LANDASAN TEORI
memerlukan aturan agar tidak terjadi kecelakaan. Aturan ada untuk membatasi gerak
pengendara agar berjalan sesuai marka yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Aturan ada untuk memberikan rambu-rambu agar setiap pengendara berjalan sesuai
koridornya. Aturan ada untuk menunjukkan tujuan yang sesuai dengan tujuan yang
Dalam sebuah perusahaan, aturan dibuat dalam bentuk yang lebih formal,
yaitu Standar Operating Procedure atau yang kerap disebut SOP. Setiap perusahaan
tentu memiliki visi-misi yang hendak dicapai, baik dalam jangka waktu yang pendek
maupun jangka panjang. Setiap visi-misi yang hendak dicapai, tentu tidak hanya
melibatkan beberapa orang saja dalam perusahaan tersebut. Namun seluruh anggota
perusahaan harus bergerak, agar visi-misi tersebut dapat tercapai. Agar semua
anggota bergerak menuju titik yang sama, yaitu pencapaian visi-misi. Maka
perusahaan membutuhkan aturan, prosedur, dan sistem yang disusun dengan jelas,
pekerjaannya. Oleh karna itu, setiap posisi dalam organisasi memiliki SOP yang
berbeda dengan posisi yang lain. Seorang akuntan memiliki SOP yang berbeda
dengan mereka yang bekerja sebagai marketing. SOP dibuat sesuai dengan
7
8
Oleh sebab itu, SOP harus dibuat untuk mempermudah karyawan dalam menjalankan
pekerjaannya, dan menyadari tanggung jawab apa saja yang harus mereka penuhi.
Menurut Susanto dalam (Fatimah, 2016) menjelaskan bahwa SOP terdiri dari
tiga kata yang dapat mewakili pengertian dari SOP itu sendiri, yaitu standard,
Standard :
Standard diartikan sebagai salah satu acuan pokok yang harus dipatuhi dan ditaati
oleh semua anggota organisasi. Standard memiliki sifat mengikat dan membatasi.
Operating :
Aktivitas aplikatif yang merupakan kegiatan dalam berorganisasi, baik yang bersifat
Procedure :
Langkah atau tahapan yang berhubungan dengan aktivitas kerja, biasanya dapat
merupakan salah satu acuan pokok mengenai langkah atau tahapan yang
berhubungan dengan aktivitas aplikatif yang merupakan aktivitas kerja dalam sebuah
perusahaan.
diartikan sebagai panduan hasil kerja yang diinginkan (ideal), serta proses kerja yang
harus dilaksanakan.”
9
perusahaan, agar dalam menjalankan operasi sesuai dengan yang telah ditetapkan
yang dilakukan sehari-hari, dengan tujuan agar pekerjaan tersebut dilakukan secara
benar, tepat dan konsisten, untuk menghasilkan produk sesuai standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.”
lunak pengatur, yang mengatur tahapan suatu proses kerja atau prosedur kerja
tertentu.”
“Standard Operating Procedure adalah satu set instruksi tertulis yang digunakan
10
untuk kegiatn rutin atau aktivitas yang berulang kali dilakukan oleh sebuah
organisasi.”
merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai
denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-
indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan
Pengertian SOP menurut Istyadi Insani dalam (Junita, 2019) “SOP adalah
SOP terdiri dari 7 hal pokok yaitu efisiensi, konsisten, minimalisasi kesalahan,
penyelesaian masalah, perlindungan tenaga kerja, peta kerja, dan batasan pertahanan.
1. Efisiensi
Efisiensi diartikan sebagai suatu ketepatan, efisiensi berupa hal hal yang
berhubungan dengan kegiatan atau aktifitas yang diharapkan akan menjadi lebih
tepat dan tidak hanya cepat saja, melainkan sesuai dengan tujuan dan target yang
diinginkan.
2. Konsistensi
Konsistensi dapat diartikan sebagai ketetapan atau hal hal yang tidak berubah
maka dapat di kalkulasi dengan tepat. Keadaan yang konsisten akan memudahkan
pengukuran untung-rugi, juga regulasi pemasaran oleh karena itu semua yang
3. Minimalisasi kesalahan
Minimalisasi kesalahan yaitu dapat menjauhkan segala eror di segala area tenaga
kerja. SOP menjadi panduan pasti yang membimbing tiap pegawai menjalankan
4. Penyelesaian masalah
SOP juga dapat menjadi penyelesaian masalah yang mungkin juga timbul dalam
aktivitas perusahaan atau istitusi. Terkadang konflik antar karyawan sering terjadi.
