Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MANAJEMEN LABORATORIUM
LAPORAN MIKROBIOLOGI

OLEH KELOMPOK 4:

RISKI UGRAINI (ketua)


ANANDA RESKI AMELIA
AZKA ARIFIN SILONDAE
DEWO MADE DARMA
FILDA NINGSI
HARSA NOPHARMAN
LIDIA DAMARA
SARAH MUNA BELLA
SITI MASNATANG
WENY PURNAMA SARI
NURDIANA

POLITEKNIK KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2017

1
KATA PENGANTAR
2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah kimia yang diberikan oleh Bapak
Dosen dengan baik dalam waktu yang telah ditentukan.
Tugas makalah mengenai “Mirkroba Patogen”. Dalam makalah ini dijabarkan mengenai
Mikroba patogen dan penyakitnya, berbagai pemindahan penyakit yang disebabkan mikroba
melalui pernafasan, pencernaan dan cara lain.
Kami memohon maaf yang sebesar – besarnya karena kami sadari atas kekurangan dalam tugas
makalah mikrobiologi ini. Dan Kami mengucapkan banyak terima kasih atas selesainya makalah
yang ditugaskan.

Penulis,

Kendari ,2-november-2017

3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ......................................................................................................
B. Rumusan masalah ................................................................................................
C. Tujuan .................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................
A. Mikro patogen dan penyakitnya...........................................................................
1.Definisi mikro patogen .....................................................................................
2. Faktor-faktor yang membuat bakteri menjadi patogen ....................................
3. Jenis –jenis bakteri patogen penyebab penyakit ..............................................

B. Berbagai pemindahan penyakit yang di sebabkan mikroba .................................


1. Proses bakteri dalam menimbulkan penyakit ..........................................
2. Kolonisasi ................................................................................................
3. Kepatuhan dalam spesifik bakteri to cell dan jaringan permukaan .........
4. Keterangan inang .....................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpukan ........................................................................................................
B. Saran ...................................................................................................................

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan Salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai organisme
hidup berukuran mikroskopis yang meliputi virus, bakteri, archaea, protozoa,algae,danfungi.
Beberapa mikroba (algae dan fungi) yang berukuran cukup besar dan dapat dilihat dengan mata
telanjang, tetapi masih dimasukan dalam kajian mikrobiologi, karena teknik yang sama (isolasi,
sterilisasi, dan penumbuhan pada media artifisial) digunakan untuk mempelajarinya.

Mikroba adalah Segala jasad hidup yang berukuran kecil ( mikroba / mikroorganisme /
jasad renik). Disebut jasad renik karena ukurannya yang kecil (kurang dari 0,1 mm),
sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, umumnya hanya dapat dilihat dengan alat
pembesar atau mikroskop, ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa
alat pembesar, pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad
tingkat tinggi.

Patogen adalah materi atau organisme yang dapat menyebabkan penyakit pada inang
misalnya bakteri. Bakteri dapat merusak sistem pertahanan inang dimulai dari permukaan
kulit, saluran pencernaan, saluran respirasi, saluran urogenitalia. Sedangkan Patogenesis
sendiri adalah mekanisme infeksi dan mekanisme perkembangan penyakit. Infeksi
merupakan invasi inang oleh mikroba yang memperbanyak dan berasosiasi dengan jaringan
inang. Infeksi berbeda dengan penyakit.

Ekologi Mikroba adalah ilmu yang mempelajari tentang timbal balik antara
mikroba dan lingkungan hidupnya. Mikrobiologi Patogenik (Pathogenic microbiology)
adalah ilmu yang mempalajari tentang mikroba yang dapat menimbulkan penyakit.

5
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan mikroba patogen ?
2. Apa saja mikroba patogen yang menyebabkan penyakit ?
3. Bagaimana cara pemindahan penyakit yang di sebabkan oleh mikroba ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mikroba
2. Untuk mengetahui jenis mikroba patogen penyebab penyakit
3. Untuk mengetahui cara pemindahan penyakit yang di sebabkan oleh mikroba
4. Untuk mengetahui denah laboratorium mikrobiologi
5. Untuk mengetahui K3 di laboratorum mikrobiologi

