Itulah pembahasan singkat mengenai pengertian SOP, tujuan SOP, manfaat SOP, cara
membuat SOP yang baik dan benar, dan contoh SOP perusahaan, contoh SOP kerja,
contoh SOP paud.
4. Contoh SOP Perusahaan Jasa
3.) Customer service harus mampu memberi solusi yang cepat apabila pelanggan
mengeluhkan pelayanan yang diterima.
4.) Apabila tidak bisa memberi solusi cepat, jangan tutup kontak dengan pelanggan,
segera lakukan koordinasi dengan unit kerja terkait yang dikeluhkan pelanggan,
kemudian teruskan solusi tersebut ke pelanggan.
JUDUL
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KERJA LEMBUR
1. LATAR BELAKANG
1.) Perlu penataan jam kerja yang lebih efektif dan efisien.
2.) Setiap divisi memerlukan pengaturan pekerjaan di luar jam kerja normal.
2. TUJUAN
Mengatur pola kerja lembur bagi karyawan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
3. RUANG LINGKUP
Kerja lembur karyawan tingkat asisten manajer ke bawah di semua divisi.
4. TANGGUNG JAWAB
1.) Semua karyawan yang melakukan kerja lembur.
6. PROSEDUR PELAKSANAAN
1.) Karyawan yang akan lembur mengisi form lembur yang tersedia atas perintah atasan
langsung.
3.) Karyawan tidak diperkenankan untuk mengerjakan pekerjaan lain selain pekerjaan
yang diajukan untuk lebur.
4.) Karyawan wajib membersihkan semua peralatan yang dipakai dan mematikan
peralatan yang berhubungan dengan kelistrikan setelah selesai melakukan pekerjaan
lembur.
5.) Karyawan dapat mengakhiri pekerjaan lembur sesuai dengan target kuantitas
pekerjaan atau pembatasan jam lembur yang diberikan oleh atasan pada form yang
tersedia.
7. REKAMAN
Form pengajuan lembur
2. TUJUAN
Mengatur pola pemeriksaan pra pengecoran untuk hasil yang terbaik
3. RUANG LINGKUP
Peran bagian pengawas konstruksi sebelum dilaksanakan pengecoran
4. TANGGUNG JAWAB
1.) Pengawas lapangan
6. PROSEDUR PELAKSANAAN
1.) Bagian pengawas lapangan menerima memo tentang jadwal pengecoran bidang
konstruksi.
2.) Bagian pengawas lapangan memeriksa kesesuaian dimensi, jarak, jenis bahan, dan
spesifikasi bahan antara gambar dengan kondisi yang ada di lapangan.
3.) Bagian pengawas lapangan memeriksa kekuatan bekisting dan perancah untuk
mengantisipasi beratnya cor.
4.) Bagian pengawas lapangan memeriksa kesiapan pelatan, jumlah peralatan, dan
jumlah personil yang akan terlibat dalam pengecoran.
5.) Bagian pengawas lapangan memberikan arahan atau catatan apabila ada
ketidaksesuaian dan apabila dilihat ada yang tidak semestinya secara teknik konstruksi.
7. REKAMAN
1.) Form pengajuan pengecoran
2.) Kualitas pengemasan merupakan salah satu faktor daya tarik konsumen.
2. TUJUAN
Menata proses pengemasan makanan yang lebih baik untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan.
3. RUANG LINGKUP
Proses pengemasan makanan
4. TANGGUNG JAWAB
1.) Operator pengemasan
6. PROSEDUR PELAKSANAAN
1.) Bagian operator pengemasan harus mematuhi ketentuan teknis peralatan yang
digunakan.
3.) Pekerjaan pengemasan produk harus segera dikerjakan ketika bagian produksi telah
menyerahkan hasil pekerjaannya.
4.) Bagian operator pengemasan memeriksa setiap barang yang dikemas dengan teliti.
5.) Apabila produk yang akan dikemas ditemukan cacat produksi maka operator harus
memisahkan dan segera melaporkan ke supervisor unutk segera ditindaklanjuti.
7. REKAMAN
1.) Form serah terima
3. DEFINISI
Pembayaran gaji karyawan adalah aktivitas untuk membayarkan sejumlah uang dan
tunjangan kepada karyawan sebagai imbal balik atas jasa yang digunakan oleh
perusahaan.
4. PROSEDUR PELAKSANAAN
1.) Berdasar penerimaan karyawan dan surat pengangkatan karyawan dibuat kartu gaji
termasuk pinjaman karyawan oleh bagian personalia.
2.) Berdasar kartu gaji dibuat rekapan daftar gaji dan utang karyawan termasuk
pembayaran pinjaman tiap bagian oleh bagian personalia.
3.) Selanjutnya dibuat rekapan total gaji karyawan dan daftar utang karyawan tiap
bagian diberikan ke bagian keuangan.
4.) Bagian keuangan meminta otorisasi dari direksi, setelah diotorisasi gaji dibayarkan ke
bagian personalia. Bagian personalia menerima uang sebesar total gaji sebelum
dikurangi utang atau pinjaman karyawan, total gaji karyawan, daftar utang karyawan,
dengan menandatangani bukti pembayaran.
7.) Hasil pelunasan pinjaman karyawan oleh bagian personalia dikembalikan ke bagian
keuangan.
2. RUANG LINGKUP
1.) Pembukaan rekening bank
6.) Pemindahan dana dari rekening bank unit bisnis ke rekening pusat melalui cash
management system bank yang ditunjuk
3. DEFINISI
1.) Rekening bank cash pooling adalah rekening bank unit bisnis pada bank (yang
ditunjuk) yang dibuka unit bisnis dengan specimen tandatangan direksi. Dana yang
tersedia pada rekening tersebut tidak dapat ditarik oleh unit bisnis.
