iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Udang merupakan salah satu komoditas primadona di dunia yang memiliki
prospek besar dalam bidang perikanan. Tingginya permintaan udang menjadikan
Indonesia sebagai salah satu pengirim udang terbesar di dunia (Utami et al. 2014).
Salah satu jenis udang yang paling diminati di dunia yaitu udang vaname. Sehingga
jenis udang ini potensial untuk dibudidayakan oleh pengusaha tambak (Arsad et al.
2017).
Budidaya pada tambak dibagi menjadi 3 yaitu tambak intensif, semi intensif
dan ekstensif. Pada tambak intensif, pemberian pakan dilakukan secara rutin,
sedangkan pada tambak ekstensif, makanan harus selalu tersedia secara alami
dalam jumlah yang cukup (Ansori 2015). Budidaya udang vaname dengan metode
intensif dalam satu tahun mengalami dua siklus, yaitu proses persiapan tambak dan
proses budidaya dari penebaran benur sampai panen total.
Kekurangan dari budidaya udang vaname yaitu menurunnya kualitas
perairan. Sistem pemberian pakan rutin memungkinkan adanya limbah sisa pakan
yang mengendap ke dasar tambak. Menurunnya kualitas perairan disebabkan oleh
sistem tambak intensif telah terjadi di berbagai negara, contohnya Thailand
(Hazarika et al. 2000), Vietnam (Bui et al. 2012), dan Meksiko (Barraza-Guardado
et al. 2013).
Dengan pengelolaan yang baik dan benar, kualitas air dan lingkungan tambak
akan memiliki kisaran yang sesuai dengan pertumbuhan organisme budidaya,
jumlah individu setiap spesies tinggi dan merata, dengan lingkungan perairan
tambak yang optimal dapat meningkatkan produktivitas tambak (Pirzan dan Utojo,
2013).
Dengan uraian masalah diatas, diperlukan analisis beban limbah nutrien
tambak dan pembersihan limbah secara rutin untuk menjaga kualitas air. Selain itu
juga menjaga udang dapat bermetabolisme dengan baik dan mencegah penurunan
kelayakan habitat dan dampaknya pada perairan sekitar pesisir. Untuk menjaga
kualitas air dan lingkungan tambak yang baik dibutuhkan pembersihan tambak
secara rutin dan baik. Pembersihan tambak udang vaname sampai saat ini masih
konvensional, memanfaatkan tenaga manusia. Penggunaan cara kovensional
memiliki beberapa kekurangan antara lain membutuhkan biaya operasional pekerja
menurut Afan et. al. 2015, biaya pekerja operasional menghabiskan dana sebesar
Rp. 24.000.000, waktu pembersihan yang kurang efisien, serta dapat menyebabkan
kontaminasi pada udang akibat pekerja yang masuk ke dalam kolam. Hal tersebut
dapat memengaruhi kualitas produksi udang vaname, karena produktivitas udang
dipengaruhi oleh kondisi perairan tambak.
Dengan diterapkannya teknologi IoT diharapkan dapat menjadi terobosan
untuk melakukan pembersihan tambak yang efisien. Efisiensi dan pembersihan
2
tambak yang teratur diharapkan dapat meningkatkan nilai produksi udang vaname
di kalangan penambak udang. Oleh karena itu, pada kegiatan ini akan dibuat
rancang bangun sistem otomatisasi instrumen pembersih limbah tersebut berbasis
Internet of Thing’s (IoT).
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas maka dapat dibuat rumusan masalah yaitu
bagaimana membuat sistem otomatisasi berbasis Internet of Thing’s (IoT) untuk
membersihkan limbah yang terdapat pada dasar tambak udang vaname.
Tujuan Program
Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen yang mampu bekerja
secara otomatis berbasis IoT untuk membersihkan limbah berupa lumpur, sisa
makanan, karapas dan kotoran udang pada dasar tambak budidaya udang.
Manfaat Program
Adapun manfaat dari kegiatan ini adalah memanfaatkan teknologi IoT untuk
membersihkan limbah yang terdapat pada dasar tambak udang vaname. Hal ini
diharapkan akan lebih efisien dalam melakukan pembersihan tambak udang
vaname. Selain itu, kegiatan ini bermanfaat sebagai sarana pengembagan alat dalam
budidaya perikanan khususnya budidaya tambak udang vaname. .
Alur Kegiatan
Prosedur kegiatan dilakukan dengan mengikuti tahapan sebagaimana
disajikan pada Gambar 1. Tahapan kegiatan diawali dengan melakukan
perancangan alat yang terdiri dari perancangan mekanik, perancangan sistem
elektronik, dan perancangan program. Setelah melakukan perancangan pembuatan
alat, tahapan selanjutnya adalah melakukan uji laboratorium dan uji coba sistem di
lapang.
Perancangan Instrumen
Perancangan casing dibagi dua yaitu perancangan sebagai sistem perangkat
untuk elektronik mikrokontroler dan sistem pemutar. Rancangan sistem perangkat
untuk elektronik mikrokontroler yang akan dibuat merupakan box tempat
komponen elektronik, pada box terdapat Arduino Mega sebagai mikrokontroler
seperti gambar 3, dan rancangan sistem pemutar menggunakan pipa yang dipasangi
pulley yang akan diputar oleh motor AC yang terhubung dengan belt seperti pada
gambar 2.
6
Fungsi dari instrument adalah untuk menyedot limbah tambak dengan memutar
selang sehingga membentuk lintasan spiral. Hal ini dilakukan untuk mencegah
terlalu banyaknya udang yang ikut tersedot ketika proses pembersihan tersebut.
Gerakkan dari selang tersebut dikontrol secara jarak jauh menggunakan web
yang memanfaatkan koneksi internet dari Raspberry pi 3 yang memberi perintah ke
mikrokontroller dalam box, dalam hal ini Arduino Mega. Setelah mendapat
perintah dari Raspberry, maka Arduino akan mengatur gerakkan selang untuk
memutar. Ketika selang memutar, maka paralon di kolam pembuangan dibuka agar
kotoran beserta limbah tersedot. Setelah proses pembersihan selesai, maka selang
otomatis akan berhenti, dan pipa paralon pada kolam pembuangan ditutup kembali.
Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi air bahkan udang yang tersedot masuk melalui
saluran bawah tanah tersebut.
Perancangan Internet of Thing’s (IoT)
Perancangan sistem Internet of Thing’s (IoT), dirancang pada perangkat
android yang dihubungkan dengan instrument menggunaka internet. Hal ini
memungkinkan pengguna dapat mengoprasikan alat dengan lebih mudah dan
efisien. Sistem IoT yang dibuat akan dirancang dengan pembuatan aplikasi android
dan perancangan website. Desain gambar rancangan aplikasi android dan website
terdapat di lampiran 5.
Uji Laboratorium
Uji laboratorium dilakukan setelah proses perencanaan dan pembuatan alat
selesai. Pada tahap ini dilakukan uji motor AC yang digerakkan memutar searah
dan berlawanan arah jarum jam. Setelah itu baru melakukannya dengan
menggunakan kendali dari web dengan tambahan program pada Raspberry untuk
memerintah Arduino Mega supaya dapat mengontrol motor AC.
Uji Lapang
Uji lapang dan penerapan sistem dilakukan di salah satu tambak budidaya
udang vaname di daerah Kampung Pongehaur, Desa Tunggaljaya, Kecamatan
Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Uji sistem
Penerapan sistem
Pembuatan laporan
Rentang Waktu
DAFTAR PUSTAKA
2. Anggota Kelompok 1
13
3. Anggota Kelompok 2
14