BAB II

6
PEMBAHASAN
A. Mikroba Patogen Dan Penyakitnya

1. Definisi Mikroba Patogen


Mikroba Patogen adalah mikroba yang dapat menyebabkan penyakit dapat
ditemukan diberbagai tempat, tersebar luas di tanah, air, udara, tanaman, hewan dan
manusia. Mikroba tersebut dapat terbawa oleh pangan atau tangan dan peralatan masak
yang dapat mencemari pangan sehingga menyebabkan penyakit.
Umumnya mikroba patogen yang menyebabkan penyakit pada manusia adalah
mikroba yang mempunyai pertumbuhan optimal pada suhu 20-40 derajat Celcius. Bakteri
memperbanyak diri dengan membelah satu menjadi dua dan seterusnya, pada kondisi
yang paling optimal satu bakteri dapat memperbanyak diri menjadi satu juta dalam waktu
kurang dari 4 jam. Memasak pangan dengan tepat dapat membunuh mikroba pathogen.
Mikroba patogen diketahui memasuki inang melalui organ-organ tubuh antara lain :
1. Saluran pernapasan, melalui hidung dan mulut yang dapat menyebabkan penyakit
saluran pernapasan seperti salesma, pneumonia, tuberculosis.
2. Saluran pencernaan melalui mulut yang dapat menyebabkan penyakit tifus, para tifus,
disesntri, dll.
3. Kulit dan selaput lendir. Adanya luka mesekipun kecil dapat memungkinkan mikroba
seperti staphylicoccus yang menyebabkan bisul.
4. Saluran urogenital
5. Darah

2. Faktor – Faktor yang membuat bakteri bersifat patogenik:

7
1. Fimbriae
Fimbriae disebut juga pili adalah struktur yang menyerupai rambut yang terdapat
pada permukaan tubuh bakteri. Fimbriae membantu bakteri melekatkan diri pada
tempat-tempat tertentu dalam tubuh sehingga mencegah bakteri hanyut oleh cairan
tubuh. Fimbriae biasanya terdapat pada sebagian besar enterobacteria, seperti E.coli.
Bakteri jenis ini umumnya menyebabkan infeksi saluran kemih. Jadi, rambut-rambut
pili akan mencegah bakteri hanyut dari kandung kemih oleh urin.
2. Flagela
Flagela adalah struktur panjang yang menyerupai ekor yang membantu bakteri
untuk berenang atau bergerak. Flagela ini membantu bakteri berpindah tempat
menuju tempat yang terinfeksi dan bertahan hidup. Oleh karena itu, flagela membantu
meningkatkan patogenisitas bakteri.
3. Racun/Toksin
Bakteri menghasilkan senyawa beracun yang menyebabkan efek merugikan pada
tubuh. Senyawa ini tidak lain adalah toksin yang antara lain memicu muntah dan
diare. Toksin ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan nyeri hebat, demam tinggi,
serta mengakibatkan kelumpuhan. Sebagian besar bakteri sebenarnya tidak berbahaya
jika mereka gagal mengeluarkan toksin.
Salah satu contoh bakteri yang menghasilkan toksin adalah bakteri yang
menyebabkan keracunan makanan.
4. Invasif
Beberapa bakteri memiliki kemampuan menyerang sel-sel tubuh sehingga
menyebabkan patogenisitas. Bakteri membuat sel-sel tubuh menjadi rusak dan hancur
saat memakan isi sel.
Sebagai contoh, Salmonella typhimurium memiliki kemampuan menghancurkan
sel-sel usus sehingga menyebabkan diare berat. Salah satu penyakit kronis yang
disebabkan sifat invasif dari bakteri adalah tuberkulosis (TB). Mycobacterium
tuberculosis menyerang sel paru-paru dan kemudian menghancurkan sel-sel tersebut.
Namun, harus diketahui bahwa tidak semua bakteri bisa menimbulkan penyakit
pada manusia. Meskipun secara alami bakteri adalah patogen, namun pertahanan
alami tubuh akan mencegah bakteri menimbulkan efek negatif pada tubuh. Hanya

8
bakteri yang cukup pintar bersembunyi, menghindari, atau melawan reaksi kekebalan
tubuh yang bisa menyebabkan penyakit.