2.) Cash management system adalah program pengelolaan rekening khusus pada bank
yang ditunjuk yang dilakukan oleh perusahaan pusat melalui konektivitas internet yang
terintegrasi sesuai rekening terdaftar.
3.) Rekening bank operasional adalah rekening bank yang dibuka unit bisnis pada bank
yang ditunjuk guna memenuhi kebutuhan operasional rutin unit bisnis.
4.) Uang muka adalah pengeluaran kas yang belum diketahui secara pasti besaran
pengeluarannya dan berfungsi sebagai alat kontrol pembukuan sampai transaksi
tersebut diakui sebagai biaya berdasarkan bukti pendukung.
5.) Bon sementara adalah pengeluaran kas yang sifatnya sangat mendesak dan belum
dapat diidentifikasi peruntukkannya kemana.
4. KEBIJAKAN
1.) Jumlah rekening bank di cabang dibatasi hanya untuk cash pooling, operasional, dan
untuk keperluan khusus.
2.) Semua pembayaran piutang dari customer dan penyetoran tunai harus masuk ke
rekening cash pooling.
3.) Rekening bank cash pooling hanya bisa disetorkan dan tidak bisa ditarik.
4.) Kuasa penandatanganan cek atau bilyet giro dilakukan oleh kepala unit bisnis
bersama pejabat unit bisnis lainnya yang ditunjuk berdasarkan surat kuasa direksi.
Bank operasional : hanya boleh untuk penarikan dana, tapi tidak boleh menyetor
Non operasional : tidak boleh untuk penarikan tunai, boleh menyetor dan
transfer dana ke rekening bank cash pooling.
6.) Saldo rekening bank operasional maksimum sebesar rata-rata anggaran biaya usaha
bulanan dikurangi biaya penyusutan.
7.) Unit bisnis harus menyusun cashflow yang diuraikan dalam rencana kebutuhan
operasional mingguan atas dasar anggaran termasuk utang yang akan jatuh tempo, dan
dikirim ke departemen accounting secara sistematis melalui fasilitas teknologi informasi
satu minggu sebelum periode berikutnya.
8.) Untuk kebutuhan lain yang tidak dianggarkan dan dianggap perlu, unit bisnis bisa
mengajukan permohonan khusus kepada direktur keuangan untuk mendapatkan
tambahan dana dari pusat.
9.) Batasan maksimum saldo kas di unit bisnis ditentukan sebesar Rp 15.000.000,
ketentuan tersebut berlaku untuk posisi saldo kas pada pukul 15.00 waktu setempat.
10.) Pengeluaran dalam bentuk kas paling besar sejumlah Rp 10.000.000 sebelihnya
dalam bentuk cek/giro. Pengeluaran dalam bentuk kas yang melebihi Rp 10.000.000
harus mendapatkan persetujuan direktur keuangan.
15.) Pengeluaran uang yang bersifat mendesak dapat menggunakan bon sementara dan
harus diselesaikan paling lambat 3 x 24 jam sejak uang dikeluargak oleh kasir (staf
keuangan).
16.) Uang muka harus diselesaikan paling lambat 3 x 24 jam jam terhitung sejak
selesainya tugas atau kegiatan yang terkait dengan pengambilan uang muka.
3. KUALIFIKASI PERSONIL
Karyawan yang ditunjuk
4. PROSEDUR
Produk kadaluarsa
1. ) Memisahkan produk-produk yang kadaluarsa dari stok penjualan dan simpan di
ruang karantina, dokumentasikan dan beri tanda “barang kadaluarsa”.
2. ) Mencatat priduk-produk yang kadaluarsa.
3. ) Membuat berita acara dan mengusulkan untuk pemindahan/penghapusan
barang rusak.
4. ) Buat berita acara pengembalian produk ke produsen, jika produk bisa
dikembalikan (untuk perusahaan distribusi).
Produk mendekati kadaluarsa
1. ) Melakukan stock opname minimal sekali dalam sebulan.
2. ) Memisahkan produk-produk yang mendekati kadaluarsa. Kemudian disimpan di
bagian depan rak penyimpanan.
3. ) Mencatat produk-produk yang mendekati kadaluarsa. Kemudian didistribusikan
ke bagian operasionalk untuk ditindaklanjuti.
4. ) Mengeluarkan produk-produk yang mendekati kadaluarsa terlebih dahulu jika
ada penjualan.
12. Contoh Standar Operasional Prosedur Strategi Pemasaran Produk
2. RUANG LINGKUP
Standar Operasional Prosedur (SOP) mencakup semua program marketing dari mulai
pengumpulan data analisis hingga evaluasi hasil program.
3. DEFINISI
Program marketing adalah kegiatan yang dibuat, dilaksanakan, dan dievaluasi oleh
marketing dalam rangka untuk meningkatkan brand image perusahaan dan produk.
4. DOKUMEN TERKAIT
1. ) Laporan penjualan dan hasil survey kepuasan pelanggan
2. ) Program marketing
3. ) Form pelaksanaan
4. ) Laporan program marketing
5. REFERENSI
ISO 9001 (Quality Management System)
6. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. ) Bagian marketing mengumpulkan data terkait dengan:
Pencapaian penjualan
Inputan survey
Hasil pengembangan bisnis keinginan pihak manajemen perusahaan dan lakukan
survey permintaan yang berkembang di pasar.
2. ) Bagian marketing program marketing yang berisi:
Nama program
Potensi pasar
Target
Budget program marketing beserta target dan budget yang akan dikeluarkan harus
mendapatkan persetujuan dari kepala bagian dan direksi perusahaan.
3.) Pelaksanaan atas program marketing yang dilakukan oleh tim marketing yang ada di
kantor pusat dan cabang perusahaan.
4.) Melakukan evaluasi atas keefektifan pelaksanaan program marketing yang telah
dilakukan oleh tenaga marketing di pusat dan cabang-cabang perusahaan
dibandingkan dengan target dan budget yang telah ditetapkan.
