melindungi kepentingan pihak luar
perusahaan, beberapa regulasi yang berkaitan dengan informasi akuntansi yang
diperlukan.

7
2.2 Sebuah Tinjauan Pembangunan dan praktek Peraturan Akuntansi

Peraturan akuntansi keuangan umumnya dimulai pada abad kedua puluh.


Beberapa sistem akuntansi Awal double entry, mirip dengan sistem yang kita
gunakan saat ini, telah ditelusuri kembali ke abad ketiga belas dan keempat belas di
Italia Utara. Faktor utama guna mendokumentasikan praktek akuntansi double entry
adalah sebuah teluk Monk Fransiskan nama Pacioli. Karyanya yang paling terkenal,
yang berjudul Summa de Arithmetica, geometrica, proportioni et proportionalita,
diterbitkan di Venice pada 1494. Sebuah tinjauan dari pekerjaan ini menunjukkan
bahwa sistem kita saat ini akuntansi double entry sangat mirip dengan yang
dikembangkan ratusan tahun yang lalu. Bahkan di hari-hari Pacioli ada debet dan
kredit, dengan debet terjadi di sebelah kiri, kredit di sebelah kanan. Ada juga jurnal
dan buku besar. t-rekening dirancang untuk memecahkan masalah dengan
meningkatkan keberadaan di satu sisi, dan penurunan di sisi lain. Tapi mengapa
menjaga t-account.

Hendriksen dan Van Breda (1992, p.51) mengemukakan pendapatnya tentang:


Penulis Texbook masih menjelaskan bagaimana debit ditemukan di sisi kiri dan kredit
di sebelah kanan dan mengajarkan siswa teknik substansi oleh posisi yang dibuat
dalam aritmatik,.

Dalam negara-negara berkembang American Association of akuntan publik


dibentuk pada 1887 (Goldberg, 1949). Asosiasi ini melanjutkan untuk membentuk
lembaga bisnis Amerika Akuntan Publik (AICPA). Sementara anggota dari badan-
badan sering dipanggil untuk melakukan audit dalam keadaan khusus, dan sementara
perusahaan yang umumnya dibutuhkan untuk mempersiapkan laporan akuntansi
tunduk pada hukum dan persyaratan berbagai perusahaan bursa saham, ada ketiadaan
regulasi tentang apa laporan harus mengungkapkan atau bagaimana angka-angka
akuntansi harus disusun.

8
Sekitar tahun 1920-an sejumlah orang yang berusaha melakukan penelitian untuk
mengamati praktek dan untuk mengidentifikasi konvensi akuntansi yang diterima
secara umum. Artinya, mereka berusaha untuk menjelaskan “apa”, dari pada
menganggap posisi normatif berkaitan dengan “apa yang harus”. Dengan hanya
menggambarkan praktek saat ini, para peneliti menyerahkan diri kemungkinan
terbatas untuk benar-benar memperbaiki prosedur akuntansi.

Seperti Mathews dan Perera (1996, p.20). Hal ini menyebabkan siklus praktik
teori akuntansi cenderung menghambat kemajuan akuntansi, karena tidak ada
pertimbangan nilai dilakukan sehubungan dengan praktek-praktek yang diamati.
Dengan kata lain, tidak ada kesempatan untuk memeriksa secara kritis apa yang
sedang dipraktekkan sebelum generasi berikutnya.

Pada tahun 1930 profesi akuntansi dalam negara-negara berkembang itu bekerja
sama dengan New York Stock Exchange (NYSE) untuk mengembangkan daftar
prinsip akuntansi yang digunakan secara luas. Menurut Zeff (1972), publikasi ini
merupakan salah satu dokumen yang paling penting dalam sejarah peraturan
akuntansi dan menetapkan landasan untuk penerimaan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum. NYSE meminta profesi akuntansi untuk menyusun dokumen seperti
itu karena khawatir bahwa banyak perusahaan menggunakan berbagai metode
akuntansi.

Dalam United States tidak sampai tahun 1934 yang spesifik pengungkapan
informasi keuangan yang diperlukan oleh organisasi. Securities Exchange
Commission (SEC), mengungkapkan informasi keuangan spesifik. SEC diberikan
kewenangan untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi dan praktek pelaporan.
Dalam upaya untuk meyakinkan SEC bahwa hal itu bisa mengidentifikasi praktek-
praktek akuntansi yang diterima, American Institute Akuntan (salah satu pendahulu
dari AICPA) dirilis, pada tahun 1937, sebuah studi oleh Sanders, Hatfield dan Hoore
berjudul Pernyataan Prinsip-Prinsip Akuntansi.

9
Pada tahun 1938 SEC menyatakan (dalam seri Pers akuntansi No 4) bahwa ia
hanya akan menerima laporan keuangan mempersiapkan diri sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum dari akuntansi profesional sehingga banyak kekuatan
untuk profesi.

2.3 Pengguna Laporan Keuangan

Dengan suatu mekanisme kerangka konseptual, profesi akuntan dapat melahirkan


pandangan atau tujuan bahwa laporan akuntansi jika dipersiapkan dengan sempurna,
maka akan melahirkan sesuatu yang lebih objektif dan lebih dipercayai. Berikut ini
adalah pengguna dari laporan keuangan:

 Investor maupun calon investor


 Kreditur
 Pemasok
 Karyawan
 Pelanggan
 Peneliti/mahasiswa/pihak-pihak yang ingin melakukan peninjauan.

2.4 Alasan untuk mengatur Praktik Akuntansi keuangan

Ada pihak yang berpendapat bahwa regulasi diperlukan, dengan alasan untuk:

1. Pasar informasi yang tidak efisien dan tidak ada peraturan yang optimal tentang
informasi akuntansi yang akan diproduksi.

2. Pendekatan pasar bebas mungkin berpendapat bahwa pasar rata-rata efisien,

3. Mereka yang sering menuntut informasi dapat melakukannya karena untuk


kekuasaan atas sumber daya yang langka.