3. Jenis-jenis Bakteri Patogen Penyebab Penyakit


Bakteri Patogen Pada Manusia

Bakteri Patogen Pada Hewan

9
Bakteri Patogen Pada Tumbuhan

B. Berbagai Pemindahan Penyakit yang Disebabkan Mikroba


1. Proses Bakteri Dalam Menimbulkan Penyakit dan Jalan Masuk Mikroorganisme Ke
Tubuh Inang

Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai


macam jalan, misalnya melalui membran mukosa, kulit ataupun rute parental.
Banyak bakteri dan virus memiliki akses memasuki tubuh inang melalui membran
mukosa saluran pernapasan, gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungtiva, serta
membran penting yang menutupi bola mata dan kelopak mata.

 Saluran pernapasan

10
Saluran pernapasan merupakan jalan termudah bagi mikroorganisme infeksius.
Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk partikel debu.
Penyakit yang muncul umumnya adalah pneumonia, campak, tuberculosis, dan
cacar air.

 Saluran pencernaan
Mikroorganisme dapat memasuki saluran pencernaan melalui bahan
makanan atau minuman dan melalui jari – jari tangan yang terkontaminasi
mikroorganisme pathogen. Mayoritas mikroorganisme tersebut akan dihancurkan
oleh asam klorida( HCL ) dan enzim – enzim di lambung, atau oleh empedu dan
enzim di usus halus. Mikroorganisme yang bertahan dapat menimbulkan
penyakit. Misalnya, demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, dan kolera.
Patogen ini selanjutnya dikeluarkan malalui feses dan dapat ditransmisikan ke
inang lainnya melalui air, makanan, atau jari – jari tangan yang terkontaminasi.
 Kulit
Kulit sangat penting sebagai pertahanan terhadap penyakit. Kulit yang tidak
mengalami perlukaan tidak dapat dipenetrasi oleh mayoritas mikroorganisme.
Beberapa mikroorganisme memasuki tubuh melalui daerah terbuka pada kulit,
folikel rambut, maupun kantung kelenjar keringat. Mikroorganisme lain
memasuki tubuh inang pada saat berada di jaringan bawah kulit atau melalui
penetrasi atau perlukaan membran mukosa. Rute ini disebut rute parenteral.
Suntikan, gigitan, potongan, luka, atau pembedahan dapat membuka rute infeksi
parenteral.
 Rongga mulut
Pada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni mikroorganisme.
Salah satu penyakit yang umum pada rongga mulut akibat kolonisasi
mikroorganisme adalah karies gigi. Karies gigi diawali akibat pertumbuhan
Streptococcus mutans dan spesies Streptococcus lainnya pada permukaan gigi.
Hasil fermentasi metabolisme, menghidrolisis sukrosa menjadi komponen
monosakarida, fruktosa, dan glukosa. Enzim glukosiltransferasi selanjutnya
merakit glukosa menjadi dekstran. Residu fruktosa adalah gula utama yang

11
difermentasi menjadi asam laktat. Akumulasi bakteri dan dekstran menempel
pada permukaan gigi dan membentuk plak gigi. Populasi bakteri plak didominasi
oleh Streptococcus dan anggota Actinomyces. Karena plak sangat tidak
permeable terhadap saliva, maka asam laktat yang diproduksi oleh bakteri tidak
dilarutkan atau dinetralisasi dan secara perlahan akan melunakkan enamel gigi
tepat plak tersebut melekat.
2. Kolonisasi
Tahap pertama dari infeksi mikroba adalah kolonisasi: pembentukan patogen di
portal masuk yang tepat. Patogen biasanya menjajah jaringan inang yang
berhubungan dengan lingkungan eksternal.
3. Kepatuhan spesifik Bakteri to Cell dan Jaringan Permukaan
Beberapa jenis pengamatan memberikan bukti tidak langsung untuk spesifisitas
kepatuhan bakteri ke inang atau jaringan.
a. Tissue tropisme: bakteri tertentu diketahui memiliki preferensi yang jelas
untuk jaringan tertentu atas orang lain.
b. Spesifisitas Spesies: bakteri patogen tertentu hanya menginfeksi spesies
tertentu.
c. Genetik kekhususan dalam suatu spesies: strain tertentu atau ras dalam suatu
spesies secara genetik kebal terhadap pathogen.
d. Mekanisme Kepatuhan to Cell atau Jaringan Permukaan

Mekanisme untuk kepatuhan mungkin melibatkan dua langkah:


 Nonspesifik kepatuhan : lampiran reversibel bakteri untuk eukariotik
permukaan (kadang-kadang disebut” docking)
 kepatuhan Tertentu: lampiran permanen reversibel mikroorganisme ke
permukaan (kadang-kadang disebut “penahan”).
Situasi umum adalah bahwa lampiran lampiran reversibel mendahului
ireversibel tetapi dalam beberapa kasus, situasi sebaliknya terjadi atau kepatuhan
tertentu mungkin tidak akan pernah terjadi.

