Npm: 1413024069
Kelas: Pendidikan Biologi 2014 (A)
Tugas Mikrobiologi
1.
2.
3.
4.
5.
b.
a. Mikroba baik
Yaitu mikroba yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan misalnya
dalam bidang makanan, kesehatan, pertanian dan sebagainya.
Mikroba jahat
Yaitu istilah untuk jenis mikroba yang dapat menimbulkan kerugian atau
penyakit. Dalam cara memperoleh makanan, mikroba autotrof dapat
menghasilkan makanan sendiri tanpa bantuan mikroba lainnya. Sebagai
contoh adalah berbagai jenis alga. Sedangkan mikroba yang tidak dapat
memproduksi makanannya sendiri disebut mikroba heterotrof. Contohnya
berbagai jenis bakteri. Mikroba mempunyai batasan dalam hal cara hidupnya.
Ada jenis mikroba yang hidupnya saprofit, seperti jamur merang. Kemudian
ada juga yang hidup menjadi parasit bagi hewan dan tumbuhan, seperti
berbagai jenis virus dan umumnya merugikan.
5. Penemuan penting dalam bidang mikrobiologi yang sampai sekarang masih diakui :
a. Bidang bahan pangan;
Penggunaan mikrobia dalam dunia pangan antara lain tampak dalam produksi:
roti, olahan susu, cuka, sauerkraut, olahan kedelai, dll. Tabel 1.1 menunjukkan
produk yang dihasilkan menggunakan bantuan mikroba, beserta jenis mikrobanya.
Tabel 1.1. Beberapa Hasil Produk Fermentasi Beserta Mikrobia
No.
Produk
Fermentor
Roti
Ragi, Saccharomyces
cerevisiae
Yogurt
Streptococcus
thermophilus,
Lactobacillus bulcaricus
Keju
Brevibacterium linens,
Penicillium camemberti,
Penicillium roquerforti,
Propionibacterium sp.
dll.
4
5
Cuka
Sauerkrau
dan
Pickles
Tempe
Acetobacter aceti
Lactobacillus sp.,
Leuconostoc
mesenteroides
Rhizopus oryzae,
Rhizopus olygosporus.
Kecap
Aspergilus oryzae,
Pediococcus soyae,
Torulopsis sp., Aspergilus
rouxii
Produksi
Fermentasi pada suhu 25OC dalam
beberapa jam, ragi menghasilkan
sedikit alcohol dan banyak CO2. CO2
membuat roti mengembang.
Biasa disebut krim asam. Asam
laktat 2-3% yang dihasilkan pada
proses fermentasi menyebabkan susu
mengental.
Bl dan Pc mengeluarkan enzim
proteolitik, sedang Lipase pada Pr
melepaskan asam lemak berantai
pendek seperti butirat, kaproat, dan
kaprilat yang membuat variasi rasa
pada
keju.
Propionibacterium
memproduksi asam propionat, asam
asetat, dan CO2, membuat tekstur
keju berlubang-lubang (keju swiss).
Mengandung 4% asam asetat.
Asinan kubis dan mentimun.
Dibutuhkan
dalam
pengawetan
makanan.
Hifa jamur melakukan penetrasi ke
dalam biji untukselanjutnya terjadi
fermentasi tempe. Nutrisi tempe
lebih tinggi daripada kedelai biasa.
Aspergilus oryzae memfermentasi
zat tepung menjadi glukosa. Glukosa
diubah menjadi asam dan alcohol
oleh mikrobia lainnya.
b. Bidang pertanian;
Dalam bidang pertanian, mikroorganisme dapat digunakan untuk peningkatan
kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrien, dan peternakan
hewan. Nitrogen bebas merupakan komponen terbesar udara. Unsur ini hanya
dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam bentuk nitrat dan pengambilan
khususnya melalui akar. Pembentukan nitrat dari nitrogen ini dapat terjadi karena
adanya mikroorganisme. Penyusunan nitrat dilakukan secara bertahap oleh
beberapa genus bakteri secara sinergetik.