2. PENGENDALIAN INTERNAL
Dokumen pendukung harus disetujui oleh kepala bagian atasan yang terkait
terlebih dahulu.
Bukti keluar kas atau bank diverifikasi kepala bagian keuangan dan ditambahkan
kode rekening.
Penerima uang membubuhkan tanda tangan dan nama jelas sebagai tanda
terima pada bukti keluar kas atau bukti keluar bank.
3. SISTEM OTORISASI
Persetujuan pengeluaran kas atau bank dilakukan oleh kepala bagian akuntansi
keuangan.
4. PIHAK TERKAIT
Semua divisi yang berkepentingan
Akuntansi dan keuangan
Kasir
Manajer keuangan
5. DOKUMEN
Bukti keluar kas atau bukti keluar bank
Dokumen pendukung lain
6. PROSEDUR PELAKSANAAN
Divisi yang berkepentingan membuat bukti keluar kas atau bukti keluar bank
sesuai kebutuhan dan dilampiri dengan bukti pendukung.
Minta persetujuan dan tanda tangan kepala bagian terkait.
Menyampaikan ke bagian akuntansi keuangan untuk diverifikasi.
Bagian akuntansi keuangan memeriksa validitas bukti dan dokumen pendukung.
Membutuhkan kode rekening dan tanda tangan sebagai verifikator.
Kepala bagian akuntansi keuangan melakukan otorisasi pengeluaran kas atau
bank yang didukung bukti (dokumen).
Manajer keuangan melakukan persetujuan pengeluaran kas atau bank.
Kasir melakukan pembayaran kepada divisi yang berkepentingan.
14. Contoh Standar Operasional Prosedur Pembukaan Rekening Bank
Perusahaan
2. PENGENDALIAN INTERNAL
Kuasa atas rekening bank adalah direksi
3. SISTEM OTORISASI
Permohonan pembukaan rekening bank ditandatangani oleh minimal dua dari tiga
direksi
4. BAGIAN TERKAIT
Divisi akuntansi dan keuangan
Direksi
5. DOKUMEN
Surat permohonan pembukaan rekening
Formulir bank
Bukti pembukaan rekening bank
6. PROSEDUR PELAKSANAAN
Untuk keperluan tertentu bagian akuntansi dan keuangan mengirim surat
permohonan pembukaan rekening bank kepada direktur keuangan.
Apabila disetujui bagian akuntansi dan keuangan mengambil form-form
pembukaan rekening bank. Apabila tidak disetujui, revisi surat atau cari solusi
pemecahannya.
Form-form bank ditandatangai direksi sebagai kuasa bank.
Bagian akuntansi dan keuangan melakukan pembukaan rekening bank.
Atas dasar bukti pembukaan rekening bank, bagian akuntansi dan keuangan
mengirimkan laporan kepada direktur keuangan dan mengarsipkan bukti
pembukaan rekening bank.
15. Contoh Standar Operasional Prosedur Customer Service
2. PENANGGUNG JAWAB
Bagian penjualan dan kepala gudang
3. PROSEDUR PELAKSANAAN
Pengadaan:
1. ) Menyesuaikan setiap pemesanan produk dengan kebutuhan.
2. ) Memeriksa kesesuaian pemesanan barang dengan surat pemesanan barang
saat produk diterima.
3. ) Apabila jenis produk tidak sesuai dengan surat pemesanan, produk tidak boleh
diterima.
4. ) Apabila produk lebih, jumlah produk yang diterima hanya diperbolehkan sesuai
jumlah produk yang tertera pada surat pemesanan.
5. ) Apabila jumlah produk kurang, terima barang sesuai dengan tanda terima uang
sesuai dengan jumlah yang diterima.
Penjualan
1. ) Pesanan penjualan dibuat sesuai dengan surat pemesanan dari pelanggan.
2. ) Apabila terjadi kesalahan penulisan jenis, tanggal produksi atau expired date
dalam pembuatan pesanan penjualan, pesanan dibatalkan. Pesanan penjualan
yang baru dibuat untuk menggantikan pesanan yang dibatalkan dan faktur
batalnya diarsipkan.
3. ) Apabila terjadi kesalahan penulisan jenis, tanggal produksi atau expired date
dalam pembuatan pesanan penjualan dan produk sudah dikirim ke pelanggan,
maka dibuatkan nota retur barang dari pelanggan.
4. ) Apabila terjadi kesalahan penulisan jumlah dalam pembuatan pesanan
penjualan dan produk sudah dikirim ke pelanggan, dikirim kembali produk yang
sama dengan jumlah menyesuaikan jumlah kekurangan.
16. Contoh Standar Operasional Prosedur Monitoring Temperatur
Ruangan
1. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dimulai sejak adanya faktur pembelian dari pemasok yang akan jatuh
tempo dan berakhir setelah cabang membukukan pelunasan utang yang dibayar oleh
kantor pusat.
2. PENGENDALIAN INTERNAL
Utang yang dibayar adalah atas faktur pembelian yang telah jatuh tempo dan
diyakini kebenarannya berdasarkan dokumen pendukung yang lengkap.
Faktur tagihan yang akan dibayar, harus sudah dibukukan sebagai utang kantor
cabang
Kantor cabang membukukan pembayaran utang usaha berdasarkan bukti keluar
bank dan lampirannya dari departemen akuntansi dan keuangan.
3. SISTEM OTORISASI
Permohonan pembayaran utang usaha ditandatangani oleh kepala cabang
4. PIHAK TERKAIT
Departemen akuntansi dan keuangan
Kantor cabang
5. DOKUMEN
Surat permohonan pembayaran utang usaha
Buku keluar bank (kantor pusat)
6. PROSEDUR PELAKSANAAN
Kantor cabang mengirim surat permohonan pembayaran utang ke departemen
keuangan, dengan mencantumkan:
1. ) Data lengkap faktur tagihan yang akan dibayar
2. ) Data lengkap alamat dan tujuan pembayaran
3. ) Data lengkap faktur pajak yang terkait
Atas dasar permohonan dari kantor cabang, departemen keuangan melakukan
konfirmasi balik kepada kantor cabang terkait dengan permohonan tersebut.