12
Kepatuhan nonspesifik melibatkan pasukan menarik spesifik yang
memungkinkan pendekatan bakteri ke permukaan sel eukariotik. Kemungkinan
interaksi dan pasukan yang terlibat adalah:
1) Interaksi hidrofobik
2) Atraksi elektrostatik
3) Atom dan molekul getaran yang dihasilkan dari dipol berfluktuasi
frekuensi yang sama
4) Brown
5) Perekrutan dan menyaring oleh polimer biofilm berinteraksi dengan
glycocalyx bakteri (kapsul).
4. Kerentanan Inang
Kerentanan terhadap infeksi bakteri tergantung pada kondisi fisiologis dan
imunologis inang dan virulensi bakteri. Pertahanan inang terhadap infeksi bakteri
adalah mekanisme nonspesifik dan spesifik (antibodi). Mekanisme nonspesifik
dilakukan oleh sel-sel neutrofil dan makrofag. Perkembangan imunitas spesifik
seperti respons antibodi memerlukan waktu beberapa minggu. bakteri flora normal
kulit dan permukaan mukosa juga memberi perlindungan terhadap kolonisasi bakteri
patogen. Pada individu sehat, bakteri flora normal yang menembus ke tubuh dapat
dimusnahkan oleh mekanisme humoral dan seluler inang. Contoh terbaik tentang
kerentanan adalah AIDS, di mana limfosit helper CD4+ secara progresif berkurang
1/10 oleh virus imunodefisiensi (HIV). Mekanisme resistensi dipengaruhi oleh umur,
defisiensi, dan genetik. Sistem pertahanan (baik spesifik maupun nonspesifik) orang
lanjut usia berkurang. Sistem imun bayi belum berkembang, sehingga rentan terhadap
infeksi bakteri patogen. Beberapa individu memiliki kelainan genetik dalam sistem
pertahanan.
Resistensi inang dapat terkompromi oleh trauma dan penyakit lain yang diderita.
Individu menjadi rentan terhadap infeksi oleh berbagai bakteri jika kulit atau mukosa
melonggar atau rusak (terluka). Abnormalitas fungsi silia sel pernafasan
mempermudah infeksi Pseudomonas aeruginosa galur mukoid. Prosedur medis
seperti kateterisasi dan intubasi trakeal menyebabkan bakteri normal flora dapat

13
masuk ke dalam tubuh melalui plastik. Oleh karena itu, prosedur pengantian plastik
kateter rutin dilakukan setiap beberapa jam (72 jam untuk kateter intravena).
Banyak obat diproduksi dan dikembangkan untuk mengatasi infeksi bakteri.
Agen antimikroba efektif melawan infeksi bakteri jika sistem imun dan fagosit inang
turut bekerja. Namun terdapat efek samping penggunaan antibiotik, yaitu kemampuan
difusi antibiotik ke organ nonsasaran (dapat mengganggu fungsi organ tersebut),
kemampuan bertahan bakteri terhadap dosis rendah (meningkatkan resistensi), dan
kapasitas beberapa organisme resisten terhadap multi-antibiotik.

C. Denah laboratorium Mikrobiologi

MA MKR MKR MKR MKR


OV
L IK

MP NC
AK
AK
MP
SF
MI
MP WB
TN

Keterangan:
 L = Lemari laboratorium,di gunakan untuk meletakkan reagen-reagen dan zat kimia,serta
di gunakan juga untuk meletakkan alat-alat laboratorium seperti gelas kimia dan labu
ukur
 MA = Meja alat,di gunakan untuk meletakkan beberapa alat-alat gelas ataupun alat-alat
non gelas yang selalu digunakan saat praktikum seperti pipet tetes dan tabung reaksi
 MP = Meja praktikum,di gunakan sebagai tempat untuk peraktikan melakukan berbagai
praktikum