10
4. Investor membutuhkan perlindungan dari organisasi penipuan yang dapat
menghasilkan informasi yang menyesatkan.

5. Peraturan mengarah ke metode seragam yang diadopsi oleh entitas yang berbeda,
sehingga meningkatkan komparabilitas.

6. Pasar modal membutuhkan informasi-informasi, dan untuk setiap organisasi yang


gagal dapat memberikan informasi akan hukum.

Asumsi Teori Akuntansi Positif

Deegan (2007, p. 257) mengemukakan tiga kritikan yaitu :

1. Teori akuntansi positif tidak memberikan prescription dan sebagai konsekuensinya


tidak pernah timbul perbaikan dalam praktik akuntansi.

2. Teori akuntansi positif adalah bebas nilai.

3. Asumsi dasar, yaitu setiap tindakan dipicu untuk memaksimalkan kekayaan.

Dengan suatu mekanisme seperti program kerangka konseptual, profesi akuntansi


akan dapat melahirkan pandangan atau tujuan bahwa suatu laporan akutansi jika
dipersiapkan dengan sempurna, maka akan menghasilkan sesuatu yang lebih objektif
dan akan lebih dapat dipercaya.

Pengguna Laporan Keuangan

 Pengguna memiliki informasi yang berbeda dibutuhkan sehingga tidak mungkin


untuk menghasilkan laporan untuk memenuhi kebutuhan individu
 Pengguna termasuk:
 Hadir dan calon investor
 Pemberi pinjaman
 Pemasok
 Karyawan
 Pelanggan

11
 Pemerintah dan pihak-pihak yang melakukan review atau pengawasan fungsi
media

Pengetahuan akuntansi yang diperlukan atau diharapkan oleh pengguna

 Perubahan standar akuntansi atau standar baru mempengaruhi angka dalam


pelaporan
 Pengguna idealnya harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk menilai efek
dari perubahan peraturan
 International Accounting Standards Board (IASB) kerangka menyatakan bahwa
“pengguna diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis dan
kegiatan ekonomi dan akuntansi dan kemauan untuk mempelajari informasi
dengan ketekunan yang wajar”
 Laporan tujuan umum keuangan (GPFRs) dirancang untuk pengguna yang
melaksanakan uji tuntas dan yang memiliki kemampuan yang diperlukan untuk
memahami pentingnya praktik akuntansi kontemporer.

Pengguna Laporan Sorot

 Banyak perusahaan menyediakan ringkasan multi-tahun


 Keuntungan, return on assets, earnings per share, dividend yield dll
 Membantu kurang reader akuntansi-melek untuk fokus pada isu-isu penting
 Tapi manajemen memilih informasi sehingga informasi penting dapat diabaikan

Akuntansi Manajemen

 Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan oleh pihak dalam organisasi


 Pengguna tidak eksternal internal
 Sebagian besar tidak diatur

12
 Cenderung akan maju terfokus (sementara akuntansi keuangan adalah sejarah di
alam)

Contoh informasi akuntansi manajemen

 Proyeksi arus kas


 Anggaran penjualan
 Persyaratan produksi
 Kebutuhan persediaan

Pembentukan asosiasi profesional

 1854 : Masyarakat Akuntan (Edinburgh)


 1880 : Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales (ICAEW)
 1887 : Amerika Ikatan Akuntan Publik
 Meskipun anggota diperlukan untuk mempersiapkan dan laporan audit sesuai
dengan undang-undang perusahaan dan persyaratan bursa, ada peraturan tentang
isi laporan dan bagaimana angka-angka yang disusun ada

Peraturan awal dari praktik akuntansi

 Peraturan tidak dimulai sampai abad kedua puluh


 Pemisahan sebelumnya terbatas antara kepemilikan dan pengelolaan badan usaha.
Oleh karena itu, sistem akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi
kepada pemilik / manager
 Pada awal abad kedua puluh ada pekerjaan terbatas untuk menyusun prinsip
akuntansi dan aturan
 Dari tahun 1920-an para peneliti berusaha untuk mengidentifikasi dan menjelaskan
konvensi akuntansi yang berlaku umum
 Misalnya doktrin konservatisme, materialitas, konsitensi, Asumsi entitas,
prinsip pencocokan

13
 1930 : Amerika Serikat (AS) profesi dan Bursa Efek New York (NYSE)
mengembangkan daftar prinsip akuntansi secara luas digunakan

Sejarah peraturan akuntansi

 1934 : US Securities Exchange Act diperlukan pengungkapan spesifik informasi


keuangan oleh organisasi yang ingin memperdagangkan sekuritas dikelola oleh
Securities Exchange Commission (SEC)
 1938 : SEC hanya menerima laporan keuangan yang disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum dari profesi akuntansi memberikan banyak kekuatan
untuk profesi akuntansi
 1939 : komite prosedur akuntansi (Komite Profesi Akuntansi AS) mulai
mengeluarkan pernyataan prinsip akuntansi dirilis 12 penelitian akuntansi buletin
selama 1939

Pengembangan Standar Akuntansi Wajib

 Di Inggris tidak sampai 1970 ketika Standar Akuntansi Komite pengarah dibentuk
(kemudian komite standar akuntansi) bahwa standar wajib dikembangkan
 Di AS Dewan standar keuangan (FASB) yang dibentuk pada tahun 1973
 Kemudian menghasilkan standar wajib
 Tahun 1965 keberangkatan dari prinsip-prinsip harus diungkapkan dalam
catatan kaki

Laporan keuangan wajib (Statutory financial report) merupakan produk


lingkungan pelaporan keuangan yang paling peting. Informasi dalam laporan
keuangan dinilai relatif berdasarkan (1) kebutuhan informasi dari pengguna laporan
keuangan dan (2) sumber informasi alternatif seperti data ekonomi dan industri,
laporan analsis, dan pengungkapan sukarela manajer. Faktor-faktor utama tersebut
adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP), motivasi manager,

14
mekanisme pengawasan dan pelaksanaan, badan pengatur, sifat industri, dan sumber
informasi lain.