Departemen keuangan melakukan pembayaran utang kepada pemasok.
Departemen keuangan mengirimkan bukti keluar bank lembar copy ke kantor
cabang
Atas dasar bukti keluar bank dari departemen keuangan, kantor cabang
melakukan pelunasan utang.
18. Contoh SOP Stock Opname
2. PENGENDALIAN INTERNAL
Permohonan pengeluaran kas bon sementara diverifikasi manajer keuangan dan
ditandatanagi oleh pemohon.
Pengeluaran kas dengan bon sementara hanya untuk keperluan mendesak.
Penerima uang menandatangani bon sementara dengan mencantumkan nama
jelas.
Bon sementara harus dipertanggungjawabkan paling lambat 3 x 24 jam sejak
uang dikeluarkan oleh kasir.
Setiap pengeluaran dengan bon sementara dicatat di buku pengeluaran kas
khusus untuk bon sementara.
3. SISTEM OTORISASI
Bon sementara diverifikasi manajer keuangan dan ditandatangani oleh pemohon dan
atasan langsung pemohon.
4. PIHAK TERKAIT
Divisi akuntansi dan keuangan
Kepala bagian pemohon
Kasir
5. DOKUMEN
Bon sementara
2. RUANG LINGKUP
Proses pemeliharaan mencakup kegiatan mulai dari identifikasi dan klasifikasi aset
sampai dengan update daftar aset.
Perbaikan fasilitas dimulai dari permintaan perbaikan fasilitas dari user sampai mencatat
ke log book perbaikan di perusahaan.
3. DEFINISI
Pemeliharaan fasilitas yang dimaksud adalah usaha yang dilakukan dengan cara
mengontrol, mengecek, dan memelihara semua fasilitas yang dimiliki oleh
perusahaan.
Perbaikan adalah usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi dari suatu
barnag atau alat yang rusak akibat pemakaian alat tersebut pada kondisi semula
Proses perbaikan tidak menuntuk penyamaan sesuai kondisi awal, yang
terpenting adalah barang tersebut bisa berfungsi kembali dan bisa digunakan.
4. PROSES
Identifikasi dan Klasifikasi Aset
1. ) Melakukan identifikasi dan klasifikasi aset yang dimiliki perusahaan.
2. ) Membuat daftar aset. Dokumen yang dihasilkan dari proses ini berupa Daftar
Aset.
3. ) Menyusun program dan jadwal pemeliharaan aset perusahaan per jenis aset
secara rutin dan periodik. Dokumen yang dihasilkan dari proses ini adalah berupa
dokumen Program dan Jadwal Pemeliharaan dan Manual Book Asset.
4. ) Melaksanakan pemeliharaan sesuai dengan jadwal menggunakan checklist.
Dokumen dari proses ini berupa Jadwal dan Checklist Pemeliharaan.
5. ) Apabila saat pemeliharaan tidak ditemukan ketidaksesuaian atau kerusakan,
maka mencatat hasil pemeliharaan ke log book pemeliharaan.
6. ) Apabila saat pemeliharaan ditemukan kerusakan maka lakukan perbaikan sesuai
dengan prosedur perbaikan seperti pada alur proses perbaikan.
7. ) Melakukan update daftar aset perusahaan secara rutin setiap ada penambahan
atau pengurangan aset.
Perbaikan
1. ) Menerima laporan kerusakan dan permintaan perbaikan dari pemohon atau
berdasarkan temuan dari petugas pada saat proses pemeliharaan.
2. ) Melakukan crosscheck atau pemeriksaan terhadap laporan kerusakan
permintaan perbaikan. Apabila tingkat kerusakan memerlukan penggantian spare
part atau rekanan maka hubungi bagian pengadaan untuk melakukan proses
pengadaan. Dokumen yang terkait untuk proses pertama dan kedua adalah
dokumen laporan kerusakan dan permintaan perbaikan. Bagian umum menjadi
penanggungjawabnya.
3. ) Melakukan proses pengadaan sesuai dengan pedoman pengadaan. Apabila
sudah mendapat rekanan yang sesuai maka dikiim ke bagian umum untuk
melakukan perbaikan. Bagian pengadaan menjadi penanggung jawab proses
ketiga ini. Dokumen terkait pada proses ketiga berupa daftar rekanan.
4. ) Melakukan perbaikan sesuai dengan jenis kerusakan. Dokumen yang terkait
dengan proses ini adalah checklis perbaikan dan bagian umum menjadi
penanggung jawab.
5. ) Mencatat setiap hasil perbaikan yang dilakukan ke dalam log perbaikan.
21. Contoh Standar Operasional Prosedur Penggunaan dan
Pemeliharaan Software
3. DEFINISI
Software akuntansi adalah jenis program komputer yang dibuat sesuai dengan bahasa
pemrograman dan digunakan untuk berbagai kebutuhan yang diperlukan.
4. REFERENSI
ISO dan Quality Management System
5. DESKRIPSI
Bagian deskripsi prosedur memuat proses bisnis dan alur pelaksanaan SOP maintenance
software akuntansi.
2. RUANG LINGKUP
Bagian ini menjelaskan mengenai pelaksanaan SOP pemetaan risiko berlaku di seluruh
kantor cabang perusahaan.
3. DEFINISI
Definisi menjelaskan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam SOP.
4. REFERENSI
Referensi merupakan dokumen yang digunakan sebagai referensi dalam SOP ini.
5. PELAKSANAAN
1. Manajer
Buku berbagai laporan keuangan: laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan
modal, laporan arus kas.
Informasi atau isu-isu terupdate yang beredar.