Dalam Dwidjoseputro (2005) dijelaskan bahwa ada beberapa genera bakteri yang
hidup dalam tanah (misalnya Azetobacter, Clostridium, dan Rhodospirillum)
mampu untuk mengikat molekul-molekul nitrogen guna dijadikan senyawasenyawa pembentuk tubuh mereka, misalnya protein. Jika sel-sel itu mati, maka
timbullah zat-zat hasil urai seperti CO2 dan NH3 (gas amoniak). Sebagian dari
amoniak terlepas ke udara dan sebagian lain dapat dipergunakan oleh beberapa
genus bakteri (misalnya Nitrosomonas dan Nitrosococcus) untuk membentuk
nitrit. Nitrit dapat dipergunakan oleh genus bakteri yang lain untuk memperoleh
energi daripadanya. Oksidasi amoniak menjadi nitrit dan oksidasi nitrit menjadi
nitrat berlangsung di dalam lingkungan yang aerob. Peristiwa seluruhnya
disebutnitrifikasi. Pengoksidasian nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh Nitrobacter.
Mikroba tanah lain yang berperan dalam penyediaan unsur hara adalah mkroba
pelarut unsur fosfat (P) dan kalium (K). Kandungan P yang cukup tinggi (jenuh)
pada tanah pertanian kita, sedikit sekali yang dapat digunakan oleh tanaman
karena terikat pada mineral liat tanah. Di sinilah peran mikroba pelarut P yang
melepaskan ikatan P dari mineral liat dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak
sekali mikroba yang mampu melarutkan P, antara lain: Aspergillus sp,
Penicilliumsp, Pseudomonas sp dan Bacillus megatherium. Mikroba yang
berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi dalam
melarutkan K.
c. Bidang lingkungan;
4. Minyak Bumi
Minyak bumi tersusun dari berbagai macam molekul hidrokarbon alifatik,
alisiklik, dan aromatik. Mikroba berperanan penting dalam menguraikan
minyak bumi ini. Ketahanan minyak bumi terhadap peruraian oleh
mikroba tergantung pada struktur dan berat molekulnya.
5. Sampah
Mikroba (fungi dan bakteri) secara tradisional berfungsi sebagai
decomposer (pengurai). Makhluk hidup yang telah mati akan diuraikan
oleh mereka menjadi unsur-unsur yang lebih mikro. Tanpa adanya mikroba
decomposer, bumi kita ini akan dipenuhi oleh bangkai dalam jumlah
banyak. Mikroba decomposer inilah yang digunakan untuk pengolahan
sampah/limbah.
d. Bidang kesehatan;
Sebagai Antibiotik
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan
berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di
sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses
dengan cara tertentu. Pembuatan antibiotik dilakukan dengan fermentasi.
Sebagai Vaksin
Contoh vaksin yang mudah dikembangkan adalah pembuatan virus polio
inaktif. Mikroorganisme yang digunakan adalah Poliovirus yang merupakan
virus RNA kecil yang terdiri atas tiga strain berbeda. Proses produksi vaksin
inaktif polio secara umum melalui penyiapan medium (sel vero) untuk
pengembangbiakan virus, penanaman atau inokulasi virus, pemanenan virus,
pemurnian virus dan inaktivasi virus.
e. Bidang industry
Secara umum, minuman keras seperti bir, wine, whiskey, dll dibuat dari
fermentasi biji atau buah. Wine terbuat dari anggur, bir dari biji-bijian sereal,
misalnya barley. Agen fermentasinya adalah Saccharomyces sp. Setelah proses
fermentasi selesai dan dihasilkan berbagai macam jenis alcohol, maka bir
didistilasi untuk memisahkan antara alcohol dengan materi lain yang tidak
dipergunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Abdul Muin. 2009. Ilmu Penyakit Tumbuhan Dasar. Departemen Proteksi Tanaman
IPB. Bogor
Darkuni, M. Noviar. 2001. Mikrobiologi (Bakteriologi, Virologi, dan Mikologi). Universitas
Negeri Malang. Malang
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Imagraph. Jakarta
Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi. JICA. Malang
Sinaga, Meity Suradji. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Penebar Swadaya.
Jakarta