Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

Alat Mesin Budidaya Pertanian

Oleh :

Nama Mahasiswa : Tubagus Rasyid Ridha S


Nomor Mahasiswa : F14180115
Nama Kelompok :4

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem


Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Semester Genap Tahun Akademik 2020 / 2021
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
ALAT MESIN BUDIDAYA PERTANIAN

Nama Mahasiswa / NIM / Kelompok : Tubagus Rasyid Ridha S / F14180115 / Kelompok 4


Hari / Tanggal / Pukul : Kamis / 25 Maret 2021 / 09.00-12.00

V. PRAKTEK PENGOLAHAN TANAG DAN PENGUKURAN KINERJA


PENGOLAHAN TANAH PERTAMA DI LAHAN KERING
1. Alat Pengolah Tanah Primer
a. Mesin :
a.1. Nama : Traktor roda 4
a.2. Merk : Kubota
a.3. Tipe / model : L-3608
a.4. Roda penggerak :
a.5.1. Jenis : Roda karet
a.5.2. Diameter : Roda belakang kanan : 1,14 m
Roda belakang kiri : 1,14 m
a.5. Sistem Transmisi :
a.5.1. Tingkat Kecepatan Maju : low 2 = 2000 rpm
a.5.2. Tingkat Kecepatan Mundur : low 2 = 2000 rpm
a.6. Sisetem Penggerak : 4WD
a.7. Sistem Kemudi : Hidrolik (Power Steering)
a.8. Sistem Rem : Hidrolik
a.9. Dimensi : Panjang total : 2,43 m
Lebar total : 0,88 m
Tinggi total : 1,2 m
b. Motor Penggerak :
b.1. Nama : Motor Diesel
b.2. Merk : Kubota
b.3. Tipe / model : D 1703-M-DI
b.4. Isi Silineder : 1647 cc
b.5. Daya Maksimum : 36 hp; 26,85 kW
b.6. Putaran Poros : 2700 rpm
2. Identifikasi Implemen Bajak (plow) yang Digandeng
a. Nama : Bajak Piring
b. Merk : Star
c. Tipe / model : DP610
d. Jumlah Bottom :3
e. Ukuran (dimensi) :
e.1. Panjang total : 1,68 m
e.2. Lebar total : 0,9 m
e.3 Tinggi total : 1,17 m
f. Tipe penggandengan : full integrated mounted
g. Lebar olah teoritis (LT) : 1,68 m
h. Konstruksi bajak / plow :

Ketererangan :
1. Beam
2. Bearing
3. Disk
4. Serapers

Gambar 5.1 Konstruksi alat bajak (plow)

3. Identifikasi Lahan yang akan Dibajak


a. Ukuran Lahan : Panjang Lahan : 22 m
Lebar Lahan : 3,6 m
b. Kondisi Lahan :
b.1. Kondisi tanah : Lembab
b.2. Topografi : Datar
b.3. Vegetasi : Tidak ada
b.4. Kebersihan Lahan :
b.4.1. Batu-batu : Tidak ada
b.4.2. Kayu-kayu : Ranting-ranting
b.4.3. Akar-akar : Tunggul-tunggul
b.4.4. Seresah : Sedikit
c. Cuaca : Berawan, Gerimis
d. Tataletak

Gambar 5.2 Tataletak (layout) lahan sebelum dilakukan pembajakan tanah

4. Prinsip Kerja Pembajakan Tanah (Plowing)


a. Urutan kerja membajak tanah
1) Perikaslah ukuran dan kondisi lahan yang akan diolah agar dapat dilakukan
perencanaan sehingga efektif dan efisien
2) Persiapkan traktor dan implement yang akan digunakan
3) Lakukan pembajakan dengan pola pengolahan tepi, mulai dari membujur lahan
4) Tekan tuas rotor untuk mengangkat rotor pembajak saat akan berbelok, kemudian
traktor diputar kekiri dan membajak dari arah sebaliknya
5) Lakukan hingga semua lahan terbajak
6) Ketika sudah selesai, netralkan gear dan angkat implement. Lalu matikan engine
traktor.
b. Cara mengatasi slip roda traktor dan hambatan pada saat pembajakan tanah
1) Menggunakan roda dengan alur yang masih baik
2) Memberi pemberat pada traktor untuk menambah traksi
3) Mengurangi tekanan udara pada ban