Laporan dari pihak-pihak terkait.
Permintaan dari direksi untuk melakukan pemeriksaan.
2. Sekretaris Perusahaan
Jika ditemukan potensi risiko pada kantor cabang perusahaan tertentu, maka ditugaskan
staff manajemen risiko untuk melakukan pemetaan risiko ke kantor cabang. Dokumen
yang digunakan adalah surat tugas.
4. PROSEDUR
Pemeriksaan barang yang akan dikirim:
1. ) Memeriksa barang yang dikirim oleh kepala gudang.
2. ) Memeriksa kesesuaian nama barang, batch number, tanggal kadaluarsa dengan
surat pesanan dan surat pengiriman barang.
3. ) Ditanda tangai kepada gudang apabila kondisi barang sudah sesuai.
4. ) Menyerahkan surat pengiriman barang dan barang kepada pengirim barang.
5. ) Memeriksa ulang keseuaian barang dengan surat pesanan dan surat pengiriman
barang oleh pengirim barang.
6. ) Mengemas barang dan memasukkan ke dalam armada pengiriman.
7. ) Mencatat pengiriman barang oleh administrasi gudang pada bukuk ekspedisi
pengiriman.
8. ) Menyerahkan kembali surat pesanan dan surat pengiriman barang lembar
kedua dan ketida yang telah ditandatangani dan distempel penanggungjawab
setelah pengiriman barang kepada administrasi gudang.
9. ) Memeriksa kesesuaian surat pengiriman barang dengan buku ekspedisi
pengiriman.
10. ) Mengarsipkan surat pesanan dan surat pengiriman barang lembar ketiga.
11. ) Menyerahkan surat pengiriman barang lembar kedua ke bagian pajak.
Pengiriman barang melalui jasa angkutan:
1. ) Menghubungi jasa angkutan untuk mengambil barang atau mengantarkan
barang ke kantor jasa angkutan.
2. ) Menginformasukan ke petugas keamanan apabila akan ada pengiriman untuk
melakukan pengawasan selama pemuatan barang.
3. ) Melakukan serah terima barang kepada petugas jasa angkutan, memastikan
petugas pengiriman dan petugas jasa angkutan menandatangani dokumen pada
kolom diserahkan oleh penerima disertai nama petugas, tanggal dan cap
perusahaan.
4. ) Memastikan petugas jasa angkutan memberikan bukti pengiriman sesuai
dengan alamat tujuan dan nomor yang tercantum pada surat pengantar.
Pengeluaran barang agar mengikuti sistem:
1. ) FIFO adalah barang yang lebih dulu diterima agar dahulu dikeluarkan.
2. ) FEFO adalah barang yang masa kadaluarsanya lebih pendek harus lebih dahulu
dikeluarkan.
3. ) Pengemasan barang dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
untuk tiap jenis barang sehingga mutu tetap terjamin selama dalam perjalanan.
24. Contoh Standar Operasional Prosedur Manajemen Risiko
JUDUL : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LAPORAN MANAJEMEN RISIKO
TAHUNAN
1. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk pembuatan laporan 10 risiko utama perusahaan dan dibuat
berdasarkan periode per semester 2 dari tahun berjalanan.
2. REFERENSI
ISO Quality Management System
3. DOKUMEN TERKAIT
Memo internal
Disposisi
RKAP tahun berjalan
Data operasional bulan Desember tahun berjalan
Data finansial bulan Desember tahun berjalan
Register risiko
4. PROSEDUR PELAKSANAAN
Unit manajemen risiko menerima data operasional dan data keuangan per bulan
Desember tahun berjalan dari pemilik risiko.
Data tersebut disinkronkan dengan risiko register yang telah disusun.
Merealiasai tahun berjalan dibandingkan dengan rencana tahun berikutnya.
Proses pembuatan laporan tahunan dimulai dengan penentuan format laporan.
Konten laporan tahunan sama dengan konten laporan semester.
Laporan tahunan 10 risiko utama perusahaan diserahkan
kepada sekretaris perusahaan untuk dibuatkan memo pengantar kepada direksi.
Laporan diterima direksi dan selanjutnya direksi akan membuat keputusan
tentang 10 risiko utama perusahaan.
25. Contoh Standar Operasional Prosedur Manajemen Distribusi
2. RUANG LINGKUP
Pembuatan surat dan memorandum
Bentuk surat dan memorandum
Jenis dan kode surat
Kewenangan penandatanganan
Identifikasi kode surat
Penomoran dan inisial pembuatan surat
Pengarsipan surat
Alur surat dan memorandum
3. DEFINISI
Surat merupakan sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi,
pernyataan, atau pesan kepada pihak lain yang terkait kegiatan dengan bentuk
tertentu dengan harapan informasi bisa sampai kepada pihak yang dituju.
Memorandum adalah surat tanpa kepala surat yang digunakan di lingkungan
internal perusahaan baik di kantor pusat maupun di kantor cabang.
Surat berkepala surat adalah surat yang menggunakan kertas berlogo dengan
identitas perusahaan.
Surat biasa adalah surat yang isinya bersifat umum dan bukan rahasia sehingga
dapat diketahui oleh orang lain selain yang dituju, dan menggunakan kepala
surat.
Lembar pertama menggunakan kertas berlogo identitas perusahaan, lembar
berikutnya menggunakan kertas berlogo tanpa identitas perusahaan.
Surat rahasia adalah surat yang isinya hanya untuk kalangan terbatas sesuai
dengan maksud dan tujuannya.
4. REFERENSI
ISO 9001 Quality Management System
5. PROSEDUR PELAKSANAAN
Surat keluar kantor pusat kepada pihak eksternal ditandatangani oleh direksi,
kecuali yang didelegasi oleh direksi kepada general manager, dengan surat
kuasa.
Surat keluar kantor pusat ke cabang/unit usaha yang berupa kebijakan
perusahaan ditandatangani oleh direksi.
