Disusun oleh
Kelompok 4
Kelas 01
1. Sutan Khalidsyah (2052901020002)
2. Mhd Rifa Pasaribu (2205901020006)
3. Sudayu (2205901020011)
4. Haliza Wahyuni (2205901020015)
5. Zhuan Anses Armytha (2205901020018)
6. Ema Siska Putri (2205901020021)
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH - ACEH BARAT
2022 / 2023
KATA PENGHANTAR
Assalammualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehinngga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan sebaik-
baiknya.
Tak lupa pula shalawat beriringa salam saya lantunkan untuk baginda nabi besar
kita,. Nabi Muhammad SAW, yang telah menghantarkan kita dari jaman kegelapan menuju
ke jaman teran benerang yang kay akan ilmu pengetahuan yang terbaharui, dan membawa
kita dari jaman kebiadaban menuju ke jaman peradaban yang berkembang sangat pesat.
Trimakasih penulis ucapkan pada dosen pengampuh mata kuliah Agroteknologi
karna telah memberikan kesempatan kami untuk melakukan kegiatan praktikum yang
berjudul Pengaruh Perbedaan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays). Terimakasih kepada bapak pengawas lapangan
dan asisten dosen yang telah memonitoring berjalannya praktikum dan membimbing
praktikum ini dari awal praktikum hingga penyusunan laporan praktikum ini slesai dengan
waktu yang tepat. Tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih pada rekan-rekan setim yang
telah membantu berjalannya praktikum ini dengan sempurna hingga akhir praktikum.
i|Page
DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................................i
KATA PENGHANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.5 Tujuan Praktikum................................................................................................3
1.6 Manfaat Praktikum..............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................4
2.1 Agroklimatologi......................................................................................................4
2.2 Bawang Merah (Allium cepa L ).............................................................................4
2.2.1. Deskripsi Bawang Merah (Allium cepa L )............................................4
2.2.2. Manfaat Bawang Merah (Allium cepa L )..............................................6
2.2.3. Syarat Tumbuh Bawang Merah (Allium cepa L )...................................6
2.3 Iklim........................................................................................................................8
2.3.1. Pengrtian Iklim........................................................................................8
2.3.2. Klasifikasi Iklim......................................................................................9
2.3.3. Unsur-Unsur Iklim................................................................................10
BAB III METODE PRAKTIKUM..........................................................................22
1.1 Tempat dan Waktu Praktikum..........................................................................22
1.2 Alat dan Bahan..................................................................................................22
1.3 Rancangan Praktikum.......................................................................................22
1.4 Pelaksanaan Praktikum.....................................................................................23
1.4.1 Persiapan Lahan.....................................................................................23
1.4.2 Penanaman.............................................................................................23
3.4.2 Pemanenan.............................................................................................24
1.5 Parameter Pengamatan Praktikum....................................................................24
1.5.1 Pengukuran Intensitas Cahaya...............................................................24
1.5.2 Pengukuran Suhu Lahan........................................................................25
1.5.3 Pengukuran Kelembapan.......................................................................25
ii | P a g e
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 (a. Intensitas Cahaya luar bedengan,
b. Intensitas cahaya dalam bedengan)................................................................27
Tabel 4.3 (a. Suhu tanah luar bedengan,
b. Suhu tanah dalam bedengan)....................................................................28
Tabel 4.3 (a. Suhu tanah luar bedengan,
b. Suhu tanah dalam bedengan)....................................................................29
Tabel 4.4 (a. Kelembapan bedengan,
b. Kelembapan dalam bedengan)..................................................................30
Tabel 4.5 Curah hujan...................................................................................31
Tabel 4.6 Pengamatan Tinggi Tanaman.......................................................32
Tabel 4.7 pengamatan jumlah daun..............................................................33
Tabel 4.8 Pengamatan produksi tanaman/pot...............................................34
iv | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
3)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jagung (Zea Mays )
Jagung memiliki nama latin Zea mays, jagung termasuk dalam famili Graminae.
Kerabat jagung yang paling dekat bukanlah padi, melainkan rumputgama (Tripsacum) dan
teosinte ( Zea mexicana). Teosinte sendiri sering disebut-sebut sebagai 'ibu tanaman jagung'
(Iriany, 2018).
Tanaman jagung termasuk dalam tanaman beriklim sedang hingga subtropisatau
tropis basah, dan faktor penting yang memengaruhi pertumbuhannya adalah sinar matahari
(Purwono, Hartono, 20016). Suhu ideal untuk pertumbuhan jagung adalah 270-300 C, dan
pada kondisi normal, jagung membutuhkan curah hujanideal sekitar 85-200 mm/bulan.
Perakaran tanaman jagung terdiri dari 4 macam akar, yaitu akar utama, akar cabang, akar
lateral, dan akar rambut. Sistem perakaran tersebut berfungsi sebagai alat untuk mengisap air
serta garam-garam mineral yang terdapat dalam tanah, mengeluarkan zat organik serta
senyawa yang tidak diperlukan dan alat pernapasan. Akar jagung termasuk dalam akar
serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2
m. Pada tanaman yang cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian
bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman (Suprapto, 1999).