14
 MI = Meja instruktur,di gunakan sebagai tempat instruktur meletakkan barang-barang
milik instruktur
 MKR = Mikroskop,adalah salah satu alat yang di gunakan untuk melihat benda-benda
yang tidak kasat mata,seperti bakteri dan mikroorganime lainnya.
 OV = oven, di gunakan untuk mensterilkan alat dengan cara uap panas kering,bisa juga
di gunakan untuk mengeringkan zat-zat kimia seperti barium
 IK = Inkubator, di gunakan untuk menginkubasi,biasanya di gunakan pada bakteri
 NC = Neraca, di gunakan untuk mengukur berat suatu benda dalam skala mg.contoh
yang di timbang adalah zat kimia
 AK = Autoklaf, di gunakan untuk mensterilkan alat ataupun mensterilkan media secara
uap panas basah
 SF = sentrifuge, di gunakan untuk memisahkan antara suspensi dan cairan
 WB = waterbath, di gunakan untuk menghomogenkan suatu larutan
 TN = tanur,di gunakan untuk pengabuan suatu zat kimia ataupun suatu sampel tertentu
 = Pintu masuk menuju kedalam laboratorium
D. K3 DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, peneliti dan sebagainya,
melakukan percobaan. Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan
gelas dan instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan
dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau
kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi orang
disekitarnya. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang
sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja.
Dalam pekerjaan sehari-hari petugas laboratoriumselalu dihadapkan pada bahaya-bahaya
tertentu, misalnya bahaya infeksius, reagensia yang toksik, peralatan listrik maupun gelas yang
digunakan secara rutin.
Berikut ini beberapa prosedur umum K3 yang dapat dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi agar terhindar dari kecelakaan-kecelakaan kerja :
1. Memahami prosedur keselamatan.
2. Tidak meningggalkan pekerjaan sedang berlangsung.
3. Hati-hati menangani peralatan panas / dengan pemanas.

15
4. Tidak memipet dengan mulut.
5. Tidak menyalakan api / pemanas dekat pelarut yang mudah menguap.
6. Tidak meninggalkan api / pemanas tanpa pengawasan.
7. Mematikan peralatan, api, dan kran air bila tidak digunakan.
8. Tidak membawa peralatan dan bahan kimia keluar lab tanpa ijin.
9. Tas dan barang bawaan tidak diletakkan di meja percobaan.
10. Melapor pada asisiten tentang alergi / penyakit bawaan terhadap bahan kimia atau hewan
percobaan.
11. Memahami prosedur penanganan hewan percobaan.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mikroba Patogen adalah mikroba yang dapat menyebabkan penyakit dapat
ditemukan diberbagai tempat, tersebar luas di tanah, air, udara, tanaman, hewan dan
manusia. Mikroba tersebut dapat terbawa oleh pangan atau tangan dan peralatan masak
yang dapat mencemari pangan sehingga menyebabkan penyakit.
Mikroba patogen diketahui memasuki inang melalui organ-organ tubuh antara
lain :
a. Saluran pernapasan, melalui hidung dan mulut yang dapat menyebabkan penyakit
saluran pernapasan seperti salesma, pneumonia, tuberculosis.
b. Saluran pencernaan melalui mulut yang dapat menyebabkan penyakit tifus, para tifus,
disesntri, dll.
c. Kulit dan selaput lendir. Adanya luka mesekipun kecil dapat memungkinkan mikroba
seperti staphylicoccus yang menyebabkan bisul.
d. Saluran urogenital
e. Darah
B. Saran
Mikroba merupakan makhluk kecil yang jarang kita sadari keberadaanya. Maka
jika terjangkit salah satu penyakit dari bakteri kita jangan meremehkan gejala awal yang
dialami karena umumnya gejala awalnya sangat biasa
. Karena jika diremehkan bisa saja menjadi akut. Harus mengikuti tahap-tahap
pencegahan yaitu dengan menjaga kebersihan diri.

17
DAFTAR PUSTAKA

 http://haeryn.wordpress.com/2012/05/30/makalah-bakteriologi-patogenesis/
 http://www.amazine.co/22871/4-faktor-yang-membuat-bakteri-bersifat-patogen/
 http://tambah-waktu.blogspot.com/2013/03/pengertian-mikroba-patogen.html
 Anonim. 2009. Jenis dan patogenesis Mikroorganisme penyebab diare.
 Pelczar Jr, Michael J. 1988. Dasar-dasar mikrobiologi jilid 2 terjemahan. Jakarta :
Universitas Indonesia.

18

Anda mungkin juga menyukai