Bahkan, seolah olah tidak ada penengah yang bisa memecahkan konflik yang
disusun secara tepat, maka tentu saja kedua belah pihak harus tunduk pada SOP
tersebut.
Perlindungan tenaga kerja adalah langkah langkah pasti dimana memuat segala
dimaksud melindungi hal hal yang berkaitan dengan persoalan pegawai sebagai
6. Peta kerja
Peta kerja sebagai pola pola dimana semua aktivitas yang sudah tertata rapi bisa
dijalankan dalam pikiran masing masing sebagai suatu kebiasaan yang pasti.
Dengan SOP, pola kerja menjadi lebih fokus dan tidak melebar kemana-mana, hal
ini terkait dengan poin pertama yang efisien, bahwa salah satu syaratnya adalah
7. Batas Pertahanan
benteng pertahanan yang kokoh karena secara prosedural segala aktifitas institusi
ataupun perusahaan sudah tertera dengan jelas. Oleh karena itu, inspeksi- inspeksi
yang bersifat datang dari luar perusahaan tidak bisa menjadikan hal-hal yang
perusahaan.
Standard Operating Procedure (SOP) adalah sangat tergantung dengan konteks. Jika
diurai satu per satu, yaitu standard, operating, dan procedure, masing-masing
mempunyai definisinya.
2. Sebagai sebuah acuan, maka setiap anggota di dalamnya wajib mematuhi standard
tersebut.
3. Bagian ini disebut sebagai hukum, yang harus dipatuhi dengan kesepakatan
tertentu.
mengikat.
2. Artinya, aktivitas tersebut menggambarkan alur kegiatan kerja baik yang rutin
2. Sebagai prosedur, maka perlu deskripsi yang jelas secara terperinci. Oleh karena
3. Pada kondisi tertentu, juga bisa memuat keduanya dengan tujuan lebih
itu juga dapat dijadikan acuan kerja oleh karyawan untuk menjadi sumberdaya
manusia yang professional, handal sehingga dapat mewujudkan visi dan misi
perusahaan.
tersebut ditetapkan oleh pimpinan organisasi (institusi). Proses penerapan SOP ini
harus dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa output yang dikehendaki
dapat diwujudkan. Output ini sangat berhubungan dengan target yang tertulis di SOP.
dipantau, sehingga proses penerapannya dapat berjalan dengan baik. Semua masukan
atau saran, ketika melakukan monitoring; akan menjadi bahan yang berharga dalam
14
melakukan evaluasi sehingga SOP dapat lebih relevan dan sesuai kebutuhan.
1. Setiap pelaksana atau karyawan harus mengetahui SOP terbaru yang disusun, dan
2. Salinan SOP disebarluaskan sesuai kebutuhan, dan siap untuk diakses oleh semua
3. Setiap pelaksana atau karyawan mengetahui perannya melalui SOP. Tidak hanya
penerapan SOP.
1. Supervisi / Monitoring
aktifitas yang ditujukan untuk memberikan informasi tentang sebab dan akibat
kesalahan awal dapat segera diketahui dan dapat dilakukan tindakan perbaikan,
2. Training (Pelatihan)
proses mengajar ketrampilan yang dibutuhkan karyawan baru dan lama untuk
1. Konsistensi
2. Kejelasan Tugas
3. Kejelasan Alur
SOP dapat memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung jawab apa saja dari
Secara tidak langsung, SOP dibuat dengan tujuan untuk melindungi organisasi
atau unit kerja, serta petugas atau pegawai dari tindakan mal-praktik; atau
kesalahan yang bersumber dari administrasi atau faktor lainnya yang dapat
5. Meminimalisasi Kesalahan
Dengan kejelasan tugas, alur, tanggung jawab dan wewenang; maka setiap
6. Efisiensi
SOP dibuat dengan tujuan membuat semua pekerjaan menjadi lebih efisien.
Semua aktivitas kerja diharapkan dapat lebih cepat, cermat, dan tepat sesuai
dengan tujuan atau hasil yang ingin diraih, dengan bantuan SOP yang ada.
7. Penyelesaian Masalah
SOP berisi aturan dan batasan-batasan tertentu; bisa saja dalam pelaksanaannya
Selain perlu adanya campur tangan supervisor atau atasan; SOP juga dapat
dijadikan landasan agar setiap karyawan dapat bekerja sesuai dengan koridor
8. Batasan Pertahanan
Terkadang banyak pihak eksternal yang dengan senaknya ingin mengetahui hal-
hal yang sifatnya sangat privat bagi perusahaan. Sebagai contoh; seorang peneliti
organisasi (institusi). Dengan adanya SOP yang baku, maka pihak peneliti wajib
Fungsi dan Tujuan SOP menurut purnamasari dalam (Faradis, 2018) tujuan
dan fungsi untuk memberikan panduan dan pedoman kerja agar kegiatan perusahaan
2. Mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi.
manfaat atau keuntungan yang dapat kita peroleh dengan adanya SOP tersebut.