1. Laporan keuangan wajib


Berikut akan dijelaskan tiga kategori dalam laporan keuangan wajib, antara lain:
 Laporan keuangan
Laporan ini sering kali digunakan untuk mempublikasikan produk, jasa dan
pencapaian perusahaan kepada pemegang saham dan pihak lain. Dokumen
wajib yang serupa dengan laporan tahunan adalah Form 10-K, yang harus
diserahkan perusahaan publik kepada SEC. Ketika menganalisis informasi
kuartalan, perlu dipahami dua faktor berikut:
 Musim (seasonality). Saat memeriksa tren/kecendrungan, harus
dipertimbangkan dampak musim. Misalnya, perusahaan ritel menghasilkan
pendapatan laba yang tinggi pada kuartal empat tahun kalender.
 Penyesuaian akhir tahun (year-end adjustment). Perusahaan sering kali
membuat penyesuaian (misalnya, penghapusan persediaan) pada kuartal
terakhir.
 Pengumuman laba
Perusahaan sering kali mempublikasikan ringkasan informasi penting lebih
dulu melalui pengumuman laba (earnings announcement). Pengumuman laba
memberikan ringkasan informasi penting mengenai posisi keuangan dan kinerja
perusahaan baik untuk periode kuartalan maupun tahunan. Informasi rinci pada
laporan keuangan dapat dianalisis untuk memberikan gambaran mengenai
kinerja dan prospek perusahaan masa datang yang tidak dapat diperoleh dari
ringkasan informasi saat pengumuman laba.
 Laporan wajib lainnya
Selain laporan keuangan, perusahaan harus membuat laporan lain yang
diwajibkan SEC. Beberapa laporan penting merupakan laporan proksi (proxy
statement), yang harus dikirim bersamaan dengan undangan rapat pemegang

15
saham tahunan, Form 8-K, yang berisi laporan mengenai kejadian yang tidak
biasa seperti perubahan auditor, dan prospektus (prospectus).
2. Faktor yang mempengaruhi laporan keuangan wajib
Berikut akan dijelaskan pihak-pihak yang memepengaruhi laporan keuangan
antara lain:
 Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP)
Laporan keuangan dibuat berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum (generally accepted accounting principles-GAAP), yang merupakan
aturan dan panduan akuntansi keuangan. Defiisi GAAP, GAAP merupakan
kumpulan standar, pengumuman, pendapat, interpretasi, dan panduan praktik,
dari sudut pandang analisis, jenis aturan dan panduan akuntansi yang paling
penting adalah:
 Standar akuntansi keuangan (Statement of Accounting Standars-SFAS)
merupakan aturan dan interpretasi pada SFAS dibuat oleh FASB setelah
melalui proses pengesahan dan termasuk kedalam hukum akuntansi.
 Manajer
Pihak yang paling bertanggung jawab atas laporan keuangan yang wajar dan
akurat adalah manajer. Penilaian manajer dilakukan karena standar akuntansi
sering kali memungkinkan manajer untuk memilih di antara alternatif metode
akuntansi dan juga karena estimasi diperlukan untuk dapat menghitung angka
akuntansi.

Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan.

 Securities and Exchange commission.


SEC memainkan peranan aktif dalam memonitor pelaksanaan standar
akuntansi. Semua perusahaan publik harus menyerahkan laporan keuangan
yang telah di audit (laporan 10-K dan 10-Q) untuk SEC.
 Auditor

16
Inti dari pelaporan auditor adalah pendapat atau opini audit. Auditor dapat
memberikan (1) pendapat wajar tanpa pengecualian, (2) pendapat dengan satu atau
beberapa pengecualian, (3) menolak memberikan pendapat.

Sejarah regulasi di Australia

 1946 : Institute of Chartered Accountants di Australia (ICAA) merilis lima


rekomendasi prinsip akuntansi
 Berdasarkan dokumen yang dirilis oleh ICAEW
 1956 : sejumlah rekomendasi yang dikeluarkan oleh masyarakat Australia
akuntan tahun kemudian dua badan mengeluarkan pernyataan bersama-sama
melalui
 Akuntansi Australia Research Foundation (AARF)
 AARF berkolaborasi dengan Dewan Standar Akuntansi Australia (AASB)
dalam mengembangkan standar wajib
 AARF kemudian dihapus dari proses penetapan standar dan dengan adopsi
IAS/IFRS banyak proses penetapan stadar kini telah diteruskan ke IASB

Pengetahuan akuntansi yang diperlukan atau diharapkan oleh pengguna

 Perubahan standar akuntansi atau standar baru mempengaruhi angka dalam


laporan keuangan (laba, aktiva bersih)
 Pengguna idealnya harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk menilai efek
dari perubahan peraturan
 Kerangka IASB menyatakan bahwa “pengguna diharapkan memiliki
pengetahuan yang cukup tentang bisnis dan kegiatan ekonomi dan akuntansi
dan kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar”
 GPFRs dirancang untuk pengguna yang melaksanakan uji tuntas dan yang
memiliki kemampuan yang diperlukan untuk memahami pentingnya praktik
akuntansi kontemporer

17
Alasan untuk mengatur praktik akuntansi keuangan

 Awalnya diperkenalkan setelah depresi besar


 Berpendapat bahwa masalah dengan informasi akuntansi menyebabkan
keputusan investasi yang buruk dan kurang informasi
 Bersaing dilihat apakah regulasi yang diperlukan

Argumen yang mendukung regulasi

 Pasar untuk informasi tidak efisien


 Rata-rata pasar argumen efisiensi mengabaikan hak-hak individu
 Mereka mampu menuntut informasi sering dapat melakukannya sebagai akibat
dari kekuasaan atas sumber daya yang langka, sementara mereka dengan
kekuasaan terbatas umumnya tidak dapat mengamankan informasi tanpa
regulasi (meskipun organisasi dapat mempengaruhi keberadaan mereke)
 Investor membutuhkan perlindungan dari organisasi penipuan menghasilkan
informasi yang menyesatkan
 Peraturan menyebabkan metode seragam sehingga meningkatkan daya banding