Surat keluar kantor pusat ke cabang/unit usaha yang bersifat rutin
ditandatangani oleh general manager terkait sesuai kewenangannya.
Surat keluar cabang atau unit usaha kepada direksi atau pihak eksternal yang
terkait operasional cabang atau unit usaha ditandatangani oleh kepala cabang
pimpinan tertinggi.
Apabila kepala cabang/pimpinan tertinggi berhalangan maka surat keluar dapat
ditandatangani oleh pejabat yang mendapat pelimpahan tugas secara tertulis,
dengan mengatasnamakan kepala cabang/pimpinan tertinggi.
Surat keluar cabang/unit usaha kepada kantor pusat yang berkaitan dengan
kebijakan atau persetujuan disampaikan kepada direksi, sedangkan yang bersifat
rutin disampaikan kepada general manager.
Surat-surat yang berkaitan dengan ketentuan hukum antara lain: surat perjanjian,
surat pernyataan, surat kuasa, surat keputusan, dan lain-lain.
Memorandum hanya dapat dipergunakan secara internal di lingkungan
perusahaan baik kantor pusat maupun kantor cabang/unit usaha.
Memorandum tidak dapat digunakan untuk surat-menyurat antar cabang/unit
usaha termasuk kantor pusat ke cabang/unit usaha.
Memorandum ditandatangani oleh pejabat berwenang, apabila berhalangan
dapat ditandatangani oleh pejabat yang mendapat pelimpahan tugas secara
tertulis, dengan mengatasnamakan pejabat yang berwenang.
Pengaturan stempel surat adalah sebagai berikut:
1. ) Untuk kantor pusat, stempel perusahaan hanya ada dan tersimpan di sekretaris
direksi dan masing-masing general manager.
2. ) Untuk kantor cabang/unit usaha, stempel perusahaan di kantor cabang/unit
usaha dikelola oleh dan menjadi tanggung jawab kepala cabang/kepala unit
usaha.
3. ) Standarisasi stempel dilakukan oleh kantor pusat, sedangkan pengadaannya
dapat dilakukan oleh kantor cabang/unit usaha.
Ketentuan bentuk surat dan memorandum:
1. ) Tata letak surat/memorandum adalah dalam bentuk lurus berlekuk.
2. ) Standarisasi jenis huruf adalah Arial ukuran 11.
3. ) Jarak spasi adalah 1 (satu).
4. ) Ukuran kertas yang digunakan adalah A4.
5. ) Ukuran margin untuk surat adalah top 3,5 cm, bottom 2,5 cm, left 2,5 cm, dan
right 2,5 cm.
6. ) Ukuran margin untuk memorandum adalah top 3 cm, bottom 2,5 cm, left 2,5
cm, dan right 2,5 cm.
Surat biasa bersifat umum dan dapat diketahui oleh orang lain selain yang dituju.
Surat biasa menggunakan kertas kop surat warna putih.
Surat rahasia bersifat rahasia dan hanya beredar di kalangan komisaris, direksi,
general manager, manager, dan kepala cabang/unit usaha.
Kata-kata “Kepada Yth” cukup ditulis dengan “kepada” saja.
Tidak menggunakan kata-kata “dengan hormat”.
Pada bagian penutup surat tidak perlu ditulis “hormat kami” namun diganti
dengan penulisan “tempat dan tanggal surat”.
27. Contoh SOP Perusahaan – Peluang Usaha
2. RUANG LINGKUP
Direksi
Divi Marketing
Calon Prinsipal/Pemilih Bisnis
Divisi Yuridis
Divisi Manajemen Risiko
Divisi Akuntansi dan Keuangan
3. DOKUMEN
Brosur
Katalog
Price List
Quotation
Data Kompetitor
Ceklis Analisis Potensi Pasar
Bussiness Plan
4. DEFINISI
Prinsipal adalah perusahaan yang memproduksi produk atau jasa yang
mempunyai bisnis perjanjian dengan distributor untuk menjual produk atau jasa
prinsipal di wilayah yang telah ditentukan.
Produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan atau apapun yang
bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau
kebutuhan.
Katalog adalah daftar koleksi produk atau jasa yang ditawarkan dalam bentuk
display untuk user.
5. PROSEDUR PELAKSANAAN
Bagian pengembangan mengumpulkan informasi dari eksibisi. Dokumen yang
terkait adalah brosur, katalog, dan price list.
Dewan direksi memberikan referensi peluang bisnis untuk ditindaklanjuti.
Dokumen yang terkait adalah quotation.
Bagian pengembangan dan marketing membahas peluang pasar atas informasi
peluang bisnis. Dokumen yang terkait adalah price list, data kompetitor, ceklis
analisis potensi pasar.
Bagian pengembangan menyiapkan data atau informasi untuk menyiapkan
bussiness plan seperti jumlah kompetitor, market share, harga pesaing, dan lain-
lain. Dokumen yang terkait adalah price list, data kompetitor, ceklis analisis
potensi pasar.
Dewan direksi akan memberikan tanggapan atas bussiness plan yang disiapkan
apakah perlu dilanjutkan atau tidak. Dokumen yang terkait adala bussiness plan.
28. Contoh SOP Perusahaan – Kelayakan Bisnis
3. DOKUMEN
Memo internal
Disposisi
Studi kelayakan
Registor risiko
4. REFERENSI
ISO 9001 Quality Management System
5. PROSEDUR PELAKSANAAN
Direksi mengeluarkan disposisi atau memo kepada sekretaris perusahaan untuk
dibuatkan analisis dari unit manajemen risiko.
Sekretaris perusahaan memberikan disposisi ke unit manajemen risiko untuk
membuatkan analisis kelayakan keberlangsungan usaha atau proyek. Analisis ini
meliputi:
1. ) Ekspansi pengembangan usaha atau bisnis eksisting sudah dijalankan
2. ) Pengembangan usaha atau proyek baru sudah bejalan
3. ) Perkembangan usaha dengan mitra bisnis baru.