2. Batang
Batang jagung tidak berlubang, tidak seperti batang padi, tetapi padat dan terisi oleh
berkas-berkas pembuluh sehingga makin memperkuat tegaknya tanaman. Hal ini juga
didukung oleh jaringan kulit yang keras dan tipis yang terdapat pada batang disebelah luar.
Batang jagung beruas pendek dengan jumlah ruas berkisar antara 8 – 21. jumlah ruas tersebut
tergantung pada varietas yang mempunyai panjang batang antara 50 – 60 cm, namun rata-
rata panjang batang pada umumnya antara 100 – 300 cm.
Pertumbuhan batang tidak hanya memanjang tetapi juga terjadi pertumbuhan kesamping
atau membesar, bahkan batang jagung dapat membesar dengan diameter 3 – 4 cm.
Sedangkan potongan melintang batang beserta berkas – berkas pembuluhnya (AAK, 1993).
3. Daun
Daun mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan tanaman terutama berpengaruh
dalam penentuan produksi. Sebab pada daun tersebut terjadi beberapa aktivitas tanaman yang
sangat mendukung proses perkembangan tanaman.
Pada tanaman jagung menempel daun yang jumlahnya antara 8 sampai 38 helai, tetapi
biasannya berkisar 12 – 18 helai. Hal ini tergantung varietas dan umur 9 tanaman jagung.
Jagung berumur genjah biasanya memiliki jumlah daun sedikit, sedangkan yang berumur
dalam berdaun lebih banyak. Tipe daun digolongkan kedalam linear. Panjang daun bervariasi
biasanya antara 30 cm dan 150 cm sedangkan lebarnya dapat mencapai 15 cm. Adapun
tangkai daun pelepah normal biasannya antara 3 cm sampai 6 cm (AAK, 1993).
4. Bunga
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang
disebut floret. Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga
(inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun
dalam tongkol yang tumbuh diantara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman
hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga
(Suprapto, 1999).
5. Buah
Buah jagung terdiri dari tongkol, biji dan daun pembungkus. Biji jagung mempunyai
bentuk, warna, dan kandungan endosperm yang bervariasi, tergantung pada jenisnya.
Umumnya buah jagung tersusun dalam barisan yang melekat secara lurus atau berkelok-
kelok dan berjumlah antara 8-20 baris biji (AAK, 2006).
Panjang tongkol jagung tepung berkisar 25 cm sampai dengan 30 cm, dan jumlah barisan
biji pada janggel berkisar 8 sampai 12 barisan biji. Pembungaan pada jagung tepung akan
dilanjutkan proses pembuatan pati di dalam biji (AAK, 1993)
b. Ketinggian Tempat
Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah
pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1.000 – 1.800 meter dari permukaan air laut.
Jagung yang ditanam didataran rendah dibawah 800 meter daari permukaan air laut dapat
berproduksi dengan baik, dan pada ketinggian diatas 800 meter dari permukaan air lautpun
jagung masih bisa memberikan hasil yang baik pula.
d. Curah Hujan
Air sangat diperlukan untuk hidup semua makhluk, termasuk tanaman. Air dapat
menyediakan zat hara dari dalam tanah ke daerah perakaran tanaman, sehingga memudahkan
proses penyerapan hara oleh akar – akar tanaman. 14 Setiap tanaman mebutuhkan
persyaratan tertentu terhadap curah hujan yang diperlukan. Pengaruh curah hujan ini dpat
terlihat jelas, khususnya dipulau Jawa. Pada daerah yang curah hujannya merata dengan
batas musim kemarau yang kurang tegas, maka kebutuhan air cukup terpenuhi sehingga
jagung dapat tumbuh dengan baik.
e. Kemiringan Tanah
Kemiringan tanah ada hubunganya dengan gerakan air permukaan tanah. Hal ini juga
merupakan salah satu syarat kehidupan tanaman, termasuk tanaman jagung. Tanah dengan
kemiringan kurang dari 8% dapat dilakukan penanaman jagung. Pada tingkat kemiringan
tersebut sangat kecil kemungkinan terjadinya erosi tanah.
f. Tanah
Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman jagung harus mempunyai kandungan hara yang
cukup. Tersediaanya zat makanan di dalam tanah sangat menunjang proses pertumbuhan
tanaman hingga menghasilkan/berproduksi. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah
yang khusus, hampir berbagai macam tanah dapat diusahakan untuk pertanaman jagung.
Tetapi jagung yang ditanam pada tanah gembur, subur, dan kaya akan humus dapat memberi
hasil dengan baik.
2. Penyiangan
Melakukan proses pembersihan tanaman yang pengganggu di sekitar tanaman jagung,
seperti rumput, krokot, keladi dan tanaman pengganggu lainnya.
3. Pembumbunan
Pelaksanaannya dapat dilakukan secara bersamaan saat proses penyiangan dengan tujuan
memperkuat akar tanaman serta membantu mempercepat pertumbuhan.