Argumen terhadap peraturan

 Orang-orang akan siap untuk membayar untuk informasi sejauh bahwa ia


memiliki penggunaan
 Pasar modal bertindak untuk menghukum organisasi yang gagal untuk
memberikan informasi
 Ada berita dianggap menyiratkan kabar buruk
 Peraturan akan menyebabkan kelebihan pasokan informasi sebagai pengguna
yang menanggung biaya pasokan cenderung melebih-lebihkan kebutuhan
mereka
 Modulasi membatasi akuntansi metode yang dapat digunakan sehingga
organisasi dapat dilarang menggunakan metode yang dapat digunakan sehingga

18
organisasi dapat dilarang menggunakan metode yang terbaik mencerminkan
kinerja tertentu dan posisi

Teori yag digunakan untuk menggambarkan manfaat dari regulasi

 Teori kepentingan umum regulasi diperkenalkan untuk melindungi masyarakat


 Menangkap teori regulasi
 Meskipun regulasi diperkenalkan untuk melindungi masyarakat, mekanisme
pengaturan sering dikontrol oleh kelompok yang paling terkena dampak
regulasi
 Teori kepentingan pribadi regulasi
 Pemerintah wasit tidak netral dan akan mengatur berdasarkan dampak
terhadap pemilih kunci dan keuangan perusahaan

Swasta dibandingkan peraturan sektor publik

 Regulasi sektor swasta


 Profesi akuntansi terbaik mampu mengembangkan standar akuntansi karena
keahlian dan aturan kemungkinan besar dan diterima oleh bisnis
 Regulasi sektor publik
 Pemerintah memiliki kekuatan penegakan yang lebih besar, maka aturan
yang lebih mungkin diikuti, mungkin kurang responsif terhadap tekanan dari
bisnis dan lebih mungkin untuk mempertimbangkan kepentingan publik

Peran pertimbangan profesional dalam pelaporan keuangan

 Sedangkan perlakuan akuntansi banyak transaksi dan peristiwa diatur, banyak


orang lain yang tidak diatur
 Akuntan diharapkan untuk bersikap objektif dan bebas dari bias (meskipun,
seperti yang akan kita lihat, berbagai teori akuntansi pertanyaan apakah akuntan

19
akan memungkinkan objektivitas untuk menentukan pemilihan metode
akuntansi)
 Informasi yang dihasilkan harus setia mewakili mendasari transaksi dan
bersikap netral dan dapat diverifikasi
 Pertimbangan implikasi ekonomi dan sosial standar akuntansi yang mungkin
menyiratkan bias dalam pengembangan dan pelaksanaannya
 Pembuat standar menghadapi ‘dilema yang membutuhkan keseimbangan
halus variabel akuntansi dan non-akuntansi’ (Zeff 1978, hal. 62)

Mengapa metode akuntansi tertentu yang diterapkan?

 Perspektif efisiensi
 Karakteristik organisasi yang berbeda menjelaskan mengapa perusahaan
yang berbeda mengadopsi metode akuntansi yang berbeda-mereka akan
mengadopsi metode yang paling mencerminkan kinerja mereka
 Peraturan akuntansi yang membatasi set teknik akuntansi yang tersedia akan
mahal untuk organisasi sebagai membatasi metode akuntansi yang tersedia
akan membatasi seberapa efisien suatu organisasi mampu menghasilkan
informasi mengenai posisi dan kinerja keuangan
 Tidak mempertimbangkan manfaat komparatif regulasi
 Perspektif oportunistik
 Mengasumsikan bahwa seleksi metode akuntansi didorong oleh kepetingan
pribadi
 Metode akuntansi yang memberikan hasil yang diinginkan untuk prepapers
dipilih.

Kekuatan Akuntan

20
 Output dari dampak proses akuntansi banyak keputusan tentang transfer
kekayaan sehingga penghakiman akuntan mempengaruhi kekayaan berbagai
pihak
 Penyediaan informasi akuntansi menyebabkan kekuatan pengetahuan bagi
orang lain
 Akuntan dapat memberikan legitimasi kepada organisasi yang tidak mungkin
jika dianggap sah (misalnya menekankan keuntungan)

3.5 Tujuan Laporan Keuangan

2.5.1 Tujuan Akuntansi Keuangan

1. Pertanggungjawaban

Konsep pertanggungjawaban (stewardship) telah mendominasi laporan


keuangan selama bertahun—tahun. Dipandang dari perspektifini, manajer merupakan
penanggung jawab atas penjagaan aktva, peningkatan kekayaan ekuitas investor, dan
perlindungan terhadapkreditor.

2. Informasi untuk pengambilan keputusan.

Perubahan dalm akuntansi menjadi perspektif informasi (information


perspective) praktis menekan informasi yang relevan untuk keputusan usaha, dan
lebih menekankan standar akuntansi sebagai alat prediksidan kegunaanya dalam
pengambilan keputusan dibanding alat pengukurtanggung jawab dan kinerja.

2.5.2 Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Penting

Hal ini mencangkup pemahaman prinsip yang mendasari pengukuran aktiva,


kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.

1. Jurnal Berpasangan

Prinsip jurnal berpasangan atau jurnal ganda (double entry) mendasari fungsi
pencatatan akuntansi. Memahami akuntansi jurnal berpasangan membantu analisis
laporan keuangan karena akan membantu rekonstruksi transaksi usaha. Sistem jurnal
berpasangan ini menggunakan dua catatan atas setiap transaksi usaha.

21
2. Biaya Historis

Sistem akuntansi bertujuan untuk melaporkan informasi yang wajar dan


objektif . karena nilai aktiva yang diperoleh melalui transaksi tawar-menawar yang
wajar (arm’s length) biasanya wajar dan objektif, biaya historis (historical cost) dari
transaksi aktual ini biasanya disajikan dalam laporan keuangan. Oleh karena itu,
meskipun kadang kita menyesuaikan nilai biaya historis, kita mengakui bahwa biaya
historis merupakan hasil kompromi antara relevansi dan keandalan.