Pemilik risiko mengirimkan surat atau memo kepada sekretaris perusahaan untuk
dibuatkan analisis risiko ekspansi pengembangan usaha atau rencana
pengembangan usaha atau proyek baru, mitra baru yang sudah berjalan.
Unit manajemen risiko menerima memo dan disposisi dari sekretaris perusahaan
dan menerima kelengkapan analisis kelayakan keberlangsungan bisnis yang
berasal dari direksi atau pun pemiliki risiko, yaitu:
1. ) Studi kelayakan
2. ) Register risiko
3. ) Arahan manajemen
4. ) Pendapat ahli
5. ) Data operasional dan data keuangan
Unit manajemen risiko melakukan langkah-langkah dalam rangka pembuatan
visibility analisys, yaitu:
1. ) Interview dan brainstrorming
2. ) Melakukan analisis kasus dan penentuan konteks risiko
3. ) Identifikasi risiko
4. ) Analisis dan evaluasi risiko
5. ) Mempersiapkan strategi perlakuan risiko (mitigasi risiko)
Analisis kelayakan keberlangsungan bisnis sudah selesai dibuat dan diserahkan
kepada sekretaris perusahaan. Apabila ada revisi dan perubahan maka akan
dikembalikan ke unit manajemen risiko. Apabila tidak ada revisi atau revisi sudah
selesai, maka sekretaris perusahaan akan menandatangani memo sebagai
pengantar analisa kelayakan keberlangsungan bisnis. Untuk pemilik risiko bisa
langsung menerima hasil analisis berupa analisis kelayakan keberlangsungan
bisnis tersebut.
Sekretaris perusahaan memberikan memo beserta analisis kelayakan
keberlangsugnan bisnis kepada direksi.
Direksi dan atau pemilik risiko menerima memo dan hasil analisis berupa analisis
kelayakan keberlangsungan bisnis dan selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan
pengambilan keputusan mengenai strategi mitigasi risiko yang terdapat di dalam
visibility analisys tersebut.
29. Contoh SOP Anggaran – Workshop Penyusunan Anggaran
3. RUANG LINGKUP
Pembahasan omset
Pembahasan rencana investasi
Pembicaraan rencana formasi karyawan
Penyuntingan data
Evaluasi
Pengesahan
4. SATUAN KERJA TERLIBAT
Bagian anggaran
Manajer Keuangan
General Manager Keuangan
Kantor cabang perusahaan
General Manager consumer dan industrial
General Manager SDM dan Umum
Manager IT
5. DOKUMEN
Formulir pembahasan omset, biaya, investasi dan formasi karyawan
Kertas kerja pendapatan dan biaya
6. REFERENSI
ISO 9001
Quality Management System
7. PROSEDUR PELAKSANAAN
Kantor cabang melakukan pembahasan omset produk distribusi, marketing, dan
trading dengan departemen terkait. Dan kesepakatannya ditandai dengan tanda
tangan kepala cabang dan pimpinan departemen.
Kantor-kantor cabang perusahaan melakukan pembahasan omset produk
consumer & industrial dengan departemen consumer & industrial dan
kesepakatannya ditandai dengan tandatangan kepada kantor cabang dan
pimpinan departemen consumer & industrial.
Pembahasan rencana investasi dan formasi karyawan antara cabang-cabang
perusahaan dengan bagian SDM & Umum yang kesepakatannya ditandatangani
kepala kantor cabang perusahaan dan pimpinan bagian SDM & Umum pada
form pembahasan investasi dan formasi karyawan.
Khusus untuk kesepakatan rencana investasi perangkat IT, kepala cabang
melakukan pembicaraan dengan manajer IT.
Kantor cabang melakukan perbaikan file anggaran berdasarkan kesepakatan
pembahasan, kemudian mencetak kertas kerja anggaran yang diperlukan.
Bagian akuntansi melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan anggaran kantor-
kantor cabang perusahaan yang meliputi kewajiban margin, biaya, serta
perumbuhan sesuai dengan asumsi yang diterapkan. Persetujuan ditandai
dengan paraf General Manager Keuangan.
Kantor-kantor cabang perusahaan memintakan persetujuan prinsip anggarannya
kepada direksi yang persetujuannya ditandai dengan paraf direktur operasional
pada kertas kerja laba rugi.
Setelah mendapatkan persetujuan dari direktur operasional, kantor-kantor
cabang perusahaan menyerahkan kertas kerja yang sudah diparaf oleh direktur
operasional berikut kertas kerja pendukung dan soft copy ke bagian anggaran.
30. Contoh SOP Finalisasi Anggaran
2. TUJUAN
Mendapatkan pengesahan atas anggaran yang disusun sehigga bisa digunakan sebagai
alat pihak manajemen untuk mengelola perusahaan.
3. RUANG LINGKUP
Finalisasi penyusunan anggaran
Penyusunan anggaran gabungan seluruh departemen dan kantor cabang
perusahaan
Penyiapan bahan RUPS anggaran
Pencetakan, penggandaan, dan pendistribusian buku anggaran
4. SATUAN KERJA
Bagian anggaran
Manajer keuangan
General Manager keuangan
Dewan direksi
Dewan komisaris
Pemegang saham
5. DOKUMEN
Dokumen persetujuan dan tanggapan komisaris
Risalah RUPS RKAP
Buku RKAP
6. RFERENSI
ISO 9001
Quality Management System
7. PROSEDUR PELAKSANAAN
Bagian anggaran menyusun anggaran gabungan seluruh kantor cabang dan
kantor pusat yang mencakup laba dan rugi.