1. Tanaman jagung dapat di panen saat kondisi masak fisiologis berumur 100-110 HST
pada dataran rendah dan tergantung dari jenis varietasnya.
2. Kulit klobotnya telah berwarna coklat.
3. Rambut jagung pada tongkol telah kering dan berwarna hitam.
4. Jumlah populasi untuk klobot kering mencapai 90%.
5. Tekstur keras pada biji jagung dengan ditandai apabila ditekan kuku tidak
hancur/keras.
6. Terdapat titik hitam (black layer) pada bagian ujung biji jagung.
2.14.1. Hama
1. Ulat Daun (prodenia litura)
Hama ulat daun ini akan menyerang bagian pucuk daun dan biasanya tanaman jagung
yang berumur sekitar 1 bulan diserang ulat daun. Daun tanaman jagung yang bila sudah
besar menjadi rusak.Pencegahan dapat dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida yang
tepat seperti folidol atau yang lainnya dengan dosis sesuai dengan anjuran.
METODE PRAKTIKUM
3.2. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain cangkul, skop, timbangan, gembor,
parang, alat ukur (Penggaris / Meteran), dan jangka sorong.
Adapun bahan-bahan yang digunakan yaitu benih Jagung. Pupuk tanaman Jagung yaitu
urea dengan dosis 300 kg ha-1 (600 g plot-1), SP36 200 kg ha-1 (400 g plot-1), KCL 100 kg
ha-1 ( 200 g plot-1), pupuk kandang 20 ton ha-1 (40 kg plot-1).
3.6 Penanaman
2) Dilakukan penyiraman dua kali sehari pada pagi dan sore hari sejak tanam sampai umur
menjelang panen.
4) Penyiangan dilakukan 2–3 kali selama satu musim tanam, terutama pada umur 2
minggu setelah tanam
6) Pemupukan pertama dilakukan pada umur 2 MST menggunakan pupuk tunggal (Urea,
KCl dan SP36) dengan dosis 600 gr urea, 400 gr SP36 , dan 200 gr KCL /Ttanaman.
7) Pemupukan susulan dilakukan pada umur 4, dan 7 MST menggunakan pupuk tunggal
dengan dosis yang sama.
3.7 Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah 8 MST. Setelah dipanen hasil produksi tanaman (buah
jagung) di bawa ke laboratorium guna untuk mengegtahui bobot setiap bonggolnya.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemakaian jarak tanam yang jarang dapat
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung, pada jarak tanam 30cm x 60 cm
memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung, jagung
non hibrida Srikandi dengan pemakaian jarak tanam 30 cm x 60 cm memberikan hasil
tertinggi sebesar 4,9 ton/ha (Syani 2017)”.
4.1.2 Pengamatan Jumlah Daun
Perhitungan jumlah daun
30 cm x 50cm 30 cm x 60 cm 30 cm x 70 cm
1 0,261 4,69 2,75
2 2,225 6,26 3,99
3 8,97 6,70 6,33
4 19,91 8,73 8,95
5 24,9 10,03 9,8
6 25,53 11,16 11,49
7 24,03 12,46 11,44
Pada perhitungan jumlah daun dilakukan dengan menghitung secara fisik, dihitung
satu persatu helai dauun. Pada jarak tanam 30 cm x 50 cm jumlah daun pada tanman
jagruung terjadi penurunan dikarenakan adanya serangan hama berupa ulat grayak dan
lembu. Pada diameter pengamatan jumlah daun tersebut didapat bahwa jarak tanam 30 cm x
60 cm memiliki jumlah daun lebih banyak dibanding dengan jarak tanam 30 cm x 50 cm dan
30 cm x 70 cm.
Dari table diatas dapat diketahui bahwa dari pengamatan dengan tiga metode
perlakuan pada penanaman jagung dari 6 februari – 14 april dengan dosis pemupukan yang
sama, dari ketiga perlakuan tersebut bahwa pada perlakuan 30 x 50 cm totalnya yaitu
1.427,561,5333.
1.2. Saran
Untuk membudidayakan tanaman bawang perlu diperhatikan syarat tumbuh
tanaman nya agar menghasilkan produktivitas yang melimpah. Tanaman bawang
merupakan tanaman yang bisa di budidayakan dimana saja, namun tanaman bawang
merah lebih efektif ditanam dengan suhu yang minimum, intensitas cahaya yang
rendah, dan kelembaban yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
v|Pag e
Gishca, Serafica. 2022. Pengertian Iklim Tropis, Ciri-Ciri, dan Persebarannya.
Kompas.com.https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/26/113000669/peng
ertian-iklim-tropis-ciri-ciri-dan-persebarannya. Diakses pada tanggan 38
November 2022.
• Yuda, Endra.2013. Makalah Biologi : Iklim Mikro, Meso Dan Makro. Feel In Bali.
https://feelinbali.blogspot.com/2013/06/makalah-biologi-iklim-mikro-meso- dan.html.
Diakses pada
v|Pag e
v|Pag e
tanggal 1 Dersember 2022.
vi | P a g e