3. Akuntansi Akrual

Akuntansi modern menerapkan basis akrual sebagai pengganti basis arus kas
yang lebih tradisional. Berdasarkan akuntansi akrual (accrual accounting),
pendapatan diakui saat dihasilkan dan beban saat terjadi, tanpa memperhatikan
penerimaan atau pembayaran kas.

4. Pengungkapan Penuh

Prinsip pengungkapan penuh (full disclosure principle) mengharuskan


informasi yang disajikan pada laporan keuangan mencerminkan keseimbangan antara
penyajian (1) cukup rinci sehingga informasi dapat mengubah keputusan (atau
relevan) dan (2) cukup ringkas dan sederhana sehingga informasi dapat dipahami dan
hemat biaya.

5. Materialitas

Materialitas (matriality), menurut FASB, merupakan ”sejauh mana kelalaian


mencantumkan atau salah saji informasi akuntansi yang, dengan memperhatikan
situasi, memungkinkan penilaian seseorang yang menggunakan informasi tersebut
akan berubah atau terpengaruh dengan kelalaian atau salah saji tersebut.

6. Konservatisme

Konservatisme mengurangi tingkat keandalan dan relevansi informasi


akuntansi melalui dua cara. Pertama, konservatisme menyajikan aktiva dan laba
terlalu rendah. Kedua, konservatisme menyebabkan penundaan pengakuan kabar baik
pada laporan keuangan, namun secepatnya mengakui kabar buruk.

2.5.3 Keterbatasan Informasi Laporan Keuangan

22
Ramalan, laporan. Dan rekomendasi analis bersama dengan sumber informasi
alternatif lain merupakan pesaing utama informasi akuntansi. Apakah keunggulan
dari sumber alternatif ini? Paling tidak ada tiga hal yaitu :

1. Tepat waktu.

Laporan keuangan dibuat paling sering setiap kuartal dan biasanya


dipublikasikan tiga sampai enam pekan setelah akhir kuartal.

2. Frekuensi.

Frekuensi terkait erat dengan tepat waktu. Laporan keuangan dibuat secara
berkala, biasanya tiap kuartal.

3. Orientasi ke masa depan.

Sumber informasi alternatif, khususnya laporan dan ramalan analis,


menggunakan informasi yang berorientasi ke masa depan.

2.6 Akrual Dasar Akuntansi Keuangan

1. Konsep Akrual

Akuntansi akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai


mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas perusahaan di masa depan
secepat mungkin dengan tingkat kepastian yang layak. Hal ini dapat dicapai dengan
mengakui pendapatan dan beban saat terjadi, tanpa memperhatikan apakah terdapat
arus kas pada saat yang bersamaan. Penyesuaian akrual dicatat setelah membuat
asumsi dan estimasi yang layak, tanpa mengorbankan keandalan informasi akuntansi
secara material. Karenanya, penilaian merupakan bagian terpenting dari akuntansi
akrual, serta mekanisme aturan dan institusi yang diciptakan untuk memastikan
kendalannya.

2. Akrual dan Arus Kas

Untuk melihat hubungan antara akrual dan arus kas penting untuk mengenali
beberapa jenis arus kas. Arus kas operasi mengacu pada kas yang berasal dari
aktivitas operasi perusahaan. Arus kas bebas mencerminkan dampak tambahan
investasi dan divestasi terhadap aktiva operasional.

23
3. Akrual Akrual Mengurangi Masalah Ketepatan Waktu dan Pengaitan.

Perbedaan antara akuntansi akrual dan akuntansi kas merupakan masalah tepat
waktu dan pengaitan. Akuntansi akrual mengatasi masalah tepat waktu maupun
pengaitan yang selalu terdapat pada akuntansi kas. Masalah ”tepat waktu” (timing)
mengacu pada arus kas yang tidak selalu terjadi bersamaan dengan aktivitas usaha
yang menghasilkan kas tersebut.

4. Proses Akrual-Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan Beban.

Akuntansi akrual memiliki pengaruh khusus terhadap laporan laba rugi


melalui pengakuan pendapatan dan pengaitan beban. Hal ini akan dijelaskan sebagai
berikut

Ø Pengakuan pendapatan. Hal ini berarti bahwa perusahaan telah melakukan


tugasnya. Pendapatan direalisasi saat memperoleh kas dari penyerahan barang
atau jasa. Pendapatan dapat direlisasi saat memperoleh aktiva (biasanya
piutang) yang dapat siubah menjadi kas atau setara kas, dari penyerahan
barang dan jasa.

Ø Pengaitan beban. Proses pengaitan ini berbeda untuk dua jenis beban. Beban
yang berasal dari produksi suatu produk atau jasa disebut biaya produk
(product costs), dan diakui saat produk atau jasa diserahkan.

5. Akrual Jangka Pendek dan Jangka Panjang.

Akrual jangka pendek (short-term accruals) mengacu pada perbedaan waktu


yang pendek antara laba dan arus kas. Akrual ini menyebabkan adanya pos modal
kerja pada neraca (aktiva lancar dan kewajiban lancar) serta disebut juga aktual
modal kerja (working capital accrual). Akrual jangka panjang (long-term accrual)
disebabkan oleh kapitalisasi. Kapitalisasi aktiva merupakan proses penangguhan
biaya yang terjadi pada periode kini karena manfaatnya diharapkan terjadi pada
periode masa depan.

2.6.2 Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi Akrual

Berikut akan dibahas kelebihan dan kekurangan konseptual serta empiris


akuntansi akrual terhadap akuntansi kas dalam pengukuran kinerja dan peramalan
arus kas masa depan.

24
1. Relevansi Akuntansi Akrual

Relevansi Konseptual Akuntansi Akrual. Baik akrual jangka pendek maupun


jangka panjang penting bagi relevansi laba dibandingkan dengan arus kas seperti
penjelasan berikut :

Ø Relevansi akrual jangka pendek. Akrual jangka pendek memperbaiki


relevansi akuntansi dengan cara mencatat pendapatan dan beban saat
terjadi.