Namun, hal tersebut dapat terjadi jika SOP dapat dijalankan dengan tepat. Karena
banyak terjadi dibeberapa perusahaan yang dapat berjalan dengan SOP yang “cacat”.
Dikatakan “cacat” karena SOP itu sendiri, tidak ditegakkan dengan tegas, banyak
anggota yang bekerja karena habit (kebiasaan). Padahal, perusahaan seperti orang
berjalan, apabila kakinya “cacat” akan menyebabkan orang tersebut berjalan tidak
sempurna. SOP yang “cacat” menyebabkan proses pencapaian visi dan misi
perusahaan tidak segera tercapai. Maka, jika SOP dijalankan dengan benar, maka
perusahaan akan mendapat banyak manfaat dari penerapan SOP tersebut. Berikut,
manfaat dari pengguna SOP secara cepat menurut (Fatimah, 2016) yaitu :
1. Kejelasan Prosedur
SOP yang dapat memberikan manfaat bagi kita dalam memberikan penjelasan
tentang prosedur kegiatan. Bahkan kita dapat menuliskan dengan jelas dan detail
memberikan masa training selama satu minggu. Namun dengan adanya SOP,
3. Standarisasi Kegiatan
kegiatan yang dilakukan oleh semua pihak. Hasil kerja yang telah diselesaikan
oleh satu karyawan akan memiliki standar yang sama dengan karyawan yang lain.
4. Mempermudah Evaluasi
para supervisor atau manajer untuk melakukan evaluasi dan penilaian. Secara
perusahaan.
5. Mempertahankan Kualitas
sistem kerja yang sudah jelas dan terstruktur secara sistematis. Hal tersebut
SOP dapat membantu pegawai untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dan
karena dengan adanya SOP yang dimiliki dan dipahami oleh masing-masing
untuk menentukan; bagaimana cara kerja yang terbaik namun tetap sesuai dengan
maka pihak perusahaan akan lebih mudah untuk memberikan informasi atau
karyawannya. Namun dalam tulisan tersebut terdapat beberapa poin penting yang
menjadi guide bagi kita untuk menjalankan aktivitas kerja. (Fatimah, 2016)
mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang perlu ada dalam SOP yaitu :
1. Persetujuan
Persetujuan dalam hal ini dapat dilihat dari siapa saja yang menandatangani SOP
Siapa saja yang bertanggung jawab atas SOP yang dibuat; hanya manajer HRD,
atau bisa saja sampai pihak direksi, semua tergantung masing-masing perusahaan.
2. Tujuan
SOP terkadang bersifat umum dan dibaca oleh banyak orang. Oleh sebab itu,
penyusun perlu menuliskan dengan jelas untuk kepentingan apa SOP itu
agar semua pembaca SOP memiliki satu frame yang sama untuk sebuah istilah
3. Kebijakan
Dalam hal ini, kebijakan diartikan sebagai aturan main dari sebuah sistem. Hal
tersebut disiapkan agar implementasi SOP tersebut dapat berjalan lancar dan tidak
4. Penjelasan Prosedur
Selain itu, yang harus ada dalam SOP adalah mengenai penjelasan berbagai
tahapan atau langkah yang tertulis dalam SOP tersebut. Penjelasan di sini dapat
dituangkan dalam beberapa macam bentuk, ada dalam bentuk chart, gambar, atau
SOP tersebut.
5. Lampiran
Lampiran dalam SOP biasanya berisi hal-hal yang berhubungan dengan SOP
tentang segala sesuatu yang kita kerjakan untuk pelanggan dan bertujuan pada
kepuasan pelanggan.”
atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan
orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.”
bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan
21
untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan
akan sesuatu.”
sebagai tempat berkumpulnya uang dan pekerjaan, perusahaan yang bergantung pada
pelanggan dan dari pelangganlah kita bekerja, karena pelanggan sumber uang dan
pekerjaan. Pelayanan sangat terkait dengan kepuasan pelanggan yang berguna untuk
tidak akan ada. Asset perusahaan sangat kecil nilainya tanpa keberadaan pelanggan.
Karena itu tugas utama perusahaan adalah menarik pelanggan dengan pelayanan
yang baik.
layanan yang dimiliki baik secara internal maupun eksternal untuk mencapai
kepuasan.”
Excellent) adalah suatu pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan
kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan
pelanggan/masyarakat.”
kemampuan maksimal seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dalam hal
pelayanan. Pelayanan prima adalah pelayanan yang terbaik yang diberikan kepada
22
prosedur pelayanan.”
Menurut Brata dalam (Wulandari, 2015) istilah pelayanan prima, yang artinya
adalah kepedulian kepada pelanggan dengan memberikan layanan terbaik
untuk memfasilitasi kemudahan pemenuhan kebutuhan dari mewujudkan
kepuasannya, agar mereka selalu royal kepada perusahaan. Untuk mencapai
suatu pelayanan yang prima pihak perusahaan haruslah memiliki
keterampilan tertentu, diantaranya berpenampilan baik dan rapi, bersikap
ramah, memperlihatkan gairah kerja dan sikap selalu siap untuk melayani,
tenang dalam bekerja, tidak tinggi hati karena merasa dibutuhkan, menguasai
pekerjaannya baik tugas yang berkaitan pada bagian atau departemennya
maupun bagian lainnya, mampu berkomunikasi dengan baik, mampu
mengerti dan memahami bahasa isyarat (gesture) pelanggan serta memiliki
kemampuan menangani keluhan pelanggan secara profesional.
dapat dipahami sebagai melayani lebih dari yang diharapkan, dengan memberikan
pelaku bisnis terdapat dalam buku pelayanan, Menurut Barata dalam (Frimayasa,
2017) yaitu :
2. Layanan prima adalah melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat.
puas.
1. Sikap (Attitude)
24
penampilan yang sopan dan serasi, berpikir posotif, sehat dan logis, dan bersikap
menghargai.
2. Perhatian (Attention)
Kepedulian penuh kepada pelanggan, baik yang berkaitan dengan perhatian akan
kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun pemahaman atas saran dan kritiknya,
3. Tindakan (Action)
Berbagai kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam memberikan layanan kepada
4. Kemampuan (Ability)
program pelayanan prima, yang meliputi kemampuan dalam bidang kerja yang
5. Penampilan (Appearance)
Penampilan seseorang baik yang bersifat fisik saja maupun fisik atau non fisik,
yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak lain.
pelanggan.
Konsep layanan prima tersebut menurut Pendit 2004:51 dalam (Rusydi, 2017)
pelanggan.
26
Proses dan tahapan pelayanan prima menurut Judiari dalam (Rusydi, 2017) yaitu :
tanggap (care) terhadap pelanggan, berarti pula bahwa perusahaan ini adalah
perusahaan yang berorientasi pada pelanggan (Customer Oriented) atau dengan kata
1. Maksud dari layanan pelanggan yang dimiliki oleh perusahan agar mampu
perusahaan apabila pelayanan yang diberikan perusahaan tidak memuaskan tentu saja
ditawarkan.
perusahaan.
2. Kemudian adanya pelayanan prima tetap menjaga dan merawat pelanggan merasa
Standar kualitas pelayanan harus ditetapkan agar dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
1. Kecepatan.
2. Ketepatan.
3. Keramahan.
4. Kenyamanan.
setiap perusahaan memiliki ciri dan standar tersendiri dalam memberikan pelayanan.
Perbedaan pelayanan antara perusahaan hanya dalam bidang tertentu yang pada
Berikut ini beberapa ciri pelayanan yang baik yang dapat memberikan
dengan pelanggan.
2. Tersedia sarana dan prasarana yang baik yang dapat menunjang kelancaran
3. Tersedia ragam produk yang diinginkan, artinya pelanggan sekali berhenti dapat
membeli beragam produk dengan kualitas produk dan pelayanan yang mereka
inginkan.
5. Dalam hal ini karyawan melayani pelanggan harus dilakukan sampai tuntas.
30
6. Mampu melayani secara cepat dan tepat, tentunya jika dibandingkan dengan
bagi dunia perbankan dan kamar bagi tamu hotel atau hal-hal lainnya.
9. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik tentang produk yang dijual dan
11. Memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri yang membedakan dengan pelayanan
perusahaan pesaing.
pihak, baik pimpinan maupun karyawan jika ingin pelayanannya dikatakan terbaik.
yang terbaik agar kepuasan pelanggan dapat diberikan dan ditingkatkan secara terus-
1. Transparasi
31
Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan
2. Akuntabilitas
undangan.
3. Kondisional
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan
4. Partisipatif
5. Kesamaan hak
Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan,
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban
masing-masing pihak.