Anda di halaman 1dari 50

Ingin Perusahaan Kamu Cepat

Berkembang ? Yuk Pelajari Cara


Membuat Standar Operasional
Prosedur Berikut Ini !
Kalian tau enggak sih apa itu SOP ? SOP adalah singkatan dari Standar Operasional
Prosedur. Setiap kegiatan dan aktivitas yang kita lakukan sehari-hari tidak lepas dengan
yang namanya SOP.
Biar lebih jelasnya, dalam artikel ini kita akan coba mengulas tentang pengertian SOP,
tujuan SOP, manfaat SOP, dan cara membuat SOP yang baik dan benar itu seperti apa.
Selain itu agar lebih jelas dan mudah untuk dipahami, kita juga akan memberikan
contoh SOP yang mudah untuk kalian pahami.
Berikut ini adalah penjelasan lebih detail mengenai SOP.

Pengertian SOP (Standar Operasional Prosedur)


500px.com
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan dokumen yang berkaitan dengan
standar prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk dapat menyelesaikan suatu
pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang lebih efektif dan efisien
dengan biaya yang serendah-rendahnya.
SOP biasanya terdiri dari manfaat, metode penulisan prosedur, kapan dibuat atau di
revisi, dan dilengkap dengan bagan flowchart di bagian akhirnya. Berikut iniadalah
pengertian SOP menurut para ahli.

Pengertian SOP Menurut Para Ahli


1. Menurut Sailendra, Standar Operasional Prosedur (SOP_ adalah perpaduan yang
digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau sebuah
perusahaan berjalan dengan lancar.
2. Menurut Moekijat, Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan langkah-
langkah atau pelaksanaan pekerjaan, dimana pekerjaan tersebut dapat dilakukan
dengan baik, berhubungan dengan apa yang di lakukan, bagaimana
melakukannya, dimana melakukannya, bilamana melakukannya, dan siapa yang
melakukannya
3. Menurut Tjipto Atmoko, Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu
pedoman atau acuan untuk dapat melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan
fungsi dan alat penilaian kerja instansi pemerintah dengan berdasarkan indikator-
indikator teknis, administratif, dan prosedur sesuai tata kerja, prosedur kerja dan
sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
4. Menurut, Insani, Standar Operasional Prosedur adalah sebuah dokumen yang
berisi serangkaian instruksi atau perintah yang tertulis yang dibakukan tentang
berbagai proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara
melakukan pekerjaan, tempat penyelenggaraan, waktu pelaksanaan, dan aktor
yang berperan dalam pekerjaan tersebut.

Tujuan SOP Kerja dalam Perusahaan


500px.com
Tujuan dari pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang
telah ditetapkan mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang dilaksanakan
dalam sebuah organisasi atau perusahaan. 
SOP yang baik adalah SOP yang bisa menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi
pedoman untuk karyawan yang baru, penghematan biaya, memudahkan pengawasan,
serta mengakibatkan koordinasi yang baik antara bagian-bagian yang berlainan dalam
sebuah perusahaan.
Tujuan Standasar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut :
1. Untuk menjaga konsistensi tingkat penampilan kerja atau kondisi tertentu dan
petugas dan lingkungan dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan
tertentu.
2. Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan tertentu bagi sesama pekerja
dan supervisor.
3. Untuk menghindari kesalahan dan kegagalan. Dengan demikian akan
mengurangi konflik, keraguan, pemborosan, duplikasi dalam proses
melaksanakan pekerjaan.
4. Merupakan paramater atau tolak ukur untuk menilai mutu pelayanan.
5. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya manusia secara
efektif dan efisien.
6. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang, dan tanggungjawab dari petugas yang
bersangkutan.
7. Sebagai dokumen yang menjelaskan dan menilai pelaksanaan proses kerja
bilamana terjadi suatu kesalahan atau dugaan mal praktek dan kesalahan
administrasi lainnya, sehingga bersifat melindungi rumah sakit dan petugas.
8. Sebagai dokumen yang dipakai untuk pelatihan.
9. Sebagai dokumen sejarah bilamana telah dibuat revisi SOP yang baru.

Fungsi SOP Sebagai Acuan Kerja

Fungsi SOP adalah sebagai berikut :


1. Mempermudah pekerjaan perugas / pegawai atau tim / unit kerja.
2. Sebagai dasar hukum bilamana terjadi penyimpangan.
3. Untuk mengetahui dengan jelas hambatan-hambatan yang dialami.
4. Mengarahkan petugas atau pegawai untuk sama-sama lebih disiplin dalam
bekerja.
5. Sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan pekerjaan.

Manfaat SOP Perusahaan


Standar Operasional Prosedur adalah penetapan tertulis mengenai apa yang harus
dikerjakan, kapan, dimana,oleh siapa, dan dibuat untuk emnghindari terjadinya variasi
dalam proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pegawai yang akan
mengganggu kinerja. Secara keseluruhan, SOP mempunyai beberapa manfaat untuk
sebuah perusahaan yaitu :
1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan oleh pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Dengan tujuan untuk mengurangi terjadinya kesalahan atau
kelalaian.
2. SOP membantu staff menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung kepada
intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam
pelaksanaan pekerjaan setiap harinya.
3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab
khusus dalam menjalankan tugas atau pekerjaan.
4. Menciptakan ukuran standar kerja kepada pegawai. cara konkret untuk
memperbaiki kinerja dan lebih membantu mengevaluasi usaha yang telah
dijalankan.
5. Menciptakan materi training yang bisa membantu pegawai baru untuk cepat
beradaptasi dan biasa untuk melakukan pekerjaannya.
6. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik dan
profesional.
7. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam
melaksanakan pelayanan setiap harinya.
8. Menghindari terjadinya tumpang tindih pelaksanaan tugas dalam memberikan
pelayanan.
9. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam
memberikan sebuah pelayanan. Menjamin proses pelayanan agar tetap berjalan
dalam berbagai situasi dan kondisi.

Prinsipi Prinsip SOP


500px.com
Dalam PERMENPAN PER/21/M-PAN/11/2008 disebutkan bahwa pembuatan SOP harus
memenuhi prinsip-prinsip antara lain adalah kemudahan dan kejelasan, efisiensi dan
efektivitas, keterukuran, keselarasan, berorientasi kepada pengguna, dinamis, kepatuhan
terhadap hukum, dan kepastian hukum.
1. Konsisten
SOP harus dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapapun, dan dalam
situasi apapun oleh seluruh jajaran organisasi pemerintahan.
2. Komitmen
SOP harus dilakukan dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran pegawai dari level
yang paling rendah sampai yang tertinggi.
3. Perbaikan Berkelanjutan
Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap penyempurnaan untuk memperoleh prosedur
yang benar-benar efektif dan efisien.
4. Mengikat
SOP sifatnya harus mengikat pelaksana dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan.
5. Seluruh Unsur Memiliki Peran Penting
Seluruh pegawai memiliki peran dalam setiap prosedur yang telah di standarkan. Jika
pegawai tersebut tidak melaksanakan peranannya dengan baik, maka proses
produktiviats dalam suatu organisasi atau sebuah perusahaan akan terganggu.
6. Terdokumentasikan dengan Baik
Seluruh prosedur yang telah di standarkan harus di dokumentasikan dengan baik,
sehingga dapat dijadikan sebagai referensi bagi setiap orang yang membutuhkan.

1. Contoh SOP Market Place

SOP Shafira Market Place 


Tujuan
1. Mempertemukan antara seller dengan buyer agar dapat bertransaksi dengan
aman serta nyaman.
2. Memberikan fasilitas “rekening bersama” untuk semua buyer agar mendapatkan
kepercayaan.
3. Memberikan fasilitas kepada seller berupa mengoptimasi tokonya agar bisa
dilihat oleh para calon buyer.
4. Memberikan fasilitas aplikasi akuntansi kepada para seller untuk memudahkan
proses penjualan.
5. Memberikan lapangan kerja bagi semua masyarakat yang belum mempunyai
pekerjaan.
Prosedur Kerja
1. Jam 7:30 semua pekerja sudah harus datang di kantor.
2. Para pekerja harus kerja bakti terlebih dahulu untuk membersihkan kantor Shafira
Market Place.
3. Jam 8:00 semua pekerja melakukan aktivitas pekerjaannya masing-masing.
4. Jam 11:30 semua pekerja diperbolehkan untuk istirahat, dan bagi laki-laki yang
beragama islam wajib sholat berjamaah di masjid terdekat, dan untuk wanita di
mushola kantor yang sudah disediakan.
5. Jam 12:10 (selepas sholat Dhuhur) semua pekerja diberi istirahat untuk makan
siang.
6. Jam 12:30 semua pekerja sudah harus siap di posisinya masing-masing untuk
kembali bekerja.
7. Jam 14:40 (menjelang Ashar) semua pekerja laki-laki yang beragama Islam wajib
untuk sholat berjamaah di masjid (bersama petinggi Shafira Market Place), dan
untuk wanita boleh di dalam mushola yang sudah disediakan kantor.
8. Jam 15:00 (selesai sholat Ashar) semua pekerja kembali ke pekerjaannya masing-
masing
9. Jam 17:00 semua pekerja siap-siap untuk pulang, didahului dengan gotong
royong ringan membersihkan untuk kantor.
10. Jam 17:30 semua pekerja diperbolehkan untuk pulang dengan membawa bonus
dari kantor (dapat berupa makanan, uang tambahan, atau yang lain)
11. Untuk bagian technical support, sales, dan billing support tetap harus bekerja,
namun dapat online di rumah guna melayani para customer.