Manajer keuangan memeriksa anggaran gabungan jika disetujui diteruskan ke
General Manager Keuangan
General Manager Keuangan memeriksa anggaran gabungan apabila disetujui
maka General Manager Keuangan melakukan pembahasan anggaran gabungan
dengan dewan direksi.
Direksi dan komisaris melakukan pembahasan anggaran gabungan.
Bagian anggaran menyiapkan bahan-bahan untuk RUPS anggaran termasuk draft
surat persetujuan dan tanggapan dari dewan komisaris.
RUPS anggaran yang persetujuannya disahkan melalui surat risalah RUPS yang
ditandatangani pemegang sahan, dewan komisaris, dan dewan direksi.
Bagian anggaran mencetak buku anggaran kantor-kantor cabang perusahaan
maupun gabungan, melakukan penggandaan dan pendistibusian buku anggaran
disertai surat pengantar direktur keuangan.
31. Contoh SOP Dokumentasi File Master Anggaran
2. TUJUAN
Menyediakan file penyusunan anggaran yang standar untuk seluruh departemen dan
kantor cabang, sehingga proses penyusuan dapat efisien dengan hasil yang akurat dan
informatif mencakup seluruh aspek kegiatan perusahaan.
3. RUANG LINGKUP
Penetapan struktur harga
Pembuatan master file anggaran menyeluruh, file kertas kerja, dan file
perhitungan biaya
Memasukkan data realisasi
Distribusi seluruh file bahan penyusunan anggaran
4. SATUAN KERJA TERLIBAT
Bagian operasional
Bagian anggaran
Bagian IT
Manajer Keuangan
General Manager Keuangan
5. DOKUMEN
Internal memo
Surat asumsi dan jadwal penyusunan anggaran dari direksi keuangan
6. REFERENSI
ISO 9001
Quality Management System
7. PROSEDUR PELAKSANAAN
Berdasar jadwal dan asumsi yang telah ditetapkan, General Manager Keuangan
menyampaikan memo internal ke bagian operasional untuk menyusun struktur
produk yang akan dianggarkan berikut struktur harganya.
Bagian operasional menyusun struktur harga dan struktur produk yang akan
dijual, membantu bersama bagian anggaran dan menetapkannya.
Bagian anggaran membuat file master penyusunan anggaran penjualan dan laba
rugi semua kantor cabang dan kantor pusat berdasarkan struktur harga dan
produk yang ditetapkan.
Bagian anggaran membuat file kertas kerja biaya, investasi, dan karyawan serta
file perhitungan biaya berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.
Bagian IT menyusun realisasi penjualan tahun berjalan sesuai format dan struktur
produk yang ditetapkan.
Bagian anggaran yang mengupload data penjualan dan biaya tahun sebelumnya
dan tahun berjalan serta anggaran tahun sebelumnya ke dalam File Master
Anggaran.
Manajer Keuangan memeriksa dan memberikan persetujuan atas File Master
penyusunan anggaran tersebut.
General Manager Keuangan memeriksa dan memberikan persetujuan atas File
Master penyusunan anggaran tersebut.
Bagian anggaran mendistribusikan File Master Anggaran dan file pendukung ke
semua kantor cabang perusahaan dan semua departemen di kantor pusat.
32. Contoh SOP Pasca Workshop Penyusunan Anggaran
3. RUANG LINGKUP
Evaluasi hasil workshop
Penyusunan anggaran bulanan
Persetujuan kepala cabang
Evaluasi kewajaran breakdown
4. SATUAN KERJA TERKAIT
Bagian anggaran
Kantor-kantor cabang perusahaan
Pembukuan kantor pusat
5. DOKUMEN
Formulir pembahasan omset, biaya, investasi, dan formasi karyawan
Kertas kerja pendapatan dan biaya
6. REFERENSI
ISO 9001
Quality Management System
7. PROSEDUR PELAKSANAAN
Bagian anggaran melainkan evaluasi hasil workshop seluruh cabang meliputi hasil
pembahasan, cetakan kertas kerja yang sudah ditandatangani direksi serta
anggaran penjualan, karyawan, investasi, dan perhitungan biaya.
Bagian anggaran menyusun master anggaran bulanan kantor cabang dan kantor
pusat dan mengirimakn ke seluruh kantor cabang dan pembukuan kantor pusat.
Bagian kantor-kantor cabang perusahaan dan bagian akuntansi kantor pusat
melakukan breakdown anggaran bulanan.
Bagian anggaran mengevaluasi kewajaran angka breakdown kantor-kantor
cabang perusahaan dan kantor pusat untuk finalisasi.
33. Contoh SOP Rumah Sakit – Bagian Keuangan
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini meliputi kegiatan pemberian pengumuman tentang penerimaan mahasiswa
baru, proses pendaftaran mahasiswa, tes masuk, pengumuman hasil tes dan
pendaftaran ulang mahasiswa yang diterima. Kemudian dilanjutkan kegiatan matrikulasi
guna review mata kuliah sebelum proses KBM dilangsungkan.
3. REFERENSI
Buku Panduan Akademik
4. SARANA
Pendaftaran via online dan mencetak formulir pendaftaran
Komputer
Ujian masuk
Kegiatan matrikulasi
5. PROSEDUR PENERIMAAN
Pengumuman tentang adanya penerimaan mahasiswa baru
Proses pendaftaran mahasiswa baru secara online dan offline
Setelah pengisian berkas secara online/offline, calon mahasiswa mencetak berkas
dan menyerahkan ke Bagian Administrasi Umum
Petugas penerimaan melakukan input data di komputer dan mencetak tanda
terima penyerahan berkas, bukti pembayaran dan juga nomor ujian calon
mahasiswa berikut jadwal seleksinya
Mahasiswa yang dinyatakan lulus/tidak lulus akan diumumkan sesuai jadwal
Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian masuk, wajib melakukan pendaftaran
ulang dengan melengkapi persyaratan yang telah ditentukan
36. Contoh SOP Sederhana Penggunaan Alat