Ø Relevansi akrual jangka panjang. Untuk melihat penggunaan akrual jangka


panjang, ingat bahwa arus kas bebas dihitung dengan mengurangkan
investasi pada aktiva operasi jangka panjang dari arus kas operasi.

Keunggulan akrual dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan


kondisi keuangan suatu perusahaan , dan untuk memprediksi arus kas masa depan

Ø Kinerja keuangan. Pengakuan pendapatan dan pengaitan biaya


menghasilkan angka laba yang lebih unggul dibandingkan arus kas untuk
mengevaluasi kinerja keuangan.

Ø Kondisi keuangan. Sistem akuntansi berdasarkan arus kas menghasilkan


neraca yang tidak dapat mencerminkan kondisi keuangan suatu
perusahaan.

Ø Prediksi arus kas masa depan. Arus kas ini bukan merupakan alat prediksi
arus kas masa depan yang terbaik. Namun, laba akrual merupakan prediksi
arus kas masa depan yang lebih baik.

2. Relevansi Empiris Akuntansi Akrual.

Kritik atas akuntansi akrual menekankan rendahnya keandalan akrual dibandingkan


dengan arus kas yang dianggap lebih andal. Para pendukung akrual menyatakan
bahwa relevansi tambahan akuntansi akrual dapat menjadi kompensasi rendahnya
keandalan tersebut

2.7 Pengantar Analisis Akuntansi Keuangan

Analisis akuntansi merupakan persyaratan penting bagi analisis keuangan yang


efektif. Pada bagian ini, akan dijelaskan pentingnya analisis akuntansi, termasuk

25
mengidentifikasi sumber distorsi akuntansi dan pembahasan kebutuhan penting untuk
melakukan analisis. Juga dikenalkan dua konsep laba alternatif yang penting dalam
analisis. Kemudian akan dibahas manajemen, motifasi dan strateginya, serta
implikasinya terhadap analisis.

2.7.1 Kebutuhan akan Analisis Akuntansi

Kebutuhan akan analisis akuntansi disebabkan dua alasan. Pertama, akuntansi


memperbaiki akuntansi kas dengan mencerminkan aktivitas usaha pada waktu yang
lebih tepat.

1. Distorsi Akuntansi

Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang dilaporkan


pada laporan keuangan terhadap relitas usaha sebenarnya. Distorsi ini timbul dari
sifat akuntansi akrual yang meliputi standar, kesalahan estimasi, keseimbangan antara
relevan dan andal, serta kebebasan dalam aplikasinya.

2. Tujuan Analisis

Kebutuhan informasi pemakai berbeda berdasarkan tujuan dan analisis


mereka. Pada analisis ekuitas, informasi akuntansi harus memberikan gambaran yang
tidak bias mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Informasi ini juga harus
memfasilitasi perhitungan potensi laba perusahaan di masa depan

2.7.2 Manajemen Laba

Manajemen laba dapat didefinisikan sebagai ”intervensi manajemen dengan


sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi”
(Schipper, 1989). Manajemen laba dapat berupa ”kosmetik”, jika manajer
memanipulasi akrual yang tidak memiliki konsekuensi arus kas. Manajemen laba juga
dapat ”murni” jika manajer memilih tindakan dengan konsekuensi arus kas dengan
tujuan mengubah laba.

1. Strategi Manajemen Laba

Terdapat tiga jenis strategi manajemen laba, antara lain :

Ø Meningkatkan Laba (Increasing Income). Salah satu strategi manajemen


laba adalah meningkatkan laba yang dilaporkan pada periode kini untuk
membuat perusahaan dipandang lebih baik.

26
Ø Mandi Besar (Big Bath). Strategi ini dilakukan melalui penghapusan
sebanyak mungkin pada satu periode. Periode yang dipilih biasanya
periode dengan kinerja yang buruk (sering kali pada masa resesi di mana
perusahaan lain juga melaporkan laba yang buruk) atau peristiwa saat
terjadi satu kejadian yang tidak biasa seperti perubahan manajemen,
merger, atau restrukturisasi.

Ø Penataan laba (Income Smoothing). Perataan laba merupakan bentuk umum


manajemen laba. Pada strategi ini, manajer meningkatkan atau
menurunkan laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya.

2. Motivasi Melakukan Manajemen Laba

Motivasi melakukan manajemen laba biasanya dilatari oleh hal-hal sebagai


berikut :

Ø Intensif Perjanjian. Banyak perjanjian yang menggunakan angka akuntansi.


Misalnya manajer tidak mendapat bonus jika laba lebih rendah dari batas
bawah dan tidak mendapatkan bonus tambahan saat laba lebih tinggi dari
batas atas.

Ø Dampak Harga Saham. Intensif manajemen laba lainnya adalah potensi dampak
terhadap harga saham. Misalnya, manajer dapat meningkatkan laba untuk
menaikkan harga saham perusahaan sementara sepanjang satu kejadian
tertentu seperti merger yang dilakukan atau penawaran surat berharga, atau
rencana untuk menjual saham atau melaksanakan opsi.

Ø Intensif lain. Terdapat beberapa alasan manajemen laba lainnya. Laba sering
kali diturunkan untuk menghindari biaya politik dan penelitian yang
dilakukan badan pemerintah misalnya untuk ketaatn undang-undang
antimonopoli dan IRS.

3. Mekanisme Manajemen Laba

Mekanisme manajemen laba antara lain sebagai beriku :

Ø Pemindahan Laba. Pemindahan laba merupakan manajemen laba dengan


memindahkan laba dari satu periode ke periode lainnya. Pemindahan laba
dapat dilakukan dengan mempercepat atau menunda pengakuan pendapatan
atau beban. Contoh pemindahan laba adalah sebagai berikut :

27
Ø Mempercepat pengakuan pendapatan dengan membujuk distributor atau
pedagang untuk membeli kelebihan peroduksi pada akhir tahun fiskal.