5. Pengukuran Unjuk Kerja Pembajakan Tanah (Plowing)


a. Luas lahan terbajak
a.1. Panjang lahan terbajak (P) : 22 m
a.2. Lebar lahan terbajak (L) : 3,6 m
a.3. Luas lahan terbajak (A = P * L) : 79,2 m2
b. Waktu lapang total
b.1. Waktu mulai, pukul : 13.57 WIB
b.2. Waktu selesai, pukul : 14.05 WIB
b.3. Waktu lapang total (TL) : 8 menit
c. Waktu pembajakan tanah
Waktu efektif (TE) ; Waktu belok (TB) ; Jumlah (TE + TB)
Pengukuran-1 59,15 detik ; 16,55 detik ; 75,7 detik
Pengukuran-2 50,5 detik ; 14,1 detik ; 64,6 detik
Pengukuran-3 46,21 detik ; 12,51 detik ; 58,72 detik
Pengukuran-4 51,5 detik ; 15,05 detik ; 66,55 detik
Pengukuran-5 47,53 detik ; 17,1 detik ; 64,63 detik
Rata-rata 50,98 detik ; 15,06 detik ; 66,08 detik
Total (TP) 330,2 detik
d. Kecepatan amju pembajakan tanah (VA)
Panjang lintasan ; Waktu belok ; Kecepatan maju
Pengukuran-1 22 m ; 42,1 detik ; 0,52 m/detik
Pengukuran-2 22 m ; 48,5 detik ; 0,45 m/detik
Pengukuran-3 22 m ; 48,15 detik ; 0,46 m/detik
Pengukuran-4 22 m ; 49,05 detik ; 0,45 m/detik
Pengukuran-5 22 m ; 48,48 detik ; 0,45 m/detik
Rata-rata (VA) 22 m ; 47,26 detik ; 0,47 m/detik
e. Slip roda traktor (S)
e.1. Jarak tempuh teoritis 5 kali putaran roda belakang kanan : 17,914 m
e.2. Jarak tempuh teoritis 5 kali putaran roda belakang kiri : 17,914 m
e.3. Jarak tempuh aktual 5 kali putaran roda belakang traktor
Roda belakang kanan ; Roda belakang kiri
Pengukuran-1 15,1 m ; 15,1 m
Pengukuran-2 15,5 m ; 15,65 m
Pengukuran-3 15,1 m ; 15,11 m
Pengukuran-4 14,51 m ; 15,21 m
Pengukuran-5 15,45 m ; 15,61 m
Rata-rata 15,13 m ; 15,34 m

e.4. Slip roda traktor belakang kanan : 15,53 %


e.5. Slip roda traktor belakang kiri : 14,39 %
e.6. Slip roda traktor rata-rata (S) : 14,96 %
f. Lebar dan kedalaman olah (Pembajakan tanah)
Lebar olah (LO) ; Kedalaman olah (dO)
Pengukuran-1 0,9 m ; 0,11 m
Pengukuran-2 0,61 m ; 0,11 m
Pengukuran-3 0,81 m ; 0,15 m
Pengukuran-4 0,51 m ; 0,11 m
Pengukuran-5 0,7 m ; 0,25 m
Rata-rata 0,71 m ; 0,15 m
g. Kapasitas lapang efektif / aktual (KLE1 = A / TL) : 0,06 ha/jam
h. Kapasitas lapang efektif / aktual (KLE2 = A / Tp) : 0,09 ha/jam
i. Kecepatan maju teoritis (VT = VA / (1 – S)) : 0,55 m/detik
j. Kapasitas lapang teoritis (KLT1 = LT * VT) : 0,33 ha/jam
k. Kapasitas lapang teoritis (KLT2 = LO rata-rata * VT) : 0,14 ha/jam
l. Efisiensi lapang (ELP1 = KLE1 / KLT1 * 100%) : 18,18 %
m. Efisiensi lapang (ELP2 = KLE2 / KLT2 * 100%) : 64,29 %

6. Pembahasan (Pengolahan tanah primer di lahan kering)


Praktikum dilakukan secara daring dengan menggunakan data sekunder dengan
mengubahnya sedikit berdasarkan NIM mahasiswa. Data didapatkan dengan 2 cara secara
teoritis serta pengukuran langsung. Dari data diatas diketahui bahwa efisiensi lapang (ELP)
yang didapatkan dari pengukuran langsung memiliki nilai yang jauh lebih tinggi dengan
selisih 46,11% dari data yang didapatkan secara teoritis. Hal ini disebabkan oleh waktu
pengolahan aktualnya yang lebih kecil daripada waktu teoritis sehingga memiliki nilai KLE
aktual yang didapatkan pun menjadi lebih besar dengan nilai 0,09 ha/jam, sedangkan nilai
KLE teoritisnya hanya 0,06 ha/jam. Selain itu, nilai KLT sebagai pembagi untuk
mendapatkan nilai ELP yang didapatkan pada pengukuran langsung bernilai lebih kecil
yaitu 0,14 ha/jam dan pada KLT secara teoritis bernilai 0,33 ha/jam.

Bogor, 13 April 2021


Nilai Praktikum AMBP Acara V :
Mahasiswa / Praktikan,

Dosen / Asisten / Teknisi :

(Tubagus Rasyid Ridha S)

Catatan :

Anda mungkin juga menyukai