PRAKTIKUM SONDIR
Cara uji peneterasi lapangan dengan alat sondir, untuk memperoleh parameter -
parameter perlawanan peneterasi lapisan tanah di lapangan dengan alat sondir.
Parameter tersebut berupa Konus (qc), perlawanan geser (fs), angka banding geser
(Rf), dan geseran total tanah (Tf), yang dapat digunakan untuk interpretasi perlapisan
tanah yang merupakan bagian dari desain pondasi.
Alat sondir memiliki alat ukur 2 buah manometer, dengan skala berbeda dan
ukuran diameter manometer itu juga berbeda. Manometer berguna mengukur gaya
tekan, skala satuannya bermacam-macam (seperti kg atau ton, atau kg/cm2 ). Untuk
sondir ringan manometer yang dipakai adalah untuk ukuran 0-50 kg/cm2 dan 0-250
kg/cm2. Manometer yang dipakai selalu dikalibrasi dan bersertifikasi sebelum
dipergunakan. Secara reguler manometer dikalibrasi (kami melakukannya per
semester atau sebelum dipergunakan secara efektif di proyek TL, sedangkan SNI
mensyaratkan minimal 1 kali dalam periode 3 tahun).
1
I.3. Istilah dan Definisi
b) Gigi dorong
Gigi yang mendorong penekan hidraulik melalui suatu roda gigi yang merupakan
bagian dari alat ukur peneterasi
Tahanan atau tegangan geser maksimum yang dapat ditahan oleh tanah pada
pembebanan tertentu
d) Konus
Ujung alat peneterasi yang berbentuk kerucut untuk menahan perlawanan tanah
Nilai perlawanan terhadap gerakan peneterasi konus yang besarnya sama dengan
gaya vertikal, yang bekerja pada bidang geser dibagi dengan luas permukaan
selimut geser, perlawanan ini terdiri diatas jumlah geseran dan gaya adhesi
Nilai perlawanan terhadap gerakan peneterasi konus yang besarnya sama dengan
gaya vertikal yang bekerja pada konus dibagi dengan luas ujung konus
2
Bagian ujung alat ukur peneterasi ganda, tempat terjadinya perlawanan geser
lokal
3
3. Bagian runcing ujung konus berjari - jari kurang dari 3 mm. Konus ganda
harus terbuat dari baja dengan tipe dan kekerasan yang cocok untuk menahan
abrasi dari tanah;
a) Ukuran diameter luar selimut geser 35,7 mm ditambah dengan 0 mm s/d 0,5
mm
b) Proyeksi ujung alat ukur penetrasi tidak boleh melebihi diameter selimut
geser
e) Selimut geser pipa harus mempunyai kekerasan sebesar 0,5 μ mAA ± 50%
b) Pipa harus menerus sampai konus ganda agar penampang pipa tidak tertekuk
jika disondir atau di dorong.
c) Ukuran diameter luar pipa tidak boleh lebih besar daripada diameter dasar
konus ganda untuk jarak minimum 0,3 m diatas puncak selimut geser
a) Batang dalam terbuat dari baja dan terletak didalam pipa dorong
4
c) Panjang batang dalam sama dengan panjang pipa dorong dengan perbedaan
0,1mm
e) Jarak ruangan antar batang dalam dan pipa dorong harus berkisar antara 0,5
mm dan 0,1 mm
f) Pipa dalam harus di lumasi dengan minya pelumas untuk mencegah korosi
g) Pipa dorong dan batang dalam harus bersih dari butiran - butiran untuk
mencegah gesekan antara batang dalam dan pipa dorong.
a) Rangka mesin pembeban harus dijepit oleh 2 batang penjepit yang diletakkan
pada masing - masing jangkar hilikoidal agar tidak bergerak pada waktu
pengujian
c) Sistem penekan hidraulik terdiri atas engkol pemutar, rantai, roda gigi, gerigi
dorong dan penekan hidraulik yang berfungsi untuk mendorong/menarik
batang dalam dan pipa dorong
5
Gambar I.2. Rangkaian alat peneterasi konus (Sondir Belanda)
I.5. Pengujian
6
Gambar I.3. Rincian Penekan Hidraulik
e). Pada alat sondir ringan (<200) biasanya tidak dapat tembus untuk 2m s/d 3m
sehingga data tidak bermanfaat pada alat sondir berat digunakan sistem
angker, namun pada tanah yang lunak tidak dapat digunakan kecuali dengan
pemberian beban menggunakan karung pasir
I.6. Pelaksanaan
7
Dua Buah Besi Kanal 20 ukuran 1
meter
Waterpass Kemiringan
8
c. Menekan sedalam 4 cm untuk menggerakan ujung konus di bawah
kemudian membaca jarum manometer (ini sebagai perlawana konus).
d. Penekanan dilanjutkan sedalam 8 cm untuk menggerakkan konus dan
bikonus kebawah kemudian membaca kembali jarum manometer (ini
adalah sebagai perlawanan konus dan perlawanan geser).
e. Mengembalikan posisi kunci kepala pipa seperti pada posisi no.4
f. Menekan pipa bersama batang dalam sampai kedalaman 20 cm
berikutnya. Setiap kedalaman bertambah 20 cm, mengulangi percobaan
pada langkah no.7.
8. Penyondiran dihentikan apabila :
a. Tekanan konus sudah mencapai 200 kg/cm² tiga kali berturut-turut.
b. Jumlah hambatan pelekat sudah mencapai 200 kg/cm.
c. Sudah mencapai kedalaman 25 meter.
d. Hal-hal di luar teknis.
9
Ulangi langkah-langkah pengujian tersebut di atas hingga nilai perlawanan konus
mencapai batas maksimumnya (sesuai kapasitas alat) atau hingga kedalaman 8 m
tercapai atau sesuai dengan kebutuhan. Hal ini berlaku baik untuk sondir ringan
ataupun sondir berat.
I.9.Penyelesaian pengujian
a) Cabut pipa dorong, batang dalam dan konus ganda dengan
mendorong/menarik kunci pengatur pada posisi cabut dan putar engkol
berlawanan arah jarum jam.
b) Catat setiap penyimpangan pada waktu pengujian.
10
LAMPIRAN 1
PENGOLAHAN DATA UJI PENETERASI KONUS (SONDIR)
TABEL 1. HASIL PERHITUNGAN
Conus (Cn/qn) Cn + CL JHP Friction ratio
Depth Pemb 1 x 10 HP Local Friction (Lf)
Pemb I (Kg/Cm2) Pemb II (Kg/Cm2) ∑ (Kumulatif) %
0.00 0 0 0 0 4 0 0.0
11
4.80 40 400 60 40 528 2 5.0
12
10.20 7 70 12 10 818 0.5 7.1
13
15.80 25 250 35 20 1632 1 4.0
14
21.20 20 200 35 30 2308 1.5 7.5
15
26.60 35 350 60 50 3636 2.5 7.1
16
Cara Pengisian Data dan Perhitungan pada tabel 1 :
( kolom 5 0)
X 100
G. Kolom 7 : 2
17
LAMPIRAN 2
D
E
P
T
H
18
D
E
P
T
H
TEKANAN KONUS
19
D
E
P
T
H
Friction Ratio
20
D
E
P
T
H
LOCAL FRICTION
21
22