Ø Menunda pengakuan beban dengan mngkapitalisasi beban dan mengamortisasi


sepanjang periode masa depan.

Ø Memindahkan beban pada eriode beriku dengan mengadopsi metode akuntansi


tertentu.

Ø Membuat biaya yang terjadi hanya satu waktu tertentu seperti penurunan nilai
aktiva dan biaya restrukturisasi pada periode antara.

4. Manajemen Laba melali Klasifikasi.

Laba juga dapat ditentukan dengan secara khusus mengklasifikasikan beban


(dan pendapatan) pada bagian tertentu laporan laba rugi. Bentuk umum dari
manajemen laba melalui klasifikasi adalah memindahkan beban di bawah garis, atau
melaporkan beban pada pos luar biasa dan tidak berulang sehingga tidak dianggap
penting oleh analis.

5. Implikasi Manajemen Laba terhadap Analisis Laporan Keuangan

Karena manajemen laba mendistorsi laporan kuangan, identifikasi dan


membuat penyesuaian manajemen laba menjadi tugas penting dalam analisis laporan
keuangan. Namun, meskipun kekhawatiran mengenai manajemen laba meningkat,
namun manajemen laba tidak tersebar sejauh yang diasumsikan.

2.7.3 Evaluasi Kualitas Laba

Banyak analis mendefinisikan kualitas laba sebagai sejauh mana perusahaan


mengaplikasikan konservatisme perusahaan dengan kualitas laba tinggi diharapkan
memiliki rasio harga terhadap laba (price earning rato) yang lebih tinggi
dibandingkan perusahaaan dengan kualitas laba rendah.

1. Tahapan dalam Evaluasi Kualitas Laba.

Evaluasi kualitas laba mencangkup tahapan sebagai berikut :

Ø Identifikasi dan penilaian kebijakan akuntansi penting. Tahapan penting dalam


evaluasi kualitas laba adalah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting
yang dipilih perusahaan.

28
Ø Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi. Penting untuk menilai tingkat
fleksibilitas yang tersedia pada saat pembuatan laporan keuangan.

Ø Tentukan strategi pelporan. Menentukan strategi pelaporan yang diadopsi oleh


perusahaan.

Ø Identifikasi dan menilai tanda bahaya. Satu tahap yang berguna dalam evaluasi
kualitas laba adlah melihat tanda bahaya.

2. Penyesuaian Laporan Keuangan

Beberapa penyesuaian umum laporan keuangan mencangkup :

Ø Kapitalisasi sewa guna operasi jangka panjang, dengan penyesuaian atas neraca
dan laporan laba rugi.

Ø Pengakuan beban kompensasi berbasis saham untuk penentuan laba.

Ø penyesuaian beban tidak rutin seperti penurunan nilai aktiva dan biaya
restrukturisasi.

Ø Kapitalisasi litbang jika diperlukan.

2.8 Audit Dan Analisis Laporan Keuangan

2.8.1 Proses Audit

Analis harus mamahami implikasi pendapat audit terhadap pemakai laporan


keuangan dan harus manghargai keterbatan pendapat serta implikasinya
terhadap analisis laporan keuangan.

1. Standar Auditing yang Berlaku Umum

Auditor biasanya melakukan audit sesuai dengan standar auditing yang


berlaku umum (generally accepted auditing standards-GASS). Standar audit
merupakan alat pengukur untuk menilai kualitas prosedur audit.

2. Prosedur Auditing

Tujuan utama audit laporan keuangan adalah untuk mengidentifikasi


kesalahan dan penyimpangan, yang jika tidak terdeteksi aakan memberikan

29
dampak material pada kewajaran penyajian dan kesesuaian laporan keuangan
dengan GAAP.

2.8.2 Laporan Audit


Bahasa laporan audit telah direvisi untuk memperkecil jarak antara tanggung
jawab ingin diasumsikan auditor dengan asumsi tanggung jawab auditor
menurut kepercayaan masyarakat. Bahasa yang diinginkan tidak teknis dan
lebih eksplisit menyatakan tanggung jawab yang diaumsikan kantor auditor,
prosedur yang dilakukan dan kepastian yang diberikan.

1. Jenis Kualifikasi Audit


Terdapat beberapa jenis kualifikasi yang dapat dinyatakan oleh auditor, antara
lain sebagai berikut :
Ø Kualifikasi ”Kecuali untuk”
Kualifikasi ”kecuali untuk” (except for) mencerminkan pendapat atas laporan
keuangan kecuali untuk suatu akibat yang berasal dari kondisi yang harus
diungkapkan. Kualifikasi dapat berasal dari pembatasan lingkup audit, yang
karena kondisi di luar jangkauan auditor atau karena pembatasan yang
dilakukan oleh perusahaan yang diaudit, menghasilkan kegagalan untuk
mendapatkan bukti yang objektif dan dapat diverifikasi.

Ø Pendapat Tidak Wajar


Auditor memberikan pendapat tidak wajar (adverse opinion) pada kasus di
mana laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum, dan hal ini memiliki dampak yang material terhadap
kewajaran penyajian laporan.

2.8.3 Implikasi Analisis dari Auditing

Bagian berikut akan menjelaskan implikasi aktivitas auditing terhadap


analisis.

1. Implikasi Proses Audit terhadap Analisis

Auditing sebagian besar bersandar pada pendekatan penarikan sample


(sampling) atas data dan informasi yang diaudit. Ukuran sample dibatasi oleh biaya
praktik audit. Harus diingat bahwa terdapat beberap risiko jika kita bersandar pada
hasil audit. Risiko ini terkait dengan beberapa faktor seperti (1) ketidakmampuan dan
atau keengganan auditor untuk mendeteksi kecurangan pada tingkat tinggi dan untuk
melakukan uji audit yang diperlukan untuk menangkap kecurangan ini, (2)
ketidakmampuan auditor untuk menilai tingkat memburuknya situasi, (3) gambaran

30
auditor mengenai sejauh mana tanggung jawab untuk mencari dan mengungkapkan,
dan (4) kualitas audit secara keseluruhan.

2. Implikasi Sandart Auditing terhadap Analisis Laporan Keuangan

Untuk bersandar pada laporan keuangan yang telah diaudit, analisis kita haus
memperhatikan keterbatasan proses audit. Selanjutnya, Harus dipahami apa arti
laporan audit. Akuntan publik menyatakan laporan keuangan yang disusun oleh
manajemen telah ditelaah ulang dan memastikan laporan tersebut sesuai dengan
catatan yang diaudit.

2.9 KUALITAS LABA

2.9.1 Penentu Kualitas Laba

Kebutuhan akan estimasi dan interprestasi pada akuntansi akrual telah


membuat beberapa individu mempertanyakan tingkat keandalan seluruh pengukuran
akrual. Bagian ini mempertimbangkan tiga faktor yang biasanya diidentifikasikan
sebagai penentu kualitas laba, yaitu sebagai berikut :

1. Prinsip akuntansi.

Salah satu penentu kualitas laba adalah kebebasan manajemen dalam memilih
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Kebebasan ini dapat bersifat agresif(optimis)
atau konservatif

2. Aplikasi akuntansi.

Penentu kulitas laba lainnya adalah kebebasan manajemen dalam menerapkan


prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.

3. Risiko usaha.

Penentu kualitas laba yang ketiga adalah hubungan antara laba dan risiko
usaha. Hal ini mencangkup dampak siklus dan kekuatan usaha lain terhadap tingkat,
stabilitas, sumber, dan variabilitas laba.

31
BAB III
KESIMPULAN

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses pencatatan yang dilakukan
pada periode tertentu, yang dapat digunakan oleh pemegang kepentingan untuk
mengambil keputusan. Laporan keuangan pada dasarnya disajikan dalam angka,
karena itu perlu adanya pengungkapan untuk memperjelas maksud dari angka-
angka tersebut. Pengungkapan merupakan bagian dari pelaporan keuangan.
Pengungkapan laporan keuangan berupa pernyataan yang memperjelas arti dari
angka-angka tersebut. Definisi Akuntansi menurut Commite on Accounting
Terminology of the American Institure of Accountants dalam (Dr.Jaka, p. 79) sebagai
berikut : Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas secara
signifikan, dan dalam hal uang, transaksi dan peristiwa yang, setidaknya sebagian,
bersifat finansial dan mengintepretasikan hasilnya.

Peraturan akuntansi keuangan umumnya dimulai pada abad kedua puluh.


Beberapa sistem akuntansi Awal double entry, mirip dengan sistem yang kita
gunakan saat ini, telah ditelusuri kembali ke abad ketiga belas dan keempat belas di
Italia Utara. Faktor utama guna mendokumentasikan praktek akuntansi double entry
adalah sebuah teluk Monk Fransiskan nama Pacioli. Laporan keuangan dapat

32
dipahami dan diterima oleh para pengguna karena dalam proses penyusunan laporan
keuangan terdapat tujuan, standar, kebijakan, dan teknik akuntansi. Akuntansi
merupakan sebuah produk budaya, karena konsep, aturan dan praktik-praktik yang
dilakukan oleh para penyusun laporan keuangan merupakan bentuk cerminan baku
dari komunitas dalam wilayah tertentu. Didalam konsep, aturan-aturan dan praktik
dalam proses penyusunan laporan keuangan itu tidak lepas dari kepentingan
dariorang yang terkait dan produk akuntansi yang berupa laporan keuangan.
Akuntansi konvensional yang sudah dipraktikkan didalam dunia bisnis merupakan
suatu produk budaya kapitalis. Robert dan Borin (2008,p.3) menyatakan bahwa ada
tiga asensi utama dalam kapitalisme, yaitu ; Modal adalah bagian dari kekayaan suatu
bangsa yang merupakan hasil karya manusia dan bias diproduksi berulang kali. Suatu
perlengkapan modal masyarakat, alat-alat produksi, yang dimiliki oleh segelintir
individu yang memiliki hak legal dan untuk dipergunakan hanya tersebut untuk
mendapatkan keuntungan pribadi. Serta kapitalisme bergantung pada system pasar,
yang menentukan distribusi, mengalokasi sumberdaya dan menetapkan tingkat
pendapatan (Gaji, biaya sewa dan keuntungan dari kelas-kelas social yang berbeda).

33
DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Yodha Fitria. 2012. Pengaruh Pelaksanaan Audit Lingkungan Terhadap


Akuntansi Pertanggungjawaban Social. Bandung.

Andrian, Harry . 2012. Peraturan Bapepam X.K.6 Penyampaian Laporan.

Baridwan, Zaki. (2000). Perkembangan Teori Dan Penelitian Akuntansi. Jurnal


Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 15(4), 486-497.
Glaser, Barney G, and Anselm L. Strauss. 1967. Discovery of grounded theory:
strategies for qualitative research. Chicago: Aldine Pub. Co

Hansen, R dan M. Mowen. 2005. “Management Accounting”.7th


Edition.Diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary.
Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit

Salemba Empat.

Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Lingkungan. Yogyakarta : Graha Ilmu.\ Ikhsan,


Arfan. 2009. Akuntansi Manajemen Lingkungan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

34
Indriyanto, Supomo 2002 : Jurnal Akuntansi & Investasi, Jurusan Akuntansi FE
UMY. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.
Edisi Pertama. Yoyakarta : BPFE.

Jendelafarmasi.blogspot.com/2013/informasi-kesehatan-rumah-sakit Diakses pada 6


Februari 2015

Kam, Vernon. (1978). Judgment and the Scientific Trend in Accounting. Journal of
Accountancy.

Melati Oktavia, 2009, Analisa Akuntansi Pertanggungjawaban social dan


Lingkungan pada Perusahaan yang Listing di BEI. Skripsi Universitas
Brawijaya.

Suwardjono (2005). Teori Akuntansi. Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.

Suwardjono, (2005). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan (Edisi


III). Yogyakarta: BPFE.

35

Anda mungkin juga menyukai