2. Contoh SOP Perusahaan

SOP PT. Pemuda Barokah


Tujuan
1. Menyediakan layanan jasa pembuatan website.
2. Menyediakan layanan berupa optimasi website secara profesional dan terpercaya
3. Menyediakan lapangan pekerkerjaan bagi para remaja yang belum bekerja (bisa
sebagai sales manager, techinal support, atau billing service)
4. Menyediakan layanan pembuatan aplikasi berbasis website.
5. Memberikan solusi yang bagus dan kreatif untuk start up kamu.
Prosedur Kerja
1. Jam 7:00 pagi semua pekerja sudah harus sampai di kantor.
2. Mulai membersihkan tempat kerja masing-masing dan tidak boleh ada yang
menganggur,
3. Jam 7:30 PT. Pemuda Barokah buka, semua pekerja melakukan pekerjaannya
masing-masing,
4. Jam 11:30 semua pekerja diperbolehkan untuk istirahat sampai selesai sholat
Dhuhur 
5. Jam 12:00 semua pekerja sudah harus diposisinya kembali untuk melanjutkan
pekerjaannya
6. Jam 3:00 semua pekerja yang beragama islam sholat Ashar berjamaah di ruangan
atas.
7. Jam 4:30, PT. Pemuda Barokah tutup, para pekerja diwajibkan untuk
membersihkan kembali tempat kerjanya,
8. Jam 5:00 sore semua pekerja boleh pulang meninggalkan tempat kerja

3. Contoh SOP Pengajian TPQ

SOP TPQ Istiqomah


Tujuan
1. Memberikan tempat pengajian secara gratis dan nyaman.
2. Memberikan layanan berupa pengajian umum.
3. Menyediakan tempat belajar untuk anak-anak agar dapat membaca Al-Qur’an.
4. Memberikan sistem belajar PAUD untuk anak-anak.
5. Menyediakan tempat gratis yang nyaman dan aman bagi para musafir yang ingin
menginap.
6. TPQ selalu terbuka untuk semua orang yang ingin beribadah.
Prosedur Kerja
1. Pagi hari semua marbot masjid sudah harus membersihkan masjid mulai dari
halaman, tempat wudhu, dan dalam masjid
2. Waktu dhuha para marbot di perbolehkan untuk pulang
3. Aktivitas belajar mengajar untuk anak-anak dimulai pada waktu Dhuha
4. Waktu Dhuhur tiba, jam bekerja berhenti sejenak untuk menunaikan ibadah
sholat Dhuha di masjid terdekat (khusus perempuan sholat di TPQ, dan untuk
laki-laki sholat di Masjid),
5. Aktifitas belajar mengajar kembali aktif selesai sholat Dhuha, berupa makan siang
bersama.
6. Waktu menjelang sore aktivitas belajar mengajar kembali dilanjutkan.
7. Jam 3 sore, anak-anak diperbolehkan untuk pulang.
8. Apabila ada pemberitahuan sebelumnya tentang rapat, maka guru-guru serta
staff TU harus berkumpul terlebih dahulu untuk melaksanakan rapat.
9. Aktivitas guru-guru off selepas rapat (bila ada)

Cara Membuat SOP (Standar Operasional Sistem)

Itulah pembahasan singkat mengenai pengertian SOP, tujuan SOP, manfaat SOP, cara
membuat SOP yang baik dan benar, dan contoh SOP perusahaan, contoh SOP kerja,
contoh SOP paud.
4. Contoh SOP Perusahaan Jasa

JUDUL                      : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENANGANAN


KELUHAN PELANGGAN
1. Latar Belakang    : 1.) Adanya keluhan pelanggan ke customer service (CS)
2.) Keluhan disampaikan melalui telepon atau datang ke kantor

3.) Keluhan pelanggan tidak cepat mendapatkan tanggapan

2. Tujuan                  : 1.) Memberikan kepuasan pada pelanggan


2.) Menata petugas (dalam hal ini customer service) untuk dapat mengatasi keluhan
pelanggan dengan baik

3. Ruang Lingkup   : Tugas dan tanggung jawab bagian customer service


4. Tanggung Jawab: 1.) Customer service
2.) Supervisor front office
5. Unit Kerja Terlibat: 1.) Bagian keamanan
2.) Bagian pengemasan

3.) Bagian pengiriman

6. Prosedur Pelaksanaan: 1.) Customer service menerima pelanggan dengan sopan,


ramah, menggunakan tata bahasa yang baik dan tersenyum.
2.) Mencatat nama pelanggan, nomor pengiriman pelanggan dan apa saja yang menjadi
keluhan pelanggan.

3.) Customer service harus mampu memberi solusi yang cepat apabila pelanggan
mengeluhkan pelayanan yang diterima.

4.) Apabila tidak bisa memberi solusi cepat, jangan tutup kontak dengan pelanggan,
segera lakukan koordinasi dengan unit kerja terkait yang dikeluhkan pelanggan,
kemudian teruskan solusi tersebut ke pelanggan.

7. Rekaman                        : 1.) Catatan front office


2.) Memo internal ke unit kerja terkait

4. Contoh SOP Perusahaan Swasta

JUDUL
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KERJA LEMBUR

1. LATAR BELAKANG
1.) Perlu penataan jam kerja yang lebih efektif dan efisien.

2.) Setiap divisi memerlukan pengaturan pekerjaan di luar jam kerja normal.

2. TUJUAN
Mengatur pola kerja lembur bagi karyawan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.

3. RUANG LINGKUP
Kerja lembur karyawan tingkat asisten manajer ke bawah di semua divisi.
4. TANGGUNG JAWAB
1.) Semua karyawan yang melakukan kerja lembur.

2.) Supervisor masing-masing bagian.

3.) Manajer masing-masing bagian.

5. UNIT KERJA TERLIBAT


1.) HRD
2.) Satuan pengawas internal

3. Bagian lain yang terkait dengan pekerjaan lembur

6. PROSEDUR PELAKSANAAN
1.) Karyawan yang akan lembur mengisi form lembur yang tersedia atas perintah atasan
langsung.

2.) Pekerjaan lembur dapat dilakukan dengan pertimbangan percepatan waktu


pengerjaan, target waktu, kemampuan alat yang digunakan, dan kemampuan personil
yang terlibat.

3.) Karyawan tidak diperkenankan untuk mengerjakan pekerjaan lain selain pekerjaan
yang diajukan untuk lebur.

4.) Karyawan wajib membersihkan semua peralatan yang dipakai dan mematikan
peralatan yang berhubungan dengan kelistrikan setelah selesai melakukan pekerjaan
lembur.

5.) Karyawan dapat mengakhiri pekerjaan lembur sesuai dengan target kuantitas
pekerjaan atau pembatasan jam lembur yang diberikan oleh atasan pada form yang
tersedia.

7. REKAMAN
Form pengajuan lembur

5. Contoh SOP Kontraktor


JUDUL    : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN AKHIR PRA
PENGECORAN
1. LATAR BELAKANG
1.) Pekerjaan pengecoran struktur merupakan pekerjaan yang perlu perhatian khusus.

2.) Perlu pemeriksaan yang teliti sebelum dilaksanakan pengecoran.

2. TUJUAN
Mengatur pola pemeriksaan pra pengecoran untuk hasil yang terbaik

3. RUANG LINGKUP
Peran bagian pengawas konstruksi sebelum dilaksanakan pengecoran

4. TANGGUNG JAWAB
1.) Pengawas lapangan

2.) Supervisor pengawas lapangan

3.) Pelaksana lapangan

5. UNIT KERJA TERLIBAT


1.) Pelaksana konstruksi di lapangan

2.) Subkontraktor yang terkait

3.) Logistik lapangan

6. PROSEDUR PELAKSANAAN
1.) Bagian pengawas lapangan menerima memo tentang jadwal pengecoran bidang
konstruksi.

2.) Bagian pengawas lapangan memeriksa kesesuaian dimensi, jarak, jenis bahan, dan
spesifikasi bahan antara gambar dengan kondisi yang ada di lapangan.

3.) Bagian pengawas lapangan memeriksa kekuatan bekisting dan perancah untuk
mengantisipasi beratnya cor.
4.) Bagian pengawas lapangan memeriksa kesiapan pelatan, jumlah peralatan, dan
jumlah personil yang akan terlibat dalam pengecoran.

5.) Bagian pengawas lapangan memberikan arahan atau catatan apabila ada
ketidaksesuaian dan apabila dilihat ada yang tidak semestinya secara teknik konstruksi.

6.) Pengecoran baru bisa dilaksanakan apabila pengawas lapangan memberikan


instruksinya melalui memo yang tersedia.

7. REKAMAN
1.) Form pengajuan pengecoran

2.) Form pelaksanaan pengecoran

3.) Form laporan cuaca

6. Contoh SOP Perusahaan Makanan

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGEMASAN MAKANAN


1. LATAR BELAKANG
1.) Makanan sehat yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

2.) Kualitas pengemasan merupakan salah satu faktor daya tarik konsumen.

2. TUJUAN
Menata proses pengemasan makanan yang lebih baik untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan.

3. RUANG LINGKUP
Proses pengemasan makanan

4. TANGGUNG JAWAB
1.) Operator pengemasan

2.) Supervisor pengemasan


3.) Manajer produksi

5. UNIT KERJA TERLIBAT


1.) Bagian produksi

2.) Bagian gudang

3.) Bagian distribusi

6. PROSEDUR PELAKSANAAN
1.) Bagian operator pengemasan harus mematuhi ketentuan teknis peralatan yang
digunakan.

2.) Proses pengemasan dilaksanakan dengan hati-hati untuk meminimalkan kegagalan


pengemasan produk.

3.) Pekerjaan pengemasan produk harus segera dikerjakan ketika bagian produksi telah
menyerahkan hasil pekerjaannya.

4.) Bagian operator pengemasan memeriksa setiap barang yang dikemas dengan teliti.

5.) Apabila produk yang akan dikemas ditemukan cacat produksi maka operator harus
memisahkan dan segera melaporkan ke supervisor unutk segera ditindaklanjuti.

7. REKAMAN
1.) Form serah terima

2.) Form cacat produksi

7. Contoh SOP Pembayaran Gaji Karyawan

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN


1. TUJUAN
Membuat pedoman dan panduan dalam melaksanakan aktivitas pembayaran gaji
karyawan.
2. RUANG LINGKUP
Meliputi kegiatan penggajian karyawan mulai pengumpulan data-data pegawai,
penghitungan gaji, sampai pembayaran gaji dan penyimpanan dokumen.

3. DEFINISI
Pembayaran gaji karyawan adalah aktivitas untuk membayarkan sejumlah uang dan
tunjangan kepada karyawan sebagai imbal balik atas jasa yang digunakan oleh
perusahaan.

4. PROSEDUR PELAKSANAAN
1.) Berdasar penerimaan karyawan dan surat pengangkatan karyawan dibuat kartu gaji
termasuk pinjaman karyawan oleh bagian personalia.

2.) Berdasar kartu gaji dibuat rekapan daftar gaji dan utang karyawan termasuk
pembayaran pinjaman tiap bagian oleh bagian personalia.

3.) Selanjutnya dibuat rekapan total gaji karyawan dan daftar utang karyawan tiap
bagian diberikan ke bagian keuangan.

4.) Bagian keuangan meminta otorisasi dari direksi, setelah diotorisasi gaji dibayarkan ke
bagian personalia. Bagian personalia menerima uang sebesar total gaji sebelum
dikurangi utang atau pinjaman karyawan, total gaji karyawan, daftar utang karyawan,
dengan menandatangani bukti pembayaran.

5.) Bukti pembayaran diberikan ke bagian dokumentasi.

6.) Bagian personalia selanjutnya memasukkan uang ke amplop untuk masing-masing


karyawan.

7.) Hasil pelunasan pinjaman karyawan oleh bagian personalia dikembalikan ke bagian
keuangan.

8. Contoh SOP Pengelolaan Keuangan Unit Bisnis

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN UNIT


BISNIS
1. TUJUAN
1.) Menyelenggarakan pengelolaan keuangan yang sistematis dan terkendali

2.) Untuk menjamin kecukupan likuiditas perusahaan

2. RUANG LINGKUP
1.) Pembukaan rekening bank

2.) Pengaturan jenis rekening bank, cash pooling, operasional

3.) Pengaturan saldo maksimum kas dan rekening bank

4.) Pengaturan penerimaan tagihan unit bisnis dari pelanggan

5.) Mekanisme penarikan, penyetoran, dan transfer bank

6.) Pemindahan dana dari rekening bank unit bisnis ke rekening pusat melalui cash
management system bank yang ditunjuk

3. DEFINISI
1.) Rekening bank cash pooling adalah rekening bank unit bisnis pada bank (yang
ditunjuk) yang dibuka unit bisnis dengan specimen tandatangan direksi. Dana yang
tersedia pada rekening tersebut tidak dapat ditarik oleh unit bisnis.

2.) Cash management system adalah program pengelolaan rekening khusus pada bank
yang ditunjuk yang dilakukan oleh perusahaan pusat melalui konektivitas internet yang
terintegrasi sesuai rekening terdaftar.

3.) Rekening bank operasional adalah rekening bank yang dibuka unit bisnis pada bank
yang ditunjuk guna memenuhi kebutuhan operasional rutin unit bisnis.

4.) Uang muka adalah pengeluaran kas yang belum diketahui secara pasti besaran
pengeluarannya dan berfungsi sebagai alat kontrol pembukuan sampai transaksi
tersebut diakui sebagai biaya berdasarkan bukti pendukung.

5.) Bon sementara adalah pengeluaran kas yang sifatnya sangat mendesak dan belum
dapat diidentifikasi peruntukkannya kemana.
4. KEBIJAKAN
1.) Jumlah rekening bank di cabang dibatasi hanya untuk cash pooling, operasional, dan
untuk keperluan khusus.

2.) Semua pembayaran piutang dari customer dan penyetoran tunai harus masuk ke
rekening cash pooling.

3.) Rekening bank cash pooling hanya bisa disetorkan dan tidak bisa ditarik.

4.) Kuasa penandatanganan cek atau bilyet giro dilakukan oleh kepala unit bisnis
bersama pejabat unit bisnis lainnya yang ditunjuk berdasarkan surat kuasa direksi.

5.) Kuasa bank di unit bisnis ditentukan sebagai berikut:

 Bank operasional  : hanya boleh untuk penarikan dana, tapi tidak boleh menyetor
 Non operasional    : tidak boleh untuk penarikan tunai, boleh menyetor dan
transfer dana ke rekening bank cash pooling.
6.) Saldo rekening bank operasional maksimum sebesar rata-rata anggaran biaya usaha
bulanan dikurangi biaya penyusutan.

7.) Unit bisnis harus menyusun cashflow yang diuraikan dalam rencana kebutuhan
operasional mingguan atas dasar anggaran termasuk utang yang akan jatuh tempo, dan
dikirim ke departemen accounting secara sistematis melalui fasilitas teknologi informasi
satu minggu sebelum periode berikutnya.

8.) Untuk kebutuhan lain yang tidak dianggarkan dan dianggap perlu, unit bisnis bisa
mengajukan permohonan khusus kepada direktur keuangan untuk mendapatkan
tambahan dana dari pusat.

9.) Batasan maksimum saldo kas di unit bisnis ditentukan sebesar Rp 15.000.000,
ketentuan tersebut berlaku untuk posisi saldo kas pada pukul 15.00 waktu setempat.

10.) Pengeluaran dalam bentuk kas paling besar sejumlah Rp 10.000.000 sebelihnya
dalam bentuk cek/giro. Pengeluaran dalam bentuk kas yang melebihi Rp 10.000.000
harus mendapatkan persetujuan direktur keuangan.

11.) Otorisasi pengeluaran kas/bank ditentukan sebagai berikut:


 Ada bukti pendukung berupa semua pengeluaran kas/bank  yang didukung bukti
dokumen harus diversifikasi bagian akuntansi dan otorisasi oleh kepala unit
bisnis.
 Tanpa bukti pendukung tidak terkait langsung dengan penjualan melebihi Rp
5.000.000 harus dengan persetujuan kepala unit bisnis dan direktur.
 Tanpa bukti pendukung yang terkait dengan penjualan, pengeluaran sampai
dengan Rp 10.000.000 disetujui oleh kepala unit bisnis, dan pengeluaran melebihi
Rp 10.000.000 harus dengan persetujuan direktur.
12.) Utang unit bisnis kepada pemasok dicatat di unit bisnis dan pembayarannya
ditentukan sebagai berikut:

 Sampai dengan jumlah Rp 10.000.000 dilakukan oleh unit bisnis sendiri.


 Di atas Rp 10.000.000 dilakukan oleh pusat.
13.) Pembayaran utang cabang oleh pusat berdasarkan permohonan dari unit bisnis
yang ditujukan kepada manajer accounting dan finance dengan mencantumkan:

 Data lengkap faktur tagihan yang akan dibayar


 Data lengkap alamat dan tujuan pembayaran
 Data lengkap faktur pajak terkait
14.) Surat permohonan pembayaran utang unit bisnis diterima manajer accounting dan
finance selambat-lambatnya satu minggu sebelum jatuh tempo pembayaran utang.

15.) Pengeluaran uang yang bersifat mendesak dapat menggunakan bon sementara dan
harus diselesaikan paling lambat 3 x 24 jam sejak uang dikeluargak oleh kasir (staf
keuangan).

16.) Uang muka harus diselesaikan paling lambat 3 x 24 jam jam terhitung sejak
selesainya tugas atau kegiatan yang terkait dengan pengambilan uang muka.

9. Contoh SOP Penambahan Dana Kas

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENAMBAHAN DANA KAS


1. TUJUAN
1. ) Memberikan pedoman kebijakan, tahapan proses, dan prosedur penambahan
dana kas.
2. ) Menciptakan tata kelola keuangan perusahaan yang sistematis dan terkendali.
2. RUANG LINGKUP
1. ) Pengaturan jenis rekening bank
2. ) Mekanisme penyetoran dan penarikan dana
3. ) Pemindahan dana dari rekening bank penampung ke rekening operasional
3. DOKUMEN YANG DIPERGUNAKAN
1. ) Bilyet Giro atau Cek
2. ) Kartu ATM
4. PIHAK TERKAIT
1. ) Staff keuangan
2. ) Bagian akuntansi
3. ) Manajer keuangan
4. ) Direksi
5. DEFINISI
1. ) Rekening bank penampungan adalah rekening bank yang dibuka dengan
specimen tandatangan direksi.
2. ) Rekening bank operasional adalah rekening bank yang dibuka perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan operasional rutin.
6. PROSEDUR
1. ) Bagian keuangan menyusun cashflow yang dijabarkan dalam rencana
kebutuhan operasional atas dasar anggaran, termasuk kebutuhan yang harus
segera dibayar, dan dikirim ke bagian akuntansi.
2. ) Untuk kebutuhan lain yang tidak dianggarkan dan dianggap penting, bagian
keuangan dapat mengajukan permohonan khusus kepada direktur untuk
mendapatkan tambahan dana.
3. ) Dokumen yang sudah diverifikasi oleh bagian akuntansi kemudian
ditandatangani oleh manajer akuntansi, manajer keuangan, direktur keuangan.
4. ) Berdasar dokumen yang sudah diverifikasi dan disetujui untuk penambahan
dana kas, selanjutya bagian keuangan membuat aplikasi cek atau bilyet giro.
5. ) Kuasa penandatanganan cek/bilyet giro dilakukan oleh manajer keuangan atau
pejabat perusahaan yang ditunjuk berdasarkan surat kuasa direksi.
6. ) Aplikasi cek/bilyet giro yang telah divalidasi bank diarsip sebagai bukti
penambahan dana kas.
7. ) Penarikan dana kas oleh staff keuangan hanya bisa dilakukan dengan
menggunakan ATM.
10. Contoh SOP Pengaturan Aktivitas Partner Perusahaan

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGATURAN AKTIVITAS


KONTRAKTOR DAN SUB KONTRAKTOR
1. TUJUAN
Memenuhi persyaratan dalam ketentuan perusahaan yang tidak dapat dilakukan oleh
perusahaan sendiri.
2. ALAT DAN BAHAN
1. ) Surat kontrak antar perusahaan dengan kontraktor dan sub kontraktor.
2. ) Berita acara atau laporan terhadap kegiatan terkait.
3. PIHAK TERKAIT
1. ) Pimpinan perusahaan
2. ) Kontraktor dan sub kontraktor
4. PROSEDUR
1. ) Mengontrol kegiatan yang dilakukan oleh kontraktor dan sub kontraktor sesuai
kesepakatan dalam kontrak tertulis.
2. ) Memastikan jenis pengawasan yang dilakukan kepada kontraktor dan sub
kontraktor.
3. ) Kegiatan yang dilakukan oleh kontraktor dan sub kontraktor menjadi dari sistem
audit sarana.
4. ) Menentukan kegiatan yang diserahkan kepada kontraktor dan sub kontraktor
sesuai kebutuhan, kecuali kegiatan penyimpanan.
5. ) Evaluasi atas kinerja kontraktor dan sub kontraktor.
11. Contoh SOP Perusahaan untuk Meningkatkan Pelayanan Bisnis

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENANGANAN PRODUK


KADALUARSA
1. TUJUAN
Menjelaskan bagaimana menangani obat yang kadaluarsa atau mendekati kadaluarsa

2. BAHAN DAN ALAT


Data dan kartu stock

3. KUALIFIKASI PERSONIL
Karyawan yang ditunjuk

4. PROSEDUR
 Produk kadaluarsa
1. ) Memisahkan produk-produk yang kadaluarsa dari stok penjualan dan simpan di
ruang karantina, dokumentasikan dan beri tanda “barang kadaluarsa”.
2. ) Mencatat priduk-produk yang kadaluarsa.
3. ) Membuat berita acara dan mengusulkan untuk pemindahan/penghapusan
barang rusak.
4. ) Buat berita acara pengembalian produk ke produsen, jika produk bisa
dikembalikan (untuk perusahaan distribusi).
 Produk mendekati kadaluarsa
1. ) Melakukan stock opname minimal sekali dalam sebulan.
2. ) Memisahkan produk-produk yang mendekati kadaluarsa. Kemudian disimpan di
bagian depan rak penyimpanan.
3. ) Mencatat produk-produk yang mendekati kadaluarsa. Kemudian didistribusikan
ke bagian operasionalk untuk ditindaklanjuti.
4. ) Mengeluarkan produk-produk yang mendekati kadaluarsa terlebih dahulu jika
ada penjualan.
12. Contoh Standar Operasional Prosedur Strategi Pemasaran Produk

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR IKLAN


1. TUJUAN
Meningkatkan brand image perusahaan dan produk serta peningkatan penjualan
sebagai upaya pencapaian target perusahaan.

2. RUANG LINGKUP
Standar Operasional Prosedur (SOP) mencakup semua program marketing dari mulai
pengumpulan data analisis hingga evaluasi hasil program.

3. DEFINISI
Program marketing adalah kegiatan yang dibuat, dilaksanakan, dan dievaluasi oleh
marketing dalam rangka untuk meningkatkan brand image perusahaan dan produk.

4. DOKUMEN TERKAIT
1. ) Laporan penjualan dan hasil survey kepuasan pelanggan
2. ) Program marketing
3. ) Form pelaksanaan
4. ) Laporan program marketing
5. REFERENSI
ISO 9001 (Quality Management System)

6. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. ) Bagian marketing mengumpulkan data terkait dengan:
 Pencapaian penjualan
 Inputan survey
 Hasil pengembangan bisnis keinginan pihak manajemen perusahaan dan lakukan
survey permintaan yang berkembang di pasar.
2. ) Bagian marketing program marketing yang berisi:
 Nama program
 Potensi pasar
 Target
Budget program marketing beserta target dan budget yang akan dikeluarkan harus
mendapatkan persetujuan dari kepala bagian dan direksi perusahaan.

3.) Pelaksanaan atas program marketing yang dilakukan oleh tim marketing yang ada di
kantor pusat dan cabang perusahaan.

4.) Melakukan evaluasi atas keefektifan pelaksanaan program marketing yang telah
dilakukan oleh tenaga marketing di pusat dan cabang-cabang perusahaan
dibandingkan dengan target dan budget yang telah ditetapkan.

13. Contoh Standar Operasional Prosedur Pengeluaran Kas & Bank

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGELUARAN KAS & BANK


1. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dimulai sejak pembuatan bukti keluar kas atau bank oleh divisi yang
berkepentingan dan berakhir setelah pengeluaran kas oleh staff keuangan (kasir) atau
diberikannya bukti transfer oleh bagian keuangan kepada yang berkepentingan.

2. PENGENDALIAN INTERNAL

 Dokumen pendukung harus disetujui oleh kepala bagian atasan yang terkait
terlebih dahulu.
 Bukti keluar kas atau bank diverifikasi kepala bagian keuangan dan ditambahkan
kode rekening.
 Penerima uang membubuhkan tanda tangan dan nama jelas sebagai tanda
terima pada bukti keluar kas atau bukti keluar bank.
3. SISTEM OTORISASI
Persetujuan pengeluaran kas atau bank dilakukan oleh kepala bagian akuntansi
keuangan.

4. PIHAK TERKAIT
 Semua divisi yang berkepentingan
 Akuntansi dan keuangan
 Kasir
 Manajer keuangan
5. DOKUMEN
 Bukti keluar kas atau bukti keluar bank
 Dokumen pendukung lain
6. PROSEDUR PELAKSANAAN
 Divisi yang berkepentingan membuat bukti keluar kas atau bukti keluar bank
sesuai kebutuhan dan dilampiri dengan bukti pendukung.
 Minta persetujuan dan tanda tangan kepala bagian terkait.
 Menyampaikan ke bagian akuntansi keuangan untuk diverifikasi.
 Bagian akuntansi keuangan memeriksa validitas bukti dan dokumen pendukung.
Membutuhkan kode rekening dan tanda tangan sebagai verifikator.
 Kepala bagian akuntansi keuangan melakukan otorisasi pengeluaran kas atau
bank yang didukung bukti (dokumen).
 Manajer keuangan melakukan persetujuan pengeluaran kas atau bank.
 Kasir melakukan pembayaran kepada divisi yang berkepentingan.
14. Contoh Standar Operasional Prosedur Pembukaan Rekening Bank
Perusahaan

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MEMBUKA REKENING BANK


1. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dimulai sejak diajukannya surat permohonan pembukaan rekening bank
oleh divisi akuntansi dan keuangan kepada direktur keuangan sampai dengan
dilaporkannya nomor rekening bank yang baru kepada direktur keuangan.

2. PENGENDALIAN INTERNAL
Kuasa atas rekening bank adalah direksi

3. SISTEM OTORISASI
Permohonan pembukaan rekening bank ditandatangani oleh minimal dua dari tiga
direksi

4. BAGIAN TERKAIT
 Divisi akuntansi dan keuangan
 Direksi
5. DOKUMEN
 Surat permohonan pembukaan rekening
 Formulir bank
 Bukti pembukaan rekening bank
6. PROSEDUR PELAKSANAAN
 Untuk keperluan tertentu bagian akuntansi dan keuangan mengirim surat
permohonan pembukaan rekening bank kepada direktur keuangan.
 Apabila disetujui bagian akuntansi dan keuangan mengambil form-form
pembukaan rekening bank. Apabila tidak disetujui, revisi surat atau cari solusi
pemecahannya.
 Form-form bank ditandatangai direksi sebagai kuasa bank.
 Bagian akuntansi dan keuangan melakukan pembukaan rekening bank.
 Atas dasar bukti pembukaan rekening bank, bagian akuntansi dan keuangan
mengirimkan laporan kepada direktur keuangan dan mengarsipkan bukti
pembukaan rekening bank.
15. Contoh Standar Operasional Prosedur Customer Service

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR CS (PENANGANAN


KETIDAKSESUAIAN PESANAN)
1. TUJUAN
Untuk penanganan segera dilakukan apabila terjadi ketidaksesuaian pesanan dalam
kegiatan distribusi persediaan barang.

2. PENANGGUNG JAWAB
Bagian penjualan dan kepala gudang

3. PROSEDUR PELAKSANAAN
 Pengadaan:
1. ) Menyesuaikan setiap pemesanan produk dengan kebutuhan.
2. ) Memeriksa kesesuaian pemesanan barang dengan surat pemesanan barang
saat produk diterima.
3. ) Apabila jenis produk tidak sesuai dengan surat pemesanan, produk tidak boleh
diterima.
4. ) Apabila produk lebih, jumlah produk yang diterima hanya diperbolehkan sesuai
jumlah produk yang tertera pada surat pemesanan.
5. ) Apabila jumlah produk kurang, terima barang sesuai dengan tanda terima uang
sesuai dengan jumlah yang diterima.
 Penjualan
1. ) Pesanan penjualan dibuat sesuai dengan surat pemesanan dari pelanggan.
2. ) Apabila terjadi kesalahan penulisan jenis, tanggal produksi atau expired date
dalam pembuatan pesanan penjualan, pesanan dibatalkan. Pesanan penjualan
yang baru dibuat untuk menggantikan pesanan yang dibatalkan dan faktur
batalnya diarsipkan.
3. ) Apabila terjadi kesalahan penulisan jenis, tanggal produksi atau expired date
dalam pembuatan pesanan penjualan dan produk sudah dikirim ke pelanggan,
maka dibuatkan nota retur barang dari pelanggan.
4. ) Apabila terjadi kesalahan penulisan jumlah dalam pembuatan pesanan
penjualan dan produk sudah dikirim ke pelanggan, dikirim kembali produk yang
sama dengan jumlah menyesuaikan jumlah kekurangan.
16. Contoh Standar Operasional Prosedur Monitoring Temperatur
Ruangan

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MONITORING TEMPERATUR


RUANGAN 
1. TUJUAN
Menjelaskan aktivitas pengendalian dan monitoring temperatur serta kondisi ruangan
penyimpanan sesuai dengan yang dipersyaratkan.

2. BAHAN DAN ALAT


 Pallet
 Rak
 AC
 Termometer
 Form checklist monitoring harian
3. PIHAK TERKAIT
 Pelaksana gudang
4. PROSEDUR PELAKSANA
 Menyalakan lampu penerangan yang cukup
 Memeriksa ventilasi atau sirkulasi udara dengan memeriksa AC / exhaust fan dan
pengatur suhu serta kelembaban, apakah sudah dihidupkan sesuai dengan
peruntukkannya
 Menyimpan barang jadi pada ruangan yang sudah ditentukan sesuai kondisi
yang ditetapkan dalam penyimpanan barang jadi
 Memasang alat pengukur suhu dalam ruangan yang ditentukan dan diletakkan
pada area yang mudah dilihat
 Melakukan pemeriksaan suhu setiap hari kerja pada pagi, siang, dan sore hari,
mencatat pada lembar monitoring harian yang sesuai dengan kondisi ruangan
serta tanda tangan petugas pemeriksa
 Apabila alat menunjukkan penyimpanan atas temperatur yang sudah ditetapkan
laporkan pada pengawas
 Membuat evaluasi sebab ketidaksesuaian dan apabila perlu membuat order
pemeriksaan alat
 Hasil monitoring secara teratur dicatat di dalam kartu kontrol dan ditandatangan
oleh petugas yang ditunjuk
5. HAL-HAL PENTING
 Ruang penyimpanan barang jadi harus tersedia alat pengukur suhu yang sudah
dikalibrasi
6. DOKUMEN TERKAIT
 Formulir monitoring harian
17. Contoh Standar Operasional Prosedur Pembayaran Utang Usaha

1. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dimulai sejak adanya faktur pembelian dari pemasok yang akan jatuh
tempo dan berakhir setelah cabang membukukan pelunasan utang yang dibayar oleh
kantor pusat.

2. PENGENDALIAN INTERNAL
 Utang yang dibayar adalah atas faktur pembelian yang telah jatuh tempo dan
diyakini kebenarannya berdasarkan dokumen pendukung yang lengkap.
 Faktur tagihan yang akan dibayar, harus sudah dibukukan sebagai utang kantor
cabang
 Kantor cabang membukukan pembayaran utang usaha berdasarkan bukti keluar
bank dan lampirannya dari departemen akuntansi dan keuangan.
3. SISTEM OTORISASI
Permohonan pembayaran utang usaha ditandatangani oleh kepala cabang

4. PIHAK TERKAIT
 Departemen akuntansi dan keuangan
 Kantor cabang
5. DOKUMEN
 Surat permohonan pembayaran utang usaha
 Buku keluar bank (kantor pusat)
6. PROSEDUR PELAKSANAAN
 Kantor cabang mengirim surat permohonan pembayaran utang ke departemen
keuangan, dengan mencantumkan:
1. ) Data lengkap faktur tagihan yang akan dibayar
2. ) Data lengkap alamat dan tujuan pembayaran
3. ) Data lengkap faktur pajak yang terkait
 Atas dasar permohonan dari kantor cabang, departemen keuangan melakukan
konfirmasi balik kepada kantor cabang terkait dengan permohonan tersebut.
 Departemen keuangan melakukan pembayaran utang kepada pemasok.
 Departemen keuangan mengirimkan bukti keluar bank lembar copy ke kantor
cabang
 Atas dasar bukti keluar bank dari departemen keuangan, kantor cabang
melakukan pelunasan utang.
18. Contoh SOP Stock Opname

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR STOCK OPNAME


1. TUJUAN
Mengetahui kebenaran catatan dalam pembukuan stok dengan keadaan fisik barang
2. ALAT DAN BAHAN
 Data stock system
 Kartu stok gudang
3. PIHAK TERKAIT
 Kepala gudang
 Pelaksana gudang
 Warehouse controller
4. PROSEDUR PELAKSANAAN
 Menyiapkan jadwal untuk melakukan rutinitas stok opname bulanan
 Menyiapkan data stok terakhir yang dicetak dari sistem komputerisasi
 Memeriksa kesesuaian antara data stok dengan stok fisik di gudang
 Bila terjadi selisih jumlah barang, maka cek kembali catatan mutasi barang yang
ada pada kartu stok gudang untuk menelusuri selisih tersebut
 Membuat berita acara apabila terjadi kehilangan barang dan laporkan kepada
atasan yang berwenang
 Mendokumentasikan kegiatan stok opname tersebut, pelihara dan simpan
rekaman dengan baik
19. Contoh Standar Operasional Prosedur Pengeluaran Kas Bon
Sementara

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGELUARAN KAS BON


SEMENTARA
1. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dimulai sejak adanya permohonan pengeluaran kas dengan bon sementara
untuk keperluan yang mendesak dan berakhir setelah kasir mengeluarkan uang.

2. PENGENDALIAN INTERNAL
 Permohonan pengeluaran kas bon sementara diverifikasi manajer keuangan dan
ditandatanagi oleh pemohon.
 Pengeluaran kas dengan bon sementara hanya untuk keperluan mendesak.
 Penerima uang menandatangani bon sementara dengan mencantumkan nama
jelas.
 Bon sementara harus dipertanggungjawabkan paling lambat 3 x 24 jam sejak
uang dikeluarkan oleh kasir.
 Setiap pengeluaran dengan bon sementara dicatat di buku pengeluaran kas
khusus untuk bon sementara.
3. SISTEM OTORISASI
Bon sementara diverifikasi manajer keuangan dan ditandatangani oleh pemohon dan
atasan langsung pemohon.

4. PIHAK TERKAIT
 Divisi akuntansi dan keuangan
 Kepala bagian pemohon
 Kasir
5. DOKUMEN
Bon sementara

20. Contoh Standar Operasional Prosedur Manajemen Aset Perusahaan

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MANAJEMEN ASET


1. TUJUAN
Memastikan bahwa infrastruktur dan aset perushaan dikelola dengan baik agar selalu
dalam kondisi siap pakai ketika dibutuhkan oleh perusahaan.

2. RUANG LINGKUP
Proses pemeliharaan mencakup kegiatan mulai dari identifikasi dan klasifikasi aset
sampai dengan update daftar aset.

Perbaikan fasilitas dimulai dari permintaan perbaikan fasilitas dari user sampai mencatat
ke log book perbaikan di perusahaan.

3. DEFINISI
 Pemeliharaan fasilitas yang dimaksud adalah usaha yang dilakukan dengan cara
mengontrol, mengecek, dan memelihara semua fasilitas yang dimiliki oleh
perusahaan.
 Perbaikan adalah usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi dari suatu
barnag atau alat yang rusak akibat pemakaian alat tersebut pada kondisi semula
 Proses perbaikan tidak menuntuk penyamaan sesuai kondisi awal, yang
terpenting adalah barang tersebut bisa berfungsi kembali dan bisa digunakan.
4. PROSES
 Identifikasi dan Klasifikasi Aset
1. ) Melakukan identifikasi dan klasifikasi aset yang dimiliki perusahaan.
2. ) Membuat daftar aset. Dokumen yang dihasilkan dari proses ini berupa Daftar
Aset.
3. ) Menyusun program dan jadwal pemeliharaan aset perusahaan per jenis aset
secara rutin dan periodik. Dokumen yang dihasilkan dari proses ini adalah berupa
dokumen Program dan  Jadwal Pemeliharaan dan Manual Book Asset.
4. ) Melaksanakan pemeliharaan sesuai dengan jadwal menggunakan checklist.
Dokumen dari proses ini berupa Jadwal dan Checklist Pemeliharaan.
5. ) Apabila saat pemeliharaan tidak ditemukan ketidaksesuaian atau kerusakan,
maka mencatat hasil pemeliharaan ke log book pemeliharaan.
6. ) Apabila saat pemeliharaan ditemukan kerusakan maka lakukan perbaikan sesuai
dengan prosedur perbaikan seperti pada alur proses perbaikan.
7. ) Melakukan update daftar aset perusahaan secara rutin setiap ada penambahan
atau pengurangan aset.
 Perbaikan
1. ) Menerima laporan kerusakan dan permintaan perbaikan dari pemohon atau
berdasarkan temuan dari petugas pada saat proses pemeliharaan.
2. ) Melakukan crosscheck atau pemeriksaan terhadap laporan kerusakan
permintaan perbaikan. Apabila tingkat kerusakan memerlukan penggantian spare
part atau rekanan maka hubungi bagian pengadaan untuk melakukan proses
pengadaan. Dokumen yang terkait untuk proses pertama dan kedua adalah
dokumen laporan kerusakan dan permintaan perbaikan. Bagian umum menjadi
penanggungjawabnya.
3. ) Melakukan proses pengadaan sesuai dengan pedoman pengadaan. Apabila
sudah mendapat rekanan yang sesuai maka dikiim ke bagian umum untuk
melakukan perbaikan. Bagian pengadaan menjadi penanggung jawab proses
ketiga ini. Dokumen terkait pada proses ketiga berupa daftar rekanan.
4. ) Melakukan perbaikan sesuai dengan jenis kerusakan. Dokumen yang terkait
dengan proses ini adalah checklis perbaikan dan bagian umum menjadi
penanggung jawab.
5. ) Mencatat setiap hasil perbaikan yang dilakukan ke dalam log perbaikan.
21. Contoh Standar Operasional Prosedur Penggunaan dan
Pemeliharaan Software

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MAINTENANCE SOFTWARE


AKUNTANSI
1. TUJUAN
Pemeliharaan software akuntansi memiliki tujuan menjaga dan merawat software agar
dapat bekerja secara maksimal untuk mendukung kinerja user.
2. RUANG LINGKUP
Memberi pedoman untuk divisi dan cabang dalam melakukan usulan pemeliharaan
software akuntansi di perusahaan, meliputi semua divisi dan cabang perusahaan yang
membutuhkan pengembangan sistem aplikasi akuntansi.

3. DEFINISI
Software akuntansi adalah jenis program komputer yang dibuat sesuai dengan bahasa
pemrograman dan digunakan untuk berbagai kebutuhan yang diperlukan.

4. REFERENSI
ISO dan Quality Management System

5. DESKRIPSI
Bagian deskripsi prosedur memuat proses bisnis dan alur pelaksanaan SOP maintenance
software akuntansi.

22. Contoh Standar Operasional Prosedur Manajemen Risiko


Pembukaan Cabang Baru

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMETAAN RISIKO KANTOR


CABANG
1. TUJUAN
Pada bagian tujuan SOP, umumnya memuat penjelasan tentang tujuan SOP. Sebagai
contoh, “untuk memetakan aktual dan potensial risiko dalam aktivitas bisnis di kantor
cabang perusahaan”.

2. RUANG LINGKUP
Bagian ini menjelaskan mengenai pelaksanaan SOP pemetaan risiko berlaku di seluruh
kantor cabang perusahaan.

3. DEFINISI
Definisi menjelaskan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam SOP.

4. REFERENSI
Referensi merupakan dokumen yang digunakan sebagai referensi dalam SOP ini.

5. PELAKSANAAN
1. Manajer

Manajer mengkaji risiko berdasarkan:

 Buku berbagai laporan keuangan: laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan
modal, laporan arus kas.
 Informasi atau isu-isu terupdate yang beredar.
 Laporan dari pihak-pihak terkait.
 Permintaan dari direksi untuk melakukan pemeriksaan.
2. Sekretaris Perusahaan

Jika ditemukan potensi risiko pada kantor cabang perusahaan tertentu, maka ditugaskan
staff manajemen risiko untuk melakukan pemetaan risiko ke kantor cabang. Dokumen
yang digunakan adalah surat tugas.

3. Staff Manajemen Risiko

Menyiapkan data-data potensi risiko dan rencana pemeriksaan, meliputi:

 Kewajaran laporan keuangan


 Termin piutang
 Termin persediaan
23. Contoh Standar Operasional Prosedur Manajemen Gudang

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGIRIMAN BARANG


1. TUJUAN
Menjelaskan kegiatan pengiriman barang untuk memastikan barang yang dikeluarkan
sesuai dengan surat pesanan dan surat pengiriman barang.

2. BAHAN DAN ALAT


 Surat pesanan
 Surat pengiriman barang
 Forklift
 Kendaraan pengangkut barang
3. PENANGGUNG JAWAB
Kepala Gudang

4. PROSEDUR
 Pemeriksaan barang yang akan dikirim:
1. ) Memeriksa barang yang dikirim oleh kepala gudang.
2. ) Memeriksa kesesuaian nama barang, batch number, tanggal kadaluarsa dengan
surat pesanan dan surat pengiriman barang.
3. ) Ditanda tangai kepada gudang apabila kondisi barang sudah sesuai.
4. ) Menyerahkan surat pengiriman barang dan barang kepada pengirim barang.
5. ) Memeriksa ulang keseuaian barang dengan surat pesanan dan surat pengiriman
barang oleh pengirim barang.
6. ) Mengemas barang dan memasukkan ke dalam armada pengiriman.
7. ) Mencatat pengiriman barang oleh administrasi gudang pada bukuk ekspedisi
pengiriman.
8. ) Menyerahkan kembali surat pesanan dan surat pengiriman barang lembar
kedua dan ketida yang telah ditandatangani dan distempel penanggungjawab
setelah pengiriman barang kepada administrasi gudang.
9. ) Memeriksa kesesuaian surat pengiriman barang dengan buku ekspedisi
pengiriman.
10. ) Mengarsipkan surat pesanan dan surat pengiriman barang lembar ketiga.
11. ) Menyerahkan surat pengiriman barang lembar kedua ke bagian pajak.
 Pengiriman barang melalui jasa angkutan:
1. ) Menghubungi jasa angkutan untuk mengambil barang atau mengantarkan
barang ke kantor jasa angkutan.
2. ) Menginformasukan ke petugas keamanan apabila akan ada pengiriman untuk
melakukan pengawasan selama pemuatan barang.
3. ) Melakukan serah terima barang kepada petugas jasa angkutan, memastikan
petugas pengiriman dan petugas jasa angkutan menandatangani dokumen pada
kolom diserahkan oleh penerima disertai nama petugas, tanggal dan cap
perusahaan.
4. ) Memastikan petugas jasa angkutan memberikan bukti pengiriman sesuai
dengan alamat tujuan dan nomor yang tercantum pada surat pengantar.
 Pengeluaran barang agar mengikuti sistem:
1. ) FIFO adalah barang yang lebih dulu diterima agar dahulu dikeluarkan.
2. ) FEFO adalah barang yang masa kadaluarsanya lebih pendek harus lebih dahulu
dikeluarkan.
3. ) Pengemasan barang dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
untuk tiap jenis barang sehingga mutu tetap terjamin selama dalam perjalanan.
24. Contoh Standar Operasional Prosedur Manajemen Risiko
JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LAPORAN MANAJEMEN RISIKO
TAHUNAN
1. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk pembuatan laporan 10 risiko utama perusahaan dan dibuat
berdasarkan periode per semester 2 dari tahun berjalanan.

2. REFERENSI
ISO Quality Management System

3. DOKUMEN TERKAIT
 Memo internal
 Disposisi
 RKAP tahun berjalan
 Data operasional bulan Desember tahun berjalan
 Data finansial bulan Desember tahun berjalan
 Register risiko
4. PROSEDUR PELAKSANAAN
 Unit manajemen risiko menerima data operasional dan data keuangan per bulan
Desember tahun berjalan dari pemilik risiko.
 Data tersebut disinkronkan dengan risiko register yang telah disusun.
 Merealiasai tahun berjalan dibandingkan dengan rencana tahun berikutnya.
 Proses pembuatan laporan tahunan dimulai dengan penentuan format laporan.
 Konten laporan tahunan sama dengan konten laporan semester.
 Laporan tahunan 10 risiko utama perusahaan diserahkan
kepada sekretaris perusahaan untuk dibuatkan memo pengantar kepada direksi.
 Laporan diterima direksi dan selanjutnya direksi akan membuat keputusan
tentang 10 risiko utama perusahaan.
25. Contoh Standar Operasional Prosedur Manajemen Distribusi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MANAJEMEN DISTRIBUSI PRODUK PARTAI


BESAR
 Prinsipal menginformasikan mengenai harga produk dan jumlah produk yang
akan dijual.
 Kantor pusat menginformasikan ke cabang perihal informasi harga produk dan
jumlah produk.
 Berdasarkan informasi dari langkah sebelumnya kantor cabang membuat
penawaran harga kepada pembeli.
 Pembeli menerima penawaran harga dari kantor cabang perusahaan, apabila
setuju atas penawaran harga tersebut, pembeli membuat surat pesanan kepada
kantor cabang perusahaan. Bila tidak setuju, bisa negosiasi kembali dengan
kantor cabang.
 Setelah pembeli setuju dan kantor cabang menerima surat pesanan dari pembeli,
kantor cabang membuat surat pesanan ke kantor pusat dan surat perintah setor
kepada pembeli.
 Setelah menerima surat perintah setor dari kantor cabang, pembeli melakukan
pembayaran sesuai dengan surat perintah setor.
 Memeriksa bukti pembayaran dari pembeli dan mengonfirmasi ke kantor pusat.
 Setelah menerima surat pesanan dari cabang, kantor pusat membuat surat
pesanan ke prinsipal.
 Berdasarkan surat pesanan dari kantor pusat, prinsipal surat perintah setor.
 Setelah prinsipal memeriksa bukti transfer dari kantor pusat, selanjutya
perusahaan prinsipal menerbitkan surat delivery order (DO).
 Kantor pusat menerima dan memeriksa copyan delivery order, apakah sudah
sesuai dengan surat pesanan kantor pusat.
 Kantor cabang menerbitkan surat kuasa pengambilan delivery order asli pembeli
dan dilampirkan copy delivery order.
 Pembeli mengambil delivery order asli dan dilampirkan surat kuasa asli dari
kantor cabang, atas delivery order tersebut selanjutnya pembeli mengambil
produk dari prinsipal.
26. Contoh Standar Operasional Prosedur Pembuatan Surat Bisnis

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBUATAN SURAT SURAT BISNIS


1. TUJUAN
Sebagai standarisasi pembuatan dan penggunaan surat yang mencerminkan identitas
perusahaan serta mendorong tercapainya tujuan perusahaan.

2. RUANG LINGKUP
 Pembuatan surat dan memorandum
 Bentuk surat dan memorandum
 Jenis dan kode surat
 Kewenangan penandatanganan
 Identifikasi kode surat
 Penomoran dan inisial pembuatan surat
 Pengarsipan surat
 Alur surat dan memorandum
3. DEFINISI
 Surat merupakan sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi,
pernyataan, atau pesan kepada pihak lain yang terkait kegiatan dengan bentuk
tertentu dengan harapan informasi bisa sampai kepada pihak yang dituju.
 Memorandum adalah surat tanpa kepala surat yang digunakan di lingkungan
internal perusahaan baik di kantor pusat maupun di kantor cabang.
 Surat berkepala surat adalah surat yang menggunakan kertas berlogo dengan
identitas perusahaan.
 Surat biasa adalah surat yang isinya bersifat umum dan bukan rahasia sehingga
dapat diketahui oleh orang lain selain yang dituju, dan menggunakan kepala
surat.
 Lembar pertama menggunakan kertas berlogo identitas perusahaan, lembar
berikutnya menggunakan kertas berlogo tanpa identitas perusahaan.
 Surat rahasia adalah surat yang isinya hanya untuk kalangan terbatas sesuai
dengan maksud dan tujuannya.
4. REFERENSI
ISO 9001 Quality Management System

5. PROSEDUR PELAKSANAAN
 Surat keluar kantor pusat kepada pihak eksternal ditandatangani oleh direksi,
kecuali yang didelegasi oleh direksi kepada general manager, dengan surat
kuasa.
 Surat keluar kantor pusat ke cabang/unit usaha yang berupa kebijakan
perusahaan ditandatangani oleh direksi.
 Surat keluar kantor pusat ke cabang/unit usaha yang bersifat rutin
ditandatangani oleh general manager terkait sesuai kewenangannya.
 Surat keluar cabang atau unit usaha kepada direksi atau pihak eksternal yang
terkait operasional cabang atau unit usaha ditandatangani oleh kepala cabang
pimpinan tertinggi.
 Apabila kepala cabang/pimpinan tertinggi berhalangan maka surat keluar dapat
ditandatangani oleh pejabat yang mendapat pelimpahan tugas secara tertulis,
dengan mengatasnamakan kepala cabang/pimpinan tertinggi.
 Surat keluar cabang/unit usaha kepada kantor pusat yang berkaitan dengan
kebijakan atau persetujuan disampaikan kepada direksi, sedangkan yang bersifat
rutin disampaikan kepada general manager.
 Surat-surat yang berkaitan dengan ketentuan hukum antara lain: surat perjanjian,
surat pernyataan, surat kuasa, surat keputusan, dan lain-lain.
 Memorandum hanya dapat dipergunakan secara internal di lingkungan
perusahaan baik kantor pusat maupun kantor cabang/unit usaha.
 Memorandum tidak dapat digunakan untuk surat-menyurat antar cabang/unit
usaha termasuk kantor pusat ke cabang/unit usaha.
 Memorandum ditandatangani oleh pejabat berwenang, apabila berhalangan
dapat ditandatangani oleh pejabat yang mendapat pelimpahan tugas secara
tertulis, dengan mengatasnamakan pejabat yang berwenang.
 Pengaturan stempel surat adalah sebagai berikut:
1. ) Untuk kantor pusat, stempel perusahaan hanya ada dan tersimpan di sekretaris
direksi dan masing-masing general manager.
2. ) Untuk kantor cabang/unit usaha, stempel perusahaan di kantor cabang/unit
usaha dikelola oleh dan menjadi tanggung jawab kepala cabang/kepala unit
usaha.
3. ) Standarisasi stempel dilakukan oleh kantor pusat, sedangkan pengadaannya
dapat dilakukan oleh kantor cabang/unit usaha.
 Ketentuan bentuk surat dan memorandum:
1. ) Tata letak surat/memorandum adalah dalam bentuk lurus berlekuk.
2. ) Standarisasi jenis huruf adalah Arial ukuran 11.
3. ) Jarak spasi adalah 1 (satu).
4. ) Ukuran kertas yang digunakan adalah A4.
5. ) Ukuran margin untuk surat adalah top 3,5 cm, bottom 2,5 cm, left 2,5 cm, dan
right 2,5 cm.
6. ) Ukuran margin untuk memorandum adalah top 3 cm, bottom 2,5 cm, left 2,5
cm, dan right 2,5 cm.
 Surat biasa bersifat umum dan dapat diketahui oleh orang lain selain yang dituju.
 Surat biasa menggunakan kertas kop surat warna putih.
 Surat rahasia bersifat rahasia dan hanya beredar di kalangan komisaris, direksi,
general manager, manager, dan kepala cabang/unit usaha.
 Kata-kata “Kepada Yth” cukup ditulis dengan “kepada” saja.
 Tidak menggunakan kata-kata “dengan hormat”.
 Pada bagian penutup surat tidak perlu ditulis “hormat kami” namun diganti
dengan penulisan “tempat dan tanggal surat”.
27. Contoh SOP Perusahaan – Peluang Usaha

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELUANG USAHA


1. TUJUAN
Mengumpulkan dan mencari peluang bisnis baru, misalnya dengan mencari prinsipal
baru yang mempunyai produk bagus dan terpercaya, sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan omset penjualan dan laba perusahaan.

2. RUANG LINGKUP
 Direksi
 Divi Marketing
 Calon Prinsipal/Pemilih Bisnis
 Divisi Yuridis
 Divisi Manajemen Risiko
 Divisi Akuntansi dan Keuangan
3. DOKUMEN
 Brosur
 Katalog
 Price List
 Quotation
 Data Kompetitor
 Ceklis Analisis Potensi Pasar
 Bussiness Plan
4. DEFINISI
 Prinsipal adalah perusahaan yang memproduksi produk atau jasa yang
mempunyai bisnis perjanjian dengan distributor untuk menjual produk atau jasa
prinsipal di wilayah yang telah ditentukan.
 Produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan atau apapun yang
bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau
kebutuhan.
 Katalog adalah daftar koleksi produk atau jasa yang ditawarkan dalam bentuk
display untuk user.
5. PROSEDUR PELAKSANAAN
 Bagian pengembangan mengumpulkan informasi dari eksibisi. Dokumen yang
terkait adalah brosur, katalog, dan price list.
 Dewan direksi memberikan referensi peluang bisnis untuk ditindaklanjuti.
Dokumen yang terkait adalah quotation.
 Bagian pengembangan dan marketing membahas peluang pasar atas informasi
peluang bisnis. Dokumen yang terkait adalah price list, data kompetitor, ceklis
analisis potensi pasar.
 Bagian pengembangan menyiapkan data atau informasi untuk menyiapkan
bussiness plan seperti jumlah kompetitor, market share, harga pesaing, dan lain-
lain. Dokumen yang terkait adalah price list, data kompetitor, ceklis analisis
potensi pasar.
 Dewan direksi akan memberikan tanggapan atas bussiness plan yang disiapkan
apakah perlu dilanjutkan atau tidak. Dokumen yang terkait adala bussiness plan.
28. Contoh SOP Perusahaan – Kelayakan Bisnis

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBUATAN LAPORAN STUDI


KELAYAKAN BISNIS
1. TUJUAN
Prosedur laporan studi kelayakan akan keberlangsungan suatu usaha atau proyek
perusahaan dibuat saat perusahaan sudah melaksakanan aksi korporasi yaitu:

 Ekspansi pengembangan usaha/bisnis eksisting


 Pengembangan usaha atau proyek baru
 Menjalankan bisnis dengan mitra baru
2. RUANG LINGKUP
SOP ini berlaku bagi semua pihak yang terlibat dalam proses manajemen risiko terkait
dengan rencana dan wacana mengenai pengembangan usaha atau bisnis yang akan
dijalankan, fokus kepada hasil dari studi kelayakan, berbentuk sebagai laporan studi
kelayakan bisnis.

3. DOKUMEN
 Memo internal
 Disposisi
 Studi kelayakan
 Registor risiko
4. REFERENSI
ISO 9001 Quality Management System

5. PROSEDUR PELAKSANAAN
 Direksi mengeluarkan disposisi atau memo kepada sekretaris perusahaan untuk
dibuatkan analisis dari unit manajemen risiko.
 Sekretaris perusahaan memberikan disposisi ke unit manajemen risiko untuk
membuatkan analisis kelayakan keberlangsungan usaha atau proyek. Analisis ini
meliputi:
1. ) Ekspansi pengembangan usaha atau bisnis eksisting sudah dijalankan
2. ) Pengembangan usaha atau proyek baru sudah bejalan
3. ) Perkembangan usaha dengan mitra bisnis baru.
 Pemilik risiko mengirimkan surat atau memo kepada sekretaris perusahaan untuk
dibuatkan analisis risiko ekspansi pengembangan usaha atau rencana
pengembangan usaha atau proyek baru, mitra baru yang sudah berjalan.
 Unit manajemen risiko menerima memo dan disposisi dari sekretaris perusahaan
dan menerima kelengkapan analisis kelayakan keberlangsungan bisnis yang
berasal dari direksi atau pun pemiliki risiko, yaitu:
1. ) Studi kelayakan
2. ) Register risiko
3. ) Arahan manajemen
4. ) Pendapat ahli
5. ) Data operasional dan data keuangan
 Unit manajemen risiko melakukan langkah-langkah dalam rangka pembuatan
visibility analisys, yaitu:
1. ) Interview dan brainstrorming
2. ) Melakukan analisis kasus dan penentuan konteks risiko
3. ) Identifikasi risiko
4. ) Analisis dan evaluasi risiko
5. ) Mempersiapkan strategi perlakuan risiko (mitigasi risiko)
 Analisis kelayakan keberlangsungan bisnis sudah selesai dibuat dan diserahkan
kepada sekretaris perusahaan. Apabila ada revisi dan perubahan maka akan
dikembalikan ke unit manajemen risiko. Apabila tidak ada revisi atau revisi sudah
selesai, maka sekretaris perusahaan akan menandatangani memo sebagai
pengantar analisa kelayakan keberlangsungan bisnis. Untuk pemilik risiko bisa
langsung menerima hasil analisis berupa analisis kelayakan keberlangsungan
bisnis tersebut.
 Sekretaris perusahaan memberikan memo beserta analisis kelayakan
keberlangsugnan bisnis kepada direksi.
 Direksi dan atau pemilik risiko menerima memo dan hasil analisis berupa analisis
kelayakan keberlangsungan bisnis dan selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan
pengambilan keputusan mengenai strategi mitigasi risiko yang terdapat di dalam
visibility analisys tersebut.
29. Contoh SOP Anggaran – Workshop Penyusunan Anggaran

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR WORKSHOP PENYUSUNAN


ANGGARAN
1. LATAR BELAKANG
 Manajemen dalam menjalankan kegiatan usaha perlu pedoman yang disusun
secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter.
 Anggaran perusahaan merupakan pendekatan yang formal dan sistematis dari
pada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu
tertentu di masa yang akan datang.
 Kebijakan manajemen dalam penyusunan anggaran adalah gabungan antara
bottom up dan partisipasif di mana penyusunan anggaran sepenuhnya disusun
dari bawah kemudian didiskusikan bersama untuk menetapkan anggaran yang
terbaik.
2. TUJUAN
Mendapatkan kesepakatan mengenai target semua departemen dan cabang-cabang
perusahaan tahun yang akan datang dan tahun berjalan yang optimis dan realistis
dengan tetap mengacu pada asumsi yang telah ditetapkan.

3. RUANG LINGKUP
 Pembahasan omset
 Pembahasan rencana investasi
 Pembicaraan rencana formasi karyawan
 Penyuntingan data
 Evaluasi
 Pengesahan
4. SATUAN KERJA TERLIBAT
 Bagian anggaran
 Manajer Keuangan
 General Manager Keuangan
 Kantor cabang perusahaan
 General Manager consumer dan industrial
 General Manager SDM dan Umum
 Manager IT
5. DOKUMEN
 Formulir pembahasan omset, biaya, investasi dan formasi karyawan
 Kertas kerja pendapatan dan biaya
6. REFERENSI
 ISO 9001
 Quality Management System
7. PROSEDUR PELAKSANAAN
 Kantor cabang melakukan pembahasan omset produk distribusi, marketing, dan
trading dengan departemen terkait. Dan kesepakatannya ditandai dengan tanda
tangan kepala cabang dan pimpinan departemen.
 Kantor-kantor cabang perusahaan melakukan pembahasan omset produk
consumer & industrial dengan departemen consumer & industrial dan
kesepakatannya ditandai dengan tandatangan kepada kantor cabang dan
pimpinan departemen consumer & industrial.
 Pembahasan rencana investasi dan formasi karyawan antara cabang-cabang
perusahaan dengan bagian SDM & Umum yang kesepakatannya ditandatangani
kepala kantor cabang perusahaan dan pimpinan bagian SDM & Umum pada
form pembahasan investasi dan formasi karyawan.
 Khusus untuk kesepakatan rencana investasi perangkat IT, kepala cabang
melakukan pembicaraan dengan manajer IT.
 Kantor cabang melakukan perbaikan file anggaran berdasarkan kesepakatan
pembahasan, kemudian mencetak kertas kerja anggaran yang diperlukan.
 Bagian akuntansi melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan anggaran kantor-
kantor cabang perusahaan yang meliputi kewajiban margin, biaya, serta
perumbuhan sesuai dengan asumsi yang diterapkan. Persetujuan ditandai
dengan paraf General Manager Keuangan.
 Kantor-kantor cabang perusahaan memintakan persetujuan prinsip anggarannya
kepada direksi yang persetujuannya ditandai dengan paraf direktur operasional
pada kertas kerja laba rugi.
 Setelah mendapatkan persetujuan dari direktur operasional, kantor-kantor
cabang perusahaan menyerahkan kertas kerja yang sudah diparaf oleh direktur
operasional berikut kertas kerja pendukung dan soft copy ke bagian anggaran.
30. Contoh SOP Finalisasi Anggaran

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR FINALISASI ANGGARAN


1. LATAR BELAKANG
Manajemen dalam hal menjalankan kegiatan usaha perlu pedoman kerja yang disusun
secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit monitor.

2. TUJUAN
Mendapatkan pengesahan atas anggaran yang disusun sehigga bisa digunakan sebagai
alat pihak manajemen untuk mengelola perusahaan.

3. RUANG LINGKUP
 Finalisasi penyusunan anggaran
 Penyusunan anggaran gabungan seluruh departemen dan kantor cabang
perusahaan
 Penyiapan bahan RUPS anggaran
 Pencetakan, penggandaan, dan pendistribusian buku anggaran
4. SATUAN KERJA
 Bagian anggaran
 Manajer keuangan
 General Manager keuangan
 Dewan direksi
 Dewan komisaris
 Pemegang saham
5. DOKUMEN
 Dokumen persetujuan dan tanggapan komisaris
 Risalah RUPS RKAP
 Buku RKAP
6. RFERENSI
 ISO 9001
 Quality Management System
7. PROSEDUR PELAKSANAAN
 Bagian anggaran menyusun anggaran gabungan seluruh kantor cabang dan
kantor pusat yang mencakup laba dan rugi.
 Manajer keuangan memeriksa anggaran gabungan jika disetujui diteruskan ke
General Manager Keuangan
 General Manager Keuangan memeriksa anggaran gabungan apabila disetujui
maka General Manager Keuangan melakukan pembahasan anggaran gabungan
dengan dewan direksi.
 Direksi dan komisaris melakukan pembahasan anggaran gabungan.
 Bagian anggaran menyiapkan bahan-bahan untuk RUPS anggaran termasuk draft
surat persetujuan dan tanggapan dari dewan komisaris.
 RUPS anggaran yang persetujuannya disahkan melalui surat risalah RUPS yang
ditandatangani pemegang sahan, dewan komisaris, dan dewan direksi.
 Bagian anggaran mencetak buku anggaran kantor-kantor cabang perusahaan
maupun gabungan, melakukan penggandaan dan pendistibusian buku anggaran
disertai surat pengantar direktur keuangan.
31. Contoh SOP Dokumentasi File Master Anggaran

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DOKUMENTASI FILE MASTER


ANGGARAN
1. LATAR BELAKANG
Manajemen dalam menjalankan kegiatan bisnis perlu pedoman yang disusun secara
sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter. Anggaran harus
bersifat sistematis, artinya anggaran disusun dengan berurutan.

2. TUJUAN
Menyediakan file penyusunan anggaran yang standar untuk seluruh departemen dan
kantor cabang, sehingga proses penyusuan dapat efisien dengan hasil yang akurat dan
informatif mencakup seluruh aspek kegiatan perusahaan.

3. RUANG LINGKUP
 Penetapan struktur harga
 Pembuatan master file anggaran menyeluruh, file kertas kerja, dan file
perhitungan biaya
 Memasukkan data realisasi
 Distribusi seluruh file bahan penyusunan anggaran
4. SATUAN KERJA TERLIBAT
 Bagian operasional
 Bagian anggaran
 Bagian IT
 Manajer Keuangan
 General Manager Keuangan
5. DOKUMEN
 Internal memo
 Surat asumsi dan jadwal penyusunan anggaran dari direksi keuangan
6. REFERENSI
 ISO 9001
 Quality Management System
7. PROSEDUR PELAKSANAAN
 Berdasar jadwal dan asumsi yang telah ditetapkan, General Manager Keuangan
menyampaikan memo internal ke bagian operasional untuk menyusun struktur
produk yang akan dianggarkan berikut struktur harganya.
 Bagian operasional menyusun struktur harga dan struktur produk yang akan
dijual, membantu bersama bagian anggaran dan menetapkannya.
 Bagian anggaran membuat file master penyusunan anggaran penjualan dan laba
rugi semua kantor cabang dan kantor pusat berdasarkan struktur harga dan
produk yang ditetapkan.
 Bagian anggaran membuat file kertas kerja biaya, investasi, dan karyawan serta
file perhitungan biaya berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.
 Bagian IT menyusun realisasi penjualan tahun berjalan sesuai format dan struktur
produk yang ditetapkan.
 Bagian anggaran yang mengupload data penjualan dan biaya tahun sebelumnya
dan tahun berjalan serta anggaran tahun sebelumnya ke dalam File Master
Anggaran.
 Manajer Keuangan memeriksa dan memberikan persetujuan atas File Master
penyusunan anggaran tersebut.
 General Manager Keuangan memeriksa dan memberikan persetujuan atas File
Master penyusunan anggaran tersebut.
 Bagian anggaran mendistribusikan File Master Anggaran dan file pendukung ke
semua kantor cabang perusahaan dan semua departemen di kantor pusat.
32. Contoh SOP Pasca Workshop Penyusunan Anggaran

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PASCA WORKSHOP PENYUSUNAN


ANGGARAN
1. LATAR BELAKANG
 Manajemen dalam menjalankan kegiatan usaha perlu pedoman yang disusun
secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter.
 Anggaran perusahaan merupakan pendekatan yang formal dan sistematis dari
pada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu
tertentu di masa yang akan datang.
 Kebijakan manajemen dalam penyusunan anggaran adalah gabungan antara
bottom up dan partisipatif di masa penyusunan anggaran sepenuhnya disusun
dari bawah kemudian didiskusikan bersama untuk menetapkan anggaran yang
terbaik.
2. TUJUAN
Memastikan bahwa anggaran yang disusun sudah disepakati dan sesuai dengan
ketentuan serta asumsi yang ditetapkan.

3. RUANG LINGKUP
 Evaluasi hasil workshop
 Penyusunan anggaran bulanan
 Persetujuan kepala cabang
 Evaluasi kewajaran breakdown
4. SATUAN KERJA TERKAIT
 Bagian anggaran
 Kantor-kantor cabang perusahaan
 Pembukuan kantor pusat
5. DOKUMEN
 Formulir pembahasan omset, biaya, investasi, dan formasi karyawan
 Kertas kerja pendapatan dan biaya
6. REFERENSI
 ISO 9001
 Quality Management System
7. PROSEDUR PELAKSANAAN
 Bagian anggaran melainkan evaluasi hasil workshop seluruh cabang meliputi hasil
pembahasan, cetakan kertas kerja yang sudah ditandatangani direksi serta
anggaran penjualan, karyawan, investasi, dan perhitungan biaya.
 Bagian anggaran menyusun master anggaran bulanan kantor cabang dan kantor
pusat dan mengirimakn ke seluruh kantor cabang dan pembukuan kantor pusat.
 Bagian kantor-kantor cabang perusahaan dan bagian akuntansi kantor pusat
melakukan breakdown anggaran bulanan.
 Bagian anggaran mengevaluasi kewajaran angka breakdown kantor-kantor
cabang perusahaan dan kantor pusat untuk finalisasi.
33. Contoh SOP Rumah Sakit – Bagian Keuangan

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN


RUMAH SAKIT
1. LATAR BELAKANG
 Memberikan pedoman, tahapan proses, dan prosedur aktivitas akuntansi
 Pengelolaan pembuatan anggaran, pencatatan, dan penyusunan laporan
keuangan berjalan dengan baik dan seusai standar akuntansi keuangan yang
berlaku.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dimulai sejak proses penyusunan anggaran oleh bagian akuntansi samapi
penyusunan laporan keuangan.
3. DEFINISI
Akuntansi rumah sakit adalah akuntansi yang digunakan untuk mendukung kegiatan
rumah sakit melalui pengelolaan sistem informasi akuntansi yang dapat menyediakan
informasi yang valid
4. KEBIJAKAN AKUNTANSI RUMAH SAKIT
 Penyajian laporan keuangan
 Periode akuntansi
 Pengakuan pendapatan dan beban
5. PROSEDUR
 Perencanaan
 Penyusunan anggaran
 Penerimaan kas
 Pengeluaran kas
 Prosedur pengeluaran kas kecil
6. PENYUSUNAN LAPORAN
Menyusun laporan keuangan yang terdiri dari:

 Laporan laba rugi


 Neraca
 Laporan perubahan modal
 Laporan arus kas
34. Standar Operasional Prosedur Penanganan Bencana

JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENANGANAN BENCANA


1. TUJUAN
 Memberikan pemahaman secara utuh dan komprehensif kepada karyawan.
 Memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam menanggapi informasi
tentang potensi bencana dan langkah-langkah serta keterampilan dalam
merespon informasi potensi sebelum, selama, dan setelah bencana datang.
 Mendorong optimalisasi dan mobilisasi sumber daya perusahaan dalam
mengantisipasi dan tindakan cepat tanggap dalam penanganan bencana.
 Menggali dan meningkatkan kemampuan karyawan dalam mempersiapkan diri
terhadap bencana yang mengancam
2. SASARAN
 Perluasan pemahaman umum dan skill dasar dalam penyelamatan dan evakuasi
penyelamatan.
 Pengembangan keterampilan dasar dan pemahaman spesifik dalam prinsip-
prinsip penanganan bencana oleh karyawan.
3. DEFINISI
 Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik
oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
 Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan antara lain: gunung meletus, gempa bumi, banjir,
tsunami, angin topan, kekeringan, dan juga tanah longsor.
 Bencana non alam adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa non alam, seperti wabah penyakit, epidemik, dan kegagalan
teknologi.
 Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar
kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan juga terorisme.
4. LANGKAH MITIGASI BENCANA
 Melakukan pemetaan daerah rawan genangan tertinggi jika terjadi banjir
 Membuat jalur evakuasi
 Menentukan tempat yang aman untuk penampungan produk sementara
 Melakukan pertemuan rutin atau mendatangkan ahli untuk mendapatkan
informasi tentang penanganan bencana
 Memahami gejala-gejala alam yang tidak biasa terjadi
 Melakukan latihan evakuasi secara reguler, baik terjadwal maupun tidak terjadwal
 Membuat kode tertentu yang dikenali karyawan guna menandakan evakuasi
 Membuat peta evakuasi dan mengedarkan kepada karyawan
5. PROSEDUR SAAT BENCANA
 Membunyikan tanda bahaya
 Tidak panik
 Apabila terjadi gempa:
1. Segera menuju tempat terbuka jauh dari bangunan tinggi, dinding, tebing terjal,
cabang listrik dan tiang listrik
2. Jauh dari kaca jendela
3. Apabila tidak sempat keluar ruangan, berlindung di bawah meja yang kokoh,
menjauhi rak buku, lemari, dan jendela kaca
4. Melindungi kepala dengan benda yang lunak
35. Contoh Standar Operasional Penerimaan Mahasiswa Baru
JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU
1. TUJUAN
Menjelaskan proses pendaftaran mahasiswa baru, proses seleksi sampai proses daftar
ulang mahasiswa yang telah ditetapkan sebagai mahasiswa baru.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini meliputi kegiatan pemberian pengumuman tentang penerimaan mahasiswa
baru, proses pendaftaran mahasiswa, tes masuk, pengumuman hasil tes dan
pendaftaran ulang mahasiswa yang diterima. Kemudian dilanjutkan kegiatan matrikulasi
guna review mata kuliah sebelum proses KBM dilangsungkan.

3. REFERENSI
 Buku Panduan Akademik
4. SARANA
 Pendaftaran via online dan mencetak formulir pendaftaran
 Komputer
 Ujian masuk
 Kegiatan matrikulasi
5. PROSEDUR PENERIMAAN
 Pengumuman tentang adanya penerimaan mahasiswa baru
 Proses pendaftaran mahasiswa baru secara online dan offline
 Setelah pengisian berkas secara online/offline, calon mahasiswa mencetak berkas
dan menyerahkan ke Bagian Administrasi Umum
 Petugas penerimaan melakukan input data di komputer dan mencetak tanda
terima penyerahan berkas, bukti pembayaran dan juga nomor ujian calon
mahasiswa berikut jadwal seleksinya
 Mahasiswa yang dinyatakan lulus/tidak lulus akan diumumkan sesuai jadwal
 Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian masuk, wajib melakukan pendaftaran
ulang dengan melengkapi persyaratan yang telah ditentukan
36. Contoh SOP Sederhana Penggunaan Alat

JUDUL   : PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT PEMADAM API RINGAN


 Menarik pin yang terdapat pada tabung pemadam
 Mengarahkan selang tabung atau nozzle pada sumber api
 Menekan tuas tabung pemadam
 Menyemprotkan alat pemadam api ringan tersebut pada sumber api dengan cara
disisir atau disapu dari kiri ke kanan atau sebaliknya
37. Contoh SOP Sederhana Pegawai / Karyawan
JUDUL   : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KARYAWAN SWALAYAN
 Seluruh karyawan pagi wajib hadir pukul 07.45 WIB, sedangkan karyawan sore
wajib hadir pukul 14.45 WIB
 Karyawan harus melakukan apel pagi dan melakukan kebersihan untuk menjaga
kebersihan dan kenyamanan swalayan
 Pada pukul 08.00 WIB seluruh karyawan pagi wajib melaksanakan tugas sesuai
kewenangan masing-masing
 Pada pulul 12.00 WIB karyawan diperbolehkan istirahat dan beribadah secara
bergantian. Tempat istirahat dan ibadah telah disediakan oleh pihak swalayan,
harap digunakan dengan tetap menjaga kebersian dan kerapihan
 Pada pukul 15.00 WIB terdapat pergantian shift pagi dan shift sore
 Jam kerja karyawan pagi pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Sedangkan shift sore
pukul 15.00 WIB – 21.00 WIB
 Setiap waktu sholat bagi karyawan yang beragama Islam diperbolehkan
melaksanakan ibadah di tempat yang telah disediakan
 Karyawan berhak pulang sesuai dengan jam yang telah ditentukan
 Karyawan berhak mendapatkan bonus tambahan jika kinerjanya mencapai hasil
yang optimal menurut supervisor
Pembangunan Berkelanjutan
Contoh Teks Eksposisi Lengkap dengan Pembahasannya, Referensi untuk Tugas Sekolah

Beranda » Inspirasi » Ingin Perusahaan Kamu Cepat Berkembang ? Yuk Pelajari Cara


Membuat Standar Operasional Prosedur Berikut Ini !
 Inspirasi
 Seni
 Dakwah
 Kebijakan Privasi
 Kontak

© 2023 | Dibangun dengan ♥





Anda mungkin